Ratna Sarumpaet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadli Idris (bicara | kontrib) k Hapus website karena domain sudah habis masa berlaku. Sekarang yang tampil malah bahasa Jepang |
k /* Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang berada di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak Kepolisian mengatakan Ratna telah melakukan p... |
||
(68 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Batak|[[Suku Batak Toba|Toba]]|[[Sarumpaet]] ([[Sibarani]])}}
{{Infobox person
| pre-nominals =
| name = Ratna Sarumpaet
| post-nominals =
| image = Ratna Sarumpaet Interviewed on December 2019.jpg
| alt = <!-- teks deskriptif untuk digunakan oleh perangkat lunak sintesis ucapan (text-to-speech) -->
| caption =
| birth_name = Ratna Sarumpaet
| birth_date = {{Birth date and age|1949|7|16}}
| birth_place = [[Tarutung, Tapanuli Utara]], [[Sumatera Utara]], Indonesia
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (death date then birth date) -->
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
| resting_place_coordinates = <!-- {{coord|LAT|LONG|type:landmark|display=inline}} -->
| nationality = [[Indonesia]]
| other_names =
| education =
| alma_mater = [[Universitas Kristen Indonesia]]
| occupation = {{Hlist|
[[Aktivis sosial]]|[[penulis skenario]]|[[sutradara]]}}
| years_active = 1974–sekarang
| known_for =
| notable_works =
| height = <!-- "X cm", "X m" atau "X ft Y in" plus referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| weight = <!-- "X kg", "X lb" atau ("X st Y lb" ditambah referensi opsional (konversi dilakukan secara otomatis) -->
| spouse = {{Marriage|Ahmad Fahmy Alhady|1972|1985|reason=divorced}}
| partner = <!-- Pasangan jangka panjang yang belum menikah. Jika sangat relevan, atau jika pasangannya terkenal; "pasangan" di sini berarti pasangan hidup yang belum menikah (dari jenis kelamin atau preferensi seksual apa pun), bukan mitra bisnis. Di Indonesia sendiri, status ini jarang dipakai-->
| children = 4, termasuk [[Atiqah Hasiholan]]
| parents = {{ubl|Saladin Sarumpaet (bapak)|Julia Hutabarat (ibu)}}
| relatives = {{ubl|[[Mutiara Sani|Mutiara Sarumpaet]] (kakak)|[[Sam Sarumpaet]] (kakak)}}
| family = {{Plainlist|
* [[Asrul Sani]] (ipar)
* [[Rio Dewanto]] (menantu)}}
| awards =
| website = <!-- {{URL|example.com}} -->
| module =
| module2 =
| module3 =
| module4 =
| module5 =
| module6 =
| signature =
| signature_size =
| signature_alt =
| footnotes =
}}
'''Ratna Sarumpaet''' ({{lahirmati||16|7|1949}}){{sfn|Fitri 2002, Playwright Ratna still}} adalah seniman berkebangsaan [[Indonesia]] yang banyak mengeluti dunia panggung [[teater]], selain sebagai [[aktivis]] organisasi sosial dengan mendirikan ''Ratna Sarumpaet Crisis Centre''. Ratna terkenal dengan pementasan [[monolog]] ''[[Marsinah]] Menggugat'', yang banyak dicekal di sejumlah daerah pada era administrasi [[Orde baru]].<ref>{{Cite news|url=http://www.liputan6.com/news/read/2069342/ratna-sarumpaet-saya-bukan-pendukung-prabowo |title=Ratna Sarumpaet: Saya Bukan Pendukung Prabowo |date=26 Juni 2014 |accessdate=28 Juni 2014 |work=[[Liputan6.com]]|editor-last=Rinaldo |last=Rinaldo |language=id }}</ref>
== Biografi ==
Ratna Sarumpaet lahir dalam keluarga [[Kristen]] yang aktif secara politis di [[Sumatera Utara]]. Awalnya, Ratna menempuh studi arsitektur di [[Jakarta]]. Setelah melihat drama [[W.S. Rendra]] pada tahun 1969, ia memutuskan untuk keluar dari studi arsitektur dan bergabung dengan grup drama W.S. Rendra. Lima tahun kemudian, setelah menikah dan masuk Islam, ia mendirikan Satu Merah Panggung; grup tersebut melakukan sebagian besar adaptasi drama asing. Ketika ia menjadi semakin khawatir tentang pernikahannya dan tidak senang dengan adegan teater lokal, dua tahun kemudian Ratna meninggalkan grup dan mulai bekerja di televisi; ia baru kembali pada tahun 1989, setelah menceraikan suaminya.
