Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(88 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|tokoh Al-Qur'an|tokoh ini dalam sudut pandang Yahudi dan Kristen|Abraham|surah Al-Quran|Surah Ibrahim}}
{{untuk|Surah|Surah Ibrahim}}
{{disambiginfo}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = [[Nabi]] dan [[Rasul]]
| name = {{large|Ibrahim}}Ibrāhīm<br />{{lang|ar|{{nobold|إبراهيم}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|אַבְרָהָם}}}}<br/>[[Abraham]]
| honorific_suffix = [[Alaihis Salam|'alaihissalam]]
| native_name =
| native_name_lang =
| residence = * {{hlist|[[Iraq]]|[[Syam]]}}
* [[Syam]]
| other_names = [[Abraham]]
| image = Ibrahim (Abraham)1.png
| image_size =
| alt =
| caption = Kaligrafi Ibrahim '''alaihis-salam'' (keselamatan atasnya)
| title = * {{hlist|[[Nabi dan RasulUlulazmi]]|''Khalilullah'' (kesayangan Allah)|''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham)}}
* ''[[Ulul Azmi]]''
* ''[[Alaihis Salam|'alaihis-salam]]'' (keselamatan atasnya)
* ''Khalilullah'' (kesayangan Allah)
* ''Avraham Avinu'' (bapak kami Abraham)
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place = [[Ur Kasdim|Ur, IraqIrak]]
| disappeared_date =
| disappeared_place =
| disappeared_status =
| death_date =
| death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]], [[Palestina]]
| death_cause =
| resting_place = [[Masjid Ibrahimi]], [[Hebron]]
Baris 35 ⟶ 30:
| influences =
| influenced =
| predecessor = [[Saleh]]
| successor = [[Lut]]
[[Ismail]]
[[Ishaq]]
| opponents =
| spouse = * [[Sarah]]
* [[Hajar]]
* [[Ketura]]
| children = *{{unbulleted list
|[[Ismail]]
* |[[Ishaq]]
* |[[Zimran]]
* |[[Yoksan]]
* |[[Medan bin Abraham|Medan]]
* |[[Midian]] (Madyan)
* |[[Isybak]]
* |[[Suah]]
}}
| parents =
| father = [[AzarTerah]]
| relatives = *{{unbulleted list
|[[Nahor bin Terah|Nahor]] (saudara)
* |[[Haran]] (saudara)
* |[[Luth]] (keponakan)
}}
| module =
| module2 =
Baris 60 ⟶ 61:
}}
{{Ibrahim}}
{{Nabi Islam}}
'''Ibrahim''' ({{lang-ar|إبراهيم|Ibrāhīm}}), disebut '''[[Abraham]]''' dalam Yahudi dan Kristen, adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]], [[Alkitab]], dan [[Tanakh]], dihormati dan menjadi sosok teladan dalam agama [[Islam]], [[Kristen]], dan [[Yahudi]]. Ketiga agama tersebut yang memiliki keterikatan dengan sosok Ibrahim kerap disebut dengan [[agama Abrahamik]].
'''Ibrahim''' ({{lang-ar|إِبْرَاهِيْم|Ibrāhīm}}, {{lang-he|אַבְרָהָם|Avraham}}, {{lang-gr|Αβραάμ|}}, {{lang-aii|ܐܒܪܗܡ}}, [[bahasa Ge'ez|Ge'ez]]: አብርሃም;) adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]] yang merupakan seorang ''[[nabi]]'' yang ke-6<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> sekaligus ''[[rasul]]'' yang ke-4<ref>[[Nabi dan rasul dalam Islam|Sesuai urutan 25 nabi dan rasul]]</ref> serta merangkap dengan kedudukan sebagai ''[[Ululazmi|ulul azmi]]'' yang ke-2<ref>[[Ululazmi|Sesuai urutan 5 ulul azmi]]</ref> pada [[Islam]].
 
Islam memandang Ibrahim sebagai salah satu nabi dan rasul dan termasuk dalam kelompok ''[[ulul azmi]]''. Bersama putranya, [[Ismail]], Ibrahim dikenal sebagai peninggi pondasi [[Ka'bah]] yang kemudian menjadi kiblat umat Muslim seluruh dunia. Hari raya [[Idul Adha]] juga menjadi pengingat akan peristiwa penyerahan sepenuhnya Ibrahim atas perintah Allah<ref>https://beritaalternatif.com/berdasarkan-alquran/</ref>. Dia juga dikenal dengan gelarnya, ''khalilullah'' (خلیل اللہ; kesayangan Allah). Dalam Al-Qur'an juga ditegaskan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan kesinambungan dari ajaran Ibrahim.
 
Dalam Yahudi, Ibrahim disebut sebagai "bapak kami Abraham" (אברהם אבינו; ''Avraham Avinu'') sebagai penanda bahwa sosoknya berperan sebagai leluhur biologis [[bangsa Yahudi]] dan ayah dari [[agama Yahudi]]. Meski juga termasuk tokoh yang dihormati, peran dan kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak begitu besar bila dibandingkan dalam Islam dan Yahudi dikarenakan Kristen memiliki konsep juru selamat yang menjadi pembeda antara Kristen dan dua agama lain.
 
