MRT Jakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Tarif dan pembayaran: Penambahan pilihan pembayaran yang telah dan direncanakan akan tersedia |
||
(213 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
<!--
█████████████████████████████████████████████████████████████
████ PERINGATAN: Belum ada rilis resmi dari MRT Jakarta ████
Baris 11:
{{otheruses|MRT}}
{{Infobox Public transit
| name =
| image = MRT Jakarta logo.svg
| image2
| imagesize = 200px
| image2size = 200px
| locale = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| transit_type = [[Angkutan cepat
| began_operation =
| lines =
| stations = 13 beroperasi
| headway = 5 menit (jam sibuk)<br />10 menit (di luar jam sibuk, akhir pekan, hari libur nasional dan cuti bersama (kecuali jika hari libur jatuh pada akhir pekan))<ref>{{cite press release |title=Perubahan Jadwal Operasional MRT Jakarta Per 11 Maret 2022 |url=https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/24-juta-lebih-orang-gunakan-mrt-jakarta-pada-desember-2022 |date=10 Maret 2022 |publisher=PT Moda Raya Terpadu Jakarta (Perseroda) |location=Jakarta|access-date=20 Maret 2022}}</ref>
| ridership = 71.827 (Desember 2022)<ref>{{cite press release |title=2,4 Juta Lebih Orang Gunakan MRT Jakarta pada Desember 2022 |url=https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/532671-orang-gunakan-mrt-jakarta-pada-februari-2022 |date=6 Januari 2023 |publisher=PT Moda Raya Terpadu Jakarta |access-date=11 Januari 2023}}</ref>
| system_length = {{km to mi|110.8|abbr=yes|precision=2|wiki=yes}} (rencana)
| track_gauge = {{Track gauge|Cape|allk=on|unitlink=on|first=met}}
| operator = PT Mass Rapid Transit Jakarta (Perseroda)
|
| headquarters = Kompleks [[Wisma Nusantara]] lantai 21<br>Jalan M.H. Thamrin No. 59<br>[[Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat|Kelurahan Gondangdia]], [[Menteng, Jakarta Pusat|Kecamatan Menteng]]<br>[[Jakarta Pusat]] 10350
| el = 1.500 V DC ([[listrik aliran atas]])
| website = {{url|www.jakartamrt.co.id}}
| map =
|frame-height=300
|frame-width=260
|type=point
|coord={{Coord|-6.191716|106.823004}}
|marker=rail
|title=Bundaran HI
|type2=point
|coord2={{Coord|-6.289431| 106.774078}}
|marker2=rail
|title2=Lebak Bulus
|type3=point
|coord3={{Coord|-6.137576| 106.814622}}
|marker3=rail
|title3=Kota
|type4=line
|title4=North-South line
|id4=Q60608236
|zoom=10
|frame=yes
|plain=yes
|frame-align=center
|text=
|frame-coordinates={{Coord|-6.191716|106.823004}}
}}
| map_name = Peta sistem
| map_state = show
|chief_executive = [[Heru Budi Hartono]]
|top_speed={{convert|80|km/h|mph|lk=on|abbr=on}} (Bawah tanah)<br> {{convert|100|km/h|mph|lk=on|abbr=on}} (Layang)
}}
'''Moda Raya Terpadu Jakarta''' (disingkat '''MRT Jakarta''' atau '''MRTJ''', {{Lang-en|Jakarta Mass Rapid Transit}}) adalah sistem transportasi rel [[angkutan cepat]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Proses pembangunan moda transportasi ini dimulai tahun 2013. Jalur pertama layanan MRT Jakarta dioperasikan tanggal 24 Maret 2019, menjadikannya layanan [[Angkutan cepat|kereta bawah tanah]] pertama yang beroperasi di [[Indonesia]].<ref name=":4">{{Cite news|date=24 Maret 2019|title=Jokowi Resmikan MRT di Bundaran HI|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190324092718-20-380130/jokowi-resmikan-mrt-di-bundaran-hi|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2021-01-12}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|date=25 Maret 2019|title=MRT Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi|url=https://www.voaindonesia.com/a/mrt-pertama-di-indonesia-resmi-beroperasi/4846596.html|website=VOA Indonesia|access-date=2021-02-20}}</ref>
Layanan MRT Jakarta dioperasikan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda), [[badan usaha milik daerah]] [[DKI Jakarta]]. Jalur yang telah beroperasi saat ini merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan Stasiun Lebak Bulus dengan Stasiun Bundaran HI.<ref name=":3">{{Cite news|last=Asmara|first=Bernhart Farras & Chandra Gian|last2=Asmara|first2=Chandra Gian|date=24 Maret 2019|title=Resmikan MRT Jakarta, Jokowi: Sebuah Peradaban Baru Dimulai|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190324100126-4-62549/resmikan-mrt-jakarta-jokowi-sebuah-peradaban-baru-dimulai|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2019-03-24}}</ref>
== Sejarah ==
===
[[Berkas:Inside the elevated MRT Jakarta Station.jpg|jmpl|Peron Stasiun MRT Fatmawati]]
Ide pembangunan MRT di Jakarta telah dicetuskan sejak 1985 oleh Kepala [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]] saat itu, [[B. J. Habibie]]. Pihak BPPT mengatakan bahwa pertumbuhan populasi di Jakarta menurun antara tahun 1985 hingga 1990. Namun, pertumbuhan kota satelit Jakarta tinggi sehingga mobilitas warga dari ibukota ke [[Jabodetabekpunjur|Bodetabek]] sangat besar. Jalan-jalan di Jakarta dinilai akan tidak mampu lagi mengakomodasi mobilitas penduduk. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu moda transportasi yang mengakomodasi mobilitas masyarakat dari wilayah Bodetabek.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Santosa|first=Wimpy|last2=Basuki|first2=Tri|date=2003|title=JAKARTA MASS RAPID TRANSIT PROJECT: AN ECONOMIC REVIEW|url=https://www.semanticscholar.org/paper/JAKARTA-MASS-RAPID-TRANSIT-PROJECT%3A-AN-ECONOMIC-Santosa-Basuki/a79e2fe3155b400c93a6d0c08504f522859d7329|journal=[[Universitas Katolik Parahyangan]]}}</ref><ref name=":1">{{Cite news|last=Gumelar|first=Galih|date=12 Maret 2019|title=MRT, 'Mimpi' Jakarta Sejak 1985 yang Akhirnya Terwujud|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190311200105-92-376315/mrt-mimpi-jakarta-sejak-1985-yang-akhirnya-terwujud|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2021-02-21}}</ref>
Diperkirakan sekitar empat juta penduduk di wilayah Jabodetabek [[Komuter|menglaju]] setiap harinya. Masalah transportasi ini mulai menarik perhatian politik. Pada tahun 2004, studi oleh [[Badan Kerja Sama Internasional Jepang]] (JICA) mengungkapkan bahwa pertumbuhan kendaraan di Jabodetabek yang sangat cepat akan mulai berakibat pada arus lalu lintas. Jika tidak ada terobosan untuk membangun sebuah sistem transportasi publik yang utama, hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan yang semakin padat dan semakin parah. Hal ini jika terjadi secara berlanjut, maka pada tahun 2020 semua penduduk akan terhalang kemacetan bahkan pada saat baru keluar dari garasi mereka.<ref>{{Cite web|last=Dewi|first=Sita W.|date=5 Maret 2013|title=Grand plan to beat gridlock|url=https://www.thejakartapost.com/news/2013/03/05/grand-plan-beat-gridlock.html|website=The Jakarta Post|language=en|url-access=subscription}}</ref>
Transportasi umum yang ada di Jakarta
Rencana pembangunan MRT Jakarta telah digulirkan dari masa ke masa sebagai salah satu pilihan untuk mengurai kemacetan. Pada tahun 1996, pemerintahan Presiden [[Soeharto]] menetapkan pembangunan MRT Jakarta dengan rute Blok M–Stasiun Jakarta Kota sepanjang 14 km dan dibangun di bawah tanah. Namun, usaha ini gagal akibat adanya [[Krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi 1997–1998]]. Pada tahun 2000, proyek ini kembali dilanjutkan setelah kondisi sosial-politik ekonomi Indonesia membaik. Ketika itu kajian tentang
