Perang Candu Pertama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Giri mentri (bicara | kontrib) k khawatir |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Short description|War between Great Britain and China in the 19th century }}
{{Infobox military conflict
Baris 14 ⟶ 13:
*Pajak Kepala {{Efn|Pajak Kepala adalah pajak tahunan yang dikenakan kepada setiap laki-laki dan perempuan yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 65 tahun.}} diperkenalkan dan dibebankan kepada orang Tiongkok yang datang ke koloni Inggris.
|combatant1 = {{flagcountry|UKGBI}}
* {{flagicon image|Flag of the British East India Company (1801).svg}} [[
|combatant2 = {{flagicon image|Flag of China (1862–1889).svg|border=no}} [[Dinasti Qing]].
|commander1 = {{plainlist}}
Baris 56 ⟶ 55:
}}
'''Perang Candu Pertama''' ({{zh|t= 第 一次 鴉片戰爭|p=Dìyīcì Yāpiàn Zhànzhēng}}), '''Perang Opium Pertama''' atau '''Perang Inggris-Tiongkok Pertama''' adalah perang antara [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] melawan [[Dinasti Qing]] di [[Tiongkok]] dari tahun 1839 hingga 1842 dengan tujuan memaksa [[Tiongkok]] mengimpor [[opium]] dari [[Britania Raya]]. Pejabat Tiongkok melarang keras perdagangan opium
Permintaan barang-barang mewah asal Tiongkok (terutama sutra, [[porselen]], dan teh) menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan antara Tiongkok dan Inggris. Perdagangan perak global dari abad 16 hingga 18 dari Eropa ke Tiongkok harus mematuhi [[Sistem Kanton]], yang membatasi perdagangan luar negeri Tiongkok hanya boleh masuk melalui kota pelabuhan di selatan yaitu [[Kanton]]. Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] mulai menanam [[candu]] di [[Benggala]] (sekarang masuk wilayah [[Bangladesh]]), dan mengizinkan para pedagang swasta Inggris menyelundupkan opium ke Tiongkok secara ilegal. Masuknya narkoba ilegal ini membalikkan [[neraca perdagangan]] Tiongkok yang tadinya surplus menjadi [[defisit]], perekonomian menjadi tergerus karena transaksi perak, dan meningkatkan jumlah pecandu opium di dalam negeri, situasi yang sangat mengkhawatirkan bagi para pejabat Tiongkok.
Pada tahun 1839, [[Kaisar Daoguang]], menolak proposal untuk melegalkan opium termasuk pajaknya, ia menunjuk [[Raja Muda]] [[Lin Zexu]] untuk pergi ke [[Kanton]] guna menghentikan perdagangan opium sepenuhnya.<ref name=":55">Fay (2000) p. 73</ref> Lin menulis surat terbuka kepada [[Ratu Victoria]], menuntut pertanggungjawaban moralnya untuk menghentikan perdagangan opium.{{sfn|Teng|Fairbank|1979|p=23}} Ketika tidak mendapatkan tanggapan dari Ratu, dia awalnya berusaha agar perusahaan asing bersedia menutup toko opium mereka dengan imbalan teh, tetapi usaha ini juga tidak berhasil. Kemudian Lin terpaksa menggunakan kekuatan di daerah-daerah perdagangan pihak Barat. Dia menyita semua persediaan opium yang ada dan memerintahkan untuk melakukan [[blokade]] terhadap kapal-kapal asing agar mereka menyerahkan pasokan opiumnya. Lin menyita 20.283 peti opium (sekitar 1,120 ton).<ref name=":25">{{cite book |title = Smuggling as Subversion: Colonialism, Indian Merchants, and the Politics of Opium, 1790–1843 |url = https://archive.org/details/smugglingassubve0000faro |last=Farooqui |first=Amar |date=March 2005 |publisher=Lexington Books |ISBN = 0-7391-0886-7 }}</ref>
Pemerintah Inggris menanggapinya dengan mengirimkan pasukan militer, dengan menggunakan kekuatan [[Angkatan Laut Britania Raya]] dan meriamnya, mengakibatkan Kekaisaran Tiongkok menderita serangkaian kekalahan telak,<ref>Steve Tsang, ''A modern history of Hong Kong'' (2007) p. 3-13"</ref> taktik ini kemudian dikenal dengan istilah [[Diplomasi kapal perang|Diplomasi Kapal Perang]].
