Al-Mutawakkil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 12182967 oleh HsfBot (bicara)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{lowercase title}}
'''Al-Mutawakkil''' ([[821]]-[[861]]) adalah [[khalifah]] ke-10 [[Bani Abbasiyah]] ([[847]]-[[861]]).
{{other uses|al-Mutawakkil (disambiguasi)}}
{{Expand language|langcode=en|otherarticle=al-Mutawakkil|date=Maret 2024}}
{{refimprove|date=December 2019}}<!--paruh terakhir bagian Khilafah dan sebagian besar bagian Prestasi-->
{{Short description|Khalifah Abbasiyah dari tahun 847 hingga 861}}
{{Infobox royalty
| name = al-Mutawakkil<br />{{lang|ar|المتوكل}}
| title = {{plainlist|
* {{transliteration|ar|[[Amirul Mukminin]]}}
* {{transliteration|ar|[[Daftar khalifah|Khalifatullah]]}}
}}
| image = Al-Mutawakkil.png
| alt =
| caption = Wajah al-Mutawakkil yang diukir di atas [[dirham perak]]
| succession = [[Khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] ke-10
| reign = 10 Agustus 847 – 10 Desember 861<br>({{age in years and days|847|8|10|861|12|10|duration=yes}})
| coronation =
| birth_date = 31 Maret 822
| birth_place = [[Baghdad]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
| death_date = {{death date and age|861|12|11|822|3|31|df=y}}
| death_place = [[Samarra Abbasiyah|Samarra]], [[Kekhalifahan Abbasiyah]]
| spouse = {{Collapsible list|
* Faridah
* Hubsyiyah
* Ishaq
* Fityan
* Qabiha
* Fadl
* Bunan
* Mahbubah
* Nashib}}
| spouse-type = Istri
| issue = {{plainlist|
* [[al-Muntasir]]
* [[al-Muwaffaq]]
* [[al-Mu'tamid]]
* [[al-Mu'tazz]]
* [[al-Mu'ayyad]]
* Isma'il
* Ummu Abdullah
}}
| full name = Jaʿfar bin Muḥammad al-Mu'taṣim bin Hārūn ar-Rasyīd al-Mutawakkil ʿalā Allāh
| dynasty = [[Dinasti Abbasiyah|Abbasiyah]]
| father = [[al-Mu'tashim]]
| mother = [[Syuja al-Khwarazmi|Syuja]]
| religion = [[Islam]] [[Sunni]]
| type = khalifah
| predecessor1 = [[al-Watsiq]]
| successor1 = [[al-Muntasir]]
| place of burial = [[Samarra]]
}}
 
'''al-Mutawwakil alā Allah''' ({{lang-ar|المتوكل على الله|translit=al-Mutawakkil ʿalā Allāh|lit=Yang Bertakwa kepada Allah}}; {{lahirmati||31|3|822||10|12|861}}), adalah [[khalifah]] [[Kekhalifahan Abbasiyah]] kesepuluh, yang memerintah dari tahun 847 hingga pembunuhannya pada tahun 861. Ia menggantikan saudaranya, [[al-Watsiq]] ({{reign|842|847}}), dan dikenal karena memperluas kekhalifahan secara maksimal.<ref>{{cite journal|date=September 1997|title=Expansion and Contraction Patterns of Large Polities: Context for Russia|journal=[[International Studies Quarterly]]|volume=41|issue=3|pages=475–504|doi=10.1111/0020-8833.00053|author=Rein Taagepera|author-link=Rein Taagepera|jstor=2600793|url=http://www.escholarship.org/uc/item/3cn68807|access-date=28 December 2018|archive-url=https://web.archive.org/web/20181119114740/https://escholarship.org/uc/item/3cn68807|archive-date=19 November 2018|url-status=live}}</ref> Dia sangat religius, dan dikenang karena menolak paham [[Mu'tazilah]], mengakhiri [[Mihna]] (masa penganiayaan terhadap ulama Islam), dan membebaskan [[Ahmad bin Hanbal]]. Ia juga dikenal karena peraturannya yang keras, terutama terhadap warga non-Muslim. Ia dibunuh pada tanggal 11 Desember 861 oleh pengawal Turki dengan dukungan putranya, [[al-Muntasir]], menandai dimulainya periode perselisihan sipil yang dikenal sebagai "[[Anarki di Samarra]]".
Ja'far al-Mutawakkil adalah putra [[al-Mu'tasim Billah]] ([[833]]-[[842]]) dan seorang wanita [[Persia]]. Ia menggantikan saudaranya [[al-Watsiq]] ([[842]]-[[847]]) dan dikenal menyelenggarakan "[[mihnah]]", percobaan seperti inkuisisi untuk menegakkan satu versi murni Islam. Selama masa pemerintahan, pengaruh [[Mu'tazilah]] berkurang dan masalah kemakhlukan [[al-Qur'an]] berakhir.
 
== Referensi ==
Al-Mutawakkil terus mengandalkan negarawan [[Turki]] dan pasukan budak untuk meredam pemberontakan dan memimpin pasukan menghadapi kekuasaan asing, seperti [[Bizantium]] yang wilayahnya di [[Sisilia]] berhasil direbut. Wazirnya [[al-Fath bin Khaqan]], seorang [[orang Turki|Turki]], adalah tokoh terkenal pada masa pemerintahannya. Namun, kepercayaannya pada orang Turki berbalik menghantuinya. Ia menitahkan pembunuhan terhadap panglima tertingginya yang notabene orang Turki. Hal ini menyebabkan pengaruhnya melorot drastis.
{{reflist}}
 
Al-Mutawakkil dibunuh oleh seorang prajurit Turki pada tanggal [[11 Desember]] [[861]]. Konon, pembunuhan ini merupakan bagian dari plot yang direncanakan oleh putranya [[al-Muntashir]], yang menjadi jauh dari ayahandanya.
 
Pemerintahan al-Mutawakkil diingat akan reformasi-reformasinya dan dipandang sebagai masa keemasan Bani Abbasiyah. Ia adalah khalifah terbesar terakhir Abbasiyah; setelah kematiannya khilafah mulai mundur.
 
{{kotak mulai}}