Wuku Taun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Wuku Taun''' adalah salah satu [[upacara]] adat yang dilaksanakan di [[Kampung Adat Cikondang]], [[Desa Lamajang]], [[Kecamatan Pangalengan]], [[Kabupaten Bandung]]. Upacara ini dilaksanakan setiap tahun dan mulai dilaksanakan sejak tanggal 1 sampai dengan 24 [[Muharam]] dan puncaknya pada tanggal 15 Muharam (tahun baru [[Islam]]) dan dipusatkan di Rumah Adat. Penamaan ''Wuku Taun'' berasal dari kata [[buku]] yang memiliki makna membuka lembaran baru dipada tahun yang baru (Islam) dan menutup tahun yang sudah berlalu dengan penuh rasa bersyukur. Tujuan dilaksanakan upacara ini untuk memohon perlindungan Allah Swt., leluhur kampung, penolak bala, memohon keselamatan dan melestarikan [[tradisi]] gotong royong yang dianut masyarakat selama bertahun-tahun.<ref>{{Cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=432&lang=id|title=Upacara Wuku Tahun-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2020-05-14|archive-date=2020-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20200805113547/http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=432&lang=id|dead-url=yes}}</ref> Indikasinya terlihat dari para [[warga]] yang saling menyumbang untuk acara ini. Ada yang menyumbang [[beras]], [[tahu]], [[tempe]] dan bahan makanan lain. Semua bahan makanan dikumpulkan di rumah adat. Para ibu di kampung akan bekerja sama untuk mengolahnya menjadi makanan. Setelah jadi, makanan tersebut akan dimakan bersama-sama.<ref>{{Cite web|url=https://bobo.grid.id/read/08678276/wuku-taun-upacara-adat-masyarakat-cikondang|title=Wuku Taun, Upacara Adat Masyarakat Cikondang - Bobo|website=bobo.grid.id|language=id|access-date=2020-05-14}}</ref><ref>{{Cite web|last=Deni|first=Miharja|date=2015|title=Tradisi Wuku Taun sebagai Bentuk Integrasi Agama Islam dengan Budaya Sunda pada Masyarakat Adat Cikondang|url=https://saa.uinsgd.ac.id/2015/12/17/tradisi-wuku-taun-sebagai-bentuk-integrasi-agama-islam-dengan-budaya-sunda-pada-masyarakat-adat-cikondang/}}</ref>
 
== Makanan ==
Makanan khusus yang biasa disajikan dalam upacara ''Wuku Taun'' adalah [[rengginang]], opak, tek-tek, borondong, ampyang, wajit, buntir, angleng, peuyeum, dodol dan kukuntir yang dibungkus dengan ''konca'' ([[daun]] [[pisang]]). Semua makanan yang disajikan harus dibuat dari beras atau [[tepung]] beras. Selain makanan, yang menjadi syarat untuk upacara ini harus ada [[ayam]] [[putih]], ayam [[hitam]], dan ayam [[abu-abu]]. Ayam putih merupakan [[simbol]] nasihat kepada masyarakat, supaya senantiasa memiliki perasaan yang putih bersih atau [[suci]]. Ayam hitam merupakan simbol nasihat, supaya masyarakat selalu tanggap dan senantiasa berbuat yang terbaik. Kalau ayam abu-abu melambangkan sikap manusia yang rakus dan harus dijauhi. Semua makanan itu akan dimakan setelah pagelaran ''beluk'' dilaksanakan. Selain itu, disuguhkan juga tiga jenis nasi tumpeng. Ketiganya adalah tumpeng ketan dengan olahan ayam putih, tumpeng beras putih dengan olahan ayam hitam, serta tumpeng beras merah dengan olahan ayam berbulu abu-abu.<ref>{{Cite webnews|url=https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3678995/makanan-spesial-dalam-tradisi-4-abad-kampung-adat-cikondang|title=Makanan Spesial dalam Tradisi 4 Abad Kampung Adat Cikondang|last=Gandapurnama|first=Baban|websitework=detikTravel[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-05-14}}</ref>
 
== Pelaksanaan ==