Baris 104 ⟶ 103:
Setelah [[Imperium Spanyol]] berhasil menaklukan [[Filipina]], arus perdagangan dan barang dari Tiongkok ke Eropa dan sebaliknya meningkat secara dramatis. Sejak 1565 dan seterusnya, [[Galiung Manila]] membawa perak ke jaringan perdagangan Asia dari tambang perak yang ada di [[Peru]], [[Amerika Selatan]].<ref>Carrera Stampa, Manuel. "La Nao de la China." ''Historia Mexicana'' 9 no. 33 (1959) 97–118.</ref> Tiongkok adalah tujuan utama untuk logam mulia, karena pemerintah kekaisaran mengamanatkan bahwa pembayaran barang-barang ekspor Tiongkok harus dalam bentuk perak atau emas.<ref name=":0">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=mOu_DQAAQBAJ&pg=PT365&lpg=PT365#v=onepage&q=chinese%20european%20bullion|title=Revolution and Rebellion in the Early Modern World: Population Change and State Breakdown in England, France, Turkey, and China, 1600–1850; 25th Anniversary Edition|last=Goldstone|first=Jack A.|date=2016-12-19|publisher=Routledge|isbn=978-1-315-40860-6|language=en}}</ref><ref name=":49">[[Charles C. Mann]] (2011) pp. 123–163</ref>
Kapal-kapal Inggris mulai muncul secara sporadis di sekitar pantai Tiongkok sejak 1635 hingga seterusnya.<ref>Spence (1999) pp. 120</ref> Karena tidak memiliki hubungan dengan jaringan ''Sistem anak sungai Tiongkok'' {{Efn|Sistem anak sungai Tiongkok adalah jaringan hubungan internasional non-formal yang berfokus memfasilitasi perdagangan dan hubungan luar negeri Tiongkok pada akhir [[dinasti Ming]] dan [[dinasti Qing]].}}, di mana sebagian besar negara Asia bernegosiasi dengan Tiongkok melalui jaringan ini, maka para pedagang Inggris hanya diizinkan berdagang di pelabuhan [[Zhoushan]], [[Xiamen]], dan [[Guangzhou]]. Perdagangan resmi Inggris dilakukan melalui [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] atau yang memegang Piagam kerajaan{{Efn|Piagam kerajaan adalah hibah resmi yang dikeluarkan oleh Raja/Ratu di bawah hak prerogatif kerajaan sebagai surat paten. Secara historis, Piagam kerajaan ini telah digunakan untuk mengumumkan hukum publik, contoh paling terkenal adalah British Magna Carta (Piagam Agung) tahun 1215, tetapi sejak abad ke-14 hanya digunakan sebagai pengganti tindakan pribadi untuk memberikan hak atau kekuasaan kepada individu atau sebuah badan hukum.}} untuk transaksi perdagangan di [[Timur Jauh]]. Kapal-kapal dagang milik Perusahaan Hindia Timur Britania ini datang secara bertahap dari pangkalannya di [[India]] yang akhirnya malah mendominasi perdagangan Tiongkok-Eropa dengan dukungan dari kekuatan armada [[Angkatan Laut Britania Raya]].<ref name="Bernstein 286">{{Cite book|title=A splendid exchange: how trade shaped the world|url=https://archive.org/details/splendidexchange00bern_470|last=[[William Bernstein|Bernstein]]|first=William J.|publisher=[[Atlantic Monthly Press]]|year=2008|isbn=978-0-87113-979-5|location=New York|page=[https://archive.org/details/splendidexchange00bern_470/page/n317 286]}}</ref>
[[Berkas:A close view of the Foreign Factories in Guangzhou, circa 1807, artist unknown - Hong Kong Museum of History - DSC01004.JPG|jmpl|ka|Deretan [[Tiga Belas Pabrik]] sekitar tahun 1807.]]
