Ketela pohon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k ←Mengalihkan ke Ubi kayu
Tag: Pengalihan baru Suntingan visualeditor-wikitext
 
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Ubi kayu]]
{{Infobox spesies}}
[[Berkas:Manihot esculenta MHNT.BOT.2004.0.508.jpg|jmpl|''Manihot esculenta'']]
 
'''Ketela pohon''', '''ubi kayu''', atau '''singkong''' (''Manihot utilissima'') adalah [[perdu]] tahunan tropika dan subtropika dari suku [[Euphorbiaceae]]. [[Umbi]]nya dikenal luas sebagai [[makanan pokok]] penghasil [[karbohidrat]] dan [[daun]]nya sebagai [[sayuran]].
 
== Deskripsi ==
 
[[Perdu]], bisa mencapai 7 meter tinggi, dengan cabang agak jarang. Akar tunggang dengan sejumlah akar cabang yang kemudian membesar menjadi [[umbi]] akar yang dapat dimakan. Ukuran umbi rata-rata bergaris tengah 2–3 cm dan panjang 50–80 cm, tergantung dari [[klon]]/[[kultivar]]. Bagian dalam umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya [[asam sianida]] yang bersifat me[[racun]] bagi [[manusia]].{{cn}}
 
[[Umbi]] ketela pohon merupakan [[sumber energi]] yang kaya karbohidrat namun sangat miskin [[protein]]. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada [[daun]] singkong karena mengandung [[asam amino]] [[metionina]].{{cn}}
 
== Sejarah dan pengaruh ekonomi ==
[[Berkas:YosriPokokUbiKayu1.jpg|jmpl|Tanaman ubi kayu.]]
[[Berkas:Embrapa news sp of cassava (José Cruz ABr) 25jan2008.jpg|jmpl|Batang ubi kayu. Masa tanam 8 - 10 bulan.]]
[[Berkas:Starr 061212-2345 Manihot esculenta.jpg|jmpl|Buah ubi kayu varietas tertentu.]]
=== Sejarah Budidaya dan Penyebarannya ===
''Manihot esculenta'' pertama kali dikenal di [[Amerika Selatan]] kemudian dikembangkan pada masa [[prasejarah]] di [[Brasil]] dan [[Paraguay]], sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies ''Manihot'' yang liar ada banyak, semua kultivar ''M. esculenta'' dapat dibudidayakan. Walaupun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru banyak ditemukan di kebudayaan Indian [[Maya]], tepatnya di [[Meksiko]] dan [[El Salvador]].
 
Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 192 juta ton pada tahun [[2004]]. [[Nigeria]] menempati urutan pertama dgn 52,4 juta ton, disusul [[Brasil]] dgn 25,4 juta ton. [[Indonesia]] menempati posisi ketiga dgn 24,1 juta ton, diikuti [[Thailand]] dgn 21,9 juta ton ([[FAO]], [[2004]]<ref>[http://www.fao.org/docrep/007/y5287e/y5287e00.htm FAO. 2004. Global Cassava Market Study, Rome]</ref>) Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di [[Amerika Latin]] dan [[Kepulauan Karibia]].
 
=== Di Hindia Belanda ===
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu [[Hindia Belanda]]) pada sekitar tahun 1810<ref>[http://www.payer.de/hbiweltweit/weltw53.html Payer, M. ''HBI weltweit. 5.3. Zur Geschichte Indonesiens. '' Edisi 1997-03-18. Diakses 18 Mei 2007]</ref>, setelah sebelumnya diperkenalkan orang [[Portugal|Portugis]] pada abad ke-16 dari [[Brasil]]. Menurut Haryono Rinardi dalam Politik Singkong Zaman Kolonial, singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke [[Maluku]] sekitar abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan. “Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu sering kali disebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah,” tulis Haryono.{{cn}}
 
Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke [[Pulau Jawa]]. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di [[Jawa Timur]] pada [[1852]]. “Bupatinya sebagai seorang pegawai negeri harus memberikan contoh dan bertindak sebagai pelopor. Kalau tidak, rakyat tidak akan mempercayainya sama sekali,” tulis Pieter Creutzberg dan J.T.M. van Laanen dalam Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia.{{cn}}
 
Namun hingga [[1876]], sebagaimana dicatat H.J. van Swieten, kontrolir di [[Trenggalek]], dalam buku De Zoete Cassave (''Jatropha janipha'') yang terbit [[1875]], singkong kurang dikenal atau tidak ada sama sekali di beberapa bagian Pulau Jawa, tetapi ditanam besar-besaran di bagian lain. “Bagaimanapun juga, singkong saat ini mempunyai arti yang lebih besar dalam susunan makanan penduduk dibandingkan dengan setengah abad yang lalu,” tulisnya, sebagaimana dikutip Creutzberg dan van Laanen. Sampai sekitar tahun 1875, konsumsi singkong di Jawa masih rendah. Baru pada permulaan abad ke-20, konsumsinya meningkat pesat. Pembudidayaannya juga meluas. Terlebih rakyat diminta memperluas tanaman singkong mereka.{{cn}}
 
