Wirun, Mojolaban, Sukoharjo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Lihat juga: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
|kepadatan =
}}
{{kegunaan lain|Wirun (disambiguasi)}}
'''Wirun'''
Wilayah Desa Wirun
==
Desa Wirun terdiri menjadi tujuh dukuh. Nama-nama dukuhnya yaitu Gendengan, Kanggungan, Mertan, Mojosari, Ngambak Kalang, Pabrik dan Wirun.<ref name="printilan">{{cite web
Salah satu potensi terbesar yang membuat Wirun dikenal secara global adalah pembuatan kerajinan gamelan oleh para warga desa.<ref name="solopos" /><ref name="tribunnews">{{Cite web|url=https://solo.tribunnews.com/2017/10/21/menengok-wirun-desa-pusat-pengrajin-gamelan-di-mojolaban-sukoharjo-jateng|title=Menengok Wirun, Desa Pusat Pengrajin Gamelan di Mojolaban, Sukoharjo, Jateng|last=|first=|date=21 Oktober 2017|website=Tribun Solo|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref><ref name="indonesiagoid">{{Cite web|url=https://www.indonesia.go.id/ragam/seni/seni/wirun-desa-pelestari-gamelan-jawa|title=Wirun, Desa Pelestari Gamelan Jawa|last=|first=|date=19 Desember 2019|website=Indonesia.go.id|language=id-ID|access-date=1 Februari 2020}}</ref> Selain gamelan, pembuatan kerajinan yang digeluti sebagai mata pencaharian warga setempat adalah kerajinan kain jumputan yang telah diekspor ke luar negeri, kerajinan wayang kertas, kerajinan keris, kerajinan genteng, kerajinan batik kayu, dan budidaya tanaman bonsai.▼
|url=https://printilan.com/nama-dukuh-di-kecamatan-mojolaban-kabupaten-sukoharjo/
|title=Nama Dukuh di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo
|last=
|first=
|date=20 Januari 2024
|website=printilan.com
|publisher=
|access-date=13 Mei 2024
|quote= }}
</ref>
== Ekonomi ==
▲
== Kesenian ==
Suguhan kesenian lokal seperti kethoprak, jathilan, dan karawitan menjadi daya tarik tersendiri untuk menyambut para turis asing yang berwisata ke Desa Wirun.<ref name="solopos" /> Di samping itu, para wisatawan yang didominasi warga negara Belanda biasanya datang untuk menetap selama satu hingga dua hari untuk belajar tentang pembuatan kerajinan seperti gamelan dan wayang di rumah-rumah penduduk. Karena lokasinya yang relatif cukup jauh dari kawasan Kota Solo, rumah penduduk setempat pun banyak yang disewakan bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara pada masa-masa ramai kunjungan wisatawan. Penjualan gamelan menjadi potensi yang diunggulkan karena pemasarannya yang mencapai luar negeri.<ref name="solopos" /><ref name="indonesiagoid" /><ref name="suaracom">{{Cite
== Referensi ==
Baris 33 ⟶ 45:
{{Authority control}}
{{Kelurahan-stub}}
|