Rencana Induk Transportasi Terpadu untuk Jabodetabek (''Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek'' –
SITRAMP) tahap I dimulai. Poin utama dari SITRAMP I adalah pengkajian ulang proyek MRT rute Fatmawati–Monas dan pemasangan konsep untuk SITRAMP II. Atas permintaan Pemerintah Indonesia, JICA mendapat kepercayaan oleh Pemerintah Jepang untuk mengerjakan kajian SITRAMP II yang berlangsung sejak November 2001 sampai Maret 2004. JICA menawarkan rute Fatmawati–Monas dengan beberapa alternatif desain pembangunan kepada pemerintah yang didapatkan setelah melakukan studi kelayakan.<ref name=":0"/> Meskipun begitu, usaha untuk membangun MRT baru diseriuskan kembali pada tahun 2005. Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] menetapkan MRT Jakarta sebagai proyek nasional. Dari penetapan ini, proses-proses persiapan pembangunan jalur pertama MRT Jakarta dimulai. Pemerintah Jepang juga bersedia untuk memberikan pinjaman pada proyek nasional ini.<ref name=":1"/><ref>{{Citebook|author=Susanto|first=Agus et al.|year=2020|title=Menuju Ratangga: Kereta Kota Kita|location=Jakarta|publisher=PT MRT Jakarta|page=|url-status=live}}</ref>
===
{{utama|Jalur Utara–Selatan (MRT Jakarta)#Sejarah}}
[[Berkas:MRT Jakarta Dukuh Atas tunnel.jpg|jmpl|Terowongan jalur bawah tanah Stasiun Dukuh Atas semasa pembangunan]]
Proses pengembangan jalur pertama MRT Jakarta dimulai saat Presiden SBY menetapkan sistem ini sebagai proyek nasional. Pada November 2006, ditandatangani perjanjian pinjaman pertama kepada JICA untuk proyek MRT. Perjanjian tersebut memuat pendanaan studi dan pendanaan pekerjaan konstruksi untuk jalur pertama MRT.<ref>{{Cite news|date=28 November 2006|title=Jepang Danai Mega Proyek MRT|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-713660/jepang-danai-mega-proyek-mrt|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-02-21}}</ref><ref>{{Cite news|date=29 November 2006|title=Jepang Beri Pinjaman Untuk Pembangunan MRT|url=https://www.antaranews.com/berita/47467/jepang-beri-pinjaman-untuk-pembangunan-mrt|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2021-02-21}}</ref> Pada tanggal 17 Juni 2008, Pemerintah DKI Jakarta mendirikan PT MRT Jakarta sebagai perusahaan [[badan usaha milik daerah]] penunjang pembangunan dan pengoperasian MRT Jakarta.<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|title=Sejarah|url=https://jakartamrt.co.id/id/sejarah|website=MRT Jakarta|access-date=2021-02-21}}</ref>
Pengerjaan desain dasar jalur pertama ini dilakukan pada tahun 2010 hingga 2012. Pada tanggal 26 April 2012, pencanangan persiapan proyek Lin Utara–Selatan MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta [[Fauzi Bowo]].<ref>{{Cite news|last=Hamdani|first=Trio|date=27 Desember 2019|title=Indonesia Akhirnya Punya MRT|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4837412/indonesia-akhirnya-punya-mrt|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2020-12-05}}</ref> Setahun setelahnya, pada tanggal 11 Juni 2013 ditandatangani tiga kontrak proyek pertama, yaitu konstruksi lintasan bawah tanah.<ref>{{Cite web|last=Tambun|first=Lenny Tristia|date=11 Juni 2013|title=Kontrak Proyek MRT Ditandatangani, Pembangunan Segera Dimulai|url=https://www.beritasatu.com/megapolitan/119045/kontrak-proyek-mrt-ditandatangani-pembangunan-segera-dimulai|website=BERITA SATU|access-date=2021-02-20}}</ref> Sementara itu, kontrak untuk lintasan layang ditandatangani pada tanggal 10 Oktober 2013.<ref>{{Cite news|last=Aziza|first=Kurnia Sari|date=8 Oktober 2013|title=MRT "Underground" Dimulai, Konstruksi Layang Ditandatangani|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/08/2037495/MRT.Underground.Dimulai.Konstruksi.Layang.Ditandatangani|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-02-20|editor-last=Syatiri|editor-first=Ana Shofiana}}</ref> Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya konstruksi oleh Gubernur [[Joko Widodo]].<ref name=":5">{{cite web|last=Tambun|first=Lenny Tristia|date=10 Oktober 2013|title=Jokowi Resmikan Groundbreaking Fisik MRT Jakarta|url=https://www.beritasatu.com/feri-awan-hidayat/megapolitan/143563/jokowi-resmikan-groundbreaking-fisik-mrt-jakarta|website=BERITASATU|access-date=2020-12-05}}</ref>
Konstruksi seluruh lin ini tersambung sepenuhnya pada 31 Oktober 2017.<ref>{{cite web|date=1 November 2017|title=MRT Jakarta focuses on constructing station, depot|url=https://www.thejakartapost.com/news/2017/11/01/mrt-jakarta-focuses-on-constructing-stations-depot.html|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-12-05}}</ref> Mulai tanggal 12 Maret 2019, jalur ini dibuka untuk umum dalam kegiatan uji coba publik terbatas yang berlangsung hingga sebelum peresmian.<ref>{{Cite news|last=Velarosdela|first=Rindi Nuris|date=12 Maret 2019|title=Uji Coba Operasi MRT Jakarta untuk Publik Dimulai Hari Ini|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/12/10084401/uji-coba-operasi-mrt-jakarta-untuk-publik-dimulai-hari-ini|work=[[Kompas.com]]|access-date=2020-12-05|editor-last=Patnistik|editor-first=Egidius}}</ref> Jalur pertama MRT Jakarta resmi dioperasikan pada tanggal 24 Maret 2019 setelah diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo]].<ref name=":4" /><ref name=":2" /><ref name=":3" />
=== Pengembangan lanjutan ===
Pada saat yang sama dengan peresmian fase pertama Lin Utara–Selatan, Presiden [[Joko Widodo]] juga mencanangkan pembangunan fase kedua Lin Utara–Selatan.<ref name=":4" /><ref name=":2" /><ref name=":3" /> Proses konstruksi fase kedua ini, khususnya fase IIA, dinilai akan terlambat dari target. Hal ini disebabkan adanya [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|Pandemi Covid-19]] yang berimbas pada anggaran serta proses pelelangan kontrak. Akibatnya, ada beberapa paket kontrak yang digabung dan dilakukan secara pengadaan langsung. Target pembangunan segmen pertama yang awalnya selesai tahun 2024, diyakini akan terlambat hingga tahun 2025.<ref name=":6">{{Cite news|last=Hikam|first=Herdi Alif Al|date=5 Januari 2021|title=Akhirnya Proyek MRT Jakarta Fase II Dapat Kontraktor|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5322134/akhirnya-proyek-mrt-jakarta-fase-ii-dapat-kontraktor|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-09}}</ref><ref name=":7">{{Cite news|last=Fadli|first=Ardiansyah|date=5 Januari 2021|title=Akibat Pandemi, Pembangunan MRT Fase II Molor hingga Agustus 2027|url=https://www.kompas.com/properti/read/2021/01/05/153244121/akibat-pandemi-pembangunan-mrt-fase-ii-molor-hingga-agustus-2027|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-09|editor-last=Alexander|editor-first=Hilda B}}</ref> Hingga saat ini, proses pembangunan untuk fase ini masih berlangsung. Berbeda dengan fase sebelumnya, fase kedua ini telah didesain untuk dibangun dengan konsep kawasan berorientrasi transit sehingga memudahkan pengguna untuk beralih moda transportasi.<ref>{{Cite news|last=Wijaya|first=Lani Diana|date=11 Juli 2019|title=Gandeng ITDP, MRT Kembangkan TOD di Pembangunan Fase 2|url=https://metro.tempo.co/read/1223707/gandeng-itdp-mrt-kembangkan-tod-di-pembangunan-fase-2/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|access-date=2021-07-03|language=id}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sementara itu, fase IIB hingga saat ini masih dalam studi kelayakan.
