Asam fusidat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
−Kategori:Antibiotik; +Kategori:Penghambat CYP2D6; ±Kategori:Obat→Kategori:Senyawa tetrasiklik menggunakan HotCat |
|||
(39 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| elimination_half-life = Kira-kira 5 hingga 6 jam pada orang dewasa
<!--Identifiers-->
| synonyms = Natrim fusidat (Sodium
| CAS_number_Ref = {{cascite|correct|??}}
| CAS_number = 6990-06-3
Baris 41:
| StdInChIKey = IECPWNUMDGFDKC-MZJAQBGESA-N
}}
'''Asam fusidat'''<ref name="hellosehat">{{cite web|url=https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/asam-fusidat-fusidic-acid/|title=Asam Fusidat (Fusidic Acid)|publisher=Hello Sehat|date=11 Mei 2020|accessdate=22 Mei 2020}}</ref> adalah sejenis [[antibiotik]] [[bakteriostatik]] yang bisa digunakan secara [[
Munculnya masalah signifikan karena meningkatnya [[
Asam fusidat membantu mencegah pertumbuhan bakteri selagi sistem kekebalan membersihkan infeksi. Asam fusidat bekerja dengan mengganggu [[sintesis protein]] bakteri, khususnya dengan mencegah translokasi [[faktor elongasi G]] (EF-G) dari [[ribosom]]. Hal ini juga dapat menghambat enzim [[kloramfenikol asetiltransferase]].<ref name="drugbank"/> Asam fusidat bisa digunakan dalam bentuk garamnya yaitu, '''natrium fusidat''', yang memiliki mekanisme aksi yang sama dengan asam fusidat.<ref name="honestdocs"/>▼
▲Munculnya masalah signifikan karena meningkatnya [[resistensi antimikroba]], komunitas ilmiah global telah berusaha untuk menemukan solusi alternatif, salah satu yang paling menjanjikan adalah evaluasi dan penggunaan senyawa-senyawa antibiotik lama. Hal ini dikarenakan penggunaan rendah dari banyak senyawa antibiotik lama, sehingga tetap aktif melawan sejumlah besar isolat bakteri yang lazim saat ini. Salah satu dari senyawa-senyawa antibiotik lama itu adalah asam fusidat.<ref>{{cite journal | last1 = Falagas | first1 = ME | last2 = Grammatikos | first2 = AP | last3 = Michalopoulos | first3 = A | year = 2008 | title = Potential of old-generation antibiotics to address current need for new antibiotics | url = | journal = Expert Rev Anti Infect Ther. | volume = 6 | issue = 5| pages = 593–600 | doi = 10.1586/14787210.6.5.593 | pmid = 18847400 }}</ref>
== Asal-usul ==
Asam fusidat berasal dari
Penemuan asam fusidat tahun 1960 merupakan suatu kebetulan. Kelompok penelitian tersebut sedang mencari enzim fungus yang akan menghilangkan rantai samping dari [[penisilin]] untuk memberikan struktur dasar yang diperlukan untuk pembuatan penisilin semisintetis. Sebagai bagian dari investigasi, strain fungi yang masuk genus ''[[Fusarium]]'' dibeli dari koleksi kultur tipe [[Belanda]], [[Institut Westerdijk|Centraalbureau voor Schimmelcultures]], di [[Baarn]], Belanda. Dalam daftar katalog Baarn menurut abjad, ''Fusarium'' diikuti oleh ''Fusidium'', salah satu spesiesnya adalah ''Fusidum coccineum''
Ketika spesies ini dibeli—kelihatannya karena kesalahan atau keputusan yang mendadak—dan diuji, ditemukan tidak cocok sebagai sumber enzim yang dicari oleh para ahli kimia, tetapi pengujian rutin secara tak terduga menunjukkan aktivitas anti-''Staphlococcus'' yang kuat. ''Fusidum coccineum'' awalnya telah diisolasi pada tahun 1953 oleh ahli [[mikologi]] Jepang [[Keisuke Tubaki]] dari kotoran monyet liar yang ditangkap di [[Settu, Jepang]]. Namun, saat itu belum diketahui sebagai penghasil antibiotik. Ironisnya fungus ini kemudian direklasifikasi dan telah dideskripsikan sejak tahun 1971 dalam koleksi Baarn menjadi ''Acremonium fusidioides'', jauh dari ''Fusarium'' menurut abjad.<ref name="david"/>
== Mekanisme kerja ==
▲Asam fusidat membantu mencegah pertumbuhan bakteri selagi sistem kekebalan membersihkan infeksi. Asam fusidat bekerja dengan mengganggu [[sintesis protein]] bakteri, khususnya dengan mencegah translokasi [[faktor elongasi G]] (EF-G) dari [[ribosom]]. Hal ini juga dapat menghambat enzim [[kloramfenikol asetiltransferase]].<ref name="drugbank"/>
Asam fusidat bersifat [[bakteriostatik]] karena tidak membunuh bakteri yang menyerang, tetapi hanya menghambat sintesis protein bakteri dengan menghalangi [[translasi (genetik)|translasi]].<ref name="microdok">{{cite web|url=https://microdok.com/fusidic-acid-its-mechanism-of-action/|title=Fusidic acid & its mechanism of action|publisher=MicroDok|accessdate=22 Mei 2020|archive-date=2020-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200416223511/https://microdok.com/fusidic-acid-its-mechanism-of-action/|dead-url=yes}}</ref>
== Penggunaan medis ==
