Persib Bandung: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Twotwofourtysix (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh Juanjuhana (bicara) ke revisi terakhir oleh Apri DAV (TW)
Tag: Pembatalan halaman dengan galat kutipan
 
(306 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Footballfootball club
| clubname = Persib Bandung
| image = [[Berkas:Logo Persib.png|200px|Logo Persib]]
| image_size = 160px
|fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung
| upright = 0.9
|nickname = ''Maung Bandung''{{br}}''Pangeran Biru''
| fullname = Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung
|founded = {{Start date and years ago|df=yes|1933|3|14}}
| nickname = {{ubl|{{lang|id|Pangeran Biru}} |{{lang|su|Maung Bandung}}}}
|address = Jl. Sulanjana No. 17 [[Bandung]]
| short name = PSB, PSIB
|ground = [[Stadion Si Jalak Harupat|Si Jalak Harupat]],{{br}} [[Bandung]],[[Jawa Barat]],[[Indonesia]]
| founded = {{Start date and age|df=yes|1919|1|5}}, sebagai {{lang|nl|Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond}} (BIVB)<ref>{{Cite web|title=PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=17 Desember 2023}}</ref><br>{{Start date and age|df=yes|1933|3|14}}, sebagai {{lang|nl|Persib Bandung}}
|capacity = 27.000
| ground =
|chairman = {{flagicon|IDN}} [[Glenn Sugita]]
{{plainlist|
|chrtitle = Direktur Utama
* [[Stadion Gelora Bandung Lautan Api]]<br>([[Daftar stadion sepak bola menurut kapasitas|Kapasitas]]: 38.000)
|manager = {{flagicon|IDN}} [[Umuh Muchtar]]
* [[Stadion Si Jalak Harupat]]<br>([[Daftar stadion sepak bola menurut kapasitas|Kapasitas]]: 27.000)
|coach = {{flagicon|NED}} [[Robert Rene Alberts]]
}}
|asisten pelatih = {{flagicon|INA}} Budiman
| capacity =
|league = [[Liga 1]]
| owner = PT Persib Bandung Bermartabat
|season = [[Liga 1 2019]]
| chrtitle = Presiden
|position = Peringkat 6
| chairman = [[Glenn Timothy Sugita]]
|website = http://www.persib.co.id
| mgrtitle = Manajer
| pattern_la1 = _lightgreenborder
| manajer = [[Haji (gelar)|H.]] [[Umuh Muchtar]]
| pattern_b1 = _shoulder_stripes_green_stripes
| coach = [[Bojan Hodak]]
| pattern_ra1 = _lightgreenborder
| asisten pelatih = [[Igor Tolić]]
| pattern_sh1 = _greenbottom
| season = [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]
| league = [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]]
| position = [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]], 1 dari 18 '''(Juara)'''
| website = https://www.persib.co.id
| fansgroup = [[Bobotoh]]
| pattern_la1 = _persib2324h
| pattern_b1 = _persib2324h
| pattern_ra1 = _persib2324h
| pattern_sh1 = _persib2324h
| pattern_so1 =
| leftarm1 = 0000ff0C2C86
| body1 = 0000ff0C2C86
| rightarm1 = 0000ff0C2C86
| shorts1 = 0000ff0C2C86
| socks1 = 0000ff0C2C86
| pattern_la2 = _lightgreenborder_persib2324a
| pattern_b2 = _shoulder_stripes_green_stripes_persib2324a
| pattern_ra2 = _lightgreenborder_persib2324a
| pattern_sh2 = _greenbottom_persib2324a
| pattern_so2 =
| leftarm2 = DCDCDCFFFFFF
| body2 = DCDCDCFFFFFF
| rightarm2 = DCDCDCFFFFFF
| shorts2 = DCDCDCFFFFFF
| socks2 = DCDCDCFFFFFF
| pattern_la3 = _thingreenborder_persib2324t
| pattern_b3 = _collargreen_persib2324t
| pattern_ra3 = _thingreenborder_persib2324t
| pattern_sh3 = _persib2324t
| pattern_so3 =
| leftarm3 = 00008B101B74
| body3 = 00008B101B74
| rightarm3 = 00008B101B74
| shorts3 = 00008BFFFFF
| socks3 = 00008B101B74
| current = Persib Bandung musim 2023–2024
|fansgroup = [[Bobotoh]], [[Viking Persib Club|VPC]], [[Bomber]]
|current = Persib Bandung musim 2020
}}
 
{| class="infobox" style="font-size: 88%; width: 22em; text-align: center"
'''Persib Bandung''' (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung) ([[Aksara Sunda Baku]]: ᮕᮦᮁᮞᮤᮘ᮪ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ, ''Pérsib Bandung'') adalah klub sepak bola Indonesia yang berdiri pada [[14 Maret]] [[1933]], berbasis di [[Bandung]], [[Jawa Barat]]. Persib saat ini bermain di [[Liga 1 2019|Liga 1 2019 Indonesia]]. Julukan mereka adalah [[Maung Bandung]] dan [[Pangeran|Pangeran Biru]]. Sponsor utama dan terbesar masih di pegang [[Indofood]] dan ''apparel jersey'' yang terbaru adalah Sportama.
! colspan=3 style="font-size: 125%; background-color:#0000FF; color:white; text-align:center;"|
[[Berkas:Logo Persib.png|25px]] Persib Bandung
|- style="text-align: center"
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''Tim utama'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Akademi Persib Bandung|Tim akademi]]'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Persib Putri|Tim wanita]]'''
|- style="font-size: 90%; text-align: center"
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Akademi Persib Bandung|U-19]]'''
|[[Berkas:Football pictogram.svg|40px]]<br />'''[[Bandung United F.C.|Tim satelit]]'''
|}
 
'''Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung''' (atau disingkat '''Persib''') adalah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di [[Kota Bandung]], [[Jawa Barat]]. Klub ini didirikan pada 5 Januari 1919 dengan nama '''Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond''' (BIVB).<ref name=":3">{{Cite web|title=PERSIB Umumkan Perubahan Hari Jadi|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=17 Desember 2023}}</ref> Saat ini Persib bermain di [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1 Indonesia]], julukan terkenal klub ini ''Maung Bandung'' dan ''Pangeran Biru''.
Sebagai tim yang dikenal baik, Persib Bandung juga sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik junior maupun senior. Sederet nama seperti [[Ade Dana]], [[Emen Suwarman]], [[Aang Witarsa]], [[Max Timisela]], [[Risnandar Soendoro]], [[Nandar Iskandar]], [[Adeng Hudaya]], [[Herry Kiswanto]], [[Ajat Sudrajat]], [[Yusuf Bachtiar]], [[Dadang Kurnia]], [[Robby Darwis]], [[Budiman]], [[Nur'alim]], [[Yaris Riyadi]] hingga generasi [[Erik Setiawan]], [[Eka Ramdani]], [[Gian Zola]], dan [[Febri Hariyadi]], merupakan sebagian pemain [[Tim nasional sepak bola Indonesia|timnas]] hasil binaan Persib Bandung.
 
Persib merupakan salah satu klub [[Perserikatan]] yang ikut serta dalam membentuk federasi sepak bola Indonesia yaitu [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]]. Klub ini juga termasuk dalam klub dengan keuangan paling stabil di Liga 1 Indonesia dan termasuk daftar klub terkaya di [[Asia Tenggara]].{{fact}} Klub ini juga adalah klub yang belum pernah [[degradasi|ter-degradasi]] di sejarah persepak bolaan Indonesia.
== Sejarah ==
{{listen
|filename=Jung maju maung Bandung (Ciptaan & dipopulerkan Kang Ibing).ogg
|title=Jung maju maung Bandung (Ciptaan & dipopulerkan Kang Ibing)
|description=''Jung maju maung Bandung'' adalah lagu karya ciptaan & dipopulerkan [[Kang Ibing|Raden Aang Kusmayatna Kusiyana Samba Kurnia Kusumadinata alias Kang Ibing]] sebagai bentuk kecintaannya kepada Persib
|pos=left
|format=[[ogg]]
|}}
 
== Sejarah ==
=== Masa-masa Awal ===
Sejarah Persib Bandung bermula dari berdirinya ''Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond'' (BIVB) pada 5 Januari 1919 berdasarkan temuan penelitian oleh para sejarawan yang diumumkan pada tahun 2023.<ref>{{Cite web|title=Persib|url=https://www.persib.co.id/article-details/persib-umumkan-perubahan-hari-jadi|website=www.persib.co.id|access-date=2023-12-18}}</ref> Temuan itu berdasar pada artikel koran Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu, dan fusi dari 13 klub di Bandung, yaitu KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil.
Sebelum hadirnya Persib Bandung, di [[Kota Bandung]] berdiri klub sepakbola Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun [[1923]]. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah [[Mr. Syamsudin]] yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita [[Dewi Sartika]], yakni [[R. Atot]]. Atot pulalah yang tercatat sebagai Komisaris Daerah [[Jawa Barat]] yang pertama. BIVB memanfaatkan [[lapangan Tegallega]] di depan [[tribun]] [[pacuan kuda]]. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar [[kota]] seperti [[Yogyakarta]] dan [[Jatinegara]], [[Jakarta]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://persib.co.id/clubs/history|title=Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah [[Mr. Syamsudin]] yang kemudian diteruskan oleh [[R. Atot]], putra dari pahlawan nasional [[Dewi Sartika]]. Atot juga tercatat sebagai Komisaris Daerah [[Jawa Barat]] yang pertama. BIVB memanfaatkan [[lapangan Tegallega]] di depan [[tribun]] [[pacuan kuda]]. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan di luar [[kota]] seperti [[Yogyakarta]] dan [[Jatinegara]], [[Jakarta]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://persib.co.id/about-club|title=Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Pada tanggal [[19 April]] [[1930]], BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB ([[Persebaya]]), MIVB ([[PPSM Magelang]]), MVB ([[PSM Madiun]]), VVB ([[Persis Solo]]), dan PSM ([[PSIM Yogyakarta]]) turut membidani kelahiran [[PSSI]] dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan.
 
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada tanggal [[14 Maret]] 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernamanama lengkap yang sama dengan PSIB, namun dengan penggantian singkatan menjadi Persib yang kemudian memilih [[Anwar St. Pamoentjak]] sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung ke dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.<ref name=":0" />
 
=== 1930-1994 : Era Perserikatan ===
Diawal keikutsertaanya di kompetisi ini pada tahun 1933, Persib dikalahkan oleh VIJ Jakarta. kemudian baru pada tahun 1937 Persib berhasil meraih juara setelah mengalahkan [[Persis Solo]] di pertandingan final di [[Stadion Sriwedari]] dengan skor 2-1.<ref>{{Cite web|last=Nugraha|first=Septian|date=2017-11-02|title=Romantisme Persib Bandung di Kota Solo|url=https://panditfootball.com/cerita/210354/romantisme-persib-bandung-di-kota-solo|website=Pandit Football Indonesia|access-date=2022-06-05|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105315/https://www.panditfootball.com/cerita/210354/SPN/171102/romantisme-persib-bandung-di-kota-solo|dead-url=no}}</ref> Kemudian di tahun-tahun berikutnya Persib gagal mempertahankan gelar dan hanya berhasil menjadi juara 3 pada kompetisi tahun 1939.{{fact}}
Pada keikutsertaannya yang pertama, Persib kalah dari VIJ Jakarta dalam kompetisi Perserikatan 1933. Pencapaian ini terulang di tahun 1934 juga dengan lawan yang sama. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun [[1937]], Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis dengan skor 2-1 di [[Stadion Sriwedari]], [[Solo]]. Berdasarkan sejumlah catatan yang ditemukan, sejumlah nama pemain yang memperkuat Persib di partai tersebut antara lain [[Enang Durasid]], [[Komar]], [[Jasin]], [[Arifin]], [[Kucid]], [[Edang]], [[Ibrahim Iskandar]], Saban, Sugondo, dan Adang.
 
Setahun kemudian Persib gagal mempertahankan gelarnya. Dalam kejuaraan yang kembali dipentaskan di [[Solo]], VIJ Jakarta tampil sebagai kampiun setelah menjungkalkan Persebaya Surabaya. Pada tahun [[1939]], dalam kejuaraan yang digelar di Yogyakarta, nama Persib kembali muncul, meski hanya menempati peringkat ketiga di bawah Persis dan tuan rumah PSIM. Sejumlah nama pemain yang tercatat memperkuat Persib ketika itu adalah Jasin, Komar, Sugondo, Enang, Durasid, Ana dan Z. Arifin.
 
Di [[Bandung]] pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang-orang [[Belanda]] yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah-olah Persib merupakan perkumpulan "kelas dua". VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan-pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib ketika itu sering dilakukan di pinggiran Bandung, seperti Tegallega dan [[Ciroyom, Andir, Bandung|Ciroyom]]. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang di dalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan di pusat kota, [[UNI]] dan [[SIDOLIG]].
 
Persib memenangkan "perang dingin" dan menjadi perkumpulan sepak bola satu-satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung di bawah VBBO seperti UNI dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO (sempat berganti menjadi PSBS sebagai suatu strategi) kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni [[Lapangan UNI]], Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini [[Stadion Siliwangi]]). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
==== Dekade 1940an ====
Memasuki awal dekade [[1940-an|40-an]], situasi politik dalam negeri ketika itu mengganggu jalannya Kompetisi Perserikatan. Saat itu, kompetisi hanya bisa digelar pada tahun [[1941]], [[1942]], [[1943]]. Pada tahun [[1941]], Persib gagalBandung menjadi yang terbaik,tuan meskirumah kompetisi digelar di Bandung. Ketika ituperserikatan, Persib kalah bersaing dengan Persis dan Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan runner-up. Dalam dua tahun berikutnya, ketika kejuaraan dipentaskan di [[Surabaya]] dan [[Yogyakarta]], namatetapi Persib tidak masukmampu kemencapai posisihasil “2 Besar” dan Persis kembali menjadi jawara secarayang berturut-turutmaksimal.{{fact}}
 
Di era pendudukan Jepang, pemerintahan kolonial membredel seluruh perkumpulan sepak bola yang ada di tanah air, termasuk [[PSSI]]. Pemerintah [[Kolonial Jepang]] pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu, yakni ''Rengo Tai Iku Kai''.
 
Setelah Indonesia Merdeka, [[17 Agustus]] [[1945]], kompetisi belum juga bisa digulirkan, karena pemerintah kolonial Belanda kembali masuk ke Indonesia dengan mendompleng tentara sekutu (NICA). Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar di berbagai kota, sehingga ada Persib di [[Tasikmalaya]], Persib di [[Sumedang]], dan Persib di [[Yogyakarta]]. Pada masa itu prajurit-prajurit [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Siliwangi]] hijrah ke ibu kota perjuangan [[Yogyakarta]].
 
Baru tahun [[1948]] Persib kembali berdiri di Bandung, dan Perserikatan kembali digelar untuk pertama kalinya setelah kemerdekaan. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia, meskipun akhirnya upaya tersebut tidak berhasil. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, [[dokter Musa|dr. Musa]], [[H. Alexa]], [[Rd. Sugeng]] dengan Munadi sebagai ketua.
 
==== Dekade 1950an ====
Pada dekade [[1950-an|50-an]], prestasi Persib tidak begitu mencuat. Tahun [[1950]], Persib hanya menjadi ''runner-up'' dalam kejuaraan yang bersamaan dengan Kongres PSSI di [[Semarang]]. Persib gagal tampil sebagai juara setelah dikalahkan Persebaya. Beberapadi namafinal, pemainpadahal yang membelaskuat Persib saat itu antaradiisi lainbeberapa Aangpemain Witarsa,timnas Amung,proyeksi Anda,[[Asian Ganda,Games Freddy1951]] Timisella, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman.seperti Anas dan Aang adalah anggota skuad Timnas Indonesia dalam [[AsianAang Games 1951Witarsa]].<ref name=":0" /> Karena gagal bersaing dengan Persija di tingkat zona, pada tahun [[1951]], Persib gagal lolos ke final.
 
Setelah hanya mampu menempati peringkat ketiga pada tahun [[1952]] di [[Surabaya]], [[1954]] di [[Jakarta]] dan [[1957]] di [[Padang]], Persib mulai menggeliat pada tahun [[1959]]. Sayang, kesempatan untuk meraih gelar juara hilang ketika pada pertandingan terakhir dikalahkan PSM Makassar 1-2 di Lapangan Ikada, Jakarta. Dalam pertandingan itu, Persib sempat unggul lebih dulu lewat gol cepat Omo Suratmo, sebelum PSM membalikkan keadaan melalui dua gol [[Ramang]] dan Suwardi Arlan<ref>{{Cite web|url=http://www.bolanusantara.com/news/panasnya-rivlaitas-persib-dan-psm-di-era-perserikatan|title=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|last=Pratama|first=T. Nugraha|website=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>. Sebelum pertandingan penentuan melawan PSM itu, Persib tampil mengesankan dengan membekap Persija 3-1 melalui gol-gol Kiat Shek (menit 7), Parhim (17), Omo Suratmo (72), dan mencukur Persebaya 6-0 lewat sumbangan gol Aang Witarsa, Ade Dana, Kiat Shek, Omo (2 gol) dan Atik di Lapangan Ikada Jakarta.
 
Setelah hanya mampu menempati peringkat ketiga pada tahun [[1952]] di [[Surabaya]], [[1954]] di [[Jakarta]] dan [[1957]] di [[Padang]], Persib mulai menggeliat pada tahun [[1959]]. Sayang, Persib gagal menjadi juara ketika pada pertandingan terakhir dikalahkan PSM Makassar 1-2 di Lapangan Ikada, Jakarta.<ref>{{Cite web|url=http://www.bolanusantara.com/news/panasnya-rivlaitas-persib-dan-psm-di-era-perserikatan|title=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|last=Pratama|first=T. Nugraha|website=Cerita Panasnya Rivalitas Persib dan PSM di Era Perserikatan|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155246/http://www.bolanusantara.com/news/panasnya-rivlaitas-persib-dan-psm-di-era-perserikatan|dead-url=yes}}</ref>
Selanjutnya, ketika bertanding di Padang, Persib mempermalukan tuan rumah PSP 3-2. Namun, pada saat memainkan partai home di Stadion Siliwangi melawan PSIS Semarang, Persib justru menyerah 1-2. Gol Omo pada menit 40, tidak mampu membantu Persib meraih kemenangan atas PSIS. Persib kembali membuka persaingan dengan PSM yang belum terkalahkan setelah mencukur PSMS Medan 8-1 lewat dua gol yang masing-masing dicetak Omo dan Unang, hattrick Parhim serta satu gol tambahan dari Kiat Shek. Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu klub yakni Persib yang dilandasi semangat [[nasionalisme]]. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, dekade [[1950-an|50-an]] ini pun mencatat kejadian penting.
 
Pada periodedekade [[1953]]-[[1957]] itulahini, Persib mengakhirimengalami masa pindahperiode-pindahperiode sekretariat.penting Walidimana Kotawali kota Bandung saat itu [[R. Enoch]], membangun Sekretariatkantor sekretariat untuk Persib di [[Cilentah]]. Sebelum akhirnya atas upaya [[R. Soendoro]], Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di [[Jalan Gurame]].{{fact}}
 
==== Dekade 1960an ====
Pada awalmusim masakompetisi ini1961, materi pemain Persib antaraberhasil lainmenjuarai Hehanusa,Kompetisi IwanPerserikatan (kiper),setelah Sulaeman,memperoleh Hafid,poin Akbar,tertinggi Rukma,di Nandang,putaran Atik,final Parhim,yang Kiatdiikuti Shek,7 Omo Suratmo, Sukarna, Aang Witarsa, Ade Dana, dan Unangkontestan.<ref Penantianname=":0" panjang Persib untuk kembali menjuarai Kompetisi Perserikatan berakhir pada tahun [[1961]]./><ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20171116/persib-era-50an-yang-mengharumkan-nama-timnas/ade-dana|title=Persib Era 50an Yang Mengharumkan Nama Timnas|last=INDOSPORT.com|date=2017-11-16|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/https://www.indosport.com/sepakbola/20171116/persib-era-50an-yang-mengharumkan-nama-timnas/ade-dana|dead-url=no}}</ref> BerbedaTetapi dengansetelah musimitu sebelumnya,di kalitahun-tahun iniberikutnya Persib memenangkan persaingan dengan PSM. Di putaran final yang diikuti tujuh kontestan,prestasi Persib mencatatkembali 5 kali menangmelorot dan sekaligagal imbangmempertahankan untukgelar mengumpulkanpada nilaiKompetisi 11,Perserikatan atau1964 satudan angka1965 lebihdi baik ketimbang PSMJakarta. Anggota skuat Persib saat itu adalah [[Simon Hehanusa]], [[Hermanus]], [[Juju]] (kiper), [[Ishak Udin]], Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Him Tjhiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Suhendar, dan Pietje Timisela<ref name=":0" />
 
Lima kemenangan yang diraih Persib pada putaran final dicatat pada saat menghantam Persema Malang 7-1 di Makassar, PSMS Medan 5-3, PSIS Semarang 6-2 di Bandung, Persebaya 2-1 dan Persija 3-1 di Semarang. Satu-satunya hasil imbang yang dicatat Wowo Sunaryo dan kawan-kawan adalah ketika bermain 0-0 dengan PSM dalam sebuah pertandingan yang diwarnai kerusuhan di Makassar. Pertandingan melawan PSM ini terpaksa dihentikan pada menit 85, karena penonton tuan rumah tidak bisa menerima keputusan wasit yang memberikan hukuman penalti setelah seorang pemain belakang mereka menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.
 
Setelah itu, prestasi Persib kembali melorot dan gagal mempertahankan gelar pada Kompetisi Perserikatan 1964 dan 1965 di Jakarta. Setahun berikutnya, Persib harus puas menjadi ''runner up'', karena harus kembali mengakui keunggulan PSM Makassar di Jakarta.<ref name=":0" />
 
==== Dekade 1970an ====
Memasuki dekade [[1970-an]], tidak ada prestasi yang dicatatkan oleh Persib. Meskipun tidak meraih prestasi di kompetisi mayor, tetapi Persib masih berprestasi di kompetisi atau turnamen-turnamen seperti Surya Cup (Surabaya) [[1978]], Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang), diketiga turnamen tersebut Persib mampu tampil sebagai juara.{{fact}}
Memasuki dekade [[1970-an]], catatan paling kelam harus dialami Persib. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, praktis tidak ada prestasi membanggakan yang diraih. Pada tahun [[1971]], Persib kalah bersaing dengan PSMS Medan yang akhirnya tampil sebagai juara, Persebaya Surabaya (runner-up), Persija Jakarta (peringkat 3), PSM Makassar (4), PSL Langkat, Persema Malang dan Persipura Jayapura sehingga terlempar dari posisi “4 Besar”. Akibatnya, Persib tidak berhak tampil di Turnamen “Piala Soeharto” yang hanya diikuti oleh empat tim terbaik.
 
Dua tahun kemudian di Jakarta, Persib hanya mengakhiri kompetisi di peringkat ketujuh dari delapan kontestan dengan rekor sekali menang, sekali imbang dan 5 kali kalah. Satu-satunya kemenangan Persib dicatat pada partai pembuka ketika menjungkalkan juara bertahan, PSMS 3-1. Sedangkan lima kekalahan Persib dialami dari Persija 0-2 yang akhirnya tampil sebagai juara, Persipura Jayapura 0-2, Persebaya Surabaya 0-1, dan PSBI Blitar 0-1. Hasil imbang dicatat ketika bermain 2-2 dengan PSL Langkat. Kegagalan Persib sedikit terobati ketika salah seorang bintang muda Persib, Risnandar Soendoro dinobatkan sebagai pemain terbaik Kompetisi Perserikatan 1973.
 
Pada Kompetisi Perserikatan 1975, Persib benar-benar kehilangan tempat di jajaran elit sepak bola nasional. Saat itu, Persib tidak mampu meloloskan diri ke putaran final karena hanya menempati peringkat ketiga Pool D babak “18 Besar”. Dari 4 partai yang dimainkan di Stadion Menteng Jakarta, Persib hanya mencatat dua kemenangan dari PSM Makassar 2-0 lewat gol Encas Tonif pada menit 74 dan Teten menit 81 serta Gasko Kolaka 4-0 melalui hattrick Dedi Sutendi dan Akub.
 
Prestasi Persib kembali meningkat pada musim 1975-1978. Setelah menjuarai babak kualifikasi Grup B di Stadion Siliwangi Bandung dan Stadion Bima Cirebon, Persib lolos ke putaran final. Pada babak kualifikasi ini, Persib mencatat rekor tak terkalahkan dan tak pernah kebobolan dalam empat partai yang dimainkannya. Pada pertandingan pertama, gol-gol yang disumbangkan Atik (menit 29), Nandar Iskandar (41-pen.), Max Timisela (43), Teten (44) dan Herry Kiswanto (60) membawa Persib menundukkan PSKB Binjai 5-0.
 
Selanjutnya, Persib membantai Persisum Sumbawa 6-0 dan membekap PSM Makassar 3-0 lewat dua gol Tjetjep pada menit 16 dan 59 serta Zulham Effendi, empat menit menjelang pertandingan usai. Pada pertandingan penutup, Persib mengalahkan Perseban Banjarmasin 2-0 melalui gol yang diciptakan Zulham Effendi dan Nandar Iskandar sekaligus memastikan diri lolos ke babak “8 Besar”.
 
Namun, pada putaran final yang digelar di Jakarta, Persib harus mengubur impiannya lolos ke semifinal. Meski sempat mencatat kemenangan 2-0 atas Persipura lewat gol Atik dan Nandar Iskandar, namun dalam dua pertandingan terakhir, Persib dibekap Persebaya 0-2 dan tuan rumah Persija 0-3. Catatan sekali menang dan 2 kali kalah ini menempatkan Persib di peringkat ketiga Grup G.
 
Mulai tahun [[1979]], PSSI mulai menerapkan pembagian divisi buat tim-tim perserikatan yang mengharuskan sistem promosi dan degradasi diberlakukan. Ketika itu PSSI menetapkan, Divisi Utama Perserikatan hanya dihuni 5 tim dan tiga tim terbawah di putaran final kompetisi [[1978]] harus terdegradasi ke Divisi I. Karena hanya menempati peringkat ketiga Grup G, Persib harus menghadapi peringkat ketiga Grup F, Persiraja Banda Aceh untuk mencari tim ketiga yang terlempar ke Divisi I. Dua tim yang otomotis terdegradasi adalah tim juru kunci Grup F PSBI Blitar dan Grup G Persipura Jayapura. Pada partai play-off ini, Persib menyerah 1-2 dari Persiraja yang memaksanya bertarung dari “kampung ke kampung” pada musim kompetisi berikutnya.
 
Pada musim pertamanya di Divisi I, Persib menjuarai Grup V yang merupakan babak kualifikasi pertama (tingkat zona). Di babak kedua tingkat nasional, Persib bergabung di Grup B bersama Perseden Denpasar, Persigowa Gowa dan PSP Padang. Persib memastikan diri lolos ke babak “6 Besar” setelah mencatat sekali menang, sekali imbang dan sekali kalah di Stadion Sriwedari Solo. Sebagai runner-up Grup B, Persib lolos bersama Perseden.
 
