Dhomber: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Samsul galuh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2022}}
[[Anang Busra]]
 
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Letnan Kolonel]] [[Korpaskhas|Psk]] ([[Purnawirawan|Purn.]])</small>
Baris 16 ⟶ 17:
|successor =
|birth_date = {{Birth date|1924|2|2}}
|birth_place = {{negara|Hindia Belanda}}
[[Kabupaten Pulang Pisau|Pulang Pisau]], [[Kalimantan Tengah]]
|death_date = {{Death date and age|1997|11|5|1924|2|2}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Pangkalan Bun]]
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears =
Baris 41 ⟶ 42:
|religion = islam
}}
'''[[Letnan Kolonel]] [[Korpaskhas|Psk]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Dhomber''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Pulang Pisau|Pulang Pisau]], [[Kalimantan Tengah]] |2|2|1924|, [[Pangkalanbun]] |5|11|1997}}) adalah seorang [[Purnawirawan]] [[perwira]] [[TNI Angkatan Udara]] putra asli suku [[Dayak]] yang berasal dari [[Kabupaten Pulang Pisau|Pulang Pisau]] Kalimantan Tengah.<ref>[https://tni-au.mil.id/konten/letnan-kolonel-psk-purn-dhomber/ "Letnan Kolonel PSK (Purn) Dhomber"] </ref> Kiprah Dhomber dalam perjuangan dimulai ketika ia berumur 15 tahun. Pada usia tersebut ia telah meninggalkan tanah kelahirannya Kalimantan menuju Pulau Jawa untuk bergabung dengan para pemuda asal Kalimantan lainnya dan berjuang bersama rakyat Surabaya mengusir penjajah. Perjuangan Dhomber bersama para pemuda tersebut untuk merebut Pulau Kalimantan yang dikuasai oleh tentara Nica (Belanda). Pulau Kalimantan menjadi salah satu sasaran.atau batu loncatan dari para penjajah untuk menguasai seluruh kepulauan Indonesia. Pada perang Dunia II Pulau Kalimantan menjadi rebutan Jepang dengan sekutu, dan pada tahun 1943 Jepang berhasil merampas Pulau Kalimantan dari Belanda. Namun kekuasaan Jepang hanya bertahan 2 tahun. Pada tahun 1945 Jepang kalah perang dengan Amerika, dan Pulau Kalimantan jatuh ke tangan Amerika. Bersamaan dengan masuknya tentara Amerika, tentara Belanda (NICA) ikut membonceng dan memperkuat kedudukannya di Kalimantan. Belandapun melakukan tekanan-tekanan dengan kekerasan senjata terhadap rakyat Kalimantan.
 
== Riwayat Hidup ==
Pada tanggal 24 Oktober 1945 Amerika menyerahkan Kalimantan kepada Tentara Belanda (Nica). Rakyat Kalimantan yang tidak menyukai tentara Belanda mulai mengadakan perlawanan-perlawan terhadap tentara Belanda (NICA) dan meminta bala bantuan dari Pulau Jawa. Kemudian dikirimlah ekspedisi-ekspedisi dari Pulau Jawa untuk merebut Pulau Kalimantan dari tangan NICA. Namun karena tidak ada kesatuan komando, ekspedisi-ekspedisi yang dikirim pemerintah RI dari Pulau Jawa banyak yang gagal. Kegagalan tersebut akibat blokade kapal-kapal perang Belanda disepanjang perairan Pulau Kalimantan. Blokade tersebut dimaksudkan untuk mencegah masuknya para pejuang Indonesia yang berasal dari daerah lain masuk ke Pulau Kalimantan. Oleh karena itu rakyat Kalimantan yang pada waktu itu dipimpin oleh Gubernur Kalimantan bernama Ir. Mohammad Noor meminta bantuan dari Pulau Jawa untuk membantu rakyat Kalimantan mengusir Belanda.
Kiprah Dhomber dalam perjuangan dimulai ketika ia berumur 15 tahun. Pada usia tersebut ia telah meninggalkan tanah kelahirannya Kalimantan menuju Pulau Jawa untuk bergabung dengan para pemuda asal Kalimantan lainnya dan berjuang bersama rakyat Surabaya mengusir penjajah. Perjuangan Dhomber bersama para pemuda tersebut untuk merebut Pulau Kalimantan yang dikuasai oleh tentara [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda|NICA]] (Belanda). Pulau Kalimantan menjadi salah satu sasaran atau batu loncatan dari para penjajah untuk menguasai seluruh kepulauan Indonesia. Pada [[Perang Dunia II]], Pulau Kalimantan menjadi rebutan [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] dengan [[Blok Sekutu dalam Perang Dunia II|Sekutu]], dan pada tahun 1943 Jepang berhasil menaklukkan Kalimantan dari Belanda. Namun kekuasaan Jepang hanya bertahan 2 tahun. Pada tahun 1945 Jepang kalah perang dengan Amerika, dan Kalimantan jatuh ke tangan Amerika. Bersamaan dengan masuknya tentara Amerika, tentara Belanda (NICA) ikut membonceng dan memperkuat kedudukannya di Kalimantan. Belanda pun melakukan tekanan-tekanan dengan kekerasan senjata terhadap rakyat Kalimantan.
 
Pada tanggal 24 Oktober 1945 Amerika menyerahkan Kalimantan kepada Tentara Belanda (Nica). Rakyat Kalimantan yang tidak menyukai tentara Belanda mulai mengadakan perlawanan-perlawan terhadap tentara Belanda (NICA) dan meminta bala bantuan dari Pulau Jawa. Kemudian dikirimlah ekspedisi-ekspedisi dari Pulau Jawa untuk merebut Pulau Kalimantan dari tangan NICABelanda. Namun karena tidak ada kesatuan komando, ekspedisi-ekspedisi yang dikirim pemerintah RI dari Pulau Jawa banyak yang gagal. Kegagalan tersebut akibat blokade kapal-kapal perang Belanda disepanjang perairan Pulau Kalimantan. Blokade tersebut dimaksudkan untuk mencegah masuknya para pejuang Indonesia yang berasal dari daerah lain masuk ke Pulau Kalimantan. Oleh karena itu rakyat Kalimantan yang pada waktu itu dipimpin oleh Gubernur Kalimantan bernama Ir. Mohammad Noor meminta bantuan dari Pulau Jawa untuk membantu rakyat Kalimantan mengusir Belanda.
 
Gubernur Kalimantan merasa bertanggung jawab atas bebasnya Pulau Kalimantan dari tangan Belanda dan ia mendapat dukungan moral dari seluruh masyarakat suku Dayak yang ada di Kalimantan. Ia menemui Mayor [[Tjilik Riwut]] seorang Perwira Markas Besar Tentara (MBT)
Baris 69 ⟶ 73:
 
{{DEFAULTSORT:Dhomber}}
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
{{tokoh-militer-stub}}
[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Pulang Pisau]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara45]]
 
[[Kategori:Dayak]]
 
{{tokoh-militer-stub}}