Chandra Asri Pacific: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(70 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox company
| name = PT Chandra Asri PetrochemicalPacific (Persero)Tbk
| logo = Berkas:Chandra-asri-petrochemical.webp
| logo_size =
| logo_alt =
Baris 10:
| image_alt =
| image_caption =
| type = [[Badan Usaha Milik Swasta|BUMS]] / [[Perusahaan publik|Publik]]
| traded_as = {{BEI|TPIA}}
| industry = [[Kimia]]
Baris 17:
| predecessor =
| successor =
| former_name = PT Tri Polyta Indonesia (1984–2011)<br>PT Chandra Asri Petrochemical (2011–2023)<ref name=bis>[https://market.bisnis.com/read/20231230/192/1728250/alasan-chandra-asri-petrochemical-tpia-berganti-nama-jadi-chandra-asri-pacific Alasan Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Berganti Nama Jadi Chandra Asri Pacific]</ref>
| foundation = [[2 November]] [[1984]]<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[Indonesia]] -->
| foundation = 2 November 1984<!-- if known: {{start date|YYYY|MM|DD}} di [[city]], [[Indonesia]] -->
| founder = [[Prajogo Pangestu]]
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
Baris 30 ⟶ 31:
| production =
| services =
| revenue = {{profit}}[[USD]] 2.586&nbsp;billion,58 milyar (20182021)
| operating_income = {{downprofit}} [[USD]] 320&nbsp;million juta (20182021)
| net_income = {{downprofit}}[[USD]] 185&nbsp;million152,12 juta (20182021)
| aum = <!-- Only for financial-service companies -->
| assets = {{profit}}[[USD]] 3.227&nbsp;billion4,99 milyar (20182021)
| equity = {{profit}}[[USD]] 1.8&nbsp;billion2,9 milyar (20182021)
| parent = [[Barito Pacific]]
| members =
| num_employees = 1,840 orang (2017)
| owner = PT [[Barito Pacific]] Tbk<br/>[[CSG Chemicals Public Company Limited]]<br/>PT [[Top Investment Indonesia]]
| divisions =
| subsid =
| subsid = Altus Capital Pte. Ltd. <br> Styrindo Mono Indonesia <br> PT Chandra Asri Perkasa <br> Petrokimia Butadiene Indonesi <br> Tri Polyta Fin B V
| slogan =
| module = <!-- Used to embed other templates -->
Baris 46 ⟶ 48:
| footnotes =
}}
'''PT Chandra Asri Pacific Tbk''' adalah sebuah [[perusahaan publik]] di [[Indonesia]] ({{BEI|TPIA}}) yang bergerak dalam bisnis usaha pengolahan dan [[manufaktur]] [[petrokimia]], seperti [[etilena]], [[pygas]], [[polipropilena]], [[propilena]], dan lainnya. Berkantor pusat di Wisma Barito Pacific, Jl. Let. Jenderal S. Parman [[Jakarta Barat]] dan memiliki pabrik di [[Banten]] ([[Kota Cilegon|Cilegon]] dan [[Serang]]),<ref name=lapkeu>[https://www.chandra-asri.com/files/attachments/reports/annual/Annual%20Report%20Chandra%20Asri%202021.pdf LAP-TAHUNAN TPIA 2021]</ref><ref>[https://www.chandra-asri.com/about/cap-at-a-glance Chandra Asri at a Glance]</ref> perusahaan ini sempat mengganti namanya sejak awal berdiri. Saat ini, Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai pendapatan terbanyak di [[Indonesia]].<ref name="Post">{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2017/03/23/chandra-asri-eyes-26-3-percent-growth-in-net-revenue.html|title=Chandra Asri eyes 26.3 percent growth in net revenue|last=Post|first=The Jakarta|newspaper=The Jakarta Post|language=en|access-date=2017-04-23}}</ref>
 
== Sejarah ==
PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) merupakan penggabungan antara PT Chandra Asri dengan PT Tri Polyta Indonesia Tbk pada 1 Januari 2011 dan berkantor pusat di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].<ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2017/03/23/chandra-asri-eyes-26-3-percent-growth-in-net-revenue.html|title=Chandra Asri eyes 26.3 percent growth in net revenue|last=Post|first=The Jakarta|newspaper=The Jakarta Post|language=en|access-date=2017-04-23}}</ref>
===PT Chandra Asri===
Sejarah perusahaan ini sendiri dapat ditarik pada munculnya PT Chandra Asri (d/h PT Chandra Asri Petrochemical Centre, CAPC) yang didirikan pada 6 Maret 1989.<ref>[https://daftarperusahaanindonesia.com/2012/04/chandra-asri-pt/ CHANDRA ASRI, PT]</ref> Perusahaan ini merupakan inisiasi dari beberapa pengusaha, yaitu [[Prajogo Pangestu]], [[Bambang Trihatmodjo]], [[Peter F. Gontha]] dan [[Henry Pribadi]], yang ingin mendirikan proyek petrokimia di [[Cilegon, Cilegon|Cilegon]].<ref name=tempo>[https://books.google.co.id/books?id=kHVREAAAQBAJ&pg=PA29&dq=chandra+asri+bambang+prajogo+henry&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjNm9mVxdP3AhWfR2wGHeMfA3MQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=chandra%20asri%20bambang%20prajogo%20henry&f=false Kiprah Taipan Prayogo Pangestu Membangun Chandra Asri Menjadi Perusahaan ...]</ref> Chandra Asri didirikan dengan visi memperkuat Indonesia di industri petrokimia, dan terutama mengurangi impor produk-produk petrokimia sehingga mengurangi pengeluaran [[devisa]] nasional dan memudahkan industri dalam negeri.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=as4qAAAAMAAJ&pg=PA23&dq=Chandra+ASRI+Petrochemical+Centre&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjg1M2_tdT3AhVbILcAHd6qDY4Q6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=Chandra%20ASRI%20Petrochemical%20Centre&f=false Parlementaria, Volume 27,Masalah 9-14]</ref> Merupakan salah satu proyek [[petrokimia]] terbesar pada era [[Orde Baru]], proyek Chandra Asri sendiri bernilai US$ 2 miliar dan mulai dikerjakan proyeknya pada 11 Maret 1991.<ref name=kunjungan>[https://www.coursehero.com/file/39802891/kunjungan-pabrikdocx/ LAPORAN KUNJUNGAN PABRIKPT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL, Tbk]</ref> Pemerintah, yang merasa proyek tersebut adalah proyek nasional, awalnya berusaha memberikan kredit US$ 550 juta dari [[Bank Bumi Daya]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=dfHMDwAAQBAJ&pg=PA83&dq=chandra+asri+bbd+550&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiLrI-Zx9P3AhWoTGwGHS72DPoQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=chandra%20asri%20bbd%20550&f=false Anak Soeharto dan Beragam Fasilitas Bisnis]</ref> Akan tetapi, kemudian Tim Pengendalian Kredit Luar Negeri menolak usulan pinjaman tersebut, sehingga proyek Chandra Asri sendiri sempat terhenti pada 10 Oktober 1991.<ref name=tempo/><ref name=kunjungan/>
 
