Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(59 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
.{{Untukfor|Nabitokoh yangini sama daridalam sudut pandang Agama [[Yahudi]] &dan [[Kristen]]|Lot}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = [[Nabi]]
| name = {{large|Luth}}Lūṭ<br />{{lang|ar|{{nobold|لوط}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|לוֹט}}}}
| honorific_suffix = [[Gelar kehormatan Islam#Kepada malaikat dan nabi =sebelum Muhammad|'alaihissalam]]
| native_name =
| native_name_lang =
|other_names image = [[Lot]] Prophet.png
|image image_size = Lot Prophet.png150px
|image_size alt = 150px
|alt caption = Kaligrafi Luth = '''alaihis-salam''
| birth_name =
|caption = Kaligrafi Luth '''alaihis-salam'' (keselamatan atasnya)
|title birth_date = * [[Nabi dan Rasul]]
| birth_place =
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
|birth_name residence = {{hlist| [[Mesopotamia]]| = [[Syam]]}}
| disappeared_date =
|birth_date =
| disappeared_place =
|birth_place =
| disappeared_status =
|disappeared_date =
|disappeared_place death_date =
|disappeared_status death_place =
|death_date death_cause =
| resting_place = Bani Na'im, [[Palestina (wilayah)|Palestina]]
|death_place =
| resting_place_coordinates =
|death_cause =
|resting_place years_active =
| known_for =
|resting_place_coordinates =
|years_active notable_works =
|known_for style =
|notable_works influences =
|style influenced =
|influences predecessor = [[Ibrahim]]
|influenced successor = {{hlist|[[Ismail]]|[[Ishaq]]}}
|predecessor opponents =
|successor spouse =
|opponents children =
|spouse parents = [[Haran]]
|children relatives = {{unbulleted = list
|[[Terah|Azar]] (kakek)
|parents = [[Haran]]
|[[Ibrahim]] (paman)
|relatives = * [[Terah|Azar]] (kakek)
* |[[IbrahimIsmail]] (pamansepupu)
* |[[IsmailIshaq]] (sepupu)
* [[Ishaq]] (sepupu)
|module =
|module2 =
|footnotes =
|box_width =
}}
| module =
{{Ibrahim}}
| module2 =
| footnotes =
| box_width =
}}
{{Nabi Islam}}{{Ibrahim}}
 
'''LuthLut''' ({{lang-ar|لوط|Lūth}}), disebutatau '''[[Lot]]Luth''' ({{Langlang-he-nar|לוֹטلوط|Lūṭ}}) dalam Yahudi dan Kristen, adalah tokoh dalam Al-Qur'an, Alkitab, dan Tanakh. Dalam Islam, dia adalah rasul yang diutus kepada kaum [[Sodom dan Gomorrah]].<ref>History of Islam by Professor Masudul Hasan</ref> Kisahnya kerap dijadikan landasan pelarangan perbuatan homoseksual dalam [[agama Abrahamik]]<ref>https://www.quran.al-shia.org/id/qesseh-quran/06.htm</ref>.
== Ayat ==
{{quote|Dan (ingatlah) ketika Luṭ berkata kepada kaumnya, "Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?" Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar."|{{cite quran|29|28-29|style=inline}}}}
 
{{quote|"Tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa."|{{Alkitab|2 Petrus 2: 7-8}}}}
== Genealogi ==
Nabi Luth adalah anak keponakan dari [[Nabi]] [[Ibrahim]]. Ayahnya yang bernama Haran (Abara'an) bin Azar adalah saudara kandung dari Ibrahim, ayahnya kembar dengan pamannya yang bernama Nahor. Silsilah lengkapnya adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin [[Syam]] bin [[Nuh]].
 
== Kisah ==
Ia menikah dengan seorang gadis yang bernama Ado, pendapat lain mengatakan ia bernama Walihah.<ref>[[As-Suhailiy]] berkata; "Nama isteri Luth adalah Walihah sedangkan istri Nuh adalah Walighah", Kisah Para Nabi dan Rasul, Kisah Nabi Luth Hal. 277, Al-Hafizh Ibnu Katsir.</ref> Luth memiliki dua anak perempuan Raitsa dan Zaghrata.
Nama Nabi Luth [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan 27 kali]] dalam Al-Qur'an{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Luth disebutkan 27 kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
{{colbegin|2}}
# Al-An'am (06): 86
# Al-A'raf (07): 80
# Hud (11): 70, 74, 77, 81, 89
# Al-Hijr (15): 59, 61
# Al-Anbiya' (21): 71, 74
# Al-Hajj (22): 43
# Asy-Syu'ara' (26): 160, 161, 167
# An-Naml (27): 54, 56
# Al-'Ankabut (29): 26, 28, 32, 33
# Ash-Shaffat (37): 133
# Shad (38): 13
# Qaf (50): 13
# Al-Qamar (54): 33, 34
# At-Tahrim (66): 10
{{colend}}
}} dan kisahnya disebutkan pada surah Al-A'raf (07): 80-84, Hud (11): 69-83, Al-Hijr (15): 51-77, Asy-Syu'ara' (26): 160-175, An-Naml (27): 54-58, Al-'Ankabut (29): 28-35, Ash-Shaffat (37): 133-138, Adz-Dzariyat (51): 31-37, dan Al-Qamar (54): 33-40. Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisah Luth (disebut Lot dalam Yahudi dan Kristen) disebutkan dalam [[Kitab Kejadian]] bersama Ibrahim.
 
