Hamengkubuwana II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) k ←Suntingan ArumnindyaN (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 114.125.76.139 Tag: Pengembalian |
|||
(48 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Rujukan|date=Januari 2023}}{{Infobox royalty
| embed =
| name = Hamengkubuwana II<br/>{{jav|ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧒꧇}}
|
|
|
|
| titletext =
|
|
| succession = Sultan Yogyakarta
| moretext = ke-2
| reign = 1792-1810; 1811-1812; 1826-1828
| reign-type = Bertakhta
| coronation =2 April 1792<ref name="bio"/>
| cor-type = Penobatan
| predecessor = [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]]
| successor = [[Hamengkubuwana III|Sultan Hamengkubuwana III]]<br />[[Hamengkubuwana V|Sultan Hamengkubuwana V]]
| suc-type =
| regent =
| reg-type =Pemahkotaan
Baris 28 ⟶ 27:
| death_place = [[Kraton Yogyakarta Hadiningrat|Kraton Yogyakarta]], [[Yogyakarta]]<ref name="bio"/>
| burial_place = [[Kotagede]], [[Yogyakarta]]
| spouse = * Gusti Kanjeng Ratu Kedhaton
* Gusti Kanjeng Ratu Hemas
* Gusti Kanjeng Ratu Kencana Wulan
* Gusti Kanjeng Ratu Sultan
|
|
| issue
|
|
|
| full name =Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga 'Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Kalih ing Ngayogyakarta Hadiningrat
|
|
| regnal name =
| posthumous name=
| temple name =
| house =[[Wangsa Mataram|Mataram]]
| father = [[Hamengkubuwana I|Sultan Hamengkubuwana I]]
| mother =
| religion =Islam
| occupation =
| signature_type = Tanda tangan
| signature =
| module =
}}
'''Sri Sultan Hamengkubuwana II''' ({{Lang-jv|ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧒꧇}}, {{lahirmati||7|3|1750||3|1|1828}}) adalah raja kedua [[Kesultanan Yogyakarta]] yang memerintah selama tiga periode, yaitu [[1792]]
== Riwayat Masa Muda ==
Nama aslinya adalah '''Gusti''' '''Raden Mas Sundara''', putra kelima Sultan [[Hamengkubuwana I]] dari permaisuri '''Gusti Kangjeng Ratu Hageng/GKR Kadipaten'''.<ref name="bio"/>
Pada tahun [[1774]] (atau [[tahun Jawa]] [[1700]]), terjadi kegelisahan di kalangan [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta]] akibat [[mitos akhir abad]], bahwa akan ada sebuah kerajaan yang runtuh. Dalam kesempatan itu, Raden Mas Sundara menulis kitab ''Suryaraja'' yang berisi ramalan bahwa [[mitos akhir abad]] akan gugur karena [[Surakarta]] dan [[Yogyakarta]] akan bersatu di bawah pemerintahannya. Naskah tersebut sampai saat ini dikeramatkan sebagai salah satu pusaka [[Keraton Yogyakarta]], dengan nama ''Kangjeng Kyai Suryaraja''.
