Izrail: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
←Mengalihkan ke Azrael
Tag: Pengalihan baru Suntingan visualeditor-wikitext
 
(28 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH[[Azrael]]
:''"Ripaldi maut" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat [[Malaikat Maut (disambiguasi)]]. Untuk artikel tentang '''Israil''', putra [[Ishaq]], lihat [[Yaqub]].''
{{Islam}}
{{Eskatologi Islam}}
'''Izrail''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:'''عزرائیل''', '''Azrail''', '''Asriel''', '''Azaril''' dan '''Azrael''') adalah [[Malaikat]] pencabut [[nyawa]] dan salah satu dari empat malaikat utama selain [[Jibril]], [[Mikail]], dan [[Israfil]] dalam ajaran [[Islam]]. Nama Izrail tidak pernah disebut dalam [[Al-Qur'an]]. Walau begitu ia selalu disebut dengan '''Malak al Mawt''' ([[Bahasa Arab|Arab]]: <font size=4>ملكالموت</font>) atau '''Malaikat Maut''' yang oleh sebagian kalangan diidentikkan sebagai Izrail.
 
== Wujud Izrail ==
Malaikat Izrail diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang serupa dengan malaikat [[Mikail#Islam|Mikail]] baik wajahnya, ukurannya, kekuatannya, lisannya dan sayapnya. Semuanya tidak kurang dan tidak lebih.
 
Dikatakan dia berwajah empat, satu wajah di muka, satu wajah di kepala, satu dipunggung dan satu lagi di telapak kakinya. Dia mengambil nyawa para [[nabi]] dari wajah kepalanya, nyawa orang [[mukmin]] dengan wajah mukanya, nyawa orang [[kafir]] dengan wajah punggung dan nyawa seluruh [[jin]] dengan wajah tapak kakinya.
 
Dari kepala hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faran dan di setiap [[bulu]] ada satu juta [[muka]] di setiap satu juta muka mempunyai satu juta [[mata]] dan satu juta [[mulut]] dan [[tangan]]. Ia memiliki 4.000 sayap dan 70.000 kaki, salah satu kakinya di langit ketujuh dan satu lagi di jembatan yang memisahkan [[Surga]] dan [[Neraka]].
 
Setiap mulut ada satu juta lidah, setiap lidah boleh berbicara satu juta bahasa. Jika seluruh air di [[lautan]] dan [[sungai]] di dunia disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setitik air pun akan jatuh melimpah.
 
== Mengurus kematian ==
Disebutkan, ketika Allah SWT mencipta ''Al-Maut'' ([[kematian]]) dan menyerahkan kepada malaikat Izrail, maka berkata malaikat Izrail: "Wahai Tuhanku, apakah ''Al-Maut'' itu?".
 
Maka Allah SWT menyingkap rahasia Al-Maut itu dan memerintah seluruh malaikat menyaksikannya. Setelah seluruh malaikat menyaksikannya Al-Maut itu, maka tersungkurlah semuanya dalam keadaan pingsan selama seribu [[tahun]].
 
Setelah para malaikat sadar kembali, bertanyalah mereka: "''Ya Tuhan kami, adakah makhluk yang lebih besar dari ini?''" Kemudian Allah SWT berfirman: "''Akulah yang menciptakannya dan Aku-lah yang lebih Agung dari padanya. Seluruh makhluk akan merasakan ''Al-Maut'' itu''".
 
Kemudian [[Allah]] SWT memerintahkan Izrail mengambil ''Al-Maut'' Allah telah menyerahkan kepadanya. Walau bagaimanapun, Malaikat Izrail khawatir jika tidak terdaya untuk mengambilnya sedangkan ''Al-Maut'' lebih agung daripadanya. Kemudian Allah SWT memberikannya kekuatan, sehinggalah ''Al-Maut'' itu menetap di tangannya.
 
Setelah itu Al-Maut berkata: "Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk berseru di langit sekali saja". Maka, setelah diizinkan, berserulah ia dengan suara yang amat keras: "Aku ini adalah Al-Maut, tugasku sebagai pemisah orang yang saling mencintai. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan antara anak dan ibunya. Aku adalah Al-Maut, tugasku memisahkan saudara lelaki dan wanita. Aku adalah Al-Maut, tugasku menghancurkan bangunan rumah dan gedung-gedung, Aku adalah Al-Maut, tugasku meramaikan kuburan. Aku adalah Al-Maut, tugasku mencari dan mendatangi kamu semuanya, walaupun kamu berada dalam lapis benteng yang amat kuat. Dan tiada satupun makhluk yang tidak merasakan kepedihanku".
 
