Kaisar Chenghua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vedolique (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 43:
[[Berkas:Mother Hen and Chicks, Song Dynasty.jpg|jmpl|ka|200px|Lukisan pada masa [[Dinasti Song]] 960–1279) induk ayam dan anaknya, dengan tulisan pada bagian atas oleh Kaisar Chenghua menjelaskan kekagumannya akan karya ini.]]
Setelah anak yang dilahirkan Selir Wan meninggal, dia melarang para wanita kerajaan melahirkan anak bagi kaisar. Ketika Chenghua menghamili seorang dayang bermarga Ji, Wan memerintahkannya untuk menggugurkan kandungannya, tetapi Ji malah diam-diam melahirkan anak itu dan membesarkannya secara diam-diam di bagian terpencil lingkungan istana. Enam tahun kemudian, Chenghua sedang mengeluh pada seorang kasimnya, dia mengatakan dirinya sangat sedih karena belum mempunya seorang putra pun padahal usianya makin tua. Sang kasim belakangan mengungkapkan rahasia ini, bahwa Chenghua sebenarnya memiliki seorang anak yang dibesarkan secara rahasia. Mendengar hal ini Chenghua sangat gembira, dia segera mencari anak itu dan menemukannya. Keesokan harinya berita ini langsung diumumkan pada seluruh pejabatnya. Dayang Ji langsung diangkat sebagai selir.
 
 
Selir Wan sangat murka mendengar kabar ini dan dia segera menyusun rencana untuk melenyapkan anak itu. Korban pertamanya adalah Ji yang mati secara misterius. Zhang Min, kasim yang turut membesarkan anak itu juga ditemukan mati bunuh diri dengan menelan emas. Melihat pangeran kecil ini dihantui bahaya, ibu suri mengambil tanggung jawab merawatnya. Di depan ibu suri, Wan tidak berani bertindak gegabah namun niatnya untuk membunuh pangeran itu belum sirna. Suatu hari Wan mengundang sang pangeran untuk mengunjunginya, sebelum berangkat ibu suri berpesan padanya agar tidak memakan apapun yang ditawarkan Wan padanya. Pangeran itu menuruti nasihat neneknya, dia beralasan sudah kenyang. Ketika Wan menawarkannya semangkuk sup, dia berkata bahwa takut ada racun di sup itu. Mendengar ini dengan marah Wan menghentakkan kakinya ke lantai dan menjerit, ''“Bagaimana mungkin seorang anak kecil berkata demikian padaku ? Aku yakin suatu hari nanti dia akan membunuhku !”.'' Tidak lama kemudian Wan meninggal dalam kemarahannya.