Baddare Situru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
:''Ini adalah nama [[orang Bugis]], nama [[marga|keluarganya]] adalah Situru''
{{inuse|Anhar Karim}}
{{Infobox person
|name = Baddare Situru
|image = Berkas:Baddare Situru (Arung Sawaru)Situru02.jpg
|imagesize =
|alt =
|caption = Foto diri Baddare Situru
|birthname = Andi Baddare Situru
| othername = Baddare Situru<br>Baddare Daeng Situru</br />Andi Baddare Situru Arung Sawaru Matinroe Ri Panaikang
|birth_date = <!-- {{Birth date and age|YYYY|MM|DD}} --> [[1911]]
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Sawaru, Camba, Maros|Sawaru]], [[Camba, Maros|Distrik Camba]], [[Maros]], [[Sulawesi Selatan]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1962|9|7|1911}}
Baris 15:
|alma_mater = ''[[Schakelschool|Volk School]]'' ('''sekolah rakyat''' zaman [[Hindia Belanda]])
|occupation = [[guru|guru bantu]], [[penulis]], [[pemuka agama]]
|battles = Perang Gerilya Camba
|restingplace = Taman Makam Pahlawan Panaikang, [[Panaikang, Panakkukang, Makassar|Kelurahan Panaikang]], [[Panakkukang, Makassar|Kecamatan Panakkukang]], [[Kota Makassar]]
|awards = [[Bintang Gerilya]]
|known_for = [[Revolusi Nasional Indonesia|Pejuang kemerdekaan]]<br>[[Tokoh masyarakat]]<br/>[[Pemuka agama]]
|religion = [[Islam]]
|spouse = Jeppong (istri pertama)<br/>Djamme (istri kedua)
|children = Andi Sukiman<br>Andi Nurhayati<br>Andi Marwan<br>Andi Enre<br>Andi Sompe<br>Andi Ade<br>Andi Late<br>Andi Amal<br>Andi Aking <br>Andi Gempar<br>Andi Nikma<br/>???
Baris 29:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pick-up onder een rotsformatie bij Maros TMnr 10029413.jpg|jmpl|250px|Pemandangan Jalan Trans [[Camba, Maros|Camba]] [[Maros]] tahun [[1948]], lokasi terjadinya pertempuran dan perang gerilya dua tahun sebelumnya ([[1946]]) yang dilakukan oleh pasukan KRIS Muda Camba yang dipimpin oleh Baddare Situru melawan pasukan [[NICA]] (bagian II).]]
 
'''Andi Baddare Situru Arung Sawaru Matinroe Ri Panaikang''' atau lebih dikenal dengan nama '''Baddare Situru''' atau '''Baddare Daeng Situru''' atau '''Andi Baddare Situru''' (lahir di [[Sawaru, Camba, Maros|Sawaru]], [[Camba, Maros|Distrik Camba]], [[SulawesiHindia SelatanBelanda]] pada [[1911]] — meninggal di [[Turikale,Kabupaten Maros|Maros]], [[Kabupaten Maros]], [[Sulawesi Selatan]] pada [[7 September]] [[1962]]), atauadalah lebihseorang dikenal[[bangsawan]] dengan[[Suku namaBugis]] '''Baddareyang Situru'''merupakan Arung atau '''Raja di Sawaru. Baddare Daeng Situru''' ataumemiliki '''Andisikap Baddaretanpa Situru''',kompromi adalahkepada seorangpenjajah [[bangsawan]]dengan [[Sukuaksi-aksi Bugis]]teror dan gerilyanya di wilayah Camba. Ia dikenal sebagai pejuang terlatih merebut dan mempertahankan kemerdekaan, tokoh masyarakat, pemuka agama sekaligus pahlawan asal [[Maros]]. Baddare Situru memiliki tekad kuat pada pendiriannya melawan [[NICA]] (''Nederlandsch Indische Civiele Administratie'' atau ''Netherlands Indies Civil Administration'') di [[Camba, Maros|Camba]]. Secara tidak langsung Baddare Situru berjuang mempertahankan kemerdekaan di [[Kabupaten Maros|Maros]]. Perlawanan ini dilatarbelakangi pada saat proklamasi kemerdekaan telah diraih, Sekutu ([[Inggris]], [[Australia]], [[Belanda]]) datang dengan memboncengi [[NICA]]/[[Belanda]] maka keadaan [[Sulawesi Selatan]] dan sekitarnya mencekam.
 
