Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Diakuisisi SJS: Keterangan peta 1920-1940-an masih mempertahankan stasiun lama PGSM yang berlokasi di timur Gundih NIS
k clean up
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 5:
== Sejarah ==
=== Asal-usul perusahaan dan perencanaan ===
Perkembangan sejarah perkeretaapian di daerah Purwodadi awalnya didasarkan atas permohonan izin dan konsesi jalur trem uap sepanjang 17 &nbsp;km membentang dari Purwodadi sampai Gundih oleh G. Klaij, administrator perusahaan kayu "Sepreh" pada tanggal 28 Juni 1882. Metode pengangkutan kayu yang efisien disebut sebagai satu-satunya tujuan yang melatarbelakanginya. Pemohon konsesi juga sebenarnya tidak mengharapkan apapun selain diperuntukkan dalam suatu pekerjaan industri. Menanggapi hal itu, H.G. Derx (direktur [[Staatsspoorwegen|SS]]), melontarkan pendapat kontra, beliau menyarankan agar jalur trem ini dapat menjadi fasilitas publik. SehinggaAkibatnya, lalu lintas barang dan penumpang berjalandapat berjalan dengan baik dan tetap mendapat keuntungan.<ref name=":PGSM"/>
 
Literatur tentang rencana jalur ini sudah dicatat oleh J.P. de Bordes (dirut [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]]) dalam bukunya yang berjudul ''de Spoorweg Samarang–Vorstenlanden''. Mulanya jalur tersebut baru diajukan sebagai sebuah proposal konsesi.<ref>{{Cite book|title=de Spoorweg Samarang-Vorstenlanden|last=Bordes|first=J.P.|publisher=de Gebroeders van Cleef|year=1870|isbn=|location=Den Haag|pages=}}</ref> Proposal ini baru dilaksanakan menurut konsesi yang dikeluarkan pada tanggal 8 Februari 1883. Konsesi dan konstruksi jalur tersebut kemudian mengharuskan adanya perusahaan. Perusahaan yang menjalankan konsesi inilah yang diberi nama Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij. Jalurnya selesai pada tanggal 28 November 1884.<ref>{{Cite book|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|last=Weijerman|first=A.W.E.|publisher=Javasche Boekhandel & Drukkerij|year=1904|isbn=|location=|pages=}}</ref>
 
=== Pembangunan ===
Tuan G. Klaij mengajukan permohonan izin dan konsesi jalur trem uap [[Jalur kereta api Purwodadi–Gundih|Purwodadi–Gundih]] yang akhirnya dikabulkan dengan dikeluarkannya KeputusanGouvernments PemerintahBesluit tertanggal 8 Februari 1883 No. 1 (tercantum dalam ''Bijblad'' 4898). Beliau juga memohon kepada pemerintah agar diizinkan menerapkan lebar sepur {{RailGauge|1067 mm}}., Pemerintahdisetujui Hindia-Belandaper punGouvernments mengiyakannya dan segera menerbitkan Keputusan PemerintahBesluit 8 Juni 1883 No. 23 yang tak lain berisi tentang pemberian izin penerapan lebar sepur {{RailGauge|1067 mm}} untuk jalur trem uap [[Jalur kereta api Purwodadi–Gundih|Purwodadi–Gundih]]. Sementara, untukUntuk penentuan rute jalurnya baru disetujui pemerintah pada 26 September 1883 melalui KeputusanGouvernments PemerintahBesluit 26 September 1883 No. 20. Pembangunan jalur trem uap [[Jalur kereta api Purwodadi–Gundih|Purwodadi–Gundih]] dimulai pada 6 Februari 1884 sampai 28 November 1884 dengan menelan biaya sebesar 10.000 gulden. Pada tanggal 28 November 1884 lintas [[Jalur kereta api Purwodadi–Gundih|Purwodadi–Gundih]] milik PGSM telah dibuka menyusul izin pembukaan yang telah diberikan sebelumnya berdasarkan KeputusanGouvernments PemerintahBesluit 19 November 1884 No. 2.<ref name=":PGSM"/>
 
