Kota Bima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Membatalkan 2 suntingan oleh 125.166.127.48 (bicara) ke revisi terakhir oleh Herryz(✨) Tag: Pembatalan |
||
(253 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}}
{{coord|8|27|16.7|S|118|43|33.1|E|display=title}}
{{dati2
|settlement_type = Kota
|nama = Kota Bima
|foto = Pacuan Kuda Bima.jpg
|caption = Tradisi Pacuan Kuda Bima
|lambang = COA Bima.jpg
|peta = Lokasi_NTB_Kota_Bima.svg
|koordinat = {{Coord|-8.462309|118.748302}}
|motto = Maja labo dahu<br/>{{small|{{lang icon|Bima}} Merasa malu dan takut akan perilaku yang menyimpang atau melanggar hukum}}
|semboyan =
|provinsi = [[Nusa Tenggara Barat]]
|kecamatan = 5<ref name="Permendagri"/>
|kelurahan = 38<ref name="Permendagri"/>
|dasar hukum = UU RI No.13 Tahun 2002 {{br}}PP RI No.77 Tahun 1998
|tanggal = 10 April 2002 {{br}}22 Oktober 1998
|hari jadi = [[10 April]] [[2002]]
|nama_walikota = [[Mohammad Rum]] (Pj.)
|nama_wakil_walikota = ''lowong''
|sekretaris daerah = Mukhtar
|ketua DPRD =
|luas = 222,25
|luasref = <ref name="Permendagri">{{cite web |url=https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title=Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher=Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date=05-12-2018 |archive-date=2019-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190919205500/https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |dead-url=yes }}</ref>
|penduduk = 163824
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|98,65% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 1,24% [[Kekristenan]]
** 0,76% [[Protestan]]
** 0,48% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,10% [[Hindu]] |0,01% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Bima|Bima]]
|IPM = {{increase}} 76,11 ([[2021]])<br> {{fontcolor|Green|Tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=6 Maret 2022|format=pdf|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
|kodearea = (+62) 374
|kodepos = 84111 - 84119
|nomor_polisi = '''EA xxxx''' S*
|flora =
|fauna =
|zona waktu = [[UTC+08:00]]/[[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|apbd = Rp 783.522.889.046,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>
|pad = Rp 33.353.699.104,-
|dau = Rp 489.608.423.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 Agustus 2021|format=pdf}}</ref>
|web = {{URL|https://bimakota.go.id/}}
}}
'''Kota Bima''', atau oleh suku Mbojo disebut dengan nama ''Dana Mbojo'', adalah sebuah [[kota]] yang terletak di [[Pulau Sumbawa]] bagian Timur, [[provinsi]] [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Pada pertengahan tahun [[2024]], jumlah penduduk kota Bima sebanyak 163.824 jiwa, dengan kepadatan 694 jiwa/km².<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=24 Agustus 2024|format=Visual}}</ref>
== Geografi ==
Secara geografis Kota Bima terletak di bagian timur Pulau Sumbawa pada posisi 118°41'00"-118°48'00" Bujur Timur dan 8°20'00"-8°30'00" Lintang Selatan. Kota Bima sendiri mempunyai luas wilayah sebesar 222,25 km².<ref name="Bima">{{cite web|url=https://bimakota.bps.go.id/publication/2018/08/16/1e5b2cdb49cfdcec4ef51cde/kota-bima-dalam-angka-2018.html|title=Kota Bima Dalam Angka 2018|last=|first=|publisher=BPS Kota Bima|accessdate=9 Nopember 2018|archive-date=2020-11-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20201120071913/https://bimakota.bps.go.id/publication/2018/08/16/1e5b2cdb49cfdcec4ef51cde/kota-bima-dalam-angka-2018.html|dead-url=no}}</ref> Kota Bima memiliki areal tanah berupa: persawahan seluas 1.923 [[hektare]] (94,90% merupakan sawah irigasi), hutan seluas 13.154 ha, tegalan dan kebun seluas 3.632 ha, ladang dan huma seluas 1.225 ha dan wilayah pesisir pantai sepanjang 26 km. Secara umum kondisi tanah di Kota Bima didominasi oleh gunung batu, hal ini menyebabkan rata-rata masyarakatnya bertani dengan menanam jagung dan tanaman keras lainnya.