Peningkatan penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang pesat. Ditambah lagi produksi padi tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk. “Singkong khususnya menjadi sumber pangan tambahan yang disukai,” tulis Marwati Djoened Poesponegoro dan [[Nugroho Notosusanto]] dalam Sejarah Nasional Indonesia V. Hingga saat ini, singkong telah menjadi salah satu bahan pangan yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah [[padi-padian]] dan [[jagung]].{{cn}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM In Tapioca Fabriek Kedoeng Kawoeng Tjikalahang van de firma Goan Goan en Co wordt cassave gedroogd Java TMnr 10011274.jpg|kiri|jmpl|Pabrik [[Tapioka]] Kedung Kawung Cikalahang milik firma Goan Goan & Co, [[Cirebon]], [[Jawa Barat]] (tahun tidak diketahui)]]
Hindia Belanda pernah menjadi salah satu pengekspor dan penghasil tepung [[tapioka]] terbesar di dunia. Di Jawa banyak sekali didirikan pabrik2 pengolahan singkong untuk dijadikan tepung tapioka. Seperti dalam buku ''Handbook of the Netherlands East Indies'', pada tahun [[1928]] tercatat 21,9% produksi tapioka diekspor ke [[Amerika Serikat]], 16,7% ke [[Inggris]], 8,4% ke [[Jepang]], lalu 7% dikirim ke [[Belanda]], [[Jerman]], [[Belgia]], [[Denmark]] dan [[Norwegia]]. Biasanya tepung olahan singkong tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku [[lem]] dan [[permen karet]], industri [[tekstil]] dan [[furniture]].{{cn}}
 
Singkong adalah nama lokal di kawasan [[Jawa Barat]] untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam bahasa [[Melayu]] secara luas. Nama "[[ketela]]" secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa Portugis "''castilla''" (dibaca "''kastiya''"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan [[Castilla]] ([[Spanyol]]).{{cn}}
 
== Pengolahan ==
 
Umbi singkong dapat dimakan mentah. Kandungan utamanya adalah [[pati]] dengan sedikit [[glukosa]] sehingga rasanya sedikit manis. Pada keadaan tertentu, terutama bila teroksidasi, akan terbentuk [[glukosida]] racun yang selanjutnya membentuk [[asam sianida]] (HCN). Sianida ini akan memberikan rasa pahit. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20&nbsp;mg HCN per kilogram umbi segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Proses pemasakan dapat secara efektif menurunkan kadar racun.{{cn}}
 
Dari pati umbi ini dibuat [[tepung]] [[tapioka]] ([[kanji]]).
 
== Penggunaan ==
[[Berkas:Manihot_esculenta_dsc07325.jpg|jmpl|Singkong segar]]
[[Berkas:PeeledCassava.jpg|jmpl|Singkong kupas]]
Dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan [[kentang]], dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, cocok untuk pengidap [[alergi gluten]].
 
== Kadar gizi ==
 
Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:<ref>[http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/10/11/Berita_Utama-Jateng/krn.20081011.144519.id.html kadar gizi]</ref>
 
* [[Kalori]] 121 kal
* [[Air]] 62,50 gram
* [[Fosfor]] 40,00 gram
* [[Karbohidrat]] 34,00 gram
* [[Kalsium]] 33,00 miligram
* [[Vitamin C]] 30,00 miligram
* [[Protein]] 1,20 gram
* [[Besi]] 0,70 miligram
* [[Lemak]] 0,30 gram
* [[Vitamin B1]] 0,01 miligram
 
Sedangkan daun singkong yang banyak dijadikan sayuran pada [[masakan Sunda]] dan [[masakan Padang]] memiliki nutrisi sebagia berikut:<ref>{{cite book|url = https://books.google.co.id/books?isbn=9792231315|title = Makan Enak Untuk Sehat, Bahagia, dan Awet Muda|author = Wied Harry Apriadji|year = 2007|publisher = Gramedia|isbn = 9792231315|page = 65}}</ref>
 
{|class="wikitable"
!Nutrisi
!Satuan
!Kadar
|-
|[[Protein]]
|gram
|6.8
|-
|[[Kalsium]]
|mg
|165
|-
|[[Fosfor]]
|mg
|54
|-
|[[Besi]]
|mg
|2.0
|-
|[[Vitamin A]]
|IU
|11000
|-
|[[Vitamin C]]
|mg
|275
|}
 
== Varietas tanaman singkong ==
Tanaman singkong disebut [[manis]] atau beracun, tergantung kandungan [[asam hydrocyanic]] dalam akarnya, yang umum diakui mengandung kurang dari 50 miligram asam hydrocyanic per kilogram bahan segar.Saat ini tersedia 10 varietas ubi kayu di pasaran. Kesepuluh varietas tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni kelompok varietas ubi kayu untuk pangan dan untuk industri.
 