=== Pengoperasian ===
Selama beroperasi, tidakTidak banyak data dan informasi terkait perusahaan trem ini yang ditemukan. Steven Anne Reitsma menemukanmengemukakan secercah informasi mengenai PGSM. Menurutnyabahwa, ''Kolonial Verslag'' edisi tahun 1886 menginformasikan bahwa PGSM mengelola jaringan rel sepanjang 17,113 &nbsp;km. Lalu, untuk lokasi stasiunnya didirikan di Purwodadi dengan ditambah halte di Toroh dan Gundih.<ref name=":PGSM"/>
 
Dihitung per 1 Januari 1886, tidak ada informasi yang didapatkan mengenai lalu lintas perjalanan kereta api milik PGSM, bahkan laporan tahunan pun tidak berhasil ditemukan. Namun, dari hasil penghitungan nilai aset dan kekayaannya, pada tahun 1886 PGSM diketahui mempunyai jaringan rel, armada atau ''rolling stock'', bangunan, dan peralatan yang ditaksir bernilai 500.000 gulden.<ref name=":PGSM"/>
=== Diakuisisi SJS ===
Dihitung per 1 Januari 1886, tidak ada informasi yang didapatkan mengenai lalu lintas perjalanan kereta api milik PGSM, bahkan laporan tahunan pun tidak berhasil ditemukan. Namun, dari hasil penghitungan nilai aset dan kekayaannya, pada tahun 1886 PGSM diketahui mempunyai jaringan rel, armada atau ''rolling stock'', bangunan, dan peralatan yang ditaksir bernilai 500.000 gulden.
Di saat yang bersamaan pemegang konsesi bersiap untuk mengopernya ke perusahaan lain guna pengambilalihan dan kelanjutan operasi.<ref name=":PGSM"/>
 
Pada tahun 1890, lintas PGSM seolah-olah menjadi ''shortcut'' yang bermanfaat bagi penumpang yang akan pergi ke Gundih maupun Purwodadi, serta menjadi terminal pengumpan yang baik bagi SJS dan NIS. Tampaknya, jadwal SJS, PGSM, dan NIS dibuat saling menyesuaikan. Jadwal perjalanan mereka dibuat searah, dari utara ke selatan maupun sebaliknya, sehingga tercipta suatu perjalanan yang menguntungkan ketiga belah pihak.<ref>{{Citebook|title=Officieele Reisgids der Staatsspoorwegen op Java en van den Partikuliere Spoor en Tramwegen|date=15 Desember 1890|page=41-42|location=Soerabaia|publisher=}}</ref>
Lintas Poerwodadi–Goendih milik PGSM dirasa penting oleh SJS karena dapat mengkoneksikan lintas cabangnya. SJS kemudian mengajukan hak konsesi untuk membangun dan mengoperasikan jalur trem uap dari [[Jalur kereta api Demak–Purwodadi|Demak ke Purwodadi]] dan berakhir di [[Stasiun Wirosari|Wirosari]] kepada Pemerintah Kolonial. Permintaan SJS pun dikabulkan. Dengan terbitnya Keputusan Pemerintah 10 September 1887 No. 1/C, SJS mendapatkan konsesi untuk membangun serta mengoperasikan lintas cabang baru dari [[Jalur kereta api Demak–Purwodadi|Demak ke Purwodadi]] sampai [[Stasiun Wirosari|Wirosari]]. Segmen Demak–Godong dibuka pada 15 November 1888, Godong–Purwodadi dibuka pada 1 April 1889 dan sisanya Purwodadi–Wirosari pada 1 Oktober 1889 telah dibuka untuk umum.<ref name=":PGSM"/>
 
