Teluk Triton: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k whale shark |
|||
(25 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox tempat wisata
|name = Teluk Triton
Perairan Teluk Triton juga memilliki spesies ikan yaitu Hiu Paus yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan para ahli biota laut yang ingin merasakan sensasi berenang bersama ikan raksasa tersebut. Sejumlah individu Hiu Paus melakukan agregasi, seperti yang ditulis [https://www.kompasiana.com/kompasiananews/5d14a060097f36450f336b52/conservation-international-ungkap-pola-pergerakan-paus-di-indonesia Conservation International Indonesia] hiu paus di Kaimana tercatat kemunculannya pada tahun 2012. Bagi anda yang masih asing mendengar tentang Hiu Paus (whale shark) adalah ikan terbesar di dunia yang mengonsumsi plankton dan ikan-ikan kecil sebagai makanannya. Diberi nama Hiu Paus karena ukurannya yang besar seperti paus dan kebiasaannya menyaring makanan. Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu paus dikategorikan ke dalam hewan yang rentan punah (vulnerable)<ref>{{Cite web|url=https://darilaut.id/orca/hiu-paus/populasi-menurun-ingatan-untuk-hari-hiu-paus-internasional-tahun-ini|title=Populasi Menurun, Ingatan untuk Hari Hiu Paus Internasional Tahun Ini|date=2019-08-30|website=Dari Laut|language=id-ID|access-date=2020-03-14}}</ref>. Hiu paus dapat dijumpai di perairan laut tropis dan perairan beriklim hangat. Diperkirakan Hiu Paus muda berukuran antara 60 cm hingga 3 meter, menetap di perairan sangat dalam di sebabkan mereka sadar terhadap ancaman predator. Pada saat badannya cukup besar untuk menakuti predator potensial, mereka muncul dari kedalaman ke perairan dangkal untuk mencari makan berupa ikan kecil, plankton dan vertebrata kecil lainnya.▼
|image = Pulau Triton.jpg
|caption =
|lokasi = [[Kabupaten Kaimana]], [[Papua Barat]]
|negara = {{flag|Indonesia}}
|pengelola =
|jenis_wisata =
}}
'''Teluk Triton''' adalah sebuah teluk yang terletak di [[Kabupaten Kaimana]], Papua Barat, Indonesia yang terkenal dengan sebutan "Kota Senja Kaimana". Kawasan ini dikenal dengan keindahan bawah air, kekayaan biota, serta warisan budayanya yang bersejarah hal ini yang menyebabkan teluk ini dijuluki "''The Lost Paradise''" oleh para wisatawan.
Teluk ini merupakan potensi objek wisata yang ada di Papua Barat yang tidak kalah indah dengan [[Kabupaten Raja Ampat|Raja Ampat,]] yang sudah lebih dulu menjadi tujuan wisata yang bertaraf internasional. Seperti sebagian besar wisata bahari di Indonesia yang terkenal dengan keindahan dan kekayaan bawah lautnya, Teluk Triton juga menyimpan berbagai macam keindahan dan kekayaan alam yang dapat memukau mata para wisatawan yang berkunjung kesana.
== Hiu paus ==
[[Berkas:Hiu paus.jpg|jmpl|Hiu Paus<ref>https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190626212857-199-406780/pola-pergerakan-hiu-paus-di-indonesia-terungkap cnnindonesia/AbrahanSianipar</ref>]]
▲Perairan Teluk Triton juga
Pada kawasan teluk ini juga terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang di mana 16 dari mereka meruapakan jenis baru.<ref>{{Cite web|url=https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/papua-barat/teluk-triton-keindahan-surga-bawah-laut-papua-barat.html|title=Teluk Triton Keindahan Surga Bawah Laut Papua Barat - Papua Barat|website=ksmtour.com|language=id|access-date=2020-03-14}}</ref> Serta terdapat sekitar 27 jenis udang lobster dan penyu hijau.
==Lukisan cadas==
Didekat Kampung [[Lobo, Kaimana, Kaimana|Lobo]] di Teluk Triton terdapat beberapa lukisan cadas manusia purba di situs Ganggasa dan Irisjawe.<ref name="Kebudayaan 2015">{{cite web | last=Kebudayaan | first=Direktorat Pelindungan | title=Lukisan di Tebing Kaimana | website=Direktorat Pelindungan Kebudayaan | date=2015-04-24 | url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/lukisan-dinding-di-tebing-kaimana/ | access-date=2023-02-03}}</ref> Sedangkan dalam ekspedisi Lengguru pada tahun 2010 oleh peneliti Djami, Gonthier, Simanjutak dan Budiman diketemukanlah lebih banyak lukisan lagi di Teluk Triton.<ref name="Djami 2017 pp. 43–80">{{cite journal | last=Djami | first=Erlin Novita Idje| title=SITUS SENI CADAS SEBAGAI ASET BUDAYA DAN PEMBANGUNAN PARIWISATA (Studi pengembangan situs seni cadas di kawasan Teluk Bicari dan Selat Maimai, Kabupaten Kaimana, Papua Barat) | journal=Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat | volume=3 | issue=2 | date=2017-06-03 | issn=2580-9237 | doi=10.24832/papua.v3i2.82 | pages=43–80 | url=https://jurnalarkeologipapua.kemdikbud.go.id/index.php/jpap/article/view/82 | access-date=2023-02-03}}</ref><ref name="Gonthier et al. 2013 pp. 54–57">{{cite magazine |last1=Gonthier |first1= É. |last2=Budiman |first2= B.|last3=Idje Djami |first3= É.D.|last4=Simanjutak |first4= H.T.|date= 2013 |title=Art pariétal dans la baie de Triton, sud-ouest de la Papua-Barat |url=https://amis-museum.fr/wp-content/uploads/2018/08/samnhn_publication-trimestrielle_201312_256.pdf |magazine= Revue Les Amis du Muséum national d’Histoire naturelle| location=Paris |publisher=Muséum national d’Histoire naturelle |access-date=2023-02-03}}</ref>
==Referensi==
{{reflist}}
{{Laut Indonesia}}
[[Kategori:Teluk]]
[[Kategori:Kabupaten Kaimana]]
|