Baradatu, Way Kanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
|nama=Baradatu
|dati2=Kabupaten
|kode pos=34761
|nama dati2=Way Kanan
|luas=- km²²
|penduduk=- 39,062
|kelurahan= desaTiuh rumbihBalak Pasar
|nama camat=A'an Saputra
Desta Budi Rahayu, S.STP
|kepadatan=- jiwa/km²²
|provinsi=Lampung
|Website=[http://www.tiyuhtelu.com]
Baris 14 ⟶ 16:
 
== Lokasi ==
Baradatu berada di tepi [[Jalan Raya Lintas Sumatra|Jalan Lintas Tengah Sumatra]] yang menghubungkan [[Bandar Lampung]] hingga [[Palembang]]. Kota kecil ini cukup penting terutama karena menjadi semacam 'halte' bagi [[bus jurusanantarkota]] dengan trayek [[Rajabasa, Bandar Lampung|Rajabasa]]-[[Kasui, Way Kanan|Kasui]] yang melintasi rute tidak kurang dari 200 km, melintasi kota-kota utama di [[Lampung|Provinsi Lampung]] seperti [[Kota Bandar Lampung]], [[Natar, Lampung Selatan|Natar]], [[Terbanggi Besar, Lampung Tengah|Bandar Jaya]], dan [[Kotabumi, Lampung Utara|Kotabumi]].
 
== Ekonomi ==
Kota kecil ini merupakan kecamatan kedua teramai setelah [[Kota Blambangan Umpu]] di [[Kabupaten Way Kanan]].{{butuh rujukan}} Boleh dibilang, pusat perekonomian kabupaten berada di kecamatan ini. Baradatu memiliki sebuah Pasar Inpres di Desa Tiuh Balak, sebuah Pasar Pagi (termasuk 'terminal kecil', dan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR)) di Desa Tiuh Balak Pasar, ibu kota Baradatu (dalam Bahasa Lampung 'tiuh' berarti 'desa', 'balak' berarti 'besar'). Mayoritas penduduk Baradatu adalah petani dan pedagang. Harga sayur dan buah cukup terjangkau di sini. Ini karena Bumi Baradatu yang cukup subur. Sebagian besar petani mengirimkan hasil panennya (terutama pisang) ke kota-kota besar macam Jakarta. Namun hasil bumi yang sangat terkenal dari tempat ini adalah Lada dan Kopi. Kualitas kedua hasil bumi ini tidak diragukan lagi. 2019 kopi menjadi pertumbhanpertumbuhan ekonomi yang sangat di dukung oleh pemerintah Lampung, banyak UKM berkembang pesat menjadi salah satu oleh - oleh khas kopi Way Kanan. kopiKopi Way kanan mempunyai bermacam kopi di antaranya robusta naturalalami, honey[[madu]] dan [[wine]].
 
== Pendidikan ==
Selain sebagai pusat perekonomian kabupaten, Baradatu juga dikenal sebagai pusat pendidikan di wilayah Way Kanan. Baradatu memiliki sebuah SMA negeri, empat SMP negeri serta sejumlah sekolah swasta, di antaranya RA, MI, MTs, dan MA milik Yayasan Mathla'ul Anwar, SMP milik [[Muhammadiyah]], SMP dan SMK milik Yayasan Pendidikan 17, SMK dan Kampus STAI Al-Ma'arif, TK-SD-SMP-SMA BHAKTI serta beberapa waktu kemarin berdiri kelas jauh (filial) dari Universitas Bandar Lampung (UBL) dan STKIP Metro.
 
Dalam bidang teknologi, keberadaan fasilitas pendukung sudah mulai berkembang, dengan muli masuknya teknologi Internet di Sekolah-sekolah SMP dan SMU di wilayah ini, salah satunya SMP N 1 Baradatu yang sudah mulai terkoneksi Internet.
Baris 41 ⟶ 43:
 
== Wisata ==
Baradatu tidak banyak memiliki potensi wisata. Satu dasawarsa yang lalu, banyak penduduk yang bertamasya ke [[Air Terjun]]. [[Air Terjun]] ini belum diberi nama, karena memang tidak dikelola dengan baik. Air Terjun ini berada di [[Desa Bhakti Negara]], dekat 'RW' Semarang. Sehingga penduduk sering menyebutnya [[Air Terjun Semarang]]. Adapula yang menyebutnya [[Air Terjun Kayu Agung]], karena pada tahun 1970-an, di sekitar air terjun ini bermukim sekira 15 kepala keluarga. Mereka menamakan wilayahnya sebagai [[Kampung Kayu Agung]]. Namun, sejak tahun 1990-an penduduk [[Kayu Agung]] banyak yang pindah ke [[Desa Tiuh Balak Pasar]] di [[ibu kota]] [[kecamatan]]. Tidak ada penduduk yang tinggal di [[Kayu Agung]] lagi, kecuali kebun lada dan kopi penduduk. Perpindahan ini sesuatu yang umum terjadi. Penduduk [[Kayu Agung]] banyak berasal dari sukubangsa [[Ogan Baturaja]] (SumatraSumatera Selatan). Penduduk [[Ogan]] banyak yang membuka 'hutan', berdiam di sana sembari mengolahnya menjadi ladang [[lada]], atau [[kopi]] hingga menghasilkan. Setelah mulai berbuah, mereka biasanya bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih ramai.
 
[[Air Terjun Semarang]] ini memiliki ketinggian hingga 30 meter. Berada di aliran sungai kecil, [[Sungai Kayu Agung]] yang mata airnya tidak jelas berasal dari mana. Sejumlah penduduk menyebut mata airnya berasal dari sejumlah mata air kecil di cekungan-cekungan wilayah Baradatu yang berbukit-bukit. Ditambah sisa [[irigasi]] pengairan [[padi]] yang mengaliri cekungan-cekungan itu. Saat ini [[Air Terjun Semarang]] semakin sepi. Debit [[Sungai Kayu Agung]] juga menyusut drastis. Mungkin karena cekungan-cekungan di hulu Sungai Kayuagung mulai dibuka menjadi lahan pertanian.