Alergi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(24 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
umumnya [[imunogenik]] ([[antigenik]]) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat [[atopik]]. Dengan kata lain, tubuh [[manusia]] bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat [[atopik]]. Bahan-bahan yang menyebabkan [[hipersensitivitas]] tersebut disebut [[alergen]].
 
[[Simtoma]]nya meliputi [[mata merah]], gatal-gatal, [[rhinorrhea]], [[eksem]], [[urticariaurtikaria]], atau serangan [[asma]]. Pada sebagian orang, alergi berat terhadap lingkungan, atau alergi makanan atau alergi obat-obatan atau reaksi terhadap sengatan dari tawon mungkin dapat membahayakan jiwa dengan timbulnya [[anafilaksis]]. Tidak semua reaksi dari hipersensivitas adalah alergi.<ref>{{cite journal | author = Bahna SL | title = Cow's milk allergy versus cow milk intolerance. | journal = Annals of allergy, asthma & immunology : official publication of the American College of Allergy, Asthma, & Immunology | volume = 89 | issue = 6 Suppl 1 | pages = 56–60 | date = Dec 2002 | pmid = 12487206 | doi = 10.1016/S1081-1206(10)62124-2 }}</ref>
 
Reaksi alergi dapat diduga dan berlangsung cepat. Alergi disebabkan oleh produksi [[antibodi]] berjenis IgE.<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?
book=imm&part=A1322
Baris 29:
 
== Diagnosis ==
Terdapat banyak variasi tes untuk mendiagnosis kondisi alergi. Jika telah dilakukan, maka harus dicocokkan dengan riwayat pasien, karena banyak hasil tes positif bukan berarti alergi tersebut pasti terjadi dengan berat atau mudah terindikasi.<ref name=Cox2008>{{cite journal | author = Cox L, Williams B, Sicherer S, Oppenheimer J, Sher L, Hamilton R, Golden D | title = Pearls and pitfalls of allergy diagnostic testing: report from the American College of Allergy, Asthma and Immunology/American Academy of Allergy, Asthma and Immunology Specific IgE Test Task Force | url = https://archive.org/details/sim_annals-of-allergy-asthma-and-immunology_2008-12_101_6/page/580 | journal = Annals of Allergy, Asthma & Immunology | volume = 101 | issue = 6 | pages = 580–92 | date = December 2008 | pmid = 19119701 | doi = 10.1016/S1081-1206(10)60220-7 }}</ref> Tes meliputi peletakan alergen-alergen pada kulit dan melihat pembengkakan yang terjadi atau melakukan tes darah untuk IgE spesifik alergen.
 
== Pengobatan ==
Baris 64:
 
=== Makanan ===
Banyak jenis makanan menyebabkan alergi, tetapi 90 persen alergi disebakan oleh [[susu sapi]], [[kedelai]], [[telur]], gandum, [[kacang tanah]], [[ikan]], dan [[crustacea]]/udang/rajungan/kepiting.<ref name="aafa.org">{{cite web |url= http://www.aafa.org/display.cfm?id=9&sub=20&cont=286 |title= Asthma and Allergy Foundation of America |accessdate= 23 December 2012 |archive-date= 2012-10-06 |archive-url= https://web.archive.org/web/20121006052320/http://aafa.org/display.cfm?id=9&sub=20&cont=286 |dead-url= yes }}</ref> Alergi makanan lainnya terjadi kurang dari 1 per 10.000 orang, dapat dianggap jarang.<ref name=Maleki/>
 
Penduduk Amerika Serikat umumnya alergi terhadap crustaceae.<ref name=Maleki>{{cite book|ref=harv|last1=Maleki|
first1=Soheilia J|last2=Burks|first2=A. Wesley|last3=Helm|first3=Ricki M.|title=Food Allergy|url=https://archive.org/details/foodallergy0000unse_p6c5|year=2006|publisher= Blackwell Publishing|pages=39–41[https://archive.org/details/foodallergy0000unse_p6c5/page/n39 39]–41|isbn=1-55581-375-5}}</ref> Meskipun alergi terhadap kacang tanah terkenal karena tingkat beratnya, tetapi [[alergi kacang tanah]] bukanlah penyebab utama alergi pada dewasa dan anak-anak. Reaksi berat yang mengancam nyawa mungkin dipicu oleh alergen-alergen lainnya, dan lebih umum terjadi dengan kombinasi dengan [[asma]].<ref name="aafa.org"/>
 
Tingkat alergi berbeda antara dewasa dan anak-anak. Alergi kacang tanah kadang-kadang berkembang pada masa anak-anak. Alergi telur terjadi pada 1 hingga 2 persen anak-anak dan menjadi kira-kira 2/3 anak-anak pada usia 5 tahun.<ref>{{cite journal | author = Järvinen KM, Beyer K, Vila L, Bardina L, Mishoe M, Sampson HA | title = Specificity of IgE antibodies to sequential epitopes of hen's egg ovomucoid as a marker for persistence of egg allergy | journal = J.
Baris 96:
 