== Pemerintahan
Pada 24 Maret 1792, sang ayah, yaitu [[Hamengkubuwana I]] wafat. Raden Mas Sundara diangkat menjadi raja dengan gelar Hamengkubuwana II. Ia dikenal sebagai raja yang keras dan anti terhadap Belanda. Oleh karena itu, masa pemerintahannya menjadi salah satu periode pemerintahan yang penuh pergolakan. Konflik-konflik para putra Mangkubumi dan orang-orang Eropa menghiasi jalannya pemerintahan.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Safitri|first=Ilmiawati|date=2019-07-07|title=Keraton Yogyakarta Masa Lampau dan Masa Kini: Dinamika Suksesi Raja-Raja Jawa dan Politik Wacana “Raja Perempuan”|url=https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ihis/article/view/4850|journal=Indonesian Historical Studies|volume=3|issue=1|pages=47|doi=10.14710/ihis.v3i1.4850|issn=2579-4213|access-date=2023-01-24|archive-date=2023-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230124134516/https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ihis/article/view/4850|dead-url=no}}</ref>
Hamengkubuwana II menolak dengan tegas campur tangan pihak asing, baik Belanda maupun Inggris. Ia menganggap Belanda sebagai sebuah kekuatan yang harus diperlakukan dengan hati-hati. Situasi semakin rumit ketika ia mengganti sebagian penasihat raja pada masa Hamengkubuwana I. Salah satu orang yang ditunjuk adalah Patih Danureja II, cucu Patih Danureja I. Sebuah keputusan yang merugikan keraton karena sang patih justru berbalik mendukung Belanda.<ref name=":0" />
== Pemerintahan Periode Pertama ==
Sejak tahun 1808 [[Herman Willem Daendels|Herman Wilem Daendels]] menjadi [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda|Gubermur Jenderal Hindia Belanda]]. Daendels dikenal sebagai gubernur jenderal yang anti feodalisme. Ia menerapkan aturan baru tentang sikap yang seharusnya dilakukan raja-raja [[Jawa]] terhadap ''minister'' (istilah baru untuk ''residen'' ciptaan Daendels) seperti minister berhak memakai simbol-simbol kekuasaan serta kebesaran seperti yang dipakai oleh raja-raja Jawa di dalam [[keraton]]. Minister juga tidak perlu melakukan aturan menurut tradisi Jawa yang merendahkan martabatnya seperti melepas topi, bersila dan duduk lebih rendah dari raja atau mempersembahkan sirih dan tuak kepada raja Jawa. Selain itu, Daendels memerintahkan agar segera menggantikan peraturan tata upacara lama dengan yang baru di keraton Jawa.<ref>{{cite journal|title= Sultan Hamengku Buwono II:Pembela Tradisi dan Kekuasaan Jawa|author= Djoko Marihandono|journal= Makara|volume= 12|number= 1|year= 2008|issn= 2355-794X|page= 31|publisher= Universitas Indonesia|url= http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/134|access-date= 2021-01-28|archive-date= 2020-02-06|archive-url= https://web.archive.org/web/20200206163815/http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/134|dead-url= yes}}</ref> Hamengkubuwana II menolak mentah-mentah peraturan ini karena dianggap merendahkan derajatnya. Sedangkan [[Pakubuwana IV]] menerima dengan taktik tersembunyi, yaitu harapan bahwa [[Belanda]] akan membantu [[Surakarta]] menaklukkan [[Yogyakarta]].
Hamengkubuwana II juga bersitegang dengan Patih Danureja II yang dekat dengan [[Belanda]]. Ia memecat Danureja II dan menggantinya dengan [[Pangeran Natadiningrat]], putra [[Pangeran Natakusuma]] (adik Hamengkubuwana II). Kemudian Hamengkubuwana II juga merestui pemberontakan menantunya, yaitu Raden Rangga Prawiradirjo III (Raden Ronggo),
[[Belanda]] akhirnya menumpas [[pemberontakan Raden Ronggo]] dengan pasukan gabungan antara Belanda, Surakarta, dan Yogyakarta. Daendels semakin mencurigai peran Hamengkubuwana II di balik gerakan Raden Rangga, apalagi dari surat yang diambil sebagai barang bukti dari jasad Raden Rangga
Akibat penaklukan Kesultanan Yogyakarta, Hamengkubuwana II diturunkan dari tahtanya oleh Daendels. Kedudukan Hamengkubuwana II kemudian digantikan oleh putranya yang ditetapkan oleh Daendels sebagai Wali Raja. Putra Hamengkubuwana II yang ditetapkan sebagai raja ialah GRM Suraja sebagai Sultan [[Hamengkubuwana III]].<ref>{{Cite book|last=Maschab|first=Mashuri|date=Desember 2013|url=https://polgov.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1667/2022/02/politik-pemerintahan-desa.pdf|title=Politik Pemerintahan Desa di Indonesia|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit PolGov|isbn=978-602-14532-2-3|editor-last=Gustomy, R., dan Parlindungan, U.|pages=37|url-status=live|access-date=2023-05-25|archive-date=2023-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20230806131131/https://polgov.fisipol.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1667/2022/02/politik-pemerintahan-desa.pdf|dead-url=no}}</ref> Daendels juga menangkap Pangeran Natakusuma dan Natadiningrat, serta mengembalikan kedudukan Patih Danureja II.