Lolosnya Persib ke babak “6 Besar” ditentukan pada partai terakhir ketika mengalahkan Perseden 3-0 lewat gol Risnandar melalui titik penalti pada menit 8, Tjetjep (35) dan Ismawadi (42). Dalam dua pertandingan sebelumnya, Persib dikalahkan PSP 0-1 dan bermain imbang 1-1 dengan Persigowa. Gol Persib ke gawang Persigowa dicetak Itang pada menit 42.
 
Namun, Persib yang tergabung di Grup D babak “6 Besar:, gagal kembali ke Divisi Utama, karena hanya mampu bermain imbang 0-0 dengan PSKB Binjai dan dikalahkan Persipura 1-2. Dalam pertandingan ini, dua gol Persipura dicetak Panus Korwa menit ke-2 dan Hengky Heipon menit 4. Sedangkan gol balasan Persib dicetak Atik pada menit 75.
 
Pada musim berikutnya, pengurus Persib mendatangkan pelatih asal Polandia, Marek Janota. Ketika itu, Janota ditugasi untuk membina para pemain muda Persib secara berkesinambungan. Sobur, Boyke Adam, Adeng Hudaya, Bambang Sukowiyono, Giantoro, Encas Tonif, Dede Iskandar, dan Irwan Sunarya adalah para pemain yang diorbitkan Janota<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|title=Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>. Kelak, pemain-pemain tersebut akan menjadi tulang punggung Persib senior. Sementara itu, tim Persib senior yang dipimpin Manajer H.M. Ruchiyat dan pelatih Risnandar serta dibantu dua sistennya, Wowo Sunaryo dan Suhendar terus berusaha bangkit.
 
Juara Surya Cup (Surabaya) [[1978]] digapai usai mematahkan perlawanan Persija 1-0. Gol emas itu disumbangkan [[Max Timesela]]. Dua tahun sebelumnya, gelar yang sama juga dipetik jagoan Bandung. Yusuf Cup [[1975]] dan [[1977]] juga dipuncaki anak-anak Bandung. Bahkan, usai jadi runner-up Yusuf Cup VIII/1979, setahun kemudian Persib mencuri gelar juara di turnamen kebanggaan masyarakat Ujung Pandang. Masih pada tahun yang sama, Piala Gubernur Sumatera Selatan juga masuk ke lemari prestasi Persib meski jagoan Bandung berada di peringkat 3.
 
“Sepanjang ingatan saya, hanya turnamen Marah Halim Cup (Medan) yang tidak pernah bisa di raih Persib. Tapi di turnamen lainnya yang tersebar di banyak daerah, macam Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang), Persib sempat tampil sebagai juara,” cerita [[Encas Tonif]], mantan pemain Persib era [[1970-an|70-an]]/[[1980-an|80-an]].
 
==== Dekade 1980an ====
{{Rapikan-naratif}}
Setelah berjuang dari tingkat zona, wilayah dan nasional, dengan materi pemain di antaranya Sobur, [[Adeng Hudaya]], [[Suryamin]], [[Encas Tonif]], dan [[Iwan Sunarya]], pada tahun [[1980]] Persib akhirnya kembali ke Divisi Utama bersama [[PSIS Semarang]], Persema Malang dan PSP Padang untuk melengkapi 6 tim lain di Divisi Utama yaitu [[Persija Jakarta]], [[PSMS Medan]], [[Persipura Jayapura]], [[PSM Makassar]], [[Persebaya Surabaya]] dan [[Persiraja Banda Aceh]].
 
SetelahPersib kembali ke Divisi Utama pada [[Divisi Utama PSSI 1983|Kompetisi Perserikatan [[1983]], Persib langsung unjuk gigi. Meski pada putaran pertama Wilayah Barat di Stadion Imam Bonjol, Padang, hanya mencatat sekali kemenangan atas PSP Padang 2-1 (sisanya kalah 1-2 dari PSMS serta bermain imbang 2-2 dengan PSMS dan 0-0 dengan Persija), Persib memastikan diri lolos ke babak “4 Besar”, setelah mencetak 3 kemenangan dan sekali imbang di putaran kedua di Stadion Siliwangi.
 
Pada pertandingan pertama, gol-gol yang disumbangkan Adeng Hudaya (30), Wolter Sulu (52), Encas Tonif (66) dan Bambang Sukowiyono (72) mengantarkan Persib meraih kemenangan 4-0 atas Persiraja. Selanjutnya, PSP dibabat 5-0 lewat hattrick [[Ajat Sudrajat|Adjat Sudradjat]] pada menit 18, 38 dan 55, serta gol tambahan dari [[Bambang Sukowiyono]] (8) dan Robby Darwis (68). PSMS yang akhirnya tampil sebagai juara Wilayah Barat juga ditaklukan dengan skor 3-1 melalui gol Bambang Sukowiyono (12-pen.) dan dua gol Adjat Sudradjat pada menit 22 dan 66. Pada partai pamungkas Wilayah Barat, Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persija.
 
Di babak “4 Besar” yang berlangsung di Stadion Utama Senayan, Persib dan PSMS bergabung dengan dua wakil Wilayah Timur, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Persib akhirnya lolos ke grandfinalgrand final setelah mengalahkan Persebaya 2-1 lewat gol Wawan Karnawan (40) dan Wolter Sulu (60); kembali membekap PSMS 2-1 melalui dua gol yang diborong Adjat Sudradjat dan menghancurkan PSM Makassar 3-0 lewat gol Djafar Sidik (10), Yana Rodiana dan Bambang Sukowiyono (74).
 
Persib dikenal bersaing ketat dengan [[PSMS Medan]] dalam perebutan gelar juara Perserikatan. Pertemuan mereka yang pertama di laga pamungkas Perserikatan terjadi pada tahun[[Divisi Utama PSSI 1983|musim 1983]]. Tiada gol tercipta pada 90 menit pertandingan dan tambahan waktu, namun PSMS mampu mengalahkan Persib dengan keunggulan 3-2. Final tahun[[Divisi Utama PSSI 1985|musim 1985]] yang dihelat di [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]], yang saat itu masih bernama |Stadion Utama Senayan]] pada 23 Februari 1985 dikenang sebagai partai yang ditonton 150.000 orang, catatan yang hingga kini belum dapat tersaingi.<ref>{{Cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/2898281/duel-persib-vs-psms-1985-mencuri-perhatian-dunia|title=Duel Persib Vs PSMS 1985, Mencuri Perhatian Dunia|last=Bola.com|date=2017-03-25|website=bola.com|language=id|access-date=2019-11-30|archive-date=2021-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210113063628/https://www.bola.com/indonesia/read/2898281/duel-persib-vs-psms-1985-mencuri-perhatian-dunia|dead-url=no}}</ref> Persib kembali ditekuk PSMS lewat adu penalti lagi-lagi yang berakhir 3-2 setelah skor 2-2 hingga akhir perpanjangan waktu laga itu.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2017/03/25/11131398/jelang.psms.vs.persib.kenangan.rekor.150.000.penonton.di.senayan?page=all |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-06-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190602000903/https://bola.kompas.com/read/2017/03/25/11131398/jelang.psms.vs.persib.kenangan.rekor.150.000.penonton.di.senayan%3Fpage%3Dall |dead-url=no }}</ref>
 
DuaPersib kegagalanakhirnya padamampu musimmenjadi [[1982]]/[[1983]]juara danDivisi Utama pada [[1983]]/[[1984]],Divisi tidakUtama membuatPSSI Persib1986|musim patah1986]] arang.untuk Padapertama tahunkali sejak [[1986Kejuaraan Nasional PSSI 1961|musim 1961]], saat [[Adeng Hudaya]] dan kawan-kawan akhirnya bisa membumikan Piala Presiden di Bandung setelah di final mengalahkan [[Perseman Manokwari]] 1-0 lewat gol tunggal [[Djajang Nurjaman|Djadjang Nurdjaman]].<ref name="digital">{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|title=Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|dead-url=no}}</ref> Ketika itu skuat Persib dihuni pemain hasil binaan Marek Janota seperti Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan (penjaga gawang), Wawan Karnawan, Ade Mulyono, Suryamin, Ujang Mulyana, Sarjono, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yoce Roni, Kornelis, Ajid Hermawan, [[Ajat Sudrajat|Ajat Sudradjat]], Yana Rodiana, Sam Triawan, Iwan Sunarya, Dede Rosadi, Djadjang Nurdjaman, [[Bambang Sukowiyono]], Suhendar, Kosasih dan Djafar Sidik. Pemain-pemain itu ditangani pelatih [[Nandar Iskandar]].
 
Usai kompetisi Perserikatan, Persib juga memenangkan Piala Sultan Hassanal Bolkiah. Di partai final, Persib yang saat itu meminjam libero [[Herry Kiswanto]] dari klub Galatama [[Krama Yudha Tiga Berlian]] serta Yusuf Bachtiar dari Perkesa 78 Sidoarjo, mengalahkan tim nasional Malaysia. Gol kemenangan Persib dilesakkan Yusuf, yang kemudian menjadi pemain kunci Persib di Liga Indonesia.<ref>{{Cite web|last=SKOR.ID|last2=SkorID|title=Pinjam Dua Pemain Galatama, Persib Juara Turnamen Internasional Pertama pada 1986|url=https://www.skor.id/bola-nasional/sk-01355018/pinjam-dua-pemain-galatama-persib-juara-turnamen-internasional-pertama-pada-1986|website=www.skor.id|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105316/https://www.skor.id/post/pinjam-dua-pemain-galatama-persib-juara-turnamen-internasional-pertama-pada-1986-01355018|dead-url=no}}</ref>
Para pemain yang sukses mengakhiri penantian panjang Persib selama seperempat abad itu sebagian besar merupakan hasil binaan Marek Janota. Ketika itu skuat Persib dihuni Sobur, Boyke Adam, Wawan Hermawan (penjaga gawang), Wawan Karnawan, Ade Mulyono, Suryamin, Ujang Mulyana, Sarjono, Adeng Hudaya, Robby Darwis, Yoce Roni, Kornelis, Ajid Hermawan, Ajat Sudradjat, Yana Rodiana, Sam Triawan, Iwan Sunarya, Dede Rosadi, Djadjang Nurdjaman, Bambang Sukowiyono, Suhendar, Kosasih dan Djafar Sidik. Pemain-pemain berbakat itu ditangani pelatih Nandar Iskandar.
 
Sayang,Gelar juara Pialabertahan PresidenPerserikatan gagal dipertahankan Persib pada musim berikutnya, [[Divisi Utama PSSI 1986-1987|1986]]/[[1987]]. Setelah lolos ke babak “6 Besar”, Persib gagaltidak lolos ke grandfinalgrand final karena hanya berada di peringkat ketiga klasemen akhir. Nilai yang dikumpulkan Persib yaitu 6, hasil sekali menang dan 4 kali seri, sebenarnya sama dengan [[PSIS Semarang]]. Namun, karena buruknya produktivitas gol, Persib harus memberikan tempat di grandfinal kepada PSIS yang akhirnya tampil sebagai juara dengan mengalahkan Persebaya 1-0. Dari 5 pertandingan yang dimainkan, Persib hanya mencetak dua gol melalui Adjat Sudradjat ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura dan Adeng Hudaya saat mengalahkan PSIS 1-0.
 
Namun, karena unggul dalam produktivitas gol, PSIS-lah yang akhirnya tampil di final dan menjadi juara dengan mengalahkan Persebaya 1-0. Dari 5 pertandingan yang dimainkan, Persib hanya mencetak dua gol melalui Adjat Sudradjat ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura dan Adeng Hudaya saat mengalahkan PSIS 1-0.
Tahun [[1986]], usai Persib memuncaki kompetisi Perserikatan Divisi Utama, Piala Sultan Hassanal Bolkiah berhasil dibawa pulang ke Bumi Pajajaran. Di partai final, Persib yang mendapat tenaga tambahan dari libero terbaik Indonesia saat itu Herry Kiswanto, mengalahkan tim nasional Malaysia. Gol kemenangan jagoan Bandung dilesakan Yusuf Bachtiar, yang kemudian melegenda sebagai dirijen utama Persib di Liga Indonesia.
 
Persib kalah bersaing di musim [[1987]]/[[1988]] dari Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan Persija sebagai ''runner-up''. Pada masa itu pula, Persib menerima kunjungan klub Belanda [[PSV Eindhoven]] di tanggal 11 Juni 1987 di Stadion Siliwangi dalam sebuah laga persahabatan. Klub yang nantinya akan menjuarai [[Piala Champions]] 1987-88 itu memenangkan laga dengan skor 6-0 dengan gol dari Rene van der Gijp (menit 8), hattrick [[Eric Viscaal]] ('15, '40, '51) dan Jurrie Koolhof ('58, '63).<ref>{{Cite web|last=redaksi|date=2016-03-14|title=Sejarah Persib Bandung dalam 5 Ribu Kata|url=https://panditfootball.com/klasik/200840/sejarah-persib-bandung-dalam-5-ribu-kata|website=Pandit Football Indonesia|access-date=2019-07-13|archive-date=2016-10-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20161008062137/http://panditfootball.com/klasik/200840/sejarah-persib-bandung-dalam-5-ribu-kata|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|last=Abidin|first=Ahmad Fadhil|date=2016-09-25|title=Stadion Siliwangi, Tempat Berbagai Sejarah Persib Terukir|url=http://www.infobdg.com/v2/stadion-siliwangi-tempat-berbagai-sejarah-persib-terukir/|website=infobdg.com|language=en-US|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/http://www.infobdg.com/v2/stadion-siliwangi-tempat-berbagai-sejarah-persib-terukir/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|title=Post Match Persib VS PSV Eindhoven (1987): “Bintang Sepakbola Dunia Mencicipi Siliwangi”.” {{!}} mengbal.com {{!}} Lalajo Maung|url=https://www.mengbal.com/2013/06/postmatch-persib-vs-psv-eindhoven-1987-%e2%80%9cbintang-sepakbola-dunia-mencicipi-siliwangi-%e2%80%9d/|language=en-US|archive-url=https://web.archive.org/web/20170607094228/http://www.mengbal.com/2013/06/postmatch-persib-vs-psv-eindhoven-1987-%E2%80%9Cbintang-sepakbola-dunia-mencicipi-siliwangi-%E2%80%9D/|archive-date=2017-06-07|dead-url=yes|access-date=2019-07-13}}</ref> Pada musim [[1989]]/[[1990]], di bawah besutan pelatih Ade Dana dan dua asistennya [[Dede Rusli]] dan [[Indra Thohir|Indra M. Thohir]], Persib kembali menjadi juara setelah pada babak grand final di Stadion Utama Senayan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol bunuh diri [[Subangkit]] dan Dede Rosadi.<ref name=":1" />
 
{{Quote box|quote=“Kita bisa menjadi juara di Piala Sultan Hassanal Bolkiah karena Persib memang sedang di puncak prestasi. Dan memenuhi pra syarat sebagai tim juara. Di semua lini permainan tidak ada sama sekali celah yang bisa mengandaskan impian kami dalam mengibarkan sepak bola prestasi. Teknis dan non teknis jempolan. Tidak ada sama sekali ganjalan untuk menjadi the champion. Juara memang tinggal menunggu waktu saja,”|source=[[Bambang Sukowiyono]] (1986)|width=30%|alignment=right}}
 
Persib menerima kunjungan klub Belanda [[PSV Eindhoven]] pada 11 Juni 1987 di Stadion Siliwangi dalam sebuah laga persahabatan. Klub yang nantinya akan menjuarai [[Piala Champions]] 1987-88 itu memenangkan laga dengan skor 6-0 dengan gol dari Rene van der Gijp (menit 8), hattrick [[Eric Viscaal]] ('15, '40, '51) dan Jurrie Koolhof ('58, '63).<ref>{{Cite web|url=https://panditfootball.com/klasik/200840/sejarah-persib-bandung-dalam-5-ribu-kata|title=Sejarah Persib Bandung dalam 5 Ribu Kata|last=redaksi|date=2016-03-14|website=Pandit Football Indonesia|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.infobdg.com/v2/stadion-siliwangi-tempat-berbagai-sejarah-persib-terukir/|title=Stadion Siliwangi, Tempat Berbagai Sejarah Persib Terukir|last=Abidin|first=Ahmad Fadhil|date=2016-09-25|website=infobdg.com|language=en-US|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.mengbal.com/2013/06/postmatch-persib-vs-psv-eindhoven-1987-%e2%80%9cbintang-sepakbola-dunia-mencicipi-siliwangi-%e2%80%9d/|title=Post Match Persib VS PSV Eindhoven (1987): “Bintang Sepakbola Dunia Mencicipi Siliwangi”.” {{!}} mengbal.com {{!}} Lalajo Maung|language=en-US|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Pada musim berikutnya, [[1987]]/[[1988]], Persib mencatat hasil serupa. Ketika itu, Persib kalah bersaing dengan Persebaya yang akhirnya tampil sebagai juara dan Persija. Namun, pada musim [[1989]]/[[1990]], Persib kembali unjuk gigi. Di bawah besutan pelatih Ade Dana dan dua asistennya [[Dede Rusli]] dan [[Indra M. Thohir]], Persib tampil sebagai kampiun setelah pada babak grand final di Stadion Utama Senayan mengalahkan PSM Makassar 2-0 lewat gol bunuh diri Subangkit dan Dede Rosadi.<ref name=":1" />
 
==== Dekade 1990an ====
MengawaliPada dekade[[Divisi 90-an,Utama PersibPSSI mengawali1991–1992|musim Kompetisi Perserikatan dengan kegagalan. Namun1991/92]], setelahPersib lolos dari babak reguler Wilayah Barat ke babak “6 Besar” bersama PSMS dan PSDS Deli Serdang, Persib masih sempat lolos ke semifinal berkat kemenangan 2-1 atas Persebaya lewat gol Kekey Zakaria menit ke-7 dan Robby Darwis menit 30 dan menjinakkan PSDS 1-0 melalui gol tunggal Dede Rosadi pada menit 62. Namun, di semifinal, Persib harus mengakui keunggulan PSM Makassar 1-2. Gol Robby Darwis melalui titik penalti pada menit 65 tidak mampu menyelamatkan Persib karena PSM mampu mencetak dua gol melalui Alimudin Usman pada menit 54 lewat titik penalti dan Kaharudin menit 79.
 
Di semifinal, Persib dikalahkan PSM Makassar 1-2. Persib mencetak gol lewat tendangan penalti oleh Robby Darwis di menit 65, dan kebobolan 2 gol oleh PSM melalui Alimudin Usman pada menit 54 lewat tendangan penalti dan Kaharudin menit 79. Pada pertandingan perebutan tempat ketiga pun Persib dikalahkan Persebaya 1-2.<ref>{{Cite web|last=Suhendra|first=Endan|date=2020-02-29|title=29 Februari 1992: Kalah dari Persebaya di Play-off 3/4, Persib Catat Prestasi Terburuk Sejak 1983|url=https://bulao.id/2020/02/29/29-februari-1992-kalah-dari-persebaya-di-play-off-3-4-persib-catat-prestasi-terburuk-sejak-1983/|website=BULAO.ID|language=en-GB|access-date=2023-12-18}}</ref>
 
Pada musim [[Divisi Utama PSSI 1993–1994|1993/1994]], yang merupakan Kompetisi Perserikatan terakhir sebelum dilebur menjadi Liga Indonesia (LI) pada musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994/1995]], Persib kembali menjuarai Divisi Utama, setelah di final menjungkalkan PSM Makassar 2-0 pada tanggal 17 April 1994.<ref name=":1" />
Kegagalan Persib makin lengkap ketika pada pertandingan perebutan tempat ketiga pun dikalahkan Persebaya 1-2. Bagi Persib, peringkat keempat ini menjadi prestasi terburuk sejak kebangkitan di awal dekade 80-an.
 
Persib kembali jadi kampiun disertai catatan sejarah, karena musim 1993/1994 merupakan Kompetisi Perserikatan terakhir, sebelum dilebur menjadi Liga Indonesia (LI) pada musim 1994/1995. Persib berhasil membumikan Piala Presiden di Bandung untuk selamanya, setelah di final menjungkalkan PSM Makassar 2-0 pada tanggal 17 April 1994.<ref name=":1" /> Dua gol kemenangan Persib pada partai final yang disaksikan lebih dari 100.000 penonton itu dicetak Yudi Guntara menit ke-26 dan Sutiono Lamso menit 71. Pada partai final itu, pelatih Indra M. Thohir yang didampingi Asisten Pelatih Djadjang Nurdjaman dan Emen Suwarman menurunkan formasi terbaiknya yaitu Aris Rinaldi (kiper); Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi (belakang); Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang), Kekey Zakaria, dan Sutiono Lamso (striker).<ref>{{Cite web|url=https://simamaung.com/17-april-mengenang-momen-sebagai-jawara-perserikatan-1994-bag-i/|title=17 April, Mengenang Momen Jawara Perserikatan 1994 (Bag I)|website=Persib Bandung Berita Online {{!}} simamaung.com|language=en-US|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144619/https://simamaung.com/17-april-mengenang-momen-sebagai-jawara-perserikatan-1994-bag-i/|dead-url=no}}</ref>
 
=== 1994-2007: Bergulirnya Liga Indonesia ===
Sebuah catatan sejarah dibuat PSSI padamemutuskan pertengahanuntuk dekade 90-an. Setelah bertahun-tahun terjadimengakhiri dualisme kompetisi yaitu Perserikatan (amatir) dan Galatama (semiprofesional), dengan menggelar Liga Indonesia mulai musim [[1994]]-[[1995]], PSSI memutuskan menggabungkan kedua kompetisi sepak bola di tanah air tersebut dan membuka keran bagi pemain asing. Sebanyak 34 tim, terdiri dari 16 eks Galatama dan 18 eks Perserikatan, tampil dalam kompetisi Liga Indonesia (LI).
 
Ke-34 peserta dibagi ke dalam dua wilayah, Barat dan Timur. Di Wilayah Barat bercokol Arseto Solo, Bandung Raya, BPD Jateng, Mataram Putra, Medan Jaya, Pelita Jaya Jakarta, Persib Bandung, Persija Jakarta, Persijatim Jakarta Timur, Persiku Kudus, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, PS Bengkulu, PSDS Deli Serdang, PSMS Medan, Semen Padang, dan Warna Agung. Sedangkan di Wilayah Timur, ada Arema Malang, Assyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS), Barito Putra, Gelora Dewata, Mitra Surabaya, Persebaya Surabaya, Persegres Gresik, Persema Malang, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Petrokimia Putra Gresik, PSIM Yogyakarta, PSIR Rembang, PSIS Semarang, PSM Makassar, Pupuk Kaltim Bontang, dan Putra Samarinda.
Baris 171 ⟶ 147:
 
==== Liga Indonesia/1994-95 ====
{{Rapikan-naratif}}
Kendati keran pemain asing sudah dibuka lebar-lebar oleh PSSI, namun Persib tetap mengandalkan pemain lokal pada LI I/1994-95. Meskipun demikian, dominasi Persib yang sudah dipancangkan sejak pertengahan dekade 80-an, belum tergoyahkan. Dalam kompetisi gaya baru ini, Robby Darwis dan kawan-kawan tetap menjadi yang terbaik.
Kendati keberadaan pemain asing sudah diperbolehkan PSSI, namun Persib tetap mengandalkan pemain lokal pada LI I/1994-95. Persib memulai kompetisi dengan hasil buruk. Pada partai pembuka, Persib dikalahkan [[Pelita Jaya FC|Pelita Jaya]] 0-1 melalui gol tunggal pemain asing asal [[Yugoslavia]] (sekarang [[Serbia]]), Dejan Gluscevic.Di babak reguler, dengan mengalami tiga kekalahan, Persib pun hanya lolos ke babak “8 Besar” sebagai ''runner-up'' di bawah Pelita Jaya.
 
Persib memulai kompetisi dengan hasil buruk. Pada partai pembuka, Persib dikalahkan [[Pelita Jaya FC|Pelita Jaya]] 0-1 melalui gol tunggal pemain asing asal [[Yugoslavia]] (sekarang [[Serbia]]), Dejan Gluscevic.Di babak reguler, dengan mengalami tiga kekalahan, Persib pun hanya lolos ke babak “8 Besar” sebagai runner-up di bawah Pelita Jaya. Setelah lolos ke Senayan, Persib membukamemulai pertandingan Grup B, 20 Juli 1995, dengan hasil imbang tanpa gol0-0 dengan Petrokimia Putra. Dalam pertandingan ini, Petrokimia Putra menurunkan dua pemain asing andalannya, [[Jacksen Tiago]] (Brasil) dan penjaga gawang asal Trinidad & Tobago, Darryl Sinerine. Sementara pada pertandingan lain, ASGS membekap Medan Jaya 2-1.
 
Persib baru membuka peluang lolos ke semifinal setelah pada partai kedua, [[23 Juli]] [[1995]], menundukkan Medan Jaya 2-1 dan pada pertandingan lain, Petrokimia Putra kembali bermain imbang 2-2 dengan ASGS. Hasil ini membuat persaingan perebutan dua tiket dari Grup B semakin panas, terutama tiga tim yang masih punya peluang yaitu Persib, ASGS dan Petrokimia Putra.
 
Pada partai penentuan, [[26 Juli]] [[1995]], Persib tampil luar biasa ketika membekap pimpinan klasemen sementara,menundukkan ASGS dengan skor telak 3-0, sekaligus menempatkan diri dimelaju babakke semifinal sebagai juara Grup B. Persib akhirnya didampingi Petrokimia Putra yang menang 3-0 atas Medan Jaya.
 
Di babak semifinal, [[28 Juli]] [[1995]], Persib bertemu Barito Putra yang menjadi ''runner-up'' Grup A. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Persib akhirnyamenang berhasil mematahkan perlawanan1-0 kerasatas Barito Putra lewat gol tunggal [[Kekey Zakaria]]. DenganMeskipun seabregsempat tudinganada Persibtuduhan diselamatkan wasit pada babak semifinal, [[Robbymereka Darwis]] dan kawan-kawan melengganglolos ke partai puncakfinal untuk kembali berhadapan dengan Petrokimia Putra yang menyingkirkan Pupuk Kaltim 1-0 berkat gol tunggal [[Widodo Cahyono Putro]].
 
Pada partaifinal puncak,yang berlangsung pada [[30 Juli]] [[1995]], Persib masuk ke lapangan di bawah sorak sorai puluhan ribu bobotoh yang memadati Stadion Utama Senayan, Jakarta. Sepertiseperti partai-partai sebelumnya, pada pertandingan final, pelatih Indra M. Thohir menurunkanmemainkan para pemain skuadsebagai terbaiknyaberikut; Anwar Sanusi (kiper), Mulyana, Robby Darwis, Yadi Mulyadi (belakang), Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi, [[Yudi Guntara]], [[Asep Kustiana]], [[Yusuf Bachtiar]] (tengah), Kekey Zakaria, dan [[Sutiono Lamso]] (depan). Sutiono menjebol gawang Petrokimia Putra pada menit 76.
 