Baris 114 ⟶ 113:
Undang-undang Kekaisaran yang menegakkan Sistem Kanton ini secara kolektif dikenal sebagai Undang-Undang Pencegahan Barbar (防範外夷規條).<ref name=":1">Alain Peyrefitte, ''The Immobile Empire—The first great collision of East and West—the astonishing history of Britain's grand, ill-fated expedition to open China to Western Trade, 1792–94'' (New York: Alfred A. Knopf, 1992), pp. 520–545</ref> Posisi Cohong sangat kuat dalam perdagangan Tiongkok saat itu, karena mereka ditugasi untuk menilai produk asing, membeli atau menolak barang-barang impor, dan menjual ekspor Tiongkok dengan harga yang pantas.<ref name=":44">Fay (2000) pp. 38-45, 55-54, 60-68</ref> Cohong biasanya terdiri dari 6 hingga 20 keluarga pedagang (tergantung ketentuan dari politik di Kanton). Sebagian besar rumah keluarga pedagang ini dipimpin oleh seorang ''"mandarin"'',{{Efn| Seorang mandarin (官; pinyin: guān) adalah sarjana birokrat di pemerintahan kekaisaran Tiongkok, Korea dan Vietnam. Istilah ini umumnya diberikan kepada para pejabat yang lulus [[ujian kenegaraan]].}} tetapi ada juga yang dari orang Kanton atau [[suku Han|Han]] biasa.<ref name="Fay 2000 pp. 62-64">Fay (2000) pp. 62-64</ref> Fungsi utama lainnya dari Cukong adalah membuat perjanjian tradisional yang ditandatangani antara anggota Cohong dan pedagang asing. Perjanjian ini menyatakan bahwa anggota Cohong bertanggung jawab atas perbuatan dan muatan pedagang asing yang bertransaksi dengannya selama di Tiongkok.<ref name=":48">Fay (2000) pp. 65</ref> Selain berurusan dengan Cohong, para pedagang Eropa diharuskan membayar bea [[cukai]], tugas pengukuran, memberikan hadiah, dan menyewa [[navigator]].<ref name=":48" />
Meskipun ada pembatasan, namun sutra dan porselen semakin populer di Eropa. Apalagi dengan banyaknya permintaan teh Tiongkok yang seakan tidak ada habisnya dari Inggris, menyebabkan transaksi perdagangan terus berlanjut. Sejak pertengahan abad ke-17 dan seterusnya Tiongkok telah mendapatkan penghasilan sekitar 28 juta kilogram perak, terutama dari negara-negara kekuatan Eropa, sebagai hasil dari penjualan produk-produk Tiongkok.<ref>[http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A21388322 Early American Trade] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090224082824/http://www.bbc.co.uk/dna/h2g2/A21388322 |date=2009-02-24 }}, BBC</ref>
=== Defisit perdagangan Eropa ===
Baris 123 ⟶ 122:
Ekspansi ekonomi Eropa yang berkelanjutan pada abad 17 dan 18 secara bertahap meningkatkan kebutuhan Eropa akan perak, yang digunakan untuk mencetak koin baru. Meningkatnya kebutuhan mata uang keras ini mengurangi persediaan perak untuk pembayaran perdagangan dengan Tiongkok. Beberapa kebijakan diambil misalnya menaikkan biaya yang menyebabkan persaingan antara para pedagang domestik di benua Eropa dengan para pedagang Eropa di luar negeri yang berdagang dengan Tiongkok.<ref>{{Cite book|last1 = Gray|first1 = Jack|title = Rebellions and Revolutions: China from the 1800s to 2000|location = New York|publisher = [[Oxford University Press]]|url = https://books.google.com/books?id=ApTwKwW5dDwC|year = 2002|isbn = 978-0-19-870069-2|ref = harv}}</ref> Keadaan pasar ini mengakibatkan defisit perdagangan kronis bagi pemerintahan di Eropa, yang terpaksa mengambil risiko kekurangan perak di dalam negeri mereka sendiri demi untuk memasok kebutuhan para pedagang mereka di [[Asia Timur]] (yang sebagai perusahaan swasta masih menghasilkan keuntungan dengan menjual barang-barang Tiongkok yang berharga kepada konsumen di Eropa).<ref name=":1" /><ref name="Peyrefitte 1993, p487-503">Peyrefitte 1993, pp. 487–503</ref> Kondisi ini semakin diperburuk oleh serangkaian perang kolonial skala besar antara Inggris dan Spanyol pada pertengahan abad ke-18, konflik dan perang ini sangat mengganggu pasar perak internasional dan akhirnya muncul negara-negara kuat yang baru memerdekakan diri seperti [[Amerika Serikat]] dan [[Meksiko]].<ref name=":44" /><ref name="China: The First Opium War" />