=== Batas wilayah ===
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:<ref>http://www.bimakota.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080917114501/http://www.bimakota.go.id/ |date=2008-09-17 }} [http://www.bimakota.go.id/?buka=selayang_pandang Batas wilayah Kota Bima] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080819214207/http://www.bimakota.go.id/?buka=selayang_pandang |date=2008-08-19 }}</ref>
{{Batas_USBT
|utara=[[Kabupaten Bima]]
|selatan=[[Kabupaten Bima]]
|barat=[[Laut Flores|Teluk Bima]]
|timur=[[Kabupaten Bima]]
}}
=== Iklim ===
Berdasarkan kategori iklim, Kota Bima memiliki iklim [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] (''Aw''). Tingkat curah hujan tahunan kota Bima berkisar antara 1000–2000 mm per tahun dengan jumlah hari hujan bervariasi antara 80–140 hari hujan per tahun. Sementara itu, matahari bersinar terik sepanjang musim dengan rata-rata intensitas penyinaran rata-rata 71,1%. Suhu udara rata-rata di wilayah ini sebesar 21 °C sampai 32,8 °C. Suhu tertinggi terjadi pada Bulan Oktober dengan suhu berkisar 37.2 °C sampai 38 °C. Hal ini menyebabkan kota Bima ditetapkan sebagai kota terpanas di Indonesia pada tahun 2014.
{{Bima weatherbox}}
== Sejarah ==
Bima atau yang disebut juga dengan [[Dana Mbojo]] telah mengalami perjalanan panjang dan jauh mengakar ke dalam sejarah. Menurut legenda sebagaimana termaktub dalam Kitab BO (Naskah Kuno Kerajaan dan Kesultanan Bima), kedatangan salah seorang musafir dan bangsawan Jawa bergelar [[Sang Bima]] di [[Pulau Satonda]] merupakan cikal bakal keturunan para Raja Bima dan menjadi permulaan masa pembabakan [[Prasejarah|Zaman pra sejarah]] di tanah ini. Pada masa itu, wilayah Bima terbagi dalam kekuasaan pimpinan wilayah yang disebut Ncuhi. Nama para Ncuhi terilhami dari nama wilayah atau gugusan pegunungan yang dikuasainya.
Ada lima orang ncuhi yang tergabung dalam sebuah Federasi Ncuhi yaitu, Ncuhi Dara yang menguasai wilayah Bima bagian tengah atau di pusat Pemerintah. Ncuhi Parewa menguasai wilayah Bima bagian selatan, Ncuhi Padolo menguasai wilayah Bima bagian Barat, Ncuhi Banggapupa menguasai wilayah Bima bagian Timur, dan Ncuhi Dorowuni menguasai wilayah Utara. Federasi tersebut sepakat mengangkat Sang Bima sebagai pemimpin. Secara ''de jure'', Sang Bima menerima pengangkatan tersebut, tetapi secara ''de facto'' ia menyerahkan kembali kekuasaannya kepada Ncuhi Dara untuk memerintah atas namanya.
Pada perkembangan selanjutnya, putera Sang Bima yang bernama Indra Zamrud dan Indra Komala datang ke tanah Bima. Indra Zamrud lah yang menjadi Raja Bima pertama. Sejak saat itu Bima memasuki [[Zaman Kerajaan Hindu Buddha|Zaman Kerajaan]]. Pada perkembangan selanjutnya menjadi sebuah kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam percaturan sejarah dan budaya nusantara. Secara turun temurun memerintah sebanyak 16 orang raja hingga akhir [[Abad ke-11 hingga 20|abad 16]].
Fajar Islam bersinar terang di seluruh Persada Nusantara antara abad 16 hingga 17 Masehi. Pengaruhnya sangat luas hingga mencakar tanah Bima. Tanggal 5 Juli 1640 Masehi menjadi saksi dan tonggak sejarah peralihan sistem pemerintahan dari kerajaan kepada kesultanan. Ditandai dengan dinobatkannya Putera Mahkota La Ka’i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi Sultan Pertama dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahir (kuburannya di bukit Dana Taraha sekarang). Sejak saat itu Bima memasuki peradaban kesultanan dan memerintah pula 15 orang sultan secara turun menurun hingga tahun 1951.
