Krakatau Steel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Susunan Direksi
 
(150 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Krakatau (disambiguasi)}}
{{refimprove}}
{{Infobox company
| name = PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
| logo = Logo KSKrakatau Steel (2020).pngsvg
| type = [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]] / [[Perusahaan publik|Publik]]
| traded_as = {{BEI|KRAS}}
| industry = Manufaktur Baja
| foundation = [[31 Agustus]] [[1970]]
| hq_location = Jl. Industri No.5
| location_city = [[Cilegon]], [[Banten]]
| products = *Baja Lembaran Panas,
*Baja Lembaran Dingin,
*Batang Kawat
| production =
| services = *ProduksiRekayasa & Penjualan Produk BajaKonstruksi
*Pemeliharaan Mesin
| revenue = {{increase}}Rp 1.745 Triliun (2016)
*Konsultasi Teknis
| operating_income =
*Penyediaan Infrastruktur-Suprastruktur
| net_income = {{increase}}Rp 1,09 Triliun (Q1 2020)
| revenue = {{increase}}Rp 1.745Rp30 Triliun (2016November 2021)
| operating_income = {{increase}} Rp2,2 Triliun (November 2021)
| net_income = {{increase}}Rp 1Rp1,0906 Triliun (Q1November 20202021)
| assets =
| equityowners = 80%{{Unbulleted list|[[Pemerintah Republik Indonesia,]] 20(80%)| [[Publik]] (20%)}}
| parent = [[Indonesia|Pemerintah Indonesia]]
| key_people = *SilmyMuhamad KarimAkbar Djohan (Plt. Direktur Utama) [https://wiki-indonesia.club/wiki/Silmy_Karim]Merangkap Direktur Komersial)
*Tardi. (Direktur Keuangan & Manajemen Risiko)
*Djoko Muljono (Direktur ProduksiInfrastruktur & Penunjang Bisnis)
*RahmadSriyani HidayatPuspa Kinasih (Direktur SDM)
*PurwonoAgus WidodoNizar Vidiansyah (Direktur KomersialPengembangan Bisnis & Portofolio)
*Melati Sarnita (Direktur Pengembangan Usaha)
*I Gusti Putu Suryawirawan (Komisaris Utama)
*Nana Rohana (Komisaris Independen)
*Ridwan Djamaludin (Komisaris)
*Dadang Kurnia (Komisaris)
*Nanang Pamuji Mugasejati (Komisaris)
*Roy Edison Maningkas (Komisaris Independen)
| num_employees =
| subsid = * PT Krakatau Baja Konstruksi (sub-holding)
| subsid = PT. KHI Pipe Industry <br> PT. Krakatau Wajatama <br> PT. Krakatau Engineering <br> PT. Pelat Timah Nusantara <br> PT. Krakatau Information Technology <br> PT. Krakatau Daya Listrik <br> PT. Krakatau Tirta Industri <br> PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon <br> PT. Krakatau Bandar Samudra <br> PT. Krakatau Medika <br> PT Krakatau Industrial Estate Cilegon <br> PT Krakatau National Resources <br> PT Meratus Jaya Iron & Steel
* PT Krakatau Sarana Infrastruktur (sub-holding)
| slogan = Partnership for Sustainable Growth
| website = [[https://{{URL|www.krakatausteel.com]]}}
}}'''PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.''' merupakan [[BUMN]]<ref name="test">[http://www.bumn.go.id/krakatausteel/ krakatausteel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161219170920/http://www.bumn.go.id/krakatausteel/ |date=2016-12-19 }}, (Kaunduh 14/2/13).</ref> yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional.
}}
 
'''PT Krakatau Steel''' merupakan [[BUMN]]<ref name="test">[http://www.bumn.go.id/krakatausteel/ krakatausteel], (Kaunduh 14/2/13).</ref> yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan kerja sama Tjazpromexport dari [[Uni Soviet]]. Namun, terjadinya gejolak politik dan ekonomi yang parah, mengakibatkan pembangunan pabrik sempat terhenti.

Barulah memasuki awal 1970-an, unit pabrik dilanjutkan pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31 Agustus 1970 dengan nama Krakatau Steel. Selama dekade pertama perusahaan berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan Cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama.
 
== Sejarah ==
Jauh sebelum gagasan industri baja nasional muncul, cikal bakal pengolahan bijih besi telah lahir sejak tahun [[1861]]. Kala itu, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] membangun tanur di [[Lampung]]. Pembangunan Tanur di Lampung berfungsi untuk mengolah hasil tambang bijih besi berbahan bakar [[batubara|batu bara]]. Meski berukuran kecil, industri pengolahan tersebut mampu menghasilkan baja kasar yang berfungsi untuk membuat suku cadang pabrik gula, pabrik karet, dan peralatan pertanian. Namun, industri pengolahan bijih besi tersebut tutup lantaran pengelolaannya yang tidak profesional.
 