== Ayat ==
{{quote|"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahimdia menunaikannyamelaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, '"Sesungguhnya Aku akanmenjadikan engkau menjadikanmusebagai imampemimpin bagi seluruh manusia.'" Dia (Ibrahim) berkata, '("Dan saya mohon (juga) dari keturunanku.'anak cucuku?" Allah berfirman, 'Janji-Ku "(iniBenar, tetapi) janji-Ku tidak mengenaiberlaku bagi orang yang-orang zalim.'"|Al-Baqarah (02): 124}}
|{{cite quran|2|124|style=inline}}}}
 
{{quote|"Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak. Engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa dan dari padamu akan berasal raja-raja.'"|{{Alkitab|Kejadian 17: 5-6}}}}
 
{{quote|Dan Kami telah menurunkan Kitab (Alquran) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah di berikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,|
{{cite quran|5|48|style=inline}}}}
 
== Nama ==
===Gabungan kata ab dan rahim===
Omar Hashem menyatakan bahwasanya nama Ibrahim berasal dari dua sukugabungan kata, yaitu ''ib/ab'' (إب) dan ''rahim'' (راهيم). Jika disatukan maka nama itu memiliki arti "ayah yang penyayang."<ref name="At-Taubah 09: 114">At-Taubah (09): 114</ref><ref>"Muhammad Sang Nabi" - Penelusuran Sejarah Nabi Muhammad Secara Detail, karya Omar Hashem, Bab 1. Kondisi Geografis - Kafilah Nabi Ibrahim, Hal.9.</ref> Dalam Alkitab dijelaskan bahwa nama asli Ibrahim (Abraham) adalah Abram, kemudian diubah menjadi Abraham yang bermakna "bapak sejumlah bangsa besar."<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 5}}</ref>
===Versi Non-muslim===
Dalam Alkitab dijelaskan bahwa nama asli Ibrahim (Abraham) adalah Abram, kemudian diubah menjadi Abraham yang bermakna "bapak sejumlah bangsa besar."<ref>{{Alkitab|Kejadian 17: 5}}</ref>
===Gabungan kata abramu dan hum===
Dalam bahasa arab terdapat kata kerja ''abrama'' (أبرم) yang berarti dia telah mengikat/mengesahkan, serta kata ''hum'' (هم) yang berarti mereka, sehingga bila digabungkan akan membentuk kata ''Abramahum'' yang berarti dia telah mengikat/menyatukan mereka(anak cucu keturunannya), karena Ibrahim merupakan sumber dari [[Agama Abrahamik]] modern.
Abrama berubah menjadi Abramahum kemudian disingkat menjadi Abrahum dan dipermudah pengucapannya menjadi Ibrahum dan disesuaikan lagi menjadi Ibrahim (إبرهم) huruf [[Alif]] dan [[Ya]] merupakan huruf tambahan untuk memudahkan pelafalan.
 
== Kisah ==
Nama Ibrahim disebutkan 69 kali dalam Al-Qur'an,{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Ibrahim disebutkan 69 kali dalam 25 surah, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
{{colbegin|colwidth=25em}}
# Al-Baqarah (02): 124, 125 {{small|(2 kali)}}, 126, 127, 130, 132, 133, 135, 136, 140, 258 {{small|(3 kali)}}, 260
Baris 103 ⟶ 115:
# Al-A'la (87): 19
{{colend}}
}} sedangkan kisahnya tertuang dalam beberapa surah dalam Al-Qur'an, yakni Al-Baqarah (02): 258, 260, Al-An'am (06): 75-83, Ibrahim (14): 35-41, Maryam (19): 41-48, Al-Anbiya' (21): 51-70, Asy-Syu'ara' (26): 69-83, Al-Ankabut (29): 16-27, dan Ash-Shaffat (37): 83-98. Ibrahim juga merupakan salah satu tokoh yang namanya dijadikan nama surah dalam Al-Qur'an, yakni pada surah keempat belas. Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisah Ibrahim awalnya disebut Abram, kemudian namanya diubah menjadi Abraham saat perjanjian sunat, dan kisahnya termuat pada [[Kitab Kejadian]] pasal 11-25.
 
Sebagaimana para rasul lain dalam Al-Qur'an, kisah Ibrahim juga sangat menekankan pesan akan keesaan Allah, tercermin dari dialognya pada penguasa dan kaumnya. Di sisi lain, Tanakh dan Alkitab lebih menekankan pada rincian kronologis cerita. Perjanjian Allah dengan Ibrahim terkait bangsa-bangsa dan tanah terjanji juga menjadi titik pusat perhatian umat Yahudi, sedangkan peran Ibrahim sebagai rasul yang mendakwahkan keesaan Allah tidak begitu terlihat dalam Alkitab dan Tanakh bila dibandingkan dalam Al-Qur'an.
Baris 124 ⟶ 136:
Untuk ibu Ibrahim, ada juga beberapa pendapat. Al-Hafidz Ibnu Asakir meriwayatkan bahwasanya ibu kandung Ibrahim bernama Amilah. Sementara menurut al-Kalbiy, ibu kandung nabi Ibrahim bernama Buna binti Karbeta bin Kartsi yang masih keturunan Arpakhsad bin Sem bin Nuh.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=187}}
 
Ibnu Asakir meriwayatkan dalam kitab ''at-Tarikh'' dari Ishaq bin Basyar al-Kahiliy'' bahwasanya Nabi Ibrahim dijuluki sebagai "Abu adh-Dhaifan."{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=187}}
 
=== Kehidupan awal ===
Ibrahim lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai pembuat patung yang biasanya dijadikan sesembahan. Terkait tempat kelahirannya, pendapat paling masyhur menyatakan bahwa Ibrahim lahir di [[Babilonia]] di kota [[Ur Kasdim]]. Ada juga yang berpendapat bahwa dia lahir di sebuah dataran rendah di Damaskus.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=188}} Sangat mungkin kepercayaan yang dianut masyarakat kala itu adalah [[Agama Mesopotamia kuno]] yang menyembah banyak dewa dan dewi.<ref name="Brit, AMR">{{cite encyclopedia |author=Jacobsen, Thorkild |title=Mesopotamian religion |encyclopedia=Encyclopædia Britannica |url=https://www.britannica.com/topic/Mesopotamian-religion}}</ref> Pendapat lain menyebutkan bahwa kaum Ibrahim merupakan pemuja benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang,<ref>at-Tawassul wa al-Wasilah (2/22)</ref> dan patung-patung yang digunakan untuk ritual merupakan perlambang dari benda-benda langit tersebut, sebagaimana berhala-berhala yang disembah kaum Nuh adalah perlambang dari orang-orang shaleh yang telah meninggal.
 
