The Great Hack: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k clean up |
||
(26 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{short description|2019 documentary film}}
'''The Great Hack''' adalah [[film dokumenter]] yang menceritakan [[skandal data Facebook–Cambridge Analytica]].<ref>{{Cite web|url=https://www.theverge.com/2019/1/30/18200049/the-great-hack-cambridge-analytica-netflix-documentary-film-review-sundance-2019|title=Netflix documentary The Great Hack turns the Cambridge Analytica scandal into high drama|last=Robertson|first=Adi|date=2019-01-30|website=The Verge|language=en|access-date=2020-02-24}}</ref> Film yang rilis di [[Netflix]] pada Juli 2019 tersebut merupakan karya [[Jehane Noujaim]] dan [[Karim Amer]].<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/the-great-hack-dokumenter-soal-cambridge-analytica-rilis-hari-ini-eeVX|title=The Great Hack, Dokumenter Soal Cambridge Analytica Rilis Hari Ini|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-02-24}}</ref>Film dokumenter ini berfokus pada Profesor David Carroll dari Parsons School of Design, Brittany Kaiser (mantan direktur pengembangan [[bisnis]] untuk [[Cambridge Analytica]]), dan [[Wartawan|jurnalis]] investigasi asal [[Inggris]], Carole Cadwalladr.<ref>{{Cite news|title=The Great Hack review – searing exposé of the Cambridge Analytica scandal|url=https://www.theguardian.com/film/2019/jul/23/the-great-hack-review-cambridge-analytica-facebook-carole-cadwalladr-arron-banks|newspaper=The Guardian|date=2019-07-23|access-date=2020-02-24|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Peter|last=Bradshaw}}</ref>Dengan caranya masing-masing, ketiganya mengungkap apa yang dilakukan Cambridge Analytica dalam kontestasi [[politik]] di berbagai [[negara]], termasuk kampanye [[Brexit]] dan Pemilu AS 2016. ▼
{{Infobox film
| name = The Great Hack
| image =
| alt =
| caption =
| director = [[Karim Amer]]<br>[[Jehane Noujaim]]
| producer = [[Karim Amer]]<br>[[Jehane Noujaim]]
| writer = [[Karim Amer]]<br>Erin Barnett
| starring = [[Carole Cadwalladr]]<br>David Carroll<br>[[Brittany Kaiser]]
| narrator =
| music =
| cinematography =
| editing =
| studio =
| distributor = [[Netflix]]
| released = {{Film date|2019|01|26|Sundance Film Festival|2019|7|24}}
| runtime = 113 minutes
| country = Amerika Serikat
| language =
| budget =
| gross =
}}
▲'''The Great Hack''' adalah [[film dokumenter]] yang menceritakan [[skandal data Facebook–Cambridge Analytica]].<ref>{{Cite web|url=https://www.theverge.com/2019/1/30/18200049/the-great-hack-cambridge-analytica-netflix-documentary-film-review-sundance-2019|title=Netflix documentary The Great Hack turns the Cambridge Analytica scandal into high drama|last=Robertson|first=Adi|date=2019-01-30|website=The Verge|language=en|access-date=2020-02-24}}</ref> Film yang
== Latar Belakang ==
Grup SCL adalah perusahaan [[riset]] dan [[komunikasi strategis]] Inggris dengan spesialisasi mempelajari dan memengaruhi perilaku massa. Mereka diduga memiliki keahlian dalam Operasi Psikologis (PsyOps) untuk membantu kliennya di sejumlah negara. Grup SCL bekerja dalam operasi [[militer]] dan politik di seluruh dunia pada akhir 1990-an, termasuk pemilihan di [[negara berkembang]] sepanjang awal 2000-an. Untuk menjalankan bisnisnya di Pemilu Amerika Serikat, Grup SCL membentuk anak perusahaan bernama Cambridge Analytica pada tahun 2012.
Pada 2015, Cambridge Analytica mulai bekerja pada kampanye [[Ted Cruz]] untuk memenangkan nominasi [[Partai Republik (Amerika Serikat)|Partai Republik]] 2016. Mereka menggunakan Facebook sebagai sarana untuk "pengawasan pemegang hak pilih" melalui pengumpulan poin data pengguna. Setelah Ted Cruz keluar dari kontestasi, Cambridge Analytica menggunakan strategi yang sama untuk membantu Donald Trump pada Pemilu AS 2016. Investigasi independen terhadap penambangan data ilegal bersama pelapor pelanggaran yang mengaitkan dampak perusahaan pada [[Brexit]], menyebabkan skandal tentang pengaruh [[media sosial]] dalam pemilihan politik.
