Cihirup, Ciawigebang, Kuningan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: atau pun → ataupun
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Cihirup''' adalahmerupakan sebuah [[desa]] yang ada di [[kecamatan]] [[Ciawigebang, Kuningan|Ciawigebang]], [[Kabupaten Kuningan|Kuningan]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
Desa Cihirup merupakan Desa yang paling terakhir dari Kecamatan Ciawigebang bagian utara yang menjadi pusat perbatasan antara Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon. Masyarakatnya sendiri yaitu mayoritas petani, selain itu penggunaan bahasa dan tradisinya pun masih kental terhadap bahasa dan tradisi sunda, layaknya zaman dahulu.
Baris 26:
Dan uniknya, ada pula yang tradisi yang bernama Mapag Sri atau yang biasa dipahami yaitu tradisi yang dilakukan pada saat akan memanen atau memetik buah dari hasil penanaman sebelumnya, dan apabila akan adanya hiburan tradisional wayang golek.
 
Desa Cihirup dari dulu hingga sekarang terkenal dengan pasar malamnya yang disebut “Pasar Rebo” atau Pasar Rabu, mengapa dikatakan pasar rabu? Ini dikarenakan pasar malam ini diadakan oleh masyarakat Desa Cihirup pada setiap hari rabuSelasa malam Rabu.
 
Dan tak kalah menariknya, di sebelah utara Desa Cihirup terdapat sebuah tempat yang masyarakat menyebutnya bangong. Bangong merupakan salah satu wisata untuk melihat pemandangan wilayah cirebonCirebon.{{Ciawigebang, Kuningan}}
 
{{Authority control}}