Dalam kronik ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa Ibrahim lahir pada masa kekuasaan seorang penguasa zalim bernama [[NamrudzNamrud]] (Nimrod). Disebutkan bahwa NamrudzNamrud melihat pertanda melalui bintang-bintang bahwa akan ada seorang anak laki-laki yang lahir yang akan menghancurkan kekuasaannya. Setelah berdiskusi dengan para penasihatnya, dikeluarkanlah maklumat bahwa setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Saat mendekati waktu kelahiran, ibu Ibrahim kemudian pergi ke luar kota dan melahirkan di sebuah gua. Ibu Ibrahim kemudian meninggalkannya di sana dengan berat hati dan Ibrahim yang masih bayi diasuh oleh Malaikat Jibril. Di sana, Ibrahim tumbuh dengan sangat cepat, bahkan bisa berjalan dan bicara saat baru berusia dua puluh hari.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=186-189}} Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an maupun Alkitab.
 
=== Empat ekor burung ===
Baris 138 ⟶ 150:
Ibrahim awalnya berdakwah kepada ayahnya. Dengan lembut dia menegaskan agar ayahnya meninggalkan sesembahan lamanya yang tidak dapat mendengar, melihat, dan memberi pertolongan sedikitpun. Ibrahim juga menyatakan bahwa dia telah mendapat sebagian ilmu (wahyu) yang tidak dimiliki ayahnya, sehingga Ibrahim meminta agar ayahnya mau menurutinya. Meski demikian, ayahnya menolak ajakan Ibrahim, bahkan mengancam akan merajamnya, dan menyuruh Ibrahim meninggalkannya. Ibrahim kemudian menjauhkan diri dari ayahnya sembari memintakan ampun ayahnya kepada Allah.<ref>Maryam (19): 41-48</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=190-191}}
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa permintaan ampun Ibrahim pada ayahnya hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya pada ayahnya. Namun setelah jelas bahwa ayahnya adalah musuh Allah, Ibrahim berlepas diri darinya.<ref> name="At-Taubah (09): 114<"/ref>
 
Ibrahim juga berdakwah pada kaumnya. Sebagaimana seruan para rasul yang lain, Ibrahim menyeru kaumnya untuk bertakwa kepada Allah, mengesakan-Nya, dan meninggalkan sesembahan lain. Ibrahim juga menegaskan bahwa sesembahan mereka tidak mampu memberi rezeki pada penyembahnya.<ref>Al-Ankabut (29): 16-17</ref> Kaumnya menyatakan bahwa mereka melakukan penyembahan ini lantaran telah menjadi tradisi sejak leluhur mereka.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 74</ref> Ibrahim kemudian bertekad untuk melakukan tipu daya pada berhala-berhala sembahan kaumnya saat mereka pergi.<ref>Al-Anbiya' (21): 57</ref> Sebagian berpendapat bahwa Ibrahim hanya mengatakan tekadnya dalam hati. Ada yang berpendapat bahwa Ibrahim mengatakannya secara lisan dan itu didengar sebagian kaumnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=199}}
 
Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa pada suatu hari, ada seorang wanita tua yang hendak membeli berhala dari Ibrahim karena berhala miliknya dicuri saat dia sedang mandi. Ibrahim kemudian menyatakan bahwa patung sesembahan tersebut bukanlah tuhan karena dia bisa dicuri seperti itu. Wanita tersebut kemudian tersadar dan kemudian ikut membantu dakwah Ibrahim, sehingga banyak orang yang akhirnya mengikuti ajaran Ibrahim. NamrudzNamrud mendengar mengenai wanita tersebut dan memanggilnya ke hadapannya, memarahi wanita itu lantaran dia menyembah tuhan lain selain dirinya, tetapi wanita tersebut membalas bahwa NamrudzNamrud seorang pendusta. Wanita tersebut kemudian dibunuh.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=196-197}}
 
=== Menghancurkan berhala ===
Baris 153 ⟶ 165:
Mendengar jawaban kaumnya, Ibrahim segera membalikkan keadaan,{{quote|"Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"|Al-Anbiya' (21): 66-67}}
 
Kaumnya marah setelah mendengar bantahan Ibrahim. Para penduduk tidak bisa menang debat dengan Ibrahim, sehingga mereka mengalihkan permasalahan dan menggunakan kekuatan untuk membungkam Ibrahim dengan cara berusaha dilemparkan ke dalam api.<ref>Al-Anbiya' (21): 68</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=202}} Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa sebelum dilemparkan ke api, Ibrahim dipenjara selama setahun tanpa makan dan minum. Pada masa itu, Allah kemudian mengutus malaikat untuk memberi Ibrahim makan dan minum sehingga dia tetap hidup. Kemudian diusulkan kepada NamrudzNamrud bahwa Ibrahim harus dibakar hidup-hidup di hadapan khalayak agar para penduduk dapat terus mempercayai NamrudzNamrud.{{sfn|Ginzberg|1909|pp=198-199}}
 
=== Perapian ===
Baris 163 ⟶ 175:
 
=== Perdebatan ===
Al-Qur'an mengisahkan mengenai perdebatan mengenai Tuhan antara Ibrahim dengan orang kafir, yang biasanya ditafsirkan sebagai NamrudzNamrud. Ibrahim mengatakan, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan." Orang tersebut membalas, "Aku juga bisa menghidupkan dan mematikan." Maksud dari jawabannya adalah dia membunuh seseorang dan memberikan ampunan kepada orang lain.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=207-208}}
 
Ibrahim kemudian melanjutkan, "Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat." Maka orang tersebut kebingungan dan tidak dapat menjawab balik Ibrahim.<ref>Al-Baqarah (02): 258</ref> As-Suddi menjelaskan bahwa perdebatan ini terjadi setelah peristiwa pembakaran Ibrahim.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=207-208}}
 
Disebutkan bahwa NamrudzNamrud biasanya memiliki jatah makanan yang dibagikan kepada penduduk. Namun Ibrahim tidak mendapat jatah lantaran perdebatannya dengan NamrudzNamrud. Untuk menenangkan keluarganya, dia mengisi kantongnya dengan pasir. Saat dia pulang dan tidur, istrinya, Sarah, membuka kantong tersebut yang ternyata telah menjadi bahan makanan. Sarah lantas mengolahnya menjadi hidangan lezat. Saat Ibrahim menanyakan asal makanan tersebut, Sarah menjawab bahwa ini berasal dari kantong yang dibawa Ibrahim. Ibrahim menyadari bahwa itu merupakan rezeki yang dikaruniakan Allah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=209}}
 