Persib akhirnya kembali menorehkan sejarah dengan menjuarai LI I, setelah Sutiono Lamso menjebol gawang Petrokimia Putra pada menit 76. Penyerang Petrokimia [[Jacksen F. Tiago]] sempat mencetak gol di menit 30, namun dianulir oleh wasit Zulkifli Chaniago.<ref>{{Cite webnews|url=https://tirto.id/kisah-petrokimia-putra-mewarnai-sepakbola-gresik-cFz9|title=Kisah Petrokimia Putra Mewarnai Sepakbola Gresik|last=Teguh|first=Irfan|websitework=tirto[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190607102304/https://tirto.id/kisah-petrokimia-putra-mewarnai-sepakbola-gresik-cFz9|dead-url=no}}</ref> Hingga pertandingan usai, Petrokimia Putra gagal membuat gol balasan, yangdi membuatStadion ribuanUtama bobotohSenayan berpestasehingga poraPersib dimenjuarai StadionLiga UtamaIndonesia SenayanI.<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/07/31/klipingpr-persib-juara-liga-indonesia-pertama-406401|title=#KlipingPR Persib Juara Liga Indonesia Pertama|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713151630/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/07/31/klipingpr-persib-juara-liga-indonesia-pertama-406401|dead-url=no}}</ref> Pesta serupa juga terjadi di Bandung dan seantero Jawa Barat. Bagi Sutiono Lamso, golnya ke gawang Petrokimia Putra itu melengkapiadalah koleksiyang golnyake-21 padadan musimjumlah itu menjadi 21 gol. Sebuah rekor yang hingga saat ini belum terpecahkan oleh striker Persib lainnya.
 
Berkat keberhasilannya menjadi juara LI, Persib menjadi wakil Indonesia di kancah [[Liga Champions Asia|Piala Champions Asia musim 1995]] (kini menjadi Liga Champions Asia). Pada gelaranbabak musimpertama, 1995 aksi anak-anak Bandung pun gilang-gemilang. Tim besutan [[Indra M. Thohir]] membukakan mata sepak bola internasional. Bermodalkan duamereka kemenanganmenang atas [[Bangkok Bank]] ([[Thailand]]) dengan agregat 2-1 dan [[Pasay City]] ([[Filipina]]) pesaingnya5-2 di babak awalkedua Persibkompetisi yang datang dengan status tim amatir, di antara para raksasa Asia dengan sepak bola profesionalnya, mampudan merangseklolos hinggake babak perempatfinal wilayah Timur yang digelar di [[Stadion Siliwangi]].<ref name=":2">{{Cite webnews|url=https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/567927-kisah-manis-persib-bandung-di-liga-champions-asia|title=Kisah Manis Persib Bandung di Liga Champions Asia - VIVA|last=VIVA|first=PT VIVA MEDIA BARU-|date=2014-12-12|websitework=www.viva[[VIVA.co.id]]|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://www.viva.co.id/bola/liga-indonesia/567927-kisah-manis-persib-bandung-di-liga-champions-asia|dead-url=yes}}</ref>
 
Sayang,Pada timperempatfinal pujaanyang masyarakatdimainkan [[Tatardalam Pasundan]]format tidakfase mampugrup, berbuatPersib lebihmenempati banyakposisi lagi.terbawah Langkahgrup raksasakarena merekamengalami punkekalahan terhenti sampai di situ, setelahdari [[Verdy Kawasaki]] ([[Jepang]]) memberi luka 1-3, ditundukan [[Thai Farmers Bank]] ([[Thailand]]) 2-3, dan dihempas [[Seongnam FC|Ilhwa Chunwa]] ([[Korea Selatan]]) 1-4.<ref name=":2" />. KendatiMeskipun begitudemikian, Persib masih bisa tersenyum, karenapelatih [[Indra M Thohir]] terpilihmendapatkan sebagaigelar pelatihPelatih terbaikTerbaik AsiaAFC versi1995.<ref>{{Cite [[AFC]]web|title=Kisah (AsosiasiIndra SepakThohir, bolaPelatih Terbaik Asia) 1995 sekaligus Legenda Persib|url=https://www.bola.net/indonesia/kisah-indra-thohir-pelatih-terbaik-asia-1995-sekaligus-legenda-persib-615b80.html|website=Bola.net|access-date=2022-04-11|archive-date=2022-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220411044633/https://www.bola.net/indonesia/kisah-indra-thohir-pelatih-terbaik-asia-1995-sekaligus-legenda-persib-615b80.html|dead-url=no}}</ref>
 
{{Kutipan|quote=“Kalah dan terhenti di babak perempatfinal Wilayah Timur memang sudah diprediksi. Lawan yang kita hadapi, kualitasnya jauh di atas lawan-lawan Persib di babak penyisihan sebelumnya. Tapi, apapun adanya, langkah Persib sudah terekam dalam sejarah perhelatan Piala Champion Asia. Tim amatir tetapi mentalnya sangat profesional, sulit dilahirkan lagi dalam waktu yang relatif pendek,”|source=Asep Kustiana, pencetak gol Persib ke gawang Ilhwa Chunma (sekarang [[Seongnam FC]])|Width=30%|Alignment=right}}
 
Persib tercatat pernah menghadapi [[AC Milan]] dalam laga persahabatan tanggal 4 Juni 1994 di Stadion Utama Senayan. (kiniAC [[SUGBK]]).Milan Pasukankala pimpinanitu dipimpin pelatih legendaris Italia [[Fabio Capello]], menghajarnamun Pangerantidak Birudiperkuat banyak pemain intinya karena akan bermain di [[Piala Dunia 1994|Piala Dunia]] di Amerika Serikat.<ref>{{Cite news|date=2020-04-17|title=Kilas Balik Persib Vs AC Milan pada 1994, Pujian Capello untuk Gelandang Maung Bandung|url=https://bola.kompas.com/read/2020/04/17/17300058/kilas-balik-persib-vs-ac-milan-pada-1994-pujian-capello-untuk-gelandang-maung|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-10-18|editor-last=Idris|editor-first=Firzie A.|last=Nugraha|first=Septian|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018193011/https://bola.kompas.com/read/2020/04/17/17300058/kilas-balik-persib-vs-ac-milan-pada-1994-pujian-capello-untuk-gelandang-maung|dead-url=no}}</ref> Tim asal Italia tersebut menghajar Persib 0-8 lewat gol [[Dejan Savićević]] ('17, '18), [[Gianlugi Lentini]] ('26), [[Paolo Baldieri]] ('27, '48, '58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/06/04/klipingpr-mengenang-lagi-pertandingan-ac-milan-vs-persib-402446|title=#KlipingPR Mengenang Lagi Pertandingan AC Milan vs Persib|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713151632/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2017/06/04/klipingpr-mengenang-lagi-pertandingan-ac-milan-vs-persib-402446|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2014/06/03/4858508/sejarah-hari-ini-4-juni-persib-bandung-vs-ac-milan-1994|title=Sejarah Hari Ini: Persib Bandung vs AC Milan, 1994 {{!}} Goal.com|website=www.goal.com|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://www.goal.com/id/news/5650/sejarah-hari-ini/2014/06/03/4858508/sejarah-hari-ini-4-juni-persib-bandung-vs-ac-milan-1994|dead-url=no}}</ref>
 
==== Liga Super Indonesia 1995(2008-962015) ====
{{Rapikan-naratif}}
[[Liga Indonesia]] mengalami perubahan setelah dibentuknya Liga Super Indonesia (LSI) sebagai liga divisi teratas menggantikan Divisi Utama yang menjadi liga tingkat kedua. Musim [[Liga Super Indonesia 2008–2009|2008–2009]] menjadi yang pertama dalam tajuk LSI. Klub tidak lagi diperbolehkan menerima bantuan dana dari pemerintah daerah, dan didirikanlah PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang menaungi Persib.<ref name="digital"/> [[Jaya Hartono]] membawa dua anak asuhnya di [[Deltras FC]], [[Hariono]] dan [[Waluyo]] ke dalam tim. Dua pemain muda, [[Irwan Wijasmara]] dan [[Wildansyah]], bergabung dari tim Diklat Persib. Persib mampu berada di peringkat 3 klasemen akhir dengan raihan 66 poin, hasil dari 20 menang, 6 seri dan 8 kalah.
 
Musim selanjutnya, yaitu [[Liga Super Indonesia 2009–2010|2009-10]] Persib ditinggal [[Eka Ramdani]] yang menerima tawaran [[Persisam]]. Kepindahannya ini sempat memicu kemarahan suporter. [[Lorenzo Cabanas]], [[Rafael Alves Bastos]], [[Nyeck Nyobe George Clement|Nyeck Nyobe]], Edi Kurnia, [[Zaenal Arief]], Suwita Pata, Hari Salisburi dan Waluyo juga meninggalkan klub. Sebagai gantinya, [[Budi Sudarsono]], Cucu Hidayat, Aji Nurpijal dan Christian Rene direkrut serta Dedi Haryanto dipromosikan dari tim Diklat. Dua pemain [[Timnas sepak bola Thailand|timnas Thailand]] [[Sinthaweechai Hathairattanakool]] dan [[Suchao Nuchnum]] direkrut Persib dengan status pinjaman. Persib mengakhiri musim dengan duduk di peringkat 4.
Pada LI II/1995-96, pengurus Persib melakukan pergantian pelatih. Setelah mengantarkan Persib menjuarai LII/1995-96 dan perempatfinal Piala Champions Asia, Indra M. Thohir lengser. Sebagai penggantinya, Risnandar Soendoro melakukan langkah-langkah regenerasi dengan menyelipkan sejumlah pemain muda seperti Yaris Riyadi, Imam Riyadi dan Dadang Hidayat ke dalam skuat yang masih didominasi muka-muka lama.
 
Untuk musim [[Liga Super Indonesia 2014]], legiun asing Persib diisi oleh [[Vladimir Vujović]], [[Djibril Coulibaly]], dan [[Makan Konaté]]. Dalam sebuah laga ujicoba tanggal 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menahan imbang raksasa Belanda, [[Ajax Amsterdam]] dengan skor 1-1.<ref>{{Cite news|url=https://bola.bisnis.com/read/20140515/58/227973/hasil-laga-persahabatan-persib-vs-ajax-skor-1-1-konate-hujan-pujian|title=Hasil Laga Persahabatan Persib vs Ajax Skor 1-1: Konate Hujan Pujian|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-07-13|last=Agus|first=Rustam|editor-last=Khoer|editor-first=Miftahul|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144622/https://bola.bisnis.com/read/20140515/58/227973/hasil-laga-persahabatan-persib-vs-ajax-skor-1-1-konate-hujan-pujian|dead-url=no}}</ref>
Adapun pasukan Risnandar pada LI/II 1995-96 adalah Anwar Sanusi, Gatot Prasetyo (kiper), Nandang Kurnaedi, Hendra Komara, Roy Darwis, Mulyana, Robby Darwis, Nana Supriatna, Yadi Mulyadi, Dadang Hidayat (belakang), Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara, Asep Kustiana, Asep Sumantri, Yaya Sunarya, Imam Riyadi, Yaris Riyadi, Mustika Hadi, Gengen (tengah), Sutiono Lamso, Kekey Zakaria, Asep Dayat, Asep Poni, dan Dadang Rusmana (depan).
 
Pada musim reguler, Persib berada dibawah juara grup A [[Arema FC|Arema]] dengan 41 poin, berbanding dengan 44 poin yang diraih Arema. Persib kemudian memasuki Babak 8 Besar, tergolong ke dalam grup B bersama PBR, Mitra Kukar dan Persebaya. Dengan raihan 4 kemenangan, dan masing masing 1 seri dan kekalahan, Persib melaju ke semi-final untuk menghadapi Arema. Laga yang berlangsung di [[Stadion Gelora Sriwijaya]] mampu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, lewat gol Vujovic di menit 84, Atep di menit 91, dan Konate di menit 114 yang hanya dibalas [[Alberto Gonçalves Da Costa]] di menit 46.<ref>{{Cite web|url=https://labbola.com/ulasan-pertandingan-semifinal-isl-2014-persib-vs-arema-cronus-4-november-2014/|title=Ulasan Pertandingan - Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014|date=2014-11-05|website=Labbola Sports Statistics & Data Management|language=en-GB|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155245/https://labbola.com/ulasan-pertandingan-semifinal-isl-2014-persib-vs-arema-cronus-4-november-2014/|dead-url=no}}</ref>
Setelah menyelesaikan 28 pertandingan di babak reguler Wilayah Barat, Persib menempati peringkat ketiga klasemen akhir dengan catatan 13 menang, 11 seri dan 4 kali kalah. Dari wilayah Barat, Persib lolos ke babak “12 Besar” bersama Mastrans Bandung Raya, Pelita Jaya Jakarta, Persita Tangerang, Persikab Kab. Bandung dan Mataram Indocement. Sedangkan 6 tim yang lolos dari Wilayah Timur adalah PSM Makassar, Mitra Surabaya, Pupuk Kaltim Bontang, Gelora Dewata, Persipura Jayapura dan Putra Samarinda.
 
Persipura adalah lawan Persib di laga final yang juga dilakoni di Gelora Sriwijaya pada 7 November 2014. [[Ian Kabes]] membuka skor dengan golnya di menit 5, namun [[Imanuel Wanggai]] mencatat gol bunuh diri di menit 45+1. Persib berbalik unggul lewat [[Muhammad Ridwan (pemain sepak bola)|M. Ridwan]] di menit 52, sebelum akhirnya kembali imbang oleh [[Boaz Solossa]] di menit 79. Adu penalti dimainkan setelah di babak perpanjangan waktu skor tetap 2-2. Boaz, [[Yohanes Pahabol]], dan [[Robertino Pugliara]] dari Persipura serta Konate, [[Ferdinand Sinaga]], [[Tony Sucipto]] dan [[Supardi Nasir]] berhasil mencetak gol di babak penalti. Penendang Persipura selanjutnya [[Nelson Alom]] tak berhasil, dan [[Ahmad Jufrianto]] mampu menaklukkan [[Yoo Jae-hoon]], sehingga memastikan Persib meraih gelar juara dengan skor 2-2 (3-5) di laga final.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2014/11/07/21261838/Lewat.Drama.Adu.Penalti.Persib.Juara.ISL.2014 |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174502/https://bola.kompas.com/read/2014/11/07/21261838/Lewat.Drama.Adu.Penalti.Persib.Juara.ISL.2014 |dead-url=no }}</ref> Striker Persib Ferdinand Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014.<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com//223526/ferdinand-sinaga-pemain-terbaik-isl-musim-ini|title=Ferdinand Sinaga Pemain Terbaik ISL Musim Ini|last=BeritaSatu.com|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2021-02-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20210207170423/https://www.beritasatu.com//223526/ferdinand-sinaga-pemain-terbaik-isl-musim-ini|dead-url=yes}}</ref>
Di babak “12 Besar” yang dibagi ke dalam tiga grup, Persib bergabung di Grup C bersama tuan rumah PSM, Persipura dan Mataram Indocement. Pada pertandingan pembuka di Stadion Mattoangin, Makassar, 24 September 1996, Persib langsung ditekuk Persipura 1-2. Sementara pada pertandingan lain, PSM membekap Mataram Indocement 1-0.
 
Keberhasilan Persib menjuarai LSI 2014 disambut sangat meriah oleh Bobotoh yang turun ke jalanan kota Bandung. Ribuan orang termasuk Bobotoh dan warga biasa mendatangi selebrasi kemenangan yang berlangsung di Lapangan Gasibu, dengan para pemain Persib, pelatih, dan staf menaiki bus ''Bandros'' yang dikawal ketat oleh polisi.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/11/09/neqe2w-persib-juara-isl-bandung-gelar-pesta-rakyat|title=Persib Juara ISL, Bandung Gelar Pesta Rakyat|date=2014-11-09|website=Republika Online|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144617/https://republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/11/09/neqe2w-persib-juara-isl-bandung-gelar-pesta-rakyat|dead-url=no}}</ref>
Dua hari kemudian, [[26 September]] [[1996]], Persib bangkit sekaligus membuka peluang untuk lolos ke babak semifinal sebagai runner-up terbaik, setelah memukul Mataram Indocement 2-0. Tiket semifinal di grup ini akhirnya menjadi milik PSM setelah pada hari yang sama mencatat kemenangan 1-0 atas Persipura.
 
=== Liga 1 (2017-sekarang) ===
Sayang, Persib akhirnya harus gagal mempertahankan gelar juara yang direbut tahun sebelumnya, karena pada partai penentuan, 28 September 1996, Robby Darwis dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan PSM 0-1. PSM akhirnya didampingi Persipura ke babak semifinal setelah menjadi runner-up terbaik usai membantai Mataram Indocement 4-0.
Musim pertama Persib pada era Liga 1 dikejutkan dengan kedatangan mantan pemain [[Timnas sepak bola Ghana|timnas Ghana]] yang pernah menjadi bintang bersama [[Chelsea F.C.|Chelsea]], [[Real Madrid C.F.|Real Madrid]] dan [[AC Milan]], [[Michael Essien]] yang didatangkan dari klub top Yunani [[Panathinaikos FC]] sebagai ''marquee player''.<ref>{{Cite news|url=https://bola.okezone.com/read/2017/03/20/49/1647536/didatangkan-dengan-harga-mahal-essien-takkan-buat-persib-rugi|title=Didatangkan dengan Harga Mahal, Essien Takkan Buat Persib Rugi|last=Riswan|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2019-07-13|first=Oris|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144621/https://bola.okezone.com/read/2017/03/20/49/1647536/didatangkan-dengan-harga-mahal-essien-takkan-buat-persib-rugi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.tempo.co/read/855774/ini-alasan-michael-essien-bergabung-dengan-persib-bandung|title=Ini Alasan Michael Essien Bergabung dengan Persib Bandung|last=setiawan|first=Kodrat|date=2017-03-14|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=setiawan|editor-first=Kodrat|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144618/https://bola.tempo.co/read/855774/ini-alasan-michael-essien-bergabung-dengan-persib-bandung|dead-url=no}}</ref> [[Carlton Cole]] yang pernah bermain untuk [[West Ham United F.C.|West Ham]] juga berseragam Persib, bersama [[Shohei Matsunaga]] yang kembali direkrut setelah bermain di Persib pada rentang tahun 2011-2012. Cole dilepas di pertengahan musim setelah gagal menyarangkan satupun gol ke gawang lawan,<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/@kumparanbola/carlton-cole-resmi-dilepas-persib|title=Carlton Cole Resmi Dilepas Persib|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2019-07-13|last=Noor|first=Rossi Finza|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713161650/https://kumparan.com/@kumparanbola/carlton-cole-resmi-dilepas-persib|dead-url=no}}</ref> dan pemain timnas Chad [[Ezechiel N'Douassel]] direkrut dari klub Israel [[Hapoel Tel Aviv F.C.|Hapoel Tel Aviv]] pada 7 Agustus 2017.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/oud413409|title=Profil Striker Baru Persib, Ezechiel N'Douassel|date=2017-08-08|website=Republika Online|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144621/https://republika.co.id/share/oud413409|dead-url=no}}</ref> Karena hasil yang tidak memuaskan, [[Djajang Nurjaman]] mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih pada 16 Juli 2017 dan [[Herrie Setyawan]] menjadi pelatih sementara atau ''caretaker''<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/08372198/alasan-djadjang-nurdjaman-mundur-dari-kursi-pelatih-persib|title=Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Wirajati|editor-first=Jalu Wisnu|last=Ramdhani|first=Dendi|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/08372198/alasan-djadjang-nurdjaman-mundur-dari-kursi-pelatih-persib|dead-url=no}}</ref>''.'' Persib terlempar dari papan atas klasemen ke papan tengah sejak pekan ke-11 dan tak beranjak hingga akhirnya harus puas menyudahi musim di peringkat 13, yang terburuk sejak musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 2006|2006]].
 
Pada [[Liga 1 2018|musim 2018]], terjadi perubahan skuad yang cukup signifikan. Essien dilepas, Vujovic pindah ke [[Bhayangkara FC]], Matsunaga ke [[Persela Lamongan|Persela]], sementara itu [[Ardi Idrus]], [[Ghozali Siregar]], [[Jonathan Bauman]], [[Bojan Mališić]], dan [[Oh In-Kyun]] masuk menggantikan. Selain itu, Eka Ramdani dan [[Airlangga Sutjipto]] kembali didatangkan. Pelatih Mario Gomez asal Argentina ditunjuk untuk menangani tim di musim ini.<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2017/11/28/14560028/lebih-dekat-dengan-pelatih-baru-persib-roberto-carlos-mario-gomez|title=Lebih Dekat dengan Pelatih Baru Persib, Roberto Carlos Mario Gomez|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=AE|editor-first=Aloysius Gonsaga|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://bola.kompas.com/read/2017/11/28/14560028/lebih-dekat-dengan-pelatih-baru-persib-roberto-carlos-mario-gomez|dead-url=no}}</ref> Laga [[Derbi Indonesia]] di paruh musim kedua ternodai dengan meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter yang dianiaya oknum suporter lain sebelum laga dimulai.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2018/09/24/05350098/persib-vs-persija-44-pelanggaran-10-kartu-kuning-dan-1-korban-jiwa |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174501/https://bola.kompas.com/read/2018/09/24/05350098/persib-vs-persija-44-pelanggaran-10-kartu-kuning-dan-1-korban-jiwa |dead-url=no }}</ref> Akibat tragedi itu, Persib dihukum tak boleh bermarkas di wilayah Jawa Barat termasuk di Stadion GBLA maupun Jalak Harupat, sehingga harus memainkan laga kandang di [[Stadion Kapten I Wayan Dipta]]. Persib sempat menghuni posisi 2 klasemen menuju akhir kompetisi, namun kekalahan-kekalahan dialami dan penurunan performa ini membuat Persib hanya bisa berada di peringkat 4 klasemen akhir. Ardi Idrus terpilih masuk Tim Terbaik Liga 1 2018.<ref>https://liga-indonesia.id/berita/tim-terbaik-go-jek-liga-1-2018{{Pranala mati|date=April 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Eka Ramdani memutuskan pensiun di akhir musim.<ref>{{Cite web |url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/30/21294638/eka-ramdani-mantap-gantung-sepatu-karena-panggilan-hati |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711172114/https://bola.kompas.com/read/2018/12/30/21294638/eka-ramdani-mantap-gantung-sepatu-karena-panggilan-hati |dead-url=no }}</ref>
==== Liga Indonesia 1996-97 ====
 
Untuk [[Liga 1 2019|musim 2019]], Mario Gomez yang dipecat digantikan [[Miljan Radović]].<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/20/19193768/resmi-persib-bandung-tunjuk-miljan-radovic-jadi-pelatih|title=Resmi, Persib Bandung Tunjuk Miljan Radovic Jadi Pelatih|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|last=Ramdhani|first=Dendi|archive-date=2019-08-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20190829180119/https://bola.kompas.com/read/2018/12/20/19193768/resmi-persib-bandung-tunjuk-miljan-radovic-jadi-pelatih|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/14/15000088/mario-gomez-dipecat-persib-johor-darul-takzim-beri-sindiran|title=Mario Gomez Dipecat Persib, Johor Darul Takzim Beri Sindiran|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|last=Rudi|first=Alsadad|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155246/https://bola.kompas.com/read/2018/12/14/15000088/mario-gomez-dipecat-persib-johor-darul-takzim-beri-sindiran|dead-url=no}}</ref> Akan tetapi, hasil turnamen pramusim [[Piala Presiden 2019]] yang tak memuaskan membuatnya didepak, dan manajemen mendatangkan [[Robert Rene Alberts]] yang pernah mengantarkan Arema juara LSI 2009-10.<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/03/22000018/robert-rene-alberts-ungkap-proses-gabung-ke-persib|title=Robert Rene Alberts Ungkap Proses Gabung ke Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Dennys|editor-first=Ferril|last=Dennys|first=Ferril|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144620/https://bola.kompas.com/read/2019/05/03/22000018/robert-rene-alberts-ungkap-proses-gabung-ke-persib|dead-url=no}}</ref> Striker [[Artur Geworkýan]] direkrut untuk menggantikan Bauman, dan Rene Mihelic asal [[Slovenia]] melengkapi jatah legiun asing.<ref>{{Cite web|url=https://www.bolasport.com/read/311700630/profil-artur-gevorkyan-rekrutan-anyar-persib-dengan-segudang-prestasi|title=Profil Artur Gevorkyan, Rekrutan Anyar Persib dengan Segudang Prestasi - Bolasport.com|last=Bolasport.com|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713144617/https://www.bolasport.com/read/311700630/profil-artur-gevorkyan-rekrutan-anyar-persib-dengan-segudang-prestasi|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/08/10480898/profil-rene-mihelic-gelandang-baru-persib|title=Profil Rene Mihelic, Gelandang Baru Persib|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-07-13|editor-last=Dennys|editor-first=Ferril|last=Achmad|first=Nirmala Maulana|archive-date=2019-12-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191221224807/https://bola.kompas.com/read/2019/05/08/10480898/profil-rene-mihelic-gelandang-baru-persib|dead-url=no}}</ref> [[Beckham Putra Nugraha]] pun dipromosikan dari Persib U19 setelah membawa tim tersebut juara Liga 1 U19 2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20190622/keren-beckham-jadi-pemain-termuda-persib-yang-jalani-debut-di-liga-1|title=Keren! Beckham Jadi Pemain Termuda Persib yang Jalani Debut di Liga 1|last=INDOSPORT.com|date=2019-06-22|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-06-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20190622082415/https://www.indosport.com/sepakbola/20190622/keren-beckham-jadi-pemain-termuda-persib-yang-jalani-debut-di-liga-1|dead-url=no}}</ref>
Pergantian pelatih Persib kembali terjadi di awal perhelatan Liga Indonesia (LI) III/1996-97. Pengurus Persib kali ini menunjuk Nandar Iskandar sebagai arsitek “Maung Bandung”. Ketika itu, pengurus Persib juga memutuskan mengontrak Nandar untuk dua musim sekaligus.
 