Tanpa pasokan perak murah yang biasa mereka dapatkan dari [[koloni|koloni-koloni]] untuk menopang perdagangan mereka, para pedagang Eropa yang berdagang dengan Tiongkok mulai mengambil perak secara langsung dari perak-perak yang beredar di perekonomian Eropa yang sudah lemah untuk membayar barang-barang perdagangan mereka di Tiongkok.<ref name="Fay 2000 pp. 62-64"/> Akibatnya kondisi perekonomian Eropa makin menyusut dan hal ini membuat pemerintah di Eropa gusar, mereka semakin marah ketika Tiongkok mulai membatasi transaksi perdagangan dengan pihak Eropa.<ref name="Peyrefitte 1993, p487-503" /><ref name="Hanes 2002">{{cite book|title=The Opium Wars|url=https://archive.org/details/opiumwars00hane|last1=Hanes III|first1=W. Travis|last2=Sanello|first2=Frank|publisher=[[Sourcebooks|Sourcebooks, Inc.]]|year=2002|location=[[Naperville, Illinois|Naperville]], [[Illinois]]|page=[https://archive.org/details/opiumwars00hane/page/n34 20]|authorlink2=Frank Sanello}}</ref> Perekonomian Tiongkok sendiri tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga perak, karena Tiongkok mampu mengimpor perak dari [[Tambang Perak Iwami Ginzan]] di Jepang untuk menstabilkan jumlah uang perak yang beredar di dalam negeri Tiongkok.<ref name=":0" /> Permintaan barang-barang Eropa sangat rendah di Tiongkok, dan keadaan seperti ini terus berlanjut.<ref name="China: The First Opium War">{{cite web|url=http://web.jjay.cuny.edu/~jobrien/reference/ob36.html|title=China: The First Opium War|publisher=John Jay College of Criminal Justice, City University of New York|archiveurl=https://web.archive.org/web/20101201214224/http://web.jjay.cuny.edu/~jobrien/reference/ob36.html|archivedate=1 December 2010|deadurl=yes|accessdate=2 December 2010|postscript=Quoting ''British Parliamentary Papers'', 1840, XXXVI (223), p. 374|df=dmy-all}}</ref> Terlepas dari ketegangan ini, perdagangan antara Tiongkok dan Eropa tumbuh sekitar 4% setiap tahun menjelang dimulainya perdagangan [[opium]].<ref name="Fay 2000 pp. 62-64"/><ref>Meyers, Wang (2003) p. 587</ref>
=== Perdagangan opium ===
Baris 130 ⟶ 129:
[[Berkas:Two poor Chinese opium smokers. Gouache painting on rice-pap Wellcome V0019165.jpg|jmpl|Orang Tiongkok sedang menghisap opium.]]
Opium Inggris diproduksi di [[Benggala]] dan pinggiran [[Sungai Gangga]]. Daripada mengembangkan sendiri industri opium di India, Inggris berhasil mewarisi industri opium yang sudah ada dari [[Kekaisaran Mughal]] yang saat itu sedang merosot, yang selama berabad-abad mendapatkan keuntungan dengan menjual opium mentah di dalam lingkungan kekaisaran sendiri. Namun, tidak seperti Mughal, Inggris melihat opium sebagai barang ekspor yang sangat bernilai.<ref>Fay (2000) pp. 42</ref> [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] sendiri tidak memproduksi atau mengirim opium, tetapi menetapkan hukum [[hortikultura]] yang mengizinkan pembudidayaan opium dan memfasilitasi pengangkutan narkoba ke pelabuhan yang dikendalikan oleh perusahaan.<ref name=":45">Fay (2000) pp. 75-81</ref> Di [[Kalkuta]], Dewan Bea Cukai, Garam, dan Opium Perusahaan Hindia Timur Britania sangat fokus pada [[pengendalian mutu]] dengan mengatur bagaimana opium itu dikemas dan dikirim. Tidak ada bunga [[popi]] yang bisa diolah tanpa izin dari perusahaan, dan bisnis swasta untuk memurnikan opium juga dilarang oleh perusahaan. Semua opium di India dijual kepada perusahaan ini dengan harga tetap, dan perusahaan menyelenggarakan serangkaian lelang opium publik setiap tahun dari November hingga Maret. Perusahaan memperoleh untung dari selisih harga yang ditetapkan oleh perusahaan untuk opium mentah dengan harga jual opium yang disuling pada saat lelang kemudian dikurangi oleh biaya operasional.<ref name=":44" /> Selain mengamankan bunga popi yang dibudidayakan di bawah kendali langsungnya, Dewan Direksi Perusahaan Hindia Timur Britania juga mengeluarkan izin khusus untuk negara-
[[Berkas:William John Huggins - The opium ships at Lintin, China, 1824.jpg|jmpl|Kapal opium di Pulau Nei Lingding atau setelah diromanisasi menjadi Pulau Lintin, ''(sekarang masuk wilayah [[Shenzhen]])'', Tiongkok, tahun 1824.]]