Pembunuhan [[Marsinah]], seorang aktivis buruh, pada tahun 1993 menyebabkan
Setelah dibebaskan,
== Latar belakang ==
Ratna Sarumpaet dibesarkan di keluarga [[Suku Batak|Batak]] [[Kristen]] yang aktif dalam [[politik]]. Ratna merupakan anak
Pada 1969 ia belajar arsitektur di [[Universitas Kristen Indonesia]]. Pada saat inilah dia melihat penampilan ''Kasidah Berzanji'' oleh suatu kumpulan yang dipimpin oleh [[W.S. Rendra]], yang meyakinkannya untuk keluar dari universitas tersebut dan bergabung dengan grup tersebut.{{sfn|Winet|2007|p=1190}}{{sfn|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}} Pada tahun 1974 ia mendirikan Teater Satu Merah Panggung, yang melakukan adaptasi karya-karya asing seperti ''[[Rubaiyat Omar Khayyam]]'' serta ''[[Romeo and Juliet]]'' dan ''[[Hamlet]]'' karya [[William Shakespeare]] – yang terakhir,
Pada tahun 1976,
== Teater politik ==
Sempat menempuh kuliah di Fakultas [[Teknik Arsitektur]] dan Fakultas [[Hukum]] [[Universitas Kristen Indonesia]], Ratna memilih kesenian sebagai alat perjuangannya. Keberpihakannya pada orang-orang kecil dan marginal menjadi tema setiap karya yang dilahirkannya yang mengupas secara terbuka masalah-masalah kemanusiaan, kebenaran dan keadilan serta mempertanyakannya secara frontal ke hadapan pemerintah. Dalam lima belas tahun terakhir, di tengah kesibukannya sebagai aktivis [[hak asasi manusia]] (HAM) dan kemanusiaan, Ratna telah menghasilkan sembilan naskah drama, yang membuatnya dikenal dalam bidangnya. Seluruh naskah itu ditulis untuk memprotes adanya tindak ketidakadilan dalam pemerintahan yang cenderung menindas kaum kecil dan kelompok minoritas. Semua naskah diatas disutradarainya sendiri dan diproduksi / dipentaskan kelompok drama Satu Merah Panggung, yang didirikannya 1974.<ref>{{
Di era 90-an, Ratna dikenal karena terlibat sebagai aktivis dalam kasus [[Marsinah]] dan membela penderitaan rakyat [[Aceh]] yang terjebak dalam perang antara [[TNI]] dan [[GAM]]. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah antara dia dengan administrasi [[Orde Baru]] kala itu. Pada kampanye [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997|Pemilu 1997]], menjelang jatuhnya administrasi Orde Baru, ia bersama kelompok teaternya bergabung dengan kampanye [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP). Dia sempat dikurung ketat oleh kepolisian di sepanjang jalan Warung Buncit, di mana Ratna dan kawan-kawan mengusung sebuah keranda bertuliskan “DEMOKRASI”. Karena hal ini Ratna dan kawan-kawannya sempat ditangkap dan diinterogasi selama 24 jam.<ref>{{
Pada September 1997, Kepala [[Kepolisian RI]] menutup kasus pembunuhan Marsinah dengan alasan bahwa [[DNA]] Marsinah dalam penyelidikan telah terkontaminasi. Setelah penutupan kasus ini, Ratna menulis [[monolog]] "''Marsinah Menggugat''" dan mengusungnya dalam sebuah tur ke sebelas kota di [[Jawa]] dan [[Sumatra]]. Monolog ini dianggap sebagai karya provokatif, di setiap kota yang mereka datangi, Ratna dan timnya terus mendapat tekanan ketat dari pihak aparat pemerintahan kala itu. Di [[Surabaya]], [[Bandung]] dan [[Bandar Lampung]], pertunjukan ini bahkan dibubarkan secara represif oleh pasukan anti huru-hara. Dengan tingginya kontroversi ''Marsinah Menggugat'', Ratna berhasil membuat kasus pembunuhan Marsinah mencuat. Sebaliknya, sejak itu rumah Ratna di Kampung Melayu Kecil sekaligus menjadi sanggar Satu Merah Panggung terus diawasi intel.<ref>{{cite web|url=http://www.rmol.co/read/2015/06/30/208241/Ratna-Sarumpaet,-Perempuan-Tanpa-Rasa-Takut-|title=Ratna Sarumpaet, Perempuan Tanpa Rasa Takut |date=30 Juni 2015 |accessdate=1 Juli 2015 | first=Yayan |last=Al Hadi |website=Rakyat Merdeka}}</ref>
