Bambang Soegeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Jarwomad98 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh CakalangSantan
Tag: Pengembalian
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(45 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <small>[[Letnan!-- Jenderal]]Hanya [[TNI]]gelar kehormatan/kenegaraan ([[Purnawirawan|Purn.]]non-akademis)</small -->
| name = Bambang Soegeng
| image = Djenderal Major Bambang Sugeng.png
| imagesize = 200px
| office = Kepala Staf TNI Angkatan Darat
| order = ke-3
| president = [[Soekarno]]
| term_start = 22 Desember 1952
| term_end = 8 Mei 1955
| predecessor = [[Abdul Haris Nasution]]
| successor = [[Zulkifli Lubis]]
| birth_date = {{birth date|1913|10|31}}
| birth_place = {{negara|Belanda}} = [[Tegalrejo, Magelang]], [[Jawa Tengah]]
| death_date = {{death date and age|1977|6|22|1913|10|31}}
| death_place = {{negara|Indonesia}} = [[Jakarta]]
| spouse = {{unbulletedNy. list|Sukemi (1936—19461936–1946)|Istiyah{{br}}Ny. Istiyah
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->6
|profession = [[Tentara]]
|religion profession = [[Kristen ProtestanTentara]]
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|serviceyears = 1943—1955
|signature serviceyears = 1943–1955
| servicenumber = 10001{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2011|p=29}}
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1955)}}
| signature =
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| allegiance = {{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943–1945){{br}}{{flag|Indonesia}} (1945–1955)
|rank =[[Berkas:Pdu letjendtni_staf.png|25px]] [[Letnan Jenderal TNI]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| rank = [[File:21-TNI Army-LG.svg|25px| ]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] [[Daftar istilah militer Tentara Nasional Indonesia#H|(Kehormatan)]]
| unit = Infanteri
| battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]{{tree list}}
**[[Serangan Umum 1 Maret 1949]]
| office2 = Daftar Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci{{!}}Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci/Vatikan
| order2 = ke-4
| termend2 = 1959
| termstart2 = 1956
| president2 = [[Soekarno]]
| predecessor2 = Jahja daeg
| successor2 = Busono Darusman
| primeminister2 = [[Ali Sastroamidjojo]]<br>[[Djuanda Kartawidjaja]]
| primeminister = [[Wilopo]]<br>[[Ali Sastroamidjojo]]
}}
 
Baris 29 ⟶ 43:
Selain berkarier di dunia militer, Bambang juga pernah menjabat sebagai [[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Vatikan]], [[Jepang]], dan [[Brasil]].
 
Bambang meninggal dunia pada usia 63 tahun dengan pangkat terakhir [[Mayor Jenderal]] [[Anumerta]] dan dimakamkan di Kompleks Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI Kali Progo, Temanggung, Jawa Tengah.<ref>{{citeCite news|title=Jembatan Progo Saksi Bisu Pembantaian Ribuan Pejuang RI|url=http://berita.suaramerdeka.com/jembatan-progo-saksi-bisu-pembantaian-ribuan-pejuang-ri/|first=Raditia|last=Yoni Ariya|publisher=Suara Merdeka.com|accessdate=18 Agustus 2017|date=11 November 2016|language=id|work=[[Merdeka.com]]}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite web|location=Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah D.I Yogyakarta|work=Artikel Perpustakaan|first=Titi|last=Mumfangati|title=Mengenal Monumen Bambang Sugeng di Gumuk Godheg Temanggung|url=http://bpad.jogjaprov.go.id/article/site/view/id/492/t/mengenal-monumen-bambang-sugeng-di-gumuk-godheg-temanggung|date=23 September 2013|publisher=bpad.jogjaprov.go.id}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Mulai tanggal [[1 November]] [[1997]], pemerintah Indonesia menaikkan pangkatnya menjadi [[Letnan]] [[Jenderal]] (Kehormatan).<ref>Keputusan Presiden Nomor 50/ABRI Tahun 1997</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Bambang lahir di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]] merupakan putra sulung dari 6 bersaudara. Ayahnya bernama Slamet dan ibunya bernama Zahro. Ia menempuh pendidikan [[HIS]] di Tegalrejo, kemudian melanjutkan ke [[MULO]] di [[Purwokerto]] dan menyelesaikan pendidikan [[SMA Negeri 1 Yogyakarta|AMS]] bagian A]] di [[Yogyakarta]]. Karena cita-citanya menjadi ahli hukum, Bambang sempat melanjutkan pendidikannya ke [[RHS]] di [[Jakarta]] tetapi tidak selesai karena sekolahnya ditutup oleh [[Jepang]] yang mulai berkuasa di Indonesia.
 
