Perpustakaan Aleksandria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Status artikel|AP|10|7|2020}}
{{Infobox library
| name = Perpustakaan AlexandriaAleksandria
| logo = <!-- file name only (no Image: or File:) -->
| logo_size =
Baris 33 ⟶ 34:
| module =
}}
'''Perpustakaan Besar Aleksandria''' di kotaKota [[Aleksandria]], [[Mesir]] merupakan salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting pada zaman kuno. Perpustakaan ini merupakan bagian dari sebuah lembaga penelitian yang lebih besar, [[Musaeum|Mouseion]], yang dipersembahkandidarmabaktikan untukbagi para [[Musai]] (sembilan dewi yangseni melambangkan senibudaya). Gagasan mengenai sebuah perpustakaan untuk segala bidang di Aleksandria mungkin diusulkan oleh [[Demetrios dari Phaleron|Demetrios dari Faleron]] (seorang negarawan asal [[Athena (kota)|Athena]] yang menjalani pengasingannya di Aleksandria) kepada Raja [[Ptolemaios I Soter]] pada zaman [[Mesir Hellenistik|Helenistik]]. Rancangan untuk mendirikan perpustakaan ini mungkin sudah disusun pada masanyamasa raja tersebut, tetapi perpustakaan ini kemungkinan baru dibangun pada masa pemerintahan anaknya, yaitu [[Ptolemaios II Filadelfos]]. Berkat dukungan dari raja-raja [[Wangsa Ptolemaios]], perpustakaan ini dengan segera memperoleh banyak sekali gulungan [[papirus]]. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah gulungan papirus yang disimpan di perpustakaan ini, tetapi perkiraannya berkisar antara 40.000 hingga 400.000 gulungan.
 
Salah satu alasan mengapa Aleksandria dianggap sebagai pusat keilmuan dan pembelajaran adalah keberadaan perpustakaan ini. Banyak cendekiawan terkenal yang bekerja di perpustakaan ini pada abad ketiga dan kedua SM, seperti [[Zenodotos|Zenodotos dari Efesos]] yang berupaya menstandardisasimembakukan naskah [[Homeros|puisi-puisi Homeros]], [[Kallimakhos|Kalimakos]] yang menulis ''[[Pinakes]]'' (kadang-kadang dianggap sebagai [[katalog perpustakaan]] pertama di dunia), [[Apollonios dari Rodos|Apolonios dari Rodos]] yang menyusun puisi [[wiracarita]] ''[[Argonautika]]'', [[Eratosthenes|Eratostenes dari Kirene]] yang menghitung [[keliling Bumi]] dengan keakuratan yang hanya meleset sedikit, [[Aristofanes dari Bizantium|Aristofanes dari Bizantion]] yang menciptakan sistem [[diakritik Yunani]] dan adalah orang pertama yang membagi naskah-naskah puisi menjadi baris-baris, serta [[Aristarkos dari Samotrakia]] yang membuat naskah definitif puisi-puisi Homeros dan menulis ulasan-ulasan panjang untuk puisi-puisi tersebut. Pada masa kekuasaan [[Ptolemaios III Euergetes]], sebuah cabang perpustakaan didirikan di [[Serapeum|Serapeion]], yang merupakan sebuah kuil yang dipersembahkan untuk dewa [[Serapis]] dalam kepercayaan Yunani-Mesir.
 
Walaupun pada masa modern terdapat anggapan bahwa perpustakaan ini pernah "dibakar" dan dihancurkan, perpustakaan ini sebenarnya sudah mengalami kemunduran secara bertahap dalam kurun waktu beberapa abad. Kemunduran ini dimulai dari pengusiran pada cendekiawan dari Aleksandria pada tahun 145 SM atas perintah dari [[Ptolemaios VIII Physkon|Ptolemaios VIII Fiskon]], yang berujung pada keputusan Aristarkos dari Samotrakia yang menjabat sebagai kepala perpustakaan untuk mengundurkan diri dan kemudian mengasingkan diri ke [[Siprus]]. Banyak cendekiawan lain yang juga melarikan diri ke kota lain (seperti [[Dionisios Traks]] dan [[Apollodoros dari Athena|Apolodoros dari Athena]]). Perpustakaan ini atau sebagian dari koleksinya terbakar secara tidak sengaja oleh [[Yulius Kaisar]] selama peristiwa [[Perang Saudara Caesar|perang saudara]] pada tahun 48 SM, tetap tidak diketahui secara pasti seberapa banyak gulungan yang hancur. Tampaknya perpustakaan ini masih dapat bertahan atau dibangun kembali tidak lama sesudahnya; pakar geografi kuno yang bernama [[Strabo]] menulis bahwa ia pernah mengunjungi Mouseion sekitar tahun 20 SM, sementara karya cendekiawan [[Didimos Kalkenteros]] di Aleksandria dari masa ini menunjukkan bahwa ia mungkin dapat mengakses paling tidak sebagian dari koleksi di perpustakaan ini.
Baris 50 ⟶ 51:
|caption2=Salinan patung [[Aleksander yang Agung]] buatan [[Romawi Kuno|Romawi]], kini disimpan di [[Ny Carlsberg Glyptotek]], [[Kopenhagen]]
}}
Perpustakaan Aleksandria bukanlah perpustakaan pertama di dunia.{{sfn|Phillips|2010}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=1–2, 10–11}} Perpustakaan-perpustakaan lain sudah ada di Yunani dan kawasan [[Timur Dekat]] sejak lama.{{sfn|Phillips|2010}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=13}} Arsip tulisan pertama yang tercatat dalam sejarah terletak di kotaKota [[Uruk]] di peradaban [[Sumeria]] kuno sekitar tahun 3400 SM, ketika manusia baru saja mengembangkan tulisan.{{sfn|MacLeod|2000|page=11}} Pengumpulan naskah-naskah oleh para ahli dimulai sekitar tahun 2500 SM.{{sfn|MacLeod|2000|page=11}} Kerajaan dan kekaisaran kuno di kawasan Timur Dekat juga memiliki tradisi pengumpulan buku.{{sfn|MacLeod|2000|page=2}}{{sfn|Phillips|2010}} [[Bangsa Het]] dan [[Asiria]] memiliki arsip raksasa yang berisikan catatan-catatan dalam berbagai bahasa.{{sfn|MacLeod|2000|page=2}} Perpustakaan paling terkenal di kawasan Timur Dekat pada zaman kuno adalah [[Perpustakaan Asyurbanipal]] di [[Niniwe]] yang didirikan pada abad ke-7 SM oleh Raja Asiria [[Asyurbanipal]] (berkuasa 668 hingga sekitar tahun 627 SM).{{sfn|MacLeod|2000|page=11}}{{sfn|Phillips|2010}} Di [[Babilonia]], sebuah perpustakaan besar juga pernah ada pada masa [[Nebukadnezar II]] (berkuasa sekitar tahun 605 hingga 562 SM).{{sfn|MacLeod|2000|page=2}} Di Yunani, penguasa Athena [[Peisistratos]] konon pernah membuka perpustakaan umum besar pertama pada abad ke-6 SM.{{sfn|MacLeod|2000|pages=1}} Tradisi pengumpulan buku di Yunani dan Timur Dekat inilah yang melahirkan gagasan pendirian Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|pages=1–2}}{{sfn|Phillips|2010}}
 