=== BiografiLatar belakang ===
Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai latar belakang Luth. Dalam Alkitab disebutkan bahwa Luth adalah keponakan Ibrahim. Ayahnya bernama [[Haran]], saudara Ibrahim. Silsilahnya adalah Luth bin Haran bin [[Azar]] atau [[Terah]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 27}}</ref> Ibnu Katsir juga menyebutkan silsilah Luth seperti itu dalam kitabnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=275}}
Ketika Nabi Luth dan Nabi Ibrahim berada di [[Mesir]] mereka mempunyai usaha bersama dalam bidang peternakan yang sangat berhasil. Binatang ternaknya berkembang biak dengan pesat sehingga dalam waktu yang singkat jumlah binatang yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat tersebut. Akhirnya usaha bersama Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternak serta harta milik perusahaan mereka dibagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim. Luth pindah ke [[Yordania]] dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum (Sodom).
 
Sebagaimana Ibrahim, Luth awalnya hidup di [[Iraq]]. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Haran telah meninggal di Iraq saat Azar masih hidup.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 28}}</ref> Luth termasuk orang yang membenarkan dan mengikuti dakwah Ibrahim saat masih di Iraq.<ref>Al'Ankabut (29): 26</ref> Luth juga ikut hijrah ke Syam bersama rombongan Ibrahim dan pengikutnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 31}}</ref>
=== Kerasulan ===
[[Masyarakat Sadum]] atau [[Sodom]] adalah masyarakat yang rendah moralnya dan rusak [[akhlak]]nya. Masyarakat Sadum tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. [[Pencurian]] dan perampasan [[harta]] merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi penguasa sedangkan yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. [[Maksiat]] yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan [[homoseksual]] atau liwath di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam masyarakat sehingga hal tersebut merupakan suatu [[kebudayaan]] bagi kaum Sadum.
 
=== Berpisah dengan Ibrahim ===
Musafir yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkan hartanya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara kalangan laki-laki dari mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia akan menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Dalam sumber Alkitab dijelaskan bahwa kekeringan melanda Syam sehingga rombongan Ibrahim pergi ke Mesir selama beberapa waktu. Setelah mereka kembali lagi ke Syam, terjadi perselisihan antara para penggembela yang bekerja untuk Ibrahim dengan yang bekerja untuk Luth. Hal ini lantaran tempat kediaman mereka tidak cukup luas untuk mereka berdua yang memiliki harta dan hewan ternak melimpah. Luth kemudian memilih pindah ke kota-kota di kawasan [[lembah Yordania]] dan berkemah di dekat [[Sodom]]. Ibrahim sendiri kemudian pindah di dekat [[Hebron]]. Beberapa tafsiran Alkitab menyebutkan bahwa dalam memilih tempat baru, Luth dipandang lebih mementingkan keuntungan pribadi. Hal ini karena dia memilih menetap di dekat Sodom hanya karena daerah tersebut adalah tempat yang subur, tanpa mempedulikan penduduknya yang suka berbuat jahat.<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 1-16}}</ref> Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai perpisahan Ibrahim dan Luth, tetapi disebutkan bahwa Allah memang mengutus Luth pada kaum Sodom untuk berdakwah.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 161-162</ref>
 
Sumber Alkitab juga menyebutkan bahwa kawasan lembah Yordania kemudian memberontak melawan pemerintahan [[Elam]] yang saat itu dipimpin Raja Kedorlaomer. Pasukan Elam kemudian menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang, termasuk Luth dan keluarganya. Kejadian ini dikenal dengan [[Pertempuran Siddim]]. Ibrahim yang mengetahui kejadian tersebut kemudian menghimpun 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, mengalahkan mereka di daerah Hoba yang terletak di sebelah utara Damaskus, dan kemudian berhasil membebaskan Luth.<ref>{{Alkitab|Kejadian 14: 1-16}}</ref> Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
Kepada [[masyarakat]] yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian penyakit sosialnya diutuslah Nabi Luth sebagai Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan,kebodohan dan kesesatan serta membawa mereka ke dalam kebudayaan yang bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada [[Allah]] meninggalkan kebiasaan mungkar, menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan, menghindari bujukan [[iblis]] dan [[setan]]. Ia memberi peringatan kepada mereka bahwa Allah-lah yang telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka. Allah tidak meridhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka. Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diberi pahala dan surga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan diberi balasan dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
 