Baris 146 ⟶ 145:
[[Revolusi Industri]] 1750-1850 dan perumusan [[ekonomi klasik]] oleh [[Adam Smith]] yang diamini oleh parlemen Inggris, membuat Inggris mulai menggunakan kekuatan angkatan lautnya yang perkasa untuk menyebarkan sistem ekonomi liberal secara luas, mencakup pasar terbuka sesuai dengan teori ekonomi Adam Smith. Perdagangan sistem ini dimaksudkan untuk membuka pasar asing ke sumber daya [[koloni]] Inggris, serta memberi publik Inggris akses yang lebih besar ke jenis barang konsumsi misalnya teh.<ref>{{cite web|url=http://www.historytoday.com/leslie-marchant/wars-poppies|title=The Wars of the Poppies {{!}} History Today|website=www.historytoday.com|access-date=2017-08-02}}</ref><ref name=":3">L.Seabrooke (2006)."Global Standards of Market Civilization". p. 192. Taylor & Francis 2006</ref>
Berbeda dengan ekonomi model baru ini, dinasti Qing tetap menggunakan sistem ala [[Konfusianisme]]-[[Modernisme]], suatu filosofi ekonomi yang sangat terorganisir di mana pemerintah mengintervensi dunia industri demi menjaga stabilitas sosial.<ref name=":44" /> Pemerintah Qing tidak secara eksplisit anti-perdagangan, namun karena kurangnya kebutuhan impor dan pajak yang semakin berat pada barang mewah membuat pemerintah tidak punya alasan untuk membuka pelabuhan baru bagi perdagangan internasional.<ref name=":4">{{cite web|url=http://www.learn.columbia.edu/nanxuntu/html/economy/|title=Grandeur of the Qing Economy|website=www.learn.columbia.edu|access-date=2017-05-24|archive-date=2017-05-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170512035204/http://www.learn.columbia.edu/nanxuntu/html/economy/|dead-url=yes}}</ref> Sistem [[hirarki]] pedagang Tiongkok yang kaku juga menghalangi upaya untuk membuka pelabuhan baru bagi kapal dan bisnis asing.<ref name=":34">Gao, Feng (2003) p. 141.</ref> Sementara para pedagang Tiongkok yang beroperasi di daerah pedalaman Tiongkok berusaha menghindari fluktuasi pasar yang disebabkan oleh sistem ekonomi liberal yang akan dilakukan oleh Inggris di mana nantinya barang asing impor akan bersaing dengan produk dalam negeri Tiongkok, keluarga [[Cohong]] di [[Kanton]] malah mendapat untung besar dengan mempertahankan kota mereka menjadi satu-satunya pintu masuk bagi produk asing.<ref name=":4" /><ref name=":34" /><ref>''Compilation Group'' for the "History of Modern China" Series. (2000). p. 17.</ref><ref name=":50">T., Rowe, William (2009). ''China's last empire : the great Qing''. Cambridge, Mass.: Belknap Press of Harvard University Press. {{ISBN|9780674036123}}. [[OCLC]] 648759723.</ref>
Pada pergantian abad ke-19 negara-negara seperti Inggris, Belanda, Denmark, Rusia, dan Amerika Serikat mulai mencari hak dagang tambahan di Tiongkok.<ref>Downs. pp. 22–24</ref> Upaya oleh kedutaan Inggris dipimpin oleh duta besarnya Macartney, dikenal sebagai ''misi Macartney'' pada 1793, sebuah misi Belanda juga dilakukan oleh [[Jacob Pieter van Braam]] pada 1794, kemudian Rusia dipimpin oleh [[Yury Golovkin]] pada tahun 1805, mereka berusaha untuk menegosiasikan meningkatkan akses yang lebih besar ke pasar Tiongkok, tapi semuanya diveto oleh [[Kaisar Jiaqing]].<ref name="Peyrefitte 1993, p487-503" /> Inggris yang masih penasaran kemudian mengirim utusannya lagi yaitu Earl William Amherst I pada tahun 1816, tapi lagi-lagi ditolak oleh kaisar. Setelah pertemuannya dengan Kaisar Jiaqing, Amherst yang sangat kecewa dengan penolakan kaisar tersebut, ia lalu ganti menolak untuk melakukan tradisi kekaisaran ''[[kowtow]]'', tindakannya ini dipandang Qing sebagai pelanggaran [[etiket]] yang parah dan bersikap menentang kaisar. Amherst dan rombongannya diusir dari Tiongkok, sebuah teguran diplomatik yang malah membuat marah pemerintah Inggris.<ref>Guo Ting: "History of Modern China", Hong Kong: Chinese University Press, 1979 p. 39</ref>
Baris 154 ⟶ 153:
[[Berkas:British ships in Canton.jpg|jmpl|upright=1.2|Kapal-kapal Inggris mendekati [[Kanton]] pada Mei 1841.]]