Malaikat Izrail diberi kemampuan yang luar biasa oleh Allah hingga [[barat]] dan [[timur]] dapat dijangkau dengan mudah olehnya seperti seseorang yang sedang menghadap sebuah meja makan yang dipenuhi dengan pelbagai makanan yang siap untuk dimakan. Ia juga sanggup membolak-balikkan dunia sebagaimana kemampuan seseorang sanggup membolak-balikkan [[uang]].
 
Sewaktu malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa makhluk-makhluk dunia, ia akan turun ke dunia bersama-sama dengan dua kumpulan malaikat yaitu '''[[Malaikat Rahmat]]''' dan '''[[Malaikat `Azab]]'''. Sedangkan untuk mengetahui di mana seseorang akan menemui ajalnya Malaikat Maut bekerja sama dengan '''[[Arham|Malaikat Arham]]'''.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=jFP3wEzyqu0C&pg=PA17&lpg=PA17&dq=malaikat+Arham&source=bl&ots=5x5RuhFA0J&sig=nCPydMp0RFJc6TtQa16WzdJ74hQ&hl=id&ei=MPWQSr6BH4GVkAWW_8W7Cg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1#v=onepage&q=malaikat%20Arham&f=false Malaikat Maut datang bersama dengan Malaikat Rahmat dan Malaikat 'Adzab di Books.Google.co.id]</ref>
 
Walau bagaimanapun, Izrail bersama [[Malaikat Jibril|Jibril]], [[Malaikat Israfil|Israfil]] dan [[Malaikat Mikail|Mikail]] pernah ditugaskan ketika [[penciptaan Adam|Allah menciptakan Nabi Adam]]. Izrail juga adalah antara Malaikat yang sering turun ke bumi untuk bertemu dengan para nabi antaranya ialah Nabi [[Ibrahim]] a.s. dan Nabi [[Idris]] a.s.
 
=== Kematian para mukmin ===
Sesungguhnya seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari. Mereka membawa [[kafan]] dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayat sejauh mata memandang.
 
Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datanglah Malaikat maut Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayat seraya berkata: "Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah".
 
Maka keluarlah [[roh]]nya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya, setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera di masukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi di muka bumi ini.
 
Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat di antara langit dan bumi [[Salat|mensalatinya]], demikian pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit, semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.
 
Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit, dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: "Ruh siapa yang wangi ini???" Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini ruhnya Fulan bin Fulan", sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia.
 
Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia, Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta. Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta dibukakan pintunya.
 
Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu, kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh.
Lalu Allah berfirman: "Tulislah catatan amal hamba-Ku di ''Illiyyiin''! Tahukah kamu apakah ''Illiyyiin'' itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)" (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20).
 
Ditulislah catatan amalnya di ''Illiyyiin''. Kemudian dikatakan: "Kembalikanlah ia ke [[bumi]], karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya ([[tanah]]) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain". Roh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya.
 
=== Kematian para kafir atau fajir ===
Sesungguhnya seorang hamba yang [[kafir]] atau fajir (banyak dosa), apabila hendak meninggalkan dunia menuju [[akhirat]], turun kepadanya para Malaikat dari langit yang sangat keras lagi berwajah hitam sambil membawa kain yang kasar dari neraka. Para malaikat itu duduk disamping calon mayit sejauh mata memandang.
 
Diriwayatkan bahwa para malaikat ini mulai mencabut nyawa dari kaki sampai ke lututnya, kemudian diteruskan oleh para malaikat lainnya sampai ke perut, kemudian diteruskan lagi oleh para malaikat lainnya sampai ke kerongkongan, kemudian datang Malaikat maut Alaihis Salam dan duduk di samping kepalanya seraya berkata: "Wahai jiwa yang busuk keluarlah menuju murka dan kebencian dari Allah". Roh itupun terkejut...Lalu Malaikat mencabutnya seperti mencabut alat pemanggang yang banyak cabangnya dari kain yang basah sehingga terputuslah urat-urat dan ototnya.
 
Malaikat itupun mengambil rohnya dan langsung memasukkannya kedalam kain kasar (yang dari neraka itu). Keluar dari ruh itu bau yang sangat busuk seperti bau paling busuk yang pernah ada di muka bumi ini.
 
Para [[Malaikat]] lalu membawa roh itu naik, tiadalah melalui rombongan Malaikat melainkan mereka selalu bertanya: "Roh siapa yang busuk ini?"...Para Malaikat yang membawanya menjawab: "Ini rohnya Fulan bin Fulan", dengan menyebut panggilan-panggilan buruknya ketika di dunia...Malaikat yang membawanya menyebutkan keburukan-keburukanya selama di dunia...Keburukan-keburukannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.
 
Semua malaikat di antara langit dan bumi melaknatinya (mengutuknya). Ditutup untuknya pintu-pintu langit. Masing-masing penjaga pintu berdoa kepada Allah agar ruh itu tidak lewat melalui pintunya.
 
