Cepiring, Kendal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: Apotik → Apotek (2) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Merapikan artikel, removed stub tag |
||
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|nama dati2=Kendal
|penduduk= 50.811 Jiwa
|luas=30,07 km
|desa=15
|nama camat=
|kepadatan=- jiwa/km
|provinsi=Jawa Tengah
}}
'''Cepiring''' ({{lang-jv|ꦕꦼꦥꦶꦫꦶꦁ|''Cepiring''}}) adalah salah satu [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kendal]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan Cepiring berjarak 7 Km dari pusat [[Kabupaten Kendal]]. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah hingga kawasan pesisir berbatasan langsung dengan [[Laut Jawa]]. Pusat pemerintahnnya berada di [[Cepiring, Cepiring, Kendal|Desa Cepiring]]. Luas wilayah Kecamatan Cepiring 30,07 km² terdiri dari 15 desa, 40 dusun/dukuh, 53 Rukun Warga (RW) dan 323 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah penduduk 50.811 Jiwa pada 2016.
== Batas wilayah ==
Baris 58 ⟶ 49:
Secara umum wilayah Kecamatan Cepiring merupakan dataran rendah (landai) dengan ketinggian berkisar antara 1-5 meter di atas permukaan air laut dan bagian selatan lebih tinggi berkisar antara 6 – 8 meter di atas permukaan air laut, yang terletak di desa Pandes, desa Podosari, desa Botomulyo, desa Cepiring, desa Gondang, desa Karangsuno dan desa Karangayu sedangkan 8 desa lainnya yaitu desa Sidomulyo, desa Damarsari, desa Juwiring, desa Kaliayu, desa Kalirandugede, desa Kororwelangkulon, desa Korowelanganyar & desa Margorejo daerah yang mempunyai ketinggian dibawah 5m.
Luas Kecamatan Cepiring terbagi menjadi 15 desa yaitu desa Pandes dengan luas 1,66 km2 atau 5,52%, desa Podosari dengan luas 1,13 km2 atau 3,76%, desa Botomulyo dengan luas 2,30 km2 atau 7,65%, desa Gondang dengan luas 1,41 km2 atau 4,70%, desa Karangsuno dengan luas 0,96 km2 atau 3,20%, desa Cepiring dengan luas 2,05 km2,atau 6,81%, desa Karangayu dengan luas 2,08 km2 atau 6,91%, desa Sidomulyo dengan luas 2,29 km2 atau 7,60%, desa Damarsari dengan luas 1,50 km2 atau 5,00%, desa Juwiring 2,00 atau 6,65%, desa Kaliayu 1,99 atau 6,62%, desa Kldgede 2,36 atau 7,85%, Korowelangkulon 2,37 atau 7,88%, desa Korowelanganyar 3,55 atau 11,81% dan desa Margorejo 2,42 atau 8,05%. Dari uraian di atas dua desa yang terluas adalah desa Korowelanganyar dan Margorejo hal ini dipengaruhi adanya luas sawah dan tambak yang cukup luas. Untuk desa Korowelanganyar sawah seluas 119,25 km2 mempunyai tambak sebesar 20,44 km2 dan desa Margorejo luas sawah seluas 79,28 dan luas tambaknya seluas 23,50 km2 di dua desa tersebut merupakan penghasil ikan tambak baik bandeng atau udang dan merupakan komoditas andalan di desa tersebut. Disamping di desa tersebut juga penghasil ikan air tawar yaitu lele dan nila, secara alam Kecamatan Cepiring sangat potesi dibidang pertanian tanaman pangan maupun perikanan.<ref name=":0">https://kendalkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Kecamatan-Cepiring-2016.pdf{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
=== Iklim ===
Menurut Stasiun UPTD Pengairan Kecamatan Cepiring rata-rata curah hujan untuk tahun 2015 berkisar 124 mm dan rata-rata banyaknya hari hujan 5 hari, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari mencapai 457 mm dan hari hujan terbanyak tercatat sebesar 19 hari, Rata-rata curah hujan ini turun dari rata-rata curah hujan tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 dengan rata-rata curah hujan 197 mm tahun 2014 naik menjadi 186 mm dan
Sedangkan rata-rata hari hujan tahun 2015 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 rata-ratanya sebesar 10 hari dan tahun 2013 rata-rata hari hujan sebesar 19 hari. pada tahun 2015 curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober yaitu 0 mm artinya pada bulan tersebut tidak terjadi hujan sama sekali dan berbeda dengan tahun 2014 dan