=== Haran ===
Baris 177 ⟶ 189:
Banyak literatur Islam yang menyebutkan bahwa kisah Ibrahim dalam Al-An'am adalah upaya Ibrahim mencari Tuhan semasa belia. Namun Ibnu Katsir membantah pendapat tersebut dan menyatakan bahwa itu sebenarnya adalah nasihat Ibrahim kepada penduduk Haran.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=194-195}} Ibrahim menggunakan bahasa sindiran sebagaimana saat dia bertanya pada berhala alasan mereka tidak memakan sesajian atau saat menyuruh kaumnya untuk bertanya pada satu-satunya berhala yang masih utuh mengenai rusaknya berhala-berhala yang lain yang ada di kuil.
 
Alkitab menyebutkan bahwa Terah (Azar) meninggal di Haran pada usia 205 tahun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 32}}</ref> Ayah Ibrahim meninggal dalam keadaan masih tidak mengimani ajaran Ibrahim. Setelahnya, Ibrahim melanjutkan perjalanan dan tiba ke Syam.
 
=== Mesir ===
Baris 187 ⟶ 199:
 
=== Perpisahan dan perang ===
Dalam sumber Alkitab dijelaskan bahwa setelah kembali ke Syam, terjadi perselisihan antara para penggembelapenggembala yang bekerja untuk Ibrahim dengan yang bekerja untuk Luth. Hal ini lantaran tempat kediaman mereka tidak cukup luas untuk mereka berdua yang memiliki harta dan hewan ternak melimpah. Luth kemudian memilih pindah ke kota-kota di kawasan [[lembah Yordania]] dan berkemah di dekat [[Sodom]]. Ibrahim sendiri kemudian pindah di dekat [[Hebron]]. Beberapa tafsiran Alkitab menyebutkan bahwa dalam memilih tempat baru, Luth dipandang lebih mementingkan keuntungan pribadi. Hal ini karena dia memilih menetap di dekat Sodom hanya karena daerah tersebut adalah tempat yang subur, tanpa mempedulikan penduduknya yang suka berbuat jahat.<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 1-16}}</ref> Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai perpisahan Ibrahim dan Luth, tetapi disebutkan bahwa Allah memang mengutus Luth pada kaum Sodom untuk berdakwah.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 161-162</ref>
 
Sumber Alkitab juga menyebutkan bahwa kawasan lembah Yordania kemudian memberontak melawan pemerintahan [[Elam]] yang saat itu dipimpin Raja Kedorlaomer. Pasukan Elam kemudian menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang, termasuk Luth dan keluarganya. Kejadian ini dikenal dengan [[Pertempuran Siddim]]. Ibrahim yang mengetahui kejadian tersebut kemudian menghimpun 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, mengalahkan mereka di daerah Hoba yang terletak di sebelah utara Damaskus, dan kemudian berhasil membebaskan Luth.<ref>{{Alkitab|Kejadian 14: 1-16}}</ref> Kisah ini tidak terdapat dalam Al-Qur'an.
Baris 198 ⟶ 210:
Terkait asal-usulnya, beberapa sumber Islam dan Yahudi menyebutkan bahwa Hajar adalah seorang putri. [[Midras]] [[Bereshith Rabba]] dan sebagian literatur Muslim menyebutkan bahwa Hajar adalah anak perempuan dari raja yang berusaha mengambil Sarah sebagai istri atau selirnya saat di Mesir.<ref>{{cite web |url=http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=53&letter=H |title=Jewish Encyclopedia, ''Hagar'' |publisher=Jewishencyclopedia.com |accessdate=2014-05-12}}</ref><ref name = Aishah>{{cite journal |author='Aishah 'Abd al-Rahman, Anthony Calderbank |title=Islam and the New Woman/ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺠﺪﻳﺪﺓ |journal=Alif: Journal of Comparative Poetics |issue=19 |page=200 |year=1999}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa dia adalah anak perempuan dari seorang raja yang masih keturunan [[Shaleh|Nabi Shaleh]]. Ayah Hajar kalah dalam peperangan dan raja yang menang perang (yang mengambil Sarah di kemudian hari) kemudian menjadikan Hajar tawanan dan pelayan di istananya.<ref name = Fatani>{{Cite book |last=Fatani |first=Afnan H. |contribution=Hajar |year=2006 |title=The Qur'an: an encyclopedia|editor-last=Leaman|editor-first=Oliver |pages=234–36 |place=London |publisher=Routeledge}}</ref> Al-Qur'an sendiri tidak memberikan keterangan mengenai perselisihan antara Sarah dan Hajar atau mengenai asal-usul Hajar.
 
Dalam sebuah riwayat hadits diterangkan bahwa Ibrahim mendapat perintah untuk mengungsikan Hajar dan Ismail dari Syam dan menempatkan mereka di tengah padang pasir tak berpenghuni. Saat Ibrahim beranjak pergi, Hajar membuntutinya dan bertanya, "Wahai Ibrahim, engkau hendak ke mana? Apakah kamu akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang manusia dan tidak ada suatu tanamanpun ini?" Namun Ibrahim tetap tidak menjawab meski Hajar bertanya berkali-kali. Setelahnya, Hajar mengganti pertanyaannya, "Apakah Allah yang memerintahkanmu melakukan semuanya ini?" Barulah Ibrahim memberi jawaban, "Iya." Hajar kemudian membalas, "Jika demikian, Allah tidak akan menelantarkan kami."<ref>HR. Al-Bukhari (3364)</ref> Allah kemudian memunculkan [[Zamzam|mata air zamzam]] di tempat Hajar dan Ismail berdiam, kemudian beberapa bangsa Arab dari suku Jurhum datang dan ikut mendiami tempat tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=219-224}}
 
