Kerusuhan Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: Ambulan → Ambulans
k Kronologi: Menambah pranala dalam
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox civil conflict
'''Kerusuhan Banjarmasin''' terjadi pada tanggal 23 Mei 1997. Saat itu Banjarmasin dilanda kerusuhan massal, menyusul kampanye Golkar pada hari terakhir putaran kampanye PPP menjelang pemilu 1997. Dilihat dari skala kerusuhan dan jumlah korban serta kerugiannya, peristiwa yang kemudian disebut sebagai '''Jumat Membara''' atau '''Jumat Kelabu''' itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah Orde Baru. Namun, akibat ketertutupan pemerintah, tidak ada laporan yang akurasinya bisa dipercaya penuh mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan pada waktu itu. Dibandingkan dengan skalanya, berita-berita pers sangat terbatas dan tidak sebanding.<ref>Harris, Syamsudin (1999). Kecurangan dan Perlawanan Rakyat dalam Pemilihan Umum 1997. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 979-461-313-4</ref>
| title = Kerusuhan Banjarmasin
| partof =
| image = [[File:Makam_Massal_Korban_Jumat_Kelabu.jpg|250px]]
| caption = Makam massal para korban kerusuhan di Landasan Ulin, Banjarbaru.
| date = 23 Mei 1997
| place = [[Banjarmasin]]
| coordinates =
| causes =
| result =
| methods =
| casualties3 = <!-- Temporarily left blank until article is complete -->
| casualties_label =
}}
 
'''Kerusuhan Banjarmasin''' terjadi pada tanggal [[23 Mei]] [[1997]]. Saat itu [[Banjarmasin]] dilanda kerusuhan massal, menyusul kampanye [[Golkar]] pada hari terakhir putaran kampanye PPP[[Partai Persatuan Pembangunan]] menjelang pemilu[[pemilihan umum legislatif Indonesia 1997]]. Dilihat dari skala kerusuhan dan jumlah korban serta kerugiannya, peristiwa yang kemudian disebut sebagai '''Jumat Membara''' atau '''Jumat Kelabu''' itu termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah [[Orde Baru]]. Namun, akibat ketertutupan pemerintah, tidak ada laporan yang akurasinya bisa dipercaya penuh mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di lapangan pada waktu itu. Dibandingkan dengan skalanya, berita-berita pers sangat terbatas dan tidak sebanding.<ref>Harris, Syamsudin (1999). Kecurangan dan Perlawanan Rakyat dalam Pemilihan Umum 1997. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. ISBN 979-461-313-4</ref>
Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa kampanye Pemilu 1997, yang secara kebetulan merupakan hari kampanye Golkar. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasi buruh, pengojek, dan tukang becak. Kemudian, setengah hari berikutnya, usai ibadah Jumat, kampanye akan dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di lapangan Kamboja. Pada acara tersebut akan hadir Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekkab) [[Saadilah Mursjid]], Ketua MUI KH [[Hasan Basri (MUI)|Hasan Basri]], dan artis-artis ibu kota. Rencana itu tidak pernah terwujud, karena yang terjadi kemudian adalah malapetaka berupa kerusuhan massal.<ref>Sulistyo, Hermawan (1999). Anarki Enam Jam: Rekonstruksi Kerusuhan Jumat Membara di Banjarmasin. Hal.185</ref>
 
Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa [[kampanye]] Pemilu 1997 dan bertepatan dengan hari [[Jumat]], yang secara kebetulan merupakan hari kampanye [[Golkar]]. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasimenyasar [[buruh]], [[ojek|pengojek]], dan tukang [[becak]]. Kemudian, setengah hari berikutnya, usai ibadah[[salat Jumat]], kampanye akan dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di lapanganLapangan Kamboja. Pada acara tersebut akan hadir Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekkab) [[Saadilah Mursjid]], Ketua MUI KHKiai [[Hasan Basri (MUI)|Hasan Basri]], dan artis-artis ibu kota. Rencana itu tidak pernah terwujud, karena yang terjadi kemudian adalah malapetaka berupa kerusuhan massal.<ref>Sulistyo, Hermawan (1999). Anarki Enam Jam: Rekonstruksi Kerusuhan Jumat Membara di Banjarmasin. Hal.185</ref>
Hingga tengah hari, semua kegiatan di tengah kota Banjarmasin berjalan normal. Begitu pula di kompleks pertokoan Plaza Mitra, yang kemudian menjadi pusat kerusuhan. Pengunjung dan pembeli ramai seperti biasanya, para pegawai kompleks pertokoan berlantai empat itu pun bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya. Di lantai satu kompleks pertokoan yang terletak di tepi sungai Martapura ini terdapat perkantoran, antara lain kantor Bank Bumi Daya (BBD). Lantai 2 digunakan sebagai tempat penjualan pakaian, sementara di lantai 3 terdapat supermarket Hero, TB Gramedia, restoran CFC, dan bioskop. Di lantai 4 terdapat diskotik, kedai kopi, dan tempat hiburan, termasuk biliar dan sejenisnya.
 
Hingga tengah hari, semua kegiatan di tengah kota Banjarmasin masih berjalan normal. Begitu pula di kompleksmal pertokoanterbesar Plazadi [[Banjarmasin]] kala itu [[Mitra Plaza]], yang kemudian berubah sekejap menjadi pusat kerusuhan. Pengunjung dan pembeli ramai seperti biasanya, para pegawai komplekspusat pertokoanperbelanjaan berlantai empat itu pun bekerja sebagaimana hari-hari sebelumnya. Di lantai satu komplekspusat pertokoanperbelanjaan yang terletak di tepi [[sungai Martapura]] ini terdapat perkantoran, antara lain kantor Bank Bumi Daya (BBD). Lantai 2 digunakan sebagai tempat penjualan pakaian, sementara di lantai 3 terdapat supermarket[[swalayan]] Hero, TBtoko buku [[Gramedia]], restoran cepat saji [[CFC]], dan sebuah bioskop. Di lantai 4 terdapat diskotik[[diskotek]], kedai kopi, dan tempat hiburan, termasuk biliar dan sejenisnya.
 
== Kronologi ==
[[Berkas:Masjid Noor Banjarmasin.jpg|jmpl|200px|[[Masjid Noor Banjarmasin]], salah satu tempatsaksi yangbisu terkait dengan peristiwa KerusuhanJum'at Kelabu,Banjarmasin 23 Mei 1997.]]
 
Mulai sekitar pukul 9.00, kegiatan kampanye sudah semarak, warna kuning ada di mana-mana. Golkar membagi-bagikan saputangan bergambar beringin dan bekal nasi bungkus, masing-masing berjumlah 10 ribu buah. Sasaran kampanye ini ialah para [[buruh]], tukang [[becak]], tukang [[ojek]]. Pada sekitar pukul 11.00 kampanye membagi-bagibagikan nasi bungkus dan saputangan usai dengan tenang.
 
Pada sekitar pukul 12.00 atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah [[salat Jumat]]. Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja, masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor. Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyangberibadah. Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera. Masjid ini terletak di daerah basis PPP[[Partai Persatuan Pembangunan]]. Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaahjemaah salat Jum'atJumat yang lubermeluber sampai ke jalan itu masih sedang berdoamembaca doa. Sebenarnya Polantaspolantas sudah berusaha menghadangmengadang massa Beringin[[Golkar]]. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, adalah salat Jumatnya hanya tinggal membaca doa.<ref name="Tempo" /> Kemarahan jamaahjemaah dengan cepat menyebar seusai sembahyangsalat Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut kota Banjarmasin lainnya.
 
Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar [[Kalsel]]. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. TapiNamun akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
Pada sekitar pukul 12.00 atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah [[salat Jumat]]. Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja, masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor. Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyang. Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera. Masjid ini terletak di daerah basis PPP. Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah salat Jum'at yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa. Sebenarnya Polantas sudah berusaha menghadang massa Beringin. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, salat Jumatnya tinggal membaca doa.<ref name="Tempo" /> Kemarahan jamaah dengan cepat menyebar seusai sembahyang Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut Banjarmasin lainnya.
 
Di depan kantor ''[[Banjarmasin Post]]'', dari arah [[timur]] ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka macam. Mereka berlari-lari ke arah lapanganLapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua [[bendera]], [[spanduk]], [[umbul-umbul]] Golkar diturunkan dan dibakaridibakar. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah, yaitu ([[Gereja HKBP)]] yang terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil [[pemadam kebakaran]] yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi clurit[[celurit]] oleh massa. Namun api tidak jadi melalap kantor Banjarmasin Post.
Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. Tapi akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
 
Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan [[hotel]], sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaus hijau dan atribut [[PPP]]. Dengan senjata tajam dan apa saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari [[batu]].
Di depan kantor ''[[Banjarmasin Post]]'', dari arah timur ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka macam. Mereka berlari-lari ke arah lapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua bendera, spanduk, umbul-umbul Golkar diturunkan dan dibakari. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah (Gereja HKBP) yang terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi clurit oleh massa. Namun api tidak jadi melalap kantor Banjarmasin Post.
 
MulaiSejak pukul 15.00, listrik pun padam, menambah suasana mencekam., dan Kerusuhankerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI.
Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan hotel, sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaus hijau dan atribut [[PPP]]. Dengan senjata tajam dan apa saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari [[batu]].
 
Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya. Sebuah mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di depan Plaza [[Mitra Plaza]], beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar. Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH[[bra]] di bagian atas, karena kaus Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.
Mulai pukul 15.00, listrik padam, menambah suasana mencekam. Kerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI.
Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya. Sebuah mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di depan Plaza Mitra, beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar. Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH di bagian atas, karena kaus Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.
 
Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM Hasanuddin sampai Jalan A.Ahmad Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan Jalan Pangeran Samudera.
 
Di dalam kompleks Plaza Mitra Plaza, dengan persetujuan dari manajemen di [[Jakarta]], pimpinan TB [[Gramedia]] memutuskan untuk menutup toko dan karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra Plaza, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi,Namun ribuan massa tidak terbendung., Merekamereka merangsek ke depan, memecah pagar betis petugas, memcahkanmemecahkan kaca-kaca [[etalase]], masuk ke dalam gedung, dan menjarah apa saja yang bisa diambil. [[Gas air mata]] yang disemprotkan petugas tidak mampu menahan mereka.
 
Hingga saat itu, Plaza Mitra Plaza baru dirusak, tetapi belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra Plaza terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnahPlaza ludes terbakar.
Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoanpertokoan. Wilayah permukiman penduduk pun mulai terkena. Kampung Kertak Baru Ulu, khususnya RT 10 yang dihuni 30 KK mulai dilalap api sejak pukul 16.35 waktu setempatWITA. Kawasan permukiman ini berlokasi di belakang Jalan Pangeran Samudera. Api mula-mula berasal dari [[kelenteng (rumah ibadah) Cina,]] yang segera menjalar ke rumah-rumah yang terletak di belakangnya. Api bahkan menjaalrmenjalar ke asrama POM ABRI yang hanya terpisah oleh sungai selebar 3 meter dari Kertak Baru Ulu.
 
Sementara di tempat lain, yakniyaitu di Jalan Veteran dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng)kelenteng ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNIetnis keturunan Cina[[Tionghoa]] juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan kacanya., Terpaksaterpaksa pemiliknya lari menjauh dari situsana.
 