Masa kesultanan berlangsung lebih dari tiga abad lamanya. Sebagaimana ombak di lautan, kadang pasang dan kadang pula surut. Masa-masa kesultanan mengalami pasang dan surut disebabkan pengaruh imperialisme dan kolonialisme yang ada di bumi nusantara. Pada tahun 1951 tepat setelah wafatnya sultan ke-14 yaitu Sultan Muhammad Salahudin, Bima memasuki Zaman kemerdekaan dan status Kesultanan Bima pun berganti dengan pembentukan Daerah Swapraja dan Swatantra yang selanjutnya berubah menjadi daerah kabupaten.
Pada tahun [[2002]] wajah Bima kembali di mekarkan sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 melalui pembentukan wilayah Kota Bima. Hingga sekarang daerah yang terhampar di ujung timur pulau sumbawa ini terbagi dalam dua wilayah administrasi dan politik yaitu Pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima. Kota Bima saat ini telah memiliki 5 kecamatan dan 38 kelurahan dengan luas wilayah 437.465 ha dan jumlah penduduk 155.140 (2021) jiwa dengan kepadatan 694 jiwa/km².
Sebagai sebuah daerah yang baru terbentuk, Kota Bima memiliki karakteristik perkembangan wilayah yaitu: pembangunan infrastruktur yang cepat, perkembangan sosial budaya yang dinamis, dan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi.
Sudah 13 tahun ini Kota Bima dipimpin oleh seorang Wali kota dengan peradaban Budaya Dou Mbojo yang sudah mengakar sejak zaman kerajaan hingga sekarang masih dapat terlihat dalam kehidupan masyarakat Kota Bima dalam kesehariannya. Baik sosial, Budaya dan Seni tradisional yang melekat pada kegiatan Upacara Adat, Prosesi Pernikahan, Khataman Qur’an, Khitanan dan lain-lain serta bukti-bukti sejarah Kerajaan dan Kesultanan masih juga dapat dilihat sebagai situs, kepurbakalaan dan bahkan menjadi objek daya tarik wisata yang ada di Kota Bima dan menjadi objek kunjungan bagi wisatawan lokal, nusantara bahkan mancanegara.
== Demografi ==
Suku asli masyarakat Kota Bima adalah suku Bima atau dikenal dalam bahasa lokal nya “Dou Mbojo”. Salah satu ke-unikan Kota Bima adalah sebagian dari masyarakat nya juga berasal dari berbagai suku dan etnik di Indonesia seperti; Makassar, Jawa, Sunda, Timor, Flores, Bajo, Madura, Sasak (Lombok), Bali, Bugis dan Minangkabau sehingga memberi warna tersendiri di dalam keseharian mereka di Kota Bima (suku-suku ini selalu memeriahkan upacara dan pawai pada hari-hari besar di Kota Bima) dengan hidup berdampingan secara rukun dan damai serta suasana kondusif.
=== Jumlah penduduk ===
Kota Bima berdasarkan data tahun 2000 tercatat sebesar 116.295 jiwa yang terdiri dari 57.108 jiwa (49%) penduduk laki-laki dan 59.187 jiwa (51%) penduduk perempuan. Sebaran penduduk kurang merata, konsentrasi penduduk berada di pusat-pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Penduduk terbanyak berada di Kelurahan Paruga, yaitu berjumlah 12.275 jiwa (11%) dan paling sedikit di Desa Kendo yang berjumlah 1.130 jiwa (1%). Selanjutnya berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010, penduduk Kota Bima berjumlah 142.443 jiwa yang terdiri dari 69.8411 jiwa laki-laki dan 72.602 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk berdasarkan tahun sensus adalah sebagai berikut:
{| class="wikitable" align="{{{align|right}}}" cellpadding="1" cellspacing="0" style="margin:0 0 1em 1em; clear:right; text-align:right"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
|-
|[[2000]] || align="right" | 116.295
|-
|[[2010]] || align="right" | 142.443
|-
|[[2021]] || align="right" | 155.140
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan kota Bima<br />'''Sumber:<ref name="DUKCAPIL"/>
|}
=== Mata Pencaharian ===
Komposisi penduduk Kota Bima berdasarkan mata pencaharian didominasi oleh petani/peternak dan jasa/pedagang/pemerintahan yang besarnya masing-masing 45,84% dan 45,05%. Jenis pekerjaan yang digeluti penduduk Kota Bima antara lain: petani 15.337 orang, nelayan 425 orang, peternak 13.489 orang, penggalian 435 orang, industri kecil 1.952 orang, industri besar/sedang 76 orang, perdagangan 1.401 orang, ABRI 304 orang, guru 1.567 orang dan PNS berjumlah 2.443 orang.
