Abdul Latif Syakur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Karya |
||
(50 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Abdul Latif Syakur.jpg|jmpl|Abdul Latif Syakur]]
'''Abdul Laṭīf Shakūr''' (
Ia merupakan murid dari [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi]] yang hidup sezaman dengan [[Abdul Karim Amrullah]], ayah [[Hamka]].<ref>{{Cite journal|last=Riza|first=Yulfira|last2=Sandora|first2=Lisna|date=2019|title=Shekh Abdul Laṭīf Shakūr’s Manuscript Dunia Perempuan and Woman Representation on Man’s View|url=http://dx.doi.org/10.2991/icclas-18.2019.22|journal=Proceedings of the 2nd Internasional Conference on Culture and Language in Southeast Asia (ICCLAS 2018)|location=Paris, France|publisher=Atlantis Press|doi=10.2991/icclas-18.2019.22|isbn=978-94-6252-663-1}}</ref>▼
Abdul Laṭīf Shakūr lahir pada 15 Agustus 1882 dari pasangan Muhammad Amin dan Fatimah. Ayahnya adalah seorang [[Kerja borongan|pekerja borongan]] yang ikut membuat jembatan gantung rel kereta api yang menghubungkan rute Padang-Bukittinggi. Pada umur 7 tahun, ia dibawa oleh ayahanya ke Makkah untuk menunaikan haji.<ref name=":1" />
▲
▲=== Pendidikan ===
Setiba di kampung halaman, aktivitas Abdul Laṭīf Shakūr berfokus pada upaya memperbaiki perilaku masyarakat. Ia melihat masyarakat Minangkabau pada umumnya berada dalam krisis moral. Sasaran utama dakwahnya adalah perempuan. Saat itu, banyak perempuan tidak mendapatkan pendidikan yang layak
Dakwah Abdul Laṭīf Shakūr terhadap perempuan diwujudkanya dalam bentuk mendirikan sekolah dan majalah. Sekolah yang Abdul Laṭīf Shakūr didirikan bernama
Abdul Laṭīf Shakūr produktif dalam menulis. Secara umum, karya-karyanya membahas tentang [[Etika Islam|akhlak]] dan [[adab]] serta yang berkaitan dengan [[Al-Quran]] dan [[bahasa Arab]]. Ia menarik diri dari gelanggang perdebatan [[Ikhtilaf|khilafiyah]] yang pada awal abad ke-20 mewarnai wacana keislaman di Minangkabau. Ketidakterlibatannya ini membuat namanya tidak populer dibandingkan [[ulama Minangkabau]] lainnya yang sezaman.<ref name=":0" />
Secara khusus, ia menulis
Selain tema-tema yang disebutkan di atas, Abdul Laṭīf Shakūr menulis buku tentang tauhid berjudul ''Risalah Lathifah'' serta autobiografi berjudul ''Al-Mu’ashārah''. Namun, sebagian besar karya Abdul Laṭīf Shakūr masih dalam bentuk manuskrip alias belum diterbitkan. Saat ini, sebagian besar keseluruhan karya Abdul Laṭīf Shakūr disimpan di rumah Chuzaimah, cucu sekaligus ahli waris Abdul Laṭīf Shakūr di [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]].<ref name=":0" />
Berikut adalah daftar karya Abdul Laṭīf Shakūr baik yang sudah diterbitkan maupun dalam bentuk manuskrip.<ref name=":1" /><ref name=":4">{{Cite journal|last=Bustamam|first=Ridwan|date=2016-12-31|title=Karya Ulama Sumatera Barat: Krisis Basis dan Generasi Penerus|url=https://jurnallekturkeagamaan.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/510|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=14|issue=2|pages=501|doi=10.31291/jlk.v14i2.510|issn=2620-522X}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Putra|first=Apria|author-link=Apria Putra|year=2017|title=Ulama Minangkabau dan Sastra: Mengkaji Kepengarangan Syekh Abdullatif Syakur Balai Gurah|url=|journal=Diwan|volume=9|issue=1|pages=601-624|doi=10.15548/diwan.v9i17.133}}</ref>
▲=== Karya ===
* ''Al-Da’wah wa al-Irsyâd ilâ Sabîl al-Rasyâd'' (1951)''.''<ref name=":1" />
*''Tafsir Yā Ayyuha an-Nâs<ref name=":3">Fadila, Zikra. ''Naskah Tafsīr Āyāt Yā Ayyuhā al-Nās: Tafsir Antikolonialisme Abdul Latif Syakur''. Manuskripta. ISSN 2355-7605.</ref>''
* ''Nazham Nasehat untuk Anakku''▼
*''Tafsīr Yā Ayyuha Al-Lażīna Āmanū''<ref name=":1" />
*''Lataif al-Hadith al-Nabawiyyah'' atau ''Al-Latha’if'' (2 jilid)<ref name=":3" />
* ''Risalah Lathifah''▼
* ''Mabādi’ al-Qāri: Kitab Peladjaran Ilmoe Tadjwid'' (1917)''<ref name=":3" />''
* ''Akhlāqunā al-Adabiyah<ref name=":3" />''▼