Raja-raja [[Kerajaan Makedonia Kuno|Makedonia]] yang menggantikan [[Aleksander yang Agung]] sebagai penguasa Timur Dekat ingin mendorong penyebaran budaya [[Helenisme|Helenistik]] dan pembelajaran di wilayah dunia yang saat itu telah mereka ketahui.{{sfn|MacLeod|2000|pages=2–3}} Sejarawan [[Roy MacLeod]] menyebutnya "program imperialisme budaya".{{sfn|MacLeod|2000|page=3}} Maka dari itu, para penguasa ini memiliki kepentingan dalam upaya untuk mengumpulkan dan menyusun keterangan dari Yunani maupun dari kerajaan-kerajaan kuno di Timur Dekat.{{sfn|MacLeod|2000|pages=2–3}} Keberadaan perpustakaan meningkatkan martabat suatu kota, menarik para cendekiawan, dan membantu penguasa dalam memerintah negara.{{sfn|MacLeod|2000|page=3}}{{sfn|Fox|1986|page=341}} Oleh sebab itu, setiap kota Helenistik besar memiliki sebuah perpustakaan kerajaan.{{sfn|MacLeod|2000|page=3}}{{sfn|Fox|1986|page=340}} Namun, Perpustakaan Aleksandria merupakan suatu hal yang baru;{{sfn|MacLeod|2000|page=3}}{{sfn|Fox|1986|pages=340–341}} tidak seperti perpustakaan-perpustakaan sebelumnya, para penguasa dari [[Kerajaan Ptolemaik]] ingin mendirikan tempat penyimpanan semua pengetahuan.{{sfn|MacLeod|2000|page=3}}{{sfn|Casson|2001|page=35}}
 
== Dukungan dari Wangsa Ptolemaios ==
Baris 58 ⟶ 59:
[[Berkas:Ptolemy II MAN Napoli Inv5600.jpg|jmpl|Patung kepala yang ditemukan selama penggalian di [[Villa dei Papiri]]. Patung kepala ini menggambarkan [[Ptolemaios II Philadelphos|Ptolemaios II Filadelfos]], yang diyakini sebagai pendiri Perpustakaan Aleksandria sebagai suatu lembaga, walaupun rancangan perpustakaannya mungkin dikembangkan oleh ayahnya, [[Ptolemaios I Soter]].{{sfn|Tracy|2000|pages=343–344}}]]
 
Perpustakaan Aleksandria adalah salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting pada zaman kuno, tetapi seluk-beluk mengenai perpustakaan ini bercampur-baur dengan legenda.{{sfn|MacLeod|2000|pages=1–2}} Sumber keterangan pertama mengenai pendirian perpustakaan ini adalah ''[[Surat Aristeas]]'' yang ditulis sekitar tahun 180 hingga 145 SM.{{sfn|Lindberg|1980|p=5}}{{sfn|Tracy|2000|page=343}}{{sfn|MacLeod|2000|page=2}} Menurut naskah ini, Perpustakaan Aleksandria didirikan pada masa [[Ptolemaios I Soter]] (berkuasa sekitar tahun 323 hingga 283 SM), dan awalnya perpustakaan ini diurus oleh [[Demetrios dari Phaleron|Demetrios dari Faleron]], murid [[Aristoteles]] yang diasingkan dari Athena dan mengungsi di istana Wangsa Ptolemaios di Aleksandria.{{sfn|Tracy|2000|page=343}}{{sfn|MacLeod|2000|page=2}} Namun, ''Surat Aristeas'' ditulis bukan pada masa pendirian perpustakaan ini dan di dalamnya juga terkandung keterangan yang ternyata tidak tepatkeliru.{{sfn|Tracy|2000|page=343}} Sumber-sumber lain mengklaim bahwa perpustakaan ini didirikan pada masa kekuasaan anak Ptolemaios I, [[Ptolemaios II Filadelfos]] (berkuasa 283–246 SM).{{sfn|Phillips|2010}}
 