Proyek ini baru dimulai kembali ketika pemerintah pada April 1992 mengizinkan konversi Chandra Asri dari proyek PMDN menjadi [[penanaman modal asing|PMA]],<ref>[https://books.google.co.id/books?id=AJVLDwAAQBAJ&pg=PT219&dq=chandra+asri+bambang+prajogo+henry&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjNm9mVxdP3AhWfR2wGHeMfA3MQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=chandra%20asri%20bambang%20prajogo%20henry&f=false A Nation In Waiting: Indonesia's Search For Stability]</ref> dengan 4 pemegang saham lokal mendirikan Simene International Ltd (65% saham) dan Stallion International Ltd (10% saham), [[Hong Kong]] ditambah investasi dari Japan-Indonesia Petrochemical Corp. yang digawangi [[Marubeni]] (25%).<ref name=tempo/> Proyek Chandra Asri kemudian dibangun di atas lahan seluas 120 hektar yang dikerjakan oleh [[Toyo Engineering]]. Pembangunan yang selesai pertama kali adalah pabrik etilena pada tanggal 28 Januari 1995, dilanjutkan dengan pabrik LLDPE pada tanggal 18 April 1995 dan pabrik HDPE pada tanggal 31 Juli 1995. Ketiga pabrik ini kemudian mulai dioperasikan pada 4 Mei-31 Juli 1995, dan diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]].<ref name=kunjungan/> Produksinya pada 1997 seperti 507.810 ton etilena dan 433.000 propilena,<ref>[https://www.thefreelibrary.com/1.+RESTRUCTURING+OF+CHANDRA+ASRI+PETROCHEMICAL+CENTRE+(CAPC)+RESUMED.-a079962945 1. RESTRUCTURING OF CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL CENTRE (CAPC) RESUMED.]</ref> dengan kapasitas terpasangnya adalah 510.000 ton etilena, 300.000 ton polietilena, dan 245.000 ton propilena.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ruGZBQAAQBAJ&pg=PA156&dq=Chandra+ASRI+Petrochemical+Centre&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiNt-7yttT3AhVy6XMBHTNJChA4ChDoAXoECAIQAg#v=onepage&q=Chandra%20ASRI%20Petrochemical%20Centre&f=false Indonesia Economic and Development Strategy Handbook Volume 1 Strategic ...]</ref> Dalam perkembangannya, pada 1997 Chandra Asri berencana untuk memperluas industrinya dengan ingin membangun pabrik [[aromatik]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=wXXbiUxixgAC&q=Chandra+ASRI+project&dq=Chandra+ASRI+project&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiUju23ttT3AhWJ4nMBHYjECDA4ChDoAXoECAYQAQ Chemical week]</ref>
CAP merupakan BUMS yang bergerak di bidang petrokimia dengan memproduksi [[Alkena|Olefins]] dan [[Polietilena|Polyethylene]] (PE) dan merupakan produsen Polypropylene terbesar di Indonesia. Saat ini, CAP dimiliki oleh dua pemegang saham utama yaitu [[Barito Pacific Group]] (milik konglomerat [[Prayogo Pangestu|Prajogo Pangestu]]) dan [[SCG Chemicals|SCG Chemicals Co., Ltd. (SCG)]], anak perusahaan dari SCG Group, Thailand. PT Chandra Asri Petrochemical memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Styrindo Mono Indonesia (SMI) yang memiliki pbrik di kawasan [[Bojonegara, Srang|Bojonegara]],[[Kabupaten Serang|Serang, Banten]], PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) yang memiliki pabrik satu kawasan dengan PT. Chandra Asri di kawasan [[Anyar, Serang|Anyer]], Cilegon, Banten, dan juga PT Synthetic Rubber Indonesia yang merupakan perusahaan patungan antara SMI dengan produsen ban multinasional, Compagnie Financiere Du Groupe Michelin ([[Michelin]]) sebagai mitra strategis. Erwin Ciputra menjabat sebagai President Direktur CAP saat ini.<ref>{{Cite web|url=http://www.chandra-asri.com/|title=Chandra Asri Petrochemical|website=Chandra Asri Petrochemical|language=en|access-date=2017-04-23}}</ref> Diperkirakan bisnis ban Chandra Asri akan beroperasi pada 2018.<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/bisnis-ban-chandra-asri-beroperasi-2018|title=Bisnis ban Chandra Asri beroperasi 2018|last=Mediatama|first=Grahanusa|newspaper=kontan.co.id|language=en|access-date=2017-11-11}}</ref>
 