Pada umumnya, sumber-sumber Islam dari hadits dan tafsiran para ulama sepakat bahwa Hajar dan Ismail diungsikan saat Ismail masih kecil dan menyusu. Terkait peristiwa tersebut dalam sumber Alkitab, diperkirakan Ismail diungsikan pada sekitar usia enam belas tahun. Disebutkan bahwa Ismail lahir saat Ibrahim berusia 86 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 16: 16}}</ref> dan Ishaq lahir saat Ibrahim berusia 100 tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 5}}</ref> sehingga keduanya terpaut sekitar empat belas tahun. Hajar dan Ismail kemudian pergi dari Syam saat Ishaq sudah tumbuh sampai usia disapih dan disebutkan bahwa Hajar menggendong perbekalan berikut Ismail di bahunya sampai padang gurun.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 14}}</ref> Saat kehabisan air, Hajar digambarkan membuang anaknya di semak-semak sambil menangis karena tidak tahan melihat Ismail mati. Saat pandangan Hajar dibukakan Allah, dia melihat sumur dan langsung memenuhi wadahnya dengan air sumur tersebut, kemudian meminumkannya pada Ismail.<ref>{{Alkitab|Kejadian 21: 15-19}}</ref>
Baris 205 ⟶ 217:
Dalam surah Ash-Shaffat disebutkan bahwa dalam mimpi, Ibrahim melihat dirinya menyembelih putranya dan hal ini ditafsirkan sebagai wahyu. Dia berdiskusi dengan putranya dan memintanya memikirkan masalah tersebut. Anaknya menjawab, "Wahai bapakku, kerjakanlah yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." Maka keduanya kemudian melaksanakan mimpi tersebut. Saat Ibrahim membaringkan putranya tersebut dan siap menyembelihnya, ada sebuah suara menyeru, "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu." Kemudian putranya tersebut diganti dengan hewan sembelihan yang besar.<ref>Ash-Shaffat (37): 101-107</ref>
 
Terdapat perbedaan pendapat mengenai identitas anak Ibrahim yang disembelih. Sebagian ulama menyatakan bahwa dia adalah Ismail, sedangkan ulama yang lain berpendapat Ishaq. Al-Qur'an sendiri tidak menyebutkan nama anak tersebut secara tersurat. Umat Yahudi dan Kristen secara umum memandang bahwa putra Ibrahim yang disembelih adalah Ishaq. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Allah memerintahkan Ishaq yang disebut "anakmu yang tunggal itu" untuk dikorbankan di tempat bernama [[Gunung Moria]]. Namun saat hendak disembelih, malaikat mencegahnya dan diganti dengan seekor domba jantan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 22: 1-19}}</ref>
 
Jika memang disebutkan "anakmu yang tunggal itu" maka seharusnya yang disembelih adalah Ismail karena Ismail merupakan anak pertama Ibrahim dan Ibrahim belum menerima kabar kelahiran Ishak. Maka akan menjadi masuk akal jika anak tunggal yang dimaksud adalah Ismail karena Ismail adalah satu-satunya anak Ibrahim sebelum akhirnya Ibrahim mendapatkan Ishak. Tetapi menurut terjemahan Alkitab, disebutkan kalau "anakmu yang tunggal itu" adalah Ishak.
 
Meski begitu perbedaan pendapat mengenai sosok yang akan disembelih tidak terlalu penting karena ada pelajaran dibalik kisah penyembelihan itu yang mana pada akhirnya menjadi cikal bakal peribadatan dalam tradisi Islam dan Yahudi yang disebut Kurban (Qurban).<ref>{{Alkitab|Kejadian 22: 1-19}}</ref>
 
=== Tamu Ibrahim ===
Baris 212 ⟶ 228:
Dalam versi Alkitab disebutkan bahwa saat Ibrahim sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Ibrahim bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Ibrahim kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Ibrahim dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sarah tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sarah tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sarah kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref>
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa setelah rasa takut Ibrahim hilang, dia kemudian melakukan tanya jawab mengenai nasib kaum Luth pada para tamu tersebut.<ref>Hud (11): 74</ref> Alkitab menjabarkan tanya jawab tersebut bahwa saat para tamu tersebut beranjak pergi hendak menghancurkan kaum Sodom, Ibrahim menyela dan bertanya, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Tuhan (melalui para malaikat itu) menjawab bahwa Dia tidak akan menghancurkan kota tersebut jika ada lima puluh orang benar. Ibrahim melanjutkan pertanyaannya sampai hitungan bila ada sepuluh orang benar di sana. Tuhan menjawab bahwa kota tersebut tidak dihancurkan jika masih ada sepuluh orang benar.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 16-33}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, Ibrahim mengkhawatirkan nasib Luth yang juga ada di kota tersebut. Para malaikat tersebut menyatakan bahwa Luth akan diselamatkan.<ref>Al-Ankabut (29): 32</ref> Tanya jawab antara Ibrahim dan para malaikat menggambarkan bahwa Ibrahim tidak tega bahwa kaum Sodom akan dihancurkan dan Al-Qur'an menyebut Ibrahim sebagai pribadi yang penyantun dan lembut hati. Meski demikian, para malaikat kemudian meminta menghentikan tanya jawab tersebut lantaran kaum Sodom sudah mendapat ketetapan Tuhan dan mereka akan ditimpa azab yang tidak dapat ditolak.<ref>Hud (11): 75-76</ref>
Baris 225 ⟶ 241:
 
=== Kejadian lain ===
[[Berkas:Abraham tomb.JPG|jmpl|kiri|[[Tugu|Tugu makam]] Ibrahim di kompleks Masjid Ibrahimi, Hebron]]
Alkitab menjelaskan beberapa bagian kehidupan Ibrahim yang tidak terdapat dalam Al-Qur'an. Saat tinggal di Palestina, Sarah diambil seorang raja di kawasan tersebut, [[Abimelekh (raja Gerar)|Abimelekh]], untuk dijadikan istri atau selir lantaran Abimelekh mengira dia belum menikah. Ibrahim sendiri menyatakan bahwa Sarah adalah saudarinya karena takut dibunuh. Namun Allah memperingatkan Abimelekh lewat mimpi bahwa Sarah adalah istri orang. Abimelekh kemudian memanggil Ibrahim dan menegurnya karena tidak mengatakan yang sebenarnya, tetapi Ibrahim berdalih bahwa Sarah memang saudarinya seayah tapi berbeda ibu. Abimelekh kemudian mengembalikan Sarah dan memberikan Ibrahim banyak hewan ternak dan budak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 20: 1-18}}</ref> Dalam kronologi Alkitab, kejadian ini berlangsung setelah kehancuran Sodom dan sebelum Sarah melahirkan Ishaq.
 