Baddare Situru memulai kariernya yaitu tahun 1943, saat terbentuknya organisasi SUDARASOEDARA (SumberSoember Darah RakyatRakjat) yang dipimpin oleh Baddare Daeng Situru. Organisasi pemuda yang dibentuk oleh Jepang ini kegiatannya berupa latihan-latihan, tujuannya adalah jika keadaan sewaktu-waktu genting, mereka dimanfaatkan. Selanjutnya Baddare Daeng Situru melanjutkan perjuangannya di organisasi kelaskaran yang bernama PemudaPemoeda Merah PutihPoetih (PMP). Di kelaskaran PMP ini Baddare Daeng Situru sebagai pemimpin. Ia menggantikan ayahnya yang telah wafat. Dengan berdirinya PMP ini, selanjutnya dilakukan latihan-latihan militer. Kemudian Baddare Daeng Situru dan para pejuang pemuda melakukan pelucutan senjata [[Jepang]] dan senjata [[NICA]].
 
Perjuangan Baddare Daeng Situru dalam mempertahankan kemerdekaan terus berlanjut, yaitu setelah KRIS Muda Mandar eksis di [[Polman|Mandar]] dan semakin banyak yang berminat menjadi anggotanya. Semakin bertambah peminat terhadap organisasi perjuangan ini, disebabkan karena kelaskaran ini dianggap sukses dan banyak memberikan contoh yang positif dalam perjuangan. Kemudian kelaskaran KRIS Muda Mandar ini memperluas diri dengan membentuk beberapa cabang kelaskaran di daerah lain seperti di [[Pangkep]], [[Makassar]], [[Maros]], dan lain sebagainya. Kelaskaran KRIS Muda Mandar cabang [[Maros]] ini dipimpin oleh Baddare Daeng Situru.
 
Awal mula Baddare Daeng Situru masuk dalam kancah perjuangan sejak masa penjajahan Jepang. Kemudian pada saat Belanda kembali menjajah dan menguasai wilayah Sulawesi Selatan. Baddare Daeng Situru sebagai salah seorang putra Sulawesi Selatan tidak rela kalau tanah airnya kembali menjadi daerah jajahan.
 
== Biografi ==
Baddare Daeng SituruSitoeroe dilahirkan di [[Sawaru, Camba, Maros|SawaruSawaroe]] pada tahun 1911. Sawaru merupakan satu desa di [[Camba, Maros|Kecamatan Camba]], [[Kabupaten Maros]]. Baddare Daeng Situru anak ke-2 (8 bersaudara) dari ayah bernama Daeng Situru Andi Mappasessi Petta PuliPoeli ArungAroeng Maccege dan ibu bernama Andi AisyahAisjah. Panggilan akrab Baddare Daeng Situru semasa kecil adalah Baddere. Baddare Daeng Situru adalah keturunan bangsawan dimana ayahnya sebagai pemangku '''''Ade' Pitu''''' (Adat Tujuh) di [[Bone]]. Baddare Daeng Situru pada masa kecilnya sebagai anak bangsawan menerima pendidikan dan bimbingan dari ayahnya sendiri. Ia sejak kecil diajar membaca Al-Qur'an. Setelah berusia tujuh tahun ia masuk ''Vevelog School'' (Sekolah Rakyat 3 tahun) di [[Camba, Maros|Camba]] dan memperoleh ijazah pada tahun [[1923]]. Kemudian melanjutkan sekolah ke ''Volk School'' (Sekolah RakyatRakjat) pada tahun [[1929]]. Setelah menyelesaikan pendidikan pada ''Volk School'', pada tahun itu juga ia kemudian diangkat menjadi guru bantu pada sekolah tersebut. Setelah berakhir jadi guru bantu di ''Volk School'' lalu ia diangkat menjadi kepala sekolah pada tahun 1931. Pada tahun 1936 menjadi anggota Muhammadiyah selanjutnya pada tahun itu juga diangkat menjadi pimpinan Muhammadiyah cabang Camba. Pada tahun 1937 ia diangkat menjadi kepala kampung merangkat sebagai juru tulis. Sejak diangkat menjadi kepala kampung, perhatian diarahkan ke masalah kemasyarakatan dan pemerintahan. Profesi sebagai kepala kampung merangkap juru tulis dari tahun [[1937]]-[[1941]]. Ia melaksanakan tugas dengan baik dan masyarakat merasakan ketenangan dan ketentraman. Pada masa pemerintahannya, ia mendirikan OPD (Organisasi Pertahanan Desa) sebagai pertahanan di tingkat desa. Selain itu, Baddare Daeng Situru juga membentuk sebuah badan yang disebut Andel Koperasi tahun 1937. Koperasi yang dibentuk ini terus berkembang, dan manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat sampai terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Bentuk usaha Andel Koperasi itu hampir sama dengan bentuk arisan. Modal usaha didapat dari simpan wajib anggota yang dibayar sebelum bergabung menjadi anggota. Setiap bulan anggota harus menyetor jumlah uang yang telah disepakati bersama dan setelah itu akan diberikan kepada siapa yang paling membutuhkannya.
 