Juga ikut "digasak" massa adalah rumahRumah bos klub sepak bola [[Barito PutraPutera]] yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumahjuga digasak massa, rumah itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak, barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.<ref name="Tempo"/>
 
Sekitar pukul 17.00 WitaWITA, massa bergerak kembali ke arah DPD I Golkar., Tapitetapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di JujungJunjung Buih Plaza. [[Genset]] JujungJunjung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai tersebut akhirnya terbakar. Di sebuahSebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan, banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnyajuru kampanyenya. Di hotel tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KHKiai [[Hasan Basri (MUI)]] yang ikut rombongan kampanye. DisituDi sana juga ada [[Gubernur Kalimantan Selatan]] dan Muspida., Tapitetapi akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga jatuh korban., Yangyang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh pingsan. Gubernur KalselKalimantan Selatan [[Gusti Hasan Aman]] sendiri merasa sangat kaget dan seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.<ref name="Tempo"/>
 
Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak berlanjut., Yangyang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung gas meledak. Setelahsetelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago merah.<ref name="Tempo"/>
 
Mulai sekitar pukul 18.00, bagian belakang gedung Anjung Surung mulai mengepulkan asap. Api membakar habis [[apotek]] Kasio yang terletak di belakang gedung ini. Barisan Pemadam Kebakaran tidak berdaya, karena massa mencegah dan mengancam mereka supaya tidak memadamkan api.
 
Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam Banjarmasin menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban. Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisantasisanya akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara RS[[RSUD Ulin]] menyeburkanmenyebutkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang pasien, termasuk [[Didik Triomarsidi]], juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.
 
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpunkampung pun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap [[gang]], dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa [[mandau]], [[samurai]], dan clurit[[celurit]]. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar isu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan balasan.<ref name="Tempo">[{{Cite web |url=http://www.tempointeractive.com/ang/min/02/13/nas1.htm |title=Tempo - Siapa Tewas di Banjarmasin, Benarkah Semua Perusuh?] |access-date=2011-05-23 |archive-date=2012-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120118153957/http://www.tempointeractive.com/ang/min/02/13/nas1.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Pukul 20.30 WitaWITA, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik[[diskotek]], ruang pertemuan, show-room[[ruang pamer]] mobil mewah, toko buku Gramedia, KFCCFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 WitaWITA, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.<ref name="Tempo"/>
 
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar kabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk menangkap dan menembak di tempat., Tapitetapi pasukan keamanan tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus mengamuk. Pukul 22.00 WitaWITA, 10001.000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga pesawat herculesHercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza. Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyala., Namuntetapi pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh di sana.<ref name="Tempo"/>
 
Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade petugas keamanan, namuntetapi gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat. Mereka memasuki kawasan permukiman, menyerang dengan cluritcelurit, klewang[[kelewang]], Mandaumandau, samurai, dan berbagai macam senjata lain. Beberapa rumah, kantor, dan warung yang berdekatan dengan Banjarmasin Post masih terbakar. Benar-benar mirip lautan api. Laporan awal menyebut, secara keseluruhan ratusan rumah dan toko hancur, sebuah gereja [[Katolik]], sebuah [[bank]], dan sebuah hotel ikut hancur. Sekitar 80 orang diberitakan luka-luka dan 50 orang ditahan.
 
Kemudian, sekitar pukul 23.00 WitaWITA, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik kabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT) Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cinaetnis sepanjanganTionghoa di sepanjang jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang Jalan A.Ahmad Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak lagi diam., Merekamereka mulai mengejar-ngejar massa.<ref name="Tempo"/>
 
Yang sangat tragis, sekitarSekitar pukul 2400.00 WitaWITA, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak [[peluru]]. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjurtelanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokirdiblokade oleh orang-orangwarga kampung. YangBagi yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.<ref name="Tempo"/>
 
Namun sekitar pukul 01.00 WitaWITA [[dini hari]] (pada [[Sabtu]], [[24 Mei)]], massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokirdiblokade oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang., Khususnyakhususnya di pusat kota, semua listrik padam, dan baru menyala sekitar pukul 09.30 pagi.<ref name="Tempo"/>
 