Baris 58 ⟶ 78:
=== Demokrasi dan Hak Asasi Manusia ===
Lelah menjadi objek intimidasi aparat, pada akhir 1997 Ratna memutuskan melakukan perlawanan. Ia menghentikan sementara kegiatannya sebagai seniman dan mengumpulkan 46 [[LSM]] dan organisasi-organisasi pro-demokrasi di kediamannya, lalu membentuk aliansi bernama Siaga. Sebagai organisasi pertama yang secara terbuka menyerukan agar Suharto turun, Siaga menjadi salah satu organisasi paling diincar oleh aparat. Menjelang Sidang Umum MPR, Maret 1998, ketika pemerintah mengeluarkan larangan berkumpul bagi lebih dari lima orang, Ratna bersama Siaga justru menggelar sebuah Sidang Rakyat “People Summit” di Ancol. Pertemuan ini kemudian dikepung oleh aparat dan Ratna, tujuh kawannya dan putrinya (Fathom) ditangkap dan ditahan dengan banyak tuduhan, salah satunya makar. Sesaat setelah Ratna ditangkap, Edmund William, Atase Politik Amerika di Indonesia waktu itu mengatakan dihadapan para wartawan, "''Perempuan ini memberikan nyawanya untuk perubahan. Kualitas pemimpin yang dibutuhkan Indonesia kalau Indonesia betul-betul mau berubah''". Hal yang sama di saat yang sama juga diucapkan [[Faisal Basri]] "''Kita kehilangan seseorang yang mau memasang badannya untuk demokrasi''".<ref>{{
Bersama kawan-kawannya Ratna kemudian ditahan di [[Polda Metro Jaya]]. Sepuluh hari terakhir berada di LP Pondok Bambu, [[gerakan mahasiswa]] dan rakyat yang mendesak agar Suharto turun terus memuncak. LP Pondok Bambu dikawal ketat karena mahasiswa mengancam akan mengepung untuk membebaskan Ratna. Setelah 70 hari dalam kurungan, sehari sebelum Suharto resmi lengser, Ratna dibebaskan.
Baris 95 ⟶ 115:
Setelah selama 2 tahun melakukan penelitian dan menulis, 10 Desember 2010 - di Tugu Perdamaian [[Ambon]], bertepatan dengan [[Hari Hak Asasi Manusia|hari HAM sedunia]], Ratna meluncurkan novel "''Maluku Kobaran Cintaku''", sebuah novel fiksi dengan latar belakang kerusuhan antar agama yang pernah melanda Maluku tahun 1999 – 2004.{{sfn|Tunny 2010, 'Maluku, Kobaran Cintaku’}}
==
* Ketua [[Dewan Kesenian Jakarta|DKJ]] (2003-2006)
* Penulis Naskah Drama dan Sutradara Drama
* Penulis Skenario Film & Sutradara Film
* Editor Film, bekerja sama dengan [[MGM]], Los Angeles (1985-1986)
* Aktivis HAM
* Anggota Kehormatan PEN International
* Anggota / Pengurus ''International Women Playwright''
* Komite Juri/Pemilih Festival Film [[Piala Maya]] (bidang Penyutradaraan)
== Kontroversi ==
=== Penangkapan dugaan makar 2016 ===
Pada pagi hari tanggal 2 Desember 2016,
=== Kasus hoaks 2018 ===
{{main|Kasus kebohongan Ratna Sarumpaet}}
Pada bulan September 2018,
[[Berkas:Ratna Sarumpaet Interviewed on December 2019.jpg|jmpl|ka|Ratna saat konferensi pers pasca [[pembebasan bersyarat]]nya dikabulkan terkait kasus hoaks yang menjeratnya, Desember 2019.]]
Pemberitaan penganiayaan Ratna Sarumpaet oleh sekelompok orang tak dikenal pertama kali muncul pada 2 Oktober 2018. Berita penganiyaan itu disertai dengan tangkapan layar aplikasi Whatsapp dan foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi wajah yang tidak wajar. Konten tersebut kemudian menjadi viral dan diunggah kembali serta dibenarkan beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi akan kebenaran berita tersebut. Setelah ramai diperbincangkan, konten hoaks ditanggapi kepolisian yang melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan mengenai dugaan hoaks pada pemberitaan tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018. Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang berada di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak Kepolisian mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.
