Produksi pisang di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah dan latar belakang: clean up, replaced: lembab → lembap
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
== Produksi ==
Indonesia dikenal sebagai kawasan pusat asal-usul pisang di dunia. Indonesia juga punya varietas pisang yang lebih banyak daripada negara lain. Tapi, walau demikian, Indonesia hanya bisa masuk peringkat ke tujuh dunia sebagai negara produsen pisang. Di [[Asia]], Indonesia juga menjadi produsen pisang dan memenuhi kebutuhan 50% pisang di Asia. Tapi, walau demikian, menurut James Dale dalam makalahnya, "Banana for the 21st Centuries: Pushing Back the Threat of Extinction", menyebut: produksi pisang Indonesia masih kalah dengan produksi pisang di [[India]] yang mencapai 26,2 juta ton pertahun dan [[Uganda]] yang mencapai 10,5 juta ton.<ref name=viva>{{citeCite news|title=Indonesia Penghasil Pisang Terbesar 7 Dunia|work=Vivanews[[VIVA.co.id]]|url=http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/327152-indonesia-penghasil-pisang-terbesar-7-dunia|date=19 Juni 2012|accessdate=28 Desember 2013|first=Amal Nur|last=Ngazis}}</ref><ref name=anneahira>{{cite web |title=Pisang, Buah yang Kaya Manfaat |work=AnneAhira.com |url=http://www.anneahira.com/pisang.htm |accessdate=28 Desember 2013 |archive-date=2013-12-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131230234333/http://www.anneahira.com/pisang.htm |dead-url=yes }}</ref> Pada tahun 1995, produksi pisang di Indonesia hanyalah 3,8 juta ton dan pada tahun 2012 telah meningkat hingga 6,1 juta ton.<ref>{{cite web |title=Produksi Buah-buahan di Indonesia, 1995-2012 |url=http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=5 |work=BPS |accessdate=28 Desember 2013}}</ref> Pisang merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia, karena sekitar 45% konsumsi buah-buahan adalah pisang. Buah pisang, dari yang mentah, hingga yang telah diolah dapat mempertinggi nilai ekonominya. Berdasarkan data dari [[Departemen Pertanian Republik Indonesia]], neraca perdagangan pisang di Indonesia mencapai US$10.000 juta, atau kurang lebih 240.000 ton.<ref>Mudjajanto & Kustiyah (2006) hal.4</ref>
 
Di [[Pulau Jawa]], daerah-daerah yang menghasilkan pisang adalah [[Jawa Barat]]. Yaitu, [[Sukabumi]], [[Cianjur]], [[Bogor]], dan lain-lain. Di [[Jawa Tengah]], [[Demak]], dikenal pula sebagai daerah penghasil pisang. [[Jawa Timur]], [[SumatraSumatera Utara]], [[SumatraSumatera Selatan|Selatan]] dan [[SumatraSumatera Barat|Barat]], serta [[Lampung]] dikenal sebagai penghasil pisang di Indonesia.<ref name=anneahira/> Pasar pisang di dalam negeri sangat baik karena hampir semua masyarakat Indonesia mengonsumsi pisang. Umumnya masyarakat menginginkan pisang yang rasanya manis atau manis sedikit asam, serta beraroma harum. Di pasaran, pisang dijual dengan berbagai tingkatan mutu, dengan harga yang sangat bervariasi satu sama lain.<ref name=lembagapenelitian>{{cite news|author={{aut|Astawan, Made}}|title=Pisang Sebagai Buah Kehidupan|url=http://web.ipb.ac.id/~lppm/ID/index.php?view=warta/isinews&id=557|date=19 Agustus 2008|work=Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - IPB|accessdate=28 Desember 2013}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sebagai komoditas yang diperdagangkan, varietas-varietas pisang dikembangkan lewat proses seleksi, [[persilangan (biologi)|persilangan]], [[pemuliaan tanaman|pemuliaan]], dan [[kultur jaringan]]. Sehingga, dihasilkan bibit unggul dengan sifat lekas tumbuh, berbuah besar dan manis, warna kuning emas, tahan penyakit, dan tahan cuaca kering. Pisang seperti pisang kepok, raja, mas, dan tanduk adalah yang termasum digemari. Pisang itulah yang dikembangkan terus varietasnya.<ref name=kompas1/>
 
Di [[Indonesia]], terdapat lebih dari 230 varietas dan kultivar dari pisang-pisang.<ref name=anneahira/> Pisang dikelompokkan menjadi beberapa jenis:<ref name=sas>Sastrapradja ''dkk.'' (1981) hal.104{{spaced ndash}}5.</ref><ref name=dalimartha>Dalimartha (2007) hal.98 dan 106{{spaced ndash}}7</ref>
Baris 21:
== Pengolahan ==
[[Berkas:Grilledbanana1.jpg|jmpl|185px|ka|Pisang yang telah dipanggang]]
[[Berkas:PisangGoreng.jpg|jmpl|185px|ka|Pisang yang dimasak dengan cara digoreng dengan tepung]]
Karena selalu ada di setiap saat, maka pisang sering dimakan segar, di [[kolak]], dibakar, dikukus, atau dibuat tepung pisang. Buah pisang dapat dimakan dalam berbagai cara, mulai dari dibuat kue, digoreng, dan direbus. Umbut batangnya dimakan pula. Secara tradisional, batang pisang juga dipakai untuk bahan dekorasi, dan membungkus tembakau. Demikian pula daunnya.<ref>Dalimartha (2007) hal.98; Sastrapradja ''dkk.'' (1981) hal.104{{spaced ndash}}5.</ref> Pisang selalu melakukan regenerasi badan sebelum mati, oleh karena filosofi itulah, maka penggunaan batang pisang mendasari sebagai simbol luhur pada upacara pernikahan.<ref name=astawan>Astawan & Kasih (2008) hal.114.</ref>
 
Baris 41 ⟶ 40:
 
[[Kategori:Sejarah pertanian]]
[[Kategori:PertanianPerkebunan di Indonesia]]