Bakaua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tolak bala menggunakan HotCat |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Berkaur_Adat_Sijunjung.jpg|jmpl|300x300px|Bakaua di Sijunjung]]
'''Bakaua''' atau '''berkaur''' adalah sebuah tradisi berkenaan dengan pertanian yang terdapat di beberapa daerah [[Minangkabau]]. Tradisi ini
Saat ini, tradisi bakaua perlahan mulai hilang di tengah masyarakat. Beberapa daerah yang masih melakukan tradisi bakaua yakni daerah [[Solok]], [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]], dan [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]].{{sfn|Silvia Rosa, dkk|2011|pp=70-79}}{{sfn|Antara|18 Oktober 2018}}{{sfn|Tribunnews|31 Maret 2019}}{{sfn|Minangkabaunews|14 Juni 2013}}
== Jenis ==
Secara garis besarnya bakaua dibagi atas dua bagian, yakni ''bakaua ketek'' dan ''bakaua gadang''. Pada dasarnya pembagian ini terletak pada besar kecilnya bentuk acara yang dilakukan. ''Bakaua ketek'' dilakukan dengan acara sederhana tidak membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan ''bakaua gadang'' dilakukan dengan menyembelih sapi (''manggoroh'') sebagai bentuk jamuan. ''Bakaua ketek'' hanya dihadiri anggota keluarga, sedangkan ''bakaua gadang'' dapat dihadiri setiap masyarakat yang ada nagari. Oleh karena itu, tidak mengherankan pada ''bakaua gadang'' banyak orang yang datang.
== Penyelenggara ==
Dalam bakaua, seluruh petani sepakat turun ke sawah secara serentak. Sebelumnya, para petani berembuk terlebih dahulu mengenai waktu penyelenggaraan. Tidak ada sangsi bagi petani yang tidak ikut bakaua. Sebab petani yang menggarap sawah, di luar hari yang telah ditentukan, baik mendahului atau menyusul, mereka akan rugi sendiri karena padi yang dulu terbit atau belakangan, akan menjadi santapan hama seperti [[burung]], [[tikus]] dan [[pianggang]].
Acara bakaua biasanya dipimpin oleh "orang siak" atau pemuka keagamaaan yang ada di nagari. Orang siak yang dipilih yaitunya melalui kesepakatan bersama. Tugasnya adalah memimpin warga berdoa pada Allah. Mereka berdoa pada Allah agar tanaman padi dapat tumbuh subur serta agar masyarakat dapat hidup rukun dan damai terhindar dari bala bencana.{{sfn|Silvia
Pakaian yang dikenakan peserta disesuaikan dengan tempat pelaksanaannya. Pada acara ''bakaua ketek'' yang tempatnya berada di lokasi kegiatan, maka pakaian kaum laki-Iaki ikut dalam acara bakaua memakai pakaian kerja biasa, sedangkan orang siaknya tetap memakai pakaian keagamaan, baik dalam acara ''bakaua ketek'' maupun acara ''bakaua gadang''. Sementara itu, dalam acara ''bakaua gadang'' pakaian bagi kaum laki-laki disesuaikan dengan status sosialnya di tengah-tengah masyarakat, sekiranya ia seorang penghulu maka pakaiannya haruslah pakaian penghulu. Bagi kaum perempuan, terutama ipa bisan, tetap memakai ''[[
== Kondisi saat ini ==
Dalam perjalannnya tradisi ''bakaua gadang'' sudah jarang ditemui, karena banyak faktor yang menyebabkan tradisi ini mulai dilupakan masyarakat, karena masa turun ke sawah tidak serentak, sedangkan ''bakaua ketek'' masih ada dilakukan oleh masyarakat seiring dengan acara [[tolak bala]].