=== Dakwah ===
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan keji mereka yaitu melakukan perbuatan [[homoseksual]] dan [[lesbian]]. Luth menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan [[fitrah]] dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan [[manusia]] yang diciptakan menjadi dua jenis yaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat supaya menghormati hak milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perampokan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada musafir yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, kerana perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Disebutkan bahwa penduduk Sodom melakukan perbuatan [[homoseksual]] antara sesama lelaki, biasa melakukan perampokan, melakukan berbagai kemungkaran di tempat pertemuan mereka, dan tidak ada yang mau mencegah kemungkaran tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=275-276}} Luth mendakwahi agar mereka bertakwa kepada Allah. Dia menegaskan tidak meminta upah atas seruannya.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 161-164</ref> Luth mengecam tindakan kaum Sodom ini sudah melampaui batas dan menyatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 165-166</ref>
 
Mendapat peringatan Luth, kaum Sodom memberikan penolakan. Mereka mengatakan kalau Luth hanyalah orang yang berpura-pura suci dan mengancam akan mengusirnya.<ref>Al-A'raf (07): 82</ref><ref>Asy-Syu'ara' (26): 167</ref><ref>An-Naml (27): 56</ref> Penduduk Sodom juga melarang keras Luth untuk memberi perlindungan pada orang-orang yang akan mereka rampok atau perkosa.<ref>Al-Hijr (15): 70</ref> Lebih jauh, mereka juga meminta agar Luth segera mendatangkan azab yang dia ancamkan selama ini.<ref>Al-'Ankabut (29): 29</ref> Mendapat penentangan kaumnya, Luth memohon kepada Allah,
Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau perorangan mengajak agar mereka beriman dan percaya kepada Allah dan menyembah-Nya. Diajaknya kaumnya untuk melakukan amal saleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak telah mendarah daging di dalam pergaulan sosial mereka dan pengaruh hawa [[nafsu]] serta bujukan [[setan]] sudah begitu kuat dan menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan pikiran mereka dan berlalu begitu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Telinga-telinga mereka sudah menjadi tuli terhadap ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan pikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran setan dan iblis.
{{quote|"Ya Tuhanku, tolonglah aku atas golongan yang berbuat kerusakan itu."|Al-'Ankabut (29): 30}}
 
Alkitab tidak menjelaskan mengenai seruan dan dakwah Luth pada kaum Sodom dan hanya memberikan keterangan bahwa penduduk Sodom sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 13}}</ref>
Kaum Luth merasa kesal mendengar [[dakwah]] dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putusnya itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama keluarga dan pengikutnya. Dari Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi kalau masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan pikiran itu hanya sia-sia belaka. Satu-satunya cara, menurut pikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu agar tidak menular kepada negeri tetangganya, ialah dengan melenyapkan mereka dari atas bumi sebagai balasan terhadap kecongkakan mereka, juga agar menjadi pelajaran umat-umat sesudahnya. Dia memohon kepada Allah agar masyarakat Sadum diberi pelajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di [[akhirat]] kelak.
 
=== KedatanganTamu para malaikatIbrahim ===
Suatu hari Ibrahim kedatangan beberapa tamu. Ibrahim dan keluarganya menyajikan daging sapi panggang, tetapi para tamu tersebut tidak menyentuh hidangan tersebut. Ibrahim merasa ketakutan akan tingkah mereka yang tidak lazim, tetapi para tamu tersebut menjelaskan bahwa mereka sebenarnya adalah malaikat yang diutus untuk mengantarkan kabar bahwa Ibrahim dan Sarah akan dikaruniai putra bernama [[Ishak|Ishaq]].<ref>Hud (11): 69-73</ref><ref>Al-Hijr (15): 51-56</ref><ref>Adz-Dzariyat (51): 24-30</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=237-240}} Dalam Alkitab disebutkan bahwa para tamu Ibrahim berjumlah tiga. Versi Alkitab juga menyebutkan bahwa para tamu tersebut menyantap hidangan yang disuguhkan Ibrahim.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh [[Allah]]. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang [[malaikat]] yang menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang bertemu Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi [[Ishaq]], dan memberitahukan kepada mereka bahwa mereka adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth, penduduk kota Sadum. Dalam pertemuan tersebut Nabi Ibrahim memohon agar penurunan azab kepada kaum Sodom ditunda, kalau-kalau mereka kembali sadar, kemudian mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertobat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan kepada kaum Sodom, permintaan itu oleh para malaikat tersebut diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
 