* ''Dunia Perempuan''▼
* ''Al-Tarbiyah wa al-Ta’līm Qism al-Tauhīd'' (1927)''<ref name=":3" />''
*''Tarbiyah al-Islamiyah fi Durus al-Fiqhiyyah'' (1927)<ref>{{Cite book|last=Fadila|first=Zikri|date=2018|url=https://books.google.co.id/books?id=5Wh_DwAAQBAJ&pg=PA104&dq=%22latif+syakur%22&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjouqihy4b1AhWlSmwGHXHDDugQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22latif%20syakur%22&f=false|title=PENERBITAN MINANGKABAU MASA KOLONIAL: Sejarah Penerbitan Buku di Fort de Kock (Bukittinggi) 1901-1942|publisher=Gre Publishing|isbn=978-602-7677-59-3|language=id}}</ref>
* ''Mabādi al-‘Arabiyah wa Lughatuha<ref name=":3" />''
* ''Tambo Islam''▼
* ''Ta’līm al-Qirāah al-‘Arabiyah<ref name=":3" />''▼
▲* ''Akhlāqunā al-Adabiyah''
* ''Al-
* ''
* ''
* ''Tafsir Surah al-Mukminūn'' atau ''Al-Juz'u al-Thamin 'Ashr min Surat al-Mukminūn<ref name=":3" />''
* ''
* ''Al-Mu’ashārah''<ref>{{Cite journal|last=Riza|first=Yulfira|date=2020|title=NASKAH AL MUĀSYARAH: KAJIAN FILOLOGI DAN REKONSTRUKSI WACANA GENDER DALAM MASYARAKAT MINANGKABAU AWAL ABAD KE-20|url=http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/24657|access-date=2021-11-13|archive-date=2021-11-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20211113050632/http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/24657|dead-url=yes}}</ref>
▲* ''Ta’līm al-Qirāah al-‘Arabiyah''
▲* ''Dunia Perempuan''<ref name=":2" />
* ''Sullam al-‘Arab Ilā Lugah al-‘Arab'' (2 jilid)<ref name=":2" />
▲* ''Nazham Nasehat untuk Anakku'' (1925)<ref name=":2" />
*''Khithabah''<ref name=":2" />
▲* ''Risalah Lathifah<ref name=":2" />''
* ''Kamus Abdul Latif''<ref>{{Cite web|title=Koleksi {{!}} Manuskrip Puslitbang Lektur dan Khasanah Keagamaan - Kementrian Agama Republik Indonesia|url=https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-sumbar2015-khu010.html#ad-image-0|website=lektur.kemenag.go.id|access-date=2021-11-13}}</ref>
* ''Kitāb at-Tauḥīd<ref name=":4" />''
* ''Taqrib al-Majazah: Membitjarakan Perkara Kematian'' (1926)''<ref name=":2" />''<ref>{{Cite book|last=Abdoel Latif Sjakoer|first=|date=1926|url=https://books.google.com/books?id=7zwtGwAACAAJ&newbks=0&hl=id|title=Taqrīb al-maǧāza fī bāb al-ǧināza: Membitjarakan perkara kematian ...|language=|url-status=live}}</ref>
▲* ''Tambo Islam<ref name=":3" />''
* ''Mulakhaṣ al-Tārīkh al-Islāmi<ref name=":3" />''
* ''Tarjamah Lafziyah al-Qur’an<ref name=":1" />''
*''Muqaddimah Uṣul Fiqh''
*''Kumpulan Pidato Haji Abdul Latif Ampek Angkek''
Sekembali dari Mekkah pada tahun 1902, Abdul Laṭīf Shakūr menetap di Sawah Gadang, Balai Gurah. Satu tahun kemudian, ia menikah dengan Rafan. Dari pernikahan pertama, ia tidak dikaruniai keturunan sehingga mengakibatkan pendeknya umur perkawinan mereka. Pernikahan kedua Abdul Laṭīf Shakūr yakni dengan Kama, tetapi karena masih belum dikaruniai keturunan, umur perkawinan mereka tidak panjang. Pada tahun 1908, ia kembali menikah yakni dengan Maryam. Pasangan ini dikarunai empat orang anak, yaitu Sha’diyah Shakūrah, Sha’nuddin, Sha’dullah, dan Latifah.<ref name=":1" />
Setelah itu, Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Raqiyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Lalu, ia menikah untuk kelima kalinya dengan Kamaliyah dan memiliki satu anak yang bernama Muhammad Sa’id Syakur. Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Aisyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Terakhir, ia menikah dengan Ka’isah yang memberinya lima orang anak, yakni Shu’ada, Syafiuddin, Mahdiyah, Nafisah, dan Syafruddin.<ref name=":1" />
== Meninggal ==
Abdul Laṭīf Shakūr mengembuskan napas terakhir di [[Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil]], Padang pada tanggal 13 Juni 1963.<ref name=":1" />
== Referensi ==
{{reflist|2}}{{Wikisource|Pengarang:Syekh Abdul Lathif Syakur|Abdul Latif Syakur}}
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
|