Di pertengahan musim, Mihelic bersama Geworkyan diputus kontrak dan Malisic dilepas ke [[Badak Lampung F.C.]]<ref>{{Cite news|url=https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/17011488/tinggalkan-persib-bojan-malisic-gabung-ke-perseru-badak-lampung-fc|title=Tinggalkan Persib, Bojan Malisic Gabung ke Perseru Badak Lampung FC|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-11-30|editor-last=Laksamana|editor-first=Nugyasa|last=Laksamana|first=Nugyasa|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034604/https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/17011488/tinggalkan-persib-bojan-malisic-gabung-ke-perseru-badak-lampung-fc|dead-url=no}}</ref> Sebagai gantinya, Persib mendatangkan [[Kevin van Kippersluis]] dan [[Nick Kuipers]] dari Belanda serta [[Omid Nazari]] asal Filipina.<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/berita/tiga-pemain-baru-persib-tiba-di-bandung|title=Tiga Pemain Baru PERSIB Tiba di Bandung {{!}} Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-11-30|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034959/https://persib.co.id/berita/tiga-pemain-baru-persib-tiba-di-bandung|dead-url=no}}</ref> Karena kiper utama [[M. Natshir Mahbuby|Deden Natshir]] mengalami cedera tulang kering di laga melawan Persija (10/7) dan absen hingga akhir musim, kiper [[PSS Sleman]] asal [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]] [[Dhika Bayangkara]] ditransfer ke Persib.<ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190710235955-142-411085/alami-patah-tulang-deden-natshir-cedera-panjang|title=Alami Patah Tulang, Deden Natshir Cedera Panjang|work=[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-11-30|archive-date=2019-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20190711012559/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190710235955-142-411085/alami-patah-tulang-deden-natshir-cedera-panjang|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/pr-01318128/persib-bandung-rekrut-dhika-bayangkara-kiper-asal-kuningan|title=Persib Bandung Rekrut Dhika Bayangkara, Kiper Asal Kuningan - Pikiran-Rakyat.com|last=Rakyat|first=Pikiran|website=www.Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-11-30|archive-date=2020-01-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200104034606/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/pr-01318128/persib-bandung-rekrut-dhika-bayangkara-kiper-asal-kuningan|dead-url=no}}</ref>
Berbeda dengan dua musim sebelumnya, LI III dibagi ke dalam tiga wilayah, Barat, Tengah dan Timur, masing-masing diikuti 11 klub. Bermaterikan pemain yang tidak jauh berbeda dengan musim sebelumnya, Nandar sukses membawa Persib menjuarai Wilayah Tengah dengan catatan 8 kali menang, 10 imbang dan 2 kali kalah. Sebagai juara Wilayah Tengah, Persib lolos ke babak “12 Besar” bersama Pelita Jaya Mastrans, Mitra Surabaya dan Barito Putra. Dari wilayah lain, tim-tim yang lolos ke babak “12 Besar” adalah Persebaya Surabaya, Bandung Raya, Arema Malang, Persiraja Banda Aceh (Barat), PSM Makassar, Gelora Dewata, Persma Manado dan Persipura Jayapura (Timur).
 
Pada musim [[Liga 1 2020–2021|2020]] Persib merekrut beberapa pemain, yaitu [[Geoffrey Castillion]], [[Wander Luiz]], dan [[Ezra Walian]] serta sempat memuncaki klasemen dengan tiga kemenangan beruntun, namun akhirnya kompetisi dihentikan setelah ditunda berkali-kali akibat terjadinya [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi Covid-19]]. Kompetisi lalu dilanjutkan pada tahun 2021 dengan memulai [[Liga 1 (Indonesia) 2021–2022|musim baru]] pada bulan Agustus.<ref>{{Cite news|title=PSSI: Liga 1 Mulai 20 Agustus|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210803155220-142-675839/pssi-liga-1-mulai-20-agustus|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184726/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210803155220-142-675839/pssi-liga-1-mulai-20-agustus|dead-url=no}}</ref> Persib berlaga di [[Piala Menpora 2021]], dengan hasil akhir kalah 1-2 dari Persija pada babak final.<ref>{{Cite news|title=Hasil Final Piala Menpora: Persija Juara Usai Kalahkan Persib|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210425204621-142-634568/hasil-final-piala-menpora-persija-juara-usai-kalahkan-persib|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184728/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210425204621-142-634568/hasil-final-piala-menpora-persija-juara-usai-kalahkan-persib|dead-url=no}}</ref>
Sebagai juara Wilayah Tengah, Persib mendapat jatah tuan rumah di babak “12 Besar”. Robby Darwis dan kawan-kawan menjadi tuan rumah Grup B menjamu tiga kontestan lainnya, Bandung Raya, Persma Manado dan Barito Putra.
 
Beberapa pemain yang baru bergabung seperti Ferdinand Sinaga dan [[Farshad Noor]] dilepas sebelum liga benar-benar dimulai.<ref>{{Cite news|title=Persib Bandung Depak Farshad Noor|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210426222957-142-635083/persib-bandung-depak-farshad-noor|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115213125/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20210426222957-142-635083/persib-bandung-depak-farshad-noor|dead-url=no}}</ref> Castilion dan Luiz juga dirilis pada pertengahan musim. [[Mohammed Rashid]], [[Bruno Cantanhede]], [[Marc Klok]], [[David da Silva]] dan beberapa pemain akademi klub masuk ke dalam skuat.<ref>{{Cite web|last=Famela|first=Rizza Kampani|title=Persib Promosikan 2 Pemain Muda untuk Bergabung dengan Tim Senior - Priangan Timur News|url=https://priangantimurnews.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-1222495567/persib-promosikan-2-pemain-muda-untuk-bergabung-dengan-tim-senior|website=priangantimurnews.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220131112732/https://priangantimurnews.pikiran-rakyat.com/olahraga/pr-1222495567/persib-promosikan-2-pemain-muda-untuk-bergabung-dengan-tim-senior|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|last=Nurinsani|date=2021-12-20|title=Kedatangan 2 Pemain Asing Baru, Persib Bandung Optimistis Juara Liga 1 2021-2022|url=https://bola.okezone.com/read/2021/12/20/49/2519764/kedatangan-2-pemain-asing-baru-persib-bandung-optimistis-juara-liga-1-2021-2022|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2022-01-15|first=Annisa|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184727/https://bola.okezone.com/read/2021/12/20/49/2519764/kedatangan-2-pemain-asing-baru-persib-bandung-optimistis-juara-liga-1-2021-2022|dead-url=no}}</ref> Di klasemen akhir [[Liga 1 (Indonesia) 2021–2022|Liga 1 2021–2022]], Persib finis di posisi 2 dan lolos ke babak kualifikasi [[Piala AFC 2023–2024|Piala AFC 2023/24]].<ref>{{Cite web|last=sportstars.id|title=Persib Bandung Dipastikan Tampil di AFC Cup Musim Depan - Sportstars.Id|url=https://www.sportstars.id/read/persib-bandung-dipastikan-tampil-di-afc-cup-musim-depan-1v11de|website=https://www.sportstars.id/|language=id|access-date=2022-04-11|archive-date=2022-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220411044634/https://www.sportstars.id/read/persib-bandung-dipastikan-tampil-di-afc-cup-musim-depan-1v11de|dead-url=no}}</ref> Persib sempat mendapat gugatan pengaturan skor saat seri melawan Barito di laga terakhir yang membuat Barito selamat dari zona degradasi dengan unggul rekor pertemuan atas Persipura. Di laga itu, performa David da Silva dikritik habis-habisan terlebih saat menyia-nyiakan peluang, sehingga memunculkan tudingan pengaturan skor.<ref>{{Cite news|title=Respons Persib Usai Digugat Soal Dugaan Sepak Bola Gajah|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220418174235-142-786249/respons-persib-usai-digugat-soal-dugaan-sepak-bola-gajah|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183624/https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20220418174235-142-786249/respons-persib-usai-digugat-soal-dugaan-sepak-bola-gajah|dead-url=no}}</ref> Namun, gugatan itu dibatalkan karena tidak adanya bukti yang mengarah kepada tindakan tersebut.<ref>{{Cite web|last=sportstars.id|title=PT LIB Pastikan Laga Barito Putera Vs Persib Bandung Tidak Diulang - Sportstars.Id|url=https://www.sportstars.id/read/pt-lib-pastikan-laga-barito-putera-vs-persib-bandung-tidak-diulang-u7Y44m|website=https://www.sportstars.id/|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183624/https://www.sportstars.id/read/pt-lib-pastikan-laga-barito-putera-vs-persib-bandung-tidak-diulang-u7Y44m|dead-url=no}}</ref>
Sayang, Persib gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Setelah menang 1-0 dari Barito Putra pada partai pembuka, 13 Juli 1997, Persib hanya mampu bermain imbang tanpa gol dengan Bandung Raya, 15 Juli 1997, dan Persma, 17 Juli 1997. Akibatnya, Persib harus merelakan tempatnya di semifinal kepada rival sekotanya, Bandung Raya yang membekap Persma 3-0 dan Barito Putra 2-0. Dengan nilai 5, hasil sekali menang dan 2 seri, Persib harus puas menjadi runner-up Grup B di bawah Bandung Raya yang mengumpulkan nilai 7.
 
Sebelum [[Liga 1 2022–23|musim 2022/23]] dimulai, [[Tragedi Gelora Bandung Lautan Api 2022|insiden di stadion GBLA]] terjadi pada tanggal 17 Juni 2022 dalam laga [[Piala Presiden 2022|Piala Presiden]] melawan Persebaya yang menewaskan dua orang.<ref>{{Cite news|last=Robbani|first=Muhammad|title=Riwayat Kematian Suporter di GBLA|url=https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6134462/riwayat-kematian-suporter-di-gbla|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183616/https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-6134462/riwayat-kematian-suporter-di-gbla|dead-url=no}}</ref> Dua pemain timnas Indonesia [[Ricky Kambuaya]] dan [[Rachmat Irianto]] pindah dari Persebaya ke Persib.<ref>{{Cite journal|date=2022-10-18|title=Persib Bandung|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Persib_Bandung&oldid=1116861869|journal=Wikipedia|language=en|access-date=2022-10-18|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105349/https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Persib_Bandung&oldid=1116861869|dead-url=no}}</ref> Sebanyak sebelas pemain dari musim sebelumnya dirilis tim, termasuk penggawa inti seperti Esteban Vizcarra, Rashid, Cantanhede, Ardi Idrus, dan kapten tim Supardi.<ref>{{Cite web|title=Perombakan Besar-besaran! Persib Lepas 11 Pemain untuk Liga 1 2022/23|url=https://www.bola.net/indonesia/perombakan-besar-besaran-persib-lepas-11-pemain-untuk-liga-1-2022-23-1e3d7e.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183615/https://www.bola.net/indonesia/perombakan-besar-besaran-persib-lepas-11-pemain-untuk-liga-1-2022-23-1e3d7e.html|dead-url=no}}</ref> Persib tidak mengawali kompetisi liga dengan baik karena gagal menang di tiga laga pertama, mengakibatkan pelatih Robert Alberts mundur. Asisten Alberts, [[Budiman Yunus]], menjadi pelatih sementara hingga [[Luis Milla]], mantan pelatih timnas Indonesia dari Spanyol, secara resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru.<ref>{{Cite news|last=Zenitha|date=2022-09-10|title=Jejak Karier Pelatih Persib Bandung, Luis Milla|url=https://bola.okezone.com/read/2022/09/10/49/2664743/jejak-karier-pelatih-persib-bandung-luis-milla|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2022-10-18|first=Cita|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183619/https://bola.okezone.com/read/2022/09/10/49/2664743/jejak-karier-pelatih-persib-bandung-luis-milla|dead-url=no}}</ref>
Bandung Raya yang merupakan juara bertahan akhirnya terus melaju hingga partai puncak sebelum ditundukkan Persebaya Surabaya 1-3 di Stadion Utama Senayan, Jakarta, 28 Juli 1997.
 
Pada musim 2023/24, Luis Milla mengundurkan diri pada Juli 2023 dikarenakan alasan pribadi.<ref>{{Cite web|title=Mundur dari Persib Bandung, Luis Milla Janji Bakal Setia Jadi Bobotoh untuk Selamanya|url=https://www.bola.net/indonesia/mundur-dari-persib-bandung-luis-milla-janji-bakal-setia-jadi-bobotoh-untuk-selamanya-b86c9f.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2023-12-18}}</ref> Ia digantikan oleh pelatih fisik Yaya Sunarya sebagai pelatih sementara (caretaker) hingga datangnya [[Bojan Hodak]].<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|title=RESMI - Bojan Hodak Gantikan Luis Milla Jadi Pelatih Persib Bandung - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/313847461/resmi-bojan-hodak-gantikan-luis-milla-jadi-pelatih-persib-bandung|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2023-12-18}}</ref> Persib meraih catatan 14 pertandingan tak terkalahkan sebelum akhirnya dikalahkan Persik Kediri 0-2 di kandang pada 10 Desember.<ref>{{Cite web|title=JPNN|url=https://m.jpnn.com/news/bojan-hodak-sebut-3-hal-yang-bikin-persib-kalah-dari-persik|website=JPNN.com|language=id|access-date=2023-12-18}}</ref>
==== Liga Indonesia 1997-98 ====
 
Persib lolos ke seri Championship dengan menempati peringkat 2 klasemen musim reguler, menang 2-0 atas Borneo FC pada laga terakhir.<ref>{{Cite web|date=2024-04-25|title=Hasil BRI Liga 1 2023/2024, Persib Bandung vs Borneo FC: Skor 2-1|url=https://www.bola.net/indonesia/hasil-bri-liga-1-2023-2024-persib-bandung-vs-borneo-fc-skor-2-1-65df80.html|website=Bola.net|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Pada semifinal melawan Bali United, Persib bermain 1-1 di leg pertama sebagai tim tamu dengan gol dari David da Silva yang menyamai skor setelah Jefferson Assis terlebih dulu membobol gawang Persib.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Hasil Championship Series Liga 1: Bali United vs Persib Imbang 1-1|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20240514203533-142-1097660/hasil-championship-series-liga-1-bali-united-vs-persib-imbang-1-1|website=olahraga|language=id-ID|access-date=2024-06-06}}</ref> Leg kedua semifinal dimenangkan Persib dengan skor 3-0 lewat Ciro (menit ke-31), Febri Haryadi (menit ke-39) dan Edo Febriansah (menit ke-70), sehingga mereka lolos ke final dengan agregat 4-1.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-18|title=Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1|url=https://bola.kompas.com/read/2024/05/18/20562228/hasil-persib-vs-bali-united-3-0-maung-ke-final-championship-series-liga-1|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-06}}</ref>
Kendati masih “mengharamkan” pemain asing, pada Liga Indonesia (LI) IV/1997-98, Persib mulai membuka keran bagi pemain yang bukan binaan sendiri. Ketika itu, pelatih Nandar Iskandar memboyong beberapa pemain dari luar Jawa Barat untuk memperkuat skuat yang ada. Maka, bergabunglah dua pemain PSMS Medan, M. Halim (kiper) dan Khair Rifo, striker [[Bandung Raya FC|Bandung Raya]], [[Peri Sandria]] dan Surya Lesmana, gelandang asal Persijatim Jakarta Timur, Iskandar dan mantan striker [[Petrokimia Putra]] dan [[Barito Putera]], Gatot Indra.
 
Persib menghadapi Madura United dalam dua leg laga final. Leg pertama berakhir 3-0 di kandang Persib lewat gol Ciro (menit ke-70) dan David da Silva (menit ke 90+4 dan 90+12).<ref>{{Cite web|last=Triyogo|first=Arkhelaus Wisnu|date=2024-05-26|title=Hasil Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Kalahkan Madura United 3-0, David da Silva Cetak Brace|url=https://bola.tempo.co/read/1872470/hasil-final-championship-series-liga-1-persib-bandung-kalahkan-madura-united-3-0-david-da-silva-cetak-brace|website=Tempo|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Kemudian, kemenangan diraih pada leg kedua di kandang Madura United dengan skor 1-3, yang memastikan gelar juara bagi Persib dengan agregat di babak final 6-1. Para pencetak gol bagi Persib adalah David da Silva (menit ke-60), Marc Klok (menit ke 86) dan Beckham Putra (menit ke-90+2).<ref>{{Cite web|last=Widianto|first=Rifqi Ardita|title=Kembali Bungkam Madura United, Persib Juara Liga 1 2023/2024!|url=https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-7368065/kembali-bungkam-madura-united-persib-juara-liga-1-2023-2024|website=sepakbola|language=id-ID|access-date=2024-06-06}}</ref> Ini adalah gelar juara ketiga bagi Persib pada kompetisi liga divisi tertinggi di Indonesia sejak 1994-95. Bojan Hodak meraih penghargaan Pelatih Terbaik Liga 1 musim 2023-24 dan David da Silva sebagai Pencetak Gol Terbanyak dengan koleksi 30 gol.<ref>{{Cite web|last=Triyogo|first=Arkhelaus Wisnu|date=2024-05-31|title=Striker Persib Bandung David Da Silva Jadi Top Skor Liga 1 Musim Ini, Bojan Hodak Jadi Pelatih Terbaik|url=https://bola.tempo.co/read/1874554/striker-persib-bandung-david-da-silva-jadi-top-skor-liga-1-musim-ini-bojan-hodak-jadi-pelatih-terbaik|website=Tempo|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref> Bojan juga menjadi pelatih asing pertama dalam sejarah Persib yang membawa tim menjadi juara liga.
Namun, kedatangan para pemain dari luar Jawa Barat itu justru menimbulkan persoalan yang mengganggu keharmonisan tim. Akibat perlakuan yang berbeda antara pemain pendatang dan pemain binaan Persib, gap di antara para pemain pun terjadi. Pemain lokal binaan Persib mulai cemburu dengan perbedaan perlakuan pengurus. Pemain Kamerun Kisito Piere Olinga ‘Kopa’ Atangana sempat menunjukkan ketertarikannya membela Persib namun akhirnya tidak terpenuhi.
 
== Logo dan seragam ==
{{Quote box|quote=“Saya memang banyak memperkuat klub yang beredar di Liga Indonesia. Tapi terasa tidak lengkap karier sepak bola saya karena tidak bisa menjadi bagian Persib. Padahal, saya begitu bernafsu ingin membela Persib setelah sukses bersama Bandung Raya. Entah kenapa manajemen tim Persib tidak sekalipun mau memalingkan pilihan pada diri saya,”|Alignment=right|width=30%|source=- mantan pemain Bandung Raya Pierre Olinga "Kopa" Atangana}}
Warna resmi seragam klub adalah biru dan putih yang merupakan warna digunakan oleh [[Siliwangi|Kerajaan Siliwangi]].
 
Logo klub tampak serupa dengan lambang kota Bandung. Logo tersebut dipakai dikarenakan pada masa-masa awal Perserikatan, Persib dinilai mewakili orang Sunda. Saat ini, tiga bintang ditambahkan di atas logo klub sebagai tanda telah memenangkan dua kali liga pada tahun musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994–95]], [[Liga Super Indonesia 2014|2014]] dan [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]. Pada ubahan terakhir, logo kini memiliki bentuk perisai yang lebih membulat dan pergantian aksara (''font)'' "PERSIB" di tengahnya.<ref>{{Cite web|date=2018-12-02|title=Evolusi Logo Persib dari Masa ke Masa|url=https://metrum.co.id/evolusi-logo-persib-dari-masa-ke-masa/|website=Metrum|language=id-ID|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184729/https://metrum.co.id/evolusi-logo-persib-dari-masa-ke-masa/|dead-url=no}}</ref> Klub sempat mengubah warna seragam menjadi biru muda dan logo dengan gambar harimau serta tulisan "PERSIB" dan "MAUNG BANDUNG" di masing-masing atas dan bawah logo pada musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 2003|2003]], namun hanya bertahan semusim lewat instruksi pergantian kembali oleh wali kota Bandung saat itu [[H. AA Tarmana]].<ref>{{Cite web|last=BobotohID|title=Jersey Persib dari Masa ke Masa !|url=https://bobotoh.id/baca/jersey-persib-dari-masa-ke-masa-|website=BOBOTOH PERSIB|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184728/https://bobotoh.id/baca/jersey-persib-dari-masa-ke-masa-|dead-url=yes}}</ref>
Akibatnya, perjalanan Persib di LI IV pun mulai gontai. Tergabung di Wilayah Tengah, Persib mengalami lima kekalahan dalam 15 partai awal yang dimainkannya. Catatan terburuk dalam empat musim terakhir. Ini membuat posisi Nandar terancam. Bahkan, ratusan bobotoh sempat menghadiahkan karangan bunga kematian buat Nandar.
 
Menurut statuta PSSI, logo Persib sekarang dilindungi dan tidak dibenarkan untuk diganti dan diubah sebagai penghargaan akan andil klub dalam pendirian PSSI pada tahun 1930. Peraturan ini juga meliputi larangan pergantian nama, domisili, dan warisan sejarah klub.<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|date=2021-05-16|title=7 Tim Liga Indonesia Diharamkan Ganti Nama, Ada Persija dan Persib - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/312696573/7-tim-liga-indonesia-diharamkan-ganti-nama-ada-persija-dan-persib|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115200949/https://www.bolasport.com/read/312696573/7-tim-liga-indonesia-diharamkan-ganti-nama-ada-persija-dan-persib|dead-url=no}}</ref>
Namun, Nandar selamat dari kecaman yang lebih hebat. Pasalnya, PSSI akhirnya memutuskan untuk menghentikan kompetisi pada tanggal 25 Mei 1998, akibat kerusuhan sosial yang melanda Indonesia. Ketika itu, Persib baru memainkan 15 partai dengan catatan 6 kali menang, 4 seri dan 5 kali kalah dan tertahan di peringkat kelima klasemen sementara.
 
== Stadion dan fasilitas latihan ==
==== Liga Indonesia 1998-99 ====
[[Berkas:Gelora Bandung Lautan Api.JPG|jmpl|247x247px|[[Stadion Gelora Bandung Lautan Api]] (GBLA) sebagai stadion utama]]
[[Berkas:Si Jalak Harupat 2023.jpg|jmpl|243x243px|[[Stadion Si Jalak Harupat]] sebagai stadion alternatif (foto tahun 2023)]]
Persib sempat menggunakan lapangan-lapangan di kota Bandung seperti di Ciroyom dan Tegallega untuk bermain pada era awal berdirinya. [[Stadion Sidolig]] (yang kini bernama Stadion Persib) mulai digunakan setelah terjadi merger klub-klub lokal [[Sepak bola di Hindia Belanda|Hindia Belanda]] seperti UNI, Sidolig, dan federasi sepak bola Bandung [[Voetbal Bond Bandoeng en Omstreken]] (VBBO). Setelah itu, Persib bermarkas di [[Stadion Siliwangi]] hingga dekade 2000an.
 
Pada [[Liga Super Indonesia 2008]], Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya [[Pemilihan umum Indonesia 2009|Pemilu 2009]], [[Kepolisian]] [[Kota Bandung]] tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah [[Stadion Si Jalak Harupat]], [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]], sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.
Memasuki LI V/1998-99, persiapan Persib diwarnai konflik internal yang berkepanjangan. Lantaran ketidakjelasan manajemen tim, sejumlah pilar Persib, khususnya yang bukan pemain binaan seperti M. Halim, Iskandar, Surya Lesmana, Giman Nurjaman, Khair Rifo dan Gatot Indra memilih hengkang.
 
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jalan Ahmad Yani. Di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para ''bobotoh'' untuk masuk ke dalam stadion.
Tidak hanya itu, para pemain binaan sendiri yang selama ini menjadi ikon Persib turut kabur. Para pemain yang terpaksa pergi dengan hati terluka, akibat perselisihan dengan manajemen tim itu adalah Robby Darwis, Yadi Mulyadi, Gatot Prasetyo, Asep Dayat dan Hendra Komara.
 
Selain Stadion Persib, Persib pun memakai Sport Jabar Arcamanik. Tim Persib sendiri mengaku cocok berlatih di stadion tersebut, karena selain memiliki lapangan yang cukup baik termasuk kondisi rumputnya. Selain itu tempat tersebut lokasinya dekat dengan mess Persib di Stadion Sidolig. Terkadang jika dibutuhkan, lapangan di jalan Lodaya pun jadi tempat berlatih.<ref>{{Cite web |url=https://bola.tempo.co/read/1193451/radovic-berharap-persib-punya-lapangan-sendiri-untuk-berlatih |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711164413/https://bola.tempo.co/read/1193451/radovic-berharap-persib-punya-lapangan-sendiri-untuk-berlatih |dead-url=no }}</ref>
Akibat kehilangan banyak pilar, Persib yang ketika itu ditangani pelatih debutan M. Suryamin dan Manajer H.M. Sanusi tampil di LI V dengan kekuatan compang-camping. Plus kondisi internal tim yang sudah tidak kondusif, serta munculnya faktor klenik dalam mempersiapkan tim, Persib mengalami keterpurukan dan harus kehilangan tempat di jajaran elit sepak bola nasional.
 
Pada Juni 2016 hingga September 2018 Persib menggunakan [[Stadion Gelora Bandung Lautan Api|Stadion GBLA]] untuk memainkan laga kandangnya. Untuk [[Liga 1 2019]] Stadion GBLA tak dapat digunakan akibat kondisinya yang memburuk,<ref>{{Cite web |url=https://www.goal.com/id/berita/manajer-persib-bandung-ingin-stadion-gbla-dibongkar/1gymctucb2s461881h4gfdfrln |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-04-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190410034620/https://www.goal.com/id/berita/manajer-persib-bandung-ingin-stadion-gbla-dibongkar/1gymctucb2s461881h4gfdfrln |dead-url=no }}</ref> sehingga Persib bermarkas kembali di [[Stadion Si Jalak Harupat]].
Bahkan, setelah memainkan 6 dari 8 pertandingan yang harus dijalani, Persib yang tergabung di Wilayah Barat Grup B nyaris terlempar ke Divisi I. Dalam enam pertandingan itu, Nana Priatna dan kawan-kawan hanya mencatat hasil 2 kali menang, sekali seri dan 3 kali kalah. Beruntung, Persib masih bisa menghindari degradasi setelah mencatat kemenangan 3-1 atas Persita Tangerang di Stadion Benteng, Tangerang, 7 Februari 1999. Meski pada partai terakhir kembali kalah 1-3 dari Persija di Stadion Siliwangi, Persib tetap selamat dan tiket degradasi menjadi milik Persita.
 
Bersama pemerintah kota Bandung, Persib mencapai kesepakatan atas penggunaan stadion GBLA yang direncanakan berlangsung selama 30 tahun pada tahun 2022.<ref>{{Cite web|last=Apriani|first=Yeni Siti|title=Persib Bandung Sah Gunakan Stadion GBLA Sebagai Homebase Liga 1 2022 2023 - Galamedia News|url=https://galamedia.pikiran-rakyat.com/persib/pr-355075642/persib-bandung-sah-gunakan-stadion-gbla-sebagai-homebase-liga-1-2022-2023|website=galamedia.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2022-10-18|archive-date=2022-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20221018183617/https://galamedia.pikiran-rakyat.com/persib/pr-355075642/persib-bandung-sah-gunakan-stadion-gbla-sebagai-homebase-liga-1-2022-2023|dead-url=no}}</ref>
==== Liga Indonesia 1999-00 ====
 
== Penetapan hari jadi ==
Meski nyaris terdegradasi, pelatih M. Suryamin masih dipertahankan Persib pada LI VI/1999-00. Namun, karena besarnya pengaruh faktor klenik dalam perjalanan tim serta buruknya prestasi Nandang Kurnaedi dan kawan-kawan dalam lima pertandingan awal, Suryamin akhirnya harus lengser. Akibat tekanan publik, pers, dan pengurus, Suryamin akhirnya menyatakan mengundurkan diri. Suryamin mundur setelah Persib dikalahkan Persita dan Persikab 0-1, dua kali imbang lawan Indocement Cirebon dan Medan Jaya serta dibekap Semen Padang 0-3.
PERSIB secara resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919. Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya [[Universitas Padjadjaran]] (FIB Unpad), [[Profesor|Prof]]. [[Kunto Wibisono Siswomihardjo|Kunto Sofianto]], [[Doktor Filsafat|Ph.D]] di Graha PERSIB, Minggu, 17 Desember 2023.
 
Prof. Kunto menjelaskan, penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.
Pada saat konferensi pers pengunduran dirinya di Sekretariat Persib, Jalan Gurame Bandung, Suryamin menyatakan ia terpaksa menanggalkan jabatannya sebagai pelatih Persib karena merasa didzalimi semua orang, termasuk pers yang dinilai selalu memojokkannya. “Celakalah bagi orang-orang yang telah berbuat dzalim,” hardik Suryamin yang ketika itu terlihat sangat emosional.
 
