Zahid Hussein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k top: clean up, added orphan tag
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Zahid Hussein''' adalah tokoh militer Indonesia yang dikenal sebagai pengikut kelompok kebatinan [[Sumarah]] sekaligus jadi pelindung [[Agama asli Nusantara|aliran kepercayaan]] di [[Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/zahid-hussein-jenderal-aliran-kepercayaan-dan-soeharto-czPN|title=Zahid Hussein, Jenderal Aliran Kepercayaan dan Soeharto|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref> Sejak 1974, Zahid adalah Ketua Umum Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa—yang disingkat HPK. Zahid yang juga pejabat di kantor Sekretaris Negara dengan jabatan Kepala Biro Proyek-Proyek Bantuan Presiden ini, termasuk orang yang tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan aliran kepercayaan merupakan agama. Meski begitu, Zahid tetap orang Islam yang rajin salat dan sudah naik haji pula.<ref name=":0" />
 
'''Zahid Hussein''' ({{lahirmati|[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]|19|05|1925|}})<ref>{{Cite web|last=Akol|date=2019-08-12|title=Zahid Hussein, Penabuh Gaung Aliran Kepercayaan yang Menemukan Hidayah|url=https://apakabaronline.com/zahid-hussein-penabuh-gaung-aliran-kepercayaan-yang-menemukan-hidayah/|language=en-US|access-date=2021-01-03}}</ref> adalah tokoh militer Indonesia yang dikenal sebagai pengikut kelompok kebatinan [[Sumarah]] sekaligus jadi pelindung [[Agama asli Nusantara|aliran kepercayaan]] di [[Indonesia]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/zahid-hussein-jenderal-aliran-kepercayaan-dan-soeharto-czPN|title=Zahid Hussein, Jenderal Aliran Kepercayaan dan Soeharto|last=Matanasi|first=Petrik|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref> Sejak 1974, Zahid adalah Ketua Umum Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa—yang disingkat HPK. Zahid yang juga pejabat di kantor Sekretaris Negara dengan jabatan Kepala Biro Proyek-Proyek Bantuan Presiden ini, termasuk orang yang tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan aliran kepercayaan merupakan agama. Meski begitu, Zahid tetap orang Islam yang rajin salat dan sudah naik haji pula.<ref name=":0" />
 
Pertemuan pertamanya dengan Soeharto bertepatan dengan [[Serangan Umum 1 Maret 1949]] di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Pada saat itu, Zahid memegang jabatan sebagai komandan seksi di Bantul dan diberi tugas oleh Letnan Kolonel Soeharto untuk tetap bertahan bersama 40 anak buahnya di kota, sementara pasukan lain menyingkir ke daerah gerilya.