== Pemerintahan Periode Kedua ==
{{lihat pula|Geger Sepehi}}
Pada tahun [[1811]] pemerintahan [[Belanda]] atas [[Jawa]] dan [[Nusantara]] direbut oleh [[Inggris]]. Hal ini dimanfaatkan Hamengkubuwana II untuk kembali menjadi raja, dan menurunkan [[Hamengkubuwana III]] sebagai [[putra mahkota]] kembali. Tak hanya itu, Sultan juga berinisiatif menyingkirkan Danureja II yang dianggap sebagai biang keladi masalah yang dihadapi
Sikap Hamengkubuwana II terhadap [[Inggris]] sama buruknya dengan sikapnya terhadap [[Belanda]]. Terutama pada putranya, Mas Suraja, sikap
[[Pakubuwana IV]] di [[Surakarta]] pura-pura mendukung Hamengkubuwana II agar berani memerangi [[Inggris]]. Surat-menyurat antara kedua raja ini terbongkar oleh [[Inggris]]. Maka, pada tanggal [[19 Juni]] [[1812]], pasukan [[Inggris]] yang dibantu [[Mangkunegaran]] menyerbu [[Yogyakarta]]. Terjadi perang besar yang berakhir dengan kekalahan kesultanan. Hamengkubuwana II ditangkap dan dibuang ke [[pulau Penang]], sedangkan [[Pakubuwana IV]] dirampas sebagian wilayahnya.
[[Hamengkubuwana III]] kembali diangkat sebagai raja [[Yogyakarta]]. Pangeran Natakusuma, yang mendukung [[Inggris]], diangkat oleh [[Thomas Stamford Raffles|Thomas Raffles]]
== Pemerintahan Periode Ketiga ==
Pada tahun [[1825]] terjadi
==
Sultan Hamengkubuwana II yang sudah tua (dan dipanggil sebagai ''
==Keluarga==
Hamengkubuwana II memiliki 4 permaisuri ({{lang-jv|''garwa dalem''}}):
# GKR. Kedhaton (1750-[[1820]]), [[puteri]] [[Purwodiningrat dari Madiun|Kanjeng Raden Adipati Purwodiningrat]], [[Daftar Bupati Magetan|Bupati Magetan]], dan memiliki anak:
## GRM. Surojo (bergelar [[Hamengkubuwana III]])
## GKR. Bendoro, menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Sumodiningrat, [[cucu]] [[Hamengkubuwana I]] dari puterinya RAy. Joyoningrat.
## GKR. Hangger, menikah dengan [[Danureja II]], patih Yogyakarta.
## Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi
## GKR. Maduretno, menikah dengan [[Ronggo Prawirodirjo III]].
# Gusti Raden Ayu Pretiwiningrum/GKR. Hemas ([[1760]]-1826), puteri Kanjeng Pangeran Haryo Pakuningrat dan Ratu Alit, puteri [[Pakubuwana II]], dan memiliki anak:
## Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkudiningrat ([[1778]]-[[1824]]), [[kakek buyut]] [[Soekemi Sosrodihardjo]] ([[ayah]] [[Soekarno]], Presiden Indonesia ke-1)
# GKR. Kencono Wulan (skt. [[1780]]-[[1859]]), puteri Kyai Ronodigdoyo, dan memiliki anak:
## GKR. Ayu, menikah dengan [[Paku Alam II]]
## GRM. Sudaryo, mati muda.
## GKR. Anom, menikah dengan [[Raden|R]] [[Adipati|A]] [[Arya|A]] [[Tumenggung|T]] [[Danukromo|Danuningrat I]] atau [[Sayyid]] Alawi bin Ahmad bin Sa'id bin Abdul Wahab bin [[Sayyid Sulaiman|Sulaiman]] [[Basyeiban]] Bupati Pertama Magelang.