== Pendanaan ==
[[Berkas:MRT Jakarta 2.jpg|jmpl|Rangkaian KRL Ratangga yang terparkir di Depo Lebak Bulus]]
Tahap 1 (Lebak Bulus–Bundaran HI) didanai pinjaman lunak dari [[Badan Kerjasama Internasional Jepang|JICA ''(Japan Internasional Cooperation Agency)'']] dengan tenor pinjaman 30 tahun dan masa tenggang 10 tahun di mana pembayaran pertama dilakukan 10 tahun setelah penandatanganan perjanjian pinjaman sampai 30 tahun setelahnya. Tingkat bunga yang dikenakan sebesar 0.25% per tahun.<ref>{{Cite news|last=A|first=Nur Ramdhansyah|date=30 Agustus 2012|title=Foke: Pembangunan fisik MRT harus kelar tahun 2016|url=https://industri.kontan.co.id/news/foke-pembangunan-fisik-mrt-harus-kelar-tahun-2016|work=[[Kontan|Kontan.co.id]]|editor-last=Amri|editor-first=Asnil|language=id}}</ref>
Tahap 2 (Bundaran HI–Ancol Barat) didanai dengan skema serupa namun tenor 40 tahun dan juga dengan masa tenggang 10 tahun. Pencairan pertama pinjaman dikenakan bunga 0,1% per tahun. Pendanaan tahap 2 ini memuat sebagian kecil dari kekurangan anggaran tahap 1, yang disebabkan antara lain dengan adanya pemutakhiran peraturan pemerintah mengenai pencegahan dampak gempa bumi.<ref name="Simorangkir">{{Cite news|last=Simorangkir|first=Eduardo|title=Mengintip Skema Pembayaran Utang Pembangunan MRT Jakarta|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4275778/mengintip-skema-pembayaran-utang-pembangunan-mrt-jakarta|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2019-03-11}}</ref>
'''MRT Jakarta''' adalah proyek transportasi umum berbasis rel di Indonesia yang memiliki biaya konstruksi per kilometer tertinggi. Pada Tahap 1, biaya konstruksi per kilometer mencapai Rp 1,1 triliun, sementara pada Tahap 2 mencapai Rp 2,3 triliun. Biaya tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan proyek jalur rel ganda lintas Jawa, [[LRT Jabodebek]], dan [[Kereta Cepat Jakarta-Bandung]].<ref>{{Cite web|last=Riyandanu|first=Ira Guslina Sufa, Muhamad Fajar|date=2024-06-04|title=Jokowi: Hitungan Pembangunan MRT Jakarta Lebih Mahal dari Kereta Cepat - Nasional Katadata.co.id|url=https://katadata.co.id/berita/nasional/665e8c7dbf669/jokowi-hitungan-pembangunan-mrt-jakarta-lebih-mahal-dari-kereta-cepat|website=katadata.co.id|language=id-ID|access-date=2024-11-30}}</ref><ref>{{Cite web|last=TV|first=CNBC Indonesia|title=Dirut MRT Blak-blakan Bengkaknya Biaya Proyek MRT|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20230704184740-8-451309/dirut-mrt-blak-blakan-bengkaknya-biaya-proyek-mrt|website=CNBC Indonesia|language=id|access-date=2024-11-30}}</ref>
== Jaringan ==
{| class="wikitable" style="margin:auto; font-align:center; text-align:center"
! colspan="2"| Lin
! Fase
! Diresmikan
! Terminus
! Stasiun
! Panjang
! Depo
|-
! colspan="8"| Beroperasi
|-
| width="150px"| {{rint|jakarta|m1}} [[Jalur Utara–Selatan (MRT Jakarta)|Utara–Selatan]]
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|NS}}"|
| 1
| 24 Maret 2019
| Lebak Bulus<br>Bundaran HI
| 13
| 15,7 km
| Lebak Bulus
|-
! colspan="8"| Tahap pembangunan
|-
| {{rint|jakarta|m1}} [[Jalur Utara–Selatan (MRT Jakarta)|Utara–Selatan]]
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|NS}}"|
| 2A
| April 2029<ref>{{cite press release|url=https://jakartamrt.co.id/id/proyek/fase-2|title=MRT Jakarta Fase 2 Kesiapan Operasi|publisher=PT Moda Raya Terpadu Jakarta (Perseroda)|location=[[Jakarta]]}}</ref>
| Bundaran HI<br>Kota
| 6
| 5,8 km
| Lebak Bulus
|-
! colspan="8"| Direncanakan
|-
| {{rint|jakarta|m1}} [[Jalur Utara–Selatan (MRT Jakarta)|Utara–Selatan]]
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|NS}}"|
| 2B
| ''TBA''
| Kota<br>Ancol Barat
| 3
| 5,2 km
| Ancol Barat
|-
| {{Rint|jakarta|m2}} Timur–Barat
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|EW}}"|
| 3A S1
| ''TBA''
| Medan Satria<br>Tomang
| ''TBA''
| ± 25 km
| rowspan="4" | Rorotan
(rencana awal)
|-
| {{Rint|jakarta|m2}} Timur–Barat
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|EW}}"|
| 3A S2
| ''TBA''
| Tomang<br>Kembangan
| ''TBA''
| ± 9,2 km
|-
|{{Rint|jakarta|m2}} Timur–Barat
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|EW}}" |
|3B
|''TBA''
|Kembangan
Balaraja
|''TBA''
|± 29,9 km
|-
|{{Rint|jakarta|m2}} Timur–Barat
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|EW}}" |
|3B
|''TBA''
|Cikarang<br>Medan Satria
|''TBA''
|± 19 km
|-
| {{Rint|jakarta|or}} Lingkar Luar
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|OR}}" |
| 4
| ''TBA''
| Fatmawati<br>Taman Mini
| 10
| ± 12 km
| rowspan="2" | Kampung Rambutan<br>(rencana awal)
|-
|{{Rint|jakarta|or}} Lingkar Luar
| bgcolor="#{{rcr|MRTJ|OR}}" |
|TBD
|''TBA''
|Rawa Buaya<br>Ujung Menteng
|43
|± 48 km
|}
=== Lin Utara–Selatan ===
{{utama|Lin Utara–Selatan (MRT Jakarta)}}
[[Berkas:Jakarta MRT TS11 leaving Haji Nawi Station.jpg|jmpl|Salah satu rangkaian MRT meninggalkan Stasiun Haji Nawi]]
Lin Utara–Selatan merupakan jalur pertama MRT Jakarta. Jalur ini menghubungkan daerah [[Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan|Lebak Bulus]] di selatan dengan [[Ancol, Pademangan, Jakarta Utara|Ancol]] di utara. Jalur ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu Fase I dan Fase II. Jalur ini memiliki warna merah di peta sehingga disebut juga dengan ''Red Line''.
Fase I Lin Utara–Selatan merupakan jalur sepanjang 15,7 km yang menghubungkan [[Stasiun MRT Lebak Bulus|Stasiun Lebak Bulus]] dengan [[Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia|Stasiun Bundaran HI]]. Stasiun ini melayani 13 stasiun meliputi 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Pembangunan fase ini dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013.<ref name=":5" /> Pada tanggal 24 Maret 2019, fase ini mulai beroperasi penuh setelah diresmikan pada tanggal yang sama.<ref name=":4" /><ref name=":2" /><ref name=":3" /> Fase ini memiliki fasilitas depo di Lebak Bulus sebagai tempat perawatan rangkaian MRT.<ref>{{Cite news|last=Umasugi|first=Ryana Aryadita|date=29 Agustus 2018|title=Melihat Stasiun dan Depo MRT Jakarta di Lebak Bulus|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/29/09422951/melihat-stasiun-dan-depo-mrt-jakarta-di-lebak-bulus?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-02-22|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari}}</ref>
Fase II Lin Utara–Selatan merupakan pembangunan kelanjutan dari Fase I yang memiliki panjang total 13,3 km. Fase ini menghubungkan Stasiun Bundaran HI dengan Stasiun dan Depo Ancol. Tahap II terbagi dalam dua tahap pembangunan, yaitu Fase IIA dengan Fase IIB. Fase IIA meliputi pembangunan dari Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Kota. Fase IIB meliputi pembangunan dari Stasiun Kota menuju Depo di Ancol Barat. Pembangunan Fase IIA secara resmi dimulai 24 Maret 2019 bersamaan dengan peresmian Fase I. Pembangunan fisik dari Fase IIA sendiri rencananya baru dimulai pada bulan Maret 2020.<ref>{{Cite news|last=Fajar|first=Taufik|date=17 Februari 2020|title=Ini Tahapan Pembangunan MRT Fase II|url=https://economy.okezone.com/read/2020/02/17/320/2169709/ini-tahapan-pembangunan-mrt-fase-ii|work=[[Okezone.com]]|access-date=2021-02-22}}</ref> Namun karena adanya [[Pandemi COVID-19 di Indonesia|Pandemi COVID-19]], pembangunan Fase IIA terlambat hingga Juni 2020.<ref>{{Cite news|last=Umasugi|first=Ryana Aryadita|date=29 April 2020|title=Imbas Corona, Proyek MRT Jakarta Fase 2 Diundur ke Juni 2020|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/29/22182641/imbas-corona-proyek-mrt-jakarta-fase-2-diundur-ke-juni-2020|work=[[Kompas.com]]|access-date=2020-12-06|editor-last=Gatra|editor-first=Sandro}}</ref> Diperkirakan, segmen satu dari Fase IIA baru akan beroperasi Maret 2025 setelah sebelumnya ditargetkan selesai Desember 2024.<ref name=":6" /><ref name=":7" />
{| class="wikitable"
! Nomor !! width="125" |{{rint|jakarta|m1|size=20}} Stasiun !! Singkatan !! width="300" |Antarmoda penghubung !! Keterangan !! width="50" |Letak !! width="50" |Jenis
|-
! colspan="7" |Fase 1
|-
| {{JakRSN|M|01|size=30}} || {{mrts|Lebak Bulus}} || LBB || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk8}} (di [[Lebak Bulus (Transjakarta)|halte Lebak Bulus]]) || Stasiun terminus<br>Depot dan kantor operasional MRT Jakarta || rowspan="9" |[[Jakarta Selatan]] || rowspan="7" |Layang
|-
| {{JakRSN|M|02|size=30}}|| {{mrts|Fatmawati}} || FTM || {{rint|jakarta|or}} [[Jalur Lingkar Luar MRT Jakarta|Lin Lingkar Luar]] (rencana)||
|-
| {{JakRSN|M|03|size=30}} || {{mrts|Cipete Raya}} || CPR || ||
|-
| {{JakRSN|M|04|size=30}} || {{mrts|Haji Nawi}} || HJN || ||
|-
| {{JakRSN|M|05|size=30}} || {{mrts|Blok A}} || BLA || || Kawasan berorientasi transit terintegrasi dengan [[Pasar Blok A]]
|-
| {{JakRSN|M|06|size=30}} || {{mrts|Blok M}} || BLM ||
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Blok M (Transjakarta)|halte Blok M]])
* {{rint|bus}} [[Terminal Blok M]] || Kawasan berorientasi transit terintegrasi dengan [[Terminal Blok M]], [[Blok M Plaza]], dan [[Blok M Square]]
|-
| {{JakRSN|M|07|size=30}} || {{mrts|ASEAN}} || SSM || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte ASEAN/Kejaksaan Agung)<BR>{{rint|jakarta|tjk13}} (di pumpunan moda [[CSW (Transjakarta)|CSW]]) || Teintegrasi di kawasan pumpunan moda CSW.