=== Era Hindia Belanda dan Jepang ===
Pada masa pendudukan [[Jepang]], sebuah tanur pernah dibangun di [[Kalimantan Selatan]] dengan bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan perintisan industri baja sempat terhenti. Baru pada tahun [[1956]], industri baja mulai mendapat perhatian dengan diperkuat adanya gagasan mendirikan industri baja nasional. Menteri Perindustrian dan Pertambangan, [[Chaerul Saleh]] bersama Djuanda dari Biro Perancang Negara (kini [[Bappenas]]), mulai menyusun cetak biru industri baja nasional. Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan sangat membutuhkan keberadaan industri pengolahan bijih besi. Biro Perancang Negara menggandeng konsultan asing untuk merintis industri baja yang bernama ''Proyek Besi Baja Trikora''.
Jauh sebelum gagasan industri baja nasional muncul, cikal bakal pengolahan bijih besi telah lahir sejak tahun [[1861]]. Kala itu, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] membangun [[tanur]] di [[Lampung]]. Pembangunan Tanur di Lampung berfungsi untuk mengolah hasil tambang [[bijih besi]] berbahan bakar [[batubara|batu bara]]. Meski berukuran kecil, industri pengolahan tersebut mampu menghasilkan baja kasar yang berfungsi untuk membuat suku cadang pabrik gula, pabrik karet, dan peralatan pertanian. Namun, industri pengolahan bijih besi tersebut terpaksa tutup lantaran pengelolaannya yang tidak profesional. Pada masa pendudukan [[Jepang]], sebuah tanur pernah dibangun di [[Kalimantan Selatan]] dengan bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan perintisan industri baja sempat terhenti.
 
=== Masa Orde Lama (1945-1966) ===
Setelah studi kelayakan selesai disusun, [[Cilegon]] dipilih sebagai tempat pengolahan dan produksi hasil olahan bijih besi karena memiliki kelebihan seperti, lahan luas yang tidak mengalihfungsikan lahan pertanian, terdapat sumber air yang melimpah, aksesnya yang terjangkau dari berbagai pulau untuk mendatangkan besi tua melalui pelabuhan Merak. Penandatanganan kerja sama pembangunan dengan Tjazpromexport (All Union Export-Import Corporation) dari Uni Soviet pada [[7 Juni]] [[1960]] berlanjut dengan peletakan batu pertama pada [[20 Mei]] [[1962]]. Sekali lagi, pembangunan ini kembali terhenti karena gonjang-ganjing politik G30S/PKI. Setelah vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akta Notaris Tan Thong Kie Nomor 34, pada tanggal [[23 Oktober]] [[1971]] di Jakarta.
Pada masa pendudukan [[Jepang]], sebuah tanur pernah dibangun di [[Kalimantan Selatan]] dengan bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan perintisan industri baja sempat terhenti. Baru pada tahun [[1956]], industri baja mulai mendapat perhatian dengan diperkuat adanya gagasan mendirikan industri baja nasional. [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian]] dan [[Daftar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Pertambangan]], [[Chaerul Saleh]] bersama [[Djoeanda Kartawidjaja|Djuanda]] dari Biro Perancang Negara (kini [[Bappenas]]), mulai menyusun cetak biru industri baja nasional. Indonesia yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan sangat membutuhkan keberadaan industri pengolahan bijih besi. Biro Perancang Negara menggandeng konsultan asing untuk merintis industri baja yang bernama ''Proyek Besi Baja Trikora''.
 