Setelah mengantarkan kabar mengenai kelahiran putra, para tamu tersebut menjelaskan bahwa mereka juga diutus untuk menghancurkan kaum Sodom dan Gomora sehingga terjadi tanya jawab antara mereka dengan Ibrahim. Alkitab menjabarkan tanya jawab tersebut bahwa saat para tamu tersebut beranjak pergi hendak menghancurkan kaum Sodom, Ibrahim menyela dan bertanya, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Tuhan (melalui para malaikat itu) menjawab bahwa Dia tidak akan menghancurkan kota tersebut jika ada lima puluh orang benar. Ibrahim melanjutkan pertanyaannya sampai hitungan bila ada sepuluh orang benar di sana. Tuhan menjawab bahwa kota tersebut tidak dihancurkan jika masih ada sepuluh orang benar.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 16-33}}</ref>
Para [[malaikat]] tersebut sampai di Sodom dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan yang berotot, serta tegap tubuhnya. Dalam perjalanan, ketika mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik yang sedang mengambil air dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka diterima di rumah sebagai tamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia berunding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki muda itu lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya (Luth).
 
Dalam Al-Qur'an, Ibrahim mengkhawatirkan nasib Luth yang juga ada di kota tersebut. Para malaikat tersebut menyatakan bahwa Luth akan diselamatkan.<ref>Al-Ankabut (29): 32</ref> Tanya jawab antara Ibrahim dan para malaikat menggambarkan bahwa Ibrahim tidak tega bahwa kaum Sodom akan dihancurkan dan Al-Qur'an menyebut Ibrahim sebagai pribadi yang penyantun dan lembut hati. Meski demikian, para malaikat kemudian meminta menghentikan tanya jawab tersebut lantaran kaum Sodom sudah mendapat ketetapan Tuhan dan mereka akan ditimpa azab yang tidak dapat ditolak.<ref>Hud (11): 75-76</ref>
Mendengar kabar berita anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan akan mengundang risiko yaitu gangguan kepadanya dan kepada tamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus dan paras wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
 
=== Tamu Luth ===
Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya. Luth hanya pasrah kepada [[Allah]] dan berlindung sekiranya terdapat segala rintangan yang datang. Lalu pergilah Luth menjemput tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sodom sudah dalam keadaan malam hari dan penduduknya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Setelahnya, para malaikat tersebut datang ke Sodom dalam wujud lelaki rupawan. Mengetahui kedatangan mereka, Luth merasa susah dan mengatakan, "Ini adalah hari yang amat sulit."<ref>Hud (11): 77</ref> Hal ini karena ditakutkan penduduk Sodom akan menculik dan memerkosa para tamu tersebut.
 
Beberapa ulama memberikan keterangan tambahan terkait permasalahan ini yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an. As-Suddy menjelaskan bahwa para tamu tersebut tiba di Sodom pada pertengahan hari. Tatkala sampai di sungai, mereka bertemu dua anak perempuan Luth yang sedang mengambil air untuk kebutuhan keluarga. Disebutkan putri sulung Luth bernama Ritsa, sedangkan yang bungsu bernama Daghutsa (Ra'ziya menurut Ath-Thabari). Saat para tamu tersebut bertanya mengenai tempat yang bisa dijadikan persinggahan, anak perempuan Luth meminta mereka untuk menunggu terlebih dulu, sementara mereka masuk ke kota dan membicarakan hal ini kepada ayah mereka. Setelahnya, anak-anak perempuan Luth meminta ayahnya untuk menerima mereka karena bila tidak, ditakutkan penduduk Sodom yang akan menjamu mereka dan jelas para tamu tersebut akan diperlakukan tidak senonoh setelahnya. Luth sepakat dan para tamu tersebut dijamu secara diam-diam di kediamannya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=285-286}}
Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Namun, isteri Nabi Luth membocorkan berita kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar karena isteri Nabi Luth. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke rumah Nabi Luth, berkeinginan untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil Luth untuk melepaskan anak-anak muda itu, agar diberikan kepada mereka untuk memuaskan nafsu.
 
Qatadah menjabarkan bahwa para tamu tersebut menemui Luth saat di ladang tempatnya bekerja. Para tamu tersebut meminta dijamu dan Luth awalnya menolak dan menyatakan bahwa kaumnya adalah penduduk paling keji di muka bumi. Luth mengatakan tersebut sampai empat kali. Qatadah menyatakan bahwa sesungguhnya para malaikat tersebut telah diperintahkan agar tidak membinasakan kampung tersebut sampai nabi mereka memberikan persaksian akan kejahatan yang mereka lakukan.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=285}}
Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam di mana Allah telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan keturunan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan [[maksiat]] dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah.
 