Pada tanggal [[3 Oktober]], Ratna mengakui bahwa ia telah berbohong mengenai serangan tersebut untuk menyembunyikan operasi plastiknya dari keluarganya sendiri.<ref>{{
=== Penggelapan Harta Waris 2024 ===
Pada Bulan Oktober Tahun 2024, Ratna dilaporkan atas dugaan penggelapan harta warisan yang jadi hak bagian pria bernama Mohammad Iqbal Alhady, ayah Husin.Ketetapan pengadilan tahun 2011 sudah menetapkan bahwa harta warisan itu dibagikan ke ahli waris termasuk Iqbal. Namun, Ratna dituding telah menguasai harta warisan tersebut karena merasa sebagai pengampu Iqbal sejak 2008.Selain itu, ada putusan pengadilan lain pada 2016 atas 82 aset harta tak bergerak di 4 Provinsi (Jakarta, Banten, Jabar dan, Nusa Tenggara Barat) milik pewaris yaitu Almarhum Ahmad Fahmy terkait gugatan dari Ny SBH terhadap Ratna dan Atiqah Hasiholan. Namun, hak bagian Iqbal atas harta warisan tersebut tak kunjung diserahkan Ratna Sarumpaet<ref>{{Cite web|last=Insertlive|title=Ratna Sarumpaet Ibunda Atiqah Hasiholan Dilaporkan Cucu ke Polisi Perkara Warisan|url=https://www.insertlive.com/hot-gossip/20241213124218-7-353374/ratna-sarumpaet-ibunda-atiqah-hasiholan-dilaporkan-cucu-ke-polisi-perkara-warisan/amp|website=hot-gossip|language=id-ID|access-date=2024-12-21}}</ref>
== Filmografi ==
Baris 134 ⟶ 159:
=== Film ===
{|class="wikitable"
|- bgcolor="#CCCCCC" align="center"
| rowspan="2" |'''Tahun'''
| rowspan="2" |'''Judul'''
|
| colspan="2" |'''Dikreditkan sebagai'''
|
| rowspan="2" |'''Peran'''
| rowspan="2" |'''Catatan'''
|- white="#CCCCCC" align="center"
!Produser
!Penulis
!Sutradara
! Aktris
|-
|1985
|''Sebuah Percakapan''
|{{No}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Pendek
|-
|1989
|''Lulu''
|{{No}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Semi Dokumenter
|-
|1990
|''Balada Orang-Orang Tercinta''
|{{No}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Televisi (TVRI)
|-
|1991
|''Rumah Untuk Mama''
|{{No}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Televisi (TVRI)
|-
|2009
|''[[Jamila dan Sang Presiden]]''
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{N/a}}
|Film Layar Lebar; Debut penyutradaraan
|-
|2012
|''[[Garis Bawah]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Surti
|Film Pendek
|-
|2013
|''[[Buang (The Disposal)]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Suster Marisa
|Film Pendek
|-
|2016
|''[[I am Hope]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Warrior of Hope
|Film Layar Lebar
|}
== Nominasi dan penghargaan ==
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
! style="width: 33px; background: #ecc850;" | Penghargaan
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Tahun
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Kategori
! style="width: 100px; background: #ecc850;" | Karya yang dinominasikan
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Hasil
|-
|Asiatica Film Festival
| rowspan="4" |2009
|NETPAC Award
| rowspan="9" |<center> ''[[Jamila dan Sang Presiden]]''
|{{Won}}
|-
| rowspan="3" |[[Festival Film Indonesia 2009|Festival Film Indonesia]]
|[[Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia|Film Cerita Panjang Terbaik]] (Bersama [[Raam Punjabi]])
|{{Nom}}
|-
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| {{nom}}
|-
|[[Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Adaptasi Terbaik]]
|{{Nom}}
|-
| rowspan="3" |Vesoul Asian Film Festival
| rowspan="5" |2010
|Audience Award
|{{Won}}
|-
|High Schools Award
|{{Won}}
|-
|Golden Wheel
|{{Nom}}
|-
| rowspan="2" |[[Festival Film Bandung]]
|Film Bioskop Terpuji
|{{Nom}}
|-
|Penulis Skenario Terpuji
|{{Won}}
|}
== Penghargaan ==
Baris 144 ⟶ 295:
* ''Female Human Rights special Award'' dari ''The Asian Foundation For Human Rights'' di [[Tokyo]], Jepang (1998)
* ''Tsunami Award'' - (Ratna Sarumpaet Crisis Center) 2005, Aceh
== Lihat pula ==
* [[Dinna Olivia]]
* [[Butet Kertaradjasa]]
* [[Wanda Hamidah]]
== Referensi ==
Baris 161 ⟶ 314:
|date=28 April 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b2Mwfdr?url=http://www.thejakartaglobe.com/justAdded/a-portrait-of-human-trafficking-/274434
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Jakarta Globe 2009, A Portrait of Human}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Arianto
Baris 173 ⟶ 327:
|date=28 April 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b4Z4z7M?url=http://www.tempointeraktif.com/share/?act=TmV3cw==