Sarah wafat pada usia 127 tahun dan Ibrahim memakamkannya di tempat bernama Gua Makhpela di Hebron. Ibrahim membeli gua itu dari salah seorang Bani Het bernama Efron bin Zohar seharga empat ratus syikal perak.<ref>{{Alkitab|Kejadian 23: 1-20}}</ref>

Setelah SetelahnyaSarah wafat, Ibrahim mengambil istri atau selir bernama Ketura dan mereka memiliki enam orang putra: [[Zimran]], [[Yoksan]], [[Medan bin Abraham|Medan]], [[Midian]] (Madyan), [[Isybak]], dan [[Suah]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 1-2}}</ref> Sebagian pendapat menyatakan bahwa Ketura adalah orang yang sama dengan Hajar.
 
Demi mencarikan istri untuk Ishaq, Ibrahim memerintahkan kepala pelayannya untuk pergi ke tanah kelahiran Ibrahim di Iraq agar mencarikan gadis dari keluarga Ibrahim di sana. Pelayan Ibrahim tersebut kemudian pergi ke kediaman keluarga Ibrahim dan meminangkan [[Ribka]] (Rifqah, Rafiqah) untuk Ishaq. Ribka adalah putri Betuel bin Nahor. Nahor sendiri adalah saudara Ibrahim, sehingga Ribka adalah anak dari sepupunya Ishaq secara silsilah. Ribka dan keluarga besarnya menerima pinangan tersebut dan akhirnya dia ikut ke Palestina bersama pelayan Ibrahim dan menikah dengan Ishaq.<ref>{{Alkitab|Kejadian 24: 1-67}}</ref> Saat itu Ishaq berusia empat puluh tahun<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 20}}</ref> dan Ibrahim berusia sekitar 140 tahun.
 
Ibrahim meninggal pada usia 175 tahun dan dia dimakamkan oleh Ismail dan Ishaq di tempat yang sama dengan Sarah.<ref>{{Alkitab|Kejadian 25: 7-9}}</ref> Makam Ibrahim dan Sarah menjadi bagian dari kekuasaan [[khalifah|kekhalifahan]] pada tahun 637 dan setelahnya dibangun masjid di situs tersebut dengan nama [[Masjid Ibrahimi]].<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=ws4uAQAAIAAJ|title=This is Israel: pictorial guide & souvenir|first=Sylvia|last=Mann|date=January 1, 1983|publisher=Palphot Ltd.|via=Google Books}}</ref>
 
== KedudukanSudut pandang ==
Ibrahim menempati kedudukan yang tinggi dalam [[Islam]], [[Yahudi]], dan [[Kristen]]. Tokoh-tokoh terpenting dalam agama-agama ini (seperti Musa, 'Isa (Yesus), dan Muhammad) memiliki keterkaitan silsilah dengan Ibrahim dan ketiga agama tersebut (beserta agama turunannya) juga disebut agama Abrahamik.
 
=== Islam ===
Ibrahim dipandang sebagai salah satu nabi dan rasul ''[[ulul azmi]]'' dan mendapat julukan ''khalilullah'' (خلیل اللہ; kesayangan Allah) <ref>An-Nisa' (04): 125</ref> dan leluhur umat Muslim.<ref name="Al-Hajj 22: 78">Al-Hajj (22): 78</ref> Ibrahim merupakan tokoh manusia yang namanya disebutkan terbanyak kedua dalam Al-Qur'an, yakni sebanyak 69 kali. Disebutkan pula bahwa Ibrahim adalah imam bagi manusia,<ref>Al-Baqarah (02): 124</ref> keluarganya dilebihkan atas segala umat,<ref>Ali 'Imran (03): 33</ref> dan keturunannya dianugerahi kitab dan hikmah.<ref>An-Nisa' (04): 54</ref> Agama Islam yang dibawa Muhammad juga dipandang sebagai kesinambungan dari ajaran Ibrahim.<ref>Al-An'am (06): 161</ref> Ibrahim juga disebut sebagai teladan<ref>An-Nahl (16): 120</ref><ref>Al-Mumtahanah (60): 4-6</ref> dan Nabi Muhammad beserta umat Muslim diperintahkan untuk mengikuti agama Ibrahim yang lurus.<ref name="Al-Hajj 22: 78"/><ref>Al-Baqarah (02): 135</ref><ref>Ali 'Imran (03): 95</ref><ref>An-Nahl (16): 123</ref><ref>Al-Hajj (22): 78</ref> Ditegaskan pula bahwa yang membenci agama Ibrahim adalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri<ref>Al-Baqarah (02): 130</ref> dan orang yang paling dekat dengan Ibrahim adalah orang yang mengikuti ajarannya, Nabi Muhammad, dan orang-orang yang beriman.<ref>Ali 'Imran (03): 68</ref> Namanya juga disandingkan dengan Muhammad dalam [[shalawat]].<ref>HR. Al-Bukhari (3370)</ref><ref>HR. Muslim (406)</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=266}}
 
