Ular cabai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox|fill=true
| taxon = Calliophis intestinalis
| binomial = ''Calliophis intestinalis''
| synonyms =
Baris 12 ⟶ 13:
}}
'''Ular cabai''' atau '''ular cabe''' (''Calliophis intestinalis'') adalah spesies [[ular berbisa]] kecil yang ([[endemik]]) di [[Asia Tenggara]]. Sebutan "ular cabai" mengacu pada bagian bawah ekornya yang berwarna cerak kemerahan menyerupai cabai. Sedangkan sebutan ular ini dalam bahasa Inggris di antaranya: '''''Banded malayan coralsnake''''',<ref name=tweedie>{{aut|Tweedie, M.W.F.}} 1983. ''The Snakes of Malaya'', 3rd Ed.: 112-3. Singapore Nat. Printers, Singapore.</ref>
== Deskripsi ==
Panjang tubuh ular cabai mencapai 60 cm. Kepalanya berukuran kecil dan hampir sama lebar dengan lehernya.<ref name=yatna>{{aut|Supriatna, J.}} 1981. ''Ular Berbisa Indonesia'': 36. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.</ref>
Sisik-sisik pada dorsal (punggung) tersusun sebanyak 13 deret di bagian tengah tubuh. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik-sisik ventral]] (bagian bawah tubuh) berjumlah 197-273 buah, sedangkan [[Sisik ular#Sisik-sisik ekor|sisik-sisik subkaudal]] berkisar antara 15-33 buah. [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|Perisai (sisik) labial atas]] berjumlah 6 buah, beberapa di antaranya terletak di tepian mata, dan salah satunya bersentuhan dengan sisik perisai nasal posterior.<ref name=tweedie/> Perisai [[anus|anal]] tunggal dan tidak berbelah.<ref name=stuebing/>
Baris 24 ⟶ 25:
Ular cabai tinggal di hutan yang lembap, tetapi juga sering terlihat di sawah, perkebunan desa dan pekarangan.<ref name=stuebing/><ref name=ULARINDO/> Ular pemalu ini aktif pada malam hari dan mampu berkelana di atas tanah maupun di dalam tanah (semi-fossorial). Ular ini sering ditemukan di bawah kayu, tumpukan bebatuan, dan juga serasah.<ref name=yatna/> Makanan utamanya adalah ular-ular kecil penggali liang (fosorial), di antaranya jenis-jenis ''[[Calamaria]]'' dan ''[[Liopeltis]]''.<ref name=stuebing/><ref name=yatna/>
Pada siang hari, ular cabai tidak agresif dan tidak menghindar walaupun diganggu.<ref name=tweedie/><ref name=stuebing/> Jika terganggu, ular ini akan memipihkan tubuhnya dan mengangkat ekornya, sehingga terlihat bagian bawah ekornya yang berwarna merah.<ref name=stuebing/><ref name=yatna/> Kadang-kadang ular ini juga menggulingkan badannya atau memperlihatkan perutnya yang berwarna belang hitam-putih.<ref name=tweedie/><ref name=stuebing/><ref name=yatna/>
Ular cabai berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 3-5 butir. Telur-telur tersebut akan menetas setelah diinkubasi selama 80 sampai 85 hari.<ref name=yatna/>
Baris 55 ⟶ 56:
* {{NRDB species|genus=Calliophis|species=intestinalis}}
* EcologyAsia: [http://www.ecologyasia.com/verts/snakes/banded_malayan_coral_snake.htm ''Banded Malayan Coral Snake'']
* CoralSnake.net: [http://www.coralsnake.net/calliophis/banded-malaysian-coral-snake.html ''Banded Malaysian Coral Snake''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141002050302/http://www.coralsnake.net/calliophis/banded-malaysian-coral-snake.html |date=2014-10-02 }}
* Nature & more: [http://libutron.tumblr.com/post/80014420719/red-tailed-coral-snake-calliophis-intestinalis ''Red-tailed Coral Snake'']
|