Tahun 1945 Baddare Daeng Situru diangkat menjadi pimpinan SUDARASOEDARA (SumbuSoemboe Darah RakyatRakjat). SUDARASOEDARA adalah salah satu bentuk perkumpulan pemuda yang dibentuk oleh Jepang di CambaTjamba, mereka diberi latihan militer sebagai bekal pada pemuda. SUDARASOEDARA ini merupakan wadah perjuangan untuk mencapai Indonesia merdeka, SUDARASOEDARA berkembang ke seluruh pelosok Sulawesi. Tujuan perjuangannya ternyata mampu meningkatkan semangat perjuangan dari seluruh pemimpin rakyat, bangsawan, dan rakyat. Sebagai ketua kehormatan adalah [[Andi Mappanyukki]] dan ketua umum adalah [[Sam Ratulangi]]. Melalui organisasi SUDARASOEDARA ini disebarluaskan dan dibangun semangat perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Usaha itu tidak hanya dilakukan oleh tokoh-tokoh nasional yang berada di tengah-tengah masyarakat saja, tetapi juga menyusup masuk dalam organisasi pemerintahan dan kemiliteran.
 
== Keluarga ==
Baris 55:
Selain membantu Sekutu untuk melucuti tentara Jepang yang tersisa, [[NICA]] di bawah pimpinan van Mook atas perintah Kerajaan Belanda membawa kepentingan lain, yaitu menjalankan pidato Ratu Wilhelmina terkait konsepsi kenegaraan di Indonesia. Pidato pada tanggal 6 Desember 1942 melalui siaran radio menyebutkan bahwa di kemudian hari akan dibentuk sebuah persemakmuran antara Kerajaan Belanda dan Hindia (Indonesia) di bawah naungan Kerajaan Belanda.
 
Sejak 21 September 1945, tentara Sekutu mendarat di Makassar di bawah komando Brigadir I. Dougherty. Kedok NICA juga terbaca hingga di Sulsel. Semangat membentuk badan perjuangan terjadi dimana-mana, termasuk di Maros, salah Kabupaten yang berada di Sulawesi Selatan (30 &nbsp;km dari kota Makassar).
 