Setelah studi kelayakan selesai disusun, [[Cilegon]] dipilih sebagai tempat pengolahan dan produksi hasil olahan bijih besi karena memiliki kelebihan seperti, lahan luas yang tidak mengalihfungsikan lahan pertanian, terdapat sumber air yang melimpah, aksesnya yang terjangkau dari berbagai pulau untuk mendatangkan besi tua melalui pelabuhan Merak. Penandatanganan kerja sama pembangunan dengan ''Tjazpromexport'' (''All Union Export-Import Corporation'') dari [[Uni Soviet]] pada [[7 Juni]] [[1960]] berlanjut dengan peletakan batu pertama pada [[20 Mei]] [[1962]]. Sekali lagi, pembangunan ini kembali terhenti karena [[Gerakan 30 September|gonjang-ganjing politik G30S/PKI. Setelah vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akta Notaris Tan Thong Kie Nomor 34, pada tanggal [[23 Oktober]]. [[1971]] di Jakarta.
Sejak itu, Krakatau Steel mulai mengejar ketertinggalannya dengan mempercepat pembangunan industri baja terpadu di Indonesia. Gerak maju dan usaha keras itu dapat dilihat dari serangkaian peresmian unit-unit pabrik dan sarana pendukungnya. Pada tahun [[1977]], peresmian perdana oleh Presiden Soeharto sejumlah pabrik seperti, pabrik Besi Beton, pabrik Besi Profil dan Pelabuhan Cigading. Dua tahun kemudian, secara resmi pembangunan pabrik Besi Spons, pabrik Billet Baja, pabrik Batang Kawat, Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, pusat pengolahan air dan PT KHI Pipe selesai dan beroperasi penuh. Pada tahun [[1983]] pembangunan pabrik Slab Baja, pabrik Baja Lembaran Panas dan pabrik Besi Spons selesai dibangun dan resmi dioperasikan. Hingga pada 1993, masih ada peresmian perluasan dan modernisasi.
 
=== MitraPembangunan ===
Setelah vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akta Notaris Tan Thong Kie Nomor 34, pada tanggal [[23 Oktober]] [[1971]] di Jakarta.
* [[Nippon Steel]] & [[Sumitomo Metal]] ([[Jepang]]) [https://wiki-indonesia.club/wiki/Sumitomo_Corporation]
 
* [[Osaka Steel]] ([[Jepang]])
Sejak saat itu, Krakatau Steel mulai mengejar ketertinggalannya dengan mempercepat pembangunan industri baja terpadu di Indonesia. Gerak maju dan usaha keras itu dapat dilihat dari serangkaian peresmian unit-unit pabrik dan sarana pendukungnya. Pada tahun [[1977]], peresmian perdana oleh [[Soeharto|Presiden Soeharto]] atas sejumlah pabrik seperti, pabrik [[Besi beton|Besi Beton]], pabrik [[Besi Profil]] dan [[Pelabuhan Cigading]]. Dua tahun kemudian, 1979, secara resmi pembangunan pabrik Besi Spons, pabrik Billet Baja, pabrik Batang Kawat, [[Pembangkit listrik tenaga uap|Pembangkit Listrik Tenaga Uap]] 400 MW, pusat pengolahan air dan PT KHI Pipe selesai dan beroperasi penuh. Pada tahun [[1983]] pembangunan pabrik Slab Baja Slab, pabrik [[Baja Lembaran Panas]] (''Hot Rolled Coiled'') dan pabrik Besi Spons selesai dibangun dan resmi dioperasikan. Hingga pada 1993, masih ada peresmian perluasan dan modernisasi.
 
=== Identitas Baru ===
Sejak 28 Agustus 2020, Krakatau Steel resmi meluncurkan identitas baru mulai dari logo hingga nilai-nilai perusahaan. Terhitung sejak kuartal pertama 2020, Krakatau Steel kembali meraih laba setelah 8 tahun terakhir. Nilai positif ini yang menjadi cikal bakal perubahan identitas Krakatau Steel yang semula dominan warna merah menjadi warna biru yang mengasosiasikan keberhasilan restrukturisasi dan transformasi yang telah dilakukan sejak tahun 2019 sehingga membukukan keuntungan setelah 8 tahun terakhir. Pendapatan dari PT. Krakatau Steel (KRAS) pada tahun 2021 meningkat 5,7 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan yang diraih produsen baja plat merah ini sebesar Rp 312 miliar sepanjang tahun 2021. Hal ini menurut banyak pihak hasil dari program hilirisasi yang dilakukan oleh perusahaan, selain tentu dengan adanya perbaikan manajemen yang terjadi di perusahaan yang terletak di Kota Cilegon ini.<ref>{{Cite web|title=Website Resmi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk|url=https://www.krakatausteel.com/|website=|language=|access-date=}}</ref> Dengan semangat yang baru, Krakatau Steel akan terus berusaha dalam mendorong kemajuan para partner dengan pemanfaatan segala aset agar dapat digunakan sebagai sumber kebaikan bersama. Krakatau Steel adalah group of companies yang turut mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan industri dan infrastruktur nasional dengan menjadi perusahaan terpercaya dan kredibel.
 
=== Mitra dan Anak Usaha ===
=== Mitra ===
* [[OsakaNippon Steel]] ([[Jepang]])
* [[POSCO|Pohang Iron & Steel Corporation]] ([[Korea Selatan]])
 
=== PerkembanganAnak Usaha ===
[[Berkas:Krakatau Steel & Graha Adhi.jpg|jmpl|Salah satu gedung kantor Krakatau Steel (kiri), di Jakarta.]]
Pada [[10 November]] 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp1.02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan.
 