Alkitab menyebutkan bahwa tamu yang datang ke Sodom jumlahnya dua orang. Saat itu Luth duduk-duduk di gerbang Sodom dan saat melihat mereka, Luth langsung bangkit dan memberikan sujud penghormatan seraya meminta mereka menginap di rumahnya. Para tamu tersebut awalnya menolak karena hendak bermalam di tanah lapang, tetapi Luth memaksa sehingga mereka mau menginap di rumahnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 1-3}}</ref>
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan, mereka bahkan mendesak akan membuka pintu rumahnya dengan paksa jika pintu tidak dibuka dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya: "Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu jika menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki [[senjata]] dan kekuatan [[fisik]] yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai [[keluarga]] atau sanak [[saudara]] yang disegani oleh mereka yang dapat aku mintai pertolongannya. Aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghindarkan gangguan terhadap tamu di rumahku sendiri." Mendengar keluh kesah Nabi Luth, lantas pemuda-pemuda itu memberitahu hal yang sebenarnya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
 
Meski demikian, istri Luth kemudian membocorkan kehadiran para tamu tersebut kepada penduduk Sodom. Baik Al-Qur'an maupun Alkitab tidak menyebutkan namanya. Ada ulama yang berpendapat bahwa istri Luth bernama Walahah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=290}} Dalam [[Midrash]] disebutkan bahwa namanya adalah Edith.<ref name=Schwartz>{{cite book|last=Schwartz|first=Howard|title=Tree of Souls: The Mythology of Judaism|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=60iVk1p8Y9IC&pg=PA466#v=snippet&q=Lot's%20wife&f=false |isbn=9780195358704}}</ref>{{rp|466}} Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan saat para tamu tersebut datang ke rumah, Luth meminta istrinya untuk menyiapkan jamuan untuk mereka. Namun karena tidak memiliki cukup garam, istri Luth kemudian meminta pada tetangganya. Saat tetangganya menanyakan alasan istri Luth tidak mengisi sendiri persediaan garamnya saat siang, istri Luth menjawab bahwa sebenarnya dia memiliki persediaan garam yang cukup untuk keluarganya, tetapi dia membutuhkan lebih karena kedatangan tamu.{{sfn|Ginzberg|1909|p=254}}<ref name=Schwartz/>{{rp|467}}
Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus seks dengan lelaki itu masuk. Mereka pun menyerbu masuk. Namun malangnya ketika pintu dibuka dan para penyerbu menginjakkan kaki mereka untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu pun. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi [[buta]].
 
Kabar mengenai kehadiran tamu tersebut kemudian menyebar, mendorong para laki-laki kaum Sodom berbondong-bondong mendatangi kediaman Luth dan meminta menyerahkan tamu-tamu tersebut. Luth kemudian keluar dan menutup pintu di belakangnya, meminta para penduduk untuk tidak berbuat jahat kepada para tamu tersebut. Dalam keadaan sangat terdesak, Luth menawarkan putri-putrinya kepada mereka, tetapi para penduduk tersebut menolak karena tidak tertarik dengan perempuan dan menginginkan agar tamu-tamu Luth segera diserahkan kepada mereka. Luth juga berandai-andai kalau dia memiliki kekuatan atau dapat berlindung kepada keluarga yang kuat.<ref>Hud (11): 78-80</ref><ref>Al-Hijr (15): 67-71</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 4-9}}</ref>
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbenturan satu dengan yang lain berteriak-teriak, bertanya-tanya apa gerangan yang menjadikan mereka buta mendadak. Para [[malaikat]] tersebut berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan tersebut bersama keluarga dan pengikutnya, karena telah tiba waktunya azab Allah ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar dalam perjalanan ke luar kota jangan ada seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.
 