"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh PERSIB karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi PERSIB pada tanggal 14 Maret 1933," jelas Prof. Kunto.
Menyusul pengunduran diri Suryamin di tengah jalan, pengurus Persib akhirnya menunjuk Indra M. Thohir sebagai penggantinya. Inilah kejadian pertama kali pengurus Persib melakukan pergantian pelatih di tengah jalan sepanjang sejarah perjalanan LI.
 
Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa '''PERSIB''' (''Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB'') merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri [[Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia|PSSI]] pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi ini. Logikanya, tegas Prof. Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, PERSIB harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.
Ditangani pelatih yang membawa Persib menjuarai LI I/1994-95, prestasi Persib secara perlahan mulai menanjak. Kendati demikian, hampir sepanjang kompetisi, bayang-bayang degradasi masih tetap menghantui Persib. Mulyana dan kawan-kawan baru bisa keluar dari ancaman degradasi dalam empat pertandingan terakhir.
 
“Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi PERSIB, tidak berdasarkan fakta sejarah (ahistoris) apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," jelasnya.
Kemenangan dalam menahan PSP Padang 0-0 di Padang (18/5/00), Persib mencatat tiga pertandingan kandang secara beruntun yaitu dengan membekap Persijatim 2-0, (28/5/00), PSBL 3-0 (1/6/00) dan Indocement Cirebon 1-0 (8/6/00), sekaligus mengamankan tempat di Divisi Utama musim berikutnya. Di akhir kompetisi reguler Wilayah Barat, Persib berada di posisi 8 dengan nilai 32, hasil 8 kali menang, 8 seri dan 10 kali kalah.
 
Prof. Kunto juga menjelaskan, di antara lima titimangsa yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer). Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928 dan 18 Maret 1934.
==== Liga Indonesia 2001 ====
 
"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi PERSIB," kata Prof. Kunto.
Berhasil menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi, [[Indra M. Thohir]] kembali dipercaya menangani “Maung Bandung” pada LI VII/2001. Untuk memperkuat skuatnya, Indra Thohir merekrut beberapa pemain anyar seperti Abdus Shobur, Luis Simoes, Nana Setia dan mantan pemain Pelita Jakarta. Yang sedikit menghebohkan, Indra Thohir juga memanggil kembali gelandang mungil, [[Yusuf Bachtiar]] yang sudah lama absen membela Persib.
 
Dasar penetapan 5 Januari 1919 sebagai hari jadi PERSIB adalah adanya momen kesepakatan dalam vergadering (rapat) 13 klub pribumi seperti KBS, BB (Bintang Bandoeng), STER (Steeds trappen en rennen), Diana (Doe is alles niet achteruit), Zwaluw, BIVC, BVC, KVC, VVC, Visser, NVC, Brom dan Pasar Ketjil untuk mendirikan sebuah bond atau perserikatan bernama Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB). Fakta tersebut ditemukan dalam pemberitaan surat kabar Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919.
Meski sempat mengundang pertanyaan di kalangan bobotoh, namun Thohir tetap pada keputusannya. Hasilnya, Persib kembali masuk ke jajaran elit sepak bola nasional setelah memastikan diri lolos ke babak “8 Besar”. [[Yaris Riyadi]] dan kawan-kawan lolos ke babak “8 Besar” setelah menempati peringkat ketiga klasemen akhir Wilayah Barat dengan catatan 15 kali menang, 2 seri dan 9 kali kalah.
 
Dijelaskan Prof Kunto, ke-13 klub pribumi tersebut memutuskan membentuk bond tersendiri sebagai bentuk “perlawanan” terhadap diskriminasi yang dilakukan bond [[Hindia Belanda]], Bandoengsch Voetbal Bond (BVB) terhadap sepak bola bumiputera. seusai deklarasi pendirian, dibentuklah susunan kepengurusan di bawah kepemimpinan Soetan Baginda M. Djamil sebagai presiden bond dan Soegeng sebagai wakilnya.
Di babak “8 Besar” Persib bergabung di Grup A bersama tuan rumah [[PSMS Medan]], [[Persebaya Surabaya]] dan [[Barito Putra]]. Bertanding di Stadion Teladan Medan, Persib sempat membuka harapan untuk lolos ke semifinal, ketika pada pertandingan pembuka, (26/9/01), membekap Barito Putra 2-1 lewat gol Mulyana dan [[Yaris Riyadi]].
 
CEO PT PERSIB Bandung Bermartabat, [[Glenn Timothy Sugita|Glenn T. Sugita]] menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Tim Peneliti Hari Jadi PERSIB atas kerja kerasnya melakukan riset untuk menjawab kegelisahan dan keraguan publik terkait hari jadi PERSIB. "Setelah hasil riset ini ditetapkan, mulai tahun depan, PERSIB akan memperingati hari jadinya setiap tanggal 5 Januari," kata Glenn.
Namun, pada partai kedua, (28/9/01), Persib harus mengakui keunggulan tuan rumah [[PSMS Medan]] 0-1. Kekalahan itu membuat Persib harus menjalani partai hidup-mati melawan [[Persebaya]] yang juga mencatat hasil sekali menang 1-0 atas [[Barito Putra]] dan kalah 1-2 dari PSMS. Dalam pertandingan penentuan itu, baik Persib maupun Persebaya wajib meraih kemenangan untuk mendampingi PSMS lolos ke semifinal.
 
Lebih lanjut Glenn mengatakan, manajemen dan stakeholders akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait perubahan hari jadi ini. "Maklum, kita sudah bertahun-tahun merayakan hari jadi setiap tanggal 14 Maret. Kita berharap, penetapan hari jadi yang baru ini bisa menghadirkan berkah dan PERSIB semakin berjaya di kemudian hari," kata Glenn.***<ref name=":3" />
Tapi, dalam pertarungan yang berlangsung sengit, (30/9/01), Persib dan Persebaya bermain imbang 0-0 dalam waktu 2 x 45 menit. Karena sama-sama mengumpulkan nilai 4 dengan selisih gol yang sama 2-2, pertandingan terpaksa harus diselesaikan melalui perpanjangan waktu. Petaka buat Persib akhirnya datang pada menit 115, ketika [[Reinold Pieters]] menjebol gawang Persib yang dikawal [[Anwar Sanusi]]. Gol Reinald itu tak bisa disamakan hingga pertandingan usai dan Persib harus merelakan tempatnya di babak semifinal kepada Persebaya.
 
== Prestasi ==
“Gol itu terasa sangat menyakitkan. Sebab, gol itu membuat kita gagal berangkat ke Senayan,” kenang penjaga gawang Persib, [[Anwar Sanusi]].
=== Domestik ===
 
==== Liga Indonesia(Kasta 2002Tertinggi) ====
* '''[[Perserikatan]]'''
** Juara '''(5)''': 1937, [[Kejuaraan Nasional PSSI 1961|1961]], [[Divisi Utama PSSI 1986|1986]], [[Divisi Utama PSSI 1989–1990|1989–90]], [[Divisi Utama PSSI 1993–1994|1993–94]]
** Runner-Up '''(8)''': 1933, 1934, 1936, [[Kejurnas PSSI 1959|1959]], [[Kejuaraan Nasional PSSI 1965–1966|1965–66]], [[Kejuaraan Nasional PSSI 1966–1967|1966–67]], [[Divisi Utama PSSI 1983|1983]], [[Divisi Utama PSSI 1985|1985]]
* '''[[Liga 1 (Indonesia)|Liga Indonesia]] (sekarang Liga 1)'''
** Juara '''(3)''': [[Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995|1994–95]], [[Liga Super Indonesia 2014|2014]], [[Liga 1 (Indonesia) 2023–2024|2023–24]]
** Runner-Up '''(1)''': [[Liga 1 (Indonesia) 2021–2022|2021–22]]
 
==== Kompetisi Piala/Turnamen ====
Pada LI VIII/2002, gerakan regenerasi dilakukan pengurus terhadap jajaran pelatih. [[Indra M. Thohir]] yang mengantarkan Persib lolos ke babak “8 Besar” LI VII/2001 tidak dipertahankan. Sebagai gantinya, pengurus Persib menunjuk trio pelatih muda, [[Denny Syamsudin]], [[Dedi Sutendi]] dan [[Lukas Tumbuan]].
 
* '''Turnamen Kongres PSSI'''
Berdasarkan prestasi Persib pada musim sebelumnya, untuk LI VIII/2002, pengurus Persib membebankan target kepada Denny Syamsudin yang bertindak sebagai pelatih kepala untuk lolos ke babak “8 Besar”. Untuk menopang target tersebut, Persib pun mendatangkan sejumlah pemain bintang seperti [[Ansyari Lubis]], [[Budiman]], Widiantoro, Heri Rafni Kotari dan Hari Saputra. Ketiga pemain tersebut melengkapi muka-muka lama macam [[Yaris Riyadi]], Sujana, Ruhiat, [[Dadang Hidayat]], [[Asep Dayat]] dan [[Suwita Pata]].
** Juara '''(1)''': 1950
* '''[[Inter Island Cup]]'''
** Runner-Up '''(1)''': [[Inter Island Cup 2014|2015]]
* '''[[Piala Presiden]]'''
** Juara '''(1)''': [[Piala Presiden 2015|2015]]
** Peringkat ke-3 '''(1)''': [[Piala Presiden 2017|2017]]
** Penyisihan Grup '''(1)''': [[Piala Presiden 2018|2018]], [[Piala Presiden 2019|2019]]
* '''[[Piala Indonesia]]'''
** Perempat Final '''(1)''': [[Piala Indonesia 2018|2019]]
* '''[[Piala Menpora]]'''
** Runner-Up '''(1)''': [[Piala Menpora 2021|2021]]
* '''Lainnya'''
** '''Piala Siliwangi (4)''': 1981, 1989, 1994, 2000
** '''Piala Jusuf (1)''': 1957
** '''Piala Marah Halim (1)''': 1988
** '''Piala Surya (1)''': 1978
** ''' [[Piala Soeratin]] (3)''': 2003, 2006, 2017
** '''Piala Pers (1)''': 1993
** '''Piala Johnny Pardede International Hotel (1)''': 1992
** '''Piala Persija Cup (1)''': 1991
** '''Piala Jawa Pos (1)''': 1990
** '''Piala Wali Kota Bogor (1)''': 1978
** '''Piala General Rehearsal Asian Games (1)''': 1962
** '''Piala Kang Dada (1)''': 2008
** '''Piala Celebes (1)''': [[Piala Celebes II|2012]]
** '''Piala Wali Kota Padang (1)''': 2015
 
=== Kejuaran Asia ===
Dengan materi pemain yang dimilikinya, Denny sebenarnya bisa melanjutkan tradisi yang dibuat Indra M. Thohir sebelumnya, yaitu tak pernah kalah di kandang sendiri. Dari 11 partai kandang yang dimainkannya, Persib mencatat rekor 8 kali menang dan 3 seri. Sayang, hasil mengesankan pada partai ''home'' itu berbanding terbalik dengan hasil-hasil di luar kandang. Kekalahan demi kekalahan yang dialami Persib pada pertandingan ''away'' membuat Persib terpuruk dan bahkan hantu degradasi mulai membayangi sejak pertengahan musim.
* '''[[Liga Champions AFC]]'''
** Perempat Final: 1995
 
* '''[[Piala AFC]]'''
Persib baru bisa menghindarkan diri dari ancaman degradasi pada tanggal 5 Mei 2002, setelah mencatat kemenangan dengan “skor aneh” 5-0 atas tetangganya, Persikab Kab. Bandung di Stadion Siliwangi. Lima gol Persib yang disumbangkan [[Ansyari Lubis]], Sujana (2 gol), Ruhiat dan [[Yaris Riyadi]] dengan mudah menjebol gawang Persikab yang dikawal kiper Jajang Sinar Surya.
** 16 Besar: 2015
 
=== Internasional ===
Tuduhan adanya “main mata” pun mencuat. Pasalnya, ketika itu [[Persikab]] sudah dipastikan degradasi ke Divisi I menyusul hasil buruk sepanjang kompetisi. “Ketika itu, memang ada pembicaraan tingkat tinggi di antara para pengurus Persib dan [[Persikab]] untuk menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi,” kata salah seorang pemain Persikab yang meminta namanya dirahasiakan. Meski sudah ada pengakuan dari kubu Persikab, namun tudingan tersebut tentu saja dibantah kubu Persib.
 
* '''Pesta Sukan''' ('''Sultan Brunei Cup''')
Setelah lepas dari ancaman degradasi, pada partai pamungkas, Persib akhirnya bisa menghindari rekor buruk tak pernah menang di kandang lawan. Pada tanggal [[12 Mei]] [[2002]], dua gol Sujana dan Heri Rafni Kotari ke gawang PSBL Bandar Lampung di Stadion Pahoman, mengantarkan Persib untuk pertama kalinya mencatat kemenangan tandang. Persib mengakhiri LI VIII/2002 di peringkat ke-8 dari 12 kontestan Wilayah Barat dengan rekor sekali menang, 2 seri dan 8 kali kalah pada partai tandang.
** Juara '''(1):''' 1986
 
* '''Queen's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
==== Liga Indonesia 2003 ====
** Babak Penyisihan '''(1):''' 1978
 
* '''Aga Khan Gold Cup''' ('''Pakistan Timur''')
Revolusi besar-besaran yang cenderung spekulatif dilakukan pengurus Persib pada LI IX/2003. Setelah delapan musim selalu mengandalkan pelatih dan pemain lokal, pengurus Persib melakukan langkah bersejarah dengan merekrut pelatih dan pemain asing. Terinspirasi kesuksesan pelatih asal Polandia, Marek Janota, yang melahirkan banyak bintang Persib di awal dekade 80-an, pengurus menunjuk Marek Andrejz Sledzianowski sebgai pelatih.
** Perempat Final '''(1):''' 1962
 
* '''King's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
Sejarah lain yang dibuat Persib pada LI IX/2003 adalah dibukanya keran bagi pemain asing. Marek yang pada awalnya diproyeksikan untuk menangani pemain Persib U-23 yang akan tampil di Pekan Olahraga Daerah (Porda) IX/2003 di Indramayu, memboyong pemain asing yang juga berasal dari Polandia. Kwartet Polandia, Mariusz Mucharski, Pawel Bocian, Piotr Orlinski dan Maciej Dolega menjadi pemain asing pertama yang berkostum Persib.
** Babak Penyisihan '''(1):''' 1978
 
* '''Selangor Asia Challenge Cup''' ('''Selangor Malaysia''')
Keberanian Marek memasukan nama-nama pemain muda yang masih hijau seperti Yosef Nandang, Rahman F., Jaenal Abidin, Jaja Hidayat dan Eka Santika ternyata tak membuahkan hasil. Keputusan mendepak [[Yaris Riyadi]], [[Suwita Pata]], [[Cecep Supriatna]], Sujana dan sejumlah pemain lain yang merupakan ikon Persib malah membawa Persib pada kehancuran. Pada masa “kepemimpinan” Marek, Persib mencatat sejarah paling kelam sepanjang sejarah; melewati 12 pertandingan beruntun tanpa kemenangan.
** Peringkat '''(3):''' 2020
 
Hasil buruk itu membuat kepanikan melanda Persib. Bobotoh yang kecewa dengan prestasi Dadang Hidayat dan kawan-kawan langsung berteriak; “Ganti Marek!”. Meski terkesan ragu, atas desakan bobotoh, setelah sempat melarang mendampingi tim dalam empat partai away melawan PSS Sleman, Persijatim Solo FC, Arema Malang dan Perseden Denpasar, pengurus dan manajemen tim akhirnya memecat Marek. Sebagai gantinya, untuk sementara pengurus mempercayakan kepada dua asisten Marek, Bambang Sukowiyono dan Iwan Sunarya.
 
Ketika duet Suko-Iwan menangani tim, pengurus dan manajemen tim sudah mendapatkan pengganti Marek. Dia adalah pelatih asal [[Cili]], [[Juan Antonio Paez]]. Awalnya ia hanya mendampingi tim sebagai Direktur Teknik yang bertugas memberikan masukan kepada duet pelatih Suko-Iwan. Baru setelah pengurus dan manajemen tim akhirnya mencopot Suko dan Iwan menjelang akhir putaran pertama, Paez mulai menangani tim secara langsung.
 
Setelah Suko dan Iwan dicopot, Paez praktis bekerja sendirian menangani tim. Dalam setengah putaran, Paez mengemban misi sulit; mengangkat Persib dari posisi paling buncit, sekaligus menyelamatkan diri dari ancaman degradasi. Setelah menunjuk Yaya Sunarya dan Kun Syanto sebagai asisten pelatih, Paez dan manajemen tim langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan perombakan tim. Pemain-pemain yang dinilai tidak berguna dicoret dan digantikan dengan pemain anyar.
 
Kendati sempat menyisakan masalah menyangkut pembayaran sisa kontrak, manajemen tim akhirnya memutus kontrak tiga pemain Polandia yang masih tersisa, Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski dan Maciej Dolega di penghujung putaran pertama. Pemain lokal yang turut terdepak adalah Yosep Nandang, Jaja Hidayat, dan Rahman F. Sebagai gantinya, manajemen Persib mengimpor pemain asing baru asal [[Cili]], [[Alejandro Tobar]], Rodrigo Lemunao (kemudian dicoret lagi), Rodrigo Alejandro Sanhueza dan Claudio Lizama. Untuk pemain lokal, Paez merekrut pemain yang sudah jadi macam Marwal Iskandar, Suwandi H.S., Mulyono Geroda, dan penjaga gawang Agus Setiawan.
 
Dengan kekuatan baru, yang jauh berbeda dengan putaran pertama, Persib mulai bangkit. Setelah sempat tertatih-tatih di awal putaran kedua, Persib benar-benar bangkit memasuki bulan Juli. Setelah bermain imbang dengan PSS Sleman 1-1, Dadang Hidayat dan kawan-kawan membekap Persijatim Solo FC. Berikutnya, Persib membuat catatan tak terkalahkan dalam delapan partai selanjutnya, termasuk sukses menahan juara bertahan Petrokimia Putra dan mengalahkan Barito Putra di kandangnya.
 
Namun, akibat kekalahan 0-4 dari Persik Kediri dan 0-1 dari PSIS Semarang dalam dua partai terakhir, Persib gagal keluar dari zona degradasi. Persib mengakhiri kompetisi di peringkat ke-16 dari 20 tim yang mengikuti kompetisi satu wilayah. Kalau mengacu kepada aturan awal PSSI yang menyebutkan enam tim terbawah langsung terdegradasi, mestinya riwayat Persib di Divisi Utama sudah berakhir.
 
Beruntung buat Persib, pada pertengahan musim, PSSI sudah mengubah aturan tim yang terdegradasi dari 6 menjadi 4 tim. Dua tim yang menempati peringkat 15 dan 16 masih diberi kesempatan melalui babak play-off dengan peringkat dua tim Divisi II di Stadion Manahan Solo, untuk memperebutkan dua tiket di Divisi Utama. Ada kabar, diadakannya babak play-off ini merupakan salah satu upaya PSSI untuk menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi. Isu tersebut tentu saja dibantah oleh Trie Goestoro, Sekjen PSSI ketika itu.
 
Setelah memainkan tiga partai play-off, Persib akhirnya selamat dari aib besar terlempar ke Divisi I seperti yang pernah terjadi pada tahun 1978. Persib lolos dari degradasi setelah mencatat kemenangan 1-0 atas Persela Lamongan dan PSIM Yogyakarta serta bermain imbang 4-4 dengan Perseden Denpasar.
 
==== Liga Indonesia 2004 ====
 
Sukses menyelamatkan Persib dari ancaman degradasi di babak play-off, Juan Antonio Paez dianggap sebagai pahlawan oleh bobotoh. Meski sebagian pengurus tidak setuju dengan sebutan pahlawan, karena menilai lolosnya Persib dari degradasi berkat lobi mereka ke PSSI, namun Paez tetap dipercaya menangani Persib pada LI X/2004. Sebagian besar pemain yang dianggap berjasa menyelamatkan Persib pada LI IX/2003 pun tetap dipertahankan, termasuk Alejandro Tobar dan Claudio Lizama.
 
Untuk melengkapi lima kuota pemain asing, Paez mendatangkan striker haus gol asal PSIS Semarang, Julio Lopez, serta Angelo Andres Espinoza dan Adrian Colombo. Dari jajaran pemain lokal, manajemen Persib juga merekrut dua mantan pemain nasional, Alexander Pulalo dan Imran Nahumaruri. Selain itu, Persib pun memulangkan sejumlah ikon Persib yang sempat hengkang pada LI IX/2003 seperti Suwita Pata (PSS Sleman), Yaris Riyadi (Pelita KS) dan Cecep Supriatna (Persijatim Solo FC). Pemain binaan Persib lainnya yang berhasil dipulangkan adalah Usep Munandar, Deden Hermawan (Barito Putra), Erik Setiawan (Persebaya Surabaya) dan Andi Supendi (Persija Jakarta).
 
Berbeda dengan musim sebelumnya, kali ini materi pemain Persib dinilai sangat menjanjikan. Dengan format kompetisi satu wilayah, prestasi Persib mulai menanjak. Hantu degradasi yang selalu membayangi Persib dalam dua musim terakhir tidak lagi muncul. Meski tidak terlalu fantastis, Persib mulai bisa bersaing di papan atas lagi. Namun, di tengah perjalanan, badai besar mulai menerpa kapal bernama Persib. Disertai berbagai intrik, sejumlah masalah mulai mencuat ke permukaan. Insiden mundurnya pelatih kiper, Boyke Adam dari tim menjadi awal munculnya gesekan antara Paez, pengurus dan manajemen tim Persib. Paez merasa, pencoretan Boyke merupakan intrik tingkat tinggi dalam upaya menjatuhkan dirinya.
 
Gesekan Paez dengan pengurus dan manajemen tim semakin meruncing, ketika Manajer H.M. Sanusi menyatakan mengundurkan diri menjelang putaran pertama berakhir. Alasan H. Uci, sapaan akrabnya, adalah kesibukannya. Tapi, sejumlah pemain dan ofisial tim Persib ketika itu mengakui kalau Paez dan H. Uci sempat terlibat “perang mulut” di Wisma Puri Asri, mes Persib pada malam sebelum pengunduran dirinya.
 
“Pada malam harinya (sebelum mundur), Paez dan H. Uci sempat ''dor dar'' di sini (Wisma Puri Asri). Ketika itu terdengar ada ancaman dari Paez, dia (Paez) yang mundur atau H. Uci,” kata salah seorang pilar Persib di LI X/2004.
 
Perseteruan terselubung di dalam tim membuat suasana tidak kondusif. Langkah Persib pun mulai limbung dihantam berbagai persoalan yang seharusnya tidak terjadi ketika prestasi tim sedang menanjak. Menjelang akhir putaran pertama, persoalan semakin meruncing ketika di luar dugaan Persib memulangkan Julio Lopez dan Adrian Colombo. Padahal, kinerja duet striker Persib itu pada putaran pertama sangat baik. Colombo dan Lopez merupakan pencetak gol tersubur dengan masing-masing 9 dan 7 gol. Ketika itu, Paez beralasan, pencoretan Colombo karena cedera yang dialaminya, sedangkan Lopez karena persoalan pribadinya.
 
Selain Colombo dan Lopez, Paez mendepak juga tiga pemain lainnya yaitu Andi Supendi, Dadang Sudradjat dan Angelo Andres Espinoza. Sebagai gantinya, Persib mendatangkan duet striker baru, Osvaldo Moreno (Paraguay) dan Cristian Molina (Cili). Mantan pemain Bandung Raya dan tim nasional, [[Nur'alim]], juga turut direkrut untuk memperkuat lini pertahanan.
 
Setelah itu, Paez sendiri sempat menyatakan mundur dari tim usai Persib mengalahkan Persipura Jayapura 1-0 di Stadion Siliwangi (8/8/04), karena merasa dirinya sudah tidak mendapat dukungan lagi dari pengurus. “Semuanya menyerang saya. Lebih baik saya mundur dari tim, demi kebaikan Persib,” kata Paez.
 
Namun, setelah diadakan pembicaraan tingkat tinggi di Hotel Grand Hyatt, pengurus meminta Paez untuk melanjutkan tugasnya, setidaknya hingga akhir musim. Paez memang melunak, tetapi karena kondisi tim sudah tidak kondusif, akibat terus diterpa berbagai persoalan dan intrik hampir di sepanjang musim, langkah Persib mulai gontai di putaran kedua. Beruntung, dalam situasi seperti itu, Persib mampu bertahan untuk mengakhiri kompetisi di peringkat keenam dengan nilai 49, hasil; 12 kali menang, 13 seri dan 9 kalah.
 
Sebenarnya, prestasi yang diraih Persib kali ini jauh lebih baik ketimbang musim sebelumnya. Sayang, prestasi lumayan itu tercoreng oleh rekor tak pernah menang dalam partai ''away''. Sesuatu yang baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah LI. Dari 17 partai tandang dimainkan, Persib hanya bisa meraih nilai 8, hasil dari 8 kali seri dan 9 kali kalah.
 
==== Liga Indonesia 2005 ====
 
Kendati masih ingin menangani Persib pada LI XI/2005, Juan Antonio Paez akhirnya terdepak. Sebagai gantinya, pengurus kembali menunjuk pelatih lokal. Meski demikian, pelatih yang ditunjuk itu tetap muka lama. Dia adalah Indra M. Thohir, pelatih yang dianggap bertangan dingin karena sukses membawa Persib menjuarai LI I/1994-95 dan lolos ke babak “8 Besar” LI VII/1999-00.
 
Penunjukan Indra Thohir sebagai pelatih tidak terlepas dari harapan ia bisa kembali mengangkat prestasi Persib ke puncak tertinggi. Seperti halnya pengurus yang sudah rindu gelar juara, bobotoh pun punya harapan serupa. Mereka berharap, di bawah penanganan Thohir, setidaknya Persib bisa kembali lolos ke babak “8 Besar” yang menjadi simbol jajaran elit persepak bolaan nasional.
 
Di bawah penanganan Thohir dan Manajer Ir. Chandra Solehan, Persib nyaris tanpa gejolak. Kecuali isu munculnya gerakan “Asal Bukan Cili” yang membuat Paez dan dua pemain asal Cili, Alejandro Tobar, Claudio Lizama dan Cristian Molina terdepak. Alex Pulalo, Imran Nahumarury, Nuralim dan Suwandi H.S. memilih hengkang ke klub lain.
 