Dalam film tersebut, skandal Cambridge Analytica diungkap oleh beberapa orang yang terlibat di dalamnya.<ref>{{Cite web|url=https://www.hollywoodreporter.com/review/great-hack-review-1179623|title='The Great Hack': Film Review {{!}} Sundance 2019|website=The Hollywood Reporter|language=en|access-date=2020-02-26}}</ref>
== Skandal ==
Cambridge Analytica, [[perusahaan]] yang bertanggung jawab atas skandal itu, memiliki keahlian dalam ''[[Mahadata|big data]]''. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai bagian dari strategi pembuatan kampanye besar-besaran yang membidik pengguna secara pribadi. Hasil dari kampanye ini akhirnya mengganggu politik AS dan Inggris hingga menyebabkan klaim keterlibatan perusahaan media sosial seperti [[Facebook]].
Pengambilan data pribadi secara ilegal yang dilakukan Cambridge Analytica pertama kali dilaporkan pada [[Desember 2015]] oleh [[Harry Davies]], seorang [[Wartawan|jurnalis]] untuk [[The Guardian]]. Dia melaporkan bahwa Cambridge Analytica bekerja untuk Senator Amerika Serikat Ted Cruz dan menggunakan data yang diambil dari jutaan akun Facebook orang tanpa persetujuan mereka.<ref>{{Cite news|title=Ted Cruz campaign using firm that harvested data on millions of unwitting Facebook users|url=https://www.theguardian.com/us-news/2015/dec/11/senator-ted-cruz-president-campaign-facebook-user-data|newspaper=The Guardian|date=2015-12-11|access-date=2020-02-26|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Harry|last=Davies}}</ref> Facebook menolak untuk mengomentari laporan itu selain mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidikinya. Laporan selanjutnya yang mengulas Cambridge Analytica adalah publikasi [[Swiss]], Das Magazin oleh Hannes Grasseger dan Mikael Krogerus pada [[Desember 2016]], Carole Cadwalladr di The Guardian (mulai Februari 2017) dan Mattathias Schwartz di [[The Intercept]] (Maret 2017). [[Brittany Kaiser]], mantan direktur Pengembangan [[Bisnis]] di Cambridge Analytica, mengungkapkan bahwa semua yang diterbitkan melibatkan Cambridge Analytica dalam kampanye Brexit dan kampanye Ted Cruz benar.
Skandal ini mencapai titik di mana [[Mark Zuckerberg]], pendiri Facebook, harus bersaksi secara resmi di depan komite khusus dari [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite news|title=Mark Zuckerberg apologises for Facebook's 'mistakes' over Cambridge Analytica|url=https://www.theguardian.com/technology/2018/mar/21/mark-zuckerberg-response-facebook-cambridge-analytica|newspaper=The Guardian|date=2018-03-22|access-date=2020-02-26|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Julia Carrie|last=Wong}}</ref>
== Sinopsis ==
Ketika mantan [[Pejabat Eksekutif Tertinggi|CEO]] Cambridge Analytica, [[Alexander Nix]], terekspos di Channel 4 mengklaim memiliki 5.000 data poin pada setiap pemilih Amerika, Profesor David Carroll tergugah untuk melakukan sesuatu. Dia melakukan upaya [[hukum]] untuk mencoba mendapatkan kembali datanya dengan bantuan [[pengacara]] Ravi Naik dari ITN Solicitors, seorang ahli [[Kerahasiaan pribadi|privasi]] data di Inggris.<ref>{{Cite news|title=One Man’s Obsessive Fight to Reclaim His Cambridge Analytica Data|url=https://www.wired.com/story/one-mans-obsessive-fight-to-reclaim-his-cambridge-analytica-data/|newspaper=Wired|access-date=2020-02-27|issn=1059-1028|language=en}}</ref> Karena Cambridge Analytica memproses data pengguna melalui SCL di Inggris, keluhan Carroll berada di bawah yurisdiksi Inggris. Pada 4 Juli 2017, Carroll mengajukan pengaduan ke Kantor Komisi Informasi (ICO) Inggris. Kasusnya menjadi satu-satunya tindakan kriminal yang diambil kembali oleh SCL Elections Limited. Akibatnya, SCL didenda £15.000 karena kurangnya kepatuhan dengan ICO. Juga, sebagai akibatnya, Facebook membayar 500.000 Poundsterling atau sekitar Rp9 miliar atas "kurangnya [[transparansi]] dan masalah keamanan terkait dengan pengambilan data" dalam skandal tersebut.