Varietas untuk pangan adalah
* N1 Mekarmanik
* Adira 1
* Malang 1
* Malang 2
* Darul Hidayah.
Sedangkan untuk ubi industri adalah
* N1 Mekarmanik
* Adira 2
* Adira 4
* Malang 4
* Malang 6
* UJ 5
* UJ 3.
Varietas untuk pangan mempunyai tekstur umbi yang pulen dengan kadar HCN < 50 miligram per kilogram dan mempunyai rasa tidak pahit. Sedangkan ubi jalar untuk industri mempunyai kadar patin atau kadar bahan kering sekitar 0,6 gram per kilogram
 
Beberapa varietas unggul singkong yang telah dilepas oleh Kementrian Pertanian antara lain Adira 1, Adira 2, Adira 4, Malang 1, Malang 2, Darul Hidayah, Malang 4 maupun Malang 6.
 
== Etimologi dan sinonim ==
 
Singkong adalah nama lokal di kawasan [[Jawa Barat]] untuk tanaman ini. Nama "ubi kayu" dan "ketela pohon" dipakai dalam [[bahasa Melayu]] secara luas. Nama "ketela" secara [[etimologi]] berasal dari kata "castilla" (dibaca "kastilya"), karena tanaman ini dibawa oleh orang Portugis dan [[Kerajaan Kastilia|Castilla]] (Spanyol).<ref>{{id}}[https://m.nomor.net/_kodepos.php?_i=republik-indonesia&id=84108#Etimologi_dan_sinonim Etimologi dan Sinonim, Ketela Pohon] via nomor.net</ref>
 
Dalam bahasa lokal, [[bahasa Jawa]] menyebutnya ''pohung'', [[bahasa Sangihe]] ''bungkahe'', bahasa [[Toli-Toli|Tolitoli]] dan Gorontalo ''kasubi'', dan [[bahasa Sunda]] ''sampeu''.<ref>{{id}}[https://kamus.teropong.id/kamus/sunda-indonesia/sampeu/ Sampeu (bahasa sunda-indonesia)] via Kamus.teropong.id</ref>
 
== Produksi sedunia ==
 
{| class="wikitable"
|+ Produksi singkong
dunia (2008)
<ref>[http://faostat.fao.org/site/567/DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor Statistik [[FAO]] resmi, baca di 14 Maret 2010]</ref>
|- bgcolor=#DDDDDD
! Posisi
! Negara
! Banyaknya&nbsp;<br /> [[Ton]]
|-
| 1 || {{flag|Nigeria}} || style="text-align: right" |52.403.500
|-
| 2 || {{flag|Brasil}} || style="text-align: right" |25.441.700
|-
| 3 || {{flag|Indonesia}} || style="text-align: right" |24.009.600
|-
| 4 || {{flag|Thailand}} || style="text-align: right" |21.912.400
|-
| 5 || {{flag|Republik Demokratik Kongo}} || style="text-align: right" |15.569.100
|-
| 6 || {{flag|Angola}} || style="text-align: right" |14.333.500
|-
| 7 || {{flag|Ghana}} || style="text-align: right" |14.240.900
|-
| 8 || {{flag|Vietnam}} || style="text-align: right" |9.875.500
|-
| 9 || {{flag|India}} || style="text-align: right" |8.076.000
|-
| 10 || {{flag|Mozambik}} || style="text-align: right" |6.267.160
|- bgcolor=#BBBBBB
| || Dunia || style="text-align: right" |
|-
|}
 
== Lihat pula ==
 
* [[Arracacha]]
* [[Kentang]]
* [[Peuyeum]]
* [[Tape]]
* [[Tapioka]]
 
== Referensi ==
=== Referensi umum ===
 
# FAO, [http://www.fao.org/es/esc/en/20953/21029/highlight_28829en.html June 2003 cassava market assessment], 2003
# Cereda, M.P. and Mattos, M.C.Y. (1996). "Linamarin - The Toxic Compound of Cassava". Journal of Venomous Animals and Toxins (online) 2 (1), 6-12; ISSN 0104-7930 [http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0104-79301996000100002&lng=en&nrm=iso]
 
=== Referensi khusus ===
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commons|Manihot esculenta}}
 
* {{en}} [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/Crops/CropFactSheets/cassava.html Cassava - Purdue University Horticulture]
* {{en}} [http://www.new-agri.co.uk/98-6/focuson/focuson9.html Cassava Pests: From Crisis to Control]
* {{en}} [http://researchnews.osu.edu/archive/cassava.htm GM cassava plants that have reduced cyanogens]
* {{en}} [http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/gcds/GCS.htm Global Cassava Development Strategy]
* {{en}} [http://www.unu.edu/unupress/food/8F024e/8F024E01.htm The Case for Cassava]
* [http://mori.co.id/sejarah-singkong Ilmu Pengetahuan Singkong]
* [http://indonesiaindonesia.com/f/120512-asal-singkong/ Asal Mula Singkong]
* [http://historia.co.id/artikel/budaya/1495/24/Majalah-Historia/Akar_Sejarah_Singkong Akar Sejarah Singkong, Majalah Historia]
 
[[Kategori:Euphorbiaceae]]
[[Kategori:Umbi-umbian]]
[[Kategori:Flora Jamaika]]
[[Kategori:Pertanian tropis]]
[[Kategori:Makanan pokok]]
[[Kategori:Manihot]]