Asam fusidat sering digunakan secara klinis dalam bentuk garam natriumnya yang dikenal sebagai natrium fusidat. Nama-nama kimia lain untuk asam fusidat meliputi ''Fusidine'', ''Ramycin'', ''Fucithalmic'', dan ''Fucidin acid''.<ref name="microdok"/> Natrium fusidat adalah bahan aktif utama asam fusidat, yang merupakan turunan asam fusidat dan biasanya ditemukan dalam bahan salep.<ref name="hellosehat"/><ref name="microdok"/>
Penggunaan asam fusidat adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan terutama oleh [[gram-positif|bakteri gram positif]] seperti ''[[Staphylococcus]]'', ''[[Streptococcus]]'', ''[[Corynebacterium]]'', dan sebagian besar ''[[Clostridium]]''.<ref name="honestdocs"/> Selain itu, juga termasuk sebagian besar ''Staphylococcus'' [[koagulase|koagulase-positif]], [[galur (mikrobiologi)|galur]] ''[[Staphylococcus aureus]]'' yang resistan terhadap [[metisilin]], dan spesies dari ''[[Corynebacterium]]''.<ref name="microdok"/>
Penggunaan asam fusidat dalam sediaan salep, krim, dan gel terutama untuk pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak yang ringan sampai sedang, misalnya [[impetigo|impetigo kontagiosa]], [[folikulitis|folikullitis superfisial]], [[eritrasma]], [[furunkulosis]], [[abses]], [[paronikia]], [[sikosis vulgaris|sikosis barbae]], ''hidradenitis axillaris'', dan luka traumatis yang terinfeksi. Sediaan dalam bentuk tetes mata digunakan untuk mengobati [[konjungtivitis]]. Sementara untuk pengobatan infeksi parah dan mencakup area tubuh yang luas, digunakan sediaan oral dalam bentuk [[tablet]] atau [[suspensi]] dan melalui [[penyuntikan|suntikan]].<ref name="honestdocs"/>
Biasanya krim atau salep asam fusidat dioleskan tiga atau empat kali sehari sementara tetes mata asam fusidat digunakan dua kali sehari.<ref name="nhs">{{cite web|url=https://www.nhs.uk/medicines/fusidic-acid/|title=Fusidic acid |publisher=NHS.uk|accessdate=22 Mei 2020}}</ref>
Di Indonesia, obat oles dalam bentuk krim yang mengandung asam fusidat dipasarkan dengan nama ''Futaderm'', diproduksi oleh [[Interbat|PT Interbat]].<ref>{{cite web|url=https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/futaderm-cream-10-g|title=FUTADERM CREAM 10 G|publisher=Halodoc|accessdate=22 Mei 2020}}</ref>
== Efek samping ==
Efek samping yang paling umum dari tetes mata asam fusidic adalah mata kering, sakit, gatal, atau menyengat, serta kemungkinan terjadi penglihatan kabur. Tidak lazim terjadi efek samping penggunaan krim atau salep asam fusidat, tetapi beberapa orang mengalami iritasi kulit pada bagian kulit yang dioles.<ref name="nhs"/>
Efek samping penggunaan asam fusidat dalam bentuk sediaan oral dan suntikan yang jarang terjadi adalah seperti kelelahan atau kelemahan yang tidak lazim, dan mata atau kulit kuning. Beberapa efek samping mungkin terjadi yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini dapat hilang selama perawatan karena tubuh menyesuaikan diri dengan obat.<ref name="mayo">{{cite web|url=https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/fusidic-acid-oral-route-injection-route/side-effects/drg-20067601|title=Fusidic Acid (Oral Route, Injection Route)|publisher=Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER)|accessdate=22 Mei 2020}}</ref>
Efek samping lainnya yang kurang lazim dari penggunaan asam fusidat dalam bentuk sediaan oral dan suntikan antara lain kehilangan selera makan, [[mual]], sakit perut, peningkatan gerakan usus, dan tinja yang lembek.<ref name="mayo"/>
▲Penemuan asam fusidat tahun 1960 merupakan suatu kebetulan. Kelompok penelitian tersebut sedang mencari enzim fungus yang akan menghilangkan rantai samping dari [[penisilin]] untuk memberikan struktur dasar yang diperlukan untuk pembuatan penisilin semisintetis. Sebagai bagian dari investigasi, strain fungi yang masuk genus ''[[Fusarium]]'' dibeli dari koleksi kultur tipe [[Belanda]], [[Institut Westerdijk|Centraalbureau voor Schimmelcultures]], di [[Baarn]], Belanda. Dalam daftar katalog Baarn menurut abjad, ''Fusarium'' diikuti oleh ''Fusidium'', salah satu spesiesnya adalah ''Fusidum coccineum''. Ketika spesies ini dibeli—kelihatannya karena kesalahan atau keputusan yang mendadak—dan diuji, ditemukan tidak cocok sebagai sumber enzim yang dicari oleh para ahli kimia, tetapi pengujian rutin secara tak terduga menunjukkan aktivitas anti-''Staphlococcus'' yang kuat. ''Fusidum coccineum'' awalnya telah diisolasi pada tahun 1953 oleh ahli [[mikologi]] Jepang [[Keisuke Tubaki]] dari kotoran monyet liar yang ditangkap di [[Settu, Jepang]]. Namun, saat itu belum diketahui sebagai penghasil antibiotik.<ref name="david"/>
== Referensi ==
Baris 69 ⟶ 92:
[[Kategori:Asam karboksilat]]
[[Kategori:Antibiotik penghambat sintesis protein]]
[[Kategori:Senyawa tetrasiklik]]
[[Kategori:Penghambat CYP2D6]]
|