Kesemek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k ganti dengan warna otomatis
k Mengembalikan suntingan oleh 180.244.162.232 (bicara) ke revisi terakhir oleh Mitgatvm Bot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox
 
| name = Kesemek
| image = Diospyros kaki.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Buah Kesemek
| regnumstatus = [[Plantae]]LC
| status_system = IUCN3.1
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]]
| binomialtaxon = ''Diospyros kaki''
| classis = [[dicotyledon|Magnoliopsida]]
| ordogenus = [[Ericales]]Diospyros
| species = '''''D. kaki'''''
| familia = [[Ebenaceae]]
| authority = Thunb.
| genus = ''[[eboni|Diospyros]]''
| species = '''''D. kaki'''''
| binomial = ''Diospyros kaki''
| binomial_authority = [[L.f.]]
}}
'''Kesemek''' adalah nama sejenis [[buah|buah-buahan]] dari marga ''[[eboni|Diospyros]]''. [[Tanaman]] ini dikenal pula dengan sebutan ''buah kaki'', atau dalam [[bahasa Inggris]] dinamai ''Oriental (Chinese/Japanese) persimmon''. Nama ilmiahnya adalah ''Diospyros kaki''. (‘Kaki’, [[bahasa Jepang]], adalah nama zat [[tanin]] yang dihasilkan buah ini).
Baris 20 ⟶ 16:
Pohon kesemek berukuran kecil sampai sedang, 15 [[meter|m]] atau kurang, dioesis (''dioecious'', berumah dua) dan kadang-kadang monoesis, berbatang pendek dan bengkok-bengkok, banyak cabang, serta menggugurkan daun.
 
Daun dalam dua deret, tersusun berseling, bertangkai pendek lk. 3  cm, bundar, bundar telur sampai jorong, 2,5-15 × 5-25 5–25 cm, hijau kuning berkilap.
 
Bunga jantan dalam malai pendek berisi 3-5 kuntum, bunga betina soliter, di ketiak daun, berbilangan 4. Buah buni berbentuk gepeng membulat dan bersegi empat, hijau kekuning-kuningan sampai merah, dengan daun kelopak yang tidak rontok. Buah Kesemek seringkali tidak memiliki biji. Kesemek sekarang sudah sulit dijumpai atau hampir punah.
 
== Hasil dan kegunaan ==
[[Berkas:Kaki4.jpg|jmpl|220px|Pohon kesemek sedang berbuah]]
Kesemek yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 2–8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa [[sepat]]nya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim, dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% [[karbohidrat]], terutama [[fruktosa]] dan [[glukosa]], 0,7% protein, vitamin A, dan kalium.
Buah kesemek yang muda mengandung zat tanin yang dinamai ''tanin-kaki'', yang menimbulkan rasa sepat pada buah. Zat ini akan berkurang bersama dengan masaknya buah. Tanin-kaki dimanfaatkan untuk mengawetkan berbagai kerajinan tangan, membantu produksi [[minuman beralkohol|arak]]-beras di Jepang, serta bahan pengobatan penyakit [[hipertensi]].
 
== Asal -usul dan penyebaran ==
[[Berkas:PersimmonWatercolor.jpg|jmpl|100px|kiri|Kesemek 'Hachiya' dari Jepang, 柿 – lukisan–lukisan cat air 1887]]
Kesemek berasal dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], yang kemudian menyebar ke [[Jepang]] pada zaman purba dan dikembang biakkandikembangbiakkan di sana. Belakangan buah ini menyebar ke bagian lain Asia, dan pada masa kolonial pada tahun 1800an dibawa ke [[Eropa]] selatan dan [[Amerika Serikat|Amerika]] ([[Kalifornia]]).
 
Buah ini cukup penting dalam tradisi Tiongkok dan Jepang, sehingga nilai komersialnya tinggi di sana. Kini komersialisasi produksi kesemek telah merembet dan meluas ke [[Selandia Baru]], [[Australia]] dan [[Israel]]. Ekspor dari Israel inilah yang dinamai sebagai ''Sharon fruit''.
 
Di [[Indonesia]], [[Malaysia]] dan [[Thailand]], produksi kesemek umumnya hanya cukup untuk konsumsi lokal. [[SumatraSumatera Utara]], khususnya wilayah Brastagi, di waktu lalu pernah secara tetap mengirimkan kesemek untuk [[Singapura]]; namun kini terhenti karena kualitasnya terdesak oleh kesemek produk negara-negara lain. Tempat-tempat lain di Indonesia yang menghasilkan kesemek di antaranya adalah [[Jawa Barat]] dan [[Jawa Timur]], di mana buah ini ditanam pada daerah-daerah tinggi di pegunungan.
 
== Bahan bacaan ==
* Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – GramediaPROSEA–Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.
{{Taxonbar|from=Q158482}}
 
[[Kategori:Tumbuhan]]