Sementara komunitas asing di Kanton mulai bertumbuh dan berpengaruh, pemerintah setempat justru mulai menderita karena banyak terjadi perselisihan dan pemberontakan di Tiongkok. [[Pemberontakan Seroja Putih]] (1796-1804) menguras harta perak dinasti Qing, sehingga pemerintah terpaksa menaikkan pajak yang tinggi kepada para pedagang. Pajak ini tidak kembali turun setelah pemberontakan berhasil dihancurkan, karena pemerintah Tiongkok mulai membangun proyek-proyek besar untuk memperbaiki properti milik negara misalnya di [[Sungai Kuning]], yang disebut sebagai ''[[Konservasi]] Sungai Kuning''.<ref>Fay (2000) pp. 57, 58, 60</ref> Pajak-pajak ini sangat membebani para pedagang dan Cohong. Pada tahun 1830-an, Cohong yang dulunya makmur sekarang kekayaan mereka tinggal separuhnya. Mereka selanjutnya malah diminta untuk berkontribusi membantu pemerintah memerangi para bandit. Selain itu, penurunan nilai mata uang domestik Tiongkok mengakibatkan banyak orang di Kanton menggunakan koin perak asing. Koin perak Spanyol yang paling dihargai karena mengandung kadar perak yang lebih tinggi, diikuti oleh koin perak Amerika.<ref>Fay (2000) pp. 68</ref>
Menjelang penumpasan opium oleh pemerintah Qing, seorang pejabat Tiongkok menggambarkan perubahan dalam masyarakat yang disebabkan oleh candu itu:
<blockquote> ''Pada awalnya, menghisap opium hanya terbatas pada keluarga kaya yang melakukan kebiasaan itu untuk menujukkan status mereka secara mencolok, bahkan mereka mengerti bahwa mereka tidak boleh mengumbar kebiasaan itu secara vulgar di tempat umum. Belakangan, orang-orang dari semua strata sosial, mulai dari pejabat pemerintah, anggota bangsawan, pengrajin, pedagang, penghibur, pelayan, wanita, bahkan biksu dan biksuni, serta pendeta Tao mengikuti kebiasaan itu dan secara terbuka membeli dan membekali diri mereka dengan rokok opium. Bahkan di pusat dinasti kita - ibu kota negara dan daerah sekitarnya - beberapa penduduk juga telah terkontaminasi oleh racun yang mengerikan ini.''<ref>{{cite web|url=http://webs.bcp.org/sites/vcleary/modernworldhistorytextbook/imperialism/section_5/firstopiumwar.html#|title=The First Opium War (1838-1842)|last=Cleary|first=Vern|website=webs.bcp.org|language=en|access-date=2017-08-10|archive-date=2019-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20190624223400/http://webs.bcp.org/sites/vcleary/modernworldhistorytextbook/imperialism/section_5/firstopiumwar.html|dead-url=yes}}</ref></blockquote>
== Meningkatnya ketegangan ==
Baris 198 ⟶ 197:
{{quote|''Orang-orang Inggris tidak menginginkan apa pun selain perdamaian, tetapi mereka tidak bisa ditundukkan dengan racun atau kelaparan. Para penganiaya Kekaisaran mereka tidak memiliki keinginan untuk menganiaya atau menghalangi, tetapi mereka tidak harus mencegah orang untuk berjualan. Menghilangkan makanan adalah tindakan yang tidak ramah dan bermusuhan.''<ref name="p. 449">''Correspondence Relating to China'' 1840, p. 449</ref>}}
Setelah berhasil mengusir kapal-kapal Tiongkok, armada Inggris mulai membeli perbekalan dari penduduk desa setempat, sering kali dengan bantuan pejabat Tiongkok yang disuap di Kowloon.<ref name=":36">Waley 1958, p. 70</ref> Lai Enjue, komandan lokal di Kowloon, menyatakan bahwa telah menang melawan Inggris.<ref name=":36" /> Dia mengklaim bahwa dua kapal perang Inggris telah ditenggelamkan dan 40-50 orang Inggris telah terbunuh.<ref name=":41" /> Dia juga melaporkan bahwa Inggris tidak dapat memperoleh pasokan, dan laporan lainnya yang intinya sangat mengecilkan kekuatan [[Angkatan Laut Britania Raya]].<ref>{{cite web|url=http://empires-tv-series.net/gallery/fighting/the_battle_of_kowloon.html|title=The Battle of Kowloon – Fighting – Gallery {{!}} Empires|website=empires-tv-series.net|access-date=2017-07-05|archive-date=2017-09-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20170901063029/http://empires-tv-series.net/gallery/fighting/the_battle_of_kowloon.html|dead-url=yes}}</ref><ref>Elleman 2001, p. 15</ref>