Para ahli modern sepakat bahwa meskipun Ptolemaios I mungkin adalah orang yang menyiapkan rancangan pendirian perpustakaan ini, kemungkinan perpustakaannya sendiri baru benar-benar dibangun pada masa pemerintahan Ptolemaios II.{{sfn|Tracy|2000|page=343}} Pada masa tersebut, Demetrios dari Faleron sudah tidak lagi didukung oleh Wangsa Ptolemaios, sehingga kemungkinan ia sama sekali tidak bersumbangsih terhadap pendirian lembaga perpustakaan ini.{{sfn|Tracy|2000|pages=343–344}} Namun, pakar sejarah klasik [[Stephen V. Tracy]] berpendapat bahwa kemungkinan besar Demetrios pernah membantu mengumpulkan paling tidak beberapa naskah yang kemudian akan menjadi bagian dari koleksi perpustakaan ini.{{sfn|Tracy|2000|pages=343–344}} Pada kisaran tahun 295 SM, Demetrios mungkin sudah memperoleh naskah yang berisikan tulisan Aristoteles dan [[Theophrastus|Teofrastos]], dan ia memang merupakan orang yang bisa melakukannya, karena ia adalah anggota [[mazhab Peripatos]].{{sfn|Tracy|2000|pages=344–345}}
 
Perpustakaan ini dibangun di dekat istana kerajaan di kawasan Brukeion (daerah Yunani di Aleksandria yang bersebelahan dengan pesisir). Perpustakaan ini merupakan bagian dari lembaga yang lebih besar, yaitu [[Musaeum|Mouseion]].{{sfn|Wiegand|Davis|2015|p=19}} Mouseion sendiri, sesuai namanya, adalah sebuah kuil yang dipersembahkan untuk para [[Musai]].{{sfn|MacLeod|2000|page=3}} Tujuan utama pendirian perpustakaan ini adalah untuk mengumpulkan semua buku yang ditulis dalam bahasa Yunani dan buku karya suku bangsa lain yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, menyunting karya-karya penyair dan dramawan Yunani Klasik dalam bentuk aslinya, serta mendirikan perpustakaan penelitian untuk para ahli dari segala bidang.{{sfn|Wiegand|Davis|2015|p=19}} Namun, menurut sejarawan [[David C. Lindberg]], tujuan utamanya adalah untuk menunjukkan kekayaan Mesir, sementara penelitian adalah tujuan keduanya.{{sfn|Lindberg|1980|p=5}} Tata letak perpustakaan ini tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat sebuah kebun, tempat perjamuan, ruang membaca, balai ceramah, dan ruang pertemuan di gedung Mouseion.{{sfn|Lyons|2011|p=26}} Di sebuah balai, terdapat rak-rak untuk koleksi gulungan papirus, dan rak-rak ini disebut ''bibliothekai'' (βιβλιοθῆκαι). Konon di atas rak tersebut terdapat inskripsi yang bertuliskan: "Tempat penyembuhan jiwa."{{sfn|Manguel|2008|p=26}}
 
=== Perluasan ===
[[Berkas:Antikes Alexandria Karte.JPG|jmpl|upright=1.5|Peta Aleksandria pada zaman kuno. Mouseion terletak di kawasan Broukeion (di peta ini disebut "Museum") terletak di kawasan Broukeion ("Bruchium") di pusat kota di dekat pelabuhan besar ("Portus Magnus" di peta).{{sfn|Barnes|2000|page=62}}]]
 
Para penguasa dari Wangsa Ptolemaios berupaya untuk meningkatkan koleksi perpustakaan melalui kebijakan pembelian buku yang agresif.{{sfn|Casson|2001|page=34}} Mereka mengirim petugas-petugas kerajaan dengan anggaran yang besar untuk membeli dan mengumpulkan teks sebanyak yang mereka mampu, tanpa memandang subjek atau penulisnya.{{sfn|Casson|2001|page=34}} Salinan naskah yang tua lebih dipilih daripada yang baru, karena naskah baru sudah melalui banyak proses penyalinan, sehingga naskah tua dirasa lebih menyerupai naskah aslinya.{{sfn|Casson|2001|page=34}} Petugas-petugas kerajaan berkali-kali mengunjungi pameran buku di [[Rhodos]] dan Athena.{{sfn|Erksine|1995|p=38-48}} Menurut seorang penulis kedokteran Yunani yang bernama [[Galenus|Galenos]], berdasarkan maklumat Ptolemaios II, setiap buku yang ditemukan di kapal-kapal yang berlabuh akan dibawa ke perpustakaan ini untuk disalin oleh juru tulis resmi.{{sfn|Phillips|2010}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=4–5}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Fox|1986|page=341}} Naskah aslinya disimpan di perpustakaan dan salinannya diberikan kepada pemiliknya.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Fox|1986|page=341}} Perpustakaan ini mencurahkan perhatiannya pada upaya untuk memperoleh naskah puisi-puisi Homeros, yang merupakan landasan pendidikan Yunani dan yang paling dikagumi dari puisi-puisi lainnya.{{sfn|Casson|2001|page=36}} Oleh karena itu, Perpustakaan Aleksandria memperoleh banyak naskah puisi Homeros; setiap salinannya diberi tanda untuk menunjukkan tempat asalnya.{{sfn|Casson|2001|page=36}}
Baris 78 ⟶ 79:
Sementara itu, seorang cendekiawan dan penyair yang bernama [[Kalimakos]] menyusun ''[[Pinakes]]'', sebuah katalog yang terdiri dari 120 buku mengenai para penulis dan karya-karya mereka.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} ''Pinakes'' sudah hilang ditelan zaman, tetapi penggalan-penggalannya dan penyebutan katalog ini dalam sumber-sumber lain memungkinkan para ahli untuk merekonstruksi struktur dasarnya.{{sfn|Casson|2001|pages=39–40}} ''Pinakes'' terbagi menjadi beberapa bagian, masing-masing berisikan lema untuk penulis dari ragam sastra tertentu.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}}{{sfn|Casson|2001|pages=39–40}} Pembagian yang paling dasar dilakukan antara penulis puisi dan prosa, dan setiap bagian terbagi menjadi beberapa subbagian.{{sfn|Casson|2001|pages=39–40}} Di setiap bagian, nama penulis disusun secara alfabetis.{{sfn|Casson|2001|page=40}} Di setiap lema terdapat nama penulis, nama ayah, tempat lahir, dan keterangan biografi singkat lainnya, kadang-kadang juga mencakup julukan si penulis dan daftar lengkap karya penulis tersebut.{{sfn|Casson|2001|page=40}} Lema untuk penulis-penulis tersohor seperti [[Aiskhilos|Aiskilos]], [[Euripides]], [[Sophokles|Sofokles]], dan [[Theophrastus|Teofrastos]] kemungkinan amatlah panjang.{{sfn|Casson|2001|page=40}} Walaupun Kalimakos mengerjakan karyanya yang paling terkenal di Perpustakaan Aleksandria, ia tidak pernah menjabat sebagai kepala perpustakaan di lembaga tersebut.{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Kalimakos sendiri memiliki beberapa murid dengan kiprahnya masing-masing, seperti [[Hermipos dari Smirna]] yang menulis biografi-biografi, [[Filostefanos dari Kirene]] yang mempelajari geografi, dan [[Istros]] (mungkin berasal dari Kirene juga) yang mempelajari barang antik [[Attika|Atika]].{{sfn|Montana|2015|page=109}}
 
