Matteo Ricci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: ProyekWiki Biografi, removed stub tag |
||
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 24:
}}
{{Infobox Chinese
| pic = Macau - panoramio (81).jpg
| piccap = Patung Ricci di [[Makau]], diresmikan pada 7 Agustus 2010, hari peringatan kedatangannya di pulau itu.
| title = Matteo Ricci
| collapse = no
| s = {{linktext|利|玛|窦}}
| t = {{linktext|利|瑪|竇}}
| p = Lì Mǎdòu
| mi = {{IPAc-cmn|l|i|4|-|m|a|3|d|ou|4}}
| altname = [[Nama kehormatan]]: Xitai
| c2 = {{linktext|西|泰}}
| showflag = stp
| p2 = Xītài
| mi2 = {{IPAc-cmn|x|i|1|t|ai|4}}
| c =
| j =
| ci =
| gr = Lih Maadow
}}
{{Infobox saint
Baris 59 ⟶ 63:
| issues =
}}
'''Matteo Ricci''' ({{IPA-it|matˈtɛːo ˈrittʃi}}; {{lahirmati||6|10|1552||1|5|1610}}; [[Aksara Han tradisional|Hanzi Tradisional]]: 利瑪竇; [[pinyin]]: Lì Mǎdòu; {{lang-la|Mattheus Riccius Maceratensis}}) adalah seorang [[pastur]] dari [[Ordo Yesuit]] [[Italia]] yang melakukan aktivitas [[misionaris]]nya di [[Tiongkok]] selama masa [[Dinasti Ming]].<ref name="Sunquist">{{en}} Scott W. Sunquist (ed.). ''A Dictionary of Asian Christianity.'' Michigan: William B. Eerdman Publishing Co. 2001. Hal 502.</ref> Matteo Ricci masih dikenal sebagai salah seorang misionaris terhebat di Tiongkok.<ref name="Sunquist"/> Ricci adalah pioner yang memperkenalkan budaya Barat ke Tiongkok.<ref name="ijo">{{en}} Berard L. Marthaler. ''New Catholic Encyclopedia, Second Edition vol XII.'' Washington: Catholic University. 2003. Hal. 223-225. ISBN 0-7876-4004-2.</ref> Gereja yang dia bangun masih menjadi Gereja Katolik terbesar yang selamat dari [[Revolusi Kebudayaan]].<ref name="Sunquist"/> Ia yang memperkenalkan [[metode penginjilan akomodasi]].<ref name="Sunquist"/>
==
Ricci lahir di [[Macerata|Macareta]], [[
=== Pendidikan ===
Baris 73 ⟶ 76:
Sejak Mei 1577, Ricci belajar [[bahasa Portugis]] di [[Universitas Coimbra]] selama sembilan bulan.<ref name="Sunquist"/> Ricci harus mempelajari pemikiran [[Aristoteles]] dan [[Thomas Aquinas]] selama belajar di sana.<ref name="Sunquist"/> Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci selama ia menuntut ilmu ini, Ia perkenalkan kepada orang-orang Tiongkok saat ia menjalankan misi di Tiongkok.<ref name="Sunquist"/>
Pada tanggal [[24 Maret]] [[1578]], Ricci meninggalkan [[Lisbon]] dan tinggal di [[Goa]] selama empat tahun.<ref name="Sunquist"/> Di [[Goa]], Ricci melanjutkan studi teologinya dan memulihkan kesehatannya yang terganggu.<ref name="Sunquist"/> Ia juga ditahbiskan menjadi uskup di [[Goa]] pada tanggal [[26 Juli]] [[1580]].<ref name="Sunquist"/>
==
{{further|Orang Eropa di Tiongkok pada Abad Pertengahan}}
Pada tahun [[1580]] Ricci tiba di [[Makau]] dan segera belajar bahasa dan tulisan
[[Berkas:Matteo Ricci Far East 1602 Larger.jpg|jmpl|kiri|180px|Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602]]
Baris 82 ⟶ 85:
Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Tiongkok bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini.