=== Kehancuran ===
Nabi Luth keluar dari rumahnya selepas tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya. Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. Ia berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu Nabi Luth beserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang [[munafik]] itu. Getaran tersebut kemudian diikuti gempa bumi yang dahsyat disertai angin yang kencang dan hujan batu yang menghancurkan kota Sadum berserta semua penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut. Namun, masih ditinggalkan sisa-sisa kehancuran kota tersebut oleh Allah, sebagai peringatan kaum yang kemudian yang melalui bekas kota Sadum tersebut. Demikianlah kebesaran dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pelajaran bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.
Tamu-tamu tersebut lantas menarik Luth masuk ke dalam rumah dan membutakan mata para penduduk tersebut, kemudian mengatakan bahwa mereka adalah utusan Allah yang diperintahkan menghancurkan kaum Sodom. Para tamu tersebut memerintahkan Luth dan keluarganya untuk segera keluar dari kota tersebut karena kaumnya akan ditimpa azab pada waktu subuh yang sebentar lagi akan datang.<ref>Hud (11): 81</ref><ref>Al-Qamar (54): 37-38</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 10-13}}</ref>
 
Alkitab memberikan keterangan bahwa setelahnya, Luth mengajak dua calon menantunya untuk pergi karena Sodom akan dihancurkan, tapi mereka hanya menganggap Luth bergurau. Setelahnya Luth bersama istri dan kedua putrinya diperintahkan untuk berlindung ke pegunungan karena seluruh kawasan [[lembah Yordania]] akan dihancurkan. Luth meminta belas kasihan pada para malaikat tersebut agar dia bisa berlindung di kota kecil di dekat Sodom karena dia tidak akan sempat jika harus lari sampai ke pegunungan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 17-23}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=290-291}} Sumber dari Al-Qur'an dan Alkitab juga menjelaskan bahwa para malaikat memberi peringatan pada Luth dan keluarganya untuk jangan menoleh ke belakang.<ref>Hud (11): 81</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 17}}</ref>
=== Riwayat dalam Al-Quran ===
[[Al-Quran]] menceritakan kisah Nabi Luth yang berusaha menasihati kaumnya sebagaimana dalam Surat [[Asy-Syuaraa]] (26:160-173) berikut ini.
 
Sumber Al-Qur'an dan Alkitab menyebutkan bahwa setelahnya, tempat tinggal kaum Luth dijungkirbalikkan, juga dihujani belerang dan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.<ref>Hud (11): 82</ref><ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 23-25}}</ref> Sumber non-Qur'an menjelaskan bahwa malaikat mengangkat negeri itu sampai ke awan. Saat terdengar kokok ayam dan lolongan anjing, maka negeri itu dibalikkan dan dijatuhkan.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=291}}
''"Kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul, ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada [[Allah]] dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari [[Tuhan]] semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas." Mereka menjawab: "Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, benar-benar kamu termasuk orang-orang yang diusir." Luth berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu." (Luth berdoa): "Ya [[Tuhan]]ku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan." Lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk dalam golongan yang tinggal. Kemudian kami binasakan yang lain. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu."''
 
[[Berkas:Lot BnF Persan 54 fol. 40.jpg|jmpl|Luth keluar dari kota bersama keluarganya. Istrinya dijatuhi batu.]]
Kaum Luth membenci dan mengancam akan mengusir Nabi Luth karena mengajak sebagian dari mereka untuk meninggalkan perbuatan mereka yang tercela dan mengajak mereka beriman kepada [[Allah]]. Maka azab kehancuran dari [[Allah]] turun menimpa mereka, kisahnya seperti yang tercantum dalam Surah [[Al-A’raaf]] (7:80-84) berikut ini.
Baik Al-Qur'an dan Alkitab menjelaskan bahwa istri Luth termasuk orang yang binasa dalam kejadian tersebut. Al-Qur'an sendiri tidak merincikan mengenai keadaan istri Luth saat binasa dan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. Sebagian berpendapat bahwa istri Luth sejak awal memang tidak diajak Luth keluar Sodom dan perintah untuk "jangan menoleh ke belakang" ini ditafsirkan sebagai tertinggal. Maknanya adalah bahwa saat keluar dari Sodom, Luth diperintahkan untuk jangan meninggalkan keluarganya, kecuali istrinya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=290}} Pendapat lain menyatakan bahwa istri Luth memang ikut bersama Luth saat keluar Sodom. Namun saat azab tiba, dia menoleh ke belakang dan berkata, "Duhai kaumku," dan sebongkah batu tiba-tiba jatuh di atas kepalanya, karena dia masih memeluk agama kaumnya dan membocorkan mengenai keberadaan tamu-tamu Luth kepada penduduk Sodom.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=292}} Al-Qur'an menjadikan istri Nuh dan istri Luth sebagai percontohan dari orang kafir. Keduanya hidup dalam pengawasan orang saleh yang merupakan suami mereka sendiri, tetapi mereka justru berkhianat, dan suami mereka tidak dapat menolong keduanya dari azab Allah.<ref>At-Tahrim (66): 10</ref>
 