[[Berkas:Archimedes-screw one-screw-threads with-ball 3D-view animated small.gif|jmpl|Menurut legenda, penemu asal [[Sirakusa]] yang bernama [[Archimedes]] pernah menciptakan [[baling-balingsekrup Archimedes]] (pompa untuk mengangkut air) saat sedang belajar di Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=6}}]]
 
Seiring berjalannya waktu, perpustakaan-perpustakaan kecil lain juga mulai bermunculan di kotaKota Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Setelah Zenodotos meninggal dunia atau pensiun, Ptolemaios II Filadelfos mengangkat [[Apolonios dari Rodos]] (hidup sekitar tahun 295–{{circa}} 215 SM, merupakan putra daerah Aleksandria dan murid Kalimakos) sebagai kepala perpustakaan kedua Aleksandria.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Montana|2015|page=109}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Filadelfos juga mengangkat Apolonios sebagai guru anaknya yang kelak akan berkuasa dengan nama [[Ptolemaios III Euergetes]].{{sfn|Montana|2015|page=109}} Apolonios dikenal sebagai penulis ''[[Argonautika]]'', puisi [[wiracarita]] mengenai [[Iason]] dan para pahlawan [[Argonaut]], dan puisi ini masih utuh hingga kini.{{sfn|Montana|2015|page=110}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} ''Argonautika'' menunjukkan pengetahuan Apolonios yang luas mengenai sejarah dan sastra, dan pada saat yang sama ia meniru gaya puisi-puisi Homeros.{{sfn|Montana|2015|page=110}} Beberapa penggalan karya-karya ilmiahnya telah ditemukan, tetapi ia kini lebih dikenal sebagai seorang penyair daripada cendekiawan.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}
 
Menurut legenda, pada masa kepemimpinan Apolonios, matematikawan dan penemu asal [[Sirakusa]], [[Archimedes]] (hidup sekitar tahun 287–212 SM), datang berkunjung ke Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Konon Archimedes menciptakan [[baling-balingsekrup Archimedes]] setelah mengamati naik dan turunnya permukaan [[Sungai Nil]]; alat baru ini dapat digunakan untuk mengangkut air dari bawah ke parit irigasi di atas.{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Archimedes kemudian kembali ke Sirakusa dan terus berkiprah sebagai penemu di sana.{{sfn|MacLeod|2000|page=6}}
 
Menurut dua karya biografi yang dibuat pada masa belakangan dan tidak dapat diandalkan, Apolonios dipaksa mundur dari jabatannya sebagai kepala perpustakaan dan pindah ke Pulau [[Rhodos|Rodos]] akibat amarah warga Aleksandria terhadap naskah ''Argonautika'' yang pertama.{{sfn|Montana|2015|pages=109–110}} Kemungkinan besar Apolonios mundur akibat kenaikan takhta Ptolemaios III Euergetes pada tahun 246 SM.{{sfn|Montana|2015|page=110}}
Baris 89 ⟶ 90:
[[Berkas:Eratosthenes_measure_of_Earth_circumference.svg|jmpl|300px|ka|Gambar yang menunjukkan benua Afrika di bola dunia. Sinar matahari mencapai permukaan di Siene (kini [[Aswan]]) dan Aleksandria. Sudut sinar matahari dan ''gnomon'' (tiang vertikal) ditunjukkan di Aleksandria, dan dengan ini Erastotenes dapat memperkirakan jari-jari dan keliling Bumi.]]
 
