Zikir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Allah}}
'''Zikir'''<ref
عن جَابِر بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ: الْحَمْدُ لِلَّهِ ))
Dari Jabir bin Abdullah berkata, “Saya mendengar rasulullah {{saw}} bersabda: “Dzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Illallahu dan doa yang paling utama adalah Al-hamdu Lillah.” (HR. Tirmidzi no. 3305, Ibnu Majah no. 3790, Ibnu Hibban, dan al-Hakim. Al-Hakim menshahihkannya, sedangkan syaikh Al-Albani menghasankannya dalam Shahih Sunan Tirmidzi no. 2692).</ref> Seseorang yang melakukan zikir disebut ''dzaakir'' (ذاكر).
Baris 7:
== Etimologi ==
Secara bahasa zikir memiliki arti "menyebut", "mengingat" atau "[[doa|berdoa]]", kata zikir juga berarti memori, pengajian. Dalam bahasa agama Islam zikir sering didefinisikan dengan menyebut atau mengingat Allah dengan lisan melalui kalimat-kalimat ''thayyibah''.
== Manfaat Zikir ==
Zikir diibaratkan sebagai benteng dari perilaku-perilaku buruk seseorang. Jika seseorang hendak tergerak hatinya untuk melakukan keburukan, zikirlah yang akan menyadarkan jiwa seseorang, mengingatkan bahwa apa yang akan dilakukan tersebut adalah hal yang salah.
Secara fisik zikir juga akan memberi manfaat kesehatan. Jiwa yang tenang akan membuat tekanan darah stabil dan emosi yang terkontrol. Pancaran wajah para ahli zikir juga terlihat lebih cerah ketimbang mereka yang tidak suka berzikir.<ref>{{Cite web|last=admin|date=2022-03-17|title=Macam Macam Zikir dan Pengertiannya - Terbaru Online|url=https://www.terbaru.co.id/macam-macam-zikir-dan-pengertiannya/|language=en-US|access-date=2023-01-13}}</ref>
== Jenis zikir ==
Baris 23 ⟶ 28:
== Teknis berzikir ==
[[Berkas:
Teknis berzikir dengan tasbih yang dilakukan oleh [[Nabi]] [[Muhammad]] adalah menghitung dengan jari kanan atau ruas-ruas jari kanan,<ref name="Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583."
يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَينَ، عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ، وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ، وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.” (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).</ref><ref>Dari [[Abdullah bin Amr bin Ash]], dia menceritakan,
Baris 38 ⟶ 43:
=== Berzikir setelah salat ===
* '''Salat sunnah'''
** [[Istighfar]] 3 kali: ''Astaghfirullah
** ''Allahumma antas
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ»
Rasulullah {{saw}} setiap selesai shalat, dia membaca istighfar 3 kali, kemudian membaca,
Baris 46 ⟶ 51:
* '''Salat wajib (''fardhu'')'''
** Istighfar 3 kali: ''Astaghfirullah
** ''
** [[Tasbih]] 33 kali ''Subhanallah'' (سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ),
** [[Tahmid]] 33 kali ''Alhamdulillah'' (ٱلْحَمْدُ لِلَّٰهِ),
** [[Takbir]] 33 kali ''Allahu-akbar'' (ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ),
** ''
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللَّهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتْلِكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang siapa yang bertasbih sebanyak 33x, bertahmid sebanyak 33x, dan bertakbir sebanyak 33x setelah melaksanakan shalat fardhu sehingga berjumlah 99, kemudian menggenapkannya untuk yang keseratus dengan ucapan laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku walalhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in qodiir, maka kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim no. 597).</ref><ref>Rasulullah {{saw}} bersabda,
أفلا أعلمكم شيئا تدركون به من سبقكم وتسبقون به من بعدكم ولا يكون أحد أفضل منكم إلا من صنع مثل ما صنعتم قالوا بلى يا رسول الله قال تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثا وثلاثين
“Maukah kalian saya ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian, dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian, serta tidak ada seorang pun yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang kalian lakukan?” Mereka (para orang miskin) menjawab: “Tentu, ya rasulullah”. Rasulullah {{saw}} kemudian menjelaskan: “Kalian bertasbih, dan bertahmid, dan bertakbir setiap selesai shalat sebanyak 33x.” (HR. Bukhari no. 843 dan HR. Muslim no. 595).</ref>
** Membaca [[
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةِ إِلاَّ أَنْ يَمُوْتَ
“Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai menunaikan shalat fardhu (wajib), maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (Sahih; H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410).</ref>
Baris 64 ⟶ 69:
* '''Salat Maghrib dan Subuh'''
** ''
* '''Salat Subuh'''
** ''Allahumma inni as-aluka ‘ilman
=== Bertasbih, bertahmid dan bertakbir dengan jumlah lain ===
Baris 156 ⟶ 161:
== Pranala luar ==
* [http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/05/20/116506-sebuah-cara-untuk-menenangkan-hati Sebuah Cara Untuk Menenangkan Hati di Republika.co.id]
{{Authority control}}
[[Kategori:
|