Lokomotif BB201: Perbedaan antara revisi

|gauge=1.067 mm{{RailGauge|1067mm|lk=on}}

|weight={{convert|74 ton|t|lk=on}}

|poweroutput=1.425 hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}

|topspeed=120 {{convert|90|km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}

|primemover = EMD 12-567C|compressor = [[Gardner Denver]] WBO|height = 3.759 {{convert|3759|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|weightonready = {{convert|78 ton|t|lk=on}}|sandcap = {{convert|300 liter|l|lk=on|abbr=on}}|lubecap = {{convert|625 liter|l|lk=on|abbr=on}}|coolantcap = {{convert|810 liter|l|lk=on|abbr=on}}|fuelcap = 2.840 liter{{convert|2840|l|lk=on|abbr=on}}|powertogenerator = 1.310 hp{{convert|977|kW|lk=on|abbr=on}}|minimumcurve = {{convert|58,6 |m|miydftin|lk=on|abbr=on}}|tractiveeffort={{convert|10920|kgf|lk=on|abbr=on}}|locobrakes = [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]], dynamic[[Pengereman brakedinamis]], rem[[Rem parkir]]|generator = GM D-29, DC-DC|firstrundate = {{Start date and age|1964}}|builddate = 1964|distancebetweencouplers=14.006 {{convert|14006|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|wheelbase=3.200 {{convert|3200|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|distancebetweenpivots=7.620 {{convert|7620|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|wheeldiameter='''penggerak:''' 1.016 {{convert|1016|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}<br/>'''''idlediam:''''' {{convert|889 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}|couplerheight={{convert|760 |mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

|railroad=[[PT Kereta Api Indonesia]]|locale=[[Jawa|Pulau Jawa]]|adhesionweight={{convert|78|t|lk=on}}|lastrundate={{Start date and age|2011}}}}

'''Lokomotif BB 201BB201''' adalah [[lokomotif]] [[diesel elektrik]] milik PT Kereta Api Indonesia buatan pabrik [[General Motors]] [[Electro-Motive Diesel|Electro-Motive Division]] (GM-EMD), [[Amerika Serikat]] dengan transmisi daya DC-DC yang pernah dioperasikan sejak tahun [[1964]] hingga dekade [[2010-an]] awal. Lokomotif ini merupakan lokomotif diesel elektrik model ketiga yang dioperasikan oleh PT KAI setelah CC[[Lokomotif 200CC200|CC200]] dan BB[[Lokomotif 200BB200|BB200]]. Lokomotif ini merupakan adik dari lokomotif BB 200BB200, yang juga diproduksi oleh pabrik yang sama.

Lokomotif ini memiliki daya mesin sebesar 1425 HP{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}} dengan susunan gandar (A1A)(A1A), yaitu dengan dua bogie dengan 3 gandar, tetapi masing-masing hanya 2 gandar yang digerakkan oleh motor traksi. Hal ini dibuat agar tekanan tiap-tiap gandarnya rendah, dan tidak melampaui daya dukung jaringan [[rel]] kereta ketika lokomotif melewati jaringan rel tersebut.<ref name="mka2">''Majalah KA'' Edisi Khusus. (tanpa tahun). Album lokomotif dan KRL, '''II''': 23</ref>

[[Perusahaan Negara Kereta Api]] (PNKA) membeli 11 unit lokomotif EMD G12 dari pabrik GM-EMD pada tahun [[1964]]. Pada mulanya, lokomotif ini dialokasikan di dipodepo lokomotif Bukit Duri (kini DipoDepo KRL) untuk pelayanan kereta api penumpang dan barang. Kereta yang ditarik BB 201BB201 melayani rute [[Jakarta]]–[[Yogyakarta]] pp dan Jakarta–[[Sukabumi]] pp. Termasuk pula [[kereta api Bima]] yang notabene merupakan kereta termewah saat itu.