Kepala perpustakaan yang ketiga, yaitu [[Erastotenes dari Kirene]] (hidup sekitar tahun 280–194 SM), dikenal akan karya-karya ilmiahnya, tetapi ia juga merupakan seorang ahli kesusastraan.{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|Montana|2015|page=114}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Karya Erastotenes yang paling penting adalah risalahnya yang berjudul ''Geographika'', yang awalnya terdiri dari tiga buku.{{sfn|Montana|2015|page=115}} Karya ini sudah hilang ditelan zaman, tetapi banyak penggalan isinya yang telah ditemukan dalam tulisan-tulisan [[Strabo]].{{sfn|Montana|2015|page=115}} Erastotenes adalah cendekiawan pertama yang menerapkan matematika dalam bidang geografi dan pembuatan peta.{{sfn|Montana|2015|page=116}} Dalam risalahnya yang berjudul ''Mengenai Pengukuran Bumi'', ia menghitung [[keliling Bumi]] dan hasilnya hanya meleset sedikit dari hasil perhitungan modern.{{sfn|Montana|2015|page=116}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}}{{sfn|Casson|2001|page=41}} Erastotenes juga membuat peta wilayah dunia yang telah diketahui keberadaannya saat itu. Peta ini menggabungkan informasi dari sumber-sumber yang disimpan di Perpustakaan Aleksandria, termasuk catatan sejarah mengenai [[kampanye Aleksander di India|ekspedisi militer Aleksander Agung di India]] dan laporan yang ditulis oleh ekspedisi pemburu gajah dari Kerajaan Ptolemaik di pesisir [[Afrika Timur]].{{sfn|Casson|2001|page=41}}
 
Erastotenes adalah orang pertama yang menjadikan geografi sebagai bidang keilmuan.{{sfn|Montana|2015|pages=116–117}} Erastotenes berkeyakinan bahwa latar puisi-puisi Homeros itu imajinasi belaka dan ia berpendapat bahwa tujuan dari puisi adalah untuk "menawan jiwa" dan bukan untuk menceritakan kisah nyata dalam sejarah.{{sfn|Montana|2015|page=115}} <!--Strabo mengutip pernyataannya yang [[sarkasme|sarkastik]], "seseorang mungkin akan menemukan tempat pengembaraan [[Odisseus]] jika suatu hari nanti ia menemukan tukang kulit yang menyulam kulit kambing angin."{{sfn|Montana|2015|page=115}}--> Sementara itu, cendekiawan lain di Perpustakaan Aleksandria juga menunjukkan ketertarikan mereka terhadap bidang ilmiah.{{sfn|Montana|2015|page=117}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=6–7}} [[Bakios dari Tanagra]] (hidup sezaman dengan Erastotenes) menyunting dan mengomentari tulisan-tulisan kedokteran dalam ''[[Corpus Hippocraticum]]''.{{sfn|Montana|2015|page=117}} Dokter [[Herofilos]] (hidup sekitar tahun 335–280 SM) dan [[Erasistratos]] (sekitar tahun 304–250 SM) mempelajari [[anatomi manusia]], tetapi penelitian mereka terhalang oleh penolakan terhadap pembedahan mayat (yang dianggap sebagai tindakan tidak bermoral).{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}
Baris 119 ⟶ 120:
Pada tahun 48 SM, ketika [[Perang Saudara Caesar|perang saudara tengah berkecamuk]] di [[Republik Romawi]], Yulius Kaisar [[Pengepungan Aleksandria (47 SM)|dikepung di Aleksandria]]. Pasukannya membakar kapal-kapal mereka sendiri untuk menahan armada yang dimiliki oleh saudara [[Kleopatra]], [[Ptolemaios XIV]].{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Haughton|2011}} Api menjalar ke daerah perkotaan yang terletak dekat dengan dermaga dan mengakibatkan kehancuran.{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Seorang filsuf dan dramawan Romawi dari abad pertama Masehi yang bernama [[Seneca Muda]] pernah mengutip sebuah pernyataan dari ''[[Ab Urbe Condita Libri]]'' karya [[Livius]] (yang ditulis antara tahun 63 hingga 14 SM), yang mengatakan bahwa kebakaran tersebut menghancurkan 40.000 gulungan di Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|McKeown|2013|page=150}} Tokoh [[platonisme]] Yunani yang bernama [[Plutarkos]] (sekitar tahun 46–120 M) pernah menulis dalam ''Kehidupan Kaisar'': "[K]etika musuh berupaya memutus komunikasi lewat laut, ia terpaksa mengalihkan ancaman tersebut dengan membakar kapal-kapalnya sendiri, yang (...) kemudian menjalar dan menghancurkan perpustakaan besar."{{sfn|Haughton|2011}} Namun, sejarawan Romawi [[Cassius Dio|Kasius Dio]] (sekitar tahun 155–235 M) menulis bahwa ada "banyak tempat" yang terbakar, termasuk bangunan-bangunan lain seperti "galangan kapal dan tempat penyimpanan gandum dan buku, yang dikatakan berjumlah besar dan merupakan yang terbaik."{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Namun, [[Florus]] dan [[Lucan|Lukanus]] menulis bahwa yang terbakar adalah armada itu sendiri dan "rumah-rumah di dekat laut".{{sfn|Cherf|2008|p=70}}
 
Kutipan dari Kasius Dio telah menimbulkan penafsiran bahwa kebakarannya tidak menghancurkan seluruh perpustakaan, tetapi hanya tempat penyimpanan yang terletak di dekat dermaga yang dipakai oleh perpustakaan tersebut untuk menyimpan gulungan.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} Terlepas dari perdebatan ini, Perpustakaan Besar Aleksandria tidak hangus dilalap api.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} [[Strabo]] menulis bahwa ia pernah mengunjungi Mouseion sekitar tahun 20 SM, beberapa dasawarsa setelah kebakaran yang dipicu oleh pasukan Yulius Kaisar, dan hal ini menyiratkan bahwa perpustakaan ini selamat dari bencana kebakaran atau dibangun lagi tak lama sesudahnya.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Haughton|2011}} Walaupun begitu, cara Strabo dalam menjelaskan Mouseion menunjukkan bahwa lembaga ini sudah tidak semasyhur sebelumnya.{{sfn|Haughton|2011}} Strabo sendiri memang membicarakan Mouseion, tetapi ia tidak menyebut soal perpustakaan ini secara terpisah, sehingga terdapat kemungkinan bahwa perpustakaan ini benar-benar sudah merosot statusnya pada masa itu.{{sfn|Haughton|2011}} NasinNasib Mouseion setelah kunjungan Strabo tidak diketahui secara pasti.{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}
 