|-
| {{JakRSN|M|08|size=30}} || {{mrts|Senayan}} || SNY || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Bundaran Senayan (Transjakarta)|halte Bundaran Senayan]])
| || rowspan="6" |Bawah tanah
|-
| {{JakRSN|M|09|size=30}} || {{mrts|Istora}} || IST || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte [[Halte Transjakarta Polda Metro Jaya|Polda Metro Jaya]]) ||
|-
| {{JakRSN|M|10|size=30}} || {{mrts|Bendungan Hilir}} || BNH || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte [[Halte Transjakarta Karet|Karet]])||
| rowspan="4" |[[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]]
|-
| {{JakRSN|M|11|size=30}} || {{mrts|Setiabudi}}|| STB || ||
|-
| {{JakRSN|M|12|size=30}} || {{mrts|Dukuh Atas}} || DKA ||
* '''[[KAI Commuter]]''': {{rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Sudirman]] dan BNI City) dan {{rint|jakarta|ars}} (di [[stasiun BNI City]])
* [[LRT Jabodebek]]: {{rint|jakarta|l1}} {{rint|jakarta|l3}} (di [[Stasiun LRT Dukuh Atas|stasiun Dukuh Atas]])
| Bagian dari [[Kawasan berorientasi transit Dukuh Atas]] yang terintegrasi dengan layanan KRL Commuter Line, Commuter Line Soekarno-Hatta, dan bus BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|M|13|size=30}} || {{mrts|Bundaran Hotel Indonesia}} || BHI || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Bundaran HI (Transjakarta)|halte Bundaran HI]]) || Stasiun terminus fase I<br>Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
! colspan="7" |Fase IIA{{efn|Informasi yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu karena masih dalam proses perencanaan maupun pembangunan.|name=construct}}
|-
| {{JakRSN|M|14|size=30}}|| ''{{mrts|Thamrin}}'' || rowspan="7" |''TBA'' ||
* {{rint|jakarta|m2}} [[Jalur Timur–Barat MRT Jakarta|Lin Timur–Barat]] (rencana)
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte [[Halte Transjakarta Kebon Sirih|Kebon Sirih]])
|| Terkoneksi dengan jalur timur–barat<br>Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta || rowspan="4" |[[Jakarta Pusat]] || rowspan="7" |Bawah tanah
|-
| {{JakRSN|M|15|size=30}} || ''{{mrts|Monumen Nasional}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk3}} (di [[Monumen Nasional (Transjakarta)|halte Monas]]) || Berada dalam lingkungan [[Monumen Nasional]]<br>Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|M|16|size=30}} || ''{{mrts|Harmoni}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte [[Halte Transjakarta Harmoni|Harmoni]]) || Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|M|17|size=30}} || ''{{mrts|Sawah Besar}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Sawah Besar (Transjakarta)|halte Sawah Besar]]) ||Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|M|18|size=30}} || ''{{mrts|Mangga Besar}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Mangga Besar (Transjakarta)|halte Mangga Besar]]) || Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta|| rowspan="3" |[[Jakarta Barat]]
|-
| {{JakRSN|M|19|size=30}} || ''{{mrts|Glodok}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di [[Glodok (Transjakarta)|halte Glodok]]) ||Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|M|20|size=30}} || ''{{mrts|Kota}}'' ||
* [[KAI Commuter]]''': {{rint|jakarta|red}} {{rint|jakarta|pink}} (di [[Stasiun Jakarta Kota]])
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Kota (Transjakarta)|halte Kota]])
|| Stasiun terminus di fase IIA<br>Kawasan berorientasi transit yang terhubung dengan kereta api KRL Commuter Line dan BRT Transjakarta
|-
! colspan="7" |Fase IIB{{efn|name=construct}}<ref>{{Cite news|last=Azzahra|first=Tiara Aliya|date=30 Maret 2021|title=Pemprov DKI Tetapkan Lokasi Pembangunan Jalur MRT Koridor Kota-Ancol Barat|url=https://news.detik.com/berita/d-5514496/pemprov-dki-tetapkan-lokasi-pembangunan-jalur-mrt-koridor-kota-ancol-barat|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-04-01}}</ref><ref>{{Cite news|last=Haryanti|first=Rosiana|date=30 Maret 2021|title=Pemprov DKI Tetapkan Lokasi Pembangunan MRT Koridor Kota-Ancol Barat|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/30/15295381/pemprov-dki-tetapkan-lokasi-pembangunan-mrt-koridor-kota-ancol-barat|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-04-01|editor-last=Maullana|editor-first=Irfan}}</ref>
|-
| {{JakRSN|M|21|size=30}} || ''{{mrts|Mangga Dua}}'' || rowspan="3" |''TBA'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk12}} (di [[Mangga Dua (Transjakarta)|halte Mangga Dua]]) || Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta|| [[Jakarta Pusat]] || rowspan="2" |Bawah tanah
|-
| {{JakRSN|M|22|size=30}} || ''{{mrts|Ancol Park}}'' || BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk5}} (di [[Ancol (Transjakarta)|halte Ancol]])|| Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta|| rowspan="2" |[[Jakarta Utara]]
|-
| {{JakRSN|M|23|size=30}} || ''{{mrts|Ancol Marina}}''|| ||
* Stasiun terminus di fase IIB
* Depot
|Atas tanah
|}
== Rencana pengembangan ==
=== Lin Timur–Barat ===
<!--
█████████████████████████████████████████████████████████████
Baris 163 ⟶ 287:
█████████████████████████████████████████████████████████████
-->
[[Berkas:Jakarta MRT System Map.jpg|jmpl|175px|Peta sistem MRT Jakarta, 2019]]
Lin Timur–Barat merupakan jalur kedua MRT Jakarta yang menghubungkan [[Cikarang]] di timur dengan [[Balaraja, Tangerang|Balaraja]] di barat melewati daerah [[Jakarta Pusat]]. Jalur ini direncanakan memiliki 48 Stasiun dan panjang kurang lebih 84,102 hingga 87 km<ref>{{cite web|last=Ayu Maharani|first=Aisya Sekar|date=18 Februari 2023|title=MRT Fase 3, "Booster" buat Properti Koridor Timur Naik Kelas|url=https://www.kompas.com/properti/read/2023/02/18/150000421/mrt-fase-3-booster-buat-properti-koridor-timur-barat-jakarta-naik-kelas?page=all|work=[[Kompas.com|Kompas.com]]|access-date=2023-04-03}}</ref><ref>{{cite web|last=Yulianson|date=20 Februari 2023|title=Warganet Ramai Bahas Proyek MRT Jakarta Fase 3, Ada yang Bangga hingga Nyinyir|url=https://www.liputan6.com/tekno/read/5212043/warganet-ramai-bahas-proyek-mrt-jakarta-fase-3-ada-yang-bangga-hingga-nyinyir|work=[[liputan6.com|Liputan6]]|access-date=2023-04-03}}</ref> dengan kebutuhan dana Rp 160 triliun.<ref name=tempo>{{cite web|last=Heppy|first=Amy|date=26 Januari 2023|title=Pembangunan MRT Jakarta Fase 3 dan 4 Ditargetkan Mulai 2024|url=https://metro.tempo.co/read/1684186/pembangunan-mrt-jakarta-fase-3-dan-4-ditargetkan-mulai-2024|website=tempo.co|access-date=2020-04-02|language=id}}</ref> Proses pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase. Jalur ini rencananya akan terintegrasi dengan Jalur Utara–Selatan di Stasiun Thamrin.<ref>{{Cite news|last=Indraini|first=Anisa|date=3 Agustus 2020|title=Mengintip Desain 'Wah' 2 Stasiun Baru MRT Jakarta|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5117764/mengintip-desain-wah-2-stasiun-baru-mrt-jakarta|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-12}}</ref>