Akan tetapi, sebenarnya jalan dari perusahaan ini awalnya tidak terlalu mulus, dengan pada tahun 1995 hampir bangkrut. Akibatnya, pada Februari dan Maret 1996, pemerintah memberikan pajak impor [[propilena]] dan [[etilena]] sebesar 20% untuk menolong industri dalam negeri, termasuk Chandra Asri.<ref name=organizi>[https://books.google.co.id/books?id=hZ8YCnXXwIIC&pg=PA93&dq=chandra+asri&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiNydayw9P3AhV1TWwGHVxKDrEQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=chandra%20asri&f=falseReorganising Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets]</ref> Tidak lama kemudian, Chandra Asri justru terjerat kredit macet dan hutang US$ 1,3 miliar pasca [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997-1998]] di [[BPPN]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IpO0AAAAIAAJ&q=chandra+asri+marubeni&dq=chandra+asri+marubeni&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi3strmytP3AhWpT2wGHXSvDKc4ChDoAXoECAYQAg Indonesian Business: The Year in Review]</ref> Sekitar US$ 700 juta juga terutang ke Marubeni dan sejumlah perusahaan Jepang.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=nZMMAQAAMAAJ&q=.+Chandra+Asri+owes+about+$+700+million+to+a+foreign+consortium+led+by+Marubeni+and+by+a+syndication+that+includes+the+Bank+...&dq=.+Chandra+Asri+owes+about+$+700+million+to+a+foreign+consortium+led+by+Marubeni+and+by+a+syndication+that+includes+the+Bank+...&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjrp5yUy9P3AhXRT2wGHSLEBFkQ6AF6BAgCEAI Japan Quarterly]</ref> Akhirnya, pemerintah pun turun tangan pada 2000 dengan meminta Marubeni mengonversi hutangnya menjadi 20% kepemilikan untuk US$ 100 juta hutangnya, BPPN mengonversi US$ 413 juta hutang menjadi 31% saham di Chandra Asri, sisanya milik Prajogo.<ref name=organizi/> Struktur ini kemudian diubah kembali pada 18 April 2001, dengan Marubeni mendapat 24% kepemilikan dengan mengonversi US$ 147 juta dari hutangnya, sedangkan 75,73% sahamnya menjadi milik BPPN. Sisa hutang Marubeni direncanakan akan dibayar selama 15 tahun.<ref>[https://www.thefreelibrary.com/Marubeni%2C+Indonesia+gov%27t+ink+Chandra+Asri+rescue+deal.-a080528218 Marubeni, Indonesia gov't ink Chandra Asri rescue deal.]</ref> Tidak lama kemudian, kesepakatan berubah lagi dengan 24% untuk Marubeni, 47% untuk Prajogo dan 29% milik BPPN pada Februari 2002.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/29417/restrukturisasi-pt-chandra-asri-disetujui-marubeni Restrukturisasi PT Chandra Asri Disetujui Marubeni]</ref>
== Sejarah ==
 
Chandra Asri sendiri berdiri pada tahun 1992.
Kepemilikan BPPN kemudian menghilang pada 2003 pasca dilepas ke investor asing,<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=McsTAQAAMAAJ&dq=BPPN+chandra+asri+2003+divestasi&focus=searchwithinvolume&q=chandra Tempo, Volume 32,Masalah 31-36]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=zEqqCNO4NyoC&dq=BPPN+chandra+asri+2003&focus=searchwithinvolume&q=asri+ Untaian pemikiran sewindu hukum persaingan usaha]</ref> dan kemudian saham Marubeni dilepas ke [[Commerzbank]] di tahun 2005,<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-349553/marubeni-lepas-chandra-asri Marubeni Lepas Chandra Asri]</ref> yang lalu menjualnya ke [[Temasek Holdings]] pada Januari 2006.<ref name=milestor>[https://www.chandra-asri.com/about/milestones Milestones]</ref><ref>[https://bisnis.tempo.co/read/108179/prajogo-pangestu-kuasai-chandra-asri Prajogo Pangestu Kuasai Chandra Asri]</ref> Pada 2007, Chandra Asri sendiri, selain dimiliki Temasek (30%), juga ada Strategic Investment Holding (Malaysia) dengan kepemilikan 48,16%, Marigold Resource dengan kepemilikan 7,24% dan PT Inter Petrindo Inti Citra (perusahaan Prajogo) 14,6%. Kondisinya mulai membaik, dengan mampu memproduksi 520.000 ton etilena, 280.000 propilena, 210.000 ton ''pyrolysis gasoline'' dan 300.000 ton propilena/tahun pada 2007,<ref name=bussiness/> ditambah berhasil menambah kapasitas produksinya.<ref name=milestor/> Prajogo kemudian tampil sebagai penguasa Chandra Asri kembali setelah membeli seluruh saham-saham (kecuali dari Temasek) pada 26 Oktober 2007 menggunakan PT Barito Pacific miliknya, menguasai sekitar 70% seharga US$ 1 miliar.<ref name=bussiness>[https://books.google.co.id/books?id=hxhBGDb5BjMC&pg=PA46&dq=chandra+asri+70%25&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi-iorszNP3AhWR73MBHWadCE8Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=chandra%20asri%2070%25&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2007]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-832736/chandra-asri-ke-pelukan-barito-pacific Chandra Asri ke Pelukan Barito Pacific]</ref><ref name=pribady/>
 