Dalam menyusun skuatnya, seperti di LI I dan LI VII, Thohir lebih percaya pada kekuatan lokal. Karena itu, muka-muka lama seperti Yaris Riyadi, Suwita Pata, Dadang Hidayat, Cecep Supriatna, Erik Setiawan, Usep Munandar, Deden Hermawan, Asep Dayat, [[Imral Usman]] dan [[Gilang Angga]] dipertahankannya. Di luar itu, Thohir juga memulangkan [[Boy Jati Asmara]] (Persipura Jayapura), Eka Ramdani (Persijatim Solo FC), Aceng Juanda (PSS Sleman), [[Edi Hafid Murtadho]] (Persitara Jakarta Utara) dan [[Cucu Hidayat]] (Persikad Depok) ke Bandung. Untuk memperkuat materi pemain lokal yang dimilikinya, Thohir dan manajemen tim tetap mengoptimalkan kuota lima pemain asing dari PSSI. Setelah sempat membidik dua pemain tim nasional Singapura asal Nigeria, Itimi Dickson dan Agu Casmir, Persib akhirnya mendapatkan Antonio “Toyo” Claudio, Uilian Souza Da Silva (Brasil), Pradith Taweetchai (Thailand), Ekene Michael Ikenwa (Nigeria), dan Chioma Kingsley (Burkina Faso) yang masuk belakangan.
 
Dibantu duet asisten pelatih Bambang Sukowiyono dan Encas Tonif, Thohir mulai menyulap pasukannya menjadi tim yang disegani. Dengan filosofi simple football-nya, Thohir berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan dalam partai kandang yang dibuat Juan Antonio Paez pada musim sebelumnya. Hingga menjelang akhir kompetisi, Persib pun terus bersaing di papan atas Wilayah Barat dan bahkan nyaris lolos ke babak “8 Besar”.
 
Tapi, harapan bobotoh untuk melihat kembali Persib bertarung di babak “8 Besar” akhirnya harus sirna, ketika Persib harus kehilangan angka pada saat bermain imbang 1-1 dengan PSMS Medan di Stadion Siliwangi. Kegagalan Persib masuk ke jajaran elit nasional benar-benar musnah, ketika dalam dua pertandingan terakhir di kandang lawan dibekap Arema Malang 0-1 dan dinyatakan kalah walk over (WO) dari Persija Jakarta, karena Dadang Hidayat dan kawan-kawan tidak bisa hadir di Stadion Lebak Bulus gara-gara teror berlebihan The Jakmania. Akhirnya, Persib harus puas berada di peringkat kelima klasemen akhir Wilayah Barat dengan catatan 10 kali menang, 8 seri dan 8 kekalahan. Persib kalah bersaing dengan Persija Jakarta, Arema Malang, PSIS Semarang dan PSMS Medan yang akhirnya mewakili Wilayah Barat ke babak “8 Besar”.
 
==== Liga Indonesia 2006 ====
 
Pada LI XII/2006, Risnandar Soendoro kembali naik tahta menggantikan Indra M. Thohir. Sayang, prestasi Risnandar yang sempat membawa Persib lolos ke babak “12 Besar”, gagal terulang. Malahan, Risnandar harus mengalami nasib tragis, karena harus menanggalkan jabatannya sebagai pelatih, ketika baru memimpin Persib dalam dua pertandingan awal. Risnandar menorehkan rekor sebagai pelatih tersingkat yang menangani Persib, memecahkan catatan Suryamin di LI VI/1999-00.
 
Risnandar terpaksa harus mengundurkan diri karena desakan ribuan bobotoh yang melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di Stadion Siliwangi, sesaat setelah Charis Yulianto dan kawan-kawan mengalami kekalahan kedua dari Persijap Jepara 0-1. Pada pertandingan pembuka LI XII di Stadion Siliwangi, Persib juga dibekap PSIS Semarang dengan skor 1-2.
 
Kendati sebelumnya sempat mengungkapkan bakal mundur jika Persib mengalami tiga kekalahan beruntun, namun Risnandar mengambil keputusan lebih cepat. “Demi kebaikan Persib, saya tidak harus menunggu hingga pertandingan ketiga,” kata pelatih yang juga mengalami hal yang sama ketika menangani Persikab Kab. Bandung di LI VI/1999-00.
 
Sebagai bentuk rasa tanggung jawab, keputusan mundur Risnandar juga diikuti asistennya, Encas Tonif. Untuk mengisi kekosongan pelatih saat menjalani pertandingan ''away'' di Medan dan Deli Serdang, untuk sementara pengurus Persib menunjuk pelatih Persib U-23, Djadjang Nurdjaman untuk mendampingi Dedi Sutendi, asisten pelatih Risnandar yang masih tetap berada di tim.
 
Setelah mengalami kekalahan 2-1 dari PSMS Medan dan 4-1 dari PSDS Deli Serdang, pengurus Persib akhirnya merekrut mantan pelatih Persija Jakarta, Arcan Iurie Anatolievici untuk melanjutkan tugas Risnandar. Sedangkan Djadjang dan Dedi dipercaya menjadi asistennya. Pengurus dan manajemen tim Persib berharap, pelatih asal Moldova yang sukses membawa Persija menjadi ''runner-up'' LI XI/2005. Untuk memperkuat skuatnya, Iurie merekrut dua tambahan pemain asing yaitu penjaga gawang Kosin Hattahairathanakool (Thailand) dan striker Reduoane Barkaoui (Maroko). Dua legiun asing tersebut melengkapi tiga pemain asing yang dimiliki Persib sebelumnya yaitu Antonio Claudio (Brasil), Nipont Chanrawut dan Pradith Taweetchai (Thailand).
 
Di bawah penanganan Iurie, Persib yang memiliki materi pemain cukup bagus, langsung menggeliat. Pada pertandingan perdananya, Iurie sukses memberikan kemenangan, ketika membekap PSIM Yogyakarta 2-0 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, lewat dua gol Zaenal Arief dan Gendut Doni Christiawan. Euforia kebangkitan Persib terasa semakin kencang pada saat Persib memainkan dua partai kandang berikutnya. Meski dengan susah payah, Salim Alaydrus dan kawan-kawan membekap Arema Malang 1-0 dan Persekabpas Pasuruan 3-2. Pada pertandingan away, Persib pun berhasil menahan Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus dan Persikota Tangerang di Stadion Benteng.
 
Namun, memasuki partai keenamnya di bawah besutan Iurie, kinerja Persib kembali melorot. Bermain imbang tanpa gol dengan Sriwijaya FC. Dalam sebuah pertandingan tanpa penonton di lapangan Pusdikpom Cimahi. Kemenangan 1-0 atas Semen Padang melalui tendangan penalti Barkaoui pada pertandingan berikutnya mulai memunculkan keraguan banyak kalangan menyangkut kinerja Iurie. Dalam dua partai penutup putaran pertama, Persib juga dibekap Persita 2-1 dan Persitara Jakarta Utara 3-1.
 
Memasuki putaran kedua, Iurie memutuskan mendepak Pradith Taweetchai dan Nipont Chanarwut yang dinilai kurang memberikan kontribusi terhadap tim. Selain dua pemain Thailand itu, Boy Jati Asmara dan Anwarudin ikut hengkang karena gerah selalu diparkir di bangku cadangan. Sebagai gantinya, Iurie mendatangkan dua pemain asing baru, Brahima Traore dari Burkina Faso dan Ayouck Loius Berty dari Kamerun.
 
Namun, kehadiran dua pemain asing itu tidak membuat kinerja Persib meningkat. Malahan, Ayouck dan Brahima lebih banyak duduk di bangku cadangan karena sering dibekap cedera dan gagal bersaing dengan pemain lainnya. Dalam enam pertandingan awal putaran kedua, empat di antaranya partai kandang, Persib tak sekalipun mencatat kemenangan. Akibat kegagalan meraih kemenangan dalam delapan partai secara berturut-turut, Persib terjerembab ke posisi juru kunci. Meski sempat menang 2-1 atas Persikota Tangerang di Stadion Siliwangi, namun kekalahan 1-3 dari Arema dan 0-1 dari Persekabpas membuat Persib berada di ujung tanduk.
 
“Sekarang, bobotoh sudah tahu kalau Persib ''elehan'' (kalah terus). Karena itu, kita sudah pasrah menerima kenyataan pahit Persib akan terdegradasi ke Divisi I. Meski demikian, kita tidak akan menarik dukungan terhadap Persib,” kata Heru Joko, Ketua Umum Viking Persib Fans Club.
 
Pada tanggal 27 Mei 2006, [[Gempa bumi Yogyakarta 2006|gempa bumi]] mengguncang Yogyakarta dan sejumlah kota lain di Jawa Tengah. Akibat bencana tersebut, kota Yogyakarta porak-poranda. Dua tim Divisi Utama asal Yogyakarta, PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman serta satu tim Divisi I, Persiba Bantul pun terkena dampaknya. Ketiga tim tersebut akhirnya menyatakan mundur dari kompetisi sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Yogyakarta yang dilanda bencana. Sebagai bentuk keprihatinan dan rasa solidaritas, setelah melalui perdebatan sengit, PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI) akhirnya mengambil sebuah keputusan kontroversial dengan menghapuskan sistem degradasi pada LI XII/2006. Meski dengan malu-malu, keputusan PSSI dan BLI itu disambut senyum tipis kubu Persib. “Inilah yang namanya bencana membawa berkah,” kata Manajer Persib, Yossi Irianto.
 
Setelah keputusan itu diambil dan kompetisi berjalan tanpa tekanan, Persib akhirnya bisa keluar dari zona degradasi setelah mencatat hasil imbang 0-0 dengan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya dan membekap Semen Padang 1-0 di Stadion H. Agus Salim. Meski ditutup dengan kekalahan 0-1 dari Persitara Jakarta Utara di Stadion Siliwangi, namun Persib mengakhiri kompetisi di peringkat 12 dari 14 tim di Wilayah Barat, atau satu strip di luar zona degradasi dengan catatan 7 kali menang, 8 seri dan 11 kali kalah.
 
==== Liga Indonesia 2007 ====
 
Kendati dianggap gagal, duet pelatih Arcan Iurie Anatolievici dan Manajer Yossi Irianto tetap dipercaya pengurus Persib untuk melanjutkan tugasnya di LI XIII/2007. Tidak mau mengulangi kesalahan yang dilakukan pada musim sebelumnya, terutama dalah hal rekrutmen pemain, Yossi dan Iurie langsung melakukan perburuan pemain yang mereka nilai berkualitas dan bakal mendukung target juara yang dibebankan Ketua Umum Persib, Dada Rosada.
 
Dari jajaran pemain asing, Persib merekrut Nyeck Nyobe Georges Clement (Kamerun), Patricio Jimenez Diaz, Lorenzo Cabanas (Cili) dan Christian Bekamenga (Kamerun). Keempat pemain itu bergabung dengan Reduoane Barkaoui yang menjadi satu-satunya pemain asing yang dipertahankan. Untuk deretan pemain lokal, Persib memboyong [[Tema Mursadat]] (Persikota Tangerang), [[Nova Arianto]] (Persebaya Surabaya), Sonny Kurniawan (Persija Jakarta), Bayu Sutha (Persema Malang) dan memulangkan Suwita Pata dari PSIS Semarang serta Aji Nurpijal dari Mitra Kukar.
 
Kendati demikian, sebagian besar pemain yang memperkuat Persib pada LI XII/2006 tetap dipertahankan. Mereka adalah [[Cecep Supriatna]], [[Edi Kurnia]] (kiper), Edi Hafid Murtado, Gilang Angga Kusuma, Cucu Hidayat, Dicky Firasat, Yaris Riyadi, Eka Ramdani, Erik Setiawan, Salim Alaydrus dan Zaenal Arief. Namun, Persib gagal mempertahankan Usep Munandar yang memilih hengkang ke PSMS Medan. Sedangkan Charis Yulianto, Gendut Dony Christiawan, Try Sutrisno, Deden Hermawan, Enjang Ruhiman, Andi Hidayat, Angga Syatari, Antonio Claudio, Ayouck Louis Berty, dan Brahima Traore didepak karena dinilai tidak memberikan kontribusi positif buat tim.
 
Eka Ramdani mengatakan “Kami memang sudah lama merindukan prestasi manis. Menjejaki langkah para senior kami yang sudah pernah mencium tropi Presiden. Musim ini, dengan berserinya prestasi tim, semoga harapan yang terus bertalu di dada bisa kesampaian.”
 
“Kami memang sudah menorehkan hasil yang membanggakan. terus bertahan di posisi empat besar sejak kompetisi digulirkan. Tapi, kompetisi masih panjang. Pemain tidak boleh puas dengan hasil yang sudah diraih. Untuk sampai ke tangga juara, masih banyak jalan terjal yang harus dilalui,” tegas Yossi.
 
Persib berada di posisi 5 klasemen yang memastikan tempat di di Liga Super Indonesia dengan raihan 54 poin dari hasil 15 menang, 9 seri dan 10 kalah.
 
=== Liga Super Indonesia (2008-2015) ===
[[Liga Indonesia]] mengalami perubahan setelah dibentuknya Liga Super Indonesia (LSI) sebagai liga divisi teratas menggantikan Divisi Utama yang menjadi liga tingkat kedua. Musim [[Liga Super Indonesia 2008–2009|2008–2009]] menjadi yang pertama dalam tajuk LSI. Klub tidak lagi diperbolehkan menerima bantuan dana dari pemerintah daerah, dan didirikanlah PT. Persib Bandung Bermartabat sebagai perusahaan yang menaungi Persib.<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2016/03/29/sejarah-singkat-persib-bandung-dari-masa-ke-masa|title=Sejarah Singkat Persib Bandung dari Masa ke Masa|last=digital|first=pikiran rakyat|website=Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref> [[Jaya Hartono]] membawa dua anak asuhnya di [[Deltras FC]], [[Hariono]] dan [[Waluyo]] ke dalam tim. Dua pemain muda, [[Irwan Wijasmara]] dan [[Wildansyah]], bergabung dari tim Diklat Persib. Persib mampu berada di peringkat 3 klasemen akhir dengan raihan 66 poin, hasil dari 20 menang, 6 seri dan 8 kalah.
 
Musim selanjutnya, yaitu [[Liga Super Indonesia 2009–2010|2009-10]] Persib ditinggal [[Eka Ramdani]] yang menerima tawaran [[Persisam]]. Kepindahannya ini sempat memicu kemarahan suporter. [[Lorenzo Cabanas]], [[Rafael Alves Bastos]], [[Nyeck Nyobe George Clement|Nyeck Nyobe]], Edi Kurnia, [[Zaenal Arief]], Suwita Pata, Hari Salisburi dan Waluyo juga meninggalkan klub. Sebagai gantinya, [[Budi Sudarsono]], Cucu Hidayat, Aji Nurpijal dan Christian Rene direkrut serta Dedi Haryanto dipromosikan dari tim Diklat. Dua pemain [[Timnas sepak bola Thailand|timnas Thailand]] [[Sinthaweechai Hathairattanakool]] dan [[Suchao Nuchnum]] direkrut Persib dengan status pinjaman. Meskipun tidak lama bermain untuk Persib, penampilan keduanya dipuji para suporter. Persib mengakhiri musim dengan duduk di peringkat 4.
 
Untuk musim [[Liga Super Indonesia 2014]], legiun asing Persib diisi oleh [[Vladimir Vujović]], [[Djibril Coulibaly]], dan [[Makan Konaté]]. Dalam sebuah laga ujicoba tanggal 14 Mei 2014 di Stadion Si Jalak Harupat, Persib menahan imbang raksasa Belanda, [[Ajax Amsterdam]] dengan skor 1-1.<ref>{{Cite web|url=https://bola.bisnis.com/read/20140515/58/227973/hasil-laga-persahabatan-persib-vs-ajax-skor-1-1-konate-hujan-pujian|title=Hasil Laga Persahabatan Persib vs Ajax Skor 1-1: Konate Hujan Pujian {{!}} Bola|website=Bisnis.com|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Pada musim reguler, Persib berada dibawah juara grup A [[Arema FC|Arema]] dengan 41 poin, berbanding dengan 44 poin yang diraih Arema. Persib kemudian memasuki Babak 8 Besar, tergolong ke dalam grup B bersama PBR, Mitra Kukar dan Persebaya. Dengan raihan 4 kemenangan, dan masing masing 1 seri dan kekalahan, Persib melaju ke semi-final untuk menghadapi Arema. Laga yang berlangsung di [[Stadion Gelora Sriwijaya]] mampu dimenangkan Persib dengan skor 3-1 setelah perpanjangan waktu, lewat gol Vujovic di menit 84, Atep di menit 91, dan Konate di menit 114 yang hanya dibalas [[Alberto Gonçalves Da Costa]] di menit 46.<ref>{{Cite web|url=https://labbola.com/ulasan-pertandingan-semifinal-isl-2014-persib-vs-arema-cronus-4-november-2014/|title=Ulasan Pertandingan - Semifinal ISL 2014: Persib vs Arema Cronus, 4 November 2014|date=2014-11-05|website=Labbola Sports Statistics & Data Management|language=en-GB|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Persipura adalah lawan Persib di laga final yang juga dilakoni di Gelora Sriwijaya pada 7 November 2014. [[Ian Kabes]] membuka skor dengan golnya di menit 5, namun [[Imanuel Wanggai]] menyarangkan gol ke gawangnya sendiri di menit 45+1. Persib berbalik unggul lewat [[Muhammad Ridwan (pemain sepak bola)|M. Ridwan]] di menit 52, sebelum akhirnya kembali imbang oleh [[Boaz Solossa]] di menit 79. Adu penalti dimainkan setelah tiada gol tercipta di masa perpanjangan waktu. Boaz, [[Yohanes Pahabol]], dan [[Robertino Pugliara]] dari Persipura serta Konate, [[Ferdinand Sinaga]], [[Tony Sucipto]] dan [[Supardi Nasir]] berhasil melesakkan bola ke gawang. Kegagalan [[Nelson Alom]] dan keberhasilan [[Ahmad Jufrianto]] menaklukkan [[Yoo Jae-hoon]] memastikan Persib merengkuh titel Juara LSI 2014 dengan skor 2-2 (3-5) di laga final.<ref>https://bola.kompas.com/read/2014/11/07/21261838/Lewat.Drama.Adu.Penalti.Persib.Juara.ISL.2014</ref> Striker Persib Ferdinand Sinaga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI 2014.<ref>{{Cite web|url=https://www.beritasatu.com//223526/ferdinand-sinaga-pemain-terbaik-isl-musim-ini|title=Ferdinand Sinaga Pemain Terbaik ISL Musim Ini|last=BeritaSatu.com|website=beritasatu.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
Keberhasilan Persib menjuarai LSI 2014 disambut sangat meriah oleh Bobotoh yang turun ke jalan "membirukan" jalanan kota Bandung. Ribuan orang termasuk Bobotoh dan warga biasa seakan melumpuhkan Kota Kembang pada selebrasi kemenangan yang berlangsung di Lapangan Gasibu, dengan para pemain Persib, pelatih, dan staf menaiki bus ''Bandros'' yang dikawal ketat oleh polisi.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/14/11/09/neqe2w-persib-juara-isl-bandung-gelar-pesta-rakyat|title=Persib Juara ISL, Bandung Gelar Pesta Rakyat|date=2014-11-09|website=Republika Online|access-date=2019-07-13}}</ref>
 
=== Liga 1 (2017-sekarang) ===
Musim pertama Persib di era Liga 1 dikejutkan dengan kedatangan mantan pemain [[Timnas sepak bola Ghana|timnas Ghana]] yang pernah menjadi bintang bersama [[Chelsea F.C.|Chelsea]], [[Real Madrid C.F.|Real Madrid]] dan [[AC Milan]], [[Michael Essien]] yang didatangkan dari klub top Yunani [[Panathinaikos FC]] sebagai ''marquee player''.<ref>{{Cite web|url=https://bola.okezone.com/read/2017/03/20/49/1647536/didatangkan-dengan-harga-mahal-essien-takkan-buat-persib-rugi|title=Didatangkan dengan Harga Mahal, Essien Takkan Buat Persib Rugi : Okezone Bola|last=Okezone|website=https://bola.okezone.com/|language=id-ID|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bola.tempo.co/read/855774/ini-alasan-michael-essien-bergabung-dengan-persib-bandung|title=Ini Alasan Michael Essien Bergabung dengan Persib Bandung|last=setiawan|first=Kodrat|date=2017-03-14|website=Tempo|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref> [[Carlton Cole]] yang pernah bermain untuk [[West Ham United F.C.|West Ham]] juga berseragam Persib, bersama [[Shohei Matsunaga]] yang kembali direkrut setelah bermain di Persib pada rentang tahun 2011-2012. Cole dilepas di pertengahan musim setelah gagal menyarangkan satupun gol ke gawang lawan<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/@kumparanbola/carlton-cole-resmi-dilepas-persib|title=Carlton Cole Resmi Dilepas Persib|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2019-07-13}}</ref>, dan pemain timnas Chad [[Ezechiel N'Douassel]] direkrut dari klub Israel [[Hapoel Tel Aviv F.C.|Hapoel Tel Aviv]] pada 7 Agustus 2017<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/oud413409|title=Profil Striker Baru Persib, Ezechiel N'Douassel|date=2017-08-08|website=Republika Online|access-date=2019-07-13}}</ref>. Karena hasil yang tidak memuaskan, [[Djajang Nurjaman]] mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih pada 16 Juli 2017 dan [[Herrie Setyawan]] menjadi pelatih sementara atau ''caretaker''<ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2017/07/16/08372198/alasan-djadjang-nurdjaman-mundur-dari-kursi-pelatih-persib|title=Alasan Djadjang Nurdjaman Mundur dari Kursi Pelatih Persib|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>''.'' Persib terlempar dari papan atas klasemen ke papan tengah sejak pekan ke-11 dan tak beranjak hingga akhirnya harus puas menyudahi musim di peringkat 13, yang terburuk sejak musim [[Divisi Utama Liga Indonesia 2006|2006]].
 
Pada [[Liga 1 2018|musim 2018]], terjadi perubahan skuad yang cukup signifikan. Essien dilepas, Vujovic pindah ke [[Bhayangkara FC]], Matsunaga ke [[Persela Lamongan|Persela]], sementara itu [[Ardi Idrus]], [[Ghozali Siregar]], [[Jonathan Bauman]], [[Bojan Mališić]], dan [[Oh In-Kyun]] masuk menggantikan. Selain itu, Eka Ramdani dan [[Airlangga Sutjipto]] kembali didatangkan. Pelatih Mario Gomez asal Argentina ditunjuk untuk menangani tim di musim ini<ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2017/11/28/14560028/lebih-dekat-dengan-pelatih-baru-persib-roberto-carlos-mario-gomez|title=Lebih Dekat dengan Pelatih Baru Persib, Roberto Carlos Mario Gomez|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>. Laga [[Derbi Indonesia]] di paruh musim kedua ternodai dengan meninggalnya Haringga Sirla, seorang suporter yang dianiaya oknum suporter lain sebelum laga dimulai.<ref>https://bola.kompas.com/read/2018/09/24/05350098/persib-vs-persija-44-pelanggaran-10-kartu-kuning-dan-1-korban-jiwa</ref> Akibat tragedi itu, Persib dihukum tak boleh bermarkas di wilayah Jawa Barat termasuk di Stadion GBLA maupun Jalak Harupat, sehingga harus memainkan laga kandang di [[Stadion Kapten I Wayan Dipta]]. Persib sempat menghuni posisi 2 klasemen menuju akhir kompetisi, namun kekalahan-kekalahan dialami dan penurunan performa ini membuat Persib hanya bisa berada di peringkat 4 klasemen akhir. Ardi Idrus terpilih masuk Tim Terbaik Liga 1 2018.<ref>https://liga-indonesia.id/berita/tim-terbaik-go-jek-liga-1-2018</ref> Eka Ramdani memutuskan pensiun di akhir musim.<ref>https://bola.kompas.com/read/2018/12/30/21294638/eka-ramdani-mantap-gantung-sepatu-karena-panggilan-hati</ref>
 
Untuk [[Liga 1 2019|musim 2019]], Mario Gomez yang dipecat digantikan [[Miljan Radović]]<ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/20/19193768/resmi-persib-bandung-tunjuk-miljan-radovic-jadi-pelatih|title=Resmi, Persib Bandung Tunjuk Miljan Radovic Jadi Pelatih|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2018/12/14/15000088/mario-gomez-dipecat-persib-johor-darul-takzim-beri-sindiran|title=Mario Gomez Dipecat Persib, Johor Darul Takzim Beri Sindiran Halaman all|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>. Akan tetapi, hasil turnamen pramusim [[Piala Presiden 2019]] yang tak memuaskan membuatnya didepak, dan manajemen mendatangkan [[Robert Rene Alberts]] yang pernah mengantarkan Arema juara LSI 2009-10.<ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/03/22000018/robert-rene-alberts-ungkap-proses-gabung-ke-persib|title=Robert Rene Alberts Ungkap Proses Gabung ke Persib|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref> Striker [[Artur Geworkýan]] direkrut untuk menggantikan Bauman, dan Rene Mihelic asal [[Slovenia]] melengkapi jatah legiun asing<ref>{{Cite web|url=https://www.bolasport.com/read/311700630/profil-artur-gevorkyan-rekrutan-anyar-persib-dengan-segudang-prestasi|title=Profil Artur Gevorkyan, Rekrutan Anyar Persib dengan Segudang Prestasi - Bolasport.com|last=Bolasport.com|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2019/05/08/10480898/profil-rene-mihelic-gelandang-baru-persib|title=Profil Rene Mihelic, Gelandang Baru Persib|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-07-13}}</ref>. [[Beckham Putra Nugraha]] pun dipromosikan dari Persib U19 setelah membawa tim tersebut juara Liga 1 U19 2018.<ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sepakbola/20190622/keren-beckham-jadi-pemain-termuda-persib-yang-jalani-debut-di-liga-1|title=Keren! Beckham Jadi Pemain Termuda Persib yang Jalani Debut di Liga 1|last=INDOSPORT.com|date=2019-06-22|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13}}</ref> Di pertengahan musim, Mihelic bersama Geworkyan diputus kontrak dan Malisic dilepas ke [[Badak Lampung F.C.]]<ref>{{Cite web|url=https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/17011488/tinggalkan-persib-bojan-malisic-gabung-ke-perseru-badak-lampung-fc|title=Tinggalkan Persib, Bojan Malisic Gabung ke Perseru Badak Lampung FC|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-11-30}}</ref> Sebagai gantinya, Persib mendatangkan [[Kevin van Kippersluis]] dan [[Nick Kuipers]] dari Belanda serta [[Omid Nazari]] asal Filipina.<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/berita/tiga-pemain-baru-persib-tiba-di-bandung|title=Tiga Pemain Baru PERSIB Tiba di Bandung {{!}} Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2019-11-30}}</ref> Karena kiper utama [[M. Natshir Mahbuby|Deden Natshir]] mengalami cedera tulang kering di laga melawan Persija (10/7) dan absen hingga akhir musim, kiper [[PSS Sleman]] asal [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]] [[Dhika Bayangkara]] ditransfer ke Persib.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20190710235955-142-411085/alami-patah-tulang-deden-natshir-cedera-panjang|title=Alami Patah Tulang, Deden Natshir Cedera Panjang|website=olahraga|language=en|access-date=2019-11-30}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/pr-01318128/persib-bandung-rekrut-dhika-bayangkara-kiper-asal-kuningan|title=Persib Bandung Rekrut Dhika Bayangkara, Kiper Asal Kuningan - Pikiran-Rakyat.com|last=Rakyat|first=Pikiran|website=www.Pikiran Rakyat|language=id|access-date=2019-11-30}}</ref>
 
== Stadion dan Mess ==
[[Berkas:Gelora Bandung Lautan Api.JPG|jmpl|247x247px|Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)]]
[[Berkas:Jalak Harupat Stadium (4).JPG|jmpl|243x243px|[[Stadion Si Jalak Harupat|Stadion]] Si Jalak Harupat]]
Persib sempat menggunakan lapangan-lapangan di kota Bandung seperti di Ciroyom dan Tegallega untuk bermain di era awal berdirinya. Stadion Sidolig (yang kini bernama Stadion Persib) mulai digunakan setelah terjadi merger klub-klub lokal seperti UNI, SIDOLIG dan VBBO. Setelah itu, Persib bermarkas di [[Stadion Siliwangi]] hingga dekade 2000an.
 