=== Racun-racun yang berinteraksi dengan protein ===
Juga bukan makanan, menyebabkan, [[urushiol-induced contact dermatitis]], timbul karena bersinggungan dengan [[poison ivy]], [[Toxicodendron pubescens|eastern poison oak]], [[Toxicodendron diversilobum|western poison oak]], or [[poison sumac]]. [[Urushiol]], bukan protein, tetapi mengubah bentuk [[integral membrane protein]] dan mengenai sel kulit, sedangkan sistem kekebalan tidak mengenalinya sebagai bagian dari badan dan timbullah alergi.<ref>C. Michael Hogan. [http://globaltwitcher.auderis.se/artspec_information.asp?thingid=82914 ''Western poison-oak: Toxicodendron diversilobum''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090721044257/http://globaltwitcher.auderis.se/artspec_information.asp?thingid=82914 |date=2009-07-21 }}. GlobalTwitcher, ed. Nicklas Stromberg. 2008. Retrieved 30 April 2010.</ref> Of these poisonous plants, sumac is the most virulent.<ref>Keeler, Harriet L. (1900). ''Our Native Trees and How to Identify Them.'' New York: Charles Scriber's Sons. pp. 94–96; Frankel, Edward, Ph.D. ''Poison Ivy, Poison Oak, Poison Sumac and Their Relatives; Pistachios, Mangoes and Cashews.'' The Boxwood Press. Pacific Grove, Calif. 1991. ISBN 978-0-940168-18-3.</ref>
 
Diperkirakan 25 persen orang peka terhadap urushiol, tetapi angka kejadiannya meningkat menjadi 80 hingga 90 person dewasa yang terpapar urushiol yang dimurnikan, misalnya parfum poison ivy (jangan sampai terkena kulit).<ref>{{cite journal |author=Armstrong W.P., Epstein W.L. |title= |journal=Herbalgram |volume=34 |issue= |pages=36–42 |year=1995 |publisher=American Botanical Council |url=}} cited in http://waynesword.palomar.edu/ww0802.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151006212234/http://waynesword.palomar.edu/ww0802.htm |date=2015-10-06 }}</ref>
 
=== Faktor keturunan ===
Penyakit alergi timbul dalam keluarga, [[kembar identik]] akan sama alerginya sekitar 70 persen sepanjang waktu, tetapi kembar non-identik hanya 40 persen.<ref name="Allergy"/> Orang tua yang alergi biasanya anak-anaknya juga alergi,<ref name="DeSwert"/> dan anak-anak tersebut akan menderita alergi lebih berat daripada anak-anak dari orang tua yang tak alergi. Sejumlah alergi, bagaimanapun belum tentu konsisten, orangtuanya alergi terhadap kacangtanah, tetapi anaknya alergi terhadap [[ragweed]]. Tampaknya perkembangan alergi tidak menurun begitu saja, tetapi berhubungan dengan ketidakteraturan sistem kekebalan, jadi menurunkan alergi terhadap alergen tertentu adalah tidak.<ref name=DeSwert/>
 
Alergi (sistem kekebalan) diturunkan oleh kedua orangtuanya dengan tingkat risiko sebagai berikut:<ref>{{cite web |url=https://www.nestlebaby.com/id/child_development/baby_health/allergies/ |title=Bagaimana mencegah risiko alergi |accessdate=June 24, 2014 |archive-date=2014-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140130090859/http://www.nestlebaby.com/id/child_development/baby_health/allergies |dead-url=yes }}</ref>
* Kedua orang tua tidak memiliki riwayat alergi (termasuk asma), maka anak tetap dapat terkena alergi dengan tingkat risiko maksimum 15 persen
* Salah satu orang tua mengalami riwayat alergi, maka risiko anak mendapat alergi meningkat menjadi 20-40 persen
Baris 114:
Sehubungan dengan alergi, etnis dan ras susah dipisahkan dari faktor lingkungan, apalagi terjadi migrasi.<ref name=DeSwert/>
 
Alergi akibat keturunan dapat dicegah/dikurangi dengan pemberian ASI eksklusif pada 6 bulan pertama setelah kelahiran.<ref>{{cite webCite news|url=http://www.antaranews.com/berita/480556/cara-cegah-alergi-usia-dini |title=Cara cegah alergi usia dini |author=Lia Wanadriani Santosa |date=17 Februari 2015|last=Santosa |first=Lia Wanadriani |editor-last=Syafputri |editor-first=Ella |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] }}</ref>
 