=== Pertempuran Chuenpee Pertama ===
Baris 231 ⟶ 230:
Pada 19 Agustus tiga kapal perang Inggris dan 380 marinir mengusir orang Tiongkok dari [[jembatan darat]] (dikenal sebagai "The Barrier") yang memisahkan Makau dari daratan Tiongkok.<ref>Bingham 1843, pp. 400–401</ref> Kekalahan tentara Qing ditambah dengan kedatangan kapal ''Nemesis'' ''(yang dijuluki sebagai kapal "iblis" oleh Tiongkok)'' di pelabuhan Makau menghasilkan gelombang dukungan pro-Inggris di kota itu, dan beberapa pejabat Qing diusir atau dibunuh. Portugis tetap netral dalam konflik ini, tetapi setelah pertempuran itu, Portugis bersedia mengizinkan kapal-kapal Inggris bersandar di Makau, sebuah keputusan yang memberi Inggris pelabuhan fungsional di Tiongkok selatan.<ref>Fay (2000) pp. 276, 277</ref> Dengan telah diamankannya pelabuhan-pelabuhan strategis di Dinghai dan Makau, maka Inggris mulai fokus pada perang di Sungai Mutiara. Lima bulan setelah kemenangan Inggris di Chusan, pasukan dan peralatan perang Inggris berlayar ke selatan menuju kota Humen, yang biasa disebut The Bogue oleh orang Inggris. Bremer menilai bahwa dengan mengendalikan Sungai Mutiara dan Kanton maka Inggris memiliki posisi yang kuat ketika bernegosiasi dengan pihak berwenang Qing, serta memungkinkan pembaruan perdagangan ketika perang berakhir.<ref name=":24">{{cite web|url=https://archive.org/stream/cu31924088002120#page/n269/mode/2up|title=The life and campaigns of Hugh, first Viscount Gough, Field-Marshal|work=archive.org|accessdate=3 June 2016}}</ref>
Tanggal 21 Agustus akhirnya [[Kaisar Daoguang]] memberi wewenang kepada para utusannya untuk menandatangani perjanjian damai dengan Inggris, setelah melalui negosiasi selama beberapa minggu.<ref>[http://www.tqxz.com/lssj_readme.asp?id=177 Treaty Chinese humiliating first – the signing of the "Nanjing Treaty"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080424122428/http://www.tqxz.com/lssj_readme.asp?id=177 |date=2008-04-24 }} . Chinese history theyatic networks. [2008-08-31]. Chinese source, used for dates only.</ref><ref>"Opium War" Volume 5. Shanghai People's Publishing House. 2000: 305 pages.</ref> Perang Candu Pertama secara resmi berakhir pada 29 Agustus 1842 ditandai dengan penandatanganan [[Perjanjian Nanking]]. Perjanjian ini merupakan perjanjian pertama dari serangkaian perjanjian susulan lainnya yang disebut sebagai [[Perjanjian Tidak Adil]] oleh pihak Tiongkok.<ref name=":18">Greenwood ch.4</ref> Dokumen itu ditandatangani oleh para pejabat kerajaan Inggris dan Qing di atas kapal HMS Cornwallis.<ref name=":19">{{cite web|url=https://www.library.hbs.edu/hc/heard/treaty-ports-compradors.html|title=After the Opium War: Treaty Ports and Compradors|website=www.library.hbs.edu|access-date=2017-05-26}}</ref>
[[Berkas:The Signing of the Treaty of Nanking.jpg|jmpl|733px|pus|<center>Lukisan minyak yang menggambarkan penandatanganan [[Perjanjian Nanking]].</center>]]
Baris 238 ⟶ 237:
[[Berkas:HMS Wellesley and Squadron in Hong Kong.jpg|jmpl|kiri|Kapal HMS ''Wellesley'' dan armada Inggris berlayar dari Hong Kong untuk menyerang Amoy pada tahun 1841.]]
