Oeang Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borockz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Reno-Sifana (bicara | kontrib)
k Merubah posisi
 
(32 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
:''{{redirect|ORI beralih ke halaman ini. Untuk "|Obligasi Ritel Indonesia", lihat artikel [[|Obligasi Negara Ritel]].''}}
[[Berkas:ori_emisi_i_1945_5sen_detail_d.jpeg|thumbjmpl|Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I (depan/belakang)]]
 
'''Oeang Republik Indonesia''' atau '''ORI''' adalah [[mata uang]] pertama yang dimiliki [[Indonesia|Republik Indonesia]] setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapitetapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
[[Berkas:ori_emisi_i_1945_5sen_detail_d.jpeg|thumb|Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I (depan/belakang)]]
 
Resmi beredar pada [[30 Oktober]] [[1946]],<ref>[http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang+Kertas/detail.htm?id=62 Bank Indonesia: Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081208042641/http://www.bi.go.id/web/id/Tentang%20BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang%20Kertas/detail.htm?id=62 |date=2008-12-08 }}, diakses 30 Oktober 2013.</ref> ORI tampil dalam bentuk [[uang kertas]] bernominal satu sen dengan gambar muka [[keris]] terhunus dan gambar belakang teks [[undang-undangUUD 1945]]. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu [[A.A. Maramis]]. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang [[Jepang]] dan uang [[Javasche Bank]] tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh [[Percetakan]] Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
 
Presiden [[Soekarno]] menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di [[JogjakartaYogyakarta]] pada [[1 Januari]] [[1947]], Seri ORI III di JogjakartaYogyakarta pada [[26 Juli]] [[1947]], Seri ORI Baru di JogjakartaYogyakarta pada [[17 Agustus]] [[1949]], dan Seri [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) di Jakarta pada [[1 Januari]] [[1950]].
'''Oeang Republik Indonesia''' atau '''ORI''' adalah [[mata uang]] pertama yang dimiliki [[Indonesia|Republik Indonesia]] setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.
 
Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namuntetapi ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di JogjakartaYogyakarta, [[Surakarta]], dan [[Malang]].
Resmi beredar pada [[30 Oktober]] [[1946]], ORI tampil dalam bentuk [[uang kertas]] bernominal satu sen dengan gambar muka [[keris]] terhunus dan gambar belakang teks [[undang-undang]]. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu [[A.A. Maramis]]. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang [[Jepang]] dan uang [[Javasche Bank]] tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh [[Percetakan]] Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.
 
Namun peredaran ORI tersebut sangat terbatas dan tidak mencakup seluruh wilayah Republik Indonesia. Di Sumatra yang beredar adalah mata uang Jepang. Pada 8 April 1947 Gubernur Provinsi Sumatra mengeluarkan rupiah '''URIPS-[[Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatra]]'''.
Presiden [[Soekarno]] menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di [[Jogjakarta]] pada [[1 Januari]] [[1947]], Seri ORI III di Jogjakarta pada [[26 Juli]] [[1947]], Seri ORI Baru di Jogjakarta pada [[17 Agustus]] [[1949]], dan Seri [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS) di Jakarta pada [[1 Januari]] [[1950]].
 
Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, [[Surakarta]] dan [[Malang]].
 
== Lihat pula ==
* [[Rupiah]]
 
==Pranala luarReferensi ==
{{reflist}}
*{{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang+Kertas/detail.htm?id=62 Oeang Republik Indonesia (ORI) Emisi I]
*{{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang+Kertas/?category=1&type=0 Koleksi Museum Bank Indonesia : Uang Kertas]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang+Kertas/?category=1&type=0 Koleksi Museum Bank Indonesia: Uang Kertas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090314045234/http://www.bi.go.id/web/id/Tentang%20BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang%20Kertas/?category=1&type=0 |date=2009-03-14 }}
* {{id}} [http://www.bi.go.id/web/id/Tentang+BI/Museum/Koleksi/Uang/Uang+KertasLogam/?category=12&type=0 Koleksi Museum Bank Indonesia : Uang KertasLogam]{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.uang-kuno.com/2008/03/1945-ori-i.html info seri ORI I]
* {{id}} [http://www.uang-kuno.com/2008/11/1946-seri-ori-ii.html info seri ORI II]
* {{id}} [http://www.uang-kuno.com/2008/11/1947-seri-ori-iii.html info seri ORI III]
* {{id}} [http://www.uang-kuno.com/2008/11/1948-seri-ori-iv.html info seri ORI IV]
* {{id}} [http://www.uang-kuno.com/2008/11/1949-seri-ori-baru.html info seri ORI Baru]
* {{id}} Star Weekly (3 November 1946) "[https://repository.monash.edu/items/show/89845 Oewang Republiek]"
{{Ekonomi-stub}}
[[Kategori:Ekonomi Indonesia]]
[[Kategori:Mata uang]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Numismatika]]