(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Rapikan}}
{{untuk|tempat lain yang bernama sama|Sumberejo}}
{{Desa
|peta =
Baris 7 ⟶ 8:
|nama dati2 =Jombang
|kecamatan =Wonosalam
|kode pos =61476
|nama pemimpin =-
|luas =...5,66 km²
|penduduk =3...763 jiwa
|kepadatan =...664,84 jiwa/km²
}}
'''Sumberjo''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Wonosalam, Jombang|Wonosalam]], [[Kabupaten Jombang]], Provinsi [[Jawa Timur]].
== Sejarah ==
Berdirinya DesaSumberjoDesa Sumberjo pada tahun 70an. Sebelum terbentuk DesaSumberjoDesa Sumberjo, masyarakat desa tersebut menempati beberapa dusun yang bernama Dusun Bagongan (sekarang DusunSumberjoDusun Sumberjo), Dusun Babatan, dan Dusun Ngeledok (sekarang Dusun Sidolegi). Di Dusun Bagongan terdapat tempat yang beri nama Ngebruk. Dan Dusun Bagongan sendiri lebih di kenal dengan istilah Desa Ngebruk. Hal ini disebabkan karena pada jamanzaman penjajahan Belanda, ada seorang tokoh agama islam yang bernama Mbah Kasan Maklum dari kerajaan mataram. Dia dipaksa ikut oleh tentara Belanda, tetapi Dia menolaknya. Belanda tidak terima atas penolakan Mbah Kasan Maklum, sehingga tentara Belanda mengejar Mbah Kasan Maklum, tetapi Dia melarikan diri dan ngebruk di suatu tempat dan tempat tersebut di beri nama Ngebruk(dusunDusun ngebrukNgebruk) makam mbah kasan maklum ada di pesarean dusunDusun ngebrukNgebruk desaSumberjoDesa wonosalamSumberjo, Wonosalam, jombangJombang bersama keturunannya, untuk mengenang jasa mbah kasan maklum dibangun mushola/langgar bernama "langgar kasan maklum" dibangun di dekat pesarean/makam mbah kasan maklum, semua makam keturunan mbah kasan maklum dipesarean tersebut tidak diberi batu nisan. Sampai sekarang keturunan mbah kasan maklum masih banyak.
Dengan berjalannya waktu, nama Bagongan berganti nama menjadi Sumberjo atas kesepakatan tokoh-tokoh desa dan masyarakat setempat.Sumberjo mempunyai artiSumberarti sumber-sumber air, dengan kata lainSumberjolain Sumberjo adalah suatu tempat yang mempunyaiSumbermempunyai sumber-sumber air.
Pada jamanzaman dahulu, di Desa Ngeledok (sekarang Dusun Sidolegi) terdapat hewan yang bernama “tukang”. Tukang merupakan hewan yang menyerupai monyet tetapi hewan itu mempunyai kelebihan yaitu bisa terbang. Selain itu, hewan tersebut memiliki kebiasaan buruk yaitu suka mengganggu masyarakat sehingga tukang dimusnakan dari desa dengan cara dibunuh dan dagingnya dijadikan sate untuk dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Sedangkan tulang-tulangnya berserakan di mana-mana dan menjadi mitos masyarakat bahwa jika sisa tulang tersebut berada di sebuah rumah maka si pemilik rumah tersebut merasa tidak nyaman dan ingin pindah dari rumahnya sehingga para penduduk setempat berpindah ke suatu tempat yaitu Dusun Sidolegi. Sedangkan sejarah dusun Babatan dimulai dari sekelompok masyarakat yang tinggal di hutan disekitar Ngelodok dan karena ada babatan hutan (penebangan hutan) mayarakat setempat berpindah tempat dan berpencar dari Desa Ngeledok. Tempat tinggal baru tersebut diberi nama Dusun Babatan.
Dan akhirnya DusunSumberjo, Dusun Babatan dan Dusun Sidolegi menjadi satu Desa yang diberi nama DesaSumberjo oleh tokoh-tokoh desa dan masyarakat desa setempat▼
▲Dan akhirnya DusunSumberjoDusun Sumberjo, Dusun Babatan dan Dusun Sidolegi menjadi satu Desa yang diberi nama DesaSumberjoDesa Sumberjo oleh tokoh-tokoh desa dan masyarakat desa setempat