Prajurit Inggris dilengkapi dengan senapan Brunswick{{Efn|Senapan Brunswick adalah senapan perkusi kaliber besar yang memuat moncong yang dibuat untuk Angkatan Darat Inggris di Royal Small Arms Factory di Enfield pada awal abad ke-19.}} dan Brown Bess Musket (tipe senapan Brown Bess{{Efn|"Brown Bess" adalah nama panggilan yang asal-usulnya tidak pasti untuk pemintalan moncong tentara Angkatan Darat Inggris, flintlock Land Pattern Musket dan turunannya. Senapan ini digunakan
Dalam hal taktik, pasukan Inggris mengikuti doktrin selama [[Perang Napoleon]] yang telah diadaptasi dalam berbagai perang kolonial tahun 1820-an dan 1830-an. Banyak tentara Inggris yang dikerahkan ke Tiongkok adalah para veteran perang kolonial di India dan memiliki pengalaman memerangi tentara yang jumlahnya lebih banyak tetapi secara teknologi lebih rendah.<ref>Jackson, Major Donovan (1940). ''India's Army''. London: Low, Marston. pp. 1–8. {{ISBN|8187226374}}</ref> Dalam pertempuran, pasukan [[infanteri]] Inggris akan maju ke arah musuh dari arah kiri dan kanan membentuk seperti kolom. Ketika mereka telah mendekati jarak tembak ideal, pasukan akan mulai menembak secara voli ke dalam barisan musuh sampai mereka mundur. Sementara pasukan [[infanteri ringan]] Inggris akan membuat gangguan-gangguan terhadap pihak musuh supaya kacau sambil memantau dan menjaga formasi pasukan barisan kolom yang menjepit posisi musuh dari arah kiri dan kanan. Jika suatu posisi perlu diambil, maju dengan menggunakan [[bayonet]] juga biasa dilakukan.<ref>Rait (1903) pp. 228</ref><ref name="Luscombe">{{cite web|url=http://www.britishempire.co.uk/forces/armycampaigns/asia/china/opiumwar.htm|title=The British Empire, Imperialism, Colonialism, Colonies|last=Luscombe|first=Stephen|website=www.britishempire.co.uk|access-date=2017-05-30}}</ref> Artileri Inggris yang lebih mumpuni digunakan untuk menghancurkan artileri Qing dan memecah formasi musuh. Selama konflik, keunggulan Inggris dalam hal jangkauan, laju tembakan, dan akurasi memungkinkan infanteri untuk memberikan kerusakan signifikan sebelum tentara Tiongkok dapat membalas tembakan.<ref>Kim Joosam "An Analysis of the Process of Modernization in East Asia and the Corresponding changes in China and Japan after the Opium Wars", ''Asian Study'' 11.3 (2009). ''The Korean Association of Philippine Studies''. Web.</ref> Penggunaan artileri angkatan laut untuk mendukung operasi pasukan infanteri memungkinkan Inggris untuk menguasai kota dan benteng Tiongkok dengan korban minimal.<ref>{{cite web|url=http://www.zhkhfsg.com/en/about.asp|title=Welcome to Zhenhai coast defence history museum|website=www.zhkhfsg.com|access-date=2017-05-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304054623/http://www.zhkhfsg.com/en/about.asp|archive-date=4 March 2016|dead-url=yes|df=dmy-all}}</ref><ref name=":20">Hederic, p. 234</ref>
Baris 295 ⟶ 294:
* Elliot, Mark C. (2001), The Manchu Way: The Eight Banners and Ethnic Identity in Late Imperial China, Stanford: Stanford University Press, {{ISBN|0-8047-4684-2}}.
* Julia Lovell, ''La guerre de l'opium'', Buchet-Chastel, 2017, 578 pages, traduit par Stéphane Roques.
* Klein, Thoralf. "Rethinking the Origins of ‘Western’ Imperialism in China: Global Constellations and Imperial Policies, 1790–1860." ''History Compass'' 10.11 (2012): 789-801. [http://www.academia.edu/download/40205850/Rethinking_the_Origins_of_Western_Imperialism_in_China_review2.doc online]{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* MacPherson, D. (1842). [https://books.google.com/books?id=vaVOqE-R4roC ''Two Years in China: Narrative of the Chinese Expedition, from Its Formation in April, 1840, Till April, 1842 : with an Appendix, Containing the Most Important of the General Orders & Despatches Published During the Above Period'']. London: Saunders and Otley.
* Madancy, Joyce. "Unearthing popular attitudes toward the opium trade and opium suppression in Late Qing and Early Republican Fujian." ''Modern China'' 27.4 (2001): 436-483. [https://www.corwin.com/sites/default/files/upm-binaries/2947_10mc01.pdf#page=33 online]
|