Dimusim kemarau tahun 2015 kekeringan juga sempat mengganggu produktivitas pertanian disemua sub sektor karena perubahan iklim. Dengan adanya perubahan iklim yang saat ini terjadi sangat merugikan, khususnya disektor pertanian, hal ini terjadi hampir disemua sub sektor pertanian khususnya kecamatan Cepiring. Saat ini di Kecamatan Cepiring diadakan reboisasi di kawasan pinggir pantai utara, agar tidak terjadi abrasi pantai, yang sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Garis pantai di Kecamatan Cepiring sudah bergeser masuk kedalam bibir pantai sehingga terjadi perubahan garis batas pantai. Hal ini apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kerusakan ekosistem dan biota pantai, dengan ditanami tanaman mangrub/ sejenisnya akan menahan abrasi dan menghidupkan kembali biota laut. Semua terjadi karena adanya perubahan iklim yang ada saat ini, perubahan iklim sangat dirasakan oleh semua masyarakat, utamanya para petani yang kesulitan dalam merencanakan musim tanam. Disadari atau tidak kesimbangan alam harus terjaga dan lestari agar roda kehidupan dialam ini bisa terus berjalan dan untuk penerus kita semua kelak kemudian hari, kehidupan tidak berhenti satu/dua generasi saja. Garis pantai utara sudah banyak yang berubah karena naiknya air laut dan hilang tanaman hutan bakau yang melindungi pantai dari gerusan air laut saat ini, semua berpulang pada kita semua menyadari atau tidak keseimbangan alam itu sangat perlu. Tidak hanya abrasi saat ini, air laut juga menerjang kawasan pemukiman, banyak yang sudah tenggelam karena air rob/pasang. Semoga kita cepat menyadari betapa pentingnya keseimbangan alam.<ref name=":0" />
== Pemerintahan ==
=== Wilayah Kecamatan ===
Kecamatan Cepiring dipimpin oleh seorang Camat yang bertanggung jawab kepada Bupati diangkat dan diberhentikan oleh Bupati, sedangkan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa/Kades yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati, Kepala Desa dipilih melalui pemilihan Kepala Desa/Pilkades oleh masyarakat di desa tersebut dan dilantik oleh Bupati dengan masa bakti 5 tahun. Wilayah Kecamatan Cepiring terbentuk dari beberapa desa, sedangkan desa terdiri dari beberapa dusun/dukuh, dusun sendiri terbentuk dari beberapa rukun warga (RW). Sedangkan rukun warga terdiri dari beberapa rukun tetangga/RT atau disebut juga Satuan lingkungan Setempat (SLS) dan merupakan wilayah pemerintahan yang terkecil. Wilayah Kecamatan Cepiring terdiri dari 15 desa, 40 dusun/dukuh 53 rukun warga dan 323 rukun tetangga. Dari 15 desa tersebut desa yang terbanyak rukun tetangga /(RT) yaitu desa Botomulyo & Cepiring dengan Jumlah RT 38 dan desa yang jumlah rukun tetangga/ (RT) sedikitl yaitu desa Margorejo dengan jumlah rukun tetangga/ RT 11. Dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, jumlah rukun tetangga tahun 2015 saat ini berjumlah 323. Sedangkan banyaknya Dusun/Dukuh dan Rukun Warga (RW). Saat ini jumlahnya ada 40 dusun dan jumlah rukun warga (RW) sebanyak 53 RW.<ref name=":0" />
=== Pemerintahan desa ===
Pemerintahan Desa yang dipimpin Kepala Desa akan berjalan dengan baik apabila aparat desa saling bekerja sama dengan Kepala Desa dalam bekerja dan didukung BPD, LMD serta Masyarakat Desa di dalam menjalankan roda Pemerintahan Desa sesuai aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Kepala Desa mempunyai masa kerja selama 5 – 8 tahun, dengan masa kerja seperti itu diharapkan mampu menjalankan program pembangunan yang efektif dan efisien sesuai dengan visi dan misinya. Pemerintahan Desa di Kecamatan Cepiring seluruhnya sudah mempunyai Balai dan Kantor Desa sendiri tanpa ada yang menumpang atau mengontrak dari pihak lain. Perangkat Desa selaku pelayan masyarakat di tingkat desa juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada masyarakat agar sesuai dengan perkembangan
Jumlah Perangkat Desa tahun 2015 se Kecamatan sebanyak 100 orang dimana desa Botomulyo yang paling banyak jumlah perangkatnya sebesar 11 orang hal ini disebabkan wilayah Ds. Botomulyo banyak muncul perumahan baru, sedangkan desa yang perangkat desanya sedikit yaitu 4 orang adalah desa Margorejo yang mana juga jumlah penduduknya paling sedikit dibandingkan dengan desa lainnya. Dan juga banyaknya perangkat desa di desa dipengaruhi jabatan yang ada masih kosong atau dirangkap dan belum ada penggantinya karena pensiun, meninggal dll, dan biasanya Pemerintah Kabupaten mengadakan/mengisi formasi lowongan jabatan secara serentak dan berkala sesuai aturan yang sudah ditentukan guna mengisi jabatan di masing- masing desa yang membutuhkan.<ref name=":0" />
Sebelum tahun 1997, Cepiring merupakan salah satu kecamatan terbesar di Kabupaten Kendal. Karena terdapat 30 desa, akan tetapi pada masa itu sering terjadi perselisihan (Desa Kalirejo dan Desa Sidomulyo) akhirny tercantumlah PERDA bahwa Kecamatan Cepiring harus dibagi menjadi dua wilayah. Kecamatan Cepiring dan Kecamatan Kangkung.