Pembangunan jalur ini dibagi menjadi dua tahap, yakni fase 3A dan 3B. Fase 3A merupakan tahap pertama dari pembangunan Lin Timur–Barat. Fase 3A akan membentang sepanjang 31,7 km yang menghubungkan [[Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur|Ujung Menteng]] dengan [[Kembangan, Jakarta Barat|Kembangan]]. Fase 3A ini akan memiliki 26 stasiun dan groundbreaking akan dilakukan pada tahun 2024.<ref name=tempo/> Fase 3B sendiri akan memiliki 22 stasiun, dengan 14 stasiun di segmen Balaraja-Karangtengah serta 8 stasiun di Medan Satria-Cikarang.<ref>{{cite web|last=Al Hikam|first=Herdi Alif|date=18 Februari 2023|title=Cek! Rincian 48 Wilayah bakal dilewati MRT Fase 3 Cikarang-Balaraja|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6575266/cek-rincian-48-wilayah-bakal-dilewati-mrt-fase-3-cikarang-balaraja/2|work=[[Detik.com|detikFinance]]|access date=2023-04-03}}</ref>
{{outdated|Paragraf dibawah}}
Rencana trase jalur ini berhimpitan dengan rencana jalur [[LRT Jakarta]] Velodrome–Dukuh Atas. Dengan demikian agar jalur LRT tidak mengganggu okupansi penumpang MRT, Pemprov DKI menilai perlu untuk mempertimbangkan opsi menghilangkan rute lanjutan ini atau mengubah trase jalur LRT agar tidak berhimpitan dengan rencana trase fase 3.<ref>{{Cite news|last=Wijaya|first=Lani Diana|date=13 November 2020|title=Jalur LRT Velodrome-Dukuh Atas Diubah karena Akan Ganggu MRT Fase 3|url=https://metro.tempo.co/read/1405035/jalur-lrt-velodrome-dukuh-atas-diubah-karena-akan-ganggu-mrt-fase-3/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|access-date=2020-12-06|language=id}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{| class="wikitable" style="margin-left: 1em; margin-bottom: 1em; border-collapse: collapse; font-size: 100%"
|-
! Nomor
!Kode
! {{rint|jakarta|m2|size=20}} Stasiun
! Antarmoda Penghubung
! Keterangan
! Lokasi
! Letak
|-
! colspan="7" |Fase 3B segmen [[Provinsi Banten]] (Rencana): Balaraja-Karang Tengah{{efn|Informasi yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu karena masih dalam proses perencanaan maupun pembangunan.|name=construct}}
|-
| {{JakRSN|EW|01|size=30}}
|
| {{mrts|Balaraja}}
|
|
* Stasiun Terminus bagian barat
* Depot MRT
| rowspan="9" | [[Kabupaten Tangerang]]
| rowspan="15" | Layang
|-
| {{JakRSN|EW|02|size=30}}
|
| {{mrts|Cibadak}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|03|size=30}}
|
| {{mrts|Pasir Gadung}}
|
| rowspan="2"|Berdekatan dengan kota mandiri, Suvarna Sutera
|-
| {{JakRSN|EW|04|size=30}}
|
| {{mrts|Otonom}}
|
|-
| {{JakRSN|EW|05|size=30}}
|
| {{mrts|Bunder}}
|
| Berdekatan dengan kota mandiri, Summarecon Tangerang dan Paramount Petals
|-
| {{JakRSN|EW|06|size=30}}
|
| {{mrts|Kadu}}
|
| rowspan=3 | Berdekatan dengan kota mandiri, [[Lippo Village]]
|-
| {{JakRSN|EW|07|size=30}}
|
| {{mrts|Bencongan}}
|
|-
| {{JakRSN|EW|08|size=30}}
|
| {{mrts|Danau Ranau}}
|
|-
| {{JakRSN|EW|09|size=30}}
|
| {{mrts|Kelapa Dua}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|10|size=30}}
|
| {{mrts|Kebon Nanas}}
|
|
| rowspan="5" | [[Kota Tangerang]]
|-
| {{JakRSN|EW|11|size=30}}
|
| {{mrts|Panunggangan}}
|
| rowspan=2 | Berdekatan dengan kota mandiri, [[Alam Sutera]]
|-
| {{JakRSN|EW|12|size=30}}
|
| {{mrts|Kunciran}}
|
|-
| {{JakRSN|EW|13|size=30}}
|
| {{mrts|Hasyim Asyari}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|14|size=30}}
|
| {{mrts|Karang Tengah}}
|
| Berdekatan dengan kota mandiri, Green Lake City, Metland Puri, dan Metland Cyber
|-
! colspan="7" |Fase 3A Tahap 2 (Rencana): Kembangan-Arjuna Selatan{{efn|Informasi yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu karena masih dalam proses perencanaan maupun pembangunan.|name=construct}}
|-
| {{JakRSN|EW|15|size=30}}
|
| {{mrts|Kembangan}}
|
|
| rowspan="6" | [[Jakarta Barat]]
| rowspan="6" | Layang
|-
| {{JakRSN|EW|16|size=30}}
|
| {{mrts|Batu Mulia}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|17|size=30}}
|
| {{mrts|Teknologi}}
| Bus kota: 1M
|
|-
| {{JakRSN|EW|18|size=30}}
|
| {{mrts|Kebon Jeruk}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|19|size=30}}
|
| {{mrts|Tanjung Duren}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|20|size=30}}
|
| {{mrts|Arjuna Selatan}}
|
|
|-
! colspan="7" |Fase 3A tahap 1 (rencana): Tomang-Medan Satria{{efn|Informasi yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu karena masih dalam proses perencanaan maupun pembangunan.|name=construct}}
|-
| {{JakRSN|EW|21|size=30}}
|
|{{mrts|Tomang}}
|
* BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk3f}} {{rint|jakarta|tjk8}} {{rint|jakarta|tjk9}} {{rint|jakarta|tjk9a}} (di [[Halte Transjakarta Tanjung Duren|halte Tanjung Duren]])
* Bus kota: 7R, 8K, 8M, 9E, S11
|
| rowspan="2" |[[Jakarta Barat]]
| rowspan="21" |Bawah tanah
|-
| {{JakRSN|EW|22|size=30}}
|
|{{mrts|Grogol}}
|
* BRT Transjakarta: {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk3}} {{rint|jakarta|tjk3h}} (di [[Halte Transjakarta Grogol|halte Grogol]])
* Bus kota: 8K, 8M
* Mikrotrans: JAK 04, JAK 07, JAK 13, JAK 30, JAK 53, JAK 54, JAK 56
|
|-
| {{JakRSN|EW|23|size=30}}
|
|{{mrts|Roxy}}
|
* Bus kota: 8M
* Mikrotrans: JAK 13
|
| rowspan="10" |[[Jakarta Pusat]]
|-
| {{JakRSN|EW|24|size=30}}
|
|{{mrts|Petojo}}
|
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk8}} {{rint|jakarta|tjk10h}} (di [[Halte Transjakarta Tarakan|halte Tarakan]])
* Bus kota: T12
|
|-
| {{JakRSN|EW|25|size=30}}
|
|{{mrts|Cideng}}
|
* [[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} {{Rint|jakarta|green}} (di [[stasiun Tanah Abang]])
* Bus kota: 1H, 1N, 1R, 5M, 8M, 9D
| Berdekatan dengan [[Pasar Tanah Abang]]
|-
| {{JakRSN|EW|26|size=30}} {{JakRSN|M|14|size=30}}
|
|{{mrts|Thamrin}}
|
* {{rint|jakarta|m1}} [[Jalur Utara-Selatan MRT Jakarta|Lin Utara-Selatan]] (dalam pembangunan)
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk1}} (di halte [[Halte Transjakarta Kebon Sirih|Kebon Sirih]])
|
* Terkoneksi dengan jalur Utara-Selatan
* Terintegrasi langsung dengan halte BRT Transjakarta
|-
| {{JakRSN|EW|27|size=30}}
|
|{{mrts|Kebon Sirih}}
|
*[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|red}} (di [[stasiun Gondangdia]])
* Bus kota: 1H, 2Q
|
|-
| {{JakRSN|EW|28|size=30}}
|
|{{mrts|Kwitang}}
|
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk7f}} {{rint|jakarta|tjk14}} (di halte [[Halte Transjakarta Pasar Senen|Pasar Senen]])<BR>{{rint|jakarta|tjk5}} {{rint|jakarta|tjk5d}} (di halte [[Halte Transjakarta Senen Sentral|Senen Sentral]])
* Bus kota: 1P, 1R, 2P, 14B
|Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta
|-
| {{JakRSN|EW|29|size=30}}
|
|{{mrts|Senen}}
|
* {{Rint|kai|kai}} Kereta api jarak jauh KAI
* [[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Pasar Senen]])
|Terintegrasi langsung dengan Stasiun Pasar Senen
|-
| {{JakRSN|EW|30|size=30}}
|
|{{mrts|Galur}}
|
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk7f}} (di halte [[Halte Transjakarta Galur|Galur]])
