Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(41 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox road
|name=Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu)
|alternate_name=
|country=IDN
|type=T
Baris 10:
|map=
|map_notes=
| length_km =
|cities=[[Kota Jakarta Timur]]{{br}}[[Kota Bekasi]]{{br}}[[Kabupaten Bekasi]]
|direction_a=Barat
|direction_b=Timur
Baris 17:
|history=Dibangun tahun 1996-1998, dan berlanjut sejak 2014-sekarang
|junction=
|maint=PT [[Kresna Kusuma Dyandra Marga]] (KKDM)
|system=
|ahn=
|terminus_a={{rute|T|13|2}} [[Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono]]
|terminus_b=
'''Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu'''
Pada
== Sejarah ==
[[Berkas:Kalimalang.jpg|thumb|left|Jalan Tol Becakayu (kanan) berdiri melintasi [[Kali Malang|Saluran Irigasi Tarum Barat]] (Kalimalang), dibangun untuk mengurangi kepadatan di ruas [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]] (kiri).]]
Jalan tol Becakayu digagas pertama kali pada [[Orde baru|masa pemerintahan]] [[Soeharto|Presiden Republik Indonesia Soeharto]] pada tahun [[1995]], untuk mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Pada 1996, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yang menjadi investor jalan tol Becakayu mendapatkan hak pengelolaan ruas tol ini.<ref>{{cite web |author=detikfinance |title=Sempat Mangkrak 16 Tahun, Ini Sejarah Tol Becakayu Penghubung Bekasi-Jakarta |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2969718/sempat-mangkrak-16-tahun-ini-sejarah-tol-becakayu-penghubung-bekasi-jakarta |website=Detik.com |accessdate=29 Desember 2023 |date=15 Juli 2015}}</ref> Proyek Jalan Tol Kalimalang atau Cawang-Bekasi ruas Bekasi Timur-Cawang-Kampung Melayu dibangun konsorsium investor PT Kresna Kusuma Dyandra Marga di Jatiwaringin, Jakarta Timur, dirancang sejajar dengan Saluran Induk Tarum Barat atau Kalimalang. Seluruh konstruksi jalan tol tersebut direncanakan selesai dibangun selama empat tahun (selesai pada 2000), melalui pola kerja sama dengan sistem BOT (''Build, Operation, Transfer'') dengan masa konsesi 32 tahun. Anggota konsorsium terdiri dari [[Jasa Marga|PT Jasa Marga (Persero)]], PT Investa Kusuma Artha, anak perusahaan Drassindo Group (kelompok usaha milik keluarga pengusaha jamu [[Mustika Ratu]], [[Mooryati Soedibyo]]), serta PT Kresna Tara, anak perusahaan Kresna Group milik duet pengusaha [[Bambang Trihatmodjo]] dan Bambang Riyadi Soegomo, dan PT Dyandra Pancagraha serta PT Delta Romindo Internasional.<ref>{{cite web |url=https://www.kompas.id/baca/utama/2017/11/03/tol-kalimalang-atau-becakayu-dirancang-sejak-1996 |title=Tol Kalimalang atau Becakayu Dirancang Sejak 1996 |first=R. Adhi |last=Kusumaputra |date=3 November 2017 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Kompas.id}}</ref>
Pembangunan jalan tol Becakayu sepanjang 19,5 kilometer dimulai akhir Agustus 1996, ditandai dengan pemasangan tiang pancang. Pembangunan jalan tol layang yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 triliun itu, dibiayai bank pemerintah dan bank-bank swasta. Pembangunan jalan tol tersebut direncanakan dimulai dari [[Bekasi Timur, Bekasi|Bekasi Timur]]-[[Bekasi Barat, Bekasi|Bekasi Barat]] hingga ke Cawang ''Interchange'' menuju arah Casablanca ([[Kampung Melayu]] di Jakarta Timur) dan dikerjakan dalam waktu 3,5 tahun. Lebar jalan tol layang ini antara 25 meter dan 32 meter terdiri atas enam lajur. Pada tahun 1998, Indonesia didera [[Krisis finansial Asia 1997|krisis moneter]] yang membuat proyek jalan tol ini pun ikut terkena imbasnya hingga akhirnya mangkrak.<ref>{{cite web |url=https://nasional.sindonews.com/berita/956725/149/mangkrak-17-tahun-pembangunan-tol-becakayu-dilanjutkan |title=Mangkrak 17 Tahun, Pembangunan Tol Becakayu Dilanjutkan |author=Koran Sindo |date=28 Januari 2015 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Sindonews.com}}</ref>