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Arianto 2009, Demi Jamila, Atiqah}}
|dead-url=yes
}}
* {{cite news
|last=Bianpoen
Baris 186 ⟶ 341:
|date=3 Desember 2006
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66eJVz0bt?url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/12/03/cultural-liberty-under-spotlight-women-playwrights.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Bianpoen 2006, Cultural liberty under}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last1=Dursin
Baris 200 ⟶ 356:
|date=24 Juli 2007
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66duOqQCP?url=http://www.thejakartapost.com/news/2007/07/24/ratna-sarumpaet-agony-senior-director.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Dursin and Alia 2007, Ratna Sarumpaet: The agony}}
|dead-url=no
}}
* {{cite book
|last1=Endah
Baris 224 ⟶ 381:
|date=18 April 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b1EnVBQ?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/18/a-gray-world-silver-screen.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Febrina 2009, A gray world}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Fitri
Baris 237 ⟶ 395:
|date=21 Desember 2002
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66eIKzuuF?url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/12/21/playwright-ratna-still-standing-tall.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Fitri 2002, Playwright Ratna still}}
|dead-url=no
}}
|url=http://www.merdeka.com/peristiwa/foto-anaknya-disebar-yenny-kwok-ancam-polisikan-ratna-sarumpaet.html
|accessdate=6 July 2014
|work=
|date=25 Juni 2014
|ref={{SfnRef|Merdeka.com 2014, Foto}}
|language=id
}}
* {{cite journal
|last=Hatley
Baris 259 ⟶ 418:
|date=Juli–September 1998
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66e9yXucy?url=http://www.insideindonesia.org/edition-55-jul-sep-1998/ratna-accused-and-defiant-2909767
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Hatley 1998, Ratna accused, and defiant}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Hidayah
Baris 271 ⟶ 431:
|date=30 April 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b4Z4z7M?url=http://www.tempointeraktif.com/share/?act=TmV3cw==
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Hidayah 2009, Jamila tanpa Presiden}}
|dead-url=no
}}
|url=http://www.antaranews.com/berita/1265689334/jamila-dan-sang-presiden-gagal-raih-oscar
|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]
|date=9 Februari 2010
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b47EIvw?url=http://www.antaranews.com/berita/1265689334/jamila-dan-sang-presiden-gagal-raih-oscar
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Antara 2010, Jamila dan Sang Presiden}}
|dead-url=no
|editor-last=Ariwibowo
|editor-first=AA
}}
* {{cite news
|title='Jamila dan Sang Presiden' ready for Oscar
Baris 292 ⟶ 455:
|date=31 Oktober 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b186bRv?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/10/31/%E2%80%98jamila-dan-sang-presiden%E2%80%99-ready-oscar.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2009, 'Jamila dan Sang Presiden'}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Kwok
Baris 306 ⟶ 470:
|accessdate=26 Juni 2014
|ref={{SfnRef|Kwok 2014, This Indonesian Nazi Video}}
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6QrkZ6yke?url=http://time.com/2920281/indonesia-ahmad-dhani-prabowo-subianto-nazi-fascist/
|archivedate=
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Candidates vow to campaign peacefully
Baris 318 ⟶ 483:
|date=10 Juni 2009
|accessdate=9 Agustus 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/69mKLqH5x?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/10/candidates-vow-campaign-peacefully.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Maulia 2009, Candidates vow}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Pasandaran
Baris 331 ⟶ 497:
|date=18 Februari 2009
|accessdate=9 Agustus 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/69mKexdSf?url=http://www.thejakartaglobe.com/news/court-rules-out-independent-candidates-for-09/307874
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Pasandaran 2009, Court Rules}}
|dead-url=no
}}
|first=Fidel Ali
|title=Jurnalis "Time" Khawatir Tulisannya soal Prabowo dan Ahmad Dhani Bahayakan Dirinya