Tatkala telah sampai di langit dunia mereka meminta agar dibuka pintunya dan ternyata tidak dibukakan. Kemudian [[Rasulullah]] ''shallallaahu alaihi wa ala alihi wa sallam'' membacakan: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk [[surga]], hingga [[unta]] masuk ke lubang [[jarum]]." (QS.Al-A?raaf: 40).
 
Lantas Allah berfirman: "Tulislah catatan amalnya di ''sijjiin'', dibumi yang paling bawah", Kemudian dikatakan: "Kembalikan hambaKu ke bumi karena Aku telah berjanji bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta mengeluarkan mereka darinya pula pada kali yang lain".
 
Lalu rohnya dilempar dari [[langit]] sehingga terjatuh ke bumi, kemudian [[Rasulullah]] ''Shallallaahu Alaihi Wa Ala Alihi Wa Sallam ''membacakan ayat: "Dan barangsiapa menyekutukan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31).
 
== Kematian Izrail ==
Disebutkan pula, setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut nyawanya pada hari kiamat kelak dan makhluk yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya sakarataul maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, dia mengatakan ''"Ya Allah seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya mencabut nyawa seorang [[mukmin]]".''
 
== Perintah mencabut nyawa dari 'Arsy ==
Menurut kisah [[Kabil Akbar]], Malaikat Maut tidak mengetahui kapan tiap-tiap [[makhluk]] yang akan [[mati]]. Dikatakan olehnya Allah telah menciptakan sebuah [[pohon]] ([[Sidratul Muntaha|Sidrat al-Muntaha]]) di bawah [['Arsy]] yang mana jumlah daunnya sama banyak dengan bilangan makhluk yang Allah ciptakan. Jika satu makhluk itu telah diputuskan ajalnya, maka umurnya tinggal 40 hari dari hari yang diputuskan. Maka jatuhlah daun itu kepada Malaikat Maut, tahulah bahwa dia telah diperintahkan untuk mencabut nyawa orang yang tertulis pada daun tersebut. sampai ada [[daun]] dari [[pohon]] yang terletak di bawah 'Arsy gugur.
 
Kemudian akan jatuh dua titisan dari arah 'Arsy pada daun tersebut, titisan hijau ataupun putih. Hijau menandakan bakal si [[mayat]] akan mendapat kecelakaan sementara putih mengambarkan dia akan mendapat [[kebahagiaan]].
 
Untuk mengetahui tempat makhluk mati, Allah telah menciptakan Malaikat [[Arham]] yang akan diperintahkan untuk memasuki [[sperma]] yang berada dalam [[rahim]] ibu dengan [[debu]] bumi yang akan diketahui di mana ia akan mati dan di situlah kelak ia pasti akan menemui ajalnya.
 
== Kisah [[Israiliyat]] tentang Malaikat Maut ==
=== Pertanyaan para malaikat langit kepada Malaikat maut ===
Disebutkan bahwa suatu ketika Allah SWT. memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa seorang pemuda kafir.
 
Setelah mencabut nyawanya dan dibawa ke langit, dia melewati serombongan malaikat dan mereka bertanya "Ya malaikat maut, kamu diberi tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa mahluknya, apakah kamu tidak pernah sesekali merasa kasihan saat mencabut nyawa ?".
 
Malaikat maut pun menjawab: "Iya sebenarnya aku pernah merasa iba, saat itu aku ditugaskan untuk mencabut nyawa seorang ibu yang baru melahirkan putranya di tengah hutan sendirian, aku merasa iba terhadap [[ibu]] karena harus berpisah dengan bayi tersebut dan meninggalkannya sendirian di tengah hutan dan aku merasa iba terhadap nasib bayi tersebut karena sendirian di tengah [[hutan]]".
 
Para malaikat pun kembali bertanya: "Apakah kamu tau siapa roh yang baru saja kamu cabut ini ? dia adalah bayi dari ibu yang kamu ceritakan tadi".
 
Mendengar hal ini, malaikat maut pun sujud kepada Allah SWT. dan berkata: "Ya Allah, hamba memohon ampun kepadaMu dan memohon terhindar dari makar-Mu. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang maha berkehendak apakah seseorang hamba akan [[Allah|Engkau]] jadikan ahli surga atau ahli neraka."
 
== Lihat pula ==
* [[Penciptaan Adam]]
* [[Serafim]]
* [[Uriel]]
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=271 Sakaratul maut dan kematian Mukmin]
* [http://www.kajianislam.net/modules/smartsection/item.php?itemid=272 Sakaratul maut dan kematian kafir atau fajir ]
 
{{Malaikat di Agama Abrahamik}}
 
[[Kategori:Malaikat Islam]]
[[Kategori:Eskatologi Islam]]