=== Diakuisisi SJS ===
Lintas Poerwodadi–Goendih milik PGSM dirasa penting oleh SJS karena dapat mengkoneksikan lintas cabangnya. SJS kemudian mengajukan hak konsesi untuk membangun dan mengoperasikan jalur trem uap dari [[Jalur kereta api Demak–Purwodadi|Demak ke Purwodadi]] dan berakhir di [[Stasiun Wirosari|Wirosari]] kepada Pemerintah Kolonial. Permintaan SJS pun dikabulkan., Denganmelalui terbitnyaGouvernments Keputusan PemerintahBesluit 10 September 1887 No. 1/C, SJS mendapatkan konsesi untuk membangun serta mengoperasikan lintas cabang baru dari [[Jalur kereta api Demak–Purwodadi|Demak ke Purwodadi]] sampai [[Stasiun Wirosari|Wirosari]]konsesinya. Segmen Demak–Godong dibuka pada 15 November 1888, Godong–Purwodadi dibuka pada 1 April 1889 dan sisanya Purwodadi–Wirosari pada 1 Oktober 1889 telah dibuka untuk umum.<ref name=":PGSM"/>
 
Pada tahun 1891, ''Koloniaal Verslag'' tahun 1891 menyebutkan bahwa, kemungkinan besar PGSM sudah tidak menjalankan layanannya lagi dan pada tahun tersebut seluruh saham PGSM telah dibeli oleh SJS. Di Gundih, jaringan rel PGSM diketahui terhubung dengan jalur kereta api Samarang–Vorstenlanden milik NIS. Namun, ''Koloniaal Verslag''Tetapi tidak menyebutkandiketahui apakah jaringan PGSM terhubung dengan jaringan rel yang baru dibangun SJS di Purwodadi atau tidak. Laporan tahunan SJS tahun 1891 juga menginformasikan bahwa SJS berusaha memiliki jalur trem [[Jalur kereta api Purwodadi–Gundih|Purwodadi–Gundih]] ke dalam daftar jaringan trem uapnya.<ref name=":PGSM"/>
 
Jika dilihat dari segi okupansi, dapat dikatakan tidak terlalu banyak. Meskipun demikian, perusahaan ini tetap merugi. Karena utang yang besar, untuk menyelamatkan PGSM, saham, jalur, dan seluruh layanan, PGSM resmi diakuisisi oleh [[Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij]] (SJS) pada 1 Januari 1892 dikukuhkan dengan KeputusanGouvernments PemerintahBesluit 19 Juli 1892 No. 2.<ref name=":PGSM"/><ref>{{Cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1916|isbn=|location=|pages=}}</ref><ref name="Korte">{{nl}} {{cite book |last=Reitsma |first=Steven Anne |date=1928 |title=Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB21:035946000:pdf|location=Weltevreden|publisher=G. KOLFF & Co.|page=104|isbn= |author-link=}}</ref><ref name=":PGSM"/> Akuisisi ini juga mengharuskan penggabungan dua Stasiun Purwodadi (Purwodadi PGSM dan Purwodadi SJS) menjadi satu, yaitu [[Stasiun Purwodadi]] SJS yang saat ini ada dengan bangunan yang lebih besar.
 
== Armada ==
Berikut ini armada yang pernah dimiliki PGSM;<ref name=":PGSM"/><ref>{{cite web|url=http://searail.malayanrailways.com/PJKA/Semerang%20Joana%20Tramway/SJS.htm|title=Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij|website=searail.malayanrailways.com|access-date= 5-5-2019}}</ref><ref>{{cite web|url=http://keretaapi.tripod.com/steamroster2.html|title=Steam Locomotive Roster, Page 2|website=keretaapi.tripod.com|access-date=5-5-2019}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{{cite web|url=http://keretaapi.tripod.com/steamroster2.html|title=Steam Locomotive Roster, Page 2|website=keretaapi.tripod.com|access-date= 5-5-2019}}</ref><ref name=":PGSM"/>;
 
=== Lokomotif ===
Baris 38:
| - || PGSM 2 || SJS 24
|-
| - || - || - || - || - || 10.000 || Dialihfungsikan menjadi pemompa air pada tahun 1900 setelah menempuh total perjalanan sejauh 108.968 &nbsp;km dan berakhir dibesituakan.
|-
|}