Pada [[Liga Super Indonesia 2008]], Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya [[Pemilu 2009]], [[Kepolisian]] [[Kota Bandung]] tidak lagi mengeluarkan surat izin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah [[Stadion Si Jalak Harupat]], [[Soreang]], [[Kabupaten Bandung]], sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi.
 
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para ''bobotoh'' untuk masuk ke dalam stadion.
 
Selain Stadion Persib, Persib pun memakai Sport Jabar Arcamanik. Tim Persib sendiri mengaku cocok berlatih di stadion tersebut, karena selain memiliki lapangan yang cukup baik termasuk kondisi rumputnya. Selain itu tempat tersebut lokasinya dekat dengan mess Persib di Stadion Sidolig. Terkadang jika dibutuhkan, lapangan di jalan Lodaya pun jadi tempat berlatih.<ref>https://bola.tempo.co/read/1193451/radovic-berharap-persib-punya-lapangan-sendiri-untuk-berlatih</ref>
 
Pada Juni 2016 hingga September 2018 Persib menggunakan [[Stadion Gelora Bandung Lautan Api|Stadion GBLA]] untuk memainkan laga kandangnya. Untuk [[Liga 1 2019]] Stadion GBLA tak dapat digunakan akibat kondisinya yang memburuk,<ref>https://www.goal.com/id/berita/manajer-persib-bandung-ingin-stadion-gbla-dibongkar/1gymctucb2s461881h4gfdfrln</ref> sehingga Persib bermarkas kembali di [[Stadion Si Jalak Harupat]].
 
== Statistik di kompetisi klub AFC ==
{| class="wikitable"
|-
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Musim</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Kompetisi</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Babak</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Klub</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Kandang</span>
! style="background:blue"|<span style="color:white;"> Tandang</span>
|-
|rowspan=5|[[Kejuaraan Klub Asia 1995|1995]]
|rowspan=5|[[Liga Champions Asia|Kejuaraan Klub Asia]] (Sekarang: [[Liga Champions Asia]])<ref name=afc>{{cite web|title=PERSIB in AFC Champions League|url=http://www.clubwebsite.co.uk/persibworld/291739/History|access-date=14 November 2014|ref=clubwebsite.co.uk|archive-date=8 October 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20141008213249/http://www.clubwebsite.co.uk/persibworld/291739/History|url-status=dead}}</ref>
| Babak-1
| {{flagicon|THA}} [[Bangkok Bank F.C.|Bangkok Bank]]
| style="background:#dfd;"|2–0
| style="background:#fdd;"|0–1
|-
| Babak-2
| {{flagicon|PHI}} Pasay
| style="background:#dfd;"|3–1
| style="background:#dfd;"|2–1
|-
| Perempat Final
| {{flagicon|JPN}} [[Tokyo Verdy|Verdy Kawasaki]]
| style="background:#fdd;"|2–3
|&nbsp;–
|-
| Perempat Final
| {{flagicon|KOR}} [[Seongnam Ilhwa Chunma|Ilhwa Chunma]]
| style="background:#fdd;"|2–5
|&nbsp;–
|-
| Perempat Final
| {{flagicon|THA}} [[Thai Farmers Bank F.C.|Thai Farmers Bank]]
| style="background:#fdd;"|1–2
|&nbsp;–
|-
|rowspan=5|2015
|| [[Liga Champions AFC 2015|AFC Champions League]]
| Babak penyisihan 2
| {{flagicon|VIE}} [[Hanoi T&T F.C.|Hanoi T&T]]
|&nbsp;–
| style="background:#fdd;"|0–4
|-
|rowspan=4| [[Piala AFC 2015|Piala AFC]]
| Babak grup
| {{flagicon|MDV}} [[New Radiant]]
| style="background:#dfd;"|4–1
| style="background:#dfd;"|1–0
|-
| Babak grup
| {{flagicon|MYA}} [[Ayeyawady United F.C.|Ayeyawady United]]
| style="background:#ffd;"|3–3
| style="background:#ffd;"|1–1
|-
| Babak grup
| {{flagicon|LAO}} [[Lao Toyota FC]]
| style="background:#dfd;"|1–0
| style="background:#ffd;"|0–0
|-
| 16 Besar
| {{flagicon|HKG}} [[Kitchee SC]]
| style="background:#fdd;"| 0–2
| &nbsp;–
|}
 
== Musim ==
=== Klasemen Liga 1 2024–2025 ===
{{main|Persib Bandung musim 2024–2025}}
{{Klasemen Liga 1 (Indonesia) 2024|showteam=PSB}}
 
== Rekor musim ke musim ==
Baris 590 ⟶ 556:
|<small>40</small>
|<small>66</small>
|bgcolor=#CD7F32|<small>3</small>
|<small>16 Besar</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|ArgentinaUruguay}} [[Cristian Gonzáles|Christian Gonzales]] (28)</small>
|-
!<small>2009-10</small>
Baris 605 ⟶ 571:
|<small>4</small>
|[[Piala Indonesia 2010|<small>Perempat Final</small>]]
|align="left"|<small>{{flagicon|ArgentinaUruguay}} [[Cristian Gonzáles|Christian Gonzales]] (19)</small>
|-
!<small>2010-11</small>
Baris 680 ⟶ 646:
|-
!<small>2017</small>
|[[Liga 1 (Indonesia) 2017|<small>Liga 1</small>]]
|<small>34</small>
|<small>9</small>
Baris 692 ⟶ 658:
|-
!<small>2018</small>
|[[Liga 1 (Indonesia) 2018|<small>Liga 1</small>]]
|<small>34</small>
|<small>14</small>
Baris 717 ⟶ 683:
|-
!<small>2020</small>
|[[Liga 1 2020-2021|Liga 1]]
| colspan="8" |<small>''Dihentikan''</small>
| rowspan="4" |<small>''Tidak diselenggarakan''</small>
|
|-
!2021-22
|
|[[Liga 1]]
|
|34
|20
|9
|5
|48
|22
|69
|bgcolor=silver|<small>2</small>
|''<small>Tidak Lolos</small>''
|bgcolor=#DDFFDD|<small>''Promosi''</small>
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (7)</small>
|-
!2022–2023
|[[Liga 1]]
|34
|19
|5
|10
|54
|50
|62
|<small>3</small>
|''<small>Tidak Lolos</small>''
|''<small>Tidak Lolos''
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (24)</small>
|-
|-
!2023–2024
|[[Liga 1]]
|34
|16
|4
|14
|38
|50
|62
|bgcolor=gold|<small>1 (Championship Series)</small>
|''<small>Tidak ada slot untuk klub Indonesia</small>''
|bgcolor=#DDFFDD|''<small>Kualifikasi''
|align="left"|<small>{{flagicon|BRA}} [[David da Silva]] (30)</small>
|}
{| class="wikitable"
Baris 736 ⟶ 738:
|}
 
== PrestasiPeringkat klub ==
{{updated|10 April 2022}}<ref>{{Cite web|url=https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung|title=Football / Soccer Club World Ranking|website=footballdatabase.com|access-date=2021-11-06|archive-date=2021-11-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20211106102449/https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung|dead-url=no}}</ref>
=== Domestik ===
 
==== Liga (kasta Tertinggi) ====
* '''[[Perserikatan]] (''1931-1994'')
** Juara : 1937, 1961, 1986, 1989-90, 1993-94
** Runner-up : 1933, 1934, 1936, 1959, 1965-66, 1966-67, 1983, 1985
 
* ''' [[Liga Indonesia]] (''1994-2008'')'''
** Juara : 1994-95
 
* '''[[Liga Super Indonesia]] (2008-15)'''
** Juara : 2014
 
==== Kompetisi Piala/Turnamen ====
 
* '''Turnamen Kongres PSSI'''
** Juara '''(1):''' 1950
* '''Piala Presiden'''
** Juara '''(1):''' [[2015]]
* '''Lainnya'''
** '''Siliwangi Cup (4)''': [[1981]], [[1989]], [[1994]], [[2000]]
** '''Jusuf Cup (1)''': [[1957]]
** '''Marah Halim Cup (1):''' [[1988]]
** '''Surya Cup (1)''': [[1978]]
** '''Soeratin Cup (2):''' [[2003]], [[2006]]
** '''Piala Pers (1)''': [[1993]]
** '''Piala Johnny Pardede International Hotel (1)''': [[1992]]
** '''Piala Persija Cup (1)''': [[1991]]
** '''Piala Jawa Pos (1)''': [[1990]]
** '''Piala Wali Kota Bogor (1)''': [[1978]]
** '''Piala General Rehearsal Asian Games (1)''': [[1962]]
** '''Kang Dada Cup (1)''': [[2008]]
** '''Celebes Cup (1)''':[[2012]]
** '''Piala Wali Kota Padang (1)''': [[2015]]
 
=== Kejuaran Asia ===
* '''[[Liga Champions AFC]]'''
** Perempat Final: 1995
 
=== Internasional ===
 
* '''Pesta Sukan''' ('''Sultan Brunei Cup''')
** Juara '''(1):''' [[1986]]
* '''Queen's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
** Babak Penyisihan '''(1):''' [[1978]]
* '''Aga Khan Gold Cup''' ('''Pakistan Timur''')
** Perempat Final '''(1):''' [[1962]]
* '''King's Cup''' ('''Bangkok Thailand''')
** Babak Penyisihan '''(1):''' [[1978]]
 
== Peringkat Klub ==
{{updated|12 Januari 2020}}<ref>{{Cite web|url=https://footballdatabase.com/|title=Football / Soccer Club World Ranking|website=footballdatabase.com|access-date=2020-01-17}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
Baris 799 ⟶ 750:
!style="background:blue"|<span style="color:white;">FIFA</span>
|-
|'''41'''
|'''9067'''
|'''957755'''
|1383
|1347
|'''8177''' {{up}}
<small>13481353</small>
|}
 
== Skuat ==
=== TimPemain utamaUtama ===
<!--- BACA PEMBERITAHUAN INI SEBELUM EDITING
- JANGAN menambahkan pemain baru sebelum penandatanganan mereka secara resmi diumumkan oleh klub melalui situs web mereka, termasuk medis dan penandatanganan kontrak. Biaya transfer yang disetujui tidak berarti pemain akan menandatangani.
Baris 816 ⟶ 767:
- Nomor pra-musim dapat ditambahkan sementara dengan sebuah REFERENSI.
- Ini adalah Wikipedia, bukan koran sepak bola. Apa pun yang tidak dikonfirmasi dan tidak bersumber akan dihapus.--->
Berikut daftar skuat yang dirilis untuk kompetisi [[Liga 1 2020(Indonesia) 2024–2025|Liga 1 2024-2025]]
{{updated|4 Agustus 2024}}
{{updated|25 Februari 2020}}<ref>{{cite web|title=INI 26 PEMAIN PERSIB 2020|url=https://persib.co.id/berita/berita-harian/ini-26-pemain-persib-2020|language=Indonesian}}</ref>
{{Fs start|nat=|pos=|name=|no=}}
{{#lst:Persib Bandung musim 2020|skuad}}
{{Fs player|nat=PHI|pos=GK|no=1|name=[[Kevin Ray Mendoza]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=14|name=[[Teja Paku Alam]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=50|name=[[Fitrah Maulana]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=GK|no=99|name=[[Sheva Sanggasi]]|other=}}
{{Fs player|nat=NED|pos=DF|no=2|name=[[Nick Kuipers]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=DF|no=4|name=[[Gustavo Moreno de França|Gustavo França]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=5|name=[[Kakang Rudianto]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=12|name=[[Henhen Herdiana]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=16|name=[[Achmad Jufriyanto]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=30|name=[[Faris Abdul Hafizh]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=32|name=[[Victor Igbonefo]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=56|name=[[Rezaldi Hehanusa]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=DF|no=97|name=[[Edo Febriansah]]|other=}}
{{Fs mid|nat=|pos=|name=|no=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=6|name=[[Robi Darwis (pemain sepak bola, lahir 2000)|Robi Darwis]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=7|name=[[Beckham Putra]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=8|name=[[Abdul Aziz Lutfi Akbar|Abdul Aziz]]|other=}}
{{Fs player|nat=ESP|pos=MF|no=10|name=[[Tyronne del Pino]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=11|name=[[Dedi Kusnandar]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=18|name=[[Adam Alis]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=23|name=[[Marc Klok]]|other=[[Kapten (sepak bola)|kapten]]}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=53|name=[[Rachmat Irianto]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=71|name=[[Adzikry Fadlillah]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=MF|no=96|name=[[Ryan Kurnia]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=9|name=[[Dimas Drajad]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=13|name=[[Febri Hariyadi]]|other=}}
{{Fs player|nat=IDN|pos=FW|no=37|name=[[Ferdiansyah Cecep|Ferdiansyah]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=FW|no=19|name=[[David da Silva]]|other=}}
{{Fs player|nat=BRA|pos=FW|no=77|name=[[Ciro Alves]]|other=}}
{{Fs player|nat=CPV|pos=FW|no=94|name=[[Mailson Lima]]|other=}}
{{Fs end|nat=|pos=|name=|no=}}
 
=== Pemain Naturalisasinaturalisasi ===
{| class="wikitable"
|-
Baris 826 ⟶ 808:
! style="width:130px;"| Pemain
|-
| {{flagicon|GERNED|}} [[JermanBelanda]]
| [[KimMarc KurniawanKlok]]
|-
| {{flagicon|ARG|}} [[Argentina]]
| [[Esteban Vizcarra]]
|-
| {{flagicon|BRA|}} [[Brazil]]
| [[Fabiano Beltrame]]
|-
| {{flagicon|NGA|}} [[Nigeria]]
| [[Victor Igbonefo]]
|}
 
Baris 840 ⟶ 818:
==== Skuat U21 ====
''Untuk informasi lebih lanjut: [[Persib Bandung U-21]]''
''Untuk informasi lebih lanjut: [[Persib U-19 dan Akademi|Persib Bandung U-19]]''
 
Berikut daftar pemain Persib U21.<ref>[{{Cite web |url=http://www.persib.co.id/persib-u21/squad-persib-u21.aspx |title=Skuat Persib U21] |access-date=2016-06-16 |archive-date=2016-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160529033736/http://www.persib.co.id/persib-u21/squad-persib-u21.aspx |dead-url=yes }}</ref>
{{Fs start|nat=|pos=|name=|no=}}
{{Fs player|no=1|pos=GK|name=Mochamad Fauzan Zauhar Malik|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=2|pos=DF|name=Sugiarto|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=4|pos=MF|name=Muhammad Jeffri|nat=Indonesia}}
 
{{Fs player|no=6|pos=MF|name=Hanif Abdurrauf Sjahbandi|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=8|pos=MF|name=Abdul Aziz|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=7|pos=FW|name=Rizky Alam|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=9|pos=FW|name=Angga Febryanto Putra|nat=Indonesia}}
 
{{Fs player|no=12|pos=DF|name=Henhen Herdiana|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=14|pos=DF|name=Rifki Fauzi Adam|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=15|pos=MF|name=Untung Wibowo|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=16|pos=MF|name=Adilla Adnan Saputra|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=17|pos=MF|name=Heri Herawan|nat=Indonesia}}
{{Fs mid|nat=|pos=|name=|no=}}
 
{{Fs player|no=18|pos=GK|name=Dikri Yusron Afafa|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=19|pos=MF|name=Ahmad Subagja Basith|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=20|pos=FW|name=Gatot Wahyudi|nat=Indonesia}}
 
{{Fs player|no=21|pos=FW|name=Agung Mulyadi|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=22|pos=MF|name=Alfath Faathier|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=23|pos=DF|name=Ary Ahmad Syafari|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=24|pos=MF|name=Agil Munawar|nat=Indonesia}}
Baris 868 ⟶ 844:
{{Fs player|no=74|pos=GK|name=Sidik Permana|nat=Indonesia}}
{{Fs player|no=|pos=FW|name=Rendi Ridwan Januar|nat=Indonesia}}
{{Fs end|nat=|pos=|name=|no=}}
 
=== Transfer 20202024 ===
{{futher|Persib Bandung musim 20202024–2025#Transfer}}
{{#lst:Persib Bandung musim 20202024–2025|Transfer}}
 
=== Daftar pelatih dan pemain asing ===
Baris 945 ⟶ 921:
|{{flagicon|Argentina}} [[Roberto Carlos Mario Gómez]]
|-
|2019-2022
|{{flagicon|Belanda}} [[Robert Rene Albert]]
|-
|2022-2023
|{{flagicon|Spanyol}} [[Luis Milla]]
|-
|2023-
|{{flagicon|Kroasia}} [[Bojan Hodak]]
|}
 
Baris 972 ⟶ 954:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Kekey Zakaria]]
{{col-3}}
 
 
* {{flagicon|Indonesia}} [[Nur'alim]]
Baris 981 ⟶ 962:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Suwita Pata]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Firman Utina]]
* {{flagicon|Indonesia}} '''[[AhmadAchmad JufriantoJufriyanto]]'''
* {{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Taufiq]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Dias Angga Putra]]
Baris 993 ⟶ 974:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Rudolof Yanto Basna]]
{{col-3}}
 
 
* {{flagicon|Indonesia}} [[David Laly]]
Baris 1.014 ⟶ 994:
* {{flagicon|Indonesia}} [[Sergio van Dijk]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Wildansyah]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Erwin Ramdani]]
 
* {{flagicon|Indonesia}} [[Frets Butuan]]
* {{flagicon|Indonesia}} [[Fitrul Dwi Rustapa]]
* {{flagicon|Indonesia}} '''[[Arsan Makarin]]'''
* {{flagicon|Indonesia}} '''[[Dimas Drajad]]'''
{{col-end}}
 
Baris 1.021 ⟶ 1.005:
{{col-start}}
'''CONMEBOL'''
{{col|2}}
* {{flagicon|Brazil}} [[Amarildo Souza]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Ulian de Souza]]
Baris 1.028 ⟶ 1.013:
* {{flagicon|Brazil}} [[Marcio Souza Da Silva]]
* {{flagicon|Brazil}} [[Rafael Alves Bastos]]
* {{flagicon|BRA}}{{flagicon|Indonesia}} '''[[Fabiano Da Rosa Beltrame|Fabiano Beltrame]]'''
* {{flagicon|Brazil}} '''[[David da Silva]]'''
* {{flagicon|Brazil}} '''[[Ciro Alves]]'''
* {{flagicon|Brazil}} '''[[Gustavo Moreno de França|Gustavo França]]'''
* {{flagicon|Chile}} [[Rodrigo Sanhueza]]
* {{flagicon|Chile}} [[Angelo Espinoza]]
Baris 1.048 ⟶ 1.036:
* {{flagicon|Cameroon}} [[Christian Bekamenga]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[George Clement Nyeck Nyobe]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[:en:Louis Berty Ayock|Louis Berty Ayock]]
* {{flagicon|Cameroon}} [[Herman Abanda]]
* {{flagicon|Cameroon}}{{flagicon|Indonesia}} [[Herman Dzumafo Epandi]]
Baris 1.055 ⟶ 1.043:
* {{flagicon|Ghana}} [[Michael Essien]]
* {{flagicon|Ghana}} [[Moses Sakyi]]
* {{flagicon|CHA}} '''[[Ezechiel N'Douassel]]'''
* {{flagicon|Burkina Faso}} [[:en:Brahima Traoré|Brahima Traoré]]
* {{flagicon|Nigeria}} [[Ekene Ikenwa]]
Baris 1.064 ⟶ 1.052:
* {{flagicon|MLI}} [[Djibril Coulibaly]]
* {{flagicon|Liberia}} [[Erick Weeks Lewis]]
* {{flagicon|GAB}} [[Lévy Madinda]]
'''UEFA'''
* {{flagicon|Poland}} [[Maciej Dołęga]]
Baris 1.071 ⟶ 1.060:
* {{flagicon|Rumania}} [[Leontin Chitescu]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radović]]
* {{flagicon|Montenegro}} {{flagicon|Indonesia}} [[Ilija Spasojević]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[Vladimir Vujović]]
* {{flagicon|Montenegro}} [[:en:Zdravko Dragićević|Zdravko Dragićević]]
* {{flagicon|NED}}{{flagicon|Indonesia}} [[Sergio van Dijk]]
* {{flagicon|NED}}{{flagicon|Indonesia}} [[Raphael Maitimo]]
* {{flagicon|GER}}{{flagicon|Indonesia}} '''[[Kim Jeffrey Kurniawan]]'''
* {{flagicon|Serbia}} [[Marko Krasić]]
* {{flagicon|Serbia}} [[Bojan Mališić]]
Baris 1.083 ⟶ 1.072:
* {{flagicon|Slovenia}} [[Rene Mihelič]]
* {{flagicon|MNE}} [[Srđan Lopičić]]
* {{flagicon|HOL}} '''[[:en:Nick Kuipers|Nick Kuipers]]'''
* {{flagicon|HOL}} [[:en:Kevin Van Kipersluis|Kevin Van Kipersluis]]
* {{flagicon|HOL}} {{flagicon|Indonesia}} '''[[Marc Klok]]'''
* {{flagicon|SPA}} '''[[Alberto Rodríguez (pesepakbola, lahir 1992|Alberto Rodríguez]]'''
* {{flagicon|SPA}} '''[[Tyronne del Pino]]'''
* {{flagicon|ITA}} [[Stefano Beltrame]]
* {{flagicon|CRO}} '''[[Mateo Kocijan]]'''
{{col-3}}
'''AFC'''
Baris 1.091 ⟶ 1.085:
* {{flagicon|Singapore}} [[Baihakki Khaizan]]
* {{flagicon|Thailand}} [[Nipont Chanarwut]]
* {{flagicon|Thailand}} [[:en:Pradit Taweechai|Pradith Taweechai]]
* {{flagicon|Thailand}} [[Suchao Nuchnum]]
* {{flagicon|Thailand}} [[Sinthaweechai Hathairattanakool]]
Baris 1.099 ⟶ 1.093:
* {{flagicon|KOR}} [[Oh In-kyun]]
* {{flagicon|Syria}} [[Naser Al Sebai]]
* {{flagicon|Palestine}} [[Muhammad Rasyid]]
* {{flagicon|Australia}} [[Robbie Gaspar]]
* {{flagicon|Australia}} [[:en:Diogo Ferreira|Diogo Ferreira]]
* {{flagicon|Turkmenistan}} [[:en:Artur Gevorkyan|Artur Gevorkyan]]
* {{flagicon|PHI}} '''[[Omid Nazari]]'''
* {{flagicon|PHI}} [[Daisuke Sato]]
* {{flagicon|PHI}} '''[[Kevin Ray Mendoza]]'''
{{col-end}}
 
=== Nomor punggung diistirahatkan ===
* '''24''' - [[Hariono]]<ref>{{cite web |url=https://demakbicara.pikiran-rakyat.com/sport/pr-1393317702/persib-bandung-pensiunkan-nomor-keramat-24-sosok-pemain-ini-yang-jadi-penyebabnya-luar-biasa |title=Persib Bandung Pensiunkan Nomor Keramat 24, Sosok Pemain Ini yang Jadi Penyebabnya, Luar Biasa!! |lang=id-ID}}</ref>
 
== Tata kelola ==
=== Staff kepelatihan ===
{| border="1" cellpadding="2" style="border-collapse: collapse;"
{{#lst:Persib Bandung musim 2020|Pelatih}}
|-
! style="background:blue;"|<span style="color:white;">Posisi
!style="background:blue"|<span style="color:white;">Nama
|-
| Manajer
|{{flagicon|IDN}} [[Haji (gelar)|H.]] [[Umuh Muchtar]]
|-
| Pelatih Kepala
| {{flagicon|CRO}} [[Bojan Hodak]]
|-
| Asisten Pelatih
| {{Plainlist|
* {{flagicon|CRO}} [[Igor Tolić]]
* {{flagicon|IDN}} [[Achmad Jufriyanto]]<ref>{{Cite web|last=Okezone|date=2024-07-03|title=Jadi Player Coach Persib Bandung, Begini Reaksi Achmad Jufriyanto : Okezone Bola|url=https://bola.okezone.com/read/2024/07/03/49/3029448/jadi-player-coach-persib-bandung-begini-reaksi-achmad-jufriyanto|website=https://bola.okezone.com/|language=id-ID|access-date=4 Juli 2024}}</ref>}}
|-
| Pelatih Kiper
| {{flagicon|BRA}} Luizinho Passos<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/berita/persib-kontrak-luizinho-passos-gantikan-gatot|title=PERSIB Kontrak Luizinho Passos Gantikan Gatot {{!}} Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2020-01-16}}</ref>
|-
| Interpreter
| {{flagicon|IDN}} [[I Made Wirawan]]
|-
| Pelatih Fisik
| {{flagicon|CRO}} Miro Petrić<br>{{flagicon|IDN}} Yaya Sunarya
|-
| Tim Dokter
| {{flagicon|IDN}} [[Mohammad Raffi Ghani]]
|-
| Fisioterapis
| {{flagicon|IDN}} [[Benidektus Adi Prianto]]
|-
| Sekretaris Tim
| {{flagicon|IDN}} Irfan Suryadireja [[Sarjana Hukum|S.H.]]
|-
| Masseur
|{{Plainlist|
* {{flagicon|IDN}} Iyang Maulana
* {{flagicon|IDN}} Tatang Sutisna
}}
|-
| Kit Man
| {{flagicon|IDN}} Fikri Apriansyah
|-
| Video Technical Analysis
| {{flagicon|IDN}} Atreeyu Andrey Pamungkas
|-
| Media Officer
| {{flagicon|IDN}} Rivan Mandala Putera
|}
<ref>{{Cite web|last=Baru|first=Liga Indonesia|title=Klub klub Terbaik dari Persib Bandung|url=https://ligaindonesiabaru.com/clubs/single/BRI_LIGA_1_2023-2024/PERSIB_BANDUNG#official|website=ligaindonesiabaru.com|language=id|access-date=2023-07-09}}</ref>
<section end=Pelatih />
 
[[Kategori:Persib Bandung]]
 
=== Kepengurusan ===
Baris 1.115 ⟶ 1.167:
 
=== Badan hukum ===
'''PT Persib Bandung Bermartabat'''<ref>{{Cite web|url=http://persib.co.id/clubs/organizational_structure|title=Official Persib Web|website=persib.co.id|access-date=2020-01-17|archive-date=2020-03-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20200331151112/https://persib.co.id/clubs/organizational_structure|dead-url=no}}</ref>
{|width=45% class="wikitable" style="text-align:center; font-size:95%; text-align:left"
|-
Baris 1.123 ⟶ 1.175:
| Direktur Utama ||[[Glenn Sugita]]
|-
| Direktur Olahraga ||[[TeddyAdhitia Putra TjahjonoHerawan]]
|-
| Komisaris Utama||[[Zainuri Hasyim]]
Baris 1.138 ⟶ 1.190:
|}
 