==
=== Rujukan ===
{{reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book
|first =
|last = Silvia Rosa, dkk
|year = 2011
|url =
|title = Aneka Tradisi Minangkabau Menurut Adat Istiadat Kota Solok
|location =
|work =
|publisher = Dinas Pariwisata Solok
|accessdate = 25 September 2020
|ref = {{sfnRef|Silvia Rosa, dkk|2011}}
}}
* {{Cite news|author =
|url = https://www.liputan6.com/regional/read/4206647/bakaua-ritual-penangkal-bencana-masyarakat-minangkabau-zaman-dulu
|title = 'Bakaua', Ritual Penangkal Bencana Masyarakat Minangkabau Zaman Dulu
|work = [[Liputan6.com]]
|date = 20 Maret 2020
|accessdate = 3 Juni 2020
|ref = {{sfnRef|Liputan6.com|20 Maret 2020}}
|archive-date = 2020-08-07
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200807130407/https://www.liputan6.com/regional/read/4206647/bakaua-ritual-penangkal-bencana-masyarakat-minangkabau-zaman-dulu
|dead-url = no
}}
* {{Cite news|author =
|url = https://padang.tribunnews.com/2019/03/31/tradisi-bakaua-adat-di-sijunjung-sumbar-wujud-syukur-hasil-panen-masyarakat
|title = Tradisi Bakaua Adat di Sijunjung Sumbar, Wujud Syukur Hasil Panen Masyarakat
|work = [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|date = 31 Maret 2019
|accessdate = 3 Juni 2020
|ref = {{sfnRef|Tribunnews|31 Maret 2019}}
|archive-date = 2020-06-03
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200603080559/https://padang.tribunnews.com/2019/03/31/tradisi-bakaua-adat-di-sijunjung-sumbar-wujud-syukur-hasil-panen-masyarakat
|dead-url = no
}}
* {{cite web
|author =
|url = https://minangkabaunews.com/artikel-3695-bakaua-adat-tradisi-syukur-masyarakat-sijunjung-.html
|title = Bakaua Adat, Tradisi Syukur Masyarakat Sijunjung - Minangkabaunews
|work = Minangkabaunews
|date = 10 Juli 2018
|accessdate =
|ref = {{sfnRef|Minangkabaunews|10 Juli 2018}}
|archive-date = 2020-06-03
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200603080558/https://minangkabaunews.com/artikel-3695-bakaua-adat-tradisi-syukur-masyarakat-sijunjung-.html
|dead-url = no
}}
* {{cite web
|author =
|url = https://minangkabaunews.com/artikel-17080-tradisi-unik-tolak-bala-bakaua-bukit-batu-basi-tanah-datar.html
|title = Tradisi Unik Tolak Bala Bakaua Bukit Batu Basi Tanah Datar
|work = Minangkabaunews
|date = 14 Juni 2013
|accessdate =
|ref = {{sfnRef|Minangkabaunews|14 Juni 2013}}
|archive-date = 2020-05-01
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200501000000/https://minangkabaunews.com/artikel-17080-tradisi-unik-tolak-bala-bakaua-bukit-batu-basi-tanah-datar.html
|dead-url = no
}}
* {{Cite news|author =
|url = https://sumbar.antaranews.com/berita/234903/ingin-tahu-tradisi-syukuran-masyarakat-sijunjung-usai-panen
|title = Ingin tahu tradisi syukuran masyarakat Sijunjung usai panen
|work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]
|date = 2018-10-18
|accessdate = 3 Juni 2020
|ref = {{sfnRef|Antara|18 Oktober 2018}}
|archive-date = 2020-06-03
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200603080603/https://sumbar.antaranews.com/berita/234903/ingin-tahu-tradisi-syukuran-masyarakat-sijunjung-usai-panen
|dead-url = no
}}
* {{cite web
|author =
|url = https://rri.co.id/rona/budaya-dan-wisata/800212/kearifan-lokal-minangkabau-dalam-menghadapi-wabah-virus-corona
|title = Kearifan Lokal Minangkabau dalam Menghadapi Wabah Virus Corona
|work = [[Radio Republik Indonesia]]
|date = 12 Maret 2020
|accessdate =
|ref = {{sfnRef|Radio Republik Indonesia|12 Maret 2020}}
|archive-date = 2020-06-03
|archive-url = https://web.archive.org/web/20200603074326/https://rri.co.id/rona/budaya-dan-wisata/800212/kearifan-lokal-minangkabau-dalam-menghadapi-wabah-virus-corona
|dead-url = no
}}
== Pranala luar ==
* [https://www.youtube.com/watch?v=4iY2Ibojj3M Tradisi Berkaul, Adat di Nagari Sijunjung] di [[INews TV]].
[[Kategori:Tolak bala]]
[[Kategori:Tradisi pertanian]]
[[Kategori:Adat Minangkabau]]
|