Banjir Kyushu 2020: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Hujan deras menghantam prefektur Kumamoto dan Kagoshima di pulau Kyushu di Jepang selatan pada 4 Juli 2020. Akib...' |
k fix |
||
(14 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox flood
Hujan deras menghantam prefektur [[Prefektur Kumamoto|Kumamoto]] dan [[Prefektur Kagoshima|Kagoshima]] di pulau [[Kyushu]] di [[Jepang]] selatan pada 4 Juli 2020. Akibat banjir dan tanah longsor tujuh belas orang tewas, dan beberapa lainnya hilang. Empat belas orang yang meninggal adalah penghuni rumah tua di [[Kuma, Kumamoto]] yang kebanjiran.▼
| name = Banjir tahun 2020 di Kyushu
| image = 熊本県内の雨量分布(レーダ)の推移(2020-07-03T10+09から2020-07-04T10+09).gif
| image_size = 300px
| caption = Perubahan distribusi hujan di Prefektur Kumamoto (waktu ditunjukan di bagian bawah kiri)
| duration = {{start date|2020|07|04|df=y}}–masih berlangsung
| damages =
| fatalities = 53
| affected = [[Prefektur Kumamoto| Kumamoto]] dan [[Prefektur kagoshima|Kagoshima]], prefektur di pulau selatan Jepang: [[Kyushu]]
}}
▲Hujan deras
== Latar belakang ==
Topan, badai, dan banjir besar telah melanda Jepang dengan rutin sebelum tahun 2020. Daerah pegunungan Jepang
Cekungan Sungai Kuma sebelumnya pernah banjir pada tahun 1965. Salah satu dari tiga jeram utama di Jepang, Kuma adalah sungai yang dikategorikan sebagai sungai kelas A sepanjang 115
Selain itu, faktor alam seperti hujan dan badai juga menjadi salah satu penyebab terjadinya peristiwa tersebut. Hujan deras masih mengguyur wilayah barat daya Pulau Kyushu, Jepang. Intensitas curah hujan yang tak kunjung reda kembali membuat debit air sungai melonjak tajam, dan membanjiri pemukiman penduduk sekitar.
Kondisi tersebut memperparah situasi di sejumlah lokasi di Kyushu yang sejak akhir pekan kemarin dilanda banjir besar dan tanah longsor. Tak ayal, memasuki hari ketiga jumlah korban terus bertambah.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan curah hujan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.Curah hujan mereda di siang hari pada hari Minggu, tetapi diperkirakan hujan lebat akan kembali turun pada hari Minggu malam.
Banjir dan longsor yang melanda Kyushu saat ini tercatat sebagai bencana alam terburuk di Jepang sejak topan Hagibis yang menghantam Oktober tahun lalu. Ketika itu, terjangan topan Hagibis menewaskan sekitar 90 orang.
== Peristiwa ==
Pada 4 Juli 2020, hujan lebat menyebabkan banjir di pulau [[Kyushu]], Jepang selatan. Pada pukul 5 pagi waktu setempat Badan Meteorologi Jepang menaikkan peringatan hujan lebatnya ke level tertinggi 3 di banyak bagian prefektur, bahkan pertama kali
Setelah hujan semalaman, pemerintah menginstruksikan lebih dari 75.000 penduduk untuk mengungsi
Tanggul jebol di dekat kota Hitoyoshi dan dibanjiri oleh Sungai Kuma.<ref name=kyodonews/><ref name=ABCAU/> Di Kuma, Kumamoto, warga yang terdampar diselamatkan dengan helikopter.<ref name=ABCAU/> Delapan rumah hanyut di Ashikita, Kumamoto.<ref name=BBC/> Di Tsunagi, Kumamoto, 2-3 orang ditarik keluar dari tanah longsor tanpa nyanyian kehidupan.<ref name=ABCAU/> Sekitar 8.000 rumah ditinggalkan tanpa listrik di Kumamoto dan Kagoshima.<ref name=ABCAU/> Di Amakusa, rekor curah hujan 98mm per jam.<ref name=kyodonews/>
== Tanggapan pemerintah ==
Perdana Menteri Jepang, [[Shinzo Abe]] memerintahkan pembentukan satuan tugas khusus, mengirim 10.000 tentara Pasukan Bela Diri Jepang ke daerah itu, dan bersumpah untuk menyelamatkan yang hilang.
Berdasarkan data sementara pemerintah yang diumukan NHK, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor tersebut kini mencapai 44 orang. Termasuk 14 di antaranya penghuni panti jompo. Sementara korban hilang dinyatakan berjumlah 10 orang.
Pemerintah Jepang mengimbau setelah juta warga yang tinggal di wilayah rentan bencana untuk mengungsi. Polisi dan tentara pun dikerahkan untuk membantu dan mengevakuasi warga ke sejumlah tempat pengungsian sementara.
<ref name="ABCAU" />
== Lihat pula ==
|