## GRM. Sumadi, mati muda.
## GKR. Timur (lahir [[1800]]), menikah dengan Raden Mas Salyo/KRT. Joyowinoto/KPH. Notokusumo/Suryoningprang, [[putera]] [[Paku Alam I]].
## Gusti Raden Ajeng Sudarminah
## GKR. Sasi, menikah dengan [[Danureja III]], patih Yogyakarta.
# GKR. Sultan, tidak memiliki anak.
Di samping permaisuri, Hamengkubuwana II juga memiliki 27 [[selir]] ({{lang-jv|garwa ampeyan}}):
# Bandara Raden Ayu Sepuh, dan memiliki anak:
## Bendara Raden Ayu Gusti Wiryonegoro.
## Bendara Raden Ayu Pringgodiningrat
## Bendoro Pangeran Haryo Martosono/Murdoningrat ([[1774]]-[[1826]]), kakek canggah [[Margono Djojohadikoesoemo]], pendiri [[Bank Negara Indonesia]].
## BRAy. Prawirodiningrat II
# Bandara Mas Ayu Supenoningsih, dan memiliki anak:
## BRAy. Sindurejo
## BRAy. Jayengrono
## BRAy. Cokrodiwiryo
# BRAy. Herowati, dan memiliki anak:
## BRAy. Joyoningrat
## BPH. Dipowiyono ([[1771]]-[[1815]])
## BPH. Wiromenggolo
## BRAy. Prawirodiningrat I
# BRAy. Supenowati, dan memiliki anak:
## BRAy. Wiryowinoto
## BRAy. Kartodipuro
## BRAy. Yudhoprawiro
# BMAy. Sukarso, dan memiliki anak:
## BPH. Pamot (lahir [[1775]])
## BRAy. Prawirokusumo (lahir 1800), menikah dengan Raden Panji Prawirokusumo, [[cucu]] [[Hamengkubuwana I]] dari puteranya BPH. Hadikusumo II.
# BRAy. Wetan, dan memiliki anak:
## BPH. Singosari
## BRAy. Prawirodiningrat II
# BMAy. Yati, dan memiliki anak:
## BRAy. Bayusentono
## BRAy. Prawiroyudho
## BRAy. Ronggo Prawirosentiko
# BMAy. Pujoningsih, dan memiliki anak:
## BRAy. Sosrowijoyo
## BPH. Silarong (lahir [[1785]])
## BRAy. Martodiningrat
## BPH. Senokusumo/Notopuro
# BMAy. Doyorogo, dan memiliki anak:
## BPH. Hadiwinoto I ([[gugur dalam tugas|gugur]] tahun [[1826]])
## BPH. Sutowijoyo, [[wali raja]] untuk [[Hamengkubuwana V]]
## BRAy. Sosronegoro
## BPH. Sosronegoro II
## BRAy. Mangkuyudho
## Bendara Raden Mas Muryani/BPH. Notoboyo (lahir [[1795]])
## BPH. Notodipuro/Purbowinoto (lahir [[1801]])
# BMAy. Sumarsonowati, dan memiliki anak:
## BPH. Joyokusumo I ([[1787]]-[[1829]])
## BRAy. Notoyudho
# BMAy. Mirmosari, dan memiliki anak:
## BRAy. Ngabdani
## BRAy. Nitinegoro
## BRAy. Sosrowijoyo II
## BPH. Abdul Arifin/Hadiwijoyo (lahir [[1794]]), menikah dengan puteri BPH. Hadikusumo II (putera [[Hamengkubuwana I]]).