=== Keagamaan ===
Mayoritas penduduk Kota Bima memeluk agama [[Islam]] yaitu sekitar 97,38% dan selebihnya memeluk agama [[Kristen Protestan]] 0,79%, [[Katolik]] 0,48%, [[Hindu]] 0,12% dan [[Budha]] 0,02%.<ref name="DUKCAPIL"/> Sarana peribadatan di Kota Bima terdiri dari Masjid sebanyak 51 unit, Langgar/Mushola 89 unit dan Pura/Vihara 3 unit. Sedangkan fasilitas sosial yang ada di Kota Bima meliputi Panti Sosial Jompo dan Panti Asuhan sebanyak 6 Panti yang tersebar di 3 kecamatan. Masyarakat Bima adalah masyarakat yang religius. Secara historis Bima dulu merupakan salah satu pusat perkembangan Islam di Nusantara yang di tandai oleh tegak kokohnya sebuah kesultanan, yaitu kesultanan Bima. Islam tidak saja bersifat elitis, hanya terdapat pada peraturan-peraturan formal-normatif serta pada segelintir orang saja melainkan juga populis, menjadi urat nadi dan darah daging masyarakat, artinya juga telah menjadi kultur masyarakat Bima.
== Pemerintahan ==
Kota Bima sebagai pemerintah daerah dibentuk melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002.
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Bima}}
{{:Daftar Wali Kota Bima}}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bima}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bima}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bima}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bima}}
Jumlah kecamatan dan penduduk di masing-masing kecamatan;
{| class="wikitable"
|-
! Kecamatan !! Jumlah Penduduk
|-
| [[Raba, Bima|Raba]] || align="right" |34.756 jiwa
|-
| [[Mpunda, Bima|Mpunda]] || align="right" |32.531 jiwa
|-
| [[Rasanae Barat, Bima|Rasanae Barat]] || align="right" |31.029 jiwa
|-
| [[Asakota, Bima|Asakota]] || align="right" |27.931 jiwa
|-
| [[Rasanae Timur, Bima|Rasanae Timur]] || align="right" |16.196 jiwa
|}
== Ekonomi ==
Berdasarkan potensi sumber daya yang ada, berbagai peluang investasi cukup prospektif untuk dikembangkan di Kota Bima, antara lain di bidang: jasa, termasuk pengangkutan, kelistrikan dan telekomunikasi, perdagangan, agrobisnis/agroindustri, industri air minum kemasan, industri kecil dan kerajinan, pariwisata dan pendidikan
Peluang tersebut didukung oleh ketersediaan sarana/prasarana yang cukup memadai seperti transportasi dan telekomunikasi, pasar dan pertokoan, maupun jasa perbankan. Di samping itu Pemerintah Kota Bima memberikan berbagai insentif bagi investor yang menanamkan modalnya berupa kemudahan perizinan dan penyediaan sarana pendukung.
=== Pertanian dan perkebunan ===
Berdasarkan pola penggunaan tanah, lahan sawah di Kota Bima mencapai 1.923 ha yang terdiri sawah irigasi seluas 1.825 ha dan sawah tadah hujan seluas 98 ha. Sedangkan tanah tegalan/kebun mencapai 3.623 ha, ladang/huma seluas 1.225 ha dan kawasan hutan negara seluas 9.421 ha. Komoditas andalan pertanian terdiri dari padi, jagung, kedelai dan kacang tanah. Sedangkan komoditas unggulan perkebunan meliputi: serikaya, kelapa, asam, kemiri, jambu mete, wijen dan kapuk. Hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan pengembangan baru dilakukan oleh masyarakat setempat dengan skala usaha dan teknologi yang masih terbatas.
=== Perikanan ===
Kegiatan perikanan yang telah berkembang di Kota Bima adalah usaha budidaya di perairan laut, perairan air payau dan air tawar. Adapun komoditas yang dibudidayakan meliputi: bandeng, udang dan rumput laut.
=== Peternakan ===
Hingga saat ini jenis ternak yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat adalah: sapi, kerbau, kuda, kambing, ayam buras dan itik. Kota Bima sesungguhnya memiliki potensi peternakan yang cukup prospektif dengan ketersediaan lahan peternakan dan lahan pakan yang cukup luas.
=== Kehutanan ===
Kota Bima memiliki wilayah hutan seluas 13.154 ha yang memiliki kekayaan berbagai macam komoditas dan ''plasma nuftah''. Komoditas yang cukup potensial terdiri dari kayu jati, sono keling dan kayu campuran.
