Pembatasan sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sdh dialihkan artikel ini |
Tag: Pengembalian |
||
(40 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Social distancing queueing for the supermarket J. Sainsbury's north London Coronavirus Covid 19 pandemic - 30 March 2020.jpg|jmpl|upright=1.5|Orang-orang mempraktikkan pembatasan sosial ketika mengantre untuk memasuki supermarket di [[London]] selama pandemi COVID-19 tahun 2020. Untuk memastikan para pembeli dapat menjaga jarak setibanya di toko, hanya sejumlah orang yang dibatasi dan diizinkan masuk sekaligus.]]
[[Berkas:Covid-19-Transmission-graphic-01-id.gif|jmpl|upright=1.5|Pembatasan sosial mengurangi tingkat penularan penyakit dan dapat menghentikan wabah.]]
'''Pembatasan sosial''' ({{lang-en|social distancing}}), juga disebut '''pembatasan fisik''' (''physical distancing''),<ref name="WHO_20200320">{{cite web |title=COVID-19 |author-first1=Margaret |author-last1=Harris |author-first2=Tedros |author-last2=Adhanom Ghebreyesus |author-link2=Tedros Adhanom Ghebreyesus |author-first3=Tu |author-last3=Liu |author-first4=Michael "Mike" J. |author-last4=Ryan |author-link4=Michael J. Ryan (doctor) |author5=Vadia<!-- Nowruz, Iran --> |author-first6=Maria D. |author-last6=Van Kerkhove |author-link6=Maria D. Van Kerkhove |author7=Diego<!-- Vortex --> |author-first8=Imogen |author-last8=Foulkes |author-first9=Charles |author-last9=Ondelam |author-first10=Corinne |author-last10=Gretler |author11=Costas<!-- ERT, Greece --> |date=20 March 2020 |publisher=[[World Health Organization]] |url=https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/transcripts/who-audio-emergencies-coronavirus-press-conference-full-20mar2020.pdf?sfvrsn=1eafbff_0 |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200325084602/https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/transcripts/who-audio-emergencies-coronavirus-press-conference-full-20mar2020.pdf?sfvrsn=1eafbff_0 |archive-date=25 March 2020}}</ref><ref name="Hensley_20200323">{{cite web |author-first=Laura |author-last=Hensley |title=Social distancing is out, physical distancing is in – here's how to do it |work=[[Global News]] |date=23 March 2020 |publisher=[[Corus Entertainment Inc.]] |url=https://globalnews.ca/news/6717166/what-is-physical-distancing/ |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200326180136/https://globalnews.ca/news/6717166/what-is-physical-distancing/ |archive-date=27 March 2020}}</ref><ref name="Venske_20200326">{{cite web |title=Die Wirkung von Sprache in Krisenzeiten |language=de |trans-title=The effect of language in times of crisis |date=26 March 2020 |editor-first=Andrea |editor-last=Schwyzer |author-first=Regula |author-last=Venske |author-link=:de:Regula Venske |type=Interview |publisher=[[Norddeutscher Rundfunk]] |series=NDR Kultur |url=https://www.ndr.de/kultur/Corona-Die-Wirkung-von-Sprache-in-Krisenzeiten,venske118.html |access-date=27 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200327214038/https://www.ndr.de/kultur/Corona-Die-Wirkung-von-Sprache-in-Krisenzeiten,venske118.html |archive-date=27 March 2020}} (NB. Regula Venske is president of the [[PEN Centre Germany]].)</ref>, atau secara informal '''jaga jarak''', adalah serangkaian tindakan intervensi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran [[penyakit menular]] dengan menjaga jarak fisik antara satu orang dan orang lain serta mengurangi jumlah orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain.<ref name="WHO_20200320"/><ref name="JohnsonSunFreedman 2020">{{Cite news |author-last1=Johnson |author-first1=Carolyn Y. |author-last2=Sun |author-first2=Lena |author-last3=Freedman |author-first3=Andrew |title=Social distancing could buy U.S. valuable time against coronavirus |newspaper=[[The Washington Post]] |date=10 March 2020 |url=https://www.washingtonpost.com/health/2020/03/10/social-distancing-coronavirus/ |access-date=11 March 2020 |url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200327163232/https://www.washingtonpost.com/health/2020/03/10/social-distancing-coronavirus/ |archive-date=27 March 2020}}</ref> Tindakan ini biasanya dilakukan dengan menjaga jarak tertentu dari orang lain (jarak yang ditentukan mungkin berbeda dari waktu ke waktu dan dari satu negara dengan negara lain) dan menghindari berkumpul bersama dalam kelompok besar.<ref name="Pearce2020"/><ref name="CDC22March2020"/>
Pembatasan sosial akan mengurangi kemungkinan kontak antara orang yang tidak terinfeksi dengan orang terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan [[penularan penyakit]], dan terutama, [[mortalitas|kematian]].<ref name="WHO_20200320"/> Tindakan ini dikombinasikan dengan menerapkan [[higiene]] pernapasan yang baik dan kebiasaan [[mencuci tangan]] dalam suatu populasi.<ref name="WHO2May2009"/><ref name="gov.ukSD">{{Cite web |title= Guidance on social distancing for everyone in the UK |author-last= |author-first= |date= |website=GOV.UK |language=en |url=https://www.gov.uk/government/publications/covid-19-guidance-on-social-distancing-and-for-vulnerable-people/guidance-on-social-distancing-for-everyone-in-the-uk-and-protecting-older-people-and-vulnerable-adults |access-date= 29 March 2020 |url-status= live |archive-url= https://web.archive.org/web/20200324214400/https://www.gov.uk/government/publications/covid-19-guidance-on-social-distancing-and-for-vulnerable-people/guidance-on-social-distancing-for-everyone-in-the-uk-and-protecting-older-people-and-vulnerable-adults |archive-date= 24 March 2020 }}</ref> Selama [[pandemi koronavirus 2019–2020]], [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) menyarankan penggunaan istilah "pembatasan fisik" dan bukan "pembatasan sosial", sesuai dengan fakta bahwa jarak fisiklah yang mencegah penularan; sementara orang-orang dapat tetap terhubung secara sosial melalui teknologi.<ref name="WHO_20200320"/><ref name="Hensley_20200323"/><ref name="Tangermann_20200324">{{cite web |title= It's Officially Time to Stop Using The Phrase 'Social Distancing'<!-- The WHO Wants You to Ditch the Phrase "Social Distancing" --> |date= 24 March 2020 |orig-year= 2020-03-20 |author-first= Victor |author-last= Tangermann |work= science alert (Futurism / The Byte) |url= https://www.sciencealert.com/who-is-no-longer-using-the-phrase-social-distancing |access-date= 29 March 2020 |url-status= live |archive-url= https://web.archive.org/web/20200326180149/https://www.sciencealert.com/who-is-no-longer-using-the-phrase-social-distancing |archive-date= 29 March 2020}} [https://web.archive.org/web/20200326180155/https://futurism.com/the-byte/who-ditch-phrase-social-distancing]</ref><ref name=Kumar>{{Cite journal|last= Kumar|first= Satyendra|date= 28 March 2020|title= Corona Virus Outbreak: Keep Physical Distancing, Not Social Distancing |language= en|location= Rochester, NY|ssrn= 3568435}}</ref> Untuk memperlambat penyebaran penyakit menular dan mencegah fasilitas layanan kesehatan terbebani, khususnya selama [[pandemi]], beberapa tindakan pembatasan sosial diterapkan, termasuk penutupan sekolah dan tempat kerja, [[isolasi (medis)|isolasi]], [[karantina]], [[cordon sanitaire|pembatasan perjalanan orang]], dan pembatalan [[pertemuan massal]].<ref name="JohnsonSunFreedman 2020"/><ref name="cdc2007"/>
Meskipun istilah ini baru diperkenalkan pada abad ke-21,<ref>{{cite web |title=social distancing |url=https://www.merriam-webster.com/dictionary/social%20distancing |website=Merriam-Webster |accessdate=7 May 2020}}</ref> langkah-langkah pembatasan sosial setidaknya telah ada sejak abad kelima SM. Salah satu rujukan paling awal tentang pembatasan sosial ditemukan dalam [[Kitab Imamat]], 13:46: "Dan penderita kusta yang terkena wabah itu … ia akan tinggal sendirian; [di luar] tempat tinggalnya".<ref>{{Cite web|url=https://www.biblegateway.com/passage/?search=Leviticus+13&version=AKJV|title=Bible Gateway passage: Leviticus 13 - Authorized (King James) Version|website=Bible Gateway}}</ref> Selama [[wabah Yustinianus]] dari tahun 541 hingga 542, kaisar [[Yustinianus I]] memberlakukan karantina yang tidak efektif di [[Kekaisaran Romawi Timur]], termasuk membuang mayat ke laut; ia menyalahkan luasnya penyebaran terutama pada "[[orang Yahudi]], [[orang Samaria|Samaria]], [[paganisme|pagan]], [[arianisme|Arianis]], [[montanisme|Montanis]], dan [[homoseksualitas|homoseksual]]".<ref name=":1">{{Cite journal|last= Drews|first= Kelly|date= 1 May 2013|title= A Brief History of Quarantine|journal= The Virginia Tech Undergraduate Historical Review|language= en|volume= 2|doi= 10.21061/vtuhr.v2i0.16|issn= 2165-9915}}</ref> Pada zaman modern, langkah-langkah pembatasan sosial berhasil diterapkan dalam beberapa epidemi. Di Kota [[St. Louis, Missouri]], tak lama setelah kasus [[influenza]] pertama kali dideteksi di kota tersebut selama [[pandemi flu 1918]], pihak berwenang langsung menutup sekolah, melarang pertemuan publik, dan intervensi pembatasan sosial lainnya. Angka kematian kasus di St. Louis jauh lebih sedikit dibandingkan di Kota [[Philadelphia, Pennsylvania]], yang meskipun memiliki kasus influenza, masih mengizinkan parade massal dan tidak melakukan pembatasan sosial sampai lebih dari dua minggu setelah temuan kasus pertama.<ref name="Ryan2008"/> Pihak berwenang telah mendorong atau memberi perintah untuk melakukan pembatasan sosial selama pandemi COVID-19.