<ref name="Sam">{{en}} Samuel Moffet, '' A History of Christianity in Asia vol 2.'' New York: Harper Collins Publisher. 1992. Hal, 111-115.</ref>
== Pendekatan Ricci terhadap budaya Tionghoa ==
[[File:Matteo Ricci 2.jpg|thumb|200px|Lukisan Ricci memakai [[Hanfu|jubah Tionghoa]] pada awal abad ke-17|alt=]]
Mateo Ricci fasih menutur berbahasa Tionghoa sebaik membaca dan menulis [[Bahasa Tionghoa Klasik]], bahasa literatur para cendekiawan dan pejabat. Dia dikenal sebagai pengagum budaya Tionghoa secara umum namun mengutuk praktik [[Pelacuran|prostitusi]] yang populer di [[Beijing|Peking]] pada saat itu.<ref>{{cite book |last=Hinsch |first=Bret |year=1990 |title=Passions of the Cut Sleeve : The Male Homosexual Tradition in China |url=https://archive.org/details/passionsofcutsle0000hins |location= |publisher=University of California Press |page=[https://archive.org/details/passionsofcutsle0000hins/page/2 2] |isbn=0-520-06720-7 }}</ref> Selama penelitiannya, dia menyadari bahwa kontras dengan [[Asia Selatan]], budaya Tionghoa sangat terikat dengan nilai-nilai Konfusianisme dan oleh karena itu memutuskan untuk menggunakan konsep Tionghoa yang ada untuk menjelaskan agama Kristen.<ref>Zvi Ben-Dor Benite, ''"Western Gods Meet in the East": Shapes and Contexts of the Muslim-Jesuit Dialogue in Early Modern China'', Journal of the Economic and Social History of the Orient, Vol. 55, No. 2/3, Cultural Dialogue in South Asia and Beyond: Narratives, Images and Community (sixteenth-nineteenth centuries) (2012), pp. 517-546.</ref> Dengan persetujuan formal atasannya Valignano, ia menyejajarkan dirinya dengan sastrawan intelektual elit Konfusianisme,<ref>Bashir, Hassan ''Europe and the Eastern Other'' Lexington Books 2013 p.93 {{ISBN|9780739138038}}</ref> dan bahkan mengadopsi mode pakaian mereka. Dia tidak menjelaskan bahwa iman Katolik sama sekali asing atau baru; sebaliknya, ia mengatakan bahwa budaya dan orang-orang Tionghoa selalu percaya pada Tuhan dan bahwa kekristenan hanyalah pelengkap dari iman mereka.<ref name="Franzen">{{cite book |first=August |last=Franzen |title=Kleine Kirchengeschichte |url=https://archive.org/details/kleinekirchenges00fran |url-access=registration |location=Freiburg |publisher=Herder |year=1988 |isbn=3-451-08577-1 }}</ref>{{rp|323}} Dia malah meminjam istilah Tionghoa yang tidak lazim, [[Tianzhu (Chinese name of God)|''Tiānzhǔ'']] ({{lang|zh|{{linktext|天主}}}}, "Tuhan Surgawi") untuk menjelaskan Tuhan pada [[agama Abrahamik]], meskipun istilah ini berasal dari pemujaan tradisional [[Tian|Surga]] di Tiongkok (Dia juga mengutip banyak sinonim dari kanon Konfusianisme). Dia mendukung tradisi Tionghoa dengan menyetujui pemujaan leluhur keluarga. Misionaris ordo [[Dominikan]] dan [[Fransiskan]] menganggap ini merupakan tradisi yang tidak dapat diterima, dan kemudian mengajukan banding ke [[Takhta Suci]] tentang masalah ini.<ref name="Franzen"/>{{rp|324}} Pertikaian ritus terus berlanjut selama berabad-abad kemudian, dengan pernyataan Vatikan terbaru pada tahun 1939. Beberapa penulis kontemporer memuji Ricci sebagai contoh [[Inkulturasi (Katolik)|inkulturasi]] yang bermanfaat,<ref name="griffiths">{{Citation | last=Griffiths | first=Bede | author-link=Bede Griffiths | editor-last=Derrick | editor-first=Christopher | editor-link=Christopher Derrick | title=Light of Revelation and Non-Christians | place=New York, NY | publisher=Alba House | year=1965 | chapter=The meeting of East and West}}</ref><ref name="Dunn">{{Citation | last=Dunn| first=George H. | editor-last=Derrick | editor-first=Christopher | editor-link=Christopher Derrick | title=Light of Revelation and Non-Christians | place=New York, NY | publisher=Alba House | year=1965 | chapter=The contribution of China's culture towards the future of Christianity}}</ref> tetapi pada saat yang sama menghindari pemutarbalikkan pesan [[Injil]] atau mengabaikan media budaya asli.<ref>{{cite book |author=Zhiqiu Xu |year=2016 |title=Natural Theology Reconfigured: Confucian Axiology and American Pragmatism |publisher=Routledge |location=New York |url = https://books.google.com/books?id=N6fOCwAAQBAJ |via=[[Google Books]] |isbn=9781317089681 }}</ref>
Seperti perkembangan di India, identifikasi budaya Eropa dengan Kekristenan menyebabkan hampir berakhirnya misi Katolik di Tiongkok, tetapi Kekristenan terus tumbuh di [[Sichuan]] dan beberapa lokasi lainnya..<ref name="Franzen" />{{rp|324}}
[[Xu Guangqi]] dan Ricci merupakan dua orang pertama yang menerjemahkan beberapa [[Klasik Tionghoa|klasik Konfusianisme]] ke dalam bahasa-bahasa [[Dunia Barat|dunia barat]] yaitu bahasa Latin.
Ricci juga bertemu dengan utusan Korea ke Tiongkok, Yi Sugwang. Dia mengajar prinsip dasar Katolik kepada Yi dan memberinya beberapa buku tentang Barat yang dimasukkan ke dalam ''[[Jibong Yuseol]]'', ensiklopedia Korea pertama.<ref>National Assembly, Republic of Korea: [http://korea.assembly.go.kr/history_html/history_07/jos_L_07.jsp Korea History]</ref> Bersamaan dengan pemberian [[João Rodrigues]] kepada duta besar [[Jeong Duwon]] pada tahun 1631, pemberian Ricci memengaruhi penciptaan gerakan [[Silhak]] Korea.<ref>{{cite book |last=Bowman |first=John S. |year=2000 |url=https://archive.org/details/columbiachronolo00john |url-access=registration |title=Columbia Chronologies of Asian history and Culture |location= |publisher=Columbia University Press |page=[https://archive.org/details/columbiachronolo00john/page/212 212] |isbn=0-231-11004-9 }}</ref>
== Pranala luar ==
* [http://www.faculty.fairfield.edu/jmac/sj/scientists/ricci.htm Matteo Ricci, S.J.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201219110426/http://www.faculty.fairfield.edu/jmac/sj/scientists/ricci.htm |date=2020-12-19 }}
== Referensi ==
Baris 92 ⟶ 106:
{{lifetime|1552|1610|Ricci, Matteo}}
[[Kategori:Ekspatriat Italia di Tiongkok]]
[[Kategori:Yesuit]]
|