Pada tahun [[1936]], Bambang menikah dengan Sukemi yang berasal dari [[Temanggung]] dan dikaruniai 3 orang anak (1 putri dan 2 putra). Pernikahannya dengan Sukemi tidak bertahan lama, karena sakit paru-paru, istrinya meninggal dunia pada tahun [[1946]]. Bambang kemudian menikah lagi dengan Istiyah yang berasal dari [[Banjarnegara]] dan dikaruniai 2 orang putri.
Baris 39 ⟶ 53:
 
== Karier militer ==
[[Berkas:Bambang Sugeng Suara Rakyat 21 Dec 1952 p1.JPG|jmpl|ka|150px|Bambang Soegeng tahun 19521943]]
Karier militer Bambang dimulai pada tahun 1943 saat ia mengikut pendidikan perwira [[PETA]] ''Gyugun Renseitai'' di [[Bogor]]. Setelah lulus ia menjadi ''Cudanco'' (komandan kompi) dan ditempatkan di Magelang. Pada tahun [[1944]] Bambang sudah menjadi ''Daidanco'' (komandan peleton) di [[Gombong]].
 
Baris 46 ⟶ 60:
Bambang Sugeng pernah memimpin pasukan [[TKR]] pada saat [[Agresi Militer I]] ([[1947]]) dan [[Agresi Militer II]] ([[1948]]). Selain itu ia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan [[Serangan Umum 1 Maret 1949]]. Sebagai penguasa teritorial, Bambang mengendalikan jalannya pertempuran di wilayah Divisi III [[Jawa Tengah]] dan [[Yogyakarta]] pada masa 1948-1949. Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap [[Belanda]].
 
Dengan posisinya yang senior kemudian Pemerintah menunjuknya untuk menjadi wakil Panglima Besar [[SudirmanSoedirman]] atau Wakil 1 Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) mulai [[21 September]] [[1944]] hingga [[27 Desember]] [[1949]]. Pada bulan [[Juni]] [[1950]] Bambang diangkat menjadi Panglima [[Kodam V/Brawijaya|Divisi I TTT&T V/Brawijaya]].<ref>{{cite web|url=http://www.kodam5-brawijaya.mil.idcom/static/13/sejarah-kodam-vbrawijaya.html|title=Sejarah Kodam V/Brawijaya|publisher=kodam5-brawijaya.mil.id|accessdate=3 Desember 2013}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes}}</ref>
 
Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikanya satu-satunya alternatif bagi Presiden [[Soekarno]] saat mengangkatnya sebagai [[KASAD]] setelah mencopot [[AH Nasution]] yang dianggap mendalangi [[Peristiwa 17 Oktober]]. Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia yaitu musyawarah untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat [[Peristiwa 17 Oktober]] dan menghasilkan [[Piagam Djogja 1955]]. Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KASAD.
Baris 53 ⟶ 67:
 
Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira [[TNI Angkatan Darat]] melalui Piagam Djogja 1955, Bambang mengundurkan diri sebagai KASAD pada tanggal [[8 Mei]] [[1955]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 117/M Tahun 1955</ref>
== Riwayat jabatan ==
 
=== Riwayat jabatan ===
# Komandan Resimen Temanggung TKR Divisi V (1945-1946).
# Kepala Staf Divisi II / Sunan Gunung Djati (1946-1948).
Baris 62 ⟶ 75:
# Panglima Divisi I / Brawijaya kemudian T&T V / Brawijaya (1950-1952).
# Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1952-1955).
# PensiunMengundurkan diri (1955).<ref>{{Cite book|title=Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibukota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat|last=Hartoto|first=Edi|publisher=Kompas Gramedia|year=2010|isbn=978-979-709-630-4|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
== Kepangkatan ==
 
=== Kepangkatan ===
# Letnan Kolonel (1945-1948).
# Kolonel (1948-1952).
# Mayor Jenderal (1952-1955).
# PensiunMengundurkan diri (1955).
# Letnan Jenderal TNI Kehormatan(HOR) (1997).
 
