Masjid Raya Sultan Ahmadsyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Masjid Raya Sultan Ahmadsyah''' adalah salah satu masjid peninggalan monumental Kesultanan Negeri Asahan yang masih ada sampai saat ini. Masjid ini terletak di
== Sejarah ==
Awal pembangunan Masjid Raya Sultan
==
Keunikan lainnya dari arsitektur Masjid Raya Sultan Ahmadsyah ialah pondasi dari masjid ini tidak dibuat dengan menggunakan semen melainkan hanya menggunakan pasir, tanah liat dan batu bata. Hal tersebut sampai sekarang masih kokoh dan membuat masjid tersebut masih tetap berdiri. Kemudian tata letak kubah masjid ini juga berbeda dengan kebanyakan masjid lainnya, kalau kebanyakan masjid letak kubahnya nya persis di tengah-tengah bangunan masjid maka untuk masjid Sultan Ahmadsyah in letak kubah masjidnya berada di bagian depan bangunan. Pada bagian dalam masjid sendiri terdapat sebuah mimbar yang berornamen Cina. Mimbar ini didatangkan langsung oleh Sultan dari Cina pada saat itu. Di bagian belakang mimbar terdapat panji hijau kembar terpancang kokoh. Seperti kebanyakan di masjid masjid kesultanan lainnya, pada bagian depan mimbar tersebut terpahat hiasan kaligrafi dengan gaya khas tsuluts yang indah.<ref>{{Cite news|url=https://travel.detik.com/dtravelers_photos/u-2599027/masjid-unik-di-tanjung-balai-dibangun-tanpa-semen/9|title=Masjid Unik di Tanjung Balai, Dibangun Tanpa Semen!|last=Chandra|first=Rudi|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-05-16}}</ref>
Pengembangan kota sejak tahun 1970-an telah mengubah kedudukan Masjid Sultan Ahmadsyah dalam tata ruang kota Tanjung Balai. Semula masjid ini dibangun di atas Tanah seluas 8.455 M persegi menjadi satu-satunya peninggalan monumental Kesultanan Negeri Asahan yang masih berdiri. Dan sepeti kebanyakann masjid lama di Sumatera Timur, pada Kompleks Masjid Raya Sultan Asahan Tanjung Balai terdapat kompleks pemakaman keluarga diraja Asahan. Makam yang ditandai beragam bentuk nisan ini dapat menjadi tolak ukur untuk menilai usia masjid atau keberadaan pertapakannya.<ref name=":0" />▼
== Kondisi saat ini ==
▲Pengembangan kota sejak tahun 1970-an telah mengubah kedudukan Masjid Sultan Ahmadsyah dalam tata ruang
== Referensi ==
Baris 14 ⟶ 18:
[[Kategori:Masjid Kesultanan|Ahmadsyah]]
[[Kategori:Masjid di
[[Kategori:Tanjung Balai, Asahan]]
|