Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Referensi: https://kumparan.com/kumparannews/menengok-ke-dalam-perpustakaan-nasional-27-lantai-di-jakarta Tag: Dikembalikan VisualEditor |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(51 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tone|artikel|{{subst:Oktober 2021}}}}
{{Infobox_Library
| library_name = Perpustakaan Nasional<br>Republik Indonesia
| library_logo = File:LOGO-PERPUSNAS.svg
|
|
|
|
|
| established = {{Start date and age|1980|5|17}}
| ref_legal_mandate =
| location = Layanan Perpustakaan Umum, Gedung Plaza Perpusnas, [[Jalan Medan Merdeka]] Selatan No. 11 dan Sekretariat Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta
| coordinates = {{WikidataCoord|display=inline,title}}
| items_collected =8.000.000+
| collection_size =
|
| legal_deposit =
| req_to_access = Terbuka
| annual_circulation =
|
|
|
|
|
|
}}
'''Perpustakaan Nasional Republik Indonesia''' (disingkat '''Perpusnas''') adalah [[Lembaga Pemerintah Nonkementerian]] yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan yang berfungsi sebagai [[perpustakaan]] pembina, perpustakaan rujukan, [[perpustakaan deposit]], perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta berkedudukan di ibu kota negara. Gedung Fasilitas Layanan [[Perpustakaan Nasional]] berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan No.11, [[Jakarta]] dan sebagian besar perkantorannya di Jalan Salemba Raya No. 28A. Perpustakaan Nasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]]. Pada tanggal [[14 September]] [[2017]], Presiden [[Joko Widodo]] meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perpusnas baru yang merupakan perpustakaan nasional tertinggi di dunia (126,3 [[meter]]) dengan 24 lantai,
Gedung fasilitas layanan baru Perpustakaan Nasional dibuat dengan anggaran
== Sejarah ==
[[File:Building of the National Library of Indonesia.jpg|thumb| [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia]] di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta]]
Sejarah Perpusnas bermula dengan didirikannya ''[[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|Bataviaasch Genootschap]]'' pada [[24 April]] [[1778]]. Lembaga ini adalah pelopor Perpusnas dan baru dibubarkan pada tahun 1950.
Awalnya, Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu perwujudan dari penerapan dan pengembangan sistem nasional [[perpustakaan]], secara menyeluruh dan terpadu, sejak dicanangkan pendiriannya tanggal 17 Mei 1980 oleh [[Daftar Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]], [[Daoed Joesoef]]. Ketika itu kedudukannya masih berada dalam lingkungan [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] setingkat eselon II di bawah [[Direktorat Jenderal Kebudayaan]], dan badan ini merupakan hasil integrasi dari empat perpustakaan besar di [[Jakarta]].
Baris 62 ⟶ 48:
Dengan selesainya pengerjaan sebagian gedung baru maupun yang direnovasi di Jl. Salemba Raya 28A pada awal 1987, pimpinan dan staf dari tiga bidang (kecuali Bidang Koleksi) pindah ke lokasi tersebut. Gedung baru itu beserta segala perlengkapannya menyatukan semua kegiatan di bawah satu atap yang sebelumnya terpencar di beberapa tempat di Jakarta. Pada usia Perpusnas yang ke-9, secara resmi kompleks itu dibuka yang ditandai dengan penandatanganan sebuah prasasti marmer oleh Presiden dan Ibu Tien Suharto pada tanggal 11 Maret 1989.
Namun, sejalan dengan peresmian kompleks tersebut, sebetulnya ada peristiwa lain yang tidak kalah pentingnya. Sejarah mencatat bahwa lima hari sebelumnya, tepatnya tanggal [[6 Maret]] [[1989]], telah ditandatangani sebuah keputusan [[monumental]] oleh [[Presiden RI]] melalui keputusan presiden Nomor 11 Tahun 1989 ini menetapkan Perpustakaan Nasional, setelah digabung dengan Pusat Pembinaan Perpustakaan (pimpinan Drs. Soekarman, MLS), menjadi [[Lembaga Pemerintah Non Departemen]] (LPND) yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada [[Presiden]]. Kenaikan status kelembagaan ini juga berarti Perpusnas dilepas dari jurisdiksi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang
<!--kalimat di bawah ini agak kurang ensiklopedi, ada yang mau mengubah?-->
Kenyataan ini sekaligus membuktikan komitmen Pemerintah di dalam menaikkan derajat [[perpustakaan]] (dan [[pustakawan]]) yang selama itu dirasakan selalu "dilupakan". Menurut catatan ketika penggabungan, jumlah koleksi berkisar di angka 600 ribu eksemplar, ditangani oleh sekitar 500 orang karyawan yang berlokasi di dua tempat terpisah, Jl. Salemba Raya 28A dan Jl. Merdeka Selatan 11. Saat ini ([[Desember]] [[1999]]) jumlah koleksi diperkirakan 1,100,00 eks, dan jumlah karyawan 700 orang.
Baris 68 ⟶ 54:
Dengan semakin bertambahnya beban tugas dan sejalan dengan kiat Perpusnas dalam menerapkan layanan prima kepada masyarakat, maka diterbitkanlah [[Keputusan Presiden]] Nomor 50 Tahun 1997 tertanggal 29 Desember 1997. Keppres ini menyempurnakan susunan organisasi, tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional guna mengantisipasi era globalisasi informasi yang sudah kian mendekat. Di antara penyempurnaan tersebut adalah menciptakan jabatan deputi setingkat eselon IB dan menaikkan status Perpustakaan Nasional Provinsi (d.h. Perpustakaan Daerah) menjadi eselon II. Melanjutkan kepemimpinan sebelumnya, Hernandono, MA, MLS, menjadi kepala Perpusnas sejak Oktober 1998.