=== Industri dan Kerajinan ===
Skala industri yang telah berkembang baik saat ini di Kota Bima meliputi industri Garam Rakyat (PD Budiono Madura), genteng pres, bata merah, batako, tenun tradisional, gerabah, meubel dan pembuatan tahu/tempe.
=== Pertambangan ===
Sebagai daerah perkotaan dengan wilayah yang tidak terlalu luas, Kota Bima memiliki potensi pertambangan yang terbatas. Jenis bahan tambang yang berhasil diidentifikasi terdiri dari andesit dan marmer dengan volume ± 517.738.375 m³.
=== Perdagangan, hotel dan restoran ===
Sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kota Bima baru memberikan andil sebesar 16,66% dalam pembentukan PDRB. Fasilitas perdagangan terdiri atas pertokoan dan pasar umum. Lokasi pertokoan meliputi 2 kawasan perdagangan, yaitu di Kota Bima dan Raba. Kawasan pasar umum di seluruh Kota Raba-Bima tercatat 4 unit, masing-masing di Kelurahan Kumbe, Rabangodu, Tanjung dan Sarae. Sedangkan jumlah hotel dan restoran sebanyak 51 unit yang tersebar di 3 kecamatan kota. Dengan memperhatikan kondisi yang ada dalam mewujudkan Kota Bima sebagai kota Transit maka pengembangan sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi perhatian utama.
=== Perbankan ===
Dunia perbankan cukup berkembang yang didukung oleh sejumlah Bank Pemerintah dan Swasta, yaitu: Bank Negara Indonesia (BNI) 1 Kantor Cabang, Bank Rakyat Indonesia (BRI) 1 Kantor Cabang dan 2 Kantor Unit, Bank NTB 1 Kantor Cabang, Bank Danamon 1 Kantor Cabang, Bank Mandiri 1 Kantor Cabang, Bank Mandiri Syariah 1 Kantor Cabang, Bank Sinarmas 1 Kantor Cabang, Bank Central Asia (BCA) 1 Kantor Cabang serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang meliputi BPR LKP dan Bank Bias.
== Media Massa ==
Di Kota Bima terdapat [http://bimakota.go.id/post/read/73/MEDIA-MASSA belasan media massa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161107054257/http://bimakota.go.id/post/read/73/MEDIA-MASSA |date=2016-11-07 }}, baik yang berskala lokal, regional, maupun nasional.
=== Televisi ===
{{Main|Daftar stasiun televisi di Nusa Tenggara Barat}}
=== Media Cetak ===
* Bimeks
* Stabilitas
* Garda Asakota
* Tambora Post
* Radar Tambora
=== Media Online ===
* [http://kahaba.net Kabar Harian Bima]
* [http://bimakini.com Bima Kini]
=== Radio ===
* Bima FM
* Citra FM
== Sarana dan prasarana ==
=== Transportasi Udara ===
Transportasi udara melalui [[Bandar Udara Muhammad Salahuddin]] di Kabupaten Bima.<ref>http://bmu.informasibandara.org/home/schedule/arrival/BMU {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190409081556/http://bmu.informasibandara.org/home/schedule/arrival/BMU |date=2019-04-09 }} diakses 22 Oktober 2018</ref>
=== Transportasi darat ===
Transportasi di Kota Bima ditunjang oleh prasarana jalan: terminal dan pelabuhan laut. Panjang jalan raya sekitar 805,02 km yang terdiri dari Jalan Negara (38,56 km), Jalan Provinsi (52,20 km) dan Jalan Kabupaten (174,26 km)yang sebagian besar merupakan jalan beraspal dan sebagian lainnya jalan perkerasan batu dan jalan tanah. Fasilitas terminal sebanyak 3 buah, terdiri dari 1 buah terminal tipe B terletak di Kampung Dara yang merupakan terminal regional yang menghubungkan Kota Bima dengan kabupaten/kota lainnya dan Terminal Tipe C yang terdapat di Kelurahan Kumbe, yaitu terminal angkutan umum yang menuju ke [[Kecamatan Sape]] Kabupaten Bima dan di Desa Jati Baru, yaitu terminal angkutan umum yang menuju ke [[Kecamatan Wera]] Kabupaten Bima. Sarana angkutan darat dalam Kota Bima dilayani oleh bemo, benhur dan ojek.