Pembatasan sosial lebih efektif dilakukan ketika infeksi menular melalui kontak [[percikan pernapasan]] atau ''droplet'' (seperti [[batuk]] atau [[bersin]]); kontak fisik langsung, termasuk hubungal seksual; kontak fisik tidak langsung (misalnya dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi seperti ''[[fomit]]''); atau [[Penyakit bawaan udara|penularan melalui udara]] (jika [[mikroorganisme]] dapat bertahan hidup di udara untuk waktu yang lama).<ref name="cidrap">{{cite web |title=Information About Social Distancing |date=2017 |website=www.cidrap.umn.edu |publisher=Public Health Department: [[Santa Clara Valley Health & Hospital System]] |url=http://www.cidrap.umn.edu/sites/default/files/public/php/185/185_factsheet_social_distancing.pdf |access-date=17 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200327162348/http://www.cidrap.umn.edu/sites/default/files/public/php/185/185_factsheet_social_distancing.pdf |archive-date=27 March 2020}}</ref> Pembatasan sosial kurang efektif ketika infeksi ditularkan terutama melalui [[Transmisi fekal–oral|air atau makanan yang terkontaminasi]] atau oleh [[vektor (biologi)|vektor]] seperti [[nyamuk]] atau serangga lain<ref name="CDCFeb2007">{{cite web |title= Interim Pre-Pandemic Planning Guidance: Community Strategy for Pandemic Influenza Mitigation in the United States – Early, Targeted, Layered Use of Nonpharmaceutical Interventions |publisher= [[Centers for Disease Control and Prevention]] |date= February 2007 |id= CS10848 |url= https://www.cdc.gov/flu/pandemic-resources/pdf/community_mitigation-sm.pdf |access-date= 29 March 2020 |url-status= live |archive-url= https://web.archive.org/web/20200319205055/https://www.cdc.gov/flu/pandemic-resources/pdf/community_mitigation-sm.pdf |archive-date= 19 March 2020}}</ref>
Kerugian dari pembatasan sosial dapat berupa [[kesepian]], berkurangnya [[produktivitas]], dan hilangnya manfaat lain yang berkaitan dengan [[Hubungan antarpribadi|interaksi manusia]].<ref name="Brooks26Feb2020"/>
== Definisi ==
[[Berkas:Social distancing COVID.png|jmpl|Sebuah poster (dalam bahasa Arab, Inggris, dan Urdu) yang mendorong pembatasan sosial selama pandemi COVID-19.]]
[[Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat]] (CDC) menggambarkan pembatasan sosial sebagai seperangkat "metode untuk mengurangi frekuensi dan kedekatan kontak di antara orang-orang untuk mengurangi risiko penularan penyakit".<ref name="cdc2007"/> Selama [[pandemi flu 2009]], WHO menggambarkan pembatasan sosial sebagai "menjaga jarak setidaknya satu lengan dari orang lain, [dan] meminimalkan pertemuan".<ref name="WHO2May2009">{{Cite web |title=Pandemic influenza prevention and mitigation in low resource communities |date=2 May 2009 |publisher=[[World Health Organization]] |url=https://www.who.int/csr/resources/publications/swineflu/PI_summary_low_resource_02_05_2009.pdf?ua=1 |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url= |archive-date=}}</ref> Tindakan ini dikombinasikan dengan [[higiene]] pernapasan yang baik dan [[mencuci tangan]], dan dianggap sebagai cara yang paling layak untuk mengurangi atau menunda pandemi.<ref name="WHO2May2009"/><ref name="COVID-19 Infographic">{{cite web|title=Winning together: Novel coronavirus (COVID-19) infographic|URL=https://www.researchgate.net/publication/340025544_Winning_together_Novel_coronavirus_COVID-19_infographic|last=|first=|date=|website=[[ResearchGate]]|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=May 16, 2020}}</ref>
Selama pandemi COVID-19, CDC merevisi definisi pembatasan sosial sebagai "tetap berada di luar kondisi berkerumun, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak (sekitar enam kaki atau dua meter) dari orang lain jika memungkinkan".<ref name="Pearce2020">{{Cite web |title=What is social distancing and how can it slow the spread of COVID-19? |author-last=Pearce |author-first=Katie |date=13 March 2020 |website=The Hub |publisher=[[Johns Hopkins University]] |language=en |url=https://hub.jhu.edu/2020/03/13/what-is-social-distancing/ |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329184144/https://hub.jhu.edu/2020/03/13/what-is-social-distancing/ |archive-date=29 March 2020 }}</ref><ref name="CDC22March2020">{{Cite web |title=Risk Assessment and Management |date=22 March 2020 |publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]] |language=en-us |url=https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/php/risk-assessment.html |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200304230223/https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/php/risk-assessment.html |archive-date=4 March 2020 }}</ref> Tidak jelas mengapa enam kaki yang ditetapkan dalam definisi tersebut. Studi terbaru menunjukkan bahwa percikan dari bersin atau pernapasan yang kuat selama kegiatan fisik dapat mencapai jarak enam meter.<ref name="IndoorAir2007">{{Cite news |last= Xie |first=X. |last2=Li |first2= Y. |last3= Chwang |first3=A. T. |last4=Ho |first4= P. L. |last5=Seto |first5= W. H. |title = How far droplets can move in indoor environments – revisiting the Wells evaporation–falling curve |date= June 2007 |journal= [[Indoor Air]] | volume= 17 |issue=3 |pages=211–25 |doi=10.1111/j.1600-0668.2007.00469.x |pmid=17542834 }}</ref><ref name="IntEnv2020">{{Cite journal |last=Setti |first=L. |last2=Passarini |first2=F. |last3=De Gennaro|first3=G. |title= Airborne Transmission Route of COVID-19: Why 2 Meters/6 Feet of Inter-Personal Distance Could Not Be Enough |date=23 April 2020 |journal=[[Int. J. Environ. Res. Public Health]] |volume= 17|issue=8 |pages=2932 |doi=10.3390/ijerph17082932 |pmid=32340347 }}</ref><ref name="MediumApr20">{{Cite news |last= Thoelen |first=J. |url=https://medium.com/@jurgenthoelen/belgian-dutch-study-why-in-times-of-covid-19-you-can-not-walk-run-bike-close-to-each-other-a5df19c77d08|title= Belgian-Dutch Study: Why in times of COVID-19 you should not walk/run/bike close behind each other. |date=8 April 2020 |work=[[Medium (website)|Medium]] |access-date=1 April 2020}}</ref> Beberapa orang menduga jarak yang ditetapkan tersebut didasarkan pada penelitian dari tahun 1930-an dan 1940-an yang sudah dibantah<ref name="LiveSci03312020">{{Cite news |last= Letzter |first=R. |url= https://www.livescience.com/coronavirus-six-feet-enough-social-distancing.html |title = Is 6 feet enough space for social distancing? Not everyone thinks that's enough distance. |date=31 March 2020 |work= [[Live Science]] |access-date=1 April 2020}}</ref> atau akibat kebingungan dalam menggunakan unit pengukuran. Para peneliti dan penulis sains merekomendasikan pembatasan sosial yang lebih jauh<ref name="IntEnv2020"/><ref name="NYTimesApr1520">{{Cite news |last=Reynolds |first=G. |url= https://www.nytimes.com/2020/04/15/well/move/running-social-distancing.html |title= For Runners, Is 15 Feet the New 6 Feet for Social Distancing? When we walk briskly or run, air moves differently around us, increasing the space required to maintain a proper social distance. |date=15 April 2020 |work=[[New York Times]] |access-date=1 April 2020}}</ref><ref name="NYTimesApr1420a">{{Cite news |last= Sheikh |first=K. |last2=Gorman |first2=J.|last3= Chang |first3=K. |url= https://www.nytimes.com/2020/04/14/health/coronavirus-six-feet.html |title = Stay 6 Feet Apart, We're Told. But How Far Can Air Carry Coronavirus? Most of the big droplets travel a mere six feet. The role of tiny aerosols is the 'trillion-dollar question.' |date=14 April 2020 |work= [[New York Times]] |access-date=1 April 2020}}</ref> dan/atau memakai masker sekaligus membatasi jarak sosial.<ref name="IntEnv2020" /><ref name="MediumMar262020">{{Cite news |last=Huang |first=S. |url= https://medium.com/@Cancerwarrior/covid-19-why-we-should-all-wear-masks-there-is-new-scientific-rationale-280e08ceee71 |title= Why we should all wear masks – There is new scientific rationale. |date=26 March 2020 |work=[[Medium (website)|Medium]] |access-date=1 April 2020}}</ref><ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper">{{cite web|title=The 2019–2020 Novel Coronavirus (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) Pandemic: A Joint American College of Academic International Medicine‑World Academic Council of Emergency Medicine Multidisciplinary COVID‑19 Working Group Consensus Paper|url=https://www.researchgate.net/publication/340903626_The_2019-2020_Novel_Coronavirus_Severe_Acute_Respiratory_Syndrome_Coronavirus_2_Pandemic_A_Joint_American_College_of_Academic_International_Medicine-World_Academic_Council_of_Emergency_Medicine_Multid|last=|first=|date=|website=[[ResearchGate]]|url-status=live|archive-url=|archive-date=|access-date=May 16, 2020}}</ref>
==
{{see also|Meratakan kurva}}
Pemahaman bahwa suatu penyakit sedang beredar dapat memicu [[perubahan perilaku (kesehatan masyarakat)|perubahan perilaku]] orang-orang, yang memilih untuk menjauh dari tempat-tempat umum dan orang lain. Ketika diterapkan untuk mengendalikan epidemi, pembatasan sosial seperti ini dapat menghasilkan manfaat tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi. Penelitian menunjukkan bahwa tindakan ini harus diterapkan dengan segera dan secara ketat agar menjadi efektif.<ref name="Maharaj2012">{{cite journal |author-last1=Maharaj |author-first1=Savi |author-last2=Kleczkowski |author-first2=Adam |date=2012 |title=Controlling epidemic spread by social distancing: Do it well or not at all |journal=[[BioMed Central|BMC Public Health]] |volume=12 |issue=1 |page=679 |doi=10.1186/1471-2458-12-679 |pmid=22905965 |pmc=3563464}}</ref> Beberapa langkah pembatasan sosial digunakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular.<ref name="cdc2007">{{cite web |author-first1=Kathy |author-last1=Kinlaw |author-first2=Robert J. |author-last2=Levine |title=Ethical guidelines in Pandemic Influenza—Recommendations of the Ethics Subcommittee of the Advisory Committee to the Director, Centers for Disease Control and Prevention |publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]] |date=15 February 2007 |url=https://www.cdc.gov/od/science/integrity/phethics/docs/panflu_ethic_guidelines.pdf |access-date=23 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200205095942/https://www.cdc.gov/od/science/integrity/phethics/docs/panflu_ethic_guidelines.pdf |archive-date=5 February 2020}} (12 pages)</ref><ref name="cidrap"/><ref name="Pearce2020"/><ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/>
=== Menghindari kontak fisik ===
[[Berkas:Covid-19-Handshake-Alternatives-v3-id.gif|jmpl|upright=1.5|Pembatasan sosial juga termasuk menghilangkan kontak fisik, misalnya [[jabat tangan]] yang umum, [[peluk]]an, atau [[hongi]]; ilustrasi dari Selandia Baru ini menawarkan delapan alternatif lain.]]