Bicara Maros, ada nama ‘Baddare Daeng Situru’ dan M. Gazali, sosok pejuang yang melawan Belanda saat itu. Meski kurang populer di Sulsel, namun ternyata peranan Baddare Daeng Situru dan M. Gazali sangat penting dalam era perjuangan kemerdekaan RI. Mereka berasal dari salah satu wilayah di Kabupaten Maros yakni Camba. Bermula dari menjadi guru, kedua tokoh Muhammadiyah Camba ini, akhirnya menjadi komandan pasukan KRIS muda di Camba.
Baris 76:
* Guru bantu di ''Volk School'' (Sekolah Rakyat)
* Kepala Sekolah di ''Volk School'' (Sekolah Rakyat) ([[1931]])
* Pimpinan MuhammadiyahMuhammadijah CabangTjabang CambaTjamba ([[1936]])
* Kepala Kampung [[Sawaru, Camba, Maros|SawaruSawaroe]] merangkap juru tulis ([[1937]]-[[1941]])
* Pemimpin SUDARASOEDARA (SumbuSoemboe Darah RakyatRakjat) ([[1943]])
* Wakil Komandan Divisi II KRIS Muda Mandar Cabang Maros/CambaTjamba (November [[1946]]-Januari [[1947]])
* Pelindung/Penasehat Divisi II KRIS Muda Mandar Cabang Maros/Camba di [[Pattanyamang, Camba, Maros|PattanyamangPattanjamang]] (November [[1946]]-Januari [[1947]])
* Pemimpin KRIS Muda Mandar Cabang Maros/CambaTjamba
* Anggota Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) ([[1945]])
* Pemimpin Pemuda Merah Putih (PMP) Cabang CambaTjamba ([[1945]])
* Mendirikan OPD (Organisasi Pertahanan Desa)
* Membentuk badan koperasi "Andel Koperasi" (1937)
* Kepala Distrik [[Camba, Maros|CambaTjamba]] ([[1954]]-[[1960]])
* Kepala Badan Pemerintah Harian (BPH) Kabupaten Maros ([[1960]]-[[1962]])
 
Baris 112:
 
== Akhir Perjuangan ==
Dengan kekalahan Baddare Daeng Situru pada November [[1946]] dalam pertempuran terbuka melawan [[NICA]] di dekat [[Camba, Maros|Kota Camba]], ia masuk hutan dengan melancarkan perang gerilya. Cara yang ia lakukan yaitu penghadangan diberbagai tempat yang dianggap strategis serta mengadakan pengrusakan-pengrusakan jembatan guna menghambat bantuan musuh. Pada tahun 1947 Baddare Daeng Situru ditangkap oleh [[NICA]] dan dipenjarakan di Maros, kemudian dipindahkan ke penjara di Makassar, dipada tahun 1949 baru dibebaskan.
 
== Kehidupan sosial keagamaan ==
Baris 124:
 
== Penghormatan dan Tanda Jasa ==
[[Berkas:Jalan Baddare Daeng Situru (Maros)1.jpg |250px|jmpl|ka|Jalan Baddare Daeng Situru di [[Turikale, Turikale, Maros|Kelurahan Turikale]]]]
[[Berkas:Jalan Baddare Daeng Situru (Maros)2.jpg |250px|jmpl|ka|Jalan Baddare Daeng Situru di [[Turikale, Turikale, Maros|Kelurahan Turikale]]]]
 
Baddare Situru yang lahir, besar, sampai melakukan perjuangan di Maros telah membukakan mata bahwa perjuangan yang dilakukannya tidak sia-sia. Setelah aral melintang mengarungi perjuangannya, pada tanggal [[7 September]] [[1962]] Baddare Situru wafat. Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Panaikang di [[Kota Makassar]].
 
Baris 133 ⟶ 136:
{{Reflist}}
* {{cite news
|url=http://smartcitymakassar.com/2019/05/13/kisah-kepahlawanan-melepas-status-gurunya-baddare-daeng-situru-dan-m-gazali-bergerilya-di-hutan-camba/#
|date=13 Mei 2019
|title=Kisah Kepahlawanan: Melepas Status Gurunya, Baddare Daeng Situru dan M. Gazali, Bergerilya di Hutan Camba
|work=smartcitymakassar.com
|accessdate=27 Mei 2020
|archiveurl=https://web.archive.org/web/20200809081342/https://smartcitymakassar.com/2019/05/13/kisah-kepahlawanan-melepas-status-gurunya-baddare-daeng-situru-dan-m-gazali-bergerilya-di-hutan-camba/
|archiveurl=
|archivedate=17 Maret 20112020-08-09
|ref={{SfnRef|smartcitymakassar.com 2019, Kisah Kepahlawanan}}
|dead-url=yes
}}
* {{cite thesis
Baris 213 ⟶ 217:
{{Topik Maros}}
{{lifetime|1911|1962|Baddare Daeng Situru}}
{{negara-bio-stub|Indonesia}}
 
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari MarosBugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Maros]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]