Meskipun bentuk lokomotif ini mirip dengan [[Lokomotif BB200|BB 200BB200]], tetapi ada sedikit perbedaan. Daya mesin dan kecepatan untuk lokomotif ini lebih besar daripada BB 200BB200, yakni 1.425&nbsp;hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}, dan mampu berlari hingga {{convert|120&nbsp;|km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}. Selain itu, BB201 sejak awal produksinya sudah dilengkapi ''multiple unit box port'' dan ''dynamic brake'' (rem dinamik), sedangkan BB200 belum ada fasilitas tersebut; meskipun beberapa waktu kemudian BB200 dilengkapi dengan ''dynamic brake''. Posisi rem parkir BB 201BB201 ada di dalam sisi kiri kabin [[masinis]] menghadap ke ''short hood'', sedangkan BB200 di sisi kanan. Selain itu, tidak ada plat nomor di sisi kiri dan kanan lampu depan pada kedua ujungnya.

Selain itu, lokomotif BB 201BB201 juga pernah melayani [[kereta api ketel]] dari Depo [[Pertamina]] Cilincing menuju Sukabumi atau [[Bandung]]. Jalur kereta api menuju ke depo Pertamina Cilincing yang melalui [[Stasiun Pasoso]] dan [[Stasiun SungailagoaSungai Lagoa|SungailagoaSungai Lagoa]] untuk layanan kereta api ketel tersebut ditutup pada tahun [[1980]] karena telah selesainya jalur pipa Pertamina ke Sukabumi dan Bandung. Namun depo ini masih melayani pengisian BBM ke gerbong tangki ''high-speed diesel'' hingga dihentikan tahun [[1989]].

Hadirnya 38 unit lokomotif [[Lokomotif CC201]] generasi I pada tahun [[1976]]-[[1977]] mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipodepo lokomotif Yogyakarta. BB 201 kemudian digunakan untuk menarik kereta api pengangkut [[semen]] [[Stasiun Cilacap|Cilacap]]–[[Stasiun Lempuyangan|Lempuyangan]], serta kereta api ketel minyak rute Cilacap–[[Stasiun Rewulu|Rewulu]]. Kemudian, 34 unit lokomotif CC201 generasi II yang diimpor tahun [[1983]]-[[1984]] mengakibatkan lokomotif ini dimutasi ke dipodepo lokomotif Purwokerto, untuk menarik [[kereta api Purbaya]] ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], pp) dan ''feeder'' Purbaya (Cilacap–Kroya, pp).

Berbeda dengan saudaranya, BBlokomotif 200, lokomotifBB201 ini tidak mengalamidirepowering atau rehabilitasidirehabilitasi untuk memperpanjang masa pakai pada tahun [[1984]]. Ini menyebabkan sejak dekade 90[[1990-an]], satu persatu lokomotif BB 201BB201 mulai tumbang dan sejak memasuki dekade [[2000-an]], jumlahnya semakin sedikit. Saudaranya, BB 200BB200 juga sebenarnya mengalami nasib yang sama namun karenahanya sempatbeberapa mengalamiyang direpowering atau rehabilitasidirehabilitasi (''mid-life overhaul''), maka memasuki dekade [[2000-an]] BB 200BB200 masih cukup sering berdinas pada banyak jenis kereta, termasuk kereta barang cepat sekalipun. Seiring dengan kebijakan PT Kereta Api Indonesia yang lebih memprioritaskan lokomotif diesel elektrik yang lebih baru seperti CC[[Lokomotif 201CC201|CC201]], CC[[Lokomotif 203CC203|CC203]], dan CC[[Lokomotif 204CC204|CC204]], baik BB 201BB201 maupun saudaranya, BB 200BB200 juga sama-sama tergeser posisinya, khususnya sejak tahun [[2005]] ke atas.

Menjelang akhir masa kedinasannya, tiga lokomotif yang tersisa milik DipoDepo Induk Purwokerto, yaitu BB 201 02, 03, dan 10 dicat dengan livery hijau kuning khas PJKA. Dinasan terakhirnya adalah sebagai lokomotif langsir di Purwokerto, maupun penarik ''feeder'' Logawa (Cilacap–Kroya, pp). Unit terakhir yang beroperasi, BB 201 10, saat ini masih ada di dipodepo lokomotif Semarang Poncol dan hanya digunakan sebagai pelangsir hingga masa akhir dinasnya, mengakhiri kedinasan BB 201BB201 sekitar tahun [[2011]].