Menjaga jarak setidaknya dua meter (enam kaki) (di [[Amerika Serikat]] atau [[Britania Raya]]) atau 1,5 meter (di [[Australia]]) atau 1 meter (di [[Prancis]] atau [[Italia]]) satu sama lain dan menghindari pelukan dan [[gestur]] yang melibatkan kontak fisik langsung, mengurangi risiko terinfeksi selama pandemi flu dan pandemi koronavirus pada tahun 2020.<ref name="Pearce2020"/><ref name="osha">{{cite web |title=Guidance on Preparing Workplaces for an Influenza Pandemic |id=OSHA 3327-02N 2007 |work=[[Occupational Safety and Health Act of 1970]] |publisher=[[United States Department of Labor]] |url=https://www.osha.gov/Publications/influenza_pandemic.html |access-date=18 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200325141049/https://www.osha.gov/Publications/influenza_pandemic.html |archive-date=25 March 2020}} [https://web.archive.org/web/20200319163737/https://www.osha.gov/Publications/OSHA3327pandemic.pdf]</ref> Pemisahan jarak ini, selain langkah-langkah higiene pribadi, juga direkomendasikan di tempat kerja.<ref name="UofCh">{{Cite web |title=Social Distancing |publisher=Department of Safety & Security, [[The University of Chicago]] |date=2015 |website=safety-security.uchicago.edu |url=https://safety-security.uchicago.edu/emergency_management/all_hazard_safety_procedures/social_distancing/ |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200324150358/https://safety-security.uchicago.edu/emergency_management/all_hazard_safety_procedures/social_distancing/ |archive-date=24 March 2020}}</ref> Jika memungkinkan, disarankan untuk [[kerja jarak jauh|bekerja dari rumah]].<ref name="gov.ukSD"/><ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/>
Berbagai alternatif diusulkan untuk menggantikan tradisi ber[[jabat tangan]]. Gerakan [[namaste]], menangkupkan kedua telapak tangan, mengarahkan jari-jari untuk menunjuk ke atas, dan menggambar bentuk jantung, adalah beberapa alternatif yang bisa dilakukan tanpa bersentuhan dengan orang lain. Selama [[pandemi koronavirus di Britania Raya]], gerakan ini digunakan oleh [[Charles, Pangeran Wales|Pangeran Charles]] saat menyambut tamu, serta telah direkomendasikan oleh Direktur Jenderal WHO [[Tedros Adhanom Ghebreyesus]] dan Perdana Menteri Israel [[Benjamin Netanyahu]].<ref name="Barajas13March2020">{{Cite web |title=Joined palms, hands on hearts, Vulcan salutes: Saying hello in a no-handshake era |author-last1=Barajas |author-first1=Julia |author-last2=Etehad |author-first2=Melissa |date=13 March 2020 |website=[[Los Angeles Times]] |language=en-US |url=https://www.latimes.com/world-nation/story/2020-03-13/coronavirus-namaste-greetings-handshakes-noncontact |access-date=18 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200327064424/https://www.latimes.com/world-nation/story/2020-03-13/coronavirus-namaste-greetings-handshakes-noncontact |archive-date=27 March 2020}}</ref> Alternatif lain misalnya [[Lambaian|melambaikan tangan]], membuat [[Shaka (isyarat)|isyarat shaka]], dan meletakkan telapak tangan di jantung, seperti yang dilakukan di beberapa wilayah Iran.<ref name="Barajas13March2020"/>
<gallery>Berkas:Social Distancing in a Computer Lab.jpg|jmpl|upright=1.85|Di laboratorium komputer ini, setiap [[stasiun kerja]] telah ditutup untuk meningkatkan jarak antarpekerja.
Berkas:Social_Distancing_Sign_@_London_Drugs_(49684963711).jpg|jmpl|upright=1|Penandaan pada lantai dapat membantu orang-orang untuk menjaga jarak di tempat-tempat umum.</gallery>
=== Penutupan sekolah ===
[[Berkas:Swineflu uk hpa model.svg|jmpl|ka|upright=1|Kasus flu babi per minggu di Britania Raya pada tahun 2009; sekolah biasanya [[diliburkan untuk musim panas|liburan musim panas]] pada pertengahan Juli dan dibuka kembali pada awal September.<ref name="HPApress">{{cite web |title=2009 Press Releases |date=24 December 2009 |publisher=[[Health Protection Agency]] |url=http://www.hpa.org.uk/HPA/NewsCentre/NationalPressReleases/2009PressReleases/ |access-date=24 December 2009 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20091224065403/http://www.hpa.org.uk/HPA/NewsCentre/NationalPressReleases/2009PressReleases/ |archive-date=2009-12-24 |dead-url=unfit }}</ref>]]
Pemodelan matematika menunjukkan bahwa penyebaran wabah dapat ditunda dengan menutup sekolah. Namun, efektivitasnya tergantung pada kontak yang dilakukan anak-anak di luar sekolah. Sering kali, salah satu orang tua harus mengambil cuti, dan penutupan yang berkepanjangan mungkin diperlukan. Faktor-faktor ini dapat mengakibatkan gangguan sosial dan ekonomi.<ref name="Zumla2010">{{Cite book |author-last1=Zumla |author-first1=Alimuddin |author-link1=Alimuddin Zumla |title=Emerging Respiratory Infections in the 21st Century, An Issue of Infectious Disease Clinics |author-last2=Yew |author-first2=Wing-Wai |author-last3=Hui |author-first3=David S. C. |date=31 August 2010 |publisher=[[Elsevier Health Sciences]] |volume=24 |number=3 |isbn=978-1-4557-0038-7 |pages=614 |language=en |url=https://books.google.com/?id=c9CQn9C4JaQC&pg=PA614 |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329195321/https://books.google.de/books?id=c9CQn9C4JaQC&pg=PA614&redir_esc=y |archive-date=29 March 2020}}</ref><ref name="CauchemezFerguson2009">{{cite journal |author-last1=Cauchemez |author-first1=Simon |author-last2=Ferguson |author-first2=Neil Morris |author-link2=Neil Ferguson (epidemiologist) |author-last3=Wachtel |author-first3=Claude |author-last4=Tegnell |author-first4=Anders |author-last5=Saour |author-first5=Guillaume |author-last6=Duncan |author-first6=Ben |author-last7=Nicoll |author-first7=Angus |title=Closure of schools during an influenza pandemic |journal=[[The Lancet Infectious Diseases]] |volume=9 |issue=8 |date=August 2009 |pages=473–481 |issn=1473-3099 |doi=10.1016/S1473-3099(09)70176-8 |pmid=19628172 |url=https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S1473-3099%2809%2970176-8 |access-date=29 March 2020 |url-status=live|pmc=7106429 }}</ref>
=== Penutupan tempat kerja ===
Studi [[pemodelan dan simulasi]] berdasarkan data di AS menunjukkan bahwa jika 10% tempat kerja yang terdampak ditutup, tingkat penularan infeksi secara keseluruhan yaitu sekitar 11,9% dan waktu puncak epidemi sedikit tertunda. Sebaliknya, jika 33% tempat kerja yang terdampak ditutup, tingkat serangan berkurang menjadi 4,9%, dan waktu puncak tertunda selama satu minggu.<ref>{{cite journal |author-last1=Rousculp |author-first1=Matthew D. |author-last2=Johnston |author-first2=Stephen S. |author-last3=Palmer |author-first3=Liisa A. |author-last4=Chu |author-first4=Bong-Chul |author-last5=Mahadevia |author-first5=Parthiv J. |author-last6=Nichol |author-first6=Kristin L. |date=October 2010 |title=Attending Work While Sick: Implication of Flexible Sick Leave Policies |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-occupational-and-environmental-medicine_2010-10_52_10/page/1009 |journal=[[Journal of Occupational and Environmental Medicine]] |volume=52 |issue=10 |pages=1009–1013 |doi=10.1097/jom.0b013e3181f43844 |pmid=20881626}}</ref><ref>{{cite journal |author-last1=Kumar |author-first1=Supriya |author-last2=Crouse Quinn |author-first2=Sandra |author-last3=Kim |author-first3=Kevin H. |author-last4=Daniel |author-first4=Laura H. |author-last5=Freimuth |author-first5=Vicki S. |title=The Impact of Workplace Policies and Other Social Factors on Self-Reported Influenza-Like Illness Incidence During the 2009 H1N1 Pandemic |date=January 2012 |journal=[[American Journal of Public Health]] |volume=102 |issue=1 |pages=134–140 |doi=10.2105/AJPH.2011.300307 |pmid=22095353 |pmc=3490553}}</ref> Penutupan tempat kerja termasuk penutupan bisnis dan layanan sosial "nonesensial" (artinya fasilitas tersebut tidak menjaga fungsi utama masyarakat, sebagai lawan dari [[layanan penting|layanan esensial]]).<ref>{{cite web |title=Social Distancing Support Guidelines For Pandemic Readiness |publisher=[[Colorado Department of Public Health and Environment]] |date=March 2008 |url=https://www.colorado.gov/pacific/sites/default/files/OEPR_Guidelines-for-Social-Distancing-Pandemic-Readiness.pdf |access-date=13 February 2017 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20170213001535/https://www.colorado.gov/pacific/sites/default/files/OEPR_Guidelines-for-Social-Distancing-Pandemic-Readiness.pdf |archive-date=13 February 2017}}</ref><ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/>
=== Pembatalan pertemuan massal ===