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 WitaWITA, mengobrak-abrikmenggeledah Kampung [[Kelayan]]. Kampung ini merupakan kampung terpadat di [[Banjarmasin]] dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantorMapolresta PolrestaBanjarmasin. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 WitaWITA, masyarakat perumahanPerumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isu akan diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 WitaWITA, aparat keamanan, lebih kurang lebih 5 truk, datang ke kampung [[Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Teluk Tiram]]. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah. Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan.
 
HInggaHingga keesokan harinya, sabtuSabtu pagi, api masih menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum bisa dimasuki. TetapiNamun bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan. Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa, karena gedung masih diselimuti api dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah padam. Kapolda Kalsel memberikan laporan kepada [[Kapolri]] mengenai kemungkinan terdapatnya sejumlah mayat yang terbakar hangus di dalam kompleks pertokoan. Para pejabat dari Jakarta yang sedianya berkampanye, diterbangkan kembali dari Banjarmasin., Merekamereka termasuk Mensekkab Saadilah Mursyid dan KHKiai Hasan Basri. Pangdan Tanjungpura Mayjen Namoeri Anoem mengumumkan berlakunya jalan[[jam malam]] di Banjarmasin, mulai dari pukul 8 malam hingga 5 pagi, selama lima hari massa cooling[[masa offtenang kampanye]], 24-29 Mei 1997.
 
== Kerugian ==
Dari kerugian material, ratusan rumah, toko, gedung, dan bangunan lain, hancur luluh lantak. Yang hancur lebur termasuk gedung PLN Cabang Banjarmasin, Kantor Kanwil Depsos Kalsel, Kantor PDAM Banjarmasin, Kantor Pegadaian Banjarmasin, BDN, BRI, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank Utama, BDNI, enam restoran, dua bioskop, tiga hotel (Hotel Kalimantan, Hotel Banjarmasin, Hotel Barito Palace). Selain Plaza Mitra, pusat-pusat pertokoan lain yang dihancurkan serta dijarah ialah Plaza Junjung Buih, Siolatama, Toserba Barata, Plaza Arjuna, Edwin Haouse, Toserba [[Lima Cahaya]], dan pusat perbelanjaan Sudimampir.<ref>{{en}} [http://news.google.com/newspapers?id=zgouAAAAIBAJ&sjid=7jEDAAAAIBAJ&pg=2516,385454&dq=banjarmasin+riot&hl=en The Nations:Violent was the breeze before the storm, June 2, 1997 page A-8] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.nytimes.com/1997/05/26/world/in-indonesia-a-deadly-end-to-a-campaign.html The New York Times:In Indonesia, A Deadly End To a Campaign, by Seth Midans, May 26, 1997 edition] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.unhcr.org/refworld/country,,,CHRON,IDN,,469f389bc,0.html UNHCR:Chronology for Chinese in Indonesia, published 2004] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.independent.co.uk/news/as-indonesia-holds-an-election-a-small-town-in-borneo-burns-1263369.html The Independent:As Indonesia holds an election, a small town in Borneo burns, by Richard Lloyd Parry, 25 May 1997 edition] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171208004144/http://www.independent.co.uk/news/as-indonesia-holds-an-election-a-small-town-in-borneo-burns-1263369.html |date=2017-12-08 }} diakses 5 April 2011</ref> Untuk data selanjutnya, lihat tabel.
 
