Festival Iraw Tengakayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
|||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Festival Iraw Tengkayu''' adalah [[upacara]] tradisional dan perlombaan yang diadakan oleh masyarakat [[Suku Tidung]] di [[Kota Tarakan]], [[Provinsi Kalimantan Utara]]. Festival ini berupa upacara ritual menghanyutkan sesaji ke laut dan berbagai macam perlombaan. Festival ini biasanya di laksanakan setiap 2 tahun sekali dan bertepatan dengan hari jadi Kota [[Tarakan]].<ref>{{cite web|url=http://infowisatakaltara.blogspot.com/2013/12/pesta-rakyat-iraw-tengkayu-di-kota-tarakan.html|title
== Sejarah ==
Iraw Tengkayu merupakan upacara turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat suku Tidung, [[Kota Tarakan]], [[Provinsi Kalimantan Utara]]. Iraw Tengkayu itu sendiri mempunyai dua arti kata diambil dari Bahasa Tidung. [[Iraw]] yang berarti perayaan atau pesta, sedangkan [[Tengkayu]] adalah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut, yang dimaksud pulau kecil disini adalah [[Pulau Tarakan
== Upacara ==
Inti dari [[Festival]] ini ialah ritual adat Parade [[Padaw Tuju Dulung]] yaitu [[perahu]] hias yang diarak keliling kota. Pada bagian bawah perahu dipasang beberapa bilah [[bambu]] yang digunakan oleh para pemuda untuk mengangkut Padaw Tuju Dulung.
Padaw Tuju Dulung mempunyai 3 cabang yang disebut dengan [[haluan]]. Haluan pada bagian tengah dibuat 3 tingkat. Sementara 2 haluan lainnya yang ada dikanan dan kiri perahu dibentuk menjadi 2 tingkat. Jika dihitung semua tingkat yang ada di masing-masing haluan, maka total ada 7. Angka 7 ini melambang jumlah hari dalam seminggu yang digunakan sebagai perlambangan perjalanan kehidupan manusia yang harinya berulang setiap seminggu sekali.<ref name = adat >{{cite web|url=http://disbudpar.kaltimprov.go.id/berita-festival-iraw-tengkayu.html|title
Padaw Tuju Dulung yang diangkut oleh para pemuda dicat dalam 3 warna yang berbeda, yaitu [[kuning]], [[hijau]], dan [[merah]]. Bagian dari perahu paling atas mempunyai cat yang berwarna kuning. Dalam budaya Suku Tidung, warna kuning melambangkan kehormatan atau sesuatu yang ditinggikan. Oleh karena itulah warna kuning berada pada bagian tertinggi dari Padaw Tuju Dulung. Selain itu hanya satu tiang yang paling tinggi juga melambangkan bahwa satu penguasa tertinggi alam semesta yaitu Yang Maha Kuasa ALLAH SWT.<ref name=adat/>
Pada bagian tengah Padaw Tuju Dulung terpasang 5 buah tiang. Jumlah tiang yang ada sebanyak 5 buah merupakan perlambangan dari [[shalat]] 5 waktu yang dilakukan oleh Umat [[Islam]] dalam seharinya. Tiang ini digunakan sebagai tempat untuk mengikat kain yang digunakan sebagai [[atap]]. [[Kain]] yang digunakan sebagai atap ini disebut dengan [[pari-pari]]. Tiang ini juga digunakan sebagai tempat untuk mengikat kain yang dihubungkan ke haluan perahu yang ada di kanan dan kiri.<ref name=adat/><ref>{{cite web|url=http://jalan2.com/city/tarakan/festival-iraw-tengkayu/|title=jalan2.com|access-date=2015-04-04|archive-date=2015-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20150410171832/http://jalan2.com/city/tarakan/festival-iraw-tengkayu/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.usbppkia.or.id/2013/12/iraw-tengkayu-tarakan-kalimantan-utara.html|title=usbpkia.or.id|access-date=2015-04-04|archive-date=2015-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20150410051413/http://www.usbppkia.or.id/2013/12/iraw-tengkayu-tarakan-kalimantan-utara.html|dead-url=yes}}</ref>
Pada bagian tengah perahu tepat di bawah pari-pari terdapat tempat yang mempunyai bentuk seperti [[rumah]]. Tempat ini dilengkapi dengan atap bertingkat tiga yang disebut juga dengan nama [[meligay]]. Dimana di bawah meligay terdapat pintu pada keempat sisinya. Dibawah meligay inilah diletakkan sesaji yang berisi makanan yang selanjutnya akan dilepaskan di laut. Sesaji ini dalam masyarakat Tidung disebut [[pakan]].<ref name=adat/>
== Perlombaan ==
Baris 19:
* parade musik akan diisi oleh grup-grup band asal bumi paguntaka dan luar tarakan untuk memperlihatkan kualitas mereka dalam bermusik. dan parade tari yang diramaikan oleh penari-penari lokal (Kota Tarakan) dan luar Kota Tarakan.
* [[Lomba Sumpit]]. Sumpit adalah senjata khas Suku Dayak yang juga salah satu suku asli Kota Tarakan, untuk melestarikan sumpit maka diadakan lomba sumpit. Peserta tidak hanya berasal dari Kota Tarakan akan tetapi berasal dari luar Kota Tarakan.
* Perahu atau Kapal hias, festifal makanan laut, Lari Maraton 10 km, dan masih banyak lagi <ref name = tarakan>{{cite web|url=http://m.tarakankota.go.id/Berita_Kota.php?op=tarakan&mid=977|title
== Referensi ==
|