Selain itu, Plutarkos mencatat dalam ''Kehidupan Markus Antonius'' bahwa pada tahun-tahun menjelang [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 33 SM, [[Mark Antonious]] konon telah menyerahkan semua gulungan di Perpustakaan Pergamon yang berjumlah 200.000 kepada [[Kleopatra]].{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}} Plutarkos sendiri memberikan catatan bahwa sumber pernyataan ini kadang-kadang tidak dapat diandalkan, dan terdapat kemungkinan bahwa kisah ini hanyalah sebuah propaganda yang dimaksud untuk menunjukkan bahwa Markus Antonius setia kepada Kleopatra dan Mesir dan bukan kepada Roma.{{sfn|Casson|2001|page=46}} Namun, menurut pendapat Casson, kalaupun kisah ini memang dikarangbualan belaka, kisah tersebut tidak dapatakan dipercayadikarang kecuali jika Perpustakaan Besar Aleksandria benar-benarmemang masih ada.{{sfn|Casson|2001|page=46}} Sementara itu, Edward J. Watts berpendapat bahwa hadiah dari Markus Antonius mungkin dimaksudkan untuk mengisi kembali koleksi perpustakaan.{{sfn|Watts|2008|page=149}}
 
Bukti lain yang menunjukkan bahwa perpustakaan ini masih ada setelah tahun 48 SM berasal dari fakta bahwa penulis ulasan yang paling penting pada akhir abad pertama SM dan awal abad pertama Masehi adalah seorang cendekiawan di Aleksandria yang bernama [[Didimos Kalkenteros]], dan gelarnya sendiri (''Chalkénteros'' atau Χαλκέντερος) berarti "perut perunggu".{{sfn|Dickey|2007|page=7}}{{sfn|Casson|2001|page=46}} Didimos konon telah membuat sekitar 3.500 hingga 4.000 buku, sehingga ia adalah penulis paling produktif pada zaman kuno.{{sfn|Dickey|2007|page=7}}{{sfn|Fox|1986|page=351}} Ia juga diberi julukan {{lang|grc|βιβλιολάθης}} ({{lang|grc-Latn|Biblioláthēs}}), yang berarti "pelupa buku", karena konon ia tidak dapat mengingat semua buku yang pernah ia tulis.{{sfn|Dickey|2007|page=7}}{{sfn|McKeown|2013|pages=149–150}} Sebagian dari ulasan-ulasan Didimos tersimpan dalam bentuk kutipan-kutipan, dan sumber-sumber inilah yang diandalkan oleh para ahli modern untuk mengetahui karya-karya penting para cendekiawan di Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|Dickey|2007|page=7}} Lionel Casson menyatakan bahwa karya Didimos yang luar biasa tidak mungkin dibuat jika ia tidak dapat mengakses naskah-naskah di perpustakaan ini.{{sfn|Casson|2001|page=46}}
Baris 128 ⟶ 129:
[[Berkas:Alexandria Library Inscription.jpg|jmpl|ka|Inskripsi dalam [[bahasa Latin]] mengenai [[Tiberius Klaudius Balbilus]] (meninggal sekitar tahun 79 M) yang menyebutkan "ALEXANDRINA BYBLIOTHECE" (baris kedelapan).]]
 
Sangat sedikit keterangan yang ada mengenai Perpustakaan Aleksandria pada zaman [[Principatus]] Romawi (27 SM–284 M).{{sfn|Watts|2008|page=149}} Kaisar [[Claudius|Klaudius]] (berkuasa 41–54 M) tercatat pernah memperluas Perpustakaan Aleksandria,{{sfn|Casson|2001|pages=46–47}} tetapi tampaknya nasib perpustakaan ini bergantung pada nasib kotaKota Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Setelah Aleksandria jatuh ke tangan Romawi, status kota ini beserta perpustakaannya mengalami penurunan.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Walaupun Mouseion masih tetap berdiri, orang yang ingin menjadi anggota tidak harus berasal dari kalangan cendekiawan, tetapi malah dipilih berdasarkan pencapaian dalam pemerintahan, militer, atau bahkan olahraga.{{sfn|Casson|2001|page=47}}
 
Jabatan kepala perpustakaan juga mengalami nasib serupa;{{sfn|Casson|2001|page=47}} satu-satunya kepala perpustakaan yang tercatat dalam sejarah pada masa Romawi adalah [[Tiberius Klaudius Balbilus]] yang hidup pada pertengahan abad pertama Masehi dan berprofesi sebagai politikus dan perwira militer tanpa ada pencapaian sebagai seorang cendekiawan.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Anggota Mouseion tidak lagi harus mengajar, meneliti, atau bahkan tinggal di Aleksandria.{{sfn|Watts|2008|page=148}} Penulis Yunani [[Flavios Filostratos|Filostratos]] mencatat bahwa Kaisar [[Hadrianus]] (berkuasa 117–138 M) mengangkat pakar [[etnografi]] Dionisios dari Miletos dan filsuf beraliran [[sofisme]] [[Polemon dari Laodikea]] sebagai anggota Mouseion meskipun kedua orang ini tampaknya tidak pernah menghabiskan banyak waktu di kotaKota Aleksandria.{{sfn|Watts|2008|page=148}}
 