{| class="wikitable" border="1"
Baris 64 ⟶ 81:
! Kondisi
|-
| Gereja Pantekosta di Jl. Veteran || rusakRusak
|-
| Gereja Kuning di Jl. Veteran || hancurHancur
|-
| Gereja Eben Etser di Jl. S. Parman || hancurHancur
|-
| Gereja GKKA di Jl. Veteran || hancurHancur
|-
| Gereja HKBP di Jalan P. Samudera || ludesLudes terbakar
|-
| Tempekong di Jl. Veteran || hancurHancur
|-
| Gedung Junjung Buih Plaza; Hotel Kalimantan, Pertokoan, Bank Lippo || dirusak dan dibakar
Baris 108 ⟶ 125:
| Bank Dagang Negara, BRI, Bank Danamon, Bank Utama || terbakar
|-
| Rumah Bos Barito PutraPutera Galatama || rusak
|-
| Rumah-rumah Cina || rusak
Baris 124 ⟶ 141:
| SD,SLTP, SMU di Jl.S Parman || terbakar
|-
| LebihKurang kuranglebih enam mobil di depan kantor DPD I Golkar || hangus terbakar
|-
| Dua mobil kijang || dibakar
|-
| Satu Ambulansambulans || rusak
|-
| Satu mobil Toyota Hard Top || rusak
Baris 135 ⟶ 152:
|}
 
Selain itu, ratusan penduduk tewas dan luka parah, belum termasuk yang luka-luka ringan. Jumlah korban jiwa 142 orang.<ref>{{cite book|pagesyear=2252003|url=http://books.google.co.id/books?id=O3I4tF7UJjEC&lpg=PA225&dq=orang%20banjarmasin&pg=PA225#v=onepage&q=orang%20banjarmasin&f=false|title=Krisis masa kini dan Orde Baru|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=9794614602|editor=Muhamad Hisyam|pages=225|authors=Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan (Indonesia), Ngrumat Bondo Utomo, PT.|editor=Muhamad Hisyam|publisher=Yayasan Obor Indonesia|year=2003|isbn=9794614602}}ISBN 978-979-461-460-0</ref> Jumlah angka korban ini bervariasi dan tidak sama. Pengumuman pertama mengenai jumlah tumpukan korban itu, dalam laporan Letkol (Pol) Friedy Tjiptoadi, Kapolres Banjarmasin, kepada Kol. (Pol) Sanimbar Kapolda Kalimantan Selatan, menyebut angka 60 orang. Sehari kemudian, angka itu menjadi 133 orang. Pangdam Mayjen Namoeri Anoem menyatakan, 187 orang ditahan sehubungan dengan kerusuhaan Jumat Membara. Polisi mengumumkan, 118 orang dibawa ke rumah sakit, banyak di antaranya dalam kondisi luka parah. Brigjen (Pol) Nurfaizi, Kadispen Polri, menyatakan, data terakhir menunjukkah 142 orang tewas, dengan rincian 140 tewas terbakar di Plaza Mitra, dan dua orang tewas di pusat perbelanjaan [[Lima Cahaya]]. Masih dalam pengumuman resmi ini, 118 orang luka-luka, ditambah 5 anggota ABRI. Tim Pencari Fakta YLBHI mencatat 123 korban tewas, 118 luka-luka, dan 179 orang hilang. Menurut Komnas HAM, laporan mengenai angka yang hilang sebanyak 199 orang, tetapi kemudian dua orang sudah kembali, sehingga jumlah orang hilang sebanyak 197. Jika angka orang hilang ini dianggap sebagai tewas (yang sangat besar kemungkinannya), maka perkiraan korban tewas antara 302 hingga 320 orang. Korban tewas di Plaza Mitra dikunjungi tim pencari fakta Komnas HAM pada 31 Mei 1997. Dua jam kemudian, 120 di antaranya dikuburkan secara massal dengan tata cara Islam di kompleks pemakaman Landasan Ulin Tengah, kecamatanKecamatan Landasan Ulin, Kota Administratif (sekarang kota otonom) [[Banjarbaru]], yang terletak 22 kilometer sebelah tenggara Banjarmasin. Tiga korban lain sudah diambil keluarga mereka dan dikuburkan tersendiri. Komnas HAM melaporkan, tidak ada bukti telah digunakannya peluru tajam yang menyebabkan tewasnya korban kerusuhan. Dalam laporannya, Komnas HAM juga menyatakan, dalam memadamkan kerusuhan, aparat keamanan tidak menggunakan alat-alat yang mematikan, tetapi menggunakan letusan peringatan, granat asap, dan gas air mata.
 