== Karier diplomat ==
Setelah berhenti dalam dinas militer, Bambang ditunjuk oleh [[Presiden]] [[Soekarno]] menjadi
[[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Vatikan]] yang dijabat dari tanggal [[1 Agustus]] [[1956]] hingga [[Januari]] [[1960]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 385/M Tahun 1956</ref> Kemudian pada tanggal [[19 Januari]] [[1960]] hingga tahun [[1964]] ia menjadi [[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Jepang]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 12/M Tahun 1960</ref> Pada tahun [[1964]] hingga [[4 November]] [[1966]] menjadi Duta Besar di [[Brasil]].
 
==Kenaikan Pangkat Kehormatan==
Pada November 1997, Presiden [[Soeharto]] memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD. Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada [[Djatikoesoemo|Jenderal (Kehormatan) GPH Djatikusumo]], Letjen (Kehormatan) Bambang Sugeng, dan [[Bambang Utoyo|Letjen (Kehormatan) Bambang Utoyo]]. Selain itu juga kepada [[Sarwo Edhie Wibowo|Jenderal (Kehormatan) Sarwo Edhie Wibowo]], mantan Dubes RI di Korea Selatan.
 
==Meninggal Dunia==
Beliau wafat hari Rabu malam jam 21.00 WIB tanggal 22 Juni 1977 dan dimakamkan di Kranggan, Temanggung di tepi Kali Progo tidak jauh dari rumah kediaman keluarga.
 
== Penghargaan ==
=== Tanda jasa{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2011|p=30}}{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2018|p=187-188}} ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of St Gregory the Great ribbon bar.gif|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[:en:Order of St. Gregory the Great|Knight Grand Cross of the Order of St. Gregory the Great]] - Vatikan<ref>{{Citation|title=President Sukarno Visits Pope (1959)|url=https://www.youtube.com/watch?v=sJdbTL3UPS0|accessdate=2024-01-13|language=id-ID}}</ref>
|}
 
 
== Referensi ==
 
Baris 82 ⟶ 145:
 
* {{cite book||last=Hartoto|first=Edi|authorlink=|coauthors=|title=Panglima Bambang Sugeng : Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat |year=April, 2012|publisher=Kompas|location=Jakarta|id=ISBN 978-979-709-630-4}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2011|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d.Ke-26|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1Ih0ChoFC3Mm-wzOxnZxg12y2oNzBAlPq/view}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2018|title=Jenderal Mayor Bambang Sugeng, Pengayom dan Pemersatu Prajurit AD|location=Jakarta|id=ISBN 978-602-7846-21-0|url=https://drive.google.com/file/d/1K6R-Z6w_XtitsqwK5Ur-sh9poLOSQyHT/view}}
 
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Bambang Sugeng}}
 
* {{id}} [http://www.temanggungkab.go.id/potensi.php?mnid=108 Situs Pemda Temanggung - Monumen Bambang Sugeng]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{kotak_mulai}}
Baris 98 ⟶ 164:
{{kotak_selesai}}
 
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
{{DEFAULTSORT:Sugeng, Bambang}}
 
{{lifetime|1913|1977|}}
 
[[Kategori:Duta Besar Indonesia]]
{{DEFAULTSORT:Sugeng, Bambang}}
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Magelang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Brasil]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jepang]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
[[Kategori:KSADPolitikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:TokohPenerima dariBintang MagelangMahaputera Adipradana]]
[[Kategori:TokohPenerima JawaBintang TengahDharma]]
[[Kategori:TokohPenerima JawaBintang Gerilya]]
[[Kategori:PanglimaPenerima KomandoBintang DaerahSewindu Militer IV/DiponegoroAPRI]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]