Sementara itu, seiring dengan meredupnya reputasi Aleksandria sebagai pusat ilmu, reputasi perpustakaan-perpustakaan lain di wilayah Mediterania meningkat.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Perpustakaan-perpustakaan lain juga bermunculan di dalam kotaKota Aleksandria,{{sfn|Watts|2008|page=149}} dan gulungan-gulungan dari Perpustakaan Besar digunakan untuk mengisi perpustakaan-perpustakaan yang lebih kecil ini.{{sfn|Watts|2008|page=149}} [[Kaesareum Aleksandria|Kaesareum]] dan Klaudianum di Aleksandria dikenal memiliki perpustakaan besar pada akhir abad pertama Masehi.{{sfn|Watts|2008|page=149}} Serapeion yang awalnya hanya menjadi "cabang" juga membesar pada masa ini (menurut pakar sejarah klasik Edward J. Watts).{{sfn|Watts|2008|pages=149–150}}
 
Pada abad kedua Masehi, ketergantungan Romawi terhadap gandum dari Aleksandria juga berkurang.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Ketertarikan bangsa Romawi terhadap tradisi kecendekiawanan di Aleksandria juga tidak sebesar sebelumnya.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Para cendekiawan yang bekerja dan melakukan penelitian di Perpustakaan Aleksandria pada masa Romawi tidak seterkenal para cendekiawan dari zaman Wangsa Ptolemaios.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Pada akhirnya, kata "Aleksandria" menjadi sinonim dengan penyuntingan naskah, pembetulan kesalahan tekstual, dan penulisan ulasan yang merupakan penggabungan cendekiawan-cendekiawan lainnya; dalam kata lain, istilah ini mendapatkan [[konotasi]] berupa sifat suka menonjolkan keilmuan, kemonotonan, dan ketiadaan orisinalitas.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Perpustakaan Besar Aleksandria dan gedung Mouseion tidak lagi disebutkan pada pertengahan abad ketiga Masehi.{{sfn|Watts|2008|page=150}} Sumber sejarah terakhir yang menyebutkan cendekiawan yang menjadi anggota Mouseion berasal dari dasawarsa 260-an.{{sfn|Watts|2008|page=150}}
 
Pada tahun 272 M, Kaisar [[Aurelianus]] dan pasukannya berupaya merebut kembali kotaKota Aleksandria dari pasukan Ratu [[Tadmur]], [[Zenobia]].{{sfn|Watts|2008|page=150}}{{sfn|Casson|2001|page=47}}{{sfn|Phillips|2010}} Pada saat terjadinya pertempuran, pasukan Aurelianus menghancurkan daerah Broucheion.{{sfn|Watts|2008|page=150}}{{sfn|Casson|2001|page=47}}{{sfn|Phillips|2010}} Apabila Mouseion dan Perpustakaan Besar Aleksandria memang masih ada pada masa itu, keduanya hampir pasti hancur.{{sfn|Watts|2008|page=150}}{{sfn|Casson|2001|page=47}} Kalaupun masih ada yang tersisa, lembaga atau bangunan tersebut akan binasa akibat pengepungan kotaKota Aleksandria oleh pasukan Kaisar [[Diokletianus]] pada tahun 297.{{sfn|Watts|2008|page=150}}
 
== Penerus Mouseion ==
Baris 156 ⟶ 157:
Walaupun nasib Hipatia berakhir tragis, ia bukanlah satu-satunya penganut paganisme di Aleksandria, dan ia juga bukan filsuf neoplatonisme yang terakhir.{{sfn|Booth|2017|pages=151–152}}{{sfn|Watts|2017|pages=154–155}} Neoplatonisme dan paganisme masih tetap ada di Aleksandria dan wilayah Mediterania Timur selama berabad-abad setelah ia menjemput ajalnya.{{sfn|Booth|2017|pages=151–152}}{{sfn|Watts|2017|pages=154–155}} Ahli [[Egiptologi]] [[Charlotte Booth]] memberikan catatan bahwa ada banyak balai ceramah akademik baru yang dibangun di Kom el-Dikka, Aleksandria, tak lama setelah kemangkatan Hipatia, sehingga filsafat kemungkinan masih diajarkan di sekolah-sekolah Aleksandria.{{sfn|Booth|2017|page=151}} Penulis dari akhir abad ke-5, [[Zakarias Skolastikos]] dan [[Aeneas dari Gaza]] sama-sama membahas "Mouseion" sebagai sesuatu yang menempati ruang fisik.{{sfn|Watts|2008|page=150}} Arkeolog telah mengidentifikasi balai-balai ceramah dari masa ini yang berada di dekat Mouseion dari zaman Ptolemaios, dan mungkin balai-balai inilah yang dimaksud dengan "Mouseion" oleh para penulis ini.{{sfn|Watts|2008|page=150}}
 
Pada tahun 642, Aleksandria [[penaklukan Mesir oleh Muslim|direbut oleh pasukan Muslim]] yang dipimpin oleh [[Amru bin Ash]]. Beberapa sumber sejarah ber[[bahasa Arab]] menjelaskan tentang kehancuran perpustakaan ini atas perintah dari [[Khalifah]] [[Umar bin Khattab]].{{sfn|Becht-Jördens|2019|p=397-398}}{{sfn|Abd-Allatif|1810|p=183}}{{sfn|Samir|2003}} [[Bar-Hebraeus]] juga menulis pada abad ke-13 bahwa Umar pernah berkata kepada [[Ioannes Filoponos|Yaḥyā alan-Naḥwī]] (Ioannes Filoponos): "Jika buku-buku tersebut sesuai dengan Al-Qur'an, kami tidak membutuhkannya; dan jika bertentangan dengan Al-Qur'an, hancurkanlah."{{sfn|Becht-Jördens|2019|p=397-398}} Para ahli dari zaman berikutnya meragukan kebenaran kisah ini akibatkarena rentangbaru waktuditulis antaralama kejadiannya dengansetelah masa ketika kisah tersebut ditulisUmar, sehingga terdapat kemungkinan bahwa penulis yang membuat kutipan tersebut memiliki niatan politik.{{sfn|Trumble|MacIntyre Marshall|2003|p=51|ps=.&nbsp;"Today most scholars have discredited the story of the destruction of the Library by the Muslims."}}{{sfn|MacLeod|2000|p=71|ps=.&nbsp;"The story first appears 500 years after the Arab conquest of Alexandria. John the Grammarian appears to be John Philoponus, who must have been dead by the time of the conquest. It seems, as shown above, that both of the Alexandrian libraries were destroyed by the end of the fourth century, and there is no mention of any library surviving at Alexandria in the Christian literature of the centuries following that date. It is also suspicious that Omar is recorded to have made the same remark about books found by the Arab during their conquest of Iran."}}
 