=== Transportasi laut ===
Sedangkan transportasi laut ditunjang oleh: 1 pelabuhan laut sebagai pintu gerbang utama masuknya penumpang, barang dan jasa. Pelabuhan Bima dibangun pada Tahun 1963, merupakan pelabuhan laut utama di wilayah pengembangan [[Pulau Sumbawa]] Bagian Timur sebagai Pelabuhan Feeder. Sehubungan dengan fungsinya yang strategis, pelabuhan laut Bima memiliki dermaga samudera sepanjang 142 m dan luas lantai 2.050 m² serta dermaga pelayaran rakyat sepanjang 50 m dengan lantai 500 m². Kedalaman air Teluk Bima 12 m, lebar minimum 1000 m dan kedalaman sepanjang 134 m serta luas lantai 750 m², ''open strorage'' 26.097 m², terminal penumpang 200 m, listrik dengan kekuatan 15 KVA dan 2 buah Bunker air bersih, masing-masing dengan volume 200 ton. Pelabuhan laut Bima selain dapat disinggahi kapal-kapal besar seperti KM AWU, KM Tatamelau, KM Kelimutu, KFC Barito dan KFC Serayu serta kapal-kapal perintis. Disamping itu juga menjadi pusat bongkar muat barang ekspedisi dan pelayaran.
=== Pos dan telekomunikasi ===
Jasa pelayanan pos dilakukan dengan menyediakan 1(satu) Kantor Pos Cabang Bima dan 2 (dua) Kantor Pos Pembantu yang ada di Bima dan di Raba. Untuk mempermudah penduduk yang menggunakan jasa pelayanan Pos, di seluruh bagian wilayah Kota Bima disebar Bis Surat. Sedangkan sistem jaringan telepon yang dilayani oleh PT. Telkom melalui 1 kantor pusat, kantor pelayanan telepon, saranan telepon seluler dan internet, dapat dikatakan sudah cukup memadai. Hal ini dirasakan pada penyebaran telepon umum di seluruh kota baik berupa telepon umum koin maupun telepon umum kartu. Pelayanan jasa Interlokal maupun Internasional, di beberapa lokasi strategis di Kota Raba-Bima telah menerapkan sistem Sambungan Telepon Otomat (STO), non telepon seluler sehingga mempermudah hubungan langsung jarak jauh. Berdasarkan data yang ada tercatat jumlah telepon mencapai sekitar 861 unit dengan jumlah pelayanan meliputi rumah tangga (3.859), bisnis (1.040) dan sosial (13).
Operator seluler yang beroperasi di Kota bima terdiri dari: Telkomsel, Indosat dan Xl.
=== Listrik ===
Sumber penerangan listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah XI, Kantor Cabang Bima dengan sumber tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Secara umum kondisi kelistrikan telah dapat melayani kebutuhan penduduk kota walaupun dengan daya yang masih terbatas. Produksi energi listrik mencapai 46.610.246 KWH dengan energi listrik yang disalurkan sebesar 45.032.712 KWH pada 17.266 KK pelanggan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, sejumlah toko dan hotel mempunyai pembangkit listrik ''portable'' sendiri. Kondisi ini memberikan peluang yang cukup menjanjikan untuk investasi dibidang kelistrikan.
== Pendidikan Dasar & Menengah ==
Fasilitas pendidikan<ref>{{Cite web |url=http://www.bimakota.go.id/?buka=pendidikan |title=Fasilitas pendidikan di NTB |access-date=2008-09-24 |archive-date=2008-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080819214202/http://www.bimakota.go.id/?buka=pendidikan |dead-url=no }}</ref> yang terdapat di Kota Bima pada tahun 2005 adalah Sekolah Taman Kanak-kanak (STK) sebanyak 50 (lima puluh) unit, Sekolah Dasar (SD) sebanyak 88 (delapan puluh delapan) unit ditambah Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 7 (tujuh) unit, Sekolah Menengah Pertama (SLTP) sebanyak 17 (tujuh belas) unit ditambah Madrasah Tsanawiyah sebanyak 8 (delapan) unit, Sekolah Menengah Umum (SMU) sebanyak 14 (empat belas) unit ditambah Madrasah Aliyah sebanyak 5 (lima) unit, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 6 (enam) unit.
Untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sumberdaya manusia yang berkualitas, sebuah kota otonom penting memiliki Perguruan Tinggi Negeri yang berbasis kebutuhan lokal dengan orientasi global.