Pembatalan [[kumpulan massa|pertemuan atau kerumunan massal]] misalnya acara olahraga, film, atau pertunjukan musik.<ref>{{cite journal |author-first1=Robert |author-last1=Booy |author-first2=James |author-last2=Ward |title=Evidence compendium and advice on social distancing and other related measures for response to an influenza pandemic |journal=[[:de:Paediatric Respiratory Reviews|Paediatric Respiratory Reviews]] |date=2015 |volume=16 |issue=2 |pages=119–126 |publisher=National Centre for Immunisation Research and Surveillance |doi=10.1016/j.prrv.2014.01.003 |pmid=24630149 |url=https://www.health.gov.au/internet/main/publishing.nsf/Content/519F9392797E2DDCCA257D47001B9948/$File/Social.pdf |access-date=15 May 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150515032806/https://www.health.gov.au/internet/main/publishing.nsf/Content/519F9392797E2DDCCA257D47001B9948/$File/Social.pdf |archive-date=15 May 2015}} (13 pages)</ref> Bukti menunjukkan bahwa apakah pertemuan massal meningkatkan potensi penularan penyakit infeksi ternyata tidak dapat disimpulkan.<ref>{{cite journal |author-first1=Thomas V. |author-last1=Inglesby |author-first2=Jennifer B. |author-last2=Nuzzo |author-first3=Tara |author-last3=O'Toole |author-link3=Tara O'Toole |author-first4=Donald Ainslie |author-last4=Henderson |author-link4=Donald Ainslie Henderson |doi=10.1089/bsp.2006.4.366 |title=Disease Mitigation Measures in the Control of Pandemic Influenza |journal=Biosecurity and Bioterrorism: Biodefense Strategy, Practice, and Science |date=2006 |volume=4 |issue=4 |pages=366–375 |pmid=17238820 |citeseerx=10.1.1.556.2672}}</ref> [[Bukti anekdotal]] menunjukkan bahwa jenis pertemuan massal tertentu dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penularan influenza, dan mungkin juga "benih" galur baru ke suatu daerah, yang memicu penularan komunitas dalam situasi pandemi. Selama pandemi influenza 1918, parade militer di Philadelphia<ref name="Davis_20180921">{{cite magazine |author-first=Kenneth C. |author-last=Davis |author-link=Kenneth C. Davis |title=Philadelphia Threw a WWI Parade That Gave Thousands of Onlookers the Flu |magazine=[[Smithsonian Magazine]] |date=21 September 2018 |url=https://www.smithsonianmag.com/history/philadelphia-threw-wwi-parade-gave-thousands-onlookers-flu-180970372/ |access-date=27 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200327222425/https://www.smithsonianmag.com/history/philadelphia-threw-wwi-parade-gave-thousands-onlookers-flu-180970372/ |archive-date=27 March 2020}}</ref> dan Boston<ref>{{cite news |title=The Flu in Boston |work=[[American Experience]] |publisher=[[WGBH Educational Foundation]] |url=https://www.pbs.org/wgbh/americanexperience/features/influenza-boston/ |access-date=28 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200320142051/https://www.pbs.org/wgbh/americanexperience/features/influenza-boston/ |archive-date=20 March 2020}}</ref> mungkin bertanggung jawab untuk menyebarkan penyakit ini dengan mencampurkan pelaut yang terinfeksi dengan kerumunan warga sipil. Membatasi pertemuan massal, yang dikombinasilan dengan intervensi pembatasan sosial lainnya, dapat membantu mengurangi penularan.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/><ref>{{cite journal |author-last1=Ishola |author-first1=David A. |author-last2=Phin |author-first2=Nick |date=December 2011 |title=Could Influenza Transmission Be Reduced by Restricting Mass Gatherings? Towards an Evidence-Based Policy Framework |url= |journal=Journal of Epidemiology and Global Health |volume=1 |issue=1 |pages=33–60 |doi=10.1016/j.jegh.2011.06.004 |pmid=23856374|pmc=7104184 |doi-access=free }}</ref>
=== Pembatasan perjalanan ===
Pembatasan di perbatasan negara atau pembatasan perjalanan internal tidak mungkin menunda epidemi lebih dari dua hingga tiga minggu kecuali jika diterapkan dengan cakupan lebih dari 99%.<ref>{{cite journal |author-last1=Ferguson |author-first1=Neil Morris |author-link1=Neil Ferguson (epidemiologist) |author-last2=Cummings |author-first2=Derek A. T. |author-last3=Fraser |author-first3=Christophe |author-last4=Cajka |author-first4=James C. |author-last5=Cooley |author-first5=Philip C. |author-last6=Burke |author-first6=Donald S. |author-link6=Donald S. Burke |date=2006 |title=Strategies for mitigating an influenza pandemic |journal=[[Nature (journal)|Nature]] |volume=442 |issue=7101 |pages=448–452 |doi=10.1038/nature04795 |pmid=16642006 |pmc=7095311 |bibcode=2006Natur.442..448F}}</ref> Penapisan bandara dinyatakan tidak efektif untuk mencegah penularan virus selama wabah SARS 2003 di Kanada<ref>{{cite journal |author-last=Bell |author-first=David M. |date=2004 |title=Public health interventions and SARS spread, 2003 |journal=[[Emerging Infectious Diseases]] |volume=10 |issue=11 |pages=1900–1906 |doi=10.3201/eid1011.040729 |pmid=15550198 |pmc=3329045 |url=https://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol10no11/04-0729.htm |access-date= |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20091105074656/https://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol10no11/04-0729.htm |archive-date=5 November 2009}}</ref> dan AS.<ref>{{cite book |author-first=Martin |author-last=Cetron |chapter-url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92450/ |chapter=Isolation and Quarantine: Containment Strategies for SARS, 2003 |title=Learning from SARS: Preparing for the Next Disease Outbreak |publisher=[[National Academy of Sciences]] |date=2004 |isbn=0-30959433-2}}</ref> [[Pengendalian perbatasan]] yang ketat antara [[Austria]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah]], yang diberlakukan sejak 1770 hingga 1871 untuk mencegah orang yang terinfeksi wabah pes memasuki Austria, dilaporkan efektif, karena tidak ada wabah mayor di wilayah Austria setelah pembatasan tersebut diterapkan, sedangkan Kesultanan Utsmaniyah terus menderita epidemi wabah sampai pertengahan abad ke-19.<ref name="Kohn">{{cite book |editor-first=George Childs |editor-last=Kohn |title=Encyclopedia of Plague and Pestilence: From Ancient Times to the Present |publisher=[[Infobase Publishing]] |series=Facts On File—Library Of World History |date=2008 |orig-year=2001, 1998 |page=30 |isbn=978-1-43812923-5 |edition=3 |location=New York |url=https://books.google.com/?id=tzRwRmb09rgC&pg=PA30 |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329120426/https://books.google.com/books?id=tzRwRmb09rgC&pg=PA30 |archive-date=29 March 2020}}</ref><ref>{{cite book |title=Encyclopedia of Pestilence, Pandemics, and Plague |editor-first=Joseph P. |editor-last=Byrne |date=2008 |publisher=[[Greenwood Publishing Group, Inc.]] / [[Greenwood Press]] |location=Westport, Connecticut / London |lccn=2008019487 |volume=1&2<!-- Volume 1, A–M --> |isbn=<!-- 978–0–313–34101–4 --> |id=978–0–313–34102–1 (vol 1), 978–0–313–34103–8 (vol 2) |url=http://www.academia.dk/MedHist/Sygdomme/PDF/Encyclopedia_of_Pestilence_Pandemics_and_Plagues.pdf |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200215143932/https://www.academia.dk/MedHist/Sygdomme/PDF/Encyclopedia_of_Pestilence_Pandemics_and_Plagues.pdf |archive-date=15 February 2020}}</ref>
Sebuah studi dari [[Universitas Northeastern]] yang diterbitkan pada Maret 2020 menemukan bahwa "pembatasan perjalanan ke dan dari Tiongkok hanya bisa memperlambat penyebaran penyakit koronavirus 2019 secara internasional [ketika] dikombinasikan dengan upaya untuk mengurangi penularan pada tingkat masyarakat dan individu. [...] Perjalanan pembatasan tidak cukup kecuali kita menggabungkannya dengan pembatasan sosial."<ref>{{cite news |author-first=Emily |author-last=Arntsen |title=Closing borders can delay, but can't stop the spread of COVID-19, new report says |work=News@Northeastern |publisher=[[Northeastern University]] |date=6 March 2020 |url=https://news.northeastern.edu/2020/03/06/to-slow-the-spread-of-covid-19-close-doors-not-borders-new-report-says/ |access-date=28 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323063603/https://news.northeastern.edu/2020/03/06/to-slow-the-spread-of-covid-19-close-doors-not-borders-new-report-says/ |archive-date=23 March 2020}}</ref> Studi ini menemukan bahwa larangan bepergian di Wuhan menunda penyebaran penyakit ke bagian lain daratan Tiongkok hanya dalam tiga hingga lima hari, meskipun hal itu mengurangi penyebaran kasus internasional sebanyak 80 persen.<ref>{{cite journal |title=The effect of travel restrictions on the spread of the 2019 novel coronavirus (COVID-19) outbreak |author-last1=Chinazzi |author-first1=Matteo |author-last2=Davis |author-first2=Jessica T. |author-last3=Ajelli |author-first3=Marco |author-last4=Gioannini |author-first4=Corrado |author-last5=Litvinova |author-first5=Maria |author-last6=Merler |author-first6=Stefano |author-link6=:wikidata:Q56380887 |author-last7=Pastore y Piontti |author-first7=Ana |author-last8=Mu |author-first8=Kunpeng |author-last9=Rossi |author-first9=Luca |author-last10=Sun |author-first10=Kaiyuan |author-last11=Viboud |author-first11=Cécile |authorlink11=Cécile Viboud|author-last12=Xiong |author-first12=Xinyue |author-last13=Yu |author-first13=Hongjie |author-last14=Halloran |author-first14=M. Elizabeth |author-last15=Longini, Jr. |author-first15=Ira M. |author-link15=Ira M. Longini, Jr. |author-last16=Vespignani |author-first16=Alessandro |author-link16=Alessandro Vespignani |journal=[[Science (journal)|Science]] |date=6 March 2020 |volume=368 |issue=6489 |doi=10.1126/science.aba9757 |pages=395–400 |pmid=32144116 |pmc=7164386 }}</ref>
=== Perlindungan umum ===
[[Berkas:Whole Foods Market - Toronto - 20200501110408 (cropped).jpg|jmpl|Penanda pembatasan sosial dan perisai [[kaca akrilik]] di kasir pasar grosir makanan di [[Toronto]] untuk mengurangi kontak fisik.]]