=== Sejarah Kepelatihanpelatih kepala ===
''Pelatih kepala perberdasarkan tahun (1982–sekarang1980–sekarang)''
 
{| class="wikitable"
|-
! style="background:Blue; color:white;" |Musim
!style="background:Blue; color:white;"|Nama
! style="background:Blue; color:white;" |DariRef.
!style="background:Blue; color:white;"|Sampai
|-
| style="text-align:center;" | 1980–83
| {{flagicon|Indonesia}} [[Omo Suratmo]]
| {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
| style="text-align:center;"| 1982
|
| align=center| 1983
|-
| style="text-align:center;" | 1983–84
| {{flagicon|Indonesia}} Omo Suratmo
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1984–85
| {{flagicon|Indonesia}} [[Ade Dana]]
| alignstyle="text-align:center;"| 1984
| align=center| 1985
|-
| style="text-align:center;"| 1985–88
| {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
| alignstyle="text-align:center;"| 1985
| align=center|1986
|-
| style="text-align:center;"| 1989–93
| {{flagicon|Indonesia}} [[Ade Dana]]
| {{flagicon|Indonesia}} Ade Dana
| align=center| 1989
| alignstyle="text-align:center;"| 1990
|-
| style="text-align:center;"| 1993–95
| {{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
| alignstyle="text-align:center;"| 1993
| align=center| 1995
|-
| style="text-align:center;"| 1995–96
| {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
| {{flagicon|Indonesia }} [[Risnandar Soendoro]]
| align=center| 1995
| alignstyle="text-align:center;"| 1996
|-
| style="text-align:center;"| 1996–98
| {{flagicon|Indonesia}} [[Nandar Iskandar]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;"| 1998–00
| {{flagicon|Indonesia}} [[M. Suryamin]]
| {{flagicon|Indonesia}} M. Suryamin
| align=center| 1998
| alignstyle="text-align:center;"| 2000
|-
| style="text-align:center;"| 2000–01
| {{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
| alignstyle="text-align:center;"| 2000
| align=center| 2000
|-
| style="text-align:center;"| 2001–02
| {{flagicon|Indonesia}} [[Deny Syamsudin]]
| {{flagicon|Indonesia}} Deny Syamsudin
| align=center| 2001
| alignstyle="text-align:center;"| 2002
|-
| style="text-align:center;"| 2002–03
| {{flagicon|Poland}} [[Marek Andrzej Sledzianowski]]
|{{flagicon|Poland}} [[Marek Śledzianowski]]
| align=center| 2003
| align=center| 2003
|-
| style="text-align:center;" | 2003
| {{flagicon|Chile}} [[Juan Antonio Paez]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Bambang Sukowiyono]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} Iwan Sunarya (caretaker)
| align=center| 2003
|
| align=center| 2005
|-
| style="text-align:center;"| 2003–05
| {{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
|{{flagicon|Chile}} [[Juan Páez]]
| align=center| 2005
| alignstyle="text-align:center;"| 2006
|-
| style="text-align:center;" | 2005
| {{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Indra Thohir]]
| align=center| 2006
|
| align=center| 2006
|-
| style="text-align:center;"| 2005–06
| {{flagicon|Moldova}} [[Arcan Iurie]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Risnandar Soendoro]]
| style="text-align:center;"| 2006
| alignstyle="text-align:center;"| 2007
|-
| style="text-align:center;" | 2006–07
| {{flagicon|Indonesia}} [[Jaya Hartono]]
|{{flagicon|Moldova}} [[Iurie Arcan]]
| style="text-align:center;"| 2008
| alignstyle="text-align:center;"| 2010
|-
| style="text-align:center;" | 2007
| {{flagicon|France}} [[Darko Janacković]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]] (caretaker)<br>{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
| style="text-align:center;"| 2010
|
| align=center| 2010
|-
| style="text-align:center;" | 2008–10
| {{flagicon|Serbia}} [[Jovo Cuckovic]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Jaya Hartono]]
| style="text-align:center;"| 2010
| alignstyle="text-align:center;"| 2010
|-
| style="text-align:center;" | 2010
| {{flagicon|Indonesia}} [[Daniel Roekito]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
| style="text-align:center;"| 2010
|
| align=center| 2010
|-
| style="text-align:center;" | 2010
| {{flagicon|Serbia}} [[Drago Mamić]]
|{{flagicon|France}} [[Darko Janacković]]
| style="text-align:center;"| 2011
|
| align=center| 2012
|-
| style="text-align:center;" | 2010
| {{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman|Djajang Nurdjaman]]
|{{flagicon|Serbia}} [[Jovo Cuckovic]]
| style="text-align:center;"| 2012
|
| align=center| 2016
|-
| style="text-align:center;" | 2010–11
| {{flagicon|Serbia}} [[Dejan Antonić]]
|{{flagicon|Indonesia}} [[Daniel Roekito]]
| style="text-align:center;"| 2016
| alignstyle="text-align:center;"| 2016
|-
| style="text-align:center;" | 2011–12
|{{flagicon|Croatia}} [[Drago Mamić]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2012
|{{flagicon|Indonesia}} [[Robby Darwis]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2012–16
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2016
|{{flagicon|Serbia}} [[Dejan Antonić]]
|
|-
| style="text-align:center;" | 2016
|{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2016–17
|{{flagicon|Indonesia}} [[Djadjang Nurdjaman]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2017
|{{flagicon|Indonesia}} [[Herrie Setyawan]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2017–18
|{{flagicon|Argentina}} [[Mario Gómez]]
|<ref>{{cite web|title=Mario Gomez Pelatih PERSIB|url=http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/mario_gomez_pelatih_persib.aspx|website=persib.co.id|access-date=28 November 2017|archive-date=1 Februari 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20180201021510/http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/mario_gomez_pelatih_persib.aspx|url-status=dead}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" | 2018–19
|{{flagicon|Montenegro}} [[Miljan Radovic]]
| style="text-align:center;"|
|-
| style="text-align:center;" | 2019–22
|{{flagicon|Netherlands}} [[Robert Rene Alberts]]
|<ref>{{cite web|title=HATUR NUHUN RADOVIC, WILUJENG SUMPING RENE|url=http://www.persib.co.id/berita/hatur-nuhun-radovic-wilujeng-sumping-rene|access-date=5 Mei 2019|publisher=persib.co.id|archive-date=6 Mei 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190506083239/http://www.persib.co.id/berita/hatur-nuhun-radovic-wilujeng-sumping-rene|url-status=live}}</ref>
|-
| style="text-align:center;" | 2022
|{{Flagicon|Indonesia}} [[Budiman Yunus]] (caretaker)
|
|-
| style="text-align:center;" | 2022–23
| {{flagicon|Indonesia}} [[Djajang Nurjaman|Djajang Nurdjaman]]
|{{Flagicon|Spain}} [[Luis Milla]]
| style="text-align:center;"| 2016
|<ref>{{cite web|title=Persib Tunjuk Luis Milla Sebagai Pelatih|url=https://persib.co.id/berita/persib-tunjuk-luis-milla-sebagai-pelatih|access-date=19 August 2022|website=persib.co.id|date=19 Agustus 2022|language=id}}</ref>
| align=center| 2017
|-
| style="text-align:center;" | 2023
| {{flagicon|Argentina}} [[Roberto Carlos Mario Gómez]]<ref>{{cite web|url=http://www.persib.co.id/berita-persib-bandung/berita/mario_gomez_pelatih_persib.aspx|title=Mario Gomez Pelatih PERSIB|website=www.persib.co.id}}</ref>
|{{Flagicon|Indonesia}} Yaya Sunarya (caretaker)
| style="text-align:center;"| 2017
|
| align=center| 2018
|-
| style="text-align:center;" | 2023–
| {{flagicon|MNE}} [[Miljan Radovic]]
|{{Flagicon|Croatia}} [[Bojan Hodak]]
| style="text-align:center;"| 2018
|
| align=center| 2018
|}
'''Catatan:''' Caretaker adalah pelatih yang ditunjuk menjadi pelatih sementara untuk tim (biasanya ditunjuk ketika pergantian pelatih kepala).
 
=== Sponsor ===
Baris 1.266 ⟶ 1.372:
* ''[[Sportama]]'' (2016-...)
 
== Keuangan dan kepemilikan ==
== Bobotoh ==
Persib Bandung merupakan klub terkaya di [[Asia Tenggara]] pada tahun 2015 dengan total kekayaan sebesar Rp.11,2 triliun menurut situs [[Goal.com]].<ref>{{Cite web|date=2017-03-19|title=Fakta Persib Bandung Klub Sepak Bola Terkaya Di Asia Tenggara|url=https://web.archive.org/web/20170319023106/http://www.kompasiana.com/persibbandungterkini/fakta-persib-bandung-klub-sepak-bola-terkaya-di-asia-tenggara_54f909fea33311fc608b481a|website=web.archive.org|access-date=2017-3-29}}</ref>
 
Keberhasilan Persib menjadi salah satu klub dengan finansial terkuat tentu bukan tanpa makna. Direktur Pemasaran Persib Bandung, M. Farhan mengatakan, kesuksesan klub tak lepas dari kinerja tim pemasaran.<ref>{{Cite web|date=2017-01-24|title=Ini Rahasia Sehat Keuangan Persib|url=https://web.archive.org/web/20170124170724/http://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/2378459/ini-rahasia-sehat-keuangan-persib|website=web.archive.org|access-date=2017-3-29}}</ref>
 
Persib sebelumnya dimiliki oleh Pemkot dan anggarannya dialokasikan dari APBD. Sesuai aturan '''Permendagri No. 13/2006 ''' yang direvisi menjadi '''Permendagri No. 59/2007''', klub profesional tidak diperbolehkan lagi menggunakan anggaran pemerintah. Kondisi itu membuat 36 Football Union, pemangku kepentingan Persib, sepakat memberikan amanah kepada mantan Wali Kota Bandung [[Dada Rosada]] untuk menyelamatkan Persib agar tetap bisa mengikuti kompetisi. '''PT. Persib Bandung Bermartabat''' (PT.PBB) kemudian didirikan pada tanggal 20 Agustus 2009 sebagai dasar hukum klub.<ref name=pbb />
 
[[Erick Thohir]] yang pernah menjadi pemilik [[MahakaX|Mahaka Media]], [[Visi Media Asia|Viva Media]], [[Philadelphia 76ers]], [[Satria Muda Pertamina|Satria Muda BritAma]] juga pemilik [[D.C. United]] dan [[Inter Milan]] pernah menjadi wakil komisaris Persib.<ref>{{Cite web|date=2014-10-29|title=Siapa Erick Thohir si pemilik Inter Milan? Apakah orang terkaya di Indonesia? {{!}} Adhiva news & geekytainment|url=https://web.archive.org/web/20141029114155/http://adhiva.com/erick-thohir-pemilik-inter-milan-siapa-dia-sebenarnya-id5287|website=web.archive.org|access-date=2014-11-1}}</ref>
 
== Suporter ==
{{main|Bobotoh}}
[[Berkas:Football Celebration.jpeg|jmpl|Kelompok suporter Persib Bandung yang sedang menyaksikan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat]]
Persib Bandung memiliki penggemar fanatik yang menyebar di seantero provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Banten]], bahkan hampir di seluruh wilayah Indonesia, mengingat catatan historis sebagai tim kebanggaan dari ibu kota provinsi Jawa Barat. Fans Persib Bandung tersebar di berbagai wilayah khususnya Jawa Barat seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Cirebon, Karawang, Depok, Bekasi, Subang bahkan hingga di luar Jawa Barat seperti Surabaya, Mojokerto, Blitar, Jombang, Bojonegoro, Madura, Jember, dan wilayah lainnya di Nusantara dan sekaligus yang memiliki jumlah fans terbanyak di Indonesia mengalahkan [[Arema FC|Arema Cronus]] dan [[Persebaya 1927|Persebaya Surabaya]]. Penggemar Persib menamakan diri sebagai ''[[Bobotoh]]''. Pada era [[Liga Indonesia]], ''Bobotoh'' kemudian mengorganisasikan diri dalam beberapa kelompok pecinta Persib seperti [[Viking Persib Club]], [[Bomber]] (Bobotoh Maung Bersatu), Flowers City Casuals, Ultras Persib, dan lainnya.
 
Persib juga memiliki penggemar dari kalangan selebritis, contohnya [[Ronal Surapradja]],<ref>{{Cite web|url=https://bobotoh.id/baca/di-depan-markas-real-madrid-artis-ini-bangga-memake-jersey-persib|title=Di Depan Markas Real Madrid, Artis Ini Bangga Memake Jersey Persib|last=BobotohID|website=BOBOTOH PERSIB|access-date=2019-11-30|archive-date=2021-01-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210103171435/https://bobotoh.id/baca/di-depan-markas-real-madrid-artis-ini-bangga-memake-jersey-persib|dead-url=yes}}</ref> [[Cita Citata]], [[Aura Kasih]], [[Melody Nurramdhani Laksani]],<ref>{{Cite web|url=https://www.indosport.com/sportainment/20180314/3-artis-cantik-penggila-persib-bandung|title=3 Artis Cantik Penggila Persib Bandung|last=INDOSPORT.com|date=2018-03-14|website=INDOSPORT.com|language=en|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155242/https://www.indosport.com/sportainment/20180314/3-artis-cantik-penggila-persib-bandung|dead-url=no}}</ref> [[Raffi Ahmad]],<ref>{{Cite web|url=https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/28022/persib-bandung-menang-lawan-sriwijaya-fc-di-final-piala-presiden-raffi-ahmad-ikut-bangga|title=Persib Bandung Menang Lawan Sriwijaya FC di Final Piala Presiden, Raffi Ahmad Ikut Bangga|date=2015-10-19|website=Tabloidbintang.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://www.tabloidbintang.com/berita/polah/read/28022/persib-bandung-menang-lawan-sriwijaya-fc-di-final-piala-presiden-raffi-ahmad-ikut-bangga|dead-url=no}}</ref> [[Farhan]], [[Desy Ratnasari]],<ref>{{Cite web|url=https://www.bola.com/indonesia/read/3125358/desi-ratnasari-ternyata-jadi-bobotoh-persib-sejak-kecil|title=Desi Ratnasari Ternyata Jadi Bobotoh Persib sejak Kecil|last=Bola.com|date=2017-10-11|website=bola.com|language=id|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155245/https://www.bola.com/indonesia/read/3125358/desi-ratnasari-ternyata-jadi-bobotoh-persib-sejak-kecil|dead-url=no}}</ref> mantan VJ [[MTV Indonesia]] [[Edi Brokoli]],<ref>{{Cite web|url=https://bolalob.com/read/79910/tak-mau-terpuruk-seperti-musim-lalu-artis-ini-ungkap-harapan-untuk-persib|title=Tak Mau Terpuruk Seperti Musim Lalu, Artis Ini Ungkap Harapan untuk Persib|last=Ariandi|first=Rizqi|website=Bolalob - Situsnya Anak Futsal!|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://bolalob.com/read/79910/tak-mau-terpuruk-seperti-musim-lalu-artis-ini-ungkap-harapan-untuk-persib|dead-url=no}}</ref> vokalis band [[Mocca (grup musik)|Mocca]] [[Arina Ephipania]], grup band [[Kuburan Band|Kuburan]], [[Pemuda Harapan Bangsa]] (PHB), [[Jeruji]], [[PAS Band]], [[The Milo]], [[Ariel (penyanyi)|Ariel Noah]], [[Melly Goeslaw]],<ref>{{Cite webnews|url=https://www.suara.com/entertainment/2015/10/19/112406/artis-artis-tanggapi-kemenangan-persib-pakai-meme-lucu|title=Artis-artis Tanggapi Kemenangan Persib, Pakai Meme Lucu|date=2015-10-19|websitework=suaraSuara.com|language=id|access-date=2019-07-13|last=Tresnady|first=Tomi|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155248/https://www.suara.com/entertainment/2015/10/19/112406/artis-artis-tanggapi-kemenangan-persib-pakai-meme-lucu|dead-url=no}}</ref> [[Chika Jessica]], dan [[Omesh]]. Klub ini juga digemari mantan wakil gubernur Jawa Barat [[Dede Yusuf]]<ref>{{Cite webnews|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1807365/dede-yusuf-beri-dukungan-buat-persib-di-dunia-maya|title=Dede Yusuf Beri Dukungan Buat Persib di Dunia Maya|websitework=detiknews[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-07-13|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155243/https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1807365/dede-yusuf-beri-dukungan-buat-persib-di-dunia-maya|dead-url=no}}</ref> dan gubernur Jawa Barat [[Ridwan Kamil]].<ref>{{Cite webnews|url=https://bola.tempo.co/read/1210819/ridwan-kamil-bentangkan-syal-persib-bandung-di-kenya|title=Ridwan Kamil Bentangkan Syal Persib Bandung di Kenya|last=Saleh|first=NurdinIndosport|date=2019-05-30|websitework=[[Tempo.co]]|language=enid|access-date=2019-07-13|editor-last=Saleh|editor-first=Nurdin|archive-date=2019-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20190713155244/https://bola.tempo.co/read/1210819/ridwan-kamil-bentangkan-syal-persib-bandung-di-kenya|dead-url=no}}</ref>
 
[[Redouane Barkaoui]], mantan striker Persib asal [[Maroko]] memuji dukungan yang diberikan dalam laga Persib “Atmosfer sepak bola di Bandung benar-benar jempolan. Saya begitu kagum melihat dukungan penonton yang hebat dan luar biasa. Tidak hanya di partai sesungguhnya di ajang kompetisi, di partai uji coba pun penonton melimpah dan membludak hingga pinggir lapangan. Hebat.”
 
Striker asal Kamerun yang pernah berseragam Persib dipada tahun 2007 dan kemudian menembus Liga 1 Prancis [[Christian Bekamenga]]<nowiki/>pun ikut bersuara: “Atmosfer sepak bola di Bandung memang tiada duanya. Hasrat bobotoh mendukung timnya patut diapresiasi dengan prestasi membanggakan. Dukungan bobotoh yang tidak pernah surut adalah motivator utama saya dalam mengibarkan sepak bola prestasi bersama Persib.”
 
Suporter Persib memiliki hubungan yang sangat kelam dengan kelompok suporter [[Persija Jakarta]], [[The Jakmania]]. Sudah banyak peristiwa maupun insiden-insiden yang terjadi akibat permusuhan abadi dua suporter garis keras ini. Bahkan pihak kepolisian maupun [[PSSI]] dan [[PT Liga Indonesia]] pun sudah berulangkali meminta Viking dan The Jak untuk berdamai. Setelah kematian suporter Rangga tanggal 29 Mei 2012<ref>{{Cite web |url=https://www.jpnn.com/news/kepala-rangga-remuk-dibantai-oknum-the-jak-mania |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711164411/https://www.jpnn.com/news/kepala-rangga-remuk-dibantai-oknum-the-jak-mania |dead-url=no }}</ref> dalam laga El Clasico melawan Persija, perdamaian antar kedua kelompok suporter sempat dicanangkan. Akan tetapi permusuhan kembali terjadi hingga akhirnya seorang suporter tewas teraniaya kembali sebelum laga dipada tahun 2018. Pada laga melawan Persija tanggal 10 Juli 2019, tidak ada kerusuhan yang terjadi dan kapten Supardi menilai situasinya aman.<ref>{{Cite web |url=https://www.idntimes.com/sport/soccer/ilyas-listianto-mujib-1/tandang-ke-jakarta-supardi-puji-the-jak |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-11 |archive-date=2019-07-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190711151155/https://www.idntimes.com/sport/soccer/ilyas-listianto-mujib-1/tandang-ke-jakarta-supardi-puji-the-jak |dead-url=no }}</ref>
 
== Rivalitas ==
== Hubungan dengan Klub Lain ==
Persib Bandung memiliki persaingan lama di era [[Perserikatan]] dengan [[Persebaya Surabaya]], [[PSM Makassar]], dan [[PSMS Medan]] yang sekarang disebut sebagai [[Derbi Indonesia Klasik|''El Classico]].<ref>{{Cite web|last=SKOR.ID|last2=SkorID|title=Awal Mula Sebutan El Clasico untuk Laga Persib vs PSMS Medan|url=https://www.skor.id/bola-nasional/sk-01332217/awal-mula-sebutan-el-clasico-untuk-laga-persib-vs-psms-medan|website=www.skor.id|language=id|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-03-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20230323105321/https://www.skor.id/post/awal-mula-sebutan-el-clasico-untuk-laga-persib-vs-psms-medan-01332217|dead-url=no}}</ref> Rivalitas dengan PSMS mencapai puncaknya ketika era 1980an saat Persib dua kali dikalahkan pada final musim [[Divisi Utama PSSI 1983|1983]] dan [[Divisi Utama PSSI 1985|1985]]. Suporter Persib dan Persebaya kini sudah mempunyai tali persahabatan yang kuat.<ref>{{Cite web|last=Bola.com|date=2021-12-08|title=Persib Vs Persebaya: Cerita Mesranya Persahabatan Bonek dan Viking, Adem Ayem Saja Nonton Bareng di Satu Tribune|url=https://www.bola.com/indonesia/read/4731002/persib-vs-persebaya-cerita-mesranya-persahabatan-bonek-dan-viking-adem-ayem-saja-nonton-bareng-di-satu-tribune|website=bola.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115184726/https://www.bola.com/indonesia/read/4731002/persib-vs-persebaya-cerita-mesranya-persahabatan-bonek-dan-viking-adem-ayem-saja-nonton-bareng-di-satu-tribune|dead-url=no}}</ref> Persib juga mempunyai rivalitas dengan klub [[Persija Jakarta]] yang disebut dengan [[Derbi Indonesia]] (juga disebut ''El Clássico''), persaingan ini memanas di tahun 2000an setelah [[Liga 1 (Indonesia)|Liga 1]] profesional dibentuk dan menjadi pertandingan terbesar di Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Bolasport.com|date=2020-05-09|title=Kisah 'Pengkhianat' Terbesar di El Clasico Indonesia Persija Vs Persib - Bolasport.com|url=https://www.bolasport.com/read/312142629/kisah-pengkhianat-terbesar-di-el-clasico-indonesia-persija-vs-persib|website=www.bolasport.com|language=id|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228002724/https://www.bolasport.com/read/312142629/kisah-pengkhianat-terbesar-di-el-clasico-indonesia-persija-vs-persib|dead-url=no}}</ref>
 
=== Klub Afiliasiafiliasi ===
Pada tahun 2019, Persib resmi mengakuisi [[Blitar United F.C.|Blitar United]] yang berada di Liga 2 dan menjadikannya sebagai klub satelit.<ref>{{Cite web |url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/06/10/persib-bandung-akuisisi-saham-blitar-united |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190618175516/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/06/10/persib-bandung-akuisisi-saham-blitar-united |dead-url=no }}</ref> Manajemen mengubah nama klub menjadi [[Bandung United FC|Bandung United]] dan memindahkan markas klub dari [[Blitar]] ke Bandung. Bandung United memainkan laga kandangnya di stadion Arcamanik dan [[Stadion Siliwangi]].<ref>{{Cite web |url=https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/07/08/persib-dan-bandung-united-akan-berbagi-kandang |title=Salinan arsip |access-date=2019-07-10 |archive-date=2019-07-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190710174502/https://www.pikiran-rakyat.com/persib/2019/07/08/persib-dan-bandung-united-akan-berbagi-kandang |dead-url=no }}</ref>
 
Melalui PT. PBB, Persib berhubungan dengan [[Garuda Bandung|Prawira Bandung]] setelah klub bola basket tersebut diambil alih pada tahun 2018.<ref>{{Cite web|title=Diftha Pratama Jelaskan Kedekatan Prawira dengan Persib Bandung - IBL|url=https://iblindonesia.com/news/diftha-pratama-jelaskan-kedekatan-prawira-dengan-persib-bandung|website=iblindonesia.com|language=id|access-date=2022-01-15|archive-date=2021-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20210125105132/https://iblindonesia.com/news/diftha-pratama-jelaskan-kedekatan-prawira-dengan-persib-bandung|dead-url=no}}</ref>
=== Rival ===
Persib mempunyai beberapa Rival yang membuat pertandingan melawan klub Rival selalu dinanti oleh Bobotoh. Adapun Klub Rival Persib Bandung adalah:<ref>{{cite web|title=Arena Bobotoh: Meluruskan Kekeliruan Sejarah (Viking vs Jakmania)|url=http://simamaung.com/meluruskan-kekeliruan-sejarah-viking-vs-jakmania/|accessdate=13 October 2014|ref=simamaung.com|language=Indonesian}}</ref>
 
* [[Persebaya Surabaya|Persebaya]] <small>(Derbi Perserikatan)</small>
* [[PSMS Medan|PSMS]] <small>(Derbi Perserikatan)</small>
* [[PSM Makassar|PSM]] <small>(Derbi Perserikatan)</small>
* [[Persija Jakarta|Persija]] <small>(''El Clasico'' Indonesia)</small>
 
== Lihat juga ==
{{Col|4}}
* [[Bandung Raya FC]]
* [[Bogor Raya FC]]
* [[Depok United]]
* [[Pelita Bandung Raya]]
* [[Pelita Jaya FC]]
* [[Persib Bandung U-21]]
* [[Persigar Garut]]
* [[Persika Karawang]]
* [[Persikab Bandung]]
* [[Persikabo Bogor]]
* [[Persikad Depok]]
* [[Persipasi Bandung Raya]]
* [[Persipo Purwakarta]]
* [[Pesik Kuningan]]
* [[PSGC Ciamis]]
* [[PSGJ Cirebon]]
{{EndDiv}}
 
== Referensi ==
Baris 1.316 ⟶ 1.406:
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} {{resmi|http://www.persib.co.id/}}
* {{id}} [https://ligaindonesiabaru.com/clubs/single/bri_liga_1_2021-2022/persib_bandung_ Persib Bandung] dalam situs web resmi [[Liga Indonesia Baru]]
* {{id}} [http://maenbal.co Media Online Bobotoh Persib]
* {{id}} [httphttps://www.persibhistoryfootballdatabase.com/clubs-ranking/persib-bandung SejarahFootballDatabase: Persib Bandung]
* {{id}} [http://maenbal.co Media Online Bobotoh Persib] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210117043418/http://maenbal.co/ |date=2021-01-17 }}
* {{id}} [http://www.persibhistory.com/ Sejarah Persib Bandung] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200809141901/http://persibhistory.com/ |date=2020-08-09 }}
* [https://www.flashscore.co.id/tim/persib-bandung/KpBjbPK1/hasil-pertandingan/ Hasil Pertandingan Persib Bandung] - Hasil Pertandingan Terkini dari Persib Bandung
{{Skuat Persib Bandung}}
{{Musim-musim Persib}}
Baris 1.327 ⟶ 1.419:
 
[[Kategori:Persib Bandung| ]]
[[Kategori:TimKlub sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 19331919 di Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tim sepak bola di Liga 1 Indonesia 2019]]