Anggar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Qydera (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 2400:9800:240:51EF:49DF:3769:BB55:DA1D (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(49 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 17:
}}
[[Berkas:Pi040204d07.jpg|jmpl|250px|ka|Anggar]]
'''Anggar''' adalah ilmu beladiri menggunakan senjata yang berkembang menjadi [[seni]] [[budaya]] [[olahraga]] ketangkasan dengan [[senjata]] yang menekankan pada [[teknik]] kemampuan seperti ''memotong'', ''menusuk'' atau ''menangkis'' senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan [[tangan]] dan mobilitas adalah aset terbesar pemain anggar. Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di [[sekolah]] - [[sekolah]] [[Eropa]] pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan [[senjata]] tajam seperti [[rapier]] yang akhirnya menjadi salah satu [[olahraga]] resmi di [[Olimpiade]].
 
Etimologi kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Prancis "en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti "bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Prancis sendiri anggar disebut sebagai ''escrime''. Walaupun kita menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai sarana pendidikan ataupun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Kemampuan [[teknis]], catatan pencapaian yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga itu sendiri.
 
Jika [[sejarah]] mengenai anggar ditelusuri, kita akan mengacu pada penggunaan pedang. Sejak dahulu kala, [[pedang]] diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan ketrampilannyaketerampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar belakang permainan anggar.
 
Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an1980-an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh [[Baron Pierre de Coubertin]] (presiden kedua dari International Olympic Committee), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut dengan [[Masters]] diperbolehkan untuk ikut bertanding.
 
Anggar dipertandingkan pada ajang [[Olimpiade]] untuk pertama kalinya pada tahun 1896, merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam pelaksanaan [[Olimpiade]].<ref name="olympic">{{Cite web |url=http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/11 |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-02 |archive-date=2010-03-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100318004040/http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/11 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Nomor-nomor dalam anggar ==
[[Berkas:Fencing foil valid surfaces 2009.svg|jmpl|250px|ka|Sasaran foil menurut standar internasional, yaitu torso dan bagian bawah pelindung muka 1,5-25—2 cm di bawah dagu.]]
[[Berkas:The lines in Fencing.png|jmpl|250px|ka|''Line'', yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar]]
[[Berkas:Fencing plunge.png|jmpl|250px|ka|Posisi menyerang di sebelah kanan, menunjukkan jangkauan yang didapatkan pemain anggar dibandingkan dengan posisi ''en garde''.]]
Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:
* [[Floret]] (''foil''): Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratnyberatnya 500 gram (5 ons).<ref name="Media 2018"/> Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.<ref name="Sigar">Buku Cerdas karya Edi Sigar, hal 608 {{Citation broken|{{subst:DATE}}}}</ref>
* [[Sabel]] (''sabre''): Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakinmakin keataske semakinatas makin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. PelindunganPerlindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.<ref name="Sigar"/>
* [[Degen]] (''epée''): Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping ke ujung kecil, sedikit kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770750—770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.<ref name="Sigar"/>
 
== Cara Bermain ==
Tiga jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade: foil, epee, dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14×1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasieliminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing akan berduel dengan anggota tim lawan.<ref name="olympic"/>
 
== Lapangan / Area ==
Arena anggar biasanya dalam ruangan[[ruang]]an tertutup, panjangnya 12 [[meter]] dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium (gabus) dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.<ref name="SigarMedia 2018"/>
{{cite web
|last=Media
|first=PT Prima Infosarana
|title=3 Jenis Pedang yang Digunakan dalam Olahraga Anggar. Sudah Tahu?
|website=bolasport.com
|date=11 Mei 2018
|url=https://juara.bolasport.com/amp/read/321493010/3-jenis-pedang-yang-digunakan-dalam-olahraga-anggar-sudah-tahu
|language=indonesia
|access-date=8 Juni 2020}}</ref>
 
== Pakaian ==
[[Berkas:Fencing equipment.jpg|jmpl|250px|ka|Pakaian dan peralatan anggar: (1) jaket, (2) sarung tangan, (3) kabel badan, (4) Épée, (5) celana, (6) masker, (7) plastron (pelindung ketiak).]]
Pakaian terdiri dari:
* [[Masker]] (Pelindung Mukamuka).
* Sarung Tangantangan.
* Baju Jaketjaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
* Untuk pemain [[Epee]] atau [[Poil]], baju pemain terbuat dari metal.<ref name="Sigar"/>
 
== Wasit ==
Baris 54 ⟶ 63:
Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning.
Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah.
Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat, atlet diskordiskors dari pertandingan).<ref name="Sigar"/>
 
== Kelas dalam Anggar ==
Jenis-jenis anggar sebagai berikut:
* épée perorangantunggal
* épée timberegu
* foil perorangantunggal
* foil timberegu
* sabre perorangantunggal
* sabre timberegu<ref name="olympic"/>
 
== Sejarah Masuknya Anggar ke Indonesia ==
Baris 79 ⟶ 88:
Dalam Pekan Olahraga Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur militer Belanda tersebut.
 
Setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di SumatraSumatera Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.
 
Perkumpulan anggar di ibu kota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan puteranyaputranya yang bernama Suratmin.
 
Perjuangan para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di Indonesia.
Baris 87 ⟶ 96:
Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda, permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.
 
Dalam perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta. Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga Nasional hingga sekarang.<ref>{{Cite web |url=http://www.ikasi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25&Itemid=28 |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-02 |archive-date=2009-08-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090805121340/http://www.ikasi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25&Itemid=28 |dead-url=yes }}</ref>
 
== Perkembangan Anggar di Indonesia ==
* Cabang anggar Indonesia, di SEA Games 2007 Thailand hanya mendapat satu medali perunggu untuk nomor tim floret putri setelah dalam semifinal kalah tipis dari Filipina 43-44 di Suranaree University of Technology Nakhon Ratchasima. Sementara itu medali emas direbut tim Singapura yang mengalahkan tim Filipina dengan 37-25 dan berhak atas medali perak. Hingga berakhirnya pertandingan cabang anggar, Selasa (11/12), Indonesia tidak mampu meraih medali emas, dan hanya mengoleksi dua medali perak dari nomor floret perorangan putri atas nama Fabiola Tirza Paulany Ratu dan tim degen putri. Selebihnya empat medali perunggu dihasilkan dari degen perorangan putra atas nama Agustinus Pieter Manuhutu, degen perorangan putri Isnawaty Sir Idar, dan dua dari tim floret putra dan putri.
* Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) memanggil dua atlet nasional untuk mengikuti Kejuraan Dunia Anggar Kadet dan Junior 2010 di Baku, Rusia, pada 1-141—14 April. Ia mengatakan atlet Kaltim yang dipanggil ialah Ima Safitri, sedangkan dari DKI Jakarta ada Aditya Baskara. Aditya Baskara yang akan bermain di senjata floret putra kadet, sedangkan Ima Safitri akan bermain di nomor senjata sabel kadet.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
<code><nowiki><ref</nowiki></code>
 
[[Kategori:Anggar| ]]