===PT Tri Polyta Indonesia Tbk===
Selain PT Chandra Asri, juga ada PT Tri Polyta Indonesia. Didirikan pada [[2 November]] [[1984]] dan mulai beroperasi secara [[komersial]] pada tahun [[1993]], perusahaan ini bisa dibilang "satu paket" dengan proyek Chandra Asri, dan bertujuan memproses hasil olahan Chandra Asri (ditambah sedikit dari impor maupun lokal seperti [[Pertamina]] [[Balongan, Indramayu|Balongan]]) menjadi bahan plastik.<ref name=organizi/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=wXXbiUxixgAC&q=TRI+POLYTA+INDONESIA+pertamina&dq=TRI+POLYTA+INDONESIA+pertamina&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjaw4KaudT3AhU-73MBHTWABJ0Q6AF6BAgEEAE Chemical week]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=nC3SyLled6kC&q=tri+polyta&dq=tri+polyta&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjpsfO60dP3AhWEheYKHQpID0A4ChDoAXoECAIQAg Daily Report: East Asia, Volume 1996,Masalah 70-77]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hqgSucmueVYC&pg=RA3-PA90&dq=tri+polyta&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi716Gv0dP3AhUs7HMBHbakAEAQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=tri%20polyta&f=false Parlementaria]</ref> Pabriknya yang sekompleks dengan Chandra Asri, mulai beroperasi sejak Mei 1992, memproduksi produk bermerek "Trilene" yang dijual baik di dalam negeri maupun ekspor.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Fm6uAAAAIAAJ&q=PT+Tri+Polyta+Indonesia&dq=PT+Tri+Polyta+Indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjDvqfC4tP3AhWQILcAHQQPAn04KBDoAXoECAUQAg Far Eastern Economic Review, Volume 159]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=EXBREAAAQBAJ&pg=PA23&dq=PT+Tri+Polyta+Indonesia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj3q96B4tP3AhUuH7cAHSCsA7A4ChDoAXoECAoQAg#v=onepage&q=PT%20Tri%20Polyta%20Indonesia&f=false Dari Eddy Tansil, Sudomo dan Sumarlin]</ref> Tri Polyta didirikan juga untuk menyediakan polipropilena dengan harga yang lebih terjangkau seiring meningkatnya permintaan industri. Pada tahun 1993, tercatat perusahaan ini sudah memproduksi 215.000 ton [[resin]] polipropilena/tahun,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zAjtAAAAMAAJ&q=TRI+POLYTA+INDONESIA&dq=TRI+POLYTA+INDONESIA&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiWuYe0uNT3AhXdSmwGHdruDVs4FBDoAXoECAIQAg Profile of 100 Top Industries & Managers in Indonesia]</ref> dan pernah tercatat sebagai produsen terbesar dalam negeri.<ref>[https://web.archive.org/web/20070710214126/http://www.tripolyta.com/ Head Office]</ref>
 
Berbeda dengan PT Chandra Asri yang merupakan perusahaan tertutup, pada Juli 1994 Tri Polyta melepas sahamnya di [[Bursa Saham New York]] (NYSE) sebagai perusahaan Indonesia pertama, dan kemudian pada 14 Juni 1996 juga mencatatkan saham di [[Bursa Efek Jakarta]] (kode '''TPIA'''). Kedua pencatatan dihapus (''delisting'') pada 2000 dan 3 Februari 2003 akibat penurunan harga saham dan merugi pasca krisis.<ref>[https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tpia/ Sejarah dan Profil Singkat TPIA (Chandra Asri Petrochemical Tbk)]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=GnKZBQAAQBAJ&pg=PA373&dq=tri+polyta&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi716Gv0dP3AhUs7HMBHbakAEAQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=tri%20polyta&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group: The Business Pillar of Suharto's Indonesia]</ref> Pada tahun 1998, Tri Polyta sendiri tercatat dimiliki oleh beberapa pemegang saham yang berkaitan dengan Chandra Asri, seperti PT Bima Kimia Citra (milik [[Bimantara Citra]]) sebesar 31,22%, Prajogo 8,51%, Henry Pribadi 6,73%, [[Sudwikatmono]] 5,31%, [[Ibrahim Risjad]] 5,31% dan sisanya publik (29%) maupun pemegang saham lain.<ref>[https://jawawa.id/newsitem/sudwikatmono-bambang-resign-from-tri-polyta-1447893297 JP/Sudwikatmono, Bambang resign from Tri Polyta]</ref> Prajogo kemudian membeli saham Bima Kimia dan Henry pada tahun 2001 dan 1998,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=PL0TAQAAMAAJ&q=tri+polyta+bima+kimia&dq=tri+polyta+bima+kimia&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjbx6PO09P3AhXy63MBHfV6C0UQ6AF6BAgJEAI Tempo, Volume 30,Masalah 19-24]</ref> dengan syarat Prajogo mampu melunasi hutang di perusahaan lain milik mereka, Chandra Asri sebesar US$ 870 juta dan Rp 1,2 triliun. Henry sempat mempermasalahkan penjualan itu pada 23 Maret 2006, dengan melaporkan Prajogo ke Polri.<ref name=pribady>[https://nasional.tempo.co/read/77410/prajogo-pangestu-diperiksa-sepuluh-jam-sebagai-tersangka Prajogo Pangestu Diperiksa Sepuluh Jam Sebagai Tersangka]</ref> Kasus ini sendiri kemudian dihentikan pada 20 September 2006.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/84604/polisi-hentikan-kasus-prajogo-versus-henry-pribadi Polisi Hentikan Kasus Prajogo Versus Henry Pribadi]</ref>
 