Pada [[26 November]] [[2014]], Krakatau Steel meresmikan pabrik pipa baja kedua milik anak perusahaannya PT KHI Pipe Industry di [[Cilegon]], [[Jawa BaratBanten]],<ref>[http://finance.detik.com/read/2014/11/26/132432/2759628/1036/pabrik-baru-diresmikan-krakatau-steel-dapat-pesanan-2700-pipa-dari-pertamina Artikel:"Pabrik Baru Diresmikan, Krakatau Steel Dapat Pesanan 2.700 Pipa dari Pertamina" di detik.com]</ref>. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, PT KHI bakal menjadi produsen pipa baja terbesar di Indonesia, pabrik ini fokus membuat pipa baja untuk sektor industri minyak dan gas (migas)
 
=== Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur ===
[[Krakatau Sarana Infrastruktur]] merupakan subholding yang dibentuk oleh Krakatau Steel dan resmi berdiri pada tanggal 30 Juni 2021. Krakatau Sarana Infrastruktur ini merupakan anak usaha Krakatau Steel yang terdiri dari PT [[Krakatau Sarana Properti]] (KSP), PT [[Krakatau Tirta Industri]] (KTI), dan PT [[Krakatau Bandar Samudera]] (KBS).
Krakatau Sarana Infrastruktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan kawasan industri terintegrasi dengan empat area bisnis utama yang terdiri dari kawasan industri, penyediaan air industri, penyediaan kebutuhan energi, dan kepelabuhan yang disebut dengan Empat Area Bisnis Krakatau Sarana Infrastruktur.
 
Subholding ini memiliki lahan industri seluas 3.250 hektar, kapasitas air industri sebesar 3.000 liter per detik untuk kebutuhan Kota Cilegon, dan kapasitas 1.600 liter per detik untuk kebutuhan di luar Cilegon. Kapasitas energi listrik sebesar 120 MW3 dan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya untuk peningkatan kebutuhan ke depan. Serta fasilitas kepelabuhan yang terdiri dari 17 jetty dengan kapasitas 25 juta ton, kedalaman pelabuhan yang mencapai 21 meter, serta 280.000 ton kapasitas gudang pelabuhan..
 
=== Subholding Krakatau Baja Konstruksi ===
PT Krakatau Baja Konstruksi didirikan pada tahun 1992. Saat ini telah menjadi produsen baja terkemuka di Indonesia. PT Krakatau Baja Konstruksi memproduksi produk berkualitas tinggi seperti Deformed Bar, Plain Bar, Equal Angle, Channel, Wide Flange, H Beam and I Beam. Sebagai anak perusahaan PT Krakatau Steel, dengan kepemilikan saham 99.9997% oleh PT Krakatau Steel dan 0.0003% oleh PT Krakatau Engineering.
 
== Referensi ==
<references/>
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.krakatausteel.com/ Situs web resmi PT. Krakatau Steel]
* {{id}} [httphttps://wwwkrakatauinternationalport.cigadingportco.comid/id/ Situs web resmi PT. Krakatau Bandar Samudra]
* {{id}} [http://www.krakataueng.co.id/v3/ Situs web resmi PT. Krakatau Engineering]
* {{id}} [http://www.krakatauwajatamabajakonstruksi.co.id/ Situs web resmi PT. Krakatau WajatamaBaja Konstruksi ]
* {{id}} [httphttps://wwwkrakataupipe.khi.co.idcom/ Situs web resmi PT KHI Pipe Industries]
* {{id}} [http://www.krakatautirta.co.id/ Situs web resmi PT. Krakatau Tirta Industri]
* {{id}} [http://www.rskmdkrakatau-it.comco.id/ Situs web resmi PT. Krakatau MedikaInformation (RSKM)Technology]
* {{id}} [http://www.kdlkrakatauposco.co.id/ Situs web resmi PT. Krakatau Daya ListrikPosco]
* {{id}} [http://www.kiec.coptksi.id/index.html Situs web resmi PT. Krakatau Industrial EstateSarana CilegonInfrastruktur]
* {{id}} [httphttps://wwwkrakatauproperti.krakatau-it.co.idcom/ Situs web resmi PT. Krakatau InformationSarana TechnologyProperti]
* {{id}} [http://www.krakatauposco.co.id/ Situs web resmi PT. Krakatau Posco]
 
{{BUMN}}
[[Kategori:Industri di Indonesia]]
 
[[Kategori:Industri baja]]
[[Kategori:Baja]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Banten]]
[[Kategori:Kota Cilegon]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1962 di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1970 di Indonesia]]