Baris 84 ⟶ 75:
umlah Penduduk menurut Registrasi penduduk pada keadaan tahun 2015 di Kecamatan Cepiring 50.662 jiwa yang terdiri dari laki laki 25.205 jiwa perempuan 25.456 jiwa, Jumlah penduduk terbesar ada di desa Cepiring sebesar 8.416 jiwa dan jumlah penduduk paling sedikit berada di desa Margorejo sebesar 1.238. Sedangkan Jumlah penduduk Warga Negara Asing yang berkewarganegaraan Taiwan ada di kecamatan Cepiring sebesar 1 Jiwa yang berada di desa Gondang, sedang didesa lain tidak atau belum ada warga Negara asing, karena bukan daerah industri.
Dari jumlah penduduk sebanyak 50.662 jiwa tercatat sebanyak 17.394 rumah tangga dan rata-rata jumlah anggotanya 3 artinya jumlah penduduk di wilayah tersebut dibagi jumlah rumah tangga atau dalam 1 rumah tangga rata-rata ada 3 anggota rumah tangga. Rumah tangga yang terbanyak ada di desa Cepiring sebanyak 2.882 rumah tangga dan jumlah penduduk 8.416 jiwa dengan rata-rata 3 anggota dalam 1 rumah tangga, tertinggi urutan kedua desa Karangayu dengan jumlah penduduk 5.105 jiwa dan jumlah rumah tangga 1.777 dan rata-rata dalam 1 rumah tangga ada 3 anggota sedangkan jumlah rumah tangga yang terendah di desa Margorejo dengan jumlah penduduk 1.238 jiwa dan jumlah rumah tangga 446, dan rata-rata jumlah anggota 3 orang dalam 1 rumah tangga. Melihat kondisi di atas jelas penyebaran penduduknya tidak merata ini dikarenakan mereka mencari pekerjaan yang dekat dengan perkotaan dan lapangan pekerjaan. Desa yang paling tinggi urbanisasinya adalah desa cepiring, Botomulyo, karena di desa tersebut terdapat industri yang berskala besar dan munculnya perumahan-perumahan baru yang mengundang dan menyerap tenaga kerja yang banyak. Penduduk yang besar tentu sangat potensial, akan tetapi permasalahan sosial tentu harus diperhatikan, karena dengan penduduk tingkat permasalahan social dan kriminalnya juga tinggi.<ref name=":0" />
=== Kepadatan penduduk ===
Bertambahnya penduduk disuatu wilayah akan mempengaruhi kepadatan penduduk di wilayah tersebut, sedangkan, kepadatan penduduk menunjukkan persebaran penduduk di suatu daerah tertentu. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibagi luas wilayah tersebut. Untuk wilayah kecamatan Cepiring kepadapatan penduduk mencapai 1.685 Per-Km2 artinya dalam 1 km2 terdapat penduduk sebanyak 1.685 jiwa. Menempati urutan pertama di desa Cepiring dengan kepadatan mencapai 4.105 per-km2, kemudian desa Karangayu sebesar 2.454 per-km, ketiga desa Botomulyo sebesar 2.119 per-km dan urutan yang terakhir di desa Margorejo dengan kepadatannya sebesar 512 per- km2, sedangkan urutan berikutnya setelah desa Cepiring adalah desa Karangayu besarnya kepadatan penduduk desa Cepiring 2.454 per- km2 untuk itu di dua desa tersebut termasuk pemukiman padat penduduk. Kepadatan tersebut tak lepas karena adanya daya tarik diwilayah tersebut baik lapangan usaha maupun karena adanya pembangunan pengembangan perumahan baru diwilayah tersebut.