Ibrahim juga erat kaitannya dengan Ka'bah yang menjadi kiblat umat Islam. Meski beberapa tradisi mencatat Ka'bah sudah dibangun sebelumnya (sebagian pendapat menyatakan pendirinya adalah [[Adam]], sebagian menyatakan para malaikat), Ibrahim berperan sebagai pembangun ulang. Ibrahim juga mengajarkan syariat haji dan rukun Islam kelima ini menjadi ibadah yang sarat kenangan dan keteladanan akan sosok Ibrahim, begitu juga dalam hari raya [[Idul Adha]].<ref name="SUNY">{{cite book |last1=Firestone |first1=Reuven |title=Journeys in Holy Lands: The Evolution of the -Ishmael Legends in Islamic Exegesis |date=1990 |publisher=SUNY Press |page=98 |url=https://books.google.com/?id=O69zjVnjL10C&pg=PA105&dq=Ishmael+sacrifice#v=onepage&q=Ishmael%20sacrifice&f=false|isbn=978-0791403310 }}</ref>
 
=== Yahudi ===
Dalam tradisi Yahudi, Ibrahim disebut ''Avraham Avinu'' (אברהם אבינו), "bapak kami Abraham," menunjukkan kedudukannya sebagai leluhur biologis [[bangsa Yahudi]] dan ayah dari [[agama Yahudi]], juga dipandang sebagai bangsa Yahudi pertama.{{sfn|Levenson|2012|p=3}} Dalam ''Legenda bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi demi Ibrahim.{{sfn|Ginzberg|1909|p=185}} Setelah banjir besar Nuh, Ibrahim adalah satu-satunya di antara orang saleh yang bersumpah tidak pernah meninggalkan Tuhan.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: In the Fiery Furnace}} Dia juga belajar di kediaman Nuh dan Sem mengenai ajaran Tuhan<ref>Samuel, Moses, 1840, ''[[Kitab Orang Jujur|Kitab Yasyar]] [https://holybooks-lichtenbergpress.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/Book-of-Jasher.pdf (Sefer Hayashar) Referred to in Joshua and Second Samuel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201025165148/https://holybooks-lichtenbergpress.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/Book-of-Jasher.pdf |date=2020-10-25 }}'' Chapter 9: 5-6]''</ref> dan meneruskan garis [[Kohen|keimaman]] dari Nuh dan Sem, kemudian diteruskan Ibrahim dan dilanjutkan [[Lewi]] (cicit Ibrahim) dan keturunannya sampai seterusnya. Bersama Ishaq dan Ya'qub, nama Ibrahim juga disebutkan bersama dengan Tuhan, sebagaimana Tuhan dalam Yahudi disebut ''Elohei Abraham, Elohei Yitzchaq ve Elohei Ya`aqob'' (Tuhannya Abraham, Tuhannya Ishaq, dan Tuhannya Ya'qub) dan tidak pernah disebut Tuhannya yang lain.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: Joy and Sorrow in the House of Jacob}} Ibrahim juga disebutkan sebagai ayah dari tiga puluh bangsa.{{sfn|Ginzberg|1909|loc=Vol. I: The Birth of Esau and Jacob}} Secara umum, Ibrahim juga dipandang sebagai penulis ''Sefer Yetzirah'' atau Kitab Penciptaan, salah satu kitab dalam mistisme Yahudi.<ref>''Sefer Yetzirah Hashalem'' (dengan komentar Rabbi Saadia Gaon), Yosef Qafih (penyunting), Yerusalem 1972, hlm. 46 (Ibrani /Yudeo-Arab)</ref>
 
=== Kristen ===
Meski juga turut menjadi tokoh yang sangat dihormati, kedudukan Ibrahim dalam Kristen tidak sebesar dalam Islam dan Yahudi. Konsep Kristen terkait juru selamat menjadi titik perbedaan dengan dua agama lain.{{sfn|Peters|2010|p=171}}
 
=== Arkeologi ===
Cerita-cerita mengenai Ibrahim beserta anak-anaknya yaitu [[Isma'il]] dan [[Ishak (tokoh Al-Qur'an)|Ishak]] tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan periode waktu tertentu, dan bersama kisah bagaimana [[Musa]] membawa [[Bani Israil]] keluar dari [[Mesir Kuno|Mesir]] menuju [[Kanaan|tanah Kana'an]], serta [[Hakim Israel kuno|periode para hakim]], secara luas dipandang sebagai konstruksi sastra akhir yang tidak berhubungan dengan periode mana pun pada sejarah aktual.{{sfn|McNutt|1999|pp=41–42}} Setelah satu abad penyelidikan arkeologi yang mendalam, tidak ditemukan satupun bukti mengenai keberadaan historis Ibrahim.{{sfn|Dever|2001|p=98}} Kisah mengenainya kemungkinan dikarang pada periode Persia awal (akhir abad ke-6 SM) sebagai akibat dari ketegangan antara orang-orang [[Kelompok etnik|etnis]] Yahudi yang tetap tinggal di [[Kerajaan Yehuda|Yehuda]] yang mengklaim tanah yang mereka pegang sebagai tanah milik mereka dengan mengaku-ngaku itu diturunkan oleh "Ayah Ibrahim" mereka, dengan orang-orang etnis Yahudi yang kembali dari pembuangan mereka ke [[Babilonia]], yang mendasarkan klaim tandingan mereka pada cerita Musa yang menuntun mereka ke tanah tersebut
 
Keberadaan Ibrahim secara arkeologi dapat di buktikan dengan adanya Maqom Ibrahim di sekitar Ka'bah ,yaitu tempat berpijak Ibrahim Ketika Membangun Ka'bah. Makam (kuburan) Ibrahim Juga ada di kota hebron Palestina.{{sfn|Ska|2006|pp=227–228, 260}}Jauh sebelum periode awal persia sudah ada kisah mengenainya baik dari kalangan orang israel maupun arab, hal ini bisa dibuktikan dengan penggunaan dan pencatatan nasab orang arab (bin) maupun israel (ben) yang semua nya akan bertemu dengan Ibrahim. bangsa israel yang mengalami pembuangan di babel (babilonia) maupun yang tetap tinggal di israel tetap saling mengakui bahwa mereka sama sama keturunan Ibrahim.
 