Selama upaya hukum yang ditempuh Carroll, SCL Elections mengajukan [[kebangkrutan]] perusahaan dan menutup operasinya. Pekerjaan Cambridge Analytica dinyatakan melanggar [[undang-undang]] privasi Inggris. ICO mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Seandainya SCL Elections masih ada dalam bentuk aslinya, niat kami adalah mengeluarkan [[denda]] besar bagi perusahaan untuk pelanggaran prinsip salah satu DPA1998 (Data Protection Act 1998) karena memproses data orang secara tidak adil untuk tujuan politik termasuk tujuan yang terhubung dengan kampanye Presiden AS 2016".
Sementara upaya hukum David Carroll terus berjalan, jurnalis investigasi Carole Cadwalladr melanjutkan pekerjaannya meneliti pengaruh Cambridge Analytica.<ref>{{Cite news|title=Britain’s Most Polarizing Journalist|url=https://www.theatlantic.com/international/archive/2019/09/carole-cadwalladr-guardian-facebook-cambridge-analytica/597664/|newspaper=The Atlantic|access-date=2020-03-01|issn=1072-7825|first=Story by Ben|last=Judah}}</ref> Apa yang dilakukan Carole menuntunnya ke [[pelapor pelanggaran]] (''whistle-blower'') Christopher Wylie, yang menjelaskan bagaimana penargetan mikro, dikombinasikan dengan pengumpulan data secara massal, dapat digunakan untuk mempengaruhi [[pemilihan umum]]. Wawancara eksklusif Cadwalladr dengan Wylie dalam The Observer mengungkap bagaimana taktik pemprofilan psikografis dilakukan dengan data pengguna yang diambil dari Facebook dengan bantuan Profesor Cambridge [[Aleksandr Kogan]].<ref>{{Cite news|title=‘I made Steve Bannon’s psychological warfare tool’: meet the data war whistleblower|url=https://www.theguardian.com/news/2018/mar/17/data-war-whistleblower-christopher-wylie-faceook-nix-bannon-trump|newspaper=The Guardian|date=2018-03-18|access-date=2020-03-01|issn=0261-3077|language=en-GB|first=Carole|last=Cadwalladr}}</ref> Tuduhan ini membawa publik pada skandal Cambridge Analytica di mana Wylie bersaksi di Parlemen Inggris dan menyebutkan nama mantan direktur di Cambridge Analytica, [[Brittany Kaiser]].
Kru film melacak Brittany Kaiser di [[Thailand]], di mana ia mempertimbangkan menjadi pelapor pelanggaran dan mengungkap Cambridge Analytica ke publik, atau menghindari pertanyaan [[Media massa|pers]]. Dengan bantuan wirausahawan sosial kelahiran Inggris, penulis, dan penyelenggara Paul Hilder, ia memutuskan untuk kembali ke Washington, D.C. dan berterus terang. Melalui [[dokumen]] spesifik dari arsip Cambridge Analytica yang dimilikinya, Kaiser menjelaskan efektivitas penargetan mikro pada individu yang belum menentukan pilihan, yang ia sebut "persuadable," oleh Cambridge Analytica dalam pemilihan umum A.S. 2016.
== Pemeran ==
* [[Carole Cadwalladr]], jurnalis investigasi Inggris dan penulis ''feature'' untuk [[The Observer]].
* [[David Carroll]], professor muda desain media di Parsons School of Design di The New School yang mengajukan gugatan resmi terhadap Cambridge Analytica di bawah Perlindungan Data AS tahun 1998 untuk mendapatkan data pribadi miliknya.<ref>{{Cite web|url=https://www.forbes.com/sites/martineparis/2019/11/16/whats-my-score-great-hack-star-says-you-should-know/|title=What’s My Score? Great Hack Star Says You Should Know|last=Paris|first=Martine|website=Forbes|language=en|access-date=2020-02-24}}</ref>
* Brittany Kaiser, mantan direktur pengembangan bisnis Grup SCL, [[perusahaan]] induk dari Cambridge Analytica.
* Julian Wheatland, mantan COO & CFO Cambridge Analytica dan Grup SCL.
* Roger Mc Namee, fund manager dan pemodal ventura, investor awal di Facebook.
* [[Christopher Wylie]], mantan direktur penelitian di Cambridge Analytica dan pelapor pelanggaran (whistleblower) skandal Cambridge Analytica.
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
* [https://www.netflix.com/title/80117542 The Great Hack] di [[Netflix]]
* [[imdbtitle:9358204|The Great Hack]] di IMDb
* [https://www.rottentomatoes.com/m/the_great_hack The Great Hack] di Rotten Tomatoes
[[Kategori:Data]]
[[Kategori:Privasi]]
[[Kategori:Netflix]]
[[Kategori:Film dokumenter]]
[[Kategori:Film Amerika Serikat]]
[[Kategori:Film Dokumenter Orisinal Netflix]]
|