## [[BRM. Kasim/BPH. Teposono/Juminah|BPH. Djuminah/BPH. Teposono/BRM. Kasim]] (lahir [[1797]])
## BRAy. Secodirjo
## BPH. Martosono/Puger, [[mertua]] [[Paku Alam III]].
## BRAy. Puspodiningrat
# BRAy. Mindoko, dan memiliki anak:
## BRAy. Sosrowinoto
## BRAy. Prawirowinoto
# BRAy. Gondowati, dan memiliki anak
## BRM. Yakub/BPH. Dipowijoyo (lahir [[1793]]), [[menantu]] [[Sosrokusumo dari Grobogan|Raden Tumenggung Sosrokusumo]], [[Daftar Bupati Grobogan|Bupati Grobogan]].
# BMAy. Citrowati, dan memiliki anak
## BRAy. Tomoprawiro
## BRAy. Notorejo
# BRAy. Pinongkowati, dan memiliki anak
## BRAy. Yudhowijoyo
# BRAy. Wardoyo, dan memiliki anak
## BRM. Japar/BPH. Singosekar/Riyokusumo (lahir [[1798]])
# Bendara Mas Ajeng Citrosari, dan memiliki anak:
## BRAy. Samparwadi
# BMAj. Sasmitowati, dan memiliki anak
## BPH. Purwokusumo/Bintoro
## BrAy. Reksokusumo
# BMAj. Surtikanthi, dan memiliki anak
## BRAy. Jayengsastro
## BRAy. Sosrodipuro
## BRAy. Sosrodipuro II
# BMAj. Doto, dan memiliki anak:
## BRAy. Prawiroloyo
# BRAy. Pandansari, dan memiliki anak:
## BRAy. Projodiningrat
# BMAj. Puspitoresmi, dan memiliki anak
## BRAy. Notonegoro I
## BRAy. Notonegoro II, Suami K.R.T. Sawunggaling II dan memiliki 5 orang anak
###....+ RMT. SOEROKUSUMAN, Bupati Kutoarjo
### R.Ay. Prawiroatmodjo
#### R.Ay. Prawirodimedjo
#### R.M. Mangkuatmodjo
### R.Ay. Tjakroredjo
### R.M. Ario Tjokrowinoto
### R.Ay. Djojoredjo
# BMAj. Niloresmi, dan memiliki anak
## BRAy. Joyodirjo
# BRAy. Manyonosari, dan memiliki anak
## BPH. Mangkudipuro/Purwokusumo/Joyokusumo, ayah mertua [[Hamengkubuwana VII]].
## BRAy. Martokusumo
# BMAj. Cepoko, dan memiliki anak
## BPH. Wijil/Hadiwijoyo II
# BMAj. Rantamsari, dan memiliki anak
## BPH. Tejokusumo/Hadinegoro
# BRAy. Kulon, dan memiliki anak
## BPH. Timur/Pujokusumo
## BRAy. Dewi, menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Martonegoro, cucu [[Hamengkubuwana I]] dari puteranya BPH. Demang Tanpo Nangkil.
## BPH. Timur
== Buku bacaan ==
Baris 103 ⟶ 228:
{{kotak suksesi|jabatan = [[Raja Kesultanan Yogyakarta]]|pendahulu=[[Hamengkubuwana V]]|pengganti = [[Hamengkubuwana V]]|tahun = 1826-1828}}
{{kotak selesai}}
{{Hamengkubuwana}}
<!-- Bantulah wikipedia menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
|sort =
|hari_lahir =
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m = 7
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m = Maret
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m = 1750
|tempat_lahir =
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat = Sakit
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m = 3
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m = Januari
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m = 1828
|tempat_makam =
}}
|