Langkah-langkah perlindungan untuk individu termasuk membatasi kontak tatap muka, melakukan bisnis melalui telepon atau [[Dalam jaringan dan luar jaringan|dalam jaringan]], menghindari tempat-tempat umum, dan mengurangi perjalanan yang tidak perlu.<ref name="Glass">{{cite journal |author-last1=Glass |author-first1=Robert J. |author-last2=Glass |author-first2=Laura M. |author-last3=Beyeler |author-first3=Walter E. |author-last4=Min |author-first4=H. Jason |doi=10.3201/eid1211.060255 |title=Targeted Social Distancing Designs for Pandemic Influenza |journal=[[Emerging Infectious Diseases]] |publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]] |date=November 2006 |volume=12 |issue=11 |pages=1671–1681 |pmid=17283616 |pmc=3372334 |url=https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/12/11/06-0255_article |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323042313/https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/12/11/06-0255_article |archive-date=23 March 2020}}</ref><ref name="SDG">{{cite web |title=Social Distancing Guidelines (for workplace communicable disease outbreaks) |date=2017 |publisher=[[Society for Human Resource Management]] |url=https://www.shrm.org/resourcesandtools/tools-and-samples/policies/pages/cms_016204.aspx |access-date=23 April 2017 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20170423071438/https://www.shrm.org/resourcesandtools/tools-and-samples/policies/pages/cms_016204.aspx |archive-date=23 April 2017}}</ref><ref name=HeartMatters>{{Cite web|url=https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/news/coronavirus-and-your-health/whats-the-difference-between-shielding-self-isolation-and-social-distancing|title=What's the difference between shielding, self-isolation and social distancing?|website=www.bhf.org.uk|language=en|access-date=29 March 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200329185017/https://www.bhf.org.uk/informationsupport/heart-matters-magazine/news/coronavirus-and-your-health/whats-the-difference-between-shielding-self-isolation-and-social-distancing|archive-date=29 March 2020|url-status=live}}</ref>
=== Karantina ===
{{main|Karantina}}
Selama wabah [[SARS]] 2003 di [[Singapura]], sekitar 8.000 orang menjadi sasaran karantina rumah wajib dan 4.300 lainnya diminta untuk memantau sendiri gejalanya dan menelpon petugas kesehatan setiap hari sebagai cara mengendalikan epidemi. Meskipun hanya 58 dari orang-orang ini yang akhirnya didiagnosis dengan SARS, pejabat kesehatan masyarakat puas bahwa tindakan ini membantu dalam mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.<ref>{{cite journal |author-first=Chorh-Chuan |author-last=Tan |author-link=Tan Chorh Chuan |url=http://www.srmuniv.ac.in/sites/default/files/downloads/sars_outbreak_lessons.pdf |pmid=16830002 |title=SARS in Singapore—Key Lessons from an Epidemic |journal=Annals Academy of Medicine |date=May 2006 |volume=35 |number=5 |pages=345–349 |access-date=23 April 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170424174153/http://www.srmuniv.ac.in/sites/default/files/downloads/sars_outbreak_lessons.pdf |archive-date=24 April 2017 |url-status=dead }}</ref> Isolasi diri secara sukarela mungkin telah membantu mengurangi penularan influenza di [[Texas]] pada tahun 2009.<ref>{{cite journal |author-last1=Teh |author-first1=Benjamin |author-last2=Olsen |author-first2=Karen |author-last3=Black |author-first3=Jim |author-last4=Cheng |author-first4=Allen C. |author-last5=Aboltins |author-first5=Craig |author-last6=Bull |author-first6=Kirstin |author-first7=Paul D. R. |author-last7=Johnson |author-first8=M. Lindsay |author-last8=Grayson |author-first9=Joseph |author-last9=Torresi |title=Impact of swine influenza and quarantine measures on patients and households during the H1N1/09 pandemic |date=2012 |orig-year=2011-11-22, 2011-09-26, 29 June 2011 |journal=[[Scandinavian Journal of Infectious Diseases]] |volume=44 |issue=4 |pages=289–296 |doi=10.3109/00365548.2011.631572 |pmid=22106922}}</ref> Efek psikologis negatif jangka pendek dan jangka panjang telah dilaporkan.<ref name="Brooks26Feb2020">{{Cite journal |author-last1=Brooks |author-first1=Samantha K. |author-last2=Webster |author-first2=Rebecca K. |author-last3=Smith |author-first3=Louise E. |author-last4=Woodland |author-first4=Lisa |author-last5=Wessely |author-first5=Simon |author-link5=Simon Wessely |author-last6=Greenberg |author-first6=Neil |author-link6=Neil Greenberg |author-last7=Rubin |author-first7=Gideon James |date=14 March 2020 |title=The psychological impact of quarantine and how to reduce it: rapid review of the evidence |url=https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S0140-6736%2820%2930460-8 |journal=[[The Lancet]] |language=en |volume=395 |issue=10227 |pages=912–920 |doi=10.1016/S0140-6736(20)30460-8 |issn=0140-6736 |pmid=32112714 |pmc=7158942 |access-date=20 March 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200313220120/https://www.thelancet.com/action/showPdf?pii=S0140-6736%2820%2930460-8 |archive-date=13 March 2020 |url-status=live }}</ref>
== Perintah untuk tinggal di rumah ==
Tujuan dari [[perintah untuk tinggal di rumah]] adalah untuk mengurangi kontak dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari sehingga mengurangi penyebaran infeksi.<ref>{{Cite web|url=https://www.gov.uk/government/publications/full-guidance-on-staying-at-home-and-away-from-others|title=Staying at home and away from others (social distancing)|website=GOV.UK}}</ref> Selama pandemi penyakit koronavirus, ketika perintah ini diterapkan seawal dan seketat mungkin, hasilnya efektif untuk "meratakan kurva" dan memberi waktu yang sangat dibutuhkan oleh fasilitas layanan kesehatan untuk meningkatkan kapasitas mereka, sambil mengurangi jumlah kasus puncak pada gelombang awal penyakit.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/> Otoritas kesehatan masyarakat perlu selalu mengikuti tren penyakit untuk menerapkan kembali kebijakan pembatasan sosial yang tepat, termasuk perintah untuk tinggal di rumah, jika gelombang penyakit sekunder muncul.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/>
=== ''Cordon sanitaire'' ===
Pada tahun 1995, ''[[cordon sanitaire]]'' digunakan untuk mengendalikan wabah [[penyakit virus Ebola]] di [[Kikwit]], [[Zaire]].<ref>{{cite news |author-first=Laurie |author-last=Garrett |author-link=Laurie Garrett |url=https://newrepublic.com/article/119085/ebola-cordon-sanitaire-when-it-worked-congo-1995 |title=Heartless but Effective: I've Seen 'Cordon Sanitaire' Work Against Ebola |work=[[The New Republic]] |date=14 August 2014 |access-date=5 June 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170910125151/https://newrepublic.com/article/119085/ebola-cordon-sanitaire-when-it-worked-congo-1995 |archive-date=10 September 2017 |url-status=live }}</ref><ref>{{cite newspaper |url=https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00037078.htm |title=Outbreak of Ebola Viral Hemorrhagic Fever—Zaire, 1995 |newspaper=[[Morbidity and Mortality Weekly Report]] |date=19 May 1995 |volume=44 |number=19 |pages=381–382 |access-date=5 June 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190825065821/https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00037078.htm |archive-date=25 August 2019 |url-status=live }}</ref><ref name="Kaplan">{{cite journal |author-first1=Rachel |author-last1=Kaplan Hoffmann |author-first2=Keith |author-last2=Hoffmann |title=Ethical Considerations in the Use of Cordons Sanitaires |journal=Clinical Correlations |publisher=[[New York University]] |location=[[NYU Langone]], New York |eissn=1944-0030 |date=19 February 2015 |url=https://www.clinicalcorrelations.org/2015/02/19/ethical-considerations-in-the-use-of-cordons-sanitaires/ |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://archive.today/20200329101936/https://www.clinicalcorrelations.org/2015/02/19/ethical-considerations-in-the-use-of-cordons-sanitaires/%23 |archive-date=29 March 2020 }}</ref> Presiden [[Mobutu Sese Seko]] mengepung kota dengan pasukan dan menangguhkan semua penerbangan ke daerah itu. Di Kikwit sendiri, WHO dan tim medis Zaire menerapkan ''cordon sanitaire'' lebih lanjut, mengisolasi zona penguburan dan perawatan dari populasi umum, dan berhasil menahan infeksi.<ref>{{cite book |author-first=Laurie |author-last=Garrett |author-link=Laurie Garrett |title=Betrayal of Trust: The Collapse of Global Public Health |publisher=[[Hachette Books]] |date=2011 |isbn=978-1-40130386-0}}</ref>
=== Pengasingan protektif ===
{{main|Pengasingan protektif}}
Selama [[pandemi flu 1918|epidemi influenza 1918]], Kota [[Gunnison, Colorado]], mengisolasi diri selama dua bulan untuk mencegah masuknya infeksi. Jalan raya dibarikade dan penumpang kereta yang tiba dikarantina selama lima hari. Hasilnya, tidak ada yang meninggal karena influenza di Gunnison selama epidemi.<ref>{{cite web |url=http://chm.med.umich.edu/research/1918-influenza-escape-communities/gunnison/ |title=Gunnison: Case Study |publisher=[[University of Michigan Medical School]] |work=Center for the History of Medicine |access-date=6 June 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180615215642/https://chm.med.umich.edu/research/1918-influenza-escape-communities/gunnison/ |archive-date=15 June 2018 |url-status=live }}</ref> Beberapa komunitas lain mengadopsi tindakan serupa.<ref name="Markel">{{cite journal |title=Nonpharmaceutical Influenza Mitigation Strategies, US Communities, 1918–1920 Pandemic |author-last1=Markel |author-first1=Howard |author-link1=Howard Markel |author-last2=Stern |author-first2=Alexandra Minna |author-link2=Alexandra Minna Stern |author-last3=Navarro |author-first3=J. Alexander |author-last4=Michalsen |author-first4=Joseph R. |author-last5=Monto |author-first5=Arnold S. |author-last6=DiGiovanni, Jr. |author-first6=Cleto |journal=[[Emerging Infectious Diseases]] |date=December 2006 |volume=12 |issue=12 |pages=1961–1964 |pmid=17326953 |pmc=3291356 |doi=10.3201/eid1212.060506 |url=https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/12/12/pdfs/06-0506.pdf |access-date=6 June 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170216162104/https://wwwnc.cdc.gov/eid/article/12/12/pdfs/06-0506.pdf |archive-date=16 February 2017 |url-status=live }}</ref>
=== Tindakan lainnya ===
Tindakan lain misalnya menonaktifkan atau membatasi [[transportasi umum]]<ref>{{Cite news |author-last=Taylor |author-first=Kate |title=No Bus Service. Crowded Trains. Transit Systems Struggle With the Virus.—U.S. cities with public transit systems are being forced to adapt to the risks posed by the coronavirus, implementing new sanitation protocols while contending with fewer riders and workers. |date=20 March 2020 |orig-year=2020-03-17 |newspaper=[[The New York Times]] |language=en-US |issn=0362-4331 |url=https://www.nytimes.com/2020/03/17/us/coronavirus-buses-trains-detroit-boston.html |access-date=25 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200325024853/https://www.nytimes.com/2020/03/17/us/coronavirus-buses-trains-detroit-boston.html |archive-date=25 March 2020}}</ref> dan menutup fasilitas olahraga (seperti kolam renang publik dan gimnasium).<ref>{{cite web |title=Flu Pandemic Mitigation—Social Distancing |website=globalsecurity.org |url=http://www.globalsecurity.org/security/ops/hsc-scen-3_flu-pandemic-distancing.htm |access-date=23 March 2020 |url-status= |archive-url=https://web.archive.org/web/20200322163703/https://www.globalsecurity.org/security/ops/hsc-scen-3_flu-pandemic-distancing.htm |archive-date=22 March 2020}}</ref> Karena sifat sarana transportasi modern yang sangat terhubung, penyakit yang sangat menular dapat menyebar dengan cepat jika langkah-langkah mitigasi yang tepat tidak dilakukan sejak awal.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/> Upaya yang sangat terkoordinasi harus dilakukan sejak awal wabah untuk memantau, mendeteksi, dan mengisolasi setiap individu yang berpotensi menularkan penyakit.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/> Jika ada penularan lokal, perlu dilakukan tindakan yang lebih ketat, misalnya penghentian total perjalanan masuk atau keluar dari area geografis tertentu.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/>
== Sejarah ==
[[Koloni lepra|Koloni penderita kusta]] dan [[lazaret]] didirikan sebagai cara untuk mencegah penyebaran [[kusta]] dan penyakit menular lainnya melalui pembatasan sosial,<ref>{{cite book |author-first=Charles Léon |author-last=Souvay |title=Catholic Encyclopedia |title-link=Catholic Encyclopedia |date=1913 |volume=9 |chapter=Leprosy |chapter-url=https://en.wikisource.org/wiki/Catholic_Encyclopedia_%281913%29/Leprosy |access-date=28 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://archive.today/20200328203733/https://en.wikisource.org/wiki/Catholic_Encyclopedia_(1913)/Leprosy |archive-date=2020-03-28 |dead-url=no }}</ref> sampai cara penularan penyakit dipahami dan pengobatan yang efektif ditemukan.