== Keluarga ==
Baris 254 ⟶ 280:
=== Saudara ===
* '''[[Nahor bin Terah|Nahor]]'''. Dia tetap di Iraq saat Ibrahim hijrah.
** [[Betuel]]. Salah satu putra Nahor.
*** [[Ribka]]. Putri Betuel. Menikah dengan [[Ishak|Ishaq]], putra Ibrahim.
*** [[Laban]]. Putra Betuel. Dua putrinya dinikahkan dengan [[Ya'qub]], putra Ishaq bin Ibrahim.
* '''[[Haran]]'''. Disebutkan dia meninggal di Ur Kasdim saat Azar masih hidup.
Baris 267 ⟶ 293:
=== Keturunan ===
* '''[[Ismail]]''' — putra dengan Hajar. Memiliki dua belas putra dan seorang putri: [[Nebayot]], [[Kedar]], [[Adbeel]], [[Mibsam]], [[Misyma]], [[Mahalat]]/[[Basmat]] (perempuan), [[Duma]], [[Masa bin Ismael|Masa]], Hadad, [[Tema bin Ismael|Tema]], [[Yetur]], [[Nafish]], [[Kedma]]. Beberapa sumber menyatakan bahwa Nabi Muhammad keturunan Nebayot, sebagian lain berpendapat keturunan Kedar. Keturunan Ismail biasanya disebut ''`Arab al-Musta`ribah'' ("Arab yang di-Arab-kan"), karena mereka bukan asli Arab dan mempelajari bahasa Arab dari penduduk asli setempat.{{sfn|Chalil|2001|pp=18-19}}<ref>{{cite book|title=Chiefdom Madinah: Salah Paham Negara Islam|first=Abdul|last=Aziz|url=http://books.google.co.id/books?id=BFjul8gkZHYC&pg=PA159&dq=Arab+yang+di-Arabkan&hl=en&sa=X&ei=xSDSU6DQPMmzuASumIDABg&ved=0CC0QuwUwAg#v=onepage&q=Arab%20yang%20di-Arabkan&f=false|publisher=Pustaka Alvabet|year=2011|id= ISBN 978-979-3064-98-7}}, hlm. 159.</ref>
* '''[[Ishak|Ishaq]]''' — putra dengan Sarah.
** [[Esau]] — putra sulung Ishaq. Sebagian ulama berpendapat bahwa dia adalah moyang [[Ayyub]].{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=385-386}}
** [[Ya'qub]] — putra kedua Ishaq. Keturunannya disebut Bani Israel. Nabi-nabi yang termasuk keturunan Ya'qub di antaranya Yusuf, [[Musa]], [[Harun]], [[Dawud]], [[Sulaiman]], [[Ilyas]], [[Ilyasa|Ilyasa']], [[Yunus]], [[Zakariyya]], [[Yahya]], dan [[Isa|'Isa]].
* '''[[Zimran]]''' - putra dari Ketura
Baris 291 ⟶ 317:
 
{{quotation|Kami akan membacakan kepadamu maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui perkara yang jelas maupun perkara yang samar.<br>dan Kami akan memberi kamu taufik kepada jalan yang mudah oleh sebab itu berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat, orang-orang yang berhati-hati akan memperoleh pelajaran; sedangkan golongan yang celaka akan menjauhinya yakni golongan yang akan memasuki perapian besar kemudian golongan itu tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.<br>Betapa beruntung orang yang memurnikan diri dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia sembahyang, namun kalian lebih memilih kehidupan duniawi sedang kehidupan Akhirat merupakan yang terbaik serta yang abadi. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Lembaran-Lembaran terdahulu; Lembaran-Lembaran Ibrahim dan Musa.|{{quran-s|Al-A'la|87|6-19}}}}
 
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|25 Nabi]], di antaranya:
** [[SyamNuh]]
** [[Shaleh]]
** [[Luth]]
** [[Isma'il]]
** [[Ishaq]]
* [[Nabi dan Rasul|5 Nabi Ulul 'Azmi]]
** [[Nuh]]
** Ibrahim
** [[Musa]]
** [['Isa]]
** [[Muhammad]]
* [[Abraham]]
 
== Catatan ==
Baris 299 ⟶ 340:
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{cite book|last=Ska |first=Jean Louis |title=Introduction to Reading the Pentateuch |year=2006 |publisher=Eisenbrauns |isbn=978-1-57506-122-1 |url= https://books.google.com/books?id=7cdy67ZvzdkC }}
* {{cite book |last=McNutt |first=Paula M. |title=Reconstructing the Society of Ancient Israel |url= https://books.google.com/books?id=hd28MdGNyTYC&q=Abraham+patriarchal+%22known+history%22&pg=PA41 |year=1999 |publisher=Westminster John Knox Press |isbn=978-0-664-22265-9 }}
* {{cite book|last=Dever|first=William G.|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=6-VxwC5rQtwC&q=%22respectable+archaeologists%22&pg=PA98|title=What Did the Biblical Writers Know, and when Did They Know It?: What Archaeology Can Tell Us about the Reality of Ancient Israel|publisher=Wm. B. Eerdmans Publishing|isbn=978-0-8028-2126-3|author-link=William G. Dever}}
* {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=kGNkf98YscYC&pg=PA63&dq=adnan+ma%27ad+nizar&hl=en&sa=X&ei=3tvRU4fTCcSIuASNsYKYCQ&ved=0CEcQuwUwCA#v=onepage&q=adnan%20ma%27ad%20nizar&f=false|last=Chalil|first=KH Moenawar|title=Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW|volume=3|year=2001|publisher=Gema Insani Press|location=Jakarta|edition=1|id= ISBN 978-979-561-714-3 |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Ginzberg |first1=Louis |authorlink= |translator=Henrietta Szold |title=The Legends of the Jews |url=https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf |year=1909 |publisher=Jewish Publication Society |location=[[Philadelphia]] |isbn= |ref=harv}}
Baris 309 ⟶ 354:
* {{id}} [https://kisahmuslim.com/2564-kisah-nabi-ibrahim-alaihissalam-bag-1.html Kisahmuslim: Kisah Nabi Ibrahim]
 
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]