|url=http://nasional.kompas.com/read/2014/06/25/2139460/Jurnalis.Time.Khawatir.Tulisannya.Soal.Prabowo.dan.Dhani.Bahayakan.Dirinya
|work=[[Kompas.com]]
|date=25 June 2014
|accessdate=26 Juni 2014
|archiveurl=https://www.webcitation.org/6QrkgYwc0?url=http://nasional.kompas.com/read/2014/06/25/2139460/Jurnalis.Time.Khawatir.Tulisannya.Soal.Prabowo.dan.Dhani.Bahayakan.Dirinya
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Permana 2014, Jurnalis "Time" Khawatir}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Putting Politics Center Stage
Baris 354 ⟶ 521:
|date=24 April 2009
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66eKUngjd?url=http://www.thejakartaglobe.com/justAdded/putting-politics-center-stage/274048
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Jakarta Globe 2006, Putting Politics Center}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Ratna Sarumpaet, 56 tahun
Baris 364 ⟶ 532:
|date=24 April 2006
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66eMzCFRz?url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2006/04/24/PT/mbm.20060424.PT118967.id.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Tempo 2006, Ratna Sarumpaet, 56}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Ratna Sarumpaet back on stage with 'Alia'
Baris 375 ⟶ 544:
|date=12 Mei 2000
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66e9JcHPg?url=http://www.thejakartapost.com/news/2000/05/12/ratna-sarumpaet-back-stage-with-039alia039.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2000, Ratna Sarumpaet back}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title=Ratna wants to run for president
Baris 386 ⟶ 556:
|date=25 Juli 2008
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66e8xNRFf?url=http://www.thejakartapost.com/news/2008/07/25/ratna-wants-run-president.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2008, Ratna wants to run}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
|last=Sarumpaet
Baris 397 ⟶ 568:
|work=RatnaSarumpaet.com
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66eGMSbhe?url=http://www.ratnasarumpaet.com/journey.php
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Sarumpaet, Journey}}
|dead-url=yes
}}
* {{cite news
|title=Sarumpaet bags two prizes at Vesoul
Baris 408 ⟶ 580:
|date=8 Februari 2010
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b0mq49q?url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/08/sarumpaet-bags-two-prizes-vesoul.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2010, Sarumpaet bags two}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|last=Tunny
Baris 421 ⟶ 594:
|date=28 Desember 2010
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66e8aww4H?url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/12/28/maluku-kobaran-cintaku%E2%80%99-depicts-communal-tragedy-prose.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Tunny 2010, 'Maluku, Kobaran Cintaku’}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
|title='TVRI' to air Ratna Sarumpaet's 'Alia'
Baris 432 ⟶ 606:
|date=14 Desember 2002
|accessdate=3 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66e8s50Ec?url=http://www.thejakartapost.com/news/2002/12/14/039tvri039-air-ratna-sarumpaet039s-039alia039.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|The Jakarta Post 2002, 'TVRI' to air Ratna}}
|dead-url=no
}}
* {{cite encyclopedia
|last=Winet
Baris 448 ⟶ 623:
|language=en
|volume=2
|isbn=978-0-231-14424-7
|url=https://books.google.com/books?id=aQqOKWmjdQUC |pages=1190–1191
|ref=harv
}}
* {{cite news
|last=Yazid
Baris 461 ⟶ 637:
|date=3 Mei 2009
|accessdate=1 April 2012
|archiveurl=https://www.webcitation.org/66b0tPIsf?url=http://www.thejakartapost.com/news/2009/05/03/a-very-irresistible-jamila039.html
|archivedate=
|ref={{SfnRef|Yazid 2009, A very irresistible 'Jamila'}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}
Baris 478 ⟶ 655:
{{DEFAULTSORT:Sarumpaet, Ratna}}
[[Kategori:Tokoh Batak]]
[[Kategori:Tokoh Batak Toba]]
[[Kategori:Marga Sibarani]]
[[Kategori:Marga Sarumpaet|Ratna]]
[[Kategori:Tokoh dari Tapanuli Utara]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Penulis wanita Indonesia]]
[[Kategori:Pemeran perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh teater Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Kristen ke Islam]]
|