Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Dian Garini Lituhayu. Lahir dan besar di Samarinda, Kalimantan Timur. Sehari-hari mengajar sekolah dasar kelas awal di Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa Samarinda. Men...'
 
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Dian Garini Lituhayu.
Lahir dan besar di Samarinda, Kalimantan Timur. Sehari-hari mengajar sekolah dasar kelas awal di Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa Samarinda. Menyelesaikan pendidikan formal di bidang Pendidikan Bahasa Inggris di FKIP Universitas Mulawarman dan melanjutkan S2post graduate diploma pada Departemen Bahasa dan Budaya jurusan Linguistik Terapan pada tahun 2002 di Curtin University Of Technology, Perth, Australia Barat. DianDia juga menyelesaikan pendidikan formal untuk peningkatan kemampuan guru sekolah dasar di University of Melbourne, Victoria di tahun 2016. TelahDia mengajarjuga selamatelah lebihmenyelesaikan darikursus 22singkat tahunmengenai membuatlokakarya Dianmembaca pedulidan denganmenulis duniaTCRWP pendidikandi danUniversitas pembelajaranColumbia menyenangkanNew York melalui beasiswa micro credential LPDP. Telah mengajar selama 26 tahun. Menjadi ibu dari tiga anak remaja menggiring Dian menjadi kritis terhadap hal-hal berkaitan dengan peran dan fungsi sosial seorang ibu di dalam keluarga dan pola pengasuhan anak.
Minat menulisnya adalah pada bidang literasi membaca dan menulis, budaya, media belajar dan perempuan. Telah menulis banyak karya tulis ilmiah dalam bidang media pembelajaran, penggunaan budaya dalam pembelajaran, pembelajaran kreatif dan menyenangkan, pengembangan STEAM Sains-Teknologi-Rekayasa-Seni-Matematika dan pembelajaran pada siswa dengan kebutuhan khusus; selain cerita pendek, novel dan artikel tentang perempuan dan posisi mereka dalam budaya dalam bentuk buku antologi. Dian juga terlibat dalam penulisan buku bahan ajar secara tematik.
 
Menulis novel anak merupakan salah satu cita-citanya yang tertunda. Idau si Anak Berau ini memiliki masa riset yang lebih lama dibandingkan masa menulisnya sendiri. Dian yang seringkali disebut tak mampu menulis cerita anak, mendorong dan menyemangati dirinya sendiri untuk menulis novel anak yang dapat dibaca siswa di sekolah yang sarat makna dan penghargaan terhadap budaya yang hampir sirna. Dian berharap akan terbit novel-novel anak dengan latar budaya Indonesia yang akan menjadi bacaan pengayaan di sekolah-sekolah sebagai bagian penguatan karakter bangsa melalui nilai-nilai keluarga, masyarakat dan sekolah.
 
{{Peserta WikiLatih|di=Samarinda|tgl=1 Maret 2020}}
{{Peserta WikiLatih Daring}}