Alkitab menyebutkan bahwa saat Sodom dihancurkan, istri Luth ikut bersama Luth keluar Sodom, tetapi dia menoleh ke belakang dan dia berubah menjadi tiang garam. Penafsir Alkitab menyebutkan bahwa istri Luth tidak menganggap serius peringatan para malaikat tersebut dan hatinya masih terikat dengan kesenangan-kesenangan di Sodom.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 26}}</ref> ''Legenda Bangsa Yahudi'' menyebutkan bahwa istri Luth menoleh ke belakang karena rasa keibuannya untuk memastikan putrinya menyusulnya.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}} Dia diubah menjadi tiang garam karena dia berdosa lantaran garam, yakni membocorkan kehadiran para tamu tersebut saat meminta garam pada tetangganya.<ref name=Schwartz/>{{rp|467}}
''"...dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura menyucikan diri. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikut-pengikutnya (yang beriman) kecuali istrinya (istri Nabi Luth); dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan), dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu."''
 
=== Luth dan kedua putrinya ===
== Referensi ==
Dalam Alkitab disebutkan bahwa setelah selamat, Luth dan kedua putrinya tinggal di gua di sebuah pegunungan. Putri sulung Luth mengatakan pada adiknya bahwa tidak ada laki-laki yang akan mau menghampiri mereka, jadi dia mengusulkan untuk menyambung keturunan dengan ayah mereka. Saat malam, mereka memberikan Luth minuman anggur hingga mabuk, kemudian putri tertuanya berhubungan seksual dengannya. Malam berikutnya, mereka kembali membuat Luth mabuk dan kini putri Luth yang muda yang berhubungan seksual dengan ayahnya. Masing-masing mereka kemudian melahirkan seorang putra yang menjadi moyang [[Moab|bangsa Moab]] dan [[Bani Amon]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 30-38}}</ref>
 
Al-Qur'an tidak memuat kisah Luth yang berhubungan seksual dengan kedua putrinya karena semua itu fitnah yang keji terhadap Nabi Allah Luth a.s. Ibnu Asakir menyebutkan bahwa ada yang mengatakan bahwa salah satu putri Luth adalah ibu atau nenek [[Syu'aib]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=300}}
 
== Kedudukan ==
=== Islam ===
Luth termasuk salah satu [[Nabi dan Rasul|nabi dan rasul]] dalam Islam. Sebagaimana para nabi pada umumnya, Luth juga menjadi percontohan bagi orang saleh. Kisahnya dalam Al-Qur'an juga sangat menonjolkan perannya sebagai rasul, yakni dakwahnya agar kaumnya bertakwa kepada Allah dan kembali ke jalan yang benar. Al-Qur'an menyebutkan bahwa Luth (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus.<ref>Al-An'am (06): 86-87</ref>
 
=== Yahudi ===
Luth tidak dipandang sebagai nabi dalam Yahudi dan seruan dakwahnya pada penduduk Sodom juga tidak terdapat dalam Tanakh. Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa moral Luth sendiri dipertanyakan karena dia tidak menjaga kehormatan putri-putrinya dengan mencoba menyerahkan mereka pada penduduk Sodom.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}}
 
=== Kristen ===
Luth disebut sebagai orang benar yang tersiksa lantaran hidup di tengah-tengah penduduk yang jahat.<ref>{{Alkitab|2 Petrus 2: 6-9}}</ref> Meski demikian, Luth bukanlah nabi. Kepergiannya menuju Sodom tidak untuk berdakwah sebagaimana sudut pandang Islam, dan memang tidak disebutkan mengenai dakwah Luth dalam Alkitab, tetapi pertimbangan materi lantaran kawasan [[Lembah Yordania]] memiliki tanah yang subur sehingga menjadi tempat yang cocok bagi penggembala sepertinya. Luth dipandang lebih mementingkan keuntungan pribadi tanpa mempedulikan penduduknya yang suka berbuat jahat,<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 12}}</ref> sehingga dia dan keluarganya tertimpa kesulitan di kemudian hari karena pilihannya.<ref>{{Cite web|url=http://www.sarapanpagi.org/lot-vt6779.html#p29568|title=Lot|last=|first=|date=10 Agustus 2014|website=Lot|access-date=}}</ref>
 
== Putri-putri Luth ==
Dalam Al-Quran disebutkan bahwa saat penduduk Sodom memaksa Luth untuk menyerahkan tamu-tamunya, Luth menawarkan putri-putrinya sebagai gantinya.
 