<gallery widths="200px" heights="200px" >
File:Mole2.JPG|[[Lazaret Ancona]] dibangun pada abad ke-18 di sebuah pulau buatan yang berfungsi sebagai stasiun [[karantina]] dan [[leprosarium]] untuk Kota [[Ancona]], Italia.
File:Leprosorium.jpg|Lukisan abad ke-14 tentang dua orang penderita yang ditolak untuk masuk ke kota.
File:Popular science monthly (1872) (14596283227).jpg|Taman dan taman bermain di Kota New York ditutup selama epidemi polio 1916.<ref name="PopSci">{{Cite book |url=https://archive.org/details/popularsciencemo89newyuoft/page/400/mode/2up/search/flexner |title=Popular science monthly |date=1916 |location=New York |publisher=[[D. Appleton]] |page=400}}</ref>
File:165-WW-269B-11-trolley-l.jpg|Penumpang tanpa masker ditolak naik trem di tengah pandemi flu 1918. (Seattle, Washington, 1918)
</gallery>
=== Epidemi polio di New York 1916 ===
Selama [[epidemi polio Kota New York 1916]], ada lebih dari 27.000 kasus dan lebih dari 6.000 kematian akibat polio di Amerika Serikat. Di [[Kota New York]] saja ada lebih dari 2.000 kematian.Di kota ini bioskop ditutup, pertemuan dibatalkan, pertemuan publik hampir tidak ada, dan anak-anak diperingatkan untuk tidak minum dari air mancur dan menghindari taman hiburan, kolam renang, dan pantai.<ref name="Battin2009">{{Cite book |title=The Patient as Victim and Vector: Ethics and Infectious Disease |author-last1=Pabst Battin |author-first1=Margaret |author-link1=Margaret Pabst Battin |author-last2=Francis |author-first2=Leslie P. |author-last3=Jacobson |author-first3=Jay A. |author-last4=Smith |author-first4=Charles B. |date=2009 |publisher=[[Oxford University Press]] |isbn=978-0-19-533583-5 |page=351 |language=en |url=https://books.google.com/books?id=bXDnCwAAQBAJ&pg=PA351 |access-date=28 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200328174235/https://books.google.de/books?id=bXDnCwAAQBAJ&pg=PA351&redir_esc=y |archive-date=28 March 2020}}</ref><ref name="Melnick_1996">{{cite journal |author-last=Melnick |author-first=Joseph L. |author-link=Joseph L. Melnick |title=Current Status of Poliovirus Infections |url=https://cmr.asm.org/content/cmr/9/3/293.full.pdf |journal=[[Clinical Microbiology Reviews]] |publisher=[[American Society for Microbiology]] |volume=9 |issue=3 |pages=293–300 |date=1 July 1996 |pmid=8809461 |pmc=172894 |doi=10.1128/CMR.9.3.293 |access-date=28 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20190430072527/https://cmr.asm.org/content/cmr/9/3/293.full.pdf |archive-date=30 April 2019}}</ref>
=== Influenza, 1918 hingga saat ini ===
Selama [[pandemi influenza 1918]], Kota Philadelphia mendeteksi kasus influenza pertamanya pada 17 September.<ref name="Hatchett">{{cite journal |author-last1=Hatchett |author-first1=Richard J. |author-last2=Mecher |author-first2=Carter E. |author-last3=Lipsitch |author-first3=Marc |author-link3=:wikidata:Q28322531 |editor-first=Burton H. |editor-last=Singer |title=Public health interventions and epidemic intensity during the 1918 influenza pandemic |journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America]] |volume=104 |issue=18 |pages=7582–7587 |date=1 May 2007 |orig-year=2007-04-06, 2007-02-14, 9 December 2006 |pmid=17416679 |doi=10.1073/pnas.0610941104 |pmc=1849867 |bibcode=2007PNAS..104.7582H }}</ref><ref name="Ryan2008">{{Cite book |author-last=Ryan |author-first=Jeffrey R. |title=Pandemic Influenza: Emergency Planning and Community Preparedness |chapter=Chapter 6.3.3. Response and Containment: Lessons from the 1918 Pandemic Can Help Communities Today |date=1 August 2008 |publisher=[[CRC Press]] |isbn=978-1-4200-6088-1 |location= |pages=123–133 [133] |language=en |chapter-url=https://books.google.com/books?id=t13C_eWhOX4C&pg=PA133 |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329073524/https://books.google.com/books?id=t13C_eWhOX4C&pg=PA133&redir_esc=y |archive-date=29 March 2020}}</ref> Kota ini tetap melaksanakan parade yang telah direncanakan sebelumnya dan mengumpulkan lebih dari 200.000 orang pada tanggal 28 September, dan tiga hari berikutnya, 31 rumah sakit di kota ini menjadi penuh. Selama seminggu yang berakhir pada 16 Oktober, lebih dari 4.500 orang meninggal.<ref name="Davis_20180921"/><ref>{{Cite journal |title=Influenza in 1918: Recollections of the Epidemic in Philadelphia |author-first=Isaac |author-last=Starr |author-link=Isaac Starr |journal=[[Annals of Internal Medicine]] |date=1 October 1976 |volume=85 |issue=4 |pages=516–518 |doi=10.7326/0003-4819-85-4-516 |language=en |pmid=788585}}</ref> Tindakan pembatasan sosial diperkenalkan pada 3 Oktober, atas perintah dokter dari Kota St. Louis, [[Max C. Starkloff]],<ref name="McKinsey McKinsey Enriquez 2018 pp. 319–324">{{cite journal |last1=McKinsey |first1=David S. |last2=McKinsey |first2=Joel P. |last3=Enriquez |first3=Maithe |title=The 1918 Influenza in Missouri: Centennial Remembrance of the Crisis |journal=Missouri Medicine |volume=115 |issue=4 |date=Jul–Aug 2018 |pages=319–324 |pmid=30228752 |pmc=6140242 |issn=0026-6620 |oclc=7850378090}}</ref> lebih dari dua minggu setelah temuan kasus pertama.<ref name="Ryan2008"/> Tidak seperti Philadelphia, St. Louis menemukan kasus influenza pertamanya pada tanggal 5 Oktober dan kota itu membutuhkan dua hari untuk menerapkan beberapa tindakan pembatasan sosial,<ref name="Ryan2008"/> seperti menutup sekolah, teater, dan tempat-tempat berkumpulnya orang-orang. Kota ini melarang pertemuan publik, termasuk pemakaman. Tindakan-tindakan tersebut memperlambat penyebaran influenza di St. Louis; kota ini tidak mengalami lonjakan kasus dan kematian seperti yang terjadi di Philadelphia.<ref name="Smith2007">{{Cite journal |author-last=Smith |author-first=Richard |author-link=Richard Smith (editor) |date=30 June 2007 |title=Social measures may control pandemic flu better than drugs and vaccines |journal=[[British Medical Journal]] |volume=334 |issue=7608 |page=1341 |doi=10.1136/bmj.39255.606713.DB |issn=0959-8138 |pmc=1906625 |pmid=17599996 }}</ref> Laju kematian di St. Louis meningkat setelah gelombang kedua penyakit, tetapi secara keseluruhan tetap di bawah kota-kota lainnya.<ref name="Kalnins">{{Cite journal |author-last=Kalnins |author-first=Irene |date=September 2006 |title=The Spanish influenza of 1918 in St. Louis, Missouri |journal=[[Public Health Nursing]] |location=Boston, Massachusetts |volume=23 |issue=5 |pages=479–483 |doi=10.1111/j.1525-1446.2006.00586.x |issn=0737-1209 |pmid=16961567}}</ref> Bootsma dan Ferguson menganalisis intervensi pembatasan sosial di 16 kota AS selama epidemi 1918 dan menemukan bahwa intervensi yang dibatasi waktu hanya mengurangi angka kematian total dalam tingkat menengah (mungkin 10–30%), dan bahwa pengaruhnya sangat terbatas karena intervensi diterapkan terlalu terlambat dan dicabut terlalu dini. Beberapa kota mengalami puncak epidemi kedua setelah kebijakan pembatasan sosial dicabut, karena individu yang rentan yang sebelumnya dilindungi sekarang menjadi terpapar.<ref name="Bootsma">{{cite journal |author-last1=Bootsma |author-first1=Martin C. J. |author-last2=Ferguson |author-first2=Neil Morris |author-link2=Neil Ferguson (epidemiologist) |editor-first=Burton H. |editor-last=Singer |title=The effect of public health measures on the 1918 influenza pandemic in U.S. cities |journal=[[Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America]] |volume=104 |issue=18 |pages=7588–7593 |date=1 May 2007 |orig-year=2007-03-13, 13 December 2006 |pmid=17416677 |doi=10.1073/pnas.0611071104 |pmc=1849868 |bibcode=2007PNAS..104.7588B }} [https://web.archive.org/web/20200324115254/https://www.pnas.org/content/pnas/104/18/7588.full.pdf] (6 pages)</ref>
Penutupan sekolah terbukti mengurangi morbiditas [[flu Asia]] hingga 90% selama pandemi 1957–1958,<ref>{{cite journal |author-last1=Chin |author-first1=Tom D. Y. |author-last2=Foley |author-first2=John F. |author-last3=Doto |author-first3=Irene L. |author-last4=Gravelle |author-first4=Clifton R. |author-last5=Weston |author-first5=Jean |date=February 1960 |title=Morbidity and mortality characteristics of Asian strain influenza |url= |journal=[[Public Health Reports]] |publisher=[[Sage Publications, Inc.]] |volume=75 |issue=2 |pages=149–158 |doi=10.2307/4590751 |pmid=19316351 |pmc=1929395 |jstor=4590751}} (19 pages)</ref> dan mengurangi hingga 50% dalam mengendalikan influenza di AS, 2004–2008.<ref>{{cite journal |author-last1=Wheeler |author-first1=Colleen C. |author-last2=Erhart |author-first2=Laura M. |author-last3=Jehn |author-first3=Megan L. |date=November–December 2010 |title=Effect of School Closure on the Incidence of Influenza Among School-Age Children in Arizona |journal=[[Public Health Reports]] |volume=125 |issue=6 |pages=851–859 |doi=10.1177/003335491012500612 |pmid=21121230 |pmc=2966666}}</ref> Penutupan sekolah dan langkah-langkah pembatasan sosial lainnya dikaitkan dengan penurunan penularan influenza dari 29% menjadi 37% selama [[pandemi flu 2009|epidemi flu 2009]] di Meksiko.<ref>{{cite web |url=https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/flu-pandemic-study-supports-social-distancing |title=Flu Pandemic Study Supports Social Distancing |work=NIH Research Matters |publisher=[[National Institutes of Health]] |date=6 June 2011 |access-date=22 April 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170423064820/https://www.nih.gov/news-events/nih-research-matters/flu-pandemic-study-supports-social-distancing |archive-date=23 April 2017 |url-status=live }}</ref>