Layaknya Chandra Asri, Tri Polyta sendiri mengalami kondisi keuangan yang buruk pasca krisis 1997-1998, bahkan hampir di[[pailit]]kan.<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/kreditur-minta-pengadilan-pailitkan-tri-polyta-hol8298 Kreditur Minta Pengadilan Pailitkan Tri Polyta]</ref> Sempat juga terjadi sengketa atas lahan perusahaan ini yang hampir berujung penutupan, penyitaan dan pelelangan asetnya.<ref>[https://web.archive.org/web/20061122143600/http://www.tripolyta.com/invere/anrep/Annual2004.pdf LAPTahunan TPIA 2004]</ref> Pada 2003-2004, juga sempat terjadi gugatan Tri Polyta dengan para 97 [[kreditur]]nya, yang dicabut pada 7 Juni 2004.<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/gugatan-tri-polyta-di-pn-serang-dicabut-hol10450https://www.hukumonline.com/berita/a/gugatan-tri-polyta-di-pn-serang-dicabut-hol10450 Gugatan Tri Polyta di PN Serang Dicabut]</ref><ref>[https://www.hukumonline.com/berita/a/kreditur-asing-sayangkan-gugatan-tri-polyta-hol8097 Kreditur Asing Sayangkan Gugatan Tri Polyta]</ref> Akibat hal tersebut, dilakukan restrukturisasi yang mendilusi pemegang saham lama. Newport Global Investment Ltd tampil dengan kepemilikan 64,65%, Prajogo menjadi 16,42%, dan sisanya publik maupun pemegang saham lainnya. Pasca-restrukturisasi, pada 22 Mei 2008, Tri Polyta resmi tercatat kembali (''relisting'') di Bursa Efek Indonesia (pengganti Bursa Efek Jakarta) dengan harga Rp 2.200/saham atas seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 728.401.000 lembar.<ref>{{Cite web|url=http://www.chandra-asri.com/|title=Chandra Asri Petrochemical|website=Chandra Asri Petrochemical|language=en|access-date=2017-04-23|archive-date=2017-04-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20170423160946/http://www.chandra-asri.com/|dead-url=yes}}</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/05/26/21/112575/tri-polyta-tercatat-lagi-di-bei Tri Polyta Tercatat Lagi di BEI]</ref><ref>[https://economy.okezone.com/read/2008/05/15/21/109515/tri-polyta-siap-catatkan-kembali-sahamnya-di-bei Tri Polyta Siap Catatkan Kembali Sahamnya di BEI]</ref> Tidak lama setelah Prajogo lewat Barito Pacific mengakuisisi Chandra Asri, pada 23 Juni 2008, ia membeli 76% saham (termasuk saham Newport) di PT Tri Polyta.<ref>[http://beta.wvb.com/corporations/update/download/src/$mnt$pdf_mount$reports$2008$IDN$000$030$IDN000030107.2008.1.00.L.03.31.PDF LAPKEU TRI POLYTA]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=b-DAGK6-Bs0C&pg=PA75&dq=tri+polyta&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi716Gv0dP3AhUs7HMBHbakAEAQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=tri%20polyta&f=false Indonesian Business: The Year in Review 2008]</ref>
 
===Merger Tri Polyta dan Chandra Asri===
Menjelang akhir 2010, kedua perusahaan yang dimiliki oleh pemilik saham utama yang sama (Barito Pacific) memutuskan untuk [[merger]]. Merger ini direncanakan mampu membentuk perusahaan petrokimia terintegrasi dan terbesar tidak hanya di Indonesia, namun di [[Asia Tenggara]] dengan aset Rp 14,4 triliun. Dalam skema merger yang disetujui pada 27 Oktober 2010, Barito Pacific memegang kepemilikan 66,36%, Glazers & Putnam 22,87%, Marigold Resources Pte. Ltd 5,52%, Prajogo 1,04%, dan sisanya publik.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2010/09/27/278/376198/tri-polyta-dan-chandra-asri-merger Tri Polyta dan Chandra Asri Merger]</ref><ref>[https://investasi.kontan.co.id/news/pemegang-saham-tri-polyta-restui-merger-1 Pemegang saham Tri Polyta restui merger]</ref> Pada 30 Desember 2010, PT Tri Polyta Indonesia Tbk berganti nama menjadi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, dan mulai 1 Januari 2011, PT Chandra Asri resmi melebur dalam perusahaan tersebut.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20101229/190/18995/chandra-asri-petrochemical-nama-baru-tri-polyta Chandra Asri Petrochemical, nama baru Tri Polyta]</ref> Kini, Chandra Asri memiliki kantor pusat di [[Wisma]] Barito Pacific, [[Jakarta]] dengan [[pabrik]] berlokasi di Desa [[Gunungsugih, Ciwandan, Cilegon|Gunung Sugih]], Banten.<ref name="Post"/>
 
===Perkembangan mutakhir===
Chandra Asri adalah [[perusahaan]] yang bergerak di bidang industri pengolahan ([[petrokimia]]) yang mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker terintegrasi di [[Indonesia]] untuk menghasilkan Olefin (Ethylene, Propylene), Pygas dan Mixed C4 serta Polyolefin ([[Polyethylene]] dan [[Polypropylene]]). Chandra Asri adalah [[produsen]] tunggal Styrene Monomer (sejak 2007) di [[Indonesia]] dan mengoperasikan satu-satunya pabrik [[Butadiena|Butadiene]] (sejak [[2013]]) di [[Indonesia]] yang menggunakan Mixed X4 yang dihasilkan dari [[pabrik]] [[Olefin]]. Sejak tahun [[2018]], Chandra Asri menjadi [[produsen]] tunggal untuk produk Styrene Butadiene Rubber ([[karet sintetis]]) melalui [[perusahaan]] patungannya dengan Compagnie Financiere [[Michelin]] (produsen ban multinasional), PT Synthetic Rubber Indonesia.<ref>{{Cite news|url=https://investasi.kontan.co.id/news/chandra-asri-rampungkan-pabrik-patungan-dengan-michelin|title=Chandra Asri rampungkan pabrik patungan dengan Michelin|last=H|first=Yoliawan|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2022-03-04|editor-last=Cicilia|editor-first=Sanny}}</ref>
 