== Koleksi ==
Baris 167 ⟶ 168:
== Peninggalan sejarah ==
=== Zaman kuno ===
Perpustakaan Aleksandria adalah salah satu perpustakaan terbesar dan paling bergengsi pada zaman kuno, tetapi perpustakaan ini bukanlah satu-satunya perpustakaan di dunia.{{sfn|Garland|2008|page=60}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=3, 10–11}}{{sfn|Casson|2001|page=48}} Pada akhir zaman Helenistik, hampir semua kota besar di kawasan Mediterania Timur memiliki perpustakaan umum, dan banyak kota berukuran sedang yang juga memiliki perpustakaan.{{sfn|Garland|2008|page=60}}{{sfn|MacLeod|2000|page=3}} Pada zaman Romawi, jumlah perpustakaan terus bertambah.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Pada abad keempat Masehi, terdapat paling tidak dua lusin perpustakaan umum di kotaKota [[Roma]].{{sfn|Nelles|2010|page=533}}
 
Pada akhir zaman kuno, ketika agama Kristen menyebar di Kekaisaran Romawi, perpustakaan-perpustakaan Kristen dibangun dengan mengikuti model Perpustakaan Aleksandria di wilayah kekaisaran yang berbahasa Yunani.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Contohnya adalah [[Perpustakaan Teologi Kaisarea Maritima]], Perpustakaan Yerusalem, dan perpustakaan Kristen di Aleksandria.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Perpustakaan-perpustakaan ini menyimpan tulisan pagan dan Kristen,{{sfn|Nelles|2010|page=533}} dan para cendekiawan Kristen yang sedang mengkaji [[Alkitab]] menggunakan teknik [[filologi]] yang sama dengan teknik cendekiawan-cendekiawan di Perpustakaan Aleksandria dalam mengkaji teks-teks klasik Yunani.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Walaupun begitu, kajian Alkitab tetap diutamakan oleh mereka hingga masa [[Renaisans]].{{sfn|Nelles|2010|page=533}}
Baris 202 ⟶ 203:
* {{cite book |title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire |last=Gibbon |first=Edward |authorlink=Edward Gibbon |year=1776–1789|title-link=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire }}
* {{citation|last=Haughton|first=Brian|date=1 Februari 2011|title=What happened to the Great Library at Alexandria?|url=https://www.ancient.eu/article/207/what-happened-to-the-great-library-at-alexandria/|website=Ancient History Encyclopedia|ref=harv}}
* {{citation|last=Samir|first=Samir Khalil|date=2003|title=L'utilisation d'al-Qifti par la chronique arabe d'Ibn al-Ibri 1286|url=http://documents.irevues.inist.fr/bitstream/handle/2042/35369/po_2003_551.pdf?sequence=1|journal=Parole de l'Orient|publisher=Faculté Pontificale de Théologie de l'Université Saint-Esprit de Kaslik|volume=28|pages=551-598|ref=harv|accessdate=2020-06-12|archive-date=2021-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210120131459/http://documents.irevues.inist.fr/bitstream/handle/2042/35369/po_2003_551.pdf?sequence=1|dead-url=yes}}
* {{citation|last=Lindberg|first=David C.|title=Science in the Middle Ages|url=https://books.google.com/books?id=lOCriv4rSCUC&pg=PA5|date=15 March 1980|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-48233-0}}
* {{citation|last1=Lyons|first1=Martyn|title=Books: A Living History|date=2011|publisher=Getty Publications|location=Los Angeles, CA|isbn=978-1-60606-083-4|ref=harv}}
Baris 230 ⟶ 231:
{{Refbegin}}
* {{Cite book|author1=Berti, Monica |author2=Costa, Virgilio|title=La Biblioteca di Alessandria: storia di un paradiso perduto|location=Tivoli (Roma)|publisher=Edizioni TORED|year=2010|isbn=978-88-88617-34-3}}
* {{cite book |title=The Vanished Library |url=https://archive.org/details/vanishedlibrary00canf |authorlink= Luciano Canfora |last=Canfora |first=Luciano |year=1990 |publisher=University of California Press |isbn=978-0-520-07255-8}}
* [https://web.archive.org/web/20040401000000*/http://www.ub.uni-konstanz.de/fi/ger/alexandria-aftermath.pdf Jochum, Uwe. "The Alexandrian Library and Its Aftermath"] from ''Library History'' vol, pp.&nbsp;5–12.
* {{Cite book| author=Orosius, Paulus (trans. Roy J. Deferrari)|title=The Seven Books of History Against the Pagans| url=https://archive.org/details/sevenbooksofhist50oros|location=Washington, D.C.|publisher=Catholic University of America|year=1964|id=(No ISBN)}}
* Olesen-Bagneux, O. B. (2014). The Memory Library: How the library in Hellenistic Alexandria worked. ''Knowledge Organization, 41''(1), 3-13.
* Parsons, Edward. ''The Alexandrian Library''. London, 1952. [http://www.humanist.de/rome/alexandria/alex2.html Relevant online excerpt].
Baris 251 ⟶ 252:
}}
 
{{artikel baguspilihan}}
 
[[Kategori:Perpustakaan bersejarah]]