* Bus kota: 2H
* Mikrotrans: JAK 33
|
|-
| {{JakRSN|EW|31|size=30}}
|
|{{mrts|Cempaka Baru}}
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk7f}} (di halte [[Halte Transjakarta Sumur Batu|Sumur Batu]])
|
|-
| {{JakRSN|EW|32|size=30}}
|
|{{mrts|Sumur Batu}}
|
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} {{rint|jakarta|tjk7f}} (di halte [[Halte Transjakarta Cempaka Mas|Cempaka Mas]])<BR>{{rint|jakarta|tjk10}} {{rint|jakarta|tjk10d}} (di halte [[Halte Transjakarta Simpang Cempaka|Simpang Cempaka]])
* Bus kota: 7T
|Terintegrasi langsung dengan halte Transjakarta
|-
| {{JakRSN|EW|33|size=30}}
|
|{{mrts|Pakulonan Barat}}
|BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}} (di halte [[Halte Transjakarta Perintis Kemerdekaan|Perintis Kemerdekaan]])
|
| rowspan="8"|[[Jakarta Timur]]
|-
| {{JakRSN|EW|34|size=30}}
|
|{{mrts|Pakulonan Timur}}
|
* [[LRT Jakarta]]: {{Rint|jakarta|s}} (di [[Stasiun LRT Pulomas|stasiun Pulomas]])
* BRT [[Transjakarta]]: {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2A}} (di [[Pulomas (Transjakarta)|halte Pulomas]])
* Mikrotrans: JAK 24, JAK 33, JAK 87, JAK 112
* Transjabodetabek: Pulo Gadung-Cibinong
|
|-
| {{JakRSN|EW|35|size=30}}
|
|{{mrts|Perintis}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|36|size=30}}
|
|{{mrts|Penggilingan}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|37|size=30}}
|
|{{mrts|Pulo Gadung}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|38|size=30}}
|
|{{mrts|Cakung Barat}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|39|size=30}}
|
|{{mrts|Pulo Gebang}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|40|size=30}}
|
|{{mrts|Ujung Menteng}}
|
|
* Akses menuju Depo MRT Rorotan
|-
| {{JakRSN|EW|41|size=30}}
|
|{{mrts|Medan Satria}}
|
| Berdekatan dengan kota mandiri, [[Kota Harapan Indah]]
|[[Kota Bekasi]]
|-
! colspan="7" |Fase 3B segmen [[Provinsi Jawa Barat]] (Rencana): Medan Satria-Cikarang{{efn|Informasi yang tertera dapat berubah sewaktu-waktu karena masih dalam proses perencanaan maupun pembangunan.|name=construct}}
|-
| {{JakRSN|EW|42|size=30}}
|
|{{mrts|Kaliabang}}
|
|
| rowspan="2"|[[Kota Bekasi]]
| rowspan="7"|Layang
|-
| {{JakRSN|EW|43|size=30}}
|
|{{mrts|Harapan Baru}}
|
|-
| {{JakRSN|EW|44|size=30}}
|
|{{mrts|Karang Satria}}
|
|
| rowspan="5"|[[Kabupaten Bekasi]]
|-
| {{JakRSN|EW|45|size=30}}
|
|{{mrts|Sumberjaya}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|46|size=30}}
|
|{{mrts|Wanajaya}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|47|size=30}}
|
|{{mrts|Cibitung}}
|
|
|-
| {{JakRSN|EW|48|size=30}}
|
|{{mrts|Cikarang}}
|[[KRL Commuter Line]]: {{Rint|jakarta|blue}} (di [[stasiun Cikarang]])
|Stasiun Terminus bagian timur
|}
=== Lin Lingkar Luar ===
[[Berkas:Jakarta MRT Istora Station Platform.jpg|jmpl|Peron Stasiun Istora Mandiri]]
Pada bulan Desember 2020 Direktur Utama PT MRT Jakarta, [[William Sabandar]] mengumumkan rencana pembangunan Fase 4. Jalur Fase 4 ini menghubungkan Fatmawati dengan TMII sepanjang kurang lebih 12 km. Rute ini dinilai sebagai rute yang paling strategis karena belum ada transportasi rel yang melewati daerah tersebut. Selain itu, rute ini rencananya akan terintegrasi dengan [[Terminal Kampung Rambutan|Terminal Bus Kampung Rambutan]], [[Stasiun Tanjung Barat|Stasiun KRL Tanjung Barat]] [[Lin Bogor]], dan [[LRT Jabodebek]] (Cibubur Line). Saat ini proses telah dimulai untuk studi kelayakan yang selanjutnya dilakukan proses perencanaan desain. Pembangunan fase ini rencananya akan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Rencananya jalur ini akan dibangun mulai tahun 2022 dan beroperasi pada tahun 2027.<ref>{{Cite news|date=10 Desember 2020|title=MRT Jakarta bocorkan alasan rencana rute Fatmawati-TMII jadi fase 4|url=https://www.antaranews.com/berita/1888928/mrt-jakarta-bocorkan-alasan-rencana-rute-fatmawati-tmii-jadi-fase-4|agency=[[LKBN Antara]]|location=[[Jakarta]]|access-date=2021-02-23|last=Kristianti|first=Livia|editor-last=Sujatmiko|editor-first=Edy}}</ref><ref>{{Cite news|last=Afriyadi|first=Achmad Dwi|date=17 Januari 2021|title=MRT Jakarta Mau Nyambung Sampai TMII, Sudah Sampai Mana Prosesnya?|url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5337651/mrt-jakarta-mau-nyambung-sampai-tmii-sudah-sampai-mana-prosesnya|work=[[Detik.com|Detik]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Trans Media]]|access-date=2021-02-23}}</ref>
=== Pengembangan Lebih Lanjut ===
Menurut laporan JABODETABEK Urban Transportation Policy Integration Phase (JUTPI), rencana induk transportasi Jabodetabek (RITJ) pada akhirnya akan terbentuk 10 Lintas MRT, yang pada tahun 2035 akan terdiri dari<ref>{{cite report|title=JABODETABEK Urban Transportation Policy Integration Project Phase 2 in the Republic of Indonesia |url=https://openjicareport.jica.go.jp/pdf/12356366.pdf |publisher=Japan International Cooperation Agency|location=[[Tokyo]]}}</ref>:
* MRT 01 Lebak Bulus-Kampung Bandan (2024) - yakni lintas Utara–Selatan.
* MRT 02 Balaraja-Cikarang (Dari 2029 fase awal Ujung Menteng Kalideres) - yakni lintas Timur–Barat yang mengalami perubahan sehingga melewati segmen Ujung Menteng-Tomang.
* MRT 03 Kota-SHIA (2029) - melewati Pluit dan PIK.
* MRT 04 Lebak Bulus-Cawang-Cilincing.
* MRT 05 Karawaci-Cikarang Selatan (dari 2029, Halim-Joglo).
* MRT 06 Lebak Bulus-Rawa Buntu-Karawaci.
* MRT 07 Bekasi Utara-Selatan.
* MRT 08 Pluit-Grogol-Kuningan-Depok (Dari 2029, Pluit Cilandak).
* MRT 09 Lingkar Luar MRT (2034) - dari Kamal ke Cilincing mengikuti jalur Fatmawati-TMII
* MRT 10 Lingkar Dalam MRT.
Sedangkan menurut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 12 November 2021 secara live di Jakarta Investment Forum (JIF)<ref>{{cite web |publisher=Dinas Informasi, Komunikasi dan Statistik Provinsi DKI Jakarta|location=[[Jakarta]] |title=Railway Masterplan 2039 (Concept of DKI Jakarta Transportation Masterplan) |url=https://www.youtube.com/watch?v=o24IdnQicuc&t=9494s|via=[[YouTube]]}}</ref>, Railway Masterplan 2039 (Concept of DKI Jakarta Transportation Masterplan) akan dibagi menjadi dua berdasarkan status kepemilikan.
Yang pertama adalah DKI Jakarta Provincial Government Urban Railway (Kereta Api Perkotaan Pemrprov DKI Jakarta) dengan 14 jalur yang terdiri dari dua jalur MRT, enam jalur LRT, dan enam jalur "Perkeretaapian Perkotaan Jakarta" atau disingkat PPJ. PPJ ini yang menjadi patok trase/rute yang nantinya akan digunakan untuk transportasi berbaris rel pada masa mendatang, bisa diisi tram, LRT, maupun MRT. Sedangkan yang kedua adalah Central Government Railway (Kereta Api Pemerintah Pusat) dengan LRT Jabodebek, KRL Commuter Line (dengan pengembangan Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Duri-Angke-Kampung Bandang-Jatinegara menjadi Elevated Loopline), dan Kereta Cepat Jakarta Bandung
Jalur-jalur milik Pemprov DKI Jakarta adalah:
* 01. MRT Lebak Bulus-Ancol Barat - yakni lin Utara–Selatan.