== Pencegahan ==
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:
* Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar [[rumah]]. Hal ini termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun [[kamar tidur]] yang dapat menjadi [[sarang]] bertumpuknya [[debu]] sebagai [[rangsangan]] timbulnya reaksi alergi. Usahakan jangan memelihara [[binatang]] peliharaan di dalam rumah ataupun sekedar meletakkan [[kandang]] [[hewan peliharaan]] di sekitar rumah anda.
* Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya [[daki]] yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi. Untuk [[mandi]], haruslah menggunakan [[air]] hangat seumur [[hidup]], dan usahakan mandi [[sore]] sebelum PK.17.00'. [[Sabun]] dan [[shampoo]] yang digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampoo untuk [[bayi]]. Dilarang menggunakan [[cat]] [[rambut]].
* Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun [[parfum]], obat-obat anti [[nyamuk]]. Jika di rumah terdapat banyak nyamuk, gunakanlah [[raket]] anti nyamuk.
Baris 128:
* Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah [[dokter]] anda untuk melakukan [[imunoterapi]] untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan [[suntikan]] menggunakan [[ekstrak]] [[debu]] rumah atau dengan melakukan [[imunisasi]] [[Baccillus Calmette Guirine]] (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali [[sebulan]]) berturut-turut, dan diulang setiap 6 [[bulan]] sekali.
 
Pada New England Journal of Medicine dipaparkan bahwa makan/asupan kacang sejak dini dapat mengurangi kemungkinan timbulnya alergi akibat kacang secara mencolok. Pada mereka yang rentan terhadap alergi kacang dan ditunjukkan dengan test tusuk kulit, maka balita yang mengkonsumsi kacang dalam bentuk apapun termasuk dalam bentuk makanan ringan agar tidak tersedak, akan mengalami kekebalan terhadap kacang. Biasanya pada usia 5 tahun, penderita alergi terhadap kacang berjumlah 14 persen, tetapi dengan makan kacang sejak usia dini, maka jumlah penderita menjadi hanya 2 persen. Sebelumnya peneliti terinspirasi oleh anak Yahudi di Israel yang makan kacang sejak bayi, penderita alergi terhadap kacang sangat sedikit, sedangkan di Inggris jumlahnya mencapai 10x lipat daripada di Israel.<ref>{{cite webCite news|url=http://jabar.tribunnews.com/2015/02/24/penelitian-membuktikan-konsumsi-kacang-sejak-bayi-bisa-cegah-alergi |title=Penelitian Membuktikan Konsumsi Kacang Sejak Bayi Bisa Cegah Alergi |date=24 Februari 2015|language=id |work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]] }}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist|35em|refs=
<ref name="Conn's Current Therapy 2005">{{cite book|author=Bope, Edward T.; Rakel, Robert E.|title=Conn's Current Therapy 2005|url=https://archive.org/details/connscurrentther0000unse_v3i8|publisher=W.B. Saunders Company|location=Philadelphia, PA|year= 2005|page=[https://archive.org/details/connscurrentther0000unse_v3i8/page/880 880]|isbn=0-7216-3864-3|oclc=|doi=}}</ref>
 
<ref name="Insect sting anaphylaxis">{{cite journal|author=Golden DB|title=Insect sting anaphylaxis|journal=Immunol Allergy Clin North Am|volume=27|issue=2|pages=261–72, vii|year=2007|pmid=17493502|doi=10.1016/j.iac.2007.03.008|pmc=1961691}}</ref>
Baris 138:
<ref name="Natural rubber latex allergy: a problem of interdisciplinary concern in medicine">{{cite journal|author=Brehler R, Kütting B|title=Natural rubber latex allergy: a problem of interdisciplinary concern in medicine|journal=Arch. Intern. Med.|volume=161|issue=8|pages=1057–64|year=2001|pmid=11322839|doi = 10.1001/archinte.161.8.1057}}</ref>
 
<ref name="Penicillin allergy skin testing: what do we do now?">{{cite journal|author=Schafer JA, Mateo N, Parlier GL, Rotschafer JC|title=Penicillin allergy skin testing: what do we do now?|url=https://archive.org/details/sim_pharmacotherapy_2007-04_27_4/page/542|journal=Pharmacotherapy|volume=27|issue=4|pages=542–5|year=2007|pmid=17381381|doi=10.1592/phco.27.4.542}}</ref>
 
<ref name="Urticaria and angioedema: a practical approach">{{cite journal|author=Muller BA|title=Urticaria and angioedema: a practical approach|journal=Am Fam Physician|volume=69|issue=5|pages=1123–8|year=2004|pmid=15023012|doi=}}</ref>
 
<ref name="holgate98">{{cite journal|author=Holgate ST|title=Asthma and allergy—disorders of civilization?|url=https://archive.org/details/sim_qjm_1998-03_91_3/page/171|journal=QJM|volume=91|issue=3|pages=171–84|year=1998|pmid=9604069|doi = 10.1093/qjmed/91.3.171}}</ref>
 
<ref name="rusznak98">{{cite journal|author=Rusznak C, Davies RJ|title=ABC of allergies. Diagnosing allergy|journal=BMJ|volume=316|issue=7132|pages=686–9|year=1998|pmid=9522798|doi=10.1136/bmj.316.7132.686|pmc=1112683}}</ref>
Baris 166:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hd.co.id/static.asp?link=news&num=49 "Kenali Alergi Kulit pada Anak"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050116084917/http://www.hd.co.id/static.asp?link=news&num=49 |date=2005-01-16 }}
*