{{quote|"Luth berkata, 'Wahai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagimu.'" — Hud (11): 78}}
 
{{quote|"Dia (Luth) berkata, 'Mereka itulah putri-putriku, jika kamu hendak berbuat.'" — Al-Hijr (15): 71}}
 
Kejadian ini juga tercantum dalam Alkitab. Luth berkata pada para penduduk Sodom yang berusaha menculik para tamu tersebut,
 
{{quote|"Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu, perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik." — {{Alkitab|Kejadian 19: 8}}}}
 
Sebagian ulama menjelaskan bahwa makna "putri" di sini adalah kiasan dan tidak merujuk pada anak perempuan Luth, tetapi para perempuan Sodom. Dalam Islam, Luth adalah seorang nabi sehingga dia adalah ayah bagi kaumnya, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad adalah ayah bagi kaumnya<ref>HR. Ahmad (2/247)</ref><ref>HR. Abu Dawud (8)</ref> dan disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa istri-istri Nabi seperti ibu bagi orang-orang beriman.<ref>Al-Ahzab (33): 6</ref> Dengan demikian, Luth meminta para laki-laki tersebut untuk mendatangi para perempuan Sodom, yang dikiaskan sebagai putri-putri Luth, bila hendak melakukan hubungan seksual. Hal ini sejalan dengan ayat Al-Qur'an yang mengisahkan celaan Luth saat berdakwah dan mempertanyakan para laki-laki Sodom yang mendatangi sesama lelaki, bukan perempuan.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 165-166</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=286}}
 
Ulama lain menjelaskan bahwa memang yang dimaksud dengan perkataan Luth tersebut adalah anak perempuan kandungnya. Maknanya adalah Luth bermaksud menikahkan putri-putrinya dengan tokoh setempat. Diharapkan pernikahan tersebut dapat membuat tokoh-tokoh tadi dapat mempengaruhi dan mencegah yang lain.<ref>{{Cite web|url=https://ganaislamika.com/kisah-nabi-luth-8-malaikat-di-kota-sodom-2/|title=Kisah Nabi Lut dan malaikat di Sodom|last=|first=|date=8 Oktober 2019|website=Kisah Nabi Luth (8): Malaikat di Kota Sodom (2)|access-date=}}</ref>
 
Sumber Yahudi dan Kristen pada umumnya memandang bahwa Luth memang secara harfiah berusaha menawarkan anak-anak perempuan kandungnya. Sebagian tafsiran Alkitab menyebutkan bahwa sangat mungkin Luth melakukan hal tersebut untuk mengulur waktu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 8}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa hal tersebut murni karena kekeliruan dan kesalahan Luth. Luth melakukan hal tersebut karena dipandang baik menurut sudut pandang pribadinya, tanpa mempedulikan sudut pandang Tuhan.{{sfn|Siswanto|2013|loc=Mei 6: Good by My Sight}} ''Legenda Bangsa Yahudi'' menyebutkan bahwa memang moral Luth dipertanyakan terkait masalah ini.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}}
 
== Makam ==
Dipercaya bahwa makam Luth terdapat di Bani Na'im, Palestina. Makam tersebut terdapat di dalam masjid yang berada di tengah kota. Bani Na'im telah diasosiasikan dengan Luth sejak sebelum Islam, sebagaimana disebutkan dalam karya [[Hieronimus]]<ref>{{cite book |last=Sharon |first=Moshe |authorlink= |title=Bani Na'im |encyclopedia=Corpus Inscriptionum Arabicarum Palaestinae (CIAP) Volume Two: B-C |url=https://books.google.com/books?id=EPFDU8POrXIC&pg=PA12#v=onepage&q=%22Lot's%20tomb%22%20Jerome&f=false |accessdate=26 June 2013 |year=1999 |publisher=BRILL |location= |isbn=9004110836 |page=12}}</ref> pada abad ke-4 M yang menyebutkan bahwa makam tersebut berada di kota bernama Capharbaricha, yang tampaknya merupakan nama lama dari Bani Na'im.<ref>{{cite book | title=Apocrypha, Pseudepigrapha and Armenian Studies. Collected Papers: Volume I | last1=Stone|first1=Michael E. |page=693|year=2006|publisher=Peeters}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|25 Nabi]], di antaranya:
** [[Ibrahim]]
** [[Isma'il]]
** [[Ishaq]]
** [[Syu'aib]]
* [[Lot]]
* [[Sodom dan Gomora]]
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last1=Ginzberg |first1=Louis |authorlink= |translator=Henrietta Szold |title=The Legends of the Jews |url=https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf |year=1909 |publisher=Jewish Publication Society |location=[[Philadelphia]] |isbn= |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Siswanto |first1= Anton |authorlink=Ibnu Katsir |translator= |title=Passion to Your Words – Boys edition |year=2013 |publisher=PT. Visi Anugerah Indonesia |location=[[Bandung]] |isbn=978-602-8073-98-1 |url=https://books.google.co.id/books?id=wGNwBgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
 
{{Nabi-nabi}}
{{Islam-bio-stub}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Rasul|Luth]]
[[Kategori:Islam dan LGBT]]