Chandra Asri juga mengoperasikan 3 (tiga) ''jetty'' untuk melabuhkan bahan baku, dan juga memiliki on-site warehouse di [[Cilegon]] dan satelit warehouse di [[Kota Surabaya|Surabaya]] dan [[Solo]]. Fasilitas pendukung lain yang mereka miliki adalah generator turbin gas, generator turbin uap, [[boiler]], fasilitas [[pengolahan air]], sistem air pendingin, sistem [[pemadam kebakaran]], tangki penyimpanan bahan baku dan produk. Melalui fasilitas produksi terintegrasi yang berada di [[Cilegon]] dan [[Serang]], Chandra Asri menghasilkan bahan baku [[plastik]] dan produk [[petrokimia]] dasar yang digunakan untuk [[kemasan]], [[Pipa (disambiguasi)|pipa]], [[otomotif]], [[Elektronika|elektronik]], dan berbagai produk lainnya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.<ref>{{Cite news|url=http://industri.kontan.co.id/news/bisnis-ban-chandra-asri-beroperasi-2018|title=Bisnis ban Chandra Asri beroperasi 2018|last=Hidayat|first=Agung|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2017-11-11|editor-last=Rosalina|editor-first=Dessy}}</ref>
 
Pada tahun 2018, CAP membangun [[pabrik]] MTBE dan Butene-1 [[pertama]] di [[Indonesia]] untuk mengurangi [[impor]] bahan [[kimia]]. Dalam upaya melakukan pengembangan [[bisnis]], Chandra Asri Petrochemical meresmikan pabrik [[Polyethylene]] yang baru pada [[2019]]. Selain itu, perusahaan ini berencana mengembangkan kompleks [[petrokimia]] kedua (Chandra Asri Petrochemical 2/CAP2) di [[Cilegon, Cilegon|Cilegon]] untuk meningkatkan kapasitas [[produksi]] dari 4 juta ton/tahun menjadi lebih dari 8 juta ton per tahun. Pembangunan ini untuk meringankan beban [[negara]] terhadap produk [[impor]] dan memenuhi kebutuhan dalam [[negeri]] yang terus meningkat.<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211213/257/1477026/pembangunan-pabrik-cap-2-chandra-asri-tpia-masuki-tahap-ketiga|title=Pembangunan Pabrik CAP 2 Chandra Asri (TPIA) Masuki Tahap Ketiga|last=Sunardi|first=Lili|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-03-4|editor-last=Lestari|editor-first=Reni}}</ref> Kompleks terbaru CAP2 terintegrasi sepenuhnya dengan pabrik Chandra Asri yang telah ada di Cilegon dan akan terdiri dari Naphtha Cracker, [[Butadiena|Butadiene]], High Density Polyethylene (HDPE), [[Polypropylene]] (PP), Aromatic ([[Benzena|Benzene]], [[Toluena|Toluene]], dan Mixed Xylenes), serta Low Density Polyethylene (LDPE) – yang juga akan menjadi pabrik LDPE pertama di [[Indonesia]].<ref>{{Cite news|url=https://money.kompas.com/read/2021/07/30/110728726/dapat-investasi-rp-246-triliun-chandra-asri-bakal-bangun-kompleks-petrokimia|title=Dapat Investasi Rp 24,6 Triliun, Chandra Asri Bakal Bangun Kompleks Petrokimia Terintegrasi Kedua|last=Ramli|first=Rully R.|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-03-4|editor-last=Movanita|editor-first=Ambaranie Nadia Kemala}}</ref>
 
[[Tahun]] [[2020]], Chandra Asri membangun pabrik Methyl Tert-butyl Ether dan Butene-1 pertama di [[Indonesia]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20220104120022-17-304430/bangun-pabrik-baru-bri-kucurkan-pinjaman-rp-465-t-ke-tpia|title=Bangun Pabrik Baru, BRI Kucurkan Pinjaman Rp 4,65 T ke TPIA |last=Sidik|first=Syahrizal|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=2022-03-04}}</ref> Pada 7 Desember 2020, Chandra Asri Petrochemical telah merger dengan anak usahanya, PT Styrindo Mono Indonesia yang merupakan produsen ''styrene monomer'' tunggal di Indonesia.<ref>[https://money.kompas.com/read/2020/12/07/183555226/chandra-asri-resmi-merger-dengan-pt-smi Chandra Asri Resmi Merger dengan PT SMI]</ref> Lalu, pada [[Oktober 2021]], Chandra Asri melalui anak perusahaannya PT Chandra Asri Perkasa dan [[Aramco]] Trading Company (ATC) menandatangani [[nota kesepahaman]] atau ''[[Memorandum of Understanding|memorandum of understanding]]'' untuk melihat peluang potensial bagi ATC dalam memasok [[bahan baku]] untuk mendukung operasional khususnya CAP2.<ref>{{Cite news|url=https://www.idxchannel.com/market-news/chandra-asri-tpia-dan-aramco-teken-mou-jamin-pasokan-bahan-baku-cap-2|title=Chandra Asri (TPIA) dan Aramco Teken MoU Jamin Pasokan Bahan Baku CAP 2|last=|first=idxchannel.com|newspaper=idxchannel.com|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref>
 