* 02. MRT Ujung Menteng-Meruya Utara - yakni lin Timur–Barat yang mengalami perubahan sehingga melewati segmen Ujung Menteng-Tomang dan juga diperpanjang dengan segment Ujung Menteng-Cikarang dan Tomang-Balaraja
* 03. LRT Pegangsaan Dua-Velodrome
* 04. LRT Kelapa Gading-JIS
* 05. LRT Velodrome-Klender
* 06. LRT JIS-Rajawali
* 07. LRT Klender-Halim
* 08. LRT Pulogebang-Joglo
* 09. PPJ Rajawali-Pesing
* 10. PPJ Pesing-Karet
* 11. PPJ Pulogebang-JIS - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
* 12. PPJ Lebak Bulus-PIK - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
* 13. PPJ JIS-PIK - Berkemungkinan menjadi bagian dari MRT Lin Lingkar Luar
* 14. PPJ Fatmawati-TMII - Dipastikan menjadi jalur MRT fase 4 sebagai bagian dari Lin Lingkar Luar
Selain itu, pihak [[Hyundai Rotem]] dari Korea Selatan<ref>{{cite web |last1=Putri Berlian |first1=Almadinah |title=Pembangunan MRT Fatmawati-Kampung Rambutan Ditargetkan 2024 |url=https://finance.detik.com/infrastruktur/d-6534804/pembangunan-mrt-fatmawati-kampung-rambutan-ditargetkan-2024 |website=Detik.com |publisher=Detik}}</ref> menawarkan jalur lingkar luar alternatif, yakni dari Rawa Buaya menuju Ujung Menteng melewati Stasiun Kembangan (Integrasi dengan MRT Lin Timur-Barat), Stasiun Tanah Kusir (integrasi dengan stasiun baru di KRL Green Line), Fatmawati (Integrasi dengan MRT Utara-Selatan), mengikuti jalur Fatmawati-TMII, lalu melanjutkan kembali ke Stasiun Cikunir (integrasi dengan LRT Jabodebek Lin Bekasi), Stasiun Cakung (Integrasi dengan KRL Blue Line), dan Stasiun Ujung Menteng (Integrasi dengan MRT Timur-Barat)
== Armada ==
{{utama|Kereta rel listrik MRT Jakarta}}
[[Berkas:MRTset12.jpg|jmpl|Salah satu Ratangga memasuki Stasiun Blok A]]
Saat ini, MRT Jakarta menggunakan [[Kereta Rel Listrik|kereta rel listrik]] yang diproduksi oleh konsorsium [[Nippon Sharyo]] dari [[Jepang]]. Rangkaian kereta ini dikenal juga dengan nama Ratangga yang diambil dari ''[[Kakawin Sutasoma]]'' karangan [[Mpu Tantular]]. Kata Ratangga ini memiliki arti ''kendaraan beroda'', ''kereta'', atau ''kereta perang'' dalam [[bahasa Jawa Kuno]].<ref>{{Cite news|date=10 Desember 2018|title=MRT Diberi Nama Ratangga, Diambil dari Kitab Mpu Tantular|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181210203056-20-352576/mrt-diberi-nama-ratangga-diambil-dari-kitab-mpu-tantular|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2021-01-10}}</ref><ref>{{Cite news|last=Nailufar|first=Nibras Nada|date=10 Desember 2018|title=Ratangga, Nama Baru Kereta MRT Jakarta...|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/10/20080971/ratangga-nama-baru-kereta-mrt-jakarta|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-01-10|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari}}</ref> Setiap rangkaian terdiri atas enam kereta dengan kereta yang terletak paling depan dan paling akhir memiliki kabin masinis.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=28 April 2019|title=MRT Jakarta : Ratangga|url=https://arek.its.ac.id/hmsits/berita/mrt-jakarta-ratangga/|website=Himpunan Mahasiswa Sipil [[Institut Teknologi Sepuluh Nopember]]|access-date=2021-01-11|archive-date=2021-01-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210113163724/https://arek.its.ac.id/hmsits/berita/mrt-jakarta-ratangga/|dead-url=yes}}</ref> Kereta ini mulai dikerjakan di Jepang pada tahun 2015 dan mulai didatangkan ke Indonesia pada tahun 2018.<ref>{{Cite news|last=Mutmainah|first=Hesti Rika & Dinda Audriene|last2=Mutmainah|first2=Dinda Audriene|date=4 April 2018|title=Dua Rangkaian Kereta MRT Datang, Siap Uji Coba Agustus|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180404175240-92-288274/dua-rangkaian-kereta-mrt-datang-siap-uji-coba-agustus|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2021-01-10}}</ref><ref>{{Cite news|last=Yasmin|first=Puti Aini|date=5 April 2018|title=Kereta MRT Tiba, Menhub Cek Langsung ke Tanjung Priok|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3955616/gerbong-mrt-tiba-menhub-cek-langsung-ke-tanjung-priok|work=[[Detik.com|detikcom]]|access-date=2021-01-10}}</ref> Rangkaian kereta ini dioperasikan secara otomatis menggunakan sistem persinyalan [[Sistem Kendali Kereta Berbasis Komunikasi|CBTC]] dengan [[operasi kereta otomatis]] (ATO) di tingkat GoA 2 (STO).<ref>{{Cite news|last=Priatmojo|first=Dedy|date=2 Juli 2018|title=Bukan Masinis, Ini yang Menggerakan Operasional MRT Jakarta|url=https://www.viva.co.id/berita/metro/1049800-bukan-masinis-ini-yang-menggerakan-operasional-mrt-jakarta|work=[[VIVA.co.id]]|access-date=2021-01-10}}</ref>
== Maskot ==
Pada tanggal 15 Agustus 2018, MRT Jakarta meluncurkan maskot yang bernama Marti bersamaan dengan aplikasi mobile MRT-J. Marti adalah seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun yang melambangkan rasa ingin tahu serta keinginan yang cerah menyongsong masa depan. Maskot ini digambarkan berbentuk bulat dan mirip dengan tampak depan Ratangga. Peluncuran maskot Marti bertujuan untuk memperkenalkan moda transportasi MRT Jakarta kepada masyarakat sebagai sebuah moda transportasi publik baru untuk masa depan Jakarta.<ref>{{Cite web|last=Tambun|first=Lenny Tristia|date=16 Agustus 2018|title=Mau Naik MRT Jakarta? Unduh Dulu Aplikasinya|url=https://www.beritasatu.com/archive/505761/mau-naik-mrt-jakarta-unduh-dulu-aplikasinya|website=BERITASATU|access-date=2021-03-04}}</ref><ref>{{Cite web|last=Setyaningsih|first=Wuri|date=16 Agustus 2018|title=PT MRT Jakarta Luncurkan Maskot dan Aplikasi MRT|url=https://www.beritajakarta.id/read/61107/pt-mrt-jakarta-luncurkan-maskot-dan-aplikasi-mrt|website=berita jakarta|access-date=2021-03-04}}</ref>
==
===
[[Berkas:Jakarta MRT Kartu Jelajah Single Trip.jpg|jmpl|Kartu Jelajah Tunggal]]
Pada tanggal 26 Maret 2019 tarif MRT Jakarta ditetapkan. Tarif awal yang dikenakan sebesar Rp3.000 sebagai tarif minimal dan bertambah Rp1.000 setiap melewati stasiun. Tarif tertinggi sebesar Rp14.000, yaitu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Bundaran HI.<ref>{{Cite news|last=Wirayani|first=Prima|date=26 Maret 2019|title=Semua Sepakat! Ini Dia Tarif Resmi MRT Jakarta Antar-Stasiun|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20190326165052-4-63025/semua-sepakat-ini-dia-tarif-resmi-mrt-jakarta-antar-stasiun|work=[[CNBC Indonesia]]|access-date=2021-02-23}}</ref> Tarif ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2019.<ref>{{Cite news|last=Nailufar|first=Nibras Nada|date=27 Maret 2019|title=Tarif MRT Rp 3.000-Rp 14.000 Berlaku 1 April 2019|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/27/09421241/tarif-mrt-rp-3000-rp-14000-berlaku-1-april-2019|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-02-23|editor-last=Rastika|editor-first=Icha}}</ref>
=== Metode pembayaran ===
==== Kartu Jelajah ====
[[Berkas:Jakarta MRT ticket vending machine.jpg|jmpl|Mesin tiket otomatis]]
Dalam rangka memenuhi kebutuhan [[tiket elektronik
==== Jak Lingko ====
Untuk mengoptimalkan angkutan antarmoda, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
==== Kartu elektronik perbankan ====
Pembayaran MRT Jakarta dapat menggunakan kartu elektronik dari berbagai perbankan. Kartu elektronik tersebut mencakup semua yang dikeluarkan oleh Himbara, yaitu Bank BNI, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Selain itu, kartu yang disediakan oleh Bank DKI dan Bank BCA juga diterima oleh MRT Jakarta. Daftar kartu elektronik perbankan yang dapat digunakan dalam pembayaran tarif sebagai berikut.<ref>{{Cite news|last=Prastiwi|first=Devira|title=4 Cara Pembayaran Naik MRT Jakarta dari Uang Elektronik hingga QR Code|url=https://www.liputan6.com/news/read/4116151/4-cara-pembayaran-naik-mrt-jakarta-dari-uang-elektronik-hingga-qr-code|work=[[Liputan 6]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[Surya Citra Media]]|language=id|accessdate=2019-11-23}}</ref>
==== Aplikasi MRT Jakarta ====