Selama wabah flu 2009 di Britania Raya, dalam sebuah artikel berjudul "Penutupan sekolah selama pandemi influenza" yang diterbitkan dalam ''[[The Lancet|The Lancet Infectious Diseases]]'', sekelompok ahli epidemiologi mendukung penutupan sekolah untuk mencegah jalannya infeksi, memperlambat penyebaran lebih lanjut, dan memberi waktu untuk meneliti dan memproduksi vaksin.<ref name="Wardrop2009">{{Cite news |author-last=Wardrop |author-first=Murray |url=https://www.telegraph.co.uk/news/health/swine-flu/5874683/Swine-flu-schools-should-close-to-halt-spread-of-virus-ministers-told.html |title=Swine flu: schools should close to halt spread of virus, ministers told |date=21 July 2009 |work=[[The Telegraph (UK)|The Telegraph]] |access-date=17 March 2020 |url-status=live |language=en-GB |issn=0307-1235 |url-access=subscription |archive-url=https://web.archive.org/web/20200216122920/https://www.telegraph.co.uk/news/health/swine-flu/5874683/Swine-flu-schools-should-close-to-halt-spread-of-virus-ministers-told.html |archive-date=16 February 2020 }}</ref> Setelah mempelajari pandemi influenza sebelumnya termasuk [[pandemi flu 1918]], [[pandemi flu 1957]], dan [[pandemi flu 1968]], mereka melaporkan tentang dampak penutupan sekolah terhadap ekonomi dan tenaga kerja, terutama bahwa sebagian besar dokter dan perawat merupakan perempuan, yang setengahnya memiliki anak-anak di bawah usia 16 tahun. Mereka juga meneliti dinamika penyebaran influenza di Prancis selama liburan sekolah dan mencatat bahwa kasus flu turun ketika sekolah ditutup dan muncul kembali ketika sekolah dibuka kembali. Mereka mencatat bahwa ketika para guru di Israel mogok selama musim flu 1999–2000, kunjungan ke dokter turun lebih dari seperlima dan jumlah infeksi pernapasan turun lebih dari dua perlima.<ref name="Reuters2009">{{Cite news |author-last= |author-first= |url=https://www.reuters.com/article/us-flu-schools-idUSTRE56J4OO20090720 |title=Closing schools won't stop pandemics: study |date=20 July 2009 |publisher=[[Reuters]] |access-date=17 March 2020 |url-status=live |editor-last=Walsh |editor-first=Eric |language=en |archive-url=https://web.archive.org/web/20200404010410/https://www.reuters.com/article/us-flu-schools-idUSTRE56J4OO20090720 |archive-date=4 April 2020 }}</ref>
=== SARS 2003 ===
Selama [[Wabah SARS 2002–2004|wabah SARS tahun 2003]], tindakan pembatasan sosial seperti melarang pertemuan besar, menutup sekolah dan teater, serta tempat-tempat umum lainnya, melengkapi tindakan kesehatan masyarakat lain seperti menemukan dan mengisolasi orang-orang yang terinfeksi, mengarantina orang yang mengalami kontak dekat dengan mereka, dan menerapkan prosedur pengendalian infeksi. Hal-hal tersebut dikombinasikan dengan pemakaian masker untuk orang-orang tertentu.<ref name="Bell2004">{{Cite journal |author-last=Bell |author-first=David M. |date=November 2004 |title=Public Health Interventions and SARS Spread, 2003 |journal=[[Emerging Infectious Diseases]] |volume=10 |issue=11 |pages=1900–1906 |doi=10.3201/eid1011.040729 |issn=1080-6040 |pmc=3329045 |pmid=15550198}}</ref> Selama masa ini di Kanada, "karantina komunitas" digunakan untuk mengurangi penularan penyakit dengan tingkat keberhasilan sedang.<ref name=Bondy>{{cite journal |title=Quantifying the impact of community quarantine on SARS transmission in Ontario: estimation of secondary case count difference and number needed to quarantine |author-last1=Bondy |author-first1=Susan J. |author-last2=Russell |author-first2=Margaret L. |author-last3=Laflèche |author-first3=Julie M. L. |author-last4=Rea |author-first4=Elizabeth |date=24 December 2009 |pmid=20034405 |doi=10.1186/1471-2458-9-488 |pmc=2808319 |volume=9 |journal=[[BMC Public Health]] |page=488 |issue=1}}</ref>
=== Pandemi koronavirus ===
[[Berkas:Katapult importance social distancing.gif|jmpl|upright=1.6|Simulasi yang membandingkan tingkat penyebaran infeksi dan jumlah kematian akibat kelebihan kapasitas rumah sakit, ketika interaksi sosial "normal" (kiri, 200 orang bergerak bebas) dan "terjarak" (kanan, 25 orang bergerak bebas).<br/>Hijau = Individu sehat, tak terinfeksi<br/>Merah = individu terinfeksi<br/>Biru = Individu yang pulih<br/>Hitam = Individu yang meninggal<br/><ref name="Stevens14March2020">{{Cite web |title=These simulations show how to flatten the coronavirus growth curve |author-last=Stevens |author-first=Harry |date=14 March 2020 |website=[[Washington Post]] |language=en |url=https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/world/corona-simulator/ |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200330062958/https://www.washingtonpost.com/graphics/2020/world/corona-simulator/ |archive-date=30 March 2020}}</ref>]]
Selama [[Pandemi koronavirus 2019–2020|pandemi penyakit koronavirus 2019]] (COVID-19), pembatasan sosial dan langkah-langkah terkait ditekankan oleh beberapa pemerintah sebagai alternatif dari kebijakan karantina wajib di wilayah yang sangat terdampak.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/> Menurut pemantauan [[UNESCO]], lebih dari seratus negara telah menerapkan penutupan sekolah secara nasional sebagai respons terhadap COVID-19, yang berdampak pada lebih dari setengah populasi siswa dunia.<ref name=":0">{{Cite web |title=COVID-19 Educational Disruption and Response |date=4 March 2020 |website=[[UNESCO]] |language=en |url=https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/coronavirus-school-closures |access-date=23 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329110914/https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/coronavirus-school-closures |archive-date=29 March 2020}}</ref> Di Britania Raya, pemerintah menyarankan masyarakat untuk menghindari ruang publik, sementara bioskop dan teater ditutup secara sukarela untuk mematuhi pesan pemerintah.<ref>{{Cite news |title=Most UK cinemas shut after virus advice |language=en-GB |date=17 March 2020 |work=[[BBC News]] |url=https://www.bbc.com/news/entertainment-arts-51925490 |access-date=21 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323161040/https://www.bbc.com/news/entertainment-arts-51925490 |archive-date=23 March 2020}}</ref>
Karena banyak orang yang tidak percaya bahwa COVID-19 lebih buruk daripada [[flu musiman]],<ref name="MarketWatch, so everyone is overreacting, right?, 9 March 20202">[https://www.marketwatch.com/story/coronavirus-vs-the-flu-its-just-like-other-viruses-and-we-should-go-about-our-normal-business-right-wrong-heres-why-2020-03-09 'We're going to have more deaths': Influenza kills more people than the coronavirus so everyone is overreacting, right? Wrong—and here's why] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200408184533/https://www.marketwatch.com/story/coronavirus-vs-the-flu-its-just-like-other-viruses-and-we-should-go-about-our-normal-business-right-wrong-heres-why-2020-03-09 |date=8 April 2020 }}, ''MarketWatch'', Quentin Fottrell, 9 March 2020.</ref> sulit meyakinkan publik—terutama para remaja dan dewasa muda—untuk secara sukarela mengadopsi praktik-praktik pembatasan sosial. Di [[Belgia]], media melaporkan sebuah [[rave]] dihadiri oleh setidaknya 300 orang sebelum dibubarkan oleh pihak berwenang setempat. Di Prancis, remaja yang melakukan perjalanan tidak penting didenda hingga US $ 150. Pantai di [[Florida]] dan [[Alabama]] ditutup untuk membubarkan pengunjung pesta selama liburan musim semi.<ref>{{cite news |url=https://www.wthr.com/article/parents-police-struggle-social-distance-young-coronavirus-outbreak |title=Parents, police struggle to social distance the young in coronavirus outbreak |date=20 March 2020 |access-date=23 March 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323063717/https://www.wthr.com/article/parents-police-struggle-social-distance-young-coronavirus-outbreak |archive-date=23 March 2020 |url-status=live }}</ref> Pernikahan dibubarkan di New Jersey dan [[jam malam]] diberlakukan mulai pukul 8 malam di [[Newark]]. New York, New Jersey, Connecticut, dan Pennsylvania adalah negara bagian pertama di AS yang mengadopsi kebijakan pembatasan sosial yang terkoordinasi untuk menutup bisnis nonesensial dan membatasi pertemuan besar. Di [[California]], Perintah untuk tinggal di rumah diperpanjang ke seluruh negara bagian pada 19 Maret. Pada hari yang sama, Texas mengumumkan bencana publik dan memberlakukan pembatasan di seluruh negara bagian.<ref>{{cite news |title=Uh-Oh Moment Finally Hits States Slow to Adopt Social Distancing |date=20 March 2020 |author-first1=Elise |author-last1=Young |author-first2=David R. |author-last2=Baker |work=[[Bloomberg News]] |publisher=[[Bloomberg L.P.]] |url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-20/uh-oh-moment-finally-hits-states-slow-to-adopt-social-distancing |access-date=29 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323063706/https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-20/uh-oh-moment-finally-hits-states-slow-to-adopt-social-distancing |archive-date=23 March 2020}}</ref>