Saatsama ini,seperti seluruhBB200 lokomotif BBini 201masih sudahmenggunakan punah,mesin tidak[[:en:EMD ada567|EMD yang567]] beroperasidengan lagi.kode Kepunahanakhiran ini" disebabkanE langkanya" sukuyang cadang,dalam mengingatartian BBkomponen 201mesin sepertiEMD halnya567 BB 200ini masih menggunakandiproduksi bersama dengan mesin [[:en:EMD 567645|EMD 645]], tidakdan seperti lokomotif[[:en:EMD 710|EMD seri berikutnya di Indonesia710]] yang menggunakandigunakan mesinpada [[EMD 645CC202]] dan [[EMD 710CC205]], ditambahnamun seiring dengan kebijakan dari PT KA hingga PT KAI saat ini yang melakukan standardisasi jenis lokomotif. yang mengharuskan lokomotif ini menjadi besi tua <ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1520 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif BB201]</ref> SaatDari ini11 beberapaunitpun BBtidak 201ada terletakunit diBB201 berbagaiyang tempattersisa sepertidan BalaiBB Yasa201 10 yang berada di Yogyakarta,Depo DipoInduk Semarang Poncol, atau(SMC) sudahtelah dirucat.

Lokomotif BB 201BB201 yang pertama kali dipreservasi adalah BB 201 03, yang saat ini sudah dicat ulang dengan warna hijau-kuning khas PJKA. Sebelumnya, lokomotif ini terakhir berdinas di DipoDepo Lokomotif Purwokerto, dan mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta. Lokomotif ini rencananya akan dijadikan monumen di BPTT Darman Prasetyo, Yogyakarta.

# Lebar sepur: 1.067&nbsp;mm{{RailGauge|1067mm|lk=on}}

# Panjang bodybadan: 13.106&nbsp;{{convert|13106|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Jarak antara alat perangkai: 14.006&nbsp;{{convert|14006|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Lebar bodybadan: 2.819&nbsp;{{convert|2819|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Tinggi maksimum: 3.759&nbsp;{{convert|3759|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Jarak gandar: 3.200&nbsp;{{convert|3200|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Diameter roda penggerak: 1.016&nbsp;{{convert|1016|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Diameter roda idlediam: {{convert|889&nbsp;|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Tinggi alat perangkai: {{convert|760&nbsp;|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Berat kosong: {{convert|74 ton|t|lk=on}}

# Berat siap: {{convert|78 ton|t|lk=on}}

# Berat adhesi: {{convert|52 ton|t|lk=on}}

# Daya Mesin: 1.425&nbsp;hp{{convert|1063|kW|lk=on|abbr=on}}

# Daya ke generator/converter: 1.310&nbsp;hp{{convert|977|kW|lk=on|abbr=on}}

# Kecepatan maksimum: {{convert|120&nbsp;|km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}

# Gaya tarik maksimum (adhesi): 10.920 {{convert|10920|kgf|lk=on|abbr=on}}

# Kecepatan minimum kontinu: {{convert|19&nbsp;|km/jamh|m/s|lk=on|abbr=on}}

# Jari-jari lengkung terkecil: {{convert|58,6 m|mm|miydftin|lk=on|abbr=on}}

# Bahan bakar: {{convert|2840 liter|l|lk=on|abbr=on}}

# Minyak pelumas: {{convert|625 liter|l|lk=on|abbr=on}}

# Air pendingin: {{convert|810 liter|l|lk=on|abbr=on}}

# Pasir: {{convert|300 liter|l|lk=on|abbr=on}}

# Sistem rem: [[Rem udara kereta api|Rem udara tekan]], dynamic[[Pengereman brakedinamis]], rem[[Rem parkir]]

# Tipe kompresor: [[Gardner Denver]] WBO

* {{id}} [http://www.kereta-api.co.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151125184722/http://www.kereta-api.co.id/ |date=2015-11-25 }}

[[Kategori:Lokomotif Electro-Motive Diesel|B]]