Perpustakaan Nasional RI kini menjadi perpustakaan yang berskala nasional dalam arti yang sesungguhnya, yaitu sebuah lembaga yang tidak hanya melayani anggota suatu perkumpulan ilmu pengetahuan tertentu, tetapi juga melayani anggota masyarakat dari semua lapisan dan golongan. Walau terbuka untuk umum, koleksinya bersifat tertutup dan tidak dipinjamkan untuk dibawa pulang. Layanan itu tidak terbatas hanya pada layanan untuk upaya pengembangan ilmu pengetahuan saja, melainkan pula dalam memenuhi kebutuhan bahan pustaka, khususnya bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, guna mencerdaskan kehidupan bangsa.<ref>
Pada 27 Agustus 2020, Perpusnas memberikan sumbangan 500 buku dengan 250 judul yang disalurkan ke [[RSUD Bengkalis]] dengan diterima oleh Wakil Direktur Pelayanan, Rita Puspa Zakaria, dan Kadis Persip, Suwarto.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|date=2020-08-27|title=RSUD Bengkalis terima bantuan 500 buku dari Perpusnas|url=https://www.antaranews.com/berita/1692754/rsud-bengkalis-terima-bantuan-500-buku-dari-perpusnas|website=Antara News|access-date=2023-10-22}}</ref>
== Fasilitas ==
[[Berkas:Entrance of the National Library of Indonesia.jpg|jmpl|Taman dan pintu masuk Perpusnas]]
[[File:Presidential Gallery at Perpustakaan Nasional in Jakarta.jpg|thumb|Galeri Kepresidenan di Perpustakaan Nasional, Jl Merdeka Selatan, Jakarta.]]
Perpusnas tidak hanya menjadi tempat koleksi buku, tetapi juga memiliki berbagai fasilitas lainnya, seperti ruang teater, layanan audiovisual, area budaya baca, pusat data, layanan koleksi buku langka, serta menjadi lokasi kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Fasilitas per lantai Perpusnas:<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/nurul-hidayati/perpustakaan-nasional-setinggi-27-lantai-apa-saja-isinya|title=Perpustakaan Nasional Tertinggi Sedunia di Jakarta, Apa Saja Isinya?|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2017-09-18|last=Hidayati|first=Nurul}}</ref>
{|
|-
|Lantai 1||Lobi Utama, Cafe, dan Ruang Penyimpanan Tas/Loker
|-
|Lantai 2||Ruang Layanan Keanggotaan Perpustakaan, Layanan Informasi dan Pengaduan, Ruang Media Center, dan Auditorium
|-
|Lantai 3||Layanan Penelusuran Informasi dan Fasilitas Peneliti, Layanan Koleksi Buku Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
|-
|Lantai 4||Ruang Pameran dan Kantin
|-
|Lantai 5||Perkantoran
|-
|Lantai 6||Pusat data dan Masjid
|-
|Lantai 7||Layanan Anak, Layanan Lansia dan Difabel, Musholla
|-
|Lantai 8||Layanan Audiovisual dan Mikrofilm
|-
|Lantai 9||Layanan Naskah Nusantara
|-
|Lantai 10–11||Penyimpanan Koleksi [[Monograf]] Tertutup
|-
|Lantai 12–13||Ruang Baca Koleksi Monograf Tertutup, Musholla (Lt. 12)
|-
|Lantai 14||Layanan Koleksi Buku Langka
|-
|Lantai 15||Layanan Referensi, Koleksi Online dan Ilmu Perpustakaan
|-
|Lantai 16||Layanan Koleksi Foto, Peta dan Lukisan
|-
|Lantai 17–18||Kantor [[Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia]]
|-
|Lantai 19||Layanan [[Multimedia]], Musholla
|-
|Lantai 20||Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Mancanegara
|-
|Lantai 21||Layanan Koleksi [[Monograf]] Terbuka (klas 000-499)
|-
|Lantai 22||Layanan Koleksi Monograf Terbuka (klas 500-999)
|-
|Lantai 23||Layanan Koleksi Majalah Terjilid
|-
|Lantai 24||Layanan Koleksi Budaya Nusantara, ''Executive Lounge'', dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara
|}
== Galeri logo ==
<center><gallery>
Berkas:Perpustakaan Nasional Republik Indonesia insignia.svg|Logo lama Perpustakaan Nasional
Berkas:Logo of the National Library of Indonesia (2014).png|Logo baru Perpustakaan Nasional (29 Desember 2014-sekarang)
</gallery></center>
== Lihat pula ==
* [[Perpustakaan Nasional]]
* [[Sistem Informasi Perpustakaan]]
== Referensi ==
Baris 129 ⟶ 123:
== Pranala luar ==
* [http://perpusnas.go.id/ Situs resmi]
* [http://perpuspedia.digilib.pnri.go.id/ Perpuspedia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101211154435/http://perpuspedia.digilib.pnri.go.id/ |date=2010-12-11 }}
{{LPND}}
[[Kategori:Perpustakaan nasional|Indonesia]]
[[Kategori:Perpustakaan di Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1980 di Indonesia]]
[[Kategori:Senen, Jakarta Pusat]]
|