Langkah-langkah pencegahan ini, seperti pembatasan sosial dan isolasi mandiri, mendorong penutupan sekolah-sekolah dasar dan menengah, serta [[pendidikan tinggi]] yang tersebar di lebih dari 120 negara. Pada 23 Maret 2020, lebih dari 1,2 miliar siswa tidak bersekolah akibat penutupan sekolah sebagai respons terhadap COVID-19.<ref name=":0"/> Mengingat rendahnya tingkat gejala COVID-19 di kalangan anak-anak, efektivitas penutupan sekolah dipertanyakan.<ref>{{Cite web |title=Lessons from Ebola: The secret of successful epidemic response |author-last=Frieden |author-first=Tom |author-link=Tom Frieden |work=[[CNN]] |url=https://www.cnn.com/2020/03/11/health/coronavirus-lessons-from-ebola/index.html |access-date=23 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200323214843/https://edition.cnn.com/2020/03/11/health/coronavirus-lessons-from-ebola/index.html |archive-date=23 March 2020}}</ref> Bahkan ketika penutupan sekolah bersifat sementara, muncul biaya sosial dan ekonomi yang tinggi.<ref>{{Cite web |title=Coronavirus deprives nearly 300 million students of their schooling: UNESCO |newspaper=[[The Telegram]] |via=[[Reuters]] |language=en |url=http://www.thetelegram.com/news/world/coronavirus-deprives-nearly-300-million-students-of-their-schooling-unesco-419714/ |access-date=23 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200328210511/https://www.thetelegram.com/news/world/coronavirus-deprives-nearly-300-million-students-of-their-schooling-unesco-419714/ |archive-date=28 March 2020}}</ref> Namun, signifikansi anak-anak dalam menyebarkan COVID-19 tidak jelas.<ref name="Lipsitch">{{Cite journal |author-last1=Lipsitch |author-first1=Marc |author-link1=:wikidata:Q28322531 |author-last2=Swerdlow |author-first2=David L. |author-last3=Finelli |author-first3=Lyn |author-link3=:wikidata:Q59908394 |date=26 March 2020 |orig-year=2020-02-19 |title=Defining the Epidemiology of Covid-19—Studies Needed |journal=[[New England Journal of Medicine]] |volume=382 |issue=13 |pages=1194–1196 |doi=10.1056/NEJMp2002125 |pmid=32074416 |issn=0028-4793|doi-access=free }}</ref><ref name="lww18March2020">{{Cite journal |author-last1=Zimmermann |author-first1=Petra |author-last2=Curtis |author-first2=Nigel |author-link2=:wikidata:Q30513816 |date=18 March 2020 |title=Coronavirus Infections in Children Including COVID-19: An Overview of the Epidemiology, Clinical Features, Diagnosis, Treatment and Prevention Options in Children |journal=[[The Pediatric Infectious Disease Journal]] |language=en-US |volume=Online First |issue=5 |pages= 355–368|doi=10.1097/INF.0000000000002660 |pmid=32310621 |pmc=7158880 |issn=0891-3668 |doi-access=free }}</ref> Meskipun dampak penuh dari penutupan sekolah selama pandemi koronavirus belum diketahui, UNESCO menyarankan bahwa penutupan sekolah memiliki dampak negatif pada ekonomi lokal dan pada hasil pembelajaran bagi siswa.<ref>{{Cite web |title=Adverse consequences of school closures |date=10 March 2020 |website=[[UNESCO]] |language=en |url=https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/coronavirus-school-closures/consequences |access-date=23 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200325181733/https://en.unesco.org/themes/education-emergencies/coronavirus-school-closures/consequences |archive-date=25 March 2020}}</ref>
== Kerugian ==
Ada kekhawatiran bahwa pembatasan sosial dapat berdampak buruk pada kesehatan mental partisipannya.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/><ref>{{Cite newspaper |title=Social distancing can strain mental health. Here's how you can protect yourself. |author-last=Ao |author-first=Bethany |newspaper=[[The Philadelphia Inquirer]] |language=en-US |date=19 March 2020 |url=https://www.inquirer.com/health/coronavirus/coronavirus-mental-health-social-distancing-20200319.html |access-date=24 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200326073833/https://www.inquirer.com/health/coronavirus/coronavirus-mental-health-social-distancing-20200319.html |archive-date=26 March 2020}}</ref> Tindakan ini dapat mengakibatkan [[stres fisiologis|stres]], [[kegelisahan]], [[depresi (psikologi)|depresi]], atau panik, terutama bagi orang-orang yang sudah memiliki kondisi psikologis sebelumnya seperti [[gangguan kecemasan]], [[gangguan kompulsif–obsesif]], dan [[paranoid]].<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/><ref>{{Cite web |title=Stress and Coping |series=Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) |date=23 March 2020 |orig-year=2020-02-11 |publisher=[[Centers for Disease Control and Prevention]] |language=en-us |url=https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prepare/managing-stress-anxiety.html |access-date=24 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200329113040/https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/managing-stress-anxiety.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fprepare%2Fmanaging-stress-anxiety.html |archive-date=29 March 2020}}</ref> Liputan media yang luas tentang pandemi, dampaknya terhadap ekonomi, dan kesulitan yang ditimbulkannya dapat menciptakan kecemasan. Perubahan dalam situasi sehari-hari dan ketidakpastian tentang masa depan dapat menambah tekanan mental untuk menjauh dari orang lain.<ref name="ACAIM-WACEM COVID-19 Consensus Paper"/><ref>{{Cite web |title=Coronavirus: Social distancing and isolation can take a toll on your mental health, here's how some people are coping—Managing mental health in the time of coronavirus |author-last=Willis |author-first=Olivia |date=22 March 2020 |work=[[ABC News]] |language=en-AU |url=https://www.abc.net.au/news/health/2020-03-22/mental-health-coronavirus-quarantine-self-isolation/12078550 |access-date=24 March 2020 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200328041752/https://www.abc.net.au/news/health/2020-03-22/mental-health-coronavirus-quarantine-self-isolation/12078550 |archive-date=28 March 2020}}</ref>
== Dasar teori ==
[[Berkas:Why Social Distancing Matters-The Math-(Coronavirus, Covid-19).svg|jmpl|ka|upright=1|Matematika di balik pembatasan sosial di tengah koronavirus yang bertujuan untuk mengurangi [[angka reproduksi efektif]], <math>R</math>, yang awalnya sama dengan <math>R_0</math>, yaitu [[angka reproduksi dasar]], yang merupakan jumlah rata-rata individu terinfeksi sekunder akibat tertular oleh satu individu terinfeksi primer dalam suatu populasi ketika semua individu sama-sama rentan terhadap [[penyakit koronavirus 2019]].<ref>{{Cite web|url=https://www.visualcapitalist.com/the-math-behind-social-distancing/|title=The Math Behind Social Distancing|last=Lu|first=Marcus|date=28 March 2020|website=Visual Capitalist|language=en-US|access-date=16 April 2020}}</ref>]]
Dari perspektif [[epidemiologi]], tujuan dasar di balik pembatasan sosial adalah untuk mengurangi [[angka reproduksi efektif]], <math>R_e</math> atau <math>R</math>, yang tanpa adanya pembatasan sosial akan sama dengan [[angka reproduksi dasar]], yaitu jumlah rata-rata individu yang terinfeksi secara sekunder akibat satu individu yang terinfeksi primer dalam suatu populasi ketika semua individu sama-sama rentan terhadap suatu penyakit. Dalam model dasar pembatasan sosial,<ref name="Becker">{{cite book |author-last=Becker |author-first=Niels |title=Modeling to Inform Infectious Disease Control |date=2015 |publisher=[[CRC Press]] |isbn=978-1-49873107-2 |page=104}}</ref> ketika proporsi <math>f</math> dari populasi terlibat dalam pembatasan sosial untuk mengurangi kontak interpersonal mereka menjadi fraksi <math>a</math> dari kontak normal mereka, angka reproduksi efektif yang baru <math>R</math> dihasilkan dari:<ref name="Becker"/>
<math display="block"> R = [1-(1-a^2)f]R_0 </math>
Sebagai contoh, 25% dari populasi yang mengurangi kontak sosial mereka menjadi 50% dari tingkat normalnya akan memberikan angka reproduksi efektif sekitar 81% dari angka reproduksi dasar. Pengurangan yang tampaknya kecil memiliki efek yang signifikan secara statistik dalam menunda pertumbuhan eksponensial dan penyebaran penyakit.<ref>{{cite document
|author=Jonathan M Read, Jessica RE Bridgen, Derek AT Cummings, Antonia Ho, Chris P Jewell
|language = en
|url = https://www.medrxiv.org/content/10.1101/2020.01.23.20018549v2
|title = Novel coronavirus 2019-nCoV: early estimation of epidemiological parameters and epidemic predictions
|date = 28 January 2020
|doi = 10.1101/2020.01.23.20018549
|accessdate = 20 April 2020
}}</ref><ref name=sciencemag>{{cite web
|language = en
|url = https://www.sciencemag.org/news/2020/04/ending-coronavirus-lockdowns-will-be-dangerous-process-trial-and-error#
|title = Ending coronavirus lockdowns will be a dangerous process of trial and error
|publisher = Science
|date = 14 April 2020
|accessdate = 20 April 2020
}}</ref>
Ketika nilai <math>R</math> dapat dijadikan kurang dari 1 untuk waktu yang cukup lama, penahanan pun tercapai, dan jumlah orang terinfeksi akan berkurang.<ref name=sciencemag/>
== Lihat pula ==
* [[Pesta koronavirus]]
* [[Kekebalan kelompok]]
* [[Isolasi (medis)]]
* [[Rumah hama]]
* [[Karantina]]
* [[Perintah untuk tinggal di rumah]]
== Referensi ==
{{reflist|
{{Konsep dalam penyakit infeksius}}
[[Kategori:Penyakit menular]]
|