== Perguruan Tinggi ==
# [[Universitas Muhammadiyah Bima]] (perubahan bentuk dari STIH Muhammadiyah Bima).
# Universitas Mbojo Bima (perubahan bentuk dari STISIP Mbojo).
# Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Bima.
# Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima.
# Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima.
# Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima.
# Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bima.
# Akademi Kebidanan (AKBID) Harapan Bunda Bima.
# Akademi Teknik Bima (ATB).
# Akademi Kebidanan (AKBID) Surya Mandiri Bima.
# Poltekkes Kemenkes Mataram cabang Bima.
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Bima}}
Fasilitas kesehatan<ref>{{Cite web |url=http://www.bimakota.go.id/?buka=kesehatan |title=Fasilitas Kesehatan di NTB |access-date=2008-09-24 |archive-date=2008-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080819214152/http://www.bimakota.go.id/?buka=kesehatan |dead-url=no }}</ref> yang ada di Kota Bima di antaranya adalah Dinas Kesehatan Kota, Rumah Sakit Umum (RSU), Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik BKIA, Apotek, Toko Obat dan tenaga medis yang berpraktik swasta (Dokter Praktik). Fasilitas kesehatan ini berperan sangat penting untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, untuk menciptakan suatu masyarakat yang mempraktikkan prilaku hidup bersih dan sehat lingkungan yang akan menunjang pada gerak laju pembangunan menuju Indonesia Sehat 2010. Dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara merata di seluruh wilayah Kota Bima.
== Pariwisata ==
Secara historis Kota Bima merupakan pusat Kesultanan Bima dimasa lampau. Dengan warisan kekayaan budaya yang dimiliki, Kota Bima dapat mengembangkan wisata budaya dengan kebudayaan Islam sebagai basisnya. [[Asi mbojo|Asi Mbojo]] (istana kesultanan), kuburan raja-raja dan para wali, permainan dan kesenian rakyat serta upacara keagamaan seperti perayaan maulud, U'a pua serta prosesi pelantikan raja dan lain-lain merupakan objek dan ''event'' yang sangat menarik.
Sumber daya alam Kota Bima juga memiliki daya tarik tersendiri sebagai Objek Daya Tarik Wisata karena letak Kota Bima berada di bibir Teluk yang sangat indah yang menawarkan berbagai atraksi wisata laut dan pantai seperti; berenang, berperahu, memancing, bersantai, melihat kehidupan masyarakat nelayan serta menikmati makanan khas desa tradisional nelayan. Kawasan pesisir dari Pantai Lawata sampai pintu gerbang Kota Bima bisa dikembangkan sebagai pusat perhotelan dan perdagangan ''souvenir''. Taman Kota juga bisa diciptakan sebagai alternatif bagi wisatawan domestik.Disisi lain alam dan hutan serta hamparan sawah yang luas juga dapat dilihat di Kota Bima.
Pariwisata yang cukup potensial untuk dikembangkan di wilayah ini adalah:
* Pariwisata alam, meliputi Pantai Kalaki, Pantai Lawata, Pantai Amahami, Pantai Oi Ni'u, Pantai Ule, Pantai Kolo dan Pulau Kambing
* Pariwisata budaya, meliputi [[Museum Asi Mbojo]], [[Museum Samparaja]], [[Kuburan Tolobali]], [[Bukit Danatraha]] (kompleks makam Kesultanan Bima), pusat kerajinan tenun tradisional di [[Kelurahan Rabadompu]], dan Langgar kuno di [[Kelurahan Sarae]]
Hal ini didukung pula oleh berbagai usaha jasa dan produk wisata yang cukup baik, seperti usaha perhotelan, biro perjalanan wisata, dan souvenir berupa tenun ikat, songket, sarung dan lain-lain.
== Rujukan ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|Bima}}
{{Wikiportal|Indonesia}}
{{commonscat|Bima}}
* {{id icon}} [http://www.bimakota.go.id/ Situs web resmi Pemerintah Kota Bima]
* (Public Center Kota Bima) http://publiccenter.bimakota.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161024090028/http://publiccenter.bimakota.go.id/ |date=2016-10-24 }}
{{Kota Bima}}
{{Nusa Tenggara Barat}}
[[Kategori:Kota Bima| ]]
[[Kategori:Kota di Nusa Tenggara Barat|Bima]]
[[Kategori:Kota di Indonesia|Bima]]
|