Di wilayah Kecamatan Cepiring keadaan tahun 2013 jumlah penduduk lakilaki lebih kecil jika dibandingkan jumlah perempuannya sehingga nilai Sex Rasio kurang dari 100 yaitu sebesar 97,87. Dari jumlah penduduk laki- laki 25.206 orang terhadap jumlah penduduk Perempuan sebesar 25.456 orang.<ref name=":0" />
=== Penduduk menurut kelompok umur ===
Penduduk Kecamatan Cepiring menurut kelompok umur pada tahun 2015 terbanyak pada usia 10-14 tahun sebanyak 4.478 jiwa dari total penduduk dengan jumlah laki-laki 2.203 jiwa dan perempuan 2.275 jiwa kelompok tersebut belum termasuk kelompok usia produktif dan juga masa usia sekolah. Sedangkan kelompok terkecil yaitu pada kelompok usia 75 tahun keatas sebanyak 841 jiwa dari total penduduk dengan jumlah laki-laki sebesar 315 jiwa, perempuan 526 jiwa, kelompok ini bukan usia produktif dan pada umumnya rata-rata pada usia kelompok ini sudah tidak bekerja atau sudah tidak produktif. Sedangkan penduduk pada kelompok usia 0 – 4 tahun atau pada usia dini sebanyak 4.081 jiwa terdiri dari laki-laki 2.007 jiwa dan perempuan 2.074 jiwa. Usia kelompok umur paling sedikit ada pada kelompok 75+ yaitu sebesar 841 terdiri dari laki-laki 315 jiwa dan perempuan 526 jiwa.<ref name=":0" />
=== Penduduk menurut agama ===
Keadaan Penduduk Kecamatan Cepiring tahun 2014 berdasarkan agama yang dianut mayoritas beragama Islam dengan jumlah sebanyak 50.257 orang. Sedangkan yang memeluk agama Kristen Protestan sebanyak 127 orang, yang memeluk agama Kristen Katholik sebanyak 140 orang yang memeluk agama Budha 6 orang dan yang memeluk agama Hindu sebanyak 4 orang sedang umat kong hucu tidak ada dari total jumlah penduduk Kecamatan Cepiring. Dikecamatan Cepiring ada beberapa tempat ibadah yang dibangun secara swadaya dan toleransi antar umat beragama terjaga dengan baik dan harmonis tidak ada konflik atau gesekan itu semua karena masyarakat menyadari adanya toleransi antar umat beragama. Ini semua tak lepas dari peran serta dari pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang bisa menghargai dan menerima perbedaan agama dan keyakinan yang ada. Sudah seharusnya persatuan ini berdiri di atas kerukunan antar umat beragama, karena Negara ini berdiri di atas perbedaan suku, ras dan agama. Dikecamatan Cepiring pada tahun 2015 ini tempat beribadah masjid berjumlah 28 unit, mushola berjumlah 153 unit dan gereja berjumlah 1 unit. Desa yang paling banyak tempat beribadahnya adalah desa Cepiring dengan masjid sebanyak 5 unit, mushola sebanyak 17 unit dan gereja 1 unit, kemudian desa Karangayu dengan masjid sebanyak 3 unit, mushola 15 unit dan ketiga desa Botomulyo dengan masjid sebanyak 3 unit, mushola 12 unit.<ref name=":0" />
== Pendidikan ==
Baris 110 ⟶ 101:
Untuk jenjang PAUD rasio Murid terhadap sekolah selama kurun waktu 3 tahun ini fluktuatif naik turun pada tahun 2015 yaitu 23,39 lebih besar rasionya dibanding tahun 2013 keadaan yang sama naik turun selama tiga tahun ini untuk MI, SLTP/MTs dan SMA untuk TK dan MA rasio murid terhadap sekolah trendnya naik dan kebalikannya trendnya semakin menurun murid SD tahun 2013 jumlah murid sebesar 4.785 tahun 2014 jumlah murid sebesar 4.677 dan tahun 2015 jumlah murid sebesar 4.588 ini berarti indikatornya semakin baik untuk jenjang pendidikan SD.
Sebaliknya trendnya semakin naik dijenjang pendidikan SMK dan MA,saat ini jenjang SMA juga naik, sementara jenjang pendidikan TK, MI dan SLTP/MTs rasio murid terhadap guru kurun waktu 3 tahun ini fluktuatif naik turun. Bila dilihat dari data yang ada masyarakat dalam hal ini siswa atau orang tua memilih sekolah yang beroreantasi yang setelah lulus banyak menyerap tenaga kerja maka oleh itu trends sekarang adalah sekolah menengah kejuruan/SMK.<ref name=":0" />
== Kesehatan ==
Kesehatan adalah hal yang mendasar yang diinginkan oleh setiap insan manusia. Ibarat pepatah tidak punya banyak uang yang penting sehat, enak dirasakan dalam hidup. Oleh karana itu ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat diperlukan. Jumlah sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Cepiring pada tahun 2015, Puskesmas ada 1 unit, Puskesmas pembantu ada 5 unit, Dokter umum ada 9 orang, Dokter Gigi ada 2 orang, Pos Kesehatan Desa ada 7 unit dan Apotek ada 4 buah fasilitas kesehatan ini mengalami sedikit peningkatan jika kita bandingkan pada tahun 2014 dan tahun 2013.
Untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu jumlahnya,Dokter umum
== Ekonomi ==
Baris 122 ⟶ 113:
Wilayah kecamatan Cepiring ada Unit merupakan kecamatan potensi di sektor Industri, hal ini dikarenakan di Kecamatan Cepiring terdapat perusahaan besar/sedang seperti PT. Industri Gula Nusantara, PT. Sari Tembakau Harum, PT. Sandang Rakyat, PT. Laut Jaya Abadi, dan sebagainya. Dengan banyaknya perusahaan ini mengakibatkan pendapatan wilayah kecamatan Cepiring tinggi dan juga tenaga kerja yang terserap akan banyak pula sehingga perekonomian di wilayah ini meningkat dan berkembang pesat. Keadaan tahun 2015 terdapat Industri besar dan sedang ada 4 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 3.924 pekerja yang menyebar di beberapa desa. Perusahaan besar yang banyak menyerap tenaga kerja ada di desa Cepiring ada 3 perusahaan dengan tenaga kerja sebanyak 2.924. Sedangkan jumlah Industri kecil se kecamatan ada 85 perusahaan dengan tenaga kerja 155 orang, terbanyak ada desa Botomulyo, Pandes, Podosari dan Karangsuno, sedang industry Rumah Tangga 302 perusahaan dengan tenaga kerja 487 orang. Di Kecamatan Cepiring yang paling mendominasi adalah industry kecil dan rumah tangga yang berproduksi batu bata yang tersentra di desa Botomulyo, produk ini menjadi ikon desa tersebut hamper sebagian besar masyarakatnya bekerja di sector ini.
Disamping itu, di Kecamatan ada Unit Cepiring masih ada Industri rumah tangga sebanyak 79 perusahaan ini menyebar di seluruh wilayah kecamatan Cepiring. Kecamatan Cepiring bagian utara industry rumah tangga banyak bergerak disektor perikanan, industry pengeringan ikan teri yang menjadi andalan di wilayah kecamatan Cepiring. Disamping pengeringan ikan di wilayah Kecamatan Cepiring juga ada industry rumah tangga yang menghasilkan terasi yang juga menjadi produk unggulan di kecamatan Cepiring.<ref name=":0" />
== Budaya ==
Baris 129 ⟶ 120:
Kuliner daerah Cepiring ada beraneka macam. Buah Matoa dan Jajan Pektur adalah kuliner khas daerah Cepiring meski sekarang telah jarang dijumpai. Di depan pabrik gula Cepiring terdapat warung makan "Jawa Asli" dengan menu utama masakan jawa seperti rames. guded serta rawon. serta terdapat warung makan Mie Ayam Mas Kin yang terkenal dengan kelezatannya. ada juga warung makan sebelah kiri jalan dari arah Jakarta yakni Warung Makan "BUDI DAYA"Makanan khas Cepiring adalah Pektur, terbuat dari tepung terigu diolah mirip seperti martabak namun lebih cair.
Di Sebelah selatan Sri Agung Theater ini terdapat sebuah warung makan legendaris dan bersejarah yang ada sejak
Beberapa tempat kuliner lain di wilayah Kecamatan Cepiring antara lain: Daerah Sriangung:Warung Tenda Ayam dan Bebek Goreng SATRIA, Bakso Wonogiri Sendang Roso Pak Di.
Baris 142 ⟶ 133:
=== Tarian ===
Cepiring juga terdapat kesenian Seni Singo Barong khas Kendal antaralain MEKAR BUDOYO "Anak Lanang", PBRC "Macan Putih", Joko Sembung, Sasono Budoyo, Sari Budoyo(eks), Singo Krajan dan Singo Grandong. yang semuanya tergabung di PBKC Persatuan Barongan Kecamatan Cepiring
selain di Cepiring sendiri juga ada seni barongan dari desa lain, misal Manunggal Simolaras dan Mekar Mulyo Budoyo (Sidomulyo), Singo barong Keongan dari == Referensi ==
<references />
{{ {{Kabupaten Kendal}}
{{Authority control}}
|