Pada tahun 2013 kementerian yang waktu itu masih bernama [[Kementerian Pekerjaan Umum]] (PU) yang dipimpin Menteri PU [[Djoko Kirmanto]] menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan jalan tol ini. Akhirnya, baru pada Oktober 2014, [[Badan Usaha Milik Negara]] (BUMN) sektor konstruksi [[Waskita Karya|PT Waskita Karya]] lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Pada Desember 2014 di bawah arahan kementerian baru, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] di era Presiden [[Joko Widodo]], pengerjaan jalan tol ini baru benar-benar bisa dilanjutkan konstruksinya.<ref>{{cite web |author=Pusat Komunikasi Publik |url=https://pu.go.id/berita/tol-becakayu-kembali-dikerjakan |title=Tol Becakayu Kembali Dikerjakan |date=18 Oktober 2014 |accessdate=29 Desember 2023 |website=Kementerian PUPR}}</ref>
== Seksi ==
* '''Seksi IA:''' [[Jatinegara, Jakarta Timur|Casablanca]]-[[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]] sepanjang 3,19
* '''Seksi IB dan IC:''' [[Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur|Cipinang Melayu]]-Pangkalan Jati-[[Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi|Jakasampurna]] sepanjang 8,26
* '''Seksi
*'''Seksi IIB:''' [[Duren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi|Duren Jaya]]-[[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]] sepanjang 6,9 km - ''rencana''(Belum Pasti)
*'''Seksi III:''' [[Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]]-[[Telaga Asih, Cikarang Barat, Bekasi|Telaga Asih]] sepanjang 5,5 km - ''rencana''
== Gerbang Tol ==
Baris 42 ⟶ 52:
|-
!0
| rowspan="3" | Masuk
| rowspan=
|[[Jalan Tol
|[[Pelabuhan Tanjung Priok]]
!▼
|-
! rowspan="2" align="center" |1
|Jalan KH Abdullah Syafei
|rowspan=2 | Jalan DI Panjaitan<br>Jalan KH Abdullah Syafei
|-
|Jalan Jend. Basuki Rachmat
|-
!3
Baris 63 ⟶ 72:
|Masuk
|Jatiwaringin
|Jalan
!
|-
Baris 70 ⟶ 79:
| rowspan="2" |Pondok Kelapa
| rowspan="2" |Jalan Pondok Kelapa Raya
|Jalan Pondok Kelapa
|-
|Masuk
Baris 79 ⟶ 88:
|Jakasampurna
|Jalan KH Noer Ali
|Jalan Caman
|-
!
|Keluar
| colspan="4" |''kelanjutan dalam rencana''▼
| Marga Jaya
|Jalan Mayor Hasibuan
| Jalan Ahmad Yani<br>[[Stadion Patriot Candrabhaga|Stadion Patriot]]<br>Kantor Wali Kota
|-
|}
Baris 94 ⟶ 107:
!Tujuan
|-
|-
▲| colspan="4" |''kelanjutan dalam rencana''
!15
|Masuk
|Marga Jaya
|Jalan Mayor Hasibuan
|Jalan Ahmad Yani<br>[[Stadion Patriot Candrabhaga|Stadion Patriot]]<br>Kantor Wali Kota
|-
!11
Baris 101 ⟶ 119:
|Jakasampurna
|Jalan KH Noer Ali
|Jalan Caman
|-
! rowspan="2" |9
Baris 107 ⟶ 125:
| rowspan="2" |Pondok Kelapa
| rowspan="2" |Jalan Pondok Kelapa Raya
|Jalan Pondok Kelapa
|-
|Masuk
Baris 116 ⟶ 134:
|Jatiwaringin
|Jalan Raya Jatiwaringin
|Jalan Jatiwaringin
|-
!4
Baris 122 ⟶ 140:
|Cipinang
|Jalan Kalimalang
|Jalan Mayjen Sutoyo<br>[[Bandara Halim]]<br>[[Stasiun Halim]]
|-
!1
| rowspan="
| rowspan="
|Jalan DI Panjaitan
| rowspan="2" |
|-
!0
|Jalan KH Abdullah Syafei
|-
▲!
|[[Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta]]
|[[Pelabuhan Tanjung Priok]]
|}
Baris 139 ⟶ 161:
{| style="font-size:90%;" cellspacing="0" cellpadding="4" border="1"
|-
| width="30%" align="center" |'''Ruas sebelumnya''':{{br}}[[
| width="40%" align="center" |[[Jalan Tol Trans Jawa]]
| width="30%" align="center" |'''Ruas berikutnya''':
[[Berkas:Motorway_CZ.svg|23x23px]] [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek|Jalan Tol Jakarta-Cikampek]]
|}
</center>
{{Jalan tol Indonesia}}
[[Kategori:Jalan tol di Jakarta]]
|