Malino, Tinggimoncong, Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wic2020 (bicara | kontrib)
k kat
Lain-lain: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(40 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelurahan
Kawasan wisata '''Malino''' merupakan salah satu [[objek wisata]] [[alam]] yang mempunyai daya tarik luar biasa, jaraknnya sekitar 90 km dari [[kota Makassar]], tepatnya di [[Tinggimoncong, Gowa|Tingimoncong]] [[kabupaten Gowa]].
|peta =
|nama =Malino
|provinsi =Sulawesi Selatan
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Gowa
|kecamatan =Tinggimoncong
|kode pos =92174
|luas = ... km²
|penduduk = ... jiwa
|kepadatan = ... jiwa/km²
}}
 
{{kegunaanlain|Malino}}
Terletak di sebelah selatan kota Makassar, dengan gunung-gunung yang sangat kaya dengan pemandangan batu [[Gamping]] dan [[pinus]]. Berbagai jenis [[tanaman Tropis]] yang indah,tumbuh dan berkembang dikota yang dingin ini. Selain itu, Malino pun menghasilkan buah-buahan dan [[sayuran]] khas yang tumbuh dilereng [[gunung Bawakaraeng]]. Sebagian masyarakat [[Sulawesi Selatan]] masih mengkulturkan gunung itu sebagai tempat suci dan keramatkan.
 
[[Berkas:Malino.JPG|jmpl|Monumen di Malino]]
Malino adalah kawasan wisata di Kabupaten Gowa. Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 2 jam. Wisata air terjun seribu tangga, [[Air Terjun Takapala]], [[Kebun Teh Nittoh]], [[Lembah Biru]] dan [[Gunung Bawakaraeng]] menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah [[buah Markisa]] ,[[dodol ketan]], [[Tenteng Malino]], [[apel]], [[wajik]], dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah [[Sulawesi Selatan]].
[[Berkas:Kebun_Teh_Malino.jpg|jmpl|250px|Kebun Teh Malino]]
[[Berkas:Malino Waterfall.jpg|jmpl|250px|Air terjun Malino]]
 
'''Malino''' adalah [[kelurahan]] yang terletak di [[Tinggimoncong, Gowa|Kecamatan Tinggimoncong]], [[Kabupaten Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]. Daerah yang terletak 64 km dari [[Kota Makassar]] ke arah timur laut ini merupakan salah satu [[objek wisata]] [[alam]] yang mempunyai daya tarik luar biasa, baik bagi masyarakat Sulawesi Selatan maupun pengunjung dari luar provinsi.
== Lain-lain ==
Di kawasan ini pada bulan 16 - 22 Juli 1946 pernah dilaksanakan [[Konferensi Malino]] yang bertujuan untuk membahas gagasan berdirinya [[Negara Indonesia Timur]] (NIT).
 
Di kawasan wisata Malino sendiri, terdapat hutan wisata, berupa pohon pinus yang tinggi berjejer di antara bukit dan lembah. Jalan menanjak dan berkelok-kelok dengan melintasi deretan pegunungan dan lembah yang indah bak lukisan alam, akan mengantarkan Anda ke kota Malino. Kawasan tersebut terkenal sebagai kawasan rekreasi dan wisata sejak zaman penjajahan Belanda.
{{indo-stub}}
 
TerletakMalino di sebelah selatan kota Makassar, denganmemiliki gunung-gunung yang sangat kaya dengan pemandangan batu [[Gampinggamping]] dan [[pinus]]. Berbagai jenis [[tanaman Tropistropis]] yang indah,tumbuh dan berkembang dikotadi kota yang dingin ini. Selain itu, Malino pun menghasilkan buah-buahan dan [[sayuran]] khas yang tumbuh dilerengdi lereng [[gunung Bawakaraeng dan gunung lompobattang]]. Sebagian masyarakat [[Sulawesi Selatan]] masih mengkulturkan gunung itu sebagai tempat suci dan keramatkankeramat. Suhu di kota Malino ini mulai dari 10 °C sampai 26 °C. dan ketika musim hujan, berhati hati sedang berkendara karena, kota ini sering berkabut dan jarak pandangnya 100meter saja, selain itu sering terjadi tanah longsor.
 
Malino adalah kawasan wisata di Kabupaten Gowa. Perjalanan dari kota Makassar menuju daerah ini memakan waktu sekitar 21.5 jam. Wisata air terjun seribu tangga, [[Airair Terjunterjun Takapala]], [[Kebun Teh Nittohmalino high land]], [[Lembah Biru]], bungker peninggalan Jepang, dan [[Gunung Bawakaraeng]] menjadi ciri khas kota Malino. Oleh-oleh khas daerah ini adalah [[buah [[Markisa]] ,[[dodol]] [[ketan]], [[Tenteng Malino]], [[apelterong belanda]], [[wajik]], dll. sayuran [[daun bawang]], [[sawi putih]], [[kol]], [[kembang kol]], sayur paling khas [[sayur pakis]], dll. Malino juga menjadi daerah penghasil beras bagi wilayah [[Sulawesi Selatan]].
 
== Sejarah ==
Sebelum muncul nama Malino, dulu rakyat setempat mengenalnya dengan nama kampung ‘Lapparak’. Laparrak dalam bahasa Makassar berarti datar, yang berarti pula hanya di tempat itulah yang merupakan daerah datar, di antara gunung-gunung yang berdiri kokoh. Kota Malino mulai dikenal dan semakin popular sejak zaman penjajahan Belanda, lebih-lebih setelah Gubernur Jenderal Caron pada tahun 1927 memerintah di “''Celebes on Onderhorighodon''” telah menjadikan Malino pada tahun 1927 sebagai tempat peristirahatan bagi para pegawai pemerintah.
 
== Peristiwa bersejarah ==
Malino menjadi lokasi penyelenggaran [[Konferensi Malino]] yang berlangsung pada tanggal 15–25 Juli 1946.<ref>{{Cite book|last=Aman|date=2015|url=https://staffnew.uny.ac.id/upload/132303695/penelitian/Sejarah%20Indonesia%20Masa%20Kemerdekaan_Dr.Aman,%20M.Pd.pdf|title=Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan: 1945–1998|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit Ombak|isbn=978-602-258-312-7|pages=49|url-status=live}}</ref> Tujuan penyelenggaraan [[Konferensi Malino]] untuk membahas gagasan berdirinya [[Negara Indonesia Timur]] (NIT).
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.menjelajah.com/2020/05/tempat-wisata-di-malino-sulawesi-selatan.html Tempat Wisata di Malino Sulawesi Selatan]
 
{{Commonscat|Malino (Indonesia)}}
{{Tinggimoncong, Gowa}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Selatan]]
 
[[Kategori:Kabupaten Gowa]]
 
{{indoKelurahan-stub}}