Melati di Tapal Batas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iqbalsyamsu (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox single <!-- See Wikipedia:WikiProject_Songs --> | Name = Melati di Tapal Batas | Cover = <!-- just the file name --> | Border = | Alt = | Caption = | Artist...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
| Misc =
}}
'''Melati di Tapal Batas''' adalah lagu perjuangan karya [[Ismail Marzuki]] dan [[Suto Iskandar]] yang diciptakan pada masa perjuangan [[Indonesia]] pasca kemerdekaan. Lagu ini diciptakan sebagai pesan moral kepada para pejuang muda kala itu, terutama untuk para pemudi yang terjun langsung memanggul senjata berjuluk Barisan Srikandi. Mereka disadarkan bahwasanya perjuangan tidak semata-mata membawa senjata di medan pertempuran garis depan .<ref name="jakarta">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/2396/melati-di-tapal-batas|title=Melati di Tapal Batas - Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|website=jakarta.go.id|language=id|access-date=2020-06-28|archive-date=2020-06-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200630132240/https://jakarta.go.id/artikel/konten/2396/melati-di-tapal-batas|dead-url=yes}}</ref>. Namun masih banyak yang membutuhkan tenaga para pemudi di garis belakang, seperti membantu pasokan logistik dan medis.
 
Adalah Letnan Kolonel [[Moeffreni Moe'min]] ,<ref name="historia">{{Cite web|url=https://historia.id/politik/articles/hikayat-lagu-melati-di-tapal-batas-P7Jrg|title=Hikayat Lagu Melati di Tapal Batas - Historia|website=historia.id|language=id|access-date=2020-06-28}}</ref>, seorang Komandan Resimen V [[Cikampek]] yang membawahi wilayah pertempuran [[Jakarta]] dan sekitarnya kala itu, merasa terenyuh sekaligus prihatin melihat para pemudi yang berjuang dengan penuh heroik di medan pertempuran. Banyak dari mereka menjadi sasaran peluru musuh karena kurangnya keterampilan dalam bertempur. Sebagian dari mereka berasal dari keluarga petani yang hanya bermodalkan semangat berjuang tanpa dibekali keahlian khusus. Moeffreni Moe’min kemudian bertemu dengan Ismail Marzuki dan Suto Iskandar, menyatakan keinginannya untuk membuatkan sebuah lagu yang dapat mempengaruhi para pemudi tersebut untuk menarik diri dari garis depan tanpa merasa rendah diri dan kehilangan semangat berjuang.
 
== Lirik ==
Baris 45:
Suntingkan kampung halaman<br>
Kembali kepangkuan Bunda<br>
Berbakti kita di ladang<br>
 
== Referensi ==