Seiring upaya diversifikasi bisnis yang lebih luas ke industri kimia, seperti pendirian pabrik chlor alkali-etilena diklorida dan terjun ke industri pembangkitan listrik lewat akuisisi, RUPS perseroan pada 29 Desember 2023 memutuskan mengganti nama PT Chandra Asri Petrochemical menjadi PT Chandra Asri Pacific.<ref name=bis/>
 
== Operasional ==
===Manajemen===
* Presiden Komisaris/Komisaris Independen: [[Djoko Suyanto]]
* Wakil Presiden Komisaris/Komisaris Independen: Tan Ek Kia
* Komisaris/Komisaris Independen: Ho Hon Cheong
* Komisaris: Agus Salim Pangestu
* Komisaris: Tanawong Areeratchakul
* Komisaris: Lim Chong Thian
* Komisaris: Thammasak Sethaudom
* Komisaris: Sakchai Patiparnpreechavud
* Komisaris: Kulachet Dharachandra
* Komisaris: Wirat Uanarumit
* Komisaris: Santi Wasanasiri
* Komisaris Independen: Surong Bulakul
* Komisaris Independen: Erry Riyana Hardjapamekas
* Komisaris: Rudy Suparman<ref>[https://www.chandra-asri.com/about/management/commissioners MANAGEMENT - COMMISIONNERS]</ref>
* Presiden Direktur: Erwin Ciputra
* Wakil Presiden Direktur Komersial: Baritono Prajogo Pangestu
* Wakil Presiden Direktur Operasi: Krit Bunnag
* Direktur Keuangan: Andre Khor
* Direktur Penjualan Polimer: Raymond Budhin
* Direktur Produksi: Somkoun Sriwattagaphong
* Direktur ''Supply Chain'': Fransiskus Ruly Aryawan
* Direktur Sumber Daya Manusia dan ''Corporate Affairs'': Suryandi
* Direktur CAP2: Pholavit Thiebpattama
* Direktur Perantara Monomer: Petch Niyomsen
* Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis: Nattapong Tumsaroj
* Direktur Proyek, Perawatan dan Teknik: Suwit Wiwattanawanich
* Direktur ESG dan Keberlanjutan: Phuping Taweesarp
* Direktur Produksi ''Downstream'': Boedijono Hadipoespito
* Direktur Legal dan Eksternal: Edi Rivai<ref>[https://www.chandra-asri.com/about/management/directors MANAGEMENT - DIRECTORS]</ref>
 
=== Investor ===
Pemegang [[saham]] utama Chandra Asri adalah [[Barito Pacific]] Group (milik konglomerat Prajogo Pangestu). Pada [[September 2011]], SCG Chemicals Co. Ltd., anak perusahaan dari [[Siam Cement Group]] resmi menjadi salah satu pemegang saham. Pada [[Juli]] [[2021]], Chandra Asri mengumumkan [[Thaioil]] sebagai [[investor]] untuk memperkuat permodalan pembangunan kompleks kedua [[petrokimia]] melalui ''[[rights issue]]''.
 
Setelah ''rights issue'', maka pemegang saham Chandra Asri menjadi PT Barito Pacific Tbk sebesar 34,54%, SCG Chemicals sebesar 30,57%, Thaioil sebesar 15%, Prajogo sebesar 7,78%, Marigold Resources sebesar 3,92% dan sisanya publik yaitu 8,19%.<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/lavinda/finansial/6141abde3a49e/chandra-asri-tambah-modal-rp-15-5-t-thaioil-jadi-pemegang-saham-utama|title=Chandra Asri Tambah Modal Rp 15,5 T, Thaioil Jadi Pemegang Saham Utama |last=|first=katadata.co.id|newspaper=katadata.co.id|language=id|access-date=2022-03-04}}</ref>
 
=== Anak usaha ===
* PT Redeco Petrolin Utama
* PT Chandra Asri Perkasa
* Chandra Asri Trading Company Pte. Ltd., [[Singapura]]<ref name=lapkeu/>
 
== Objek Vital Nasional ==
Chandra Asri Petrochemical merupakan salah satu industri termasuk ke dalam objek vital [[Bangsa|nasional]] sektor [[industri]] berdasarkan Surat Keputusan [[Menteri Perindustrian]] (SK Menperin) No 466/2014. Hal itu mengacu pada [[Keputusan Presiden (Indonesia)|Keputusan Presiden]] No 63/2004 tentang Obyek Vital Nasional, yang mengamanatkan Menteri atau Kepala Lembaga menurut bidangnya dapat menetapkan masing-masing binaannya sebagai Obyek Vital Nasional melalui Surat Keputusan.<ref>{{Cite news|url=https://www.beritasatu.com/ekonomi/206964/63-perusahaan-ditetapkan-sebagai-objek-vital-nasional-sektor-industri|title=63 Perusahaan Ditetapkan Sebagai Objek Vital Nasional Sektor Industri|last=|first=beritasatu.com|newspaper=beritasatu.com|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://kemenperin.go.id/artikel/9951/14-Kawasan-Industri-Masuk-Kawasan-Vital-Nasional|title=14 Kawasan Industri Masuk Kawasan Vital Nasional|last=|first=kemenperin.go.id|newspaper=kemenperin.go.id|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref>
 
== Keberlanjutan ==
Chandra Asri mengimplementasikan aspek ''Planet'', ''People'' dan ''[[Profit]]'' untuk menuju pada keberlanjutan [[bisnis]] dan operasionalnya. Beberapa inisiatif dikembangkan Chandra Asri untuk memenuhi [[Tanggung jawab sosial perusahaan|tanggung jawab sosial]] dan lingkungan dan aspek-aspek ''Environment'', ''Social'' dan ''Governance'' (ESG).
 