== Referensi ==
Baris 143 ⟶ 160:
* [http://books.google.co.id/books?id=bwe42GHDMfIC&lpg=PA197&pg=PA185#v=onepage&q&f=false Anarki Enam Jam: Rekonstruksi Kerusuhan Jumat Membara di Banjarmasin] Diakses 5 April 2011.
* [http://www.fica.org/persecution/banjarmasin/article/surya1.html 120 Jenazah korban kerusuhan Banjarmasin dimakamkan dalam satu liang] Diakses 5 April 2011.
* [http://www.tempo.co.id/ang/min/02/14/pokok2.htm Anis Marsela: "Saya Sempat Mimpi Aneh Di Banjarmasin" ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120118145027/http://www.tempo.co.id/ang/min/02/14/pokok2.htm |date=2012-01-18 }}
* [http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/5/23/86783/Kubur-Dalam-dalam-Kerusuhan-Jumat-Kelabu Kubur Dalam-dalam Kerusuhan Jumat Kelabu ]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.tempo.co.id/ang/min/02/15/nas4.htm Wawancara Asmara Nababan: "Tak Semua Korban Itu Perusuh"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120118143927/http://www.tempo.co.id/ang/min/02/15/nas4.htm |date=2012-01-18 }}
* [http://books.google.com/books?id=i4B84NUWAEoC&lpg=PA32&ots=_WlDX7yTAC&dq=banjarmasin%20kerusuhan&hl=id&pg=PA32#v=onepage&q=banjarmasin%20kerusuhan&f=false Menguak misteri kekuasaan Soeharto Oleh F. X. Baskara Tulus Wardaya]
* [http://ibnulkhattab.blogspot.com/2008/10/analisis-sosial-kerusuhan-jumat-kelabu.html Analisis Sosial Kerusuhan Jum'at Kelabu (Banjarmasin, 23 Mei 1997)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120119013416/http://ibnulkhattab.blogspot.com/2008/10/analisis-sosial-kerusuhan-jumat-kelabu.html |date=2012-01-19 }}
* [http://kalteng.tribunnews.com/2011/05/23/tragedi-memilukan-tak-dirayakan-lagi Tragedi Memilukan Tak Dirayakan Lagi]
* [http://wrong-dimension.blogspot.com/2011/05/mengenang-tragedi-jumat-kelabu-23-mei.html Mengenang Tragedi Jumat Kelabu 23 Mei 1997 Di Banjarmasin]
* [http://suraja.web.id/manik/thought/agama/silahkan-bakar-gereja-anda-mungkin-masuk-surga Silahkan Bakar Gereja, Anda Mungkin Masuk Surga ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110905072405/http://suraja.web.id/manik/thought/agama/silahkan-bakar-gereja-anda-mungkin-masuk-surga |date=2011-09-05 }}
* [http://www.tempo.co.id/ang/min/02/13/nas1.htm Siapa Tewas di Banjarmasin, Benarkah Semua Perusuh?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823183233/http://www.tempo.co.id/ang/min/02/13/nas1.htm |date=2011-08-23 }}
* [http://pancerekenan.blogspot.com/2008/04/arti-bulan-mei-bagi-warga-banjarmasin.html Tafsir Sosial Rusuh 23 Mei 1997 ]
 
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1990an}}
 
[[Kategori:Orde Baru]]
[[Kategori:Kejahatan terhadap kemanusiaan]]
[[Kategori:Pelanggaran Hakhak Asasiasasi Manusiamanusia]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1997]]
[[Kategori:Anti-Tionghoa]]
[[Kategori:Kerusuhan di Indonesia]]