Pada tanggal 27 April 2020, pembayaran dan pembelian tiket mulai digunakan pada aplikasi buatan PT MRT Jakarta, yaitu aplikasi MRT-J. Pembayaran melalui aplikasi ini menggunakan beberapa layanan [[Dompet elektronik|dompet digital]] yaitu [[OVO (pembayaran)|OVO]], [[Dana (pembayaran)|Dana]], [[LinkAja]], [[Shopee|ShopeePay]], [[MotionPay]], [[Gojek|GoPay]], dan AstraPay. Setelah pengguna melakukan pembayaran, pengguna hanya perlu mendekatkan ponsel kepada alat pembaca [[kode QR]] di pintu penumpang sehingga pintu terbuka otomatis.<ref>{{Cite news|last=Junita|first=Nancy|date=27 April 2020|title=MRT Jakarta Sediakan Aplikasi Tiket via QR-Code, Bisa Dicoba Mulai Hari Ini|url=https://jakarta.bisnis.com/read/20200427/77/1233239/mrt-jakarta-sediakan-aplikasi-tiket-via-qr-code-bisa-dicoba-mulai-hari-ini|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2021-02-23|editor-last=Rahardyan|editor-first=Aziz}}</ref>
==== Kartu Multi Trip KAI Commuter ====
Sejak bulan Oktober 2021, Kartu Multi Trip (KMT) Commuter Line dapat digunakan di layanan MRT Jakarta bersamaan dengan layanan LRT Jakarta dan Transjakarta. Penggunaan KMT Commuter Line ini diwujudkan untuk mendukung integrasi lintas tiga moda transportasi oleh Pemerintah Daerah Khusus Jakarta dengan tarif maksimal Rp 10.000,00 melalui penggunaan mesin alat pembaca tiket ''Jellies'' yang disediakan oleh Jak Lingko di depan gerbang akses di beranda stasiun MRT Jakarta.<ref>{{Cite news|last=Anwar|first=Muhammad Choirul|date=13 Oktober 2021|title=KMT KRL Kini Bisa Dipakai untuk Naik MRT, LRT, dan Transjakarta|url=https://money.kompas.com/read/2021/10/13/084643526/kmt-krl-kini-bisa-dipakai-untuk-naik-mrt-lrt-dan-transjakarta?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-12-03|editor-last=Anwar|editor-first=Muhammad Choirul}}</ref><ref>{{Cite news|last=Kusumawardhani|first=Amanda|date=12 Oktober 2021|title=KAI Commuter Uji Coba Kartu Multi Trip di MRT, LRT, dan TransJakarta Koridor 1|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211012/98/1453645/kai-commuter-uji-coba-kartu-multi-trip-di-mrt-lrt-dan-transjakarta-koridor-1|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2021-12-03|editor-last=Yati|editor-first=Rahmi}}</ref>
==== Tiket QR ====
Pada Februari 2024, MRT Jakarta menghadirkan tiket QR ''single trip'' untuk memudahkan penumpang mengakses Ratangga tanpa harus membeli kartu elektronik perbankan maupun menginstal aplikasi. Tiket QR ini memiliki prinsip serupa dengan Kartu Jelajah Tunggal yang pernah ada dan dapat dibeli secara mandiri melalui Mesin Penjualan Tiket QR MyMRTJ Lite (''MyMRTJ'' ''Lite Ticket Vending Machine'') baik dalam bentuk kertas termal maupun gambar kode QR yang dapat dikirim ke [[Kotak surat elektronik|kotak surel]] dan aplikasi perpesanan [[WhatsApp]]. Mesin penjualan tiket ini sendiri pertama kali diluncurkan di Stasiun Bundaran HI dan tersedia di seluruh stasiun MRT Jakarta dalam bentuk yang lebih ramping.<ref>{{Cite web|date=2024-02-14|title=MyMRTJ Lite kini hadir di Stasiun Bundaran HI!|url=https://www.instagram.com/mrtjktinfo/p/C3UuEg8v9da/?img_index=4|website=Instagram|publisher=MRT Jakarta Info|access-date=2024-12-20|quote="Dengan MyMRTJ Lite, kamu dapat melakukan pembelian tiket QR single trip ...."}}</ref><ref>{{Cite web|last=Mutiarasari|first=Kanya Anindita|date=2024-07-15|title=Cara Beli Tiket QR MRT Jakarta di Mesin MyMRTJ Lite, Cek Infonya!|url=https://news.detik.com/berita/d-7440268/cara-beli-tiket-qr-mrt-jakarta-di-mesin-mymrtj-lite-cek-infonya|website=detiknews|location=Jakarta|language=id-ID|archive-url=https://web.archive.org/web/20240810115659/https://news.detik.com/berita/d-7440268/cara-beli-tiket-qr-mrt-jakarta-di-mesin-mymrtj-lite-cek-infonya|archive-date=2024-08-10|dead-url=no|access-date=2024-12-20}}</ref>
==== Kartu bank nirsentuh ====
Usai kerja sama antara MRT Jakarta dengan Mastercard International melalui peresmian hak penamaan Stasiun MRT Senayan Mastercard, direncanakan bahwa pelanggan akan dapat mengakses masuk dan keluar stasiun menggunakan kartu kredit Mastercard nirsentuh sebagai ganti Kartu Jelajah yang dihentikan penggunaannya. Mendukung hal tersebut, rencananya akan dilakukan uji coba penggunaan metode pembayaran tersebut selama 6 sampai 8 bulan sejak tahun 2024 berakhir. Uji coba dan evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan sistem pembayaran berjalan lancar tanpa kendala sebelum digunakan secara masif di MRT Jakarta. Penggunaan kartu bank ini memberikan kesempatan besar agar Ratangga dapat dinaiki dan diminati secara luas oleh turis mancanegara.<ref>{{Cite web|last=Hamasy|first=Atiek Islahiyah Al|date=2024-05-30|editor-last=Priyo|editor-first=Christoperus Wahyu Haryo|title=”Tap” Kartu Kredit Mastercard untuk Naik MRT Jakarta dalam Waktu Dekat|url=https://www.kompas.id/baca/metro/2024/05/30/mastercard|website=KOMPAS|location=Jakarta|language=id|access-date=2024-12-20|subscription=yes|registration=yes}}</ref>
== Insiden ==
* Pada tanggal 30 Mei 2024, sebuah alat berat berupa besi ''crane'' dari proyek pembangunan Gedung Kejaksaan Agung RI jatuh dan menimpa rel saat satu rangkaian kereta yang melintas hendak memasuki Stasiun Blok M, menimbulkan percikan api dan putusnya aliran listrik pada kereta tersebut<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-30|title=Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara Imbas Besi Crane Jatuh ke Rel|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/30/17572181/operasional-mrt-jakarta-dihentikan-sementara-imbas-besi-crane-jatuh-ke|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-30}}</ref>. Seluruh layanan Lin Utara–Selatan dihentikan sementara untuk proses evakuasi besi ''crane'' dan pemeriksaan sarana dan prasarana untuk memastikan kondisi rel dan kereta aman untuk beroperasi. Tidak ada korban dalam kejadian ini dan seluruh penumpang di setiap kereta dievakuasi ke stasiun terdekat. Hasil investigasi menunjukkan bahwa induksi elektromagnetik yang muncul saat kereta melintas menyebabkan mesin ''crane'' mati mendadak sehingga besi ''crane'' yang diangkut terlepas dan menimpa rel karena tertarik gaya elektromagnet<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-31|title=Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik|url=https://www.kompas.com/properti/read/2024/05/31/082133821/hutama-karya-jatuhnya-besi-konstruksi-di-jalur-mrt-dipicu-induksi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-31}}</ref>. PT Hutama Karya selaku pihak yang bertanggung jawab atas proyek konstruksi tersebut memohon maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan telah sepakat dengan pihak PT MRT Jakarta untuk menaikkan batas aman ''crane'' dari kesepakatan sebelumnya radius 6 meter menjadi 8 meter dari area MRT. Lin Utara–Selatan kembali beroperasi normal pada hari berikutnya.
== Jumlah penumpang ==
Pada tahun 2023 MRT Jakarta telah mengangkut 33.496.540 orang.
{| class="wikitable"
|+ Jumlah Penumpang
|-
! Tahun !! Penumpang !! Referensi
|-
| 2019 || 24.621.467 || [https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/20/awal-2023-jumlah-penumpang-mrt-jakarta-belum-kembali-seperti-pra-pandemi Ref]
|-
| 2020 || 9.926.513 || [https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/20/awal-2023-jumlah-penumpang-mrt-jakarta-belum-kembali-seperti-pra-pandemi Ref]
|-
| 2021 || 7.175.595 || [https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/sepanjang-2021-lebih-dari-71-juta-orang-gunakan-mrt-jakarta Ref]
|-
| 2022 || 19.776.064 || [https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/sepanjang-2022-lebih-dari-197-juta-orang-gunakan-mrt-jakarta Ref]
|-
| 2023 || 33.496.540 || [https://jakartamrt.co.id/id/info-terkini/sepanjang-2023-lebih-dari-33-juta-orang-gunakan-mrt-jakarta Ref]
|-
| 2024 || ||
|}
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
Baris 204 ⟶ 751:
{{commonscat|Jakarta MRT}}
* [http://jakartamrt.co.id Situs web resmi MRT Jakarta]
* [
{{Jakarta Metro Transport lines}}
{{Angkutan
[[Kategori:MRT Jakarta| ]]
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[Kategori:Perusahaan yang didirikan tahun 2008]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2019 di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan kereta api Indonesia]]
[[Kategori:Badan usaha milik daerah di Jakarta]]
|