=== Ekonomi Sirkular ===
Chandra Asri mengklaim menerapkan [[ekonomi sirkular]] dengan prinsip mengurangi [[sampah]] dan memaksimalkan [[sumber daya]] yang ada, termasuk dalam program [[ekonomi sirkular]] adalah [[Aspal]] [[Plastik]] dan IPST-ASARI.<ref>{{Cite news|url=https://www.jpnn.com/news/pt-chandra-asri-terapkan-konsep-ekonomi-sirkular-untuk-kelola-sampah|title=PT Chandra Asri Terapkan Konsep Ekonomi Sirkular untuk Kelola Sampah|last=Yessy|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref>
 
Didampingi oleh [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] (PUPR), Chandra Asri membuat jalan dari [[sampah]] kantong plastik. Berdasarkan penelitian Kementerian PUPR, campuran sampah plastik dengan komposisi ideal, sebesar 5-6%, mampu meningkatkan nilai stabilitas aspal hingga 40% sehingga jalan aspal lebih tahan terhadap [[deformasi plastis]] dan tidak mudah retak. Program ini kemudian direplikasi dan diimplementasikan oleh [[Pemerintah]] [[Kota]] [[Cilegon, Cilegon|Cilegon]], [[Pemerintah]] [[Kota]] [[Kudus, Kudus|Kudus]], [[Pemerintah]] [[Kota]] [[Kota Semarang|Semarang]], [[perusahaan swasta]] [[Djarum]] dan [[Sinar Mas Land]].<ref>{{Cite news|url=https://jakartakita.com/2022/03/03/sinar-mas-land-chandra-asri-lanjutkan-sinergi-lewat-program-plastic-to-food-di-kawasan-bsd-city/|title=Sinar Mas Land & Chandra Asri Lanjutkan Sinergi Lewat Program ‘Plastic To Food’ Di Kawasan BSD City|last=|first=jakartakita.com|newspaper=jakartakita.com|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref> Sedangkan [[Industri]] [[Pengelolaan sampah|Pengelolaan Sampah]] Terpadu-Atasi [[Sampah]], Kelola Mandiri (IPST ASARI) merupakan pengelolaan sampah terintegrasi dengan mendorong penguatan kapasitas [[masyarakat]] yang diinisiasi Chandra Asri. Operasional IPST ASARI ini untuk mengatasi timbunan sampah dengan mengumpulkan [[sampah]] [[plastik]].<ref>{{Cite news|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20220304/47/1506588/sinar-mas-land-dan-chanda-asri-olah-sampah-plastik-warga-bsd-city|title=Sinar Mas Land dan Chanda Asri Olah Sampah Plastik Warga BSD City|last=Pernando|first=Anggara|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-03-4|editor-last=Petriella|editor-first=Yanita}}</ref>
 
===Lainnya===
* Chandra Asri juga menjaga kelestarian [[lingkungan]] dengan membangun ''Enclosed Ground Flare'' (EGF), yaitu pemrosesan pembakaran menggunakan metode [[Faring|''flaring'']] tertutup sehingga tidak menimbulkan [[radiasi]] [[panas]] dan [[radiasi]] [[udara]].<ref>{{Cite news|url=https://katadata.co.id/padjar/infografik/5fd307ea1af0a/enclosed-ground-flare-teknologi-petrokimia-ramah-lingkungan|title=Enclosed Ground Flare, Teknologi Petrokimia Ramah Lingkungan|last=|first=katadata.co.id|newspaper=katadata.co.id|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref>
* Chandra Asri membangun [[panel surya]] untuk mengurangi [[emisi karbon]] sehingga [[ramah lingkungan]].<ref>{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210202172210-17-220541/joint-chandra-asri-total-berlanjut-garap-panel-surya-554-mwh|title=Joint Chandra Asri-Total Berlanjut, Garap Panel Surya 554 MWH|last=Sidik|first=Syahrizal|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://industri.kontan.co.id/news/totalenergies-rampungkan-instalasi-panel-surya-kedua-untuk-chandra-asri|title=TotalEnergies rampungkan instalasi panel surya kedua untuk Chandra Asri|last=Mahadi|first=Tendi|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2022-03-4|editor-last=Mahadi|editor-first=Tendi}}</ref>
* Untuk mengurangi [[emisi karbon]] dan meningkatkan keramahan [[lingkungan]], Chandra Asri Petrochemical mengoperasikan 53 [[Forklif]]t [[Listrik]].<ref>{{Cite news|url=https://otomotif.bisnis.com/read/20210207/275/1353372/chandra-asri-gandeng-byd-operasikan-53-forklift-listrik|title=Chandra Asri Gandeng BYD Operasikan 53 Forklift Listrik|last=Maskur|first=Fatkhul|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-03-4|editor-last=Nurcaya|editor-first=Ipak Ayu H}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.beritasatu.com/ekonomi/730093/kurangi-emisi-chandra-asri-operasikan-53-forklift-listrik-byd|title=Kurangi Emisi, Chandra Asri Operasikan 53 Forklift Listrik BYD|last=|first=beritasatu.com|newspaper=beritasatu.com|language=id|access-date=2022-03-4}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
<references />
 
== TautanPranala Terkaitluar ==
1.* [http://www.chandra-asri.com/ (Website Resmi Chandra AsriSitus Petrochemical)resmi]
 
[[Kategori:Kota Cilegon]]
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Jakarta]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 20111984]]